Pengertian
Sebuah vektor di Rn, dinyatakan oleh n bilangan terurut, yaitu u=(u1, u2, ..., un) Vektor nol: yaitu vektor yang semua entri-nya nol, misalkan o=(0, 0, ..., 0) Dua vektor disebut sama, atau u = v, jika dan hanya jika u1=v1, u2=v2, ..., un=vn {semua entri yang seletak sama} u + v = (u1+v1, u2+v2, ..., un+vn) {entri yang seletak dijumlahkan} ku = (ku1, ku2, ..., kun) {setiap entri dikalikan dengan skalar} u - v = u + (-v) = u + (-1)v
Kedelapan sifat di atas nantinya akan diambil sebagai sebuah kebenaran (aksioma) dan ditambah dengan dua aksioma ketertutupan dipakai untuk mendefinisikan ruang vektor
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id
Contoh
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4), v=(1, -2, 3, -2, 1, 0), dan w=(5, -8, 2, 3, 4, 5)
1. 2. 3. 4. {karena u R5, sedangkan vR6}
u + v = tidak terdefinisi
v + w = (1+5,(-2)+(-8),3+2,(-2)+3,1+4, 0+5)
=(6, -10, 5, 1, 5, 5)
-3u=(-6, 3, -27, -9, -12) 3v - 6w = (3,-6,9,-6,3,0)-(30,-48,12,18,24,30)
= (-27,42,-3,-24,21,-30)
u v = tidak terdefinisi, {karena u R5, sedangkan vR6} v w = 1.5 + (-2).(-8) + 3.2 + (-2).3 + 1.4 + 0.5 = 5 + 16 + 6 6 + 4 + 0 = 25
uv=vu {komutatif} u (v + w) = u v + u w {distributif} k(u v) = (ku) v= u (kv) {kehomogenan} u u > 0, jika uo, dan u u = 0, jika u = o {kepositifan}
Keempat sifat di atas nantinya akan diambil sebagai kebenaran (aksioma) untuk membentuk definisi hasil kali dalam. Nama lain dari Hasil Kali Titik: Hasil Kali Dalam Euclides
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id
cos =
u v , jika uo dan vo u v
Jika u.v=0, maka vektor u dan v salng tegak lurus atau ortogonal
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id
Contoh
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4) dan v=(1, -2, 3, -2, 1). Hitung: ||u||; d(u, v); cos , = sudut antara u dan v
||u||=(2.2 + (-1).(-1) + 9.9 + 3.3 + 4.4)1/2 = (4 + 1 + 81 + 9 + 16)1/2 = (111)1/2 d(u, v)=||u v|| =||(1,1,6,5,3)||=(1.1+1.1+6.6+5.5+3.3)1/2 = (72)1/2
cos =
u v u v
Proyeksi Ortogonal
Misalkan u, vRn , Vektor u dan v disebut ortogonal (tegak lurus) memenuhi: uv=0 proyeksi ortogonal u pada v adalah: proyvu=
uv v vv
Contoh
Misalkan u=(2, -4, 9, -2, 4) dan v=(1, -2, 0, 2, 3) Proyeksi ortogonal r r v pada u adalah: proyuv =
|| proyuv ||=
39204 121
198 121
=(
85 121
121 121
121
72 121 121
170 121
,0,
Tantangan 1
1.
Misalkan u=(0,-1,2,3,4), v=(1, 2, -3, 2, 1), dan w=(4,2,1,-3,2) u + (v + w) 3u + 2v u + (2v w) (3v + 2u) - 6w proyuv proywu komponen w yang ortogonal pada u. ||proyvu|| komponen u yang ortogonal pada v
Tantangan 2
2.
Misalkan u=(0,-1,2,3,4), v=(1,2,-3,2,1), dan w=(4,2,1,-3,2) ||u||+||v|| ||-2u||+||3v|| ||u+2v||+||-4w|| ||u + 2v w|| d(v, w) d(u + v, w) cosinus sudut antara u dan w cosinus sudut antara u + v dan w
Tantangan 3
3.
4.
Tentukan a, b, dan c, sehingga u = (a, -1, 0, 1) ortogonal pada v=(3,b, 1, -1), dan w=(1, 1, -1, c), begitupun v ortogonal pada w Tentukan k, sehingga sudut antara u = (1,1,-1,1) dan v = (k,1,2k,0) sebesar /3
Ruang Vektor
Untuk setiap u, vV, berlaku u + vV {tertutup penjumlahan} Untuk setiap u, vV, berlaku u + v = v + u {komutatif} Untuk setiap u, v, wV, berlaku (u + v) + w = u + (v + w) {asosiatif} Ada o V, dan berlaku u + o = o + u = u, untuk setiap u V {anggota identitas penjumlahan} Untuk setiap u V, ada -u V, dan berlaku u + (-u) = (-u)+ u = o {anggota invers penjumlahan}
Untuk setiap uV dan setiap k R, berlaku ku V {tertutup perkalian skalar} Untuk setiap u, vV dan setiap k R, berlaku k(u + v) = ku + kv {distributif perkalian dgn Untuk setiap uV dan setiap k, l R, berlaku (k+l)u = ku + lu {distributif skalar} Untuk setiap uV dan setiap k, l R, berlaku = k(lu) {asosiatif perkalian dengan skalar} Untuk setiap uV, berlaku 1.u = u {perkalian dengan skalar 1}
skalar}
8. 9. 10.
