Anda di halaman 1dari 57

OLEH : Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

Perkembangan IPTEKDOK Perkembangan IPTEK FARMASI Produksi Obat Meningkat

Obat yang beredar jumlahnya meningkat

Pemberian obat tidak rasional

Masalah penggunaan obat

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

TERAPI RASIONAL
Dif : cara pengobatan yang telah diakui dan di buktikan secara ilmiah, dengan pertimbangan aspek : - Aspek Manfaat - Resiko ESO - Biaya

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

RASIONAL
Tepat indikasi
Tepat obat Tepat dosis regimen Tepat penderita Waspada ESO (efek samping obat)

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

INDIKASI YANG TEPAT


Penggunaan obat atas indikasi medik Intervensi dengan obat memang diperlukan

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

DIBERIKAN KEPADA PENDERITA YANG TEPAT


Pemberian obat dengan mempertimbangkan:
Apakah obat tersebut kontra indikasi dengan bayi dan

anak Ada kontra indikasi khusus yang memerlukan pertimbangan

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

PEMILIHAN OBAT YANG TEPAT


Sesuai dengan diagnosa klinik dan bakteriologik
Manfaat dan efektifitas diketahui paling tinggi dan sudah

terbukti secara pasti Keamanan dapat dijamin Menjamin kepatuhan pasien Harga dapat terjangkau Tersedia dipasaran

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

TEPAT DOSIS REGIMEN


Tepat Takaran (dosis) Tepat cara penggunaan (rute)

Tepat saat penggunaan


Tepat lama penggunaan

Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

DOSIS YANG TEPAT


Sangat menentukan keberhasilan terapi

Harus akurat
Respon obat sangat dipengaruhi oleh faktor kinetik

(ADME) penyesuaian dosis

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

FREKUENSI DAN INTERVAL YANG TEPAT


Frekuensi dipilih yang paling mudah diikuti oleh penderita

Interval teratur agar kadar dalam plasma berada dalam keadaan steady state (kadar dalam plasma optimal)
Interval dosis rasional dalam konsep farmakokinetik disamakan dengan waktu paruh eliminasi
Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt. 10

RUTE YANG TEPAT


Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih rute pemberian obat :
Obat dapat mencapai tujuan terapi Praktis dan dapat dilakukan dengan sarana dan tenaga

yang ada di unit kesehatan ybs Dapat diterima oleh pasien sehingga tidak mengurangi kepatuhan pasien dalam pengobatan

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

11

BENTUK SEDIAAN (FORMULASI)


Diformulasi sesuai tujuan terapi Didasarkan kepada faktor stabilitas bahan aktif

Pemilihan bentuk sediaan tertentu pada tujuan terapi

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

12

SAAT PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT


Disesuaikan dengan tujuan terapi (penenang,

profilaksis)
Sebelum makan, setelah makan, saat makan, dll

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

13

LAMA PENGGUNAAN OBAT


Lama penggunaan atau pemberian obat sesuai dengan standart dan literatur yang dipercaya dan terstandart

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

14

PENULISAN RESEP YANG TEPAT


Penulisan resep adalah tindakan terakhir dokter dalam proses terapi yang diwujudkan dalam bentuk resep

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

15

HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM PENULISAN RESEP


Resep ditulis dengan lengkap, jelas sesuai dengan kaidah

penulisan resep yaitu:nama, alamat dan SIP dari Dokter Nama obat, kadar (mg, g, ml,dll) jumlah, signa dan paraf Dosis ditulis dengan jelas (mg, g, ml, dll) Nama obat ditulis dengan nama latin yang resmi Singkatan ditulis dengan singkatan yang resmi Nama, umur dan berat badan pasien Kondisi sosial pasien Sedapat mungkin menulis resep dihadapan pasien

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

16

INFORMASI YANG TEPAT


Penting untuk meningkatkan kepatuhan Jenis informasi yang diberikan disesuaikan dengan

tingkat kecerdasan dan golongan sosial pasien

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

17

INFORMASI DARI DOKTER


Uraian tentang penyakit yang diderita pasien Apa yang diharapkan dari pengobatan yang

diberikan, keterangan, cara, dan waktu serta lama penggunaan obat Bagaimana obat dapat mempengaruhi penyakitnya Mengapa penyakitnya memerlukan pengobatan yang kontinu
Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt. 18

INFORMASI OBAT YANG DIBERIKAN OLEH TENAGA FARMASI


Cara penggunaan obat
Waktu penggunaan obat Aturan pakai penggunaan obat Lama penggunaan obat ESO dan cara penanggulangannya