(kl)u
Polinom
Bentuk umum polinom adalah: a0+a1x + a2x2+ ...+anxn, dimana a0, a1, a2, ...,an konstanta riil (disebut koefisien), dan jika an0, disebut polinom berderajat n. Operasi yang biasa pada polinom: Misalkan p= a0+a1x + a2x2+ ...+anxn, q= b0+b1x + b2x2+ ...+bnxn. p + q = (a0+ b0)+(a1+ b1)x + (a2+ b2)x2+ ...+(an+bn)xn {koefisien yang seletak dijumlahkan} kp= ka0+ka1x + ka2x2+ ...+kanxn {setiap koefisien dikalikan konstanta k} Contoh: p = 1 + 2x 3x2 x3 + 2x4; q = 5 + 4x2 + 2x3 2x4 p + q = 6 + 2x + x2 + x3 -3p = -3 6x + 9x2 + 3x3 6x4
p=a0+a1x+a2x2+...+anxn, q=b0+b1x+b2x2+...+bnxn, r= c0+c1x+c2x2+...+cnxn (p+q)+r=((a0+ b0)+(a1+b1)x+(a2+b2)x2+...+ (an+bn)xn) +(c0+c1x+c2x2+...+cnxn) {distributif bil. riil} (p+q)+r= a0+a1x+a2x2+...+anxn+ b0+b1x+b2x2+...+ bnxn+ c0+c1x+c2x2+...+cnxn {asosiatif bil. riil} (p+q)+r= a0+a1x+a2x2+...+anxn+ (b0+b1x+b2x2+...+ bnxn+ c0+c1x+c2x2+...+cnxn) {distributif bil. riil} (p+q)+r= a0+a1x+a2x2+...+anxn+((b0+c0)+(b1+c1)x +(b2+c2)x2+...+(bn+cn)xn) (p+q)+r=p+(q+r)
p=a0+a1x+a2x2+...+anxn,
o+p=0+a0+a1x+a2x2+...+anxn =a0+a1x+a2x2+...+anxn=p p+o= a0+a1x+a2x2+...+anxn+0 = a0+a1x+a2x2+...+anxn=p p+o= o+p=p
Pn ruang vektor
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona mhd@stttelkom.ac.id
10
Tantangan 1
Untuk masing-masing soal di bawah ini, tunjukkan ruang vektor atau jika bukan ruang vektor berikan contoh penyangkalnya.
1.
2.
3.
Misalkan V himpunan semua vektor di R3 dengan operasi yang didefinisikan sebagai: untuk u=(u1, u2, u3) dan v=(v1, v2, v3), maka u+v=(u1+v1, u2+2v2, u3+v3), sedangkan ku=(ku1, ku2, ku3). Misalkan V himpunan semua vektor di R3 dengan operasi yang didefinisikan sebagai: untuk u =(u1, u2, u3) dan v=(v1, v2, v3), maka u+v=(u1+v1, u2+v2, u3+v3), sedangkan ku=(u1, u2, ku3). Misalkan V himpunan vektor di R3, yang mempunyai bentuk u=(u1, u2, u3), dengan syarat 2 u1+u2+u3 = 0, dengan kedua operasi yang biasa di vektor R3
Tantangan 2
4.
5.
6. 7.
Misalkan V himpunan vektor di R3, yang mempunyai bentuk u=(u1, u2, u3), dengan syarat u1+u2+u3 = 2, dengan kedua operasi yang biasa di vektor R3. Misalkan V himpunan semua solusi sistem persamaan linier homogen, AX=O, dengan A berordo nxn, dengan operasi yang biasa pada Rn Misalkan V himpunan semua vektor pada ax + by + cz = 0, dengan operasi yang biasa di R3. Misalkan V himpunan semua vektor pada bidang ax + by + cz = 2, dengan operasi yang biasa di R3
Sub Ruang
11
1. 2. 3.
u+vO kuO
Jadi O merupakan sub ruang dari setiap ruang vektor yang melingkupinya
Jadi, U.
2.
Ambil X1, X2U, berarti memenuhi AX1=O dan AX2=O. Akan ditunjukkan bahwa X1+X2U, berarti A(X1+X2)=O.
Ambil X1U, berarti memenuhi AX1=O. Akan ditunjukkan kX1U, berarti A(kX1)=O. {sifat asosiatif perkalian matrik} A(kX1)=k(AX1) A(kX1)=kO=O {karena AX1=O} Jadi, kX1U U sub ruang dari ruang vektor Rn
12
Tantangan 3
Untuk masing-masing soal di bawah ini, tunjukkan sub ruang dari ruang vektor yang sesuai atau berikan contoh penyangkal yang menyatakan bukan sub ruang.
1. 2.
3.
Misalkan U himpunan semua vektor di R3, yang mempunyai bentuk u=(u1, u2, u3), dengan syarat u2+u3=0. Misalkan U himpunan semua vektor di Rn yang memenuhi sistem persamaan linier AX=B, dengan A berordo nxn dan merupakan matrik konstan, B berordo nx1 dan merupakan matrik konstan. Misalkan U himpunan semua vektor yang terletak pada bidang 2x 3y + 4z = 0.
Tantangan 4
4. 5.
6. 7.
Misalkan U himpunan semua vektor yang terletak pada garis x=2t, y=-t, z=t. Misalkan U himpunan semua polinom di P2, yang mempunyai bentuk u=a0+a1x+a2x2, dengan syarat a0+a1=0 dan a1 - a2=0 Misalkan U himpunan semua vektor di R3 yang memenuhi syarat x+2y=1. Misalkan U himpunan semua vektor di M22 dengan syarat ab=0.
13