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

19

SAMBUNGAN
Cara penyimpanan obat yang benar
Ciri-ciri obat yang rusak dan tidak dapat digunakan Penggunaan obat lain selain yang diberikan dokter

Tanda-tanda keracunan obat


Peringatan lain yang dirasa perlu

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

20

AKIBAT OBAT YANG TIDAK RASIONAL


Timbul resistensi
Toksisitas dan ESO lebih tinggi Efektifitas jadi rendah Biaya pengobatan tinggi

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

21

BENTUK KETIDAK RASIONALAN PEMBERIAN OBAT


Peresepan Boros
Peresepan berlebihan Peresepan yang salah Peresepan kombinasi Peresepan kurang

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

22

CIRI OBAT YANG TIDAK RASIONAL


Memberi obat tanpa indikasi yang jelas Dosis yang terlalu tinggi atau terlalu

rendah Memberikan obat yang efektif dengan toksisitas lebih tinggi dari pada efek samping

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

23

CIRI OBAT YANG TIDAK RASIONAL


Efeftif dengan harga lebih mahal Resep polifarmasi

Memberikan obat dengan manfaat dan

keamanan yang masih diragukan Memberi obat hanya berdasarkan pengalaman individu

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

24

DAMPAK PEMBERIAN OBAT YANG TIDAK RASIONAL


Dampak terhadap mutu pelayanan

- mortalitas - morbiditas Dampak terhadap biaya pelayanan Dampak terhadap kemungkinan ESO Dampak terhadap psikologis

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

25

KENDALA PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL


Beban pelayanan terlalu banyak Aktifitas promosi yang berlebihan dari industri

farmasi Rasa ketidak amanan dan ketidak pastian diagnostik Rasa gengsi dari penulis resep Sistem suplai obat yang tidak efisien

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

26

KENDALA PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL


Kurangnya buku resmi tentang informasi obat Kurangnya program pendidikan dan pelatihan untuk

petugas tentang obat secara kesinambungan

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

27

KENDALA PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL


Tekanan dan permintaan pasien Generalisasi secara keliru pengalaman individu

Ketidak mampuan menelaah setiap informasi secara

kritik analitik

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

28

PEMBERIAN OBAT PADA GERIATRI

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

29

Geriatri :
Lanjut usia atau geriatri ialah : orang yang berumur diatas 65 tahun disebut juga 65 plus

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

30

PENYAKIT YANG DIDERITA


Eotional distres 2. Kardiovaskuler 3. DM 4. Arthritis dan rhematisme
1.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

31

OBAT YANG SERING DIBERIKAN


1. 2.

3.
4. 5.

Obat- obat kardiovaskuler Diuretika Transquilizer Sedative Obat batuk dan influenza

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

32

OBAT VS FAKTOR FARMAKOKINETIKA


ABSORPSI OBAT DISTRIBUSI

METABOLISME
EKSKRESI

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

33

ABSORPSI OBAT
Obat yang diabsorpsi dengan cara difusi pasif tidak terganggu penyerapannya 2. Perubahan pH cairan lambung dan berkurangnya gerakan TGI akan memperlambat pengosongan lambung
1.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

34

ABSORPSI OBAT
3. Obat yang diabsorpsi dengan cara transport aktif

penyerapannya akan berkurang


3-methylglucose Thiamin Galaktose Calcium Garam Fe organik

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

35

DISTRIBUSI
Faktor yang mempengaruhi distribusi : 1. Perubahan sirkulasi cairan tubuh 2. BB total (berkurang), kadar digoksin dalam darah lebih tinggi 3. Kadar albumin berkurang

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

36

METABOLISME
1.

2.

Metabolisme oleh enzim hepar berkurang terutama pada kerusakan fungsi hepar T eliminasi phenilbutazon lebih panjang Perubahan ikatan protein waktu paruh chlordiazopoxid dan diazepam bertambah panjang sehingga depresi SSP meningkat

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

37

EKSKRESI
Fungsi ginjal menurun :
Dosis dikurangi 2. Interval diperpanjang 3. Kombinasi 1&2 Untuk obat: Digoksin Quinidin Aminoglikosida Tetrasiklin Preparat penisilin
1.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

38

SENSITIVITAS:
Morphin dan pethidin waktu paruh menjadi lebih

panjang Barbiturat T 1/2 menjadi lebih panjang, dapat memberi efek tidak diduga Antidepresant trisiklik: sensitivitas meningkat terhadap efek anticholinergik menyebabkan pasien menjadi bingung dan disorientasi.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

39

SENSITIVITAS:
Phenothiazine menyebabkan meningkatnya reaksi

ekstrapiramidal dan hipotensi ortostatik. Pengobatan jangka panjang dapat menyebabkan Dyskinosin Golongan thiazide meningkatkan hipotensi ortostatik, hipokalemia Golongan sulfonilurea meningkatkan kerentanan Hipoglikemia

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

40

SENSITIVITAS :
Aspirin dapat menyebabkan anemia Perubahan respon terhadap obat yang bekerja pada

SSP

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

41

PRINSIP PEMBERIAN OBAT


1.
2. 3.

4.
5.

Apakah terapi obat memang diperlukan Kalau iya, apakah mutlak Obat apa yang harus di pilih Berapa jenis obat yang harus diberikan Apakah dosis yang diberikan adalah dosis standar atau disesuaikan. Umumnya geriatri memerlukan dosis yang lebih rendah.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

42

PRINSIP PEMBERIAN OBAT


6. Bentuk sediaan apa yang harus di pilih
7. Apakah obat harus dengan label khusus 8. Apakah pasien mampu menggunakan obat sendiri

9. Berapa lama pengobatan perlu diberikan

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

43

PEMBERIAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN MEYUSUI

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

44

ABSORPSI
Pengosongan lambung diperlambat 2. Motilitas usus diperlambat 3. pH asam lambung meningkat
1.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

45

DISTRIBUSI
Volume plasma meningkat 50% 2. Total body water meningkat 3. Kadar protein plasma menurun 4. Cardiac out meningkat 30%
1.

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

46

ELIMINASI
1.

Aliran darah ke ginjal dan klirens kreatinin meningkat 50%

2. Aktifitas enzim metabolisme obat meningkat

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

47

PENGARUH OBAT PADA JANIN


Mekanisme obat mempengaruhi janin dengan cara:

1. Mempengaruhi langsung pada embrio dan janin (letal, toksik, teratogenik)

2. Mempengaruhi fungsi plasenta (mengganggu nutrisi untuk embrio dan janin)


3. Mempengaruhi miometrium (terjadi asfiksia) 4. Mempengaruhi dinamika biokimia Ibu

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

48

PEMBERIAN OBAT PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

49

OBAT PADA PEDIATRI


Pemberian obat pada pediatri harus hati-hati karena :
1. 2.

Organ belum berfungsi sempurna Distribusi cairan tubuh berbeda dengan dewasa

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

50

PERBEDAAN RESPON OBAT


1.

Pola ADME
a. b.

Perbedaan absorpsi karena perbedaan kepadatan sel Perbedaan distribusi karena persentase cairan ekstraseluler dan cairan tubuh total relatif lebih tinggi

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

51

PERBEDAAN RESPON OBAT


c. d.

Perbedaan karena proses enzimatik belum sempurna Perbedaan ekskresi karena glomerolus dan tubuli belum berkembang

2. Sensitivitas interinksik berbeda terhadap obat 3. Redistribusi dari zat-zat endogen

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

52

OBAT YANG TIDAK DIANJURKAN


PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK
Tetrasiklin Novobiocin, sulfonamida

Furosemid dan indometasin ( jika terpaksa dapat

diberi dengan pengawasan) Hindari pemberian preparat Fe Antibiotik golongan Quinolon

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

53

DOSIS YANG TEPAT


Dosis anak dihitung dengan rumus Dengan perhitungan berat badan bayi adalah paling

tepat Jika dosis obat pada standart dalam bentuk range, diambil range dosis paling rendah

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

54

RUTE PEMBERIAN OBAT UNTUK NEONATUS, BAYI DAN ANAK


Hindari pemberian injeksi
Pemberian obat dengan rute oral adalah pilihan. Hindari pemberian enzim, amoksisilin klavulanat

dengan racikan Untuk hal yang memerlukan segera, sangat baik diberikan rute perektal Rute lokal pada kulit untuk neonatus sangat baik, jangan berikan krim steroid pada neonatus dan bayi
Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt. 55

BENTUK SEDIAAN OBAT UNTUK NEONATUS, BAYI DAN ANAK


Rute oral : puyer, sirup, suspensi Pemberian obat dalam bentuk cairan hendaklah

tercampur sempurna Penggunaan sendok adalah sendok obat yang terstandar suppositoria

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

56

Farmakologi_Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.

57

Anda mungkin juga menyukai