Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya terhadap manusia relatif aman. Turunan zat tersebut yang dibuat secara semisintesis termasuk kelompok ini; begitu juga senyawa sintesis dengan khasiat antibakteri lazimnya disebut antibiotika.1 Kegiatan antibiotis pertama kalinya ditemukan secara kebetulan oleh dr. Alexander Fleming (Inggris, penisilin, 1882). Namun penemuan ini baru dikembangkan pada perang dunia ke II tahun 1941, ketika obat-obat antibakteri sangat diperlukan dalam menangulangi infeksi bakteri akibat luka pertempuran.2 Para peneliti seluruh dunia kemudian memperoleh banyak zat yang berkhasiat sebagai antibiotik, tetapi karena banyak yang bersifat sangat toksis bagi manusia hanya sedikit yang digunakan bagi manusia.3 Amoksisilin adalah antibiotik turunan dari penisilin semisintetik yang stabil dalam suasana asam, dan kerja bakterisidanya seperti ampisilin.

Amoksisilin absorpsinya lebih baik daripada ampisilin, dan diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan makanan. Amoksisilin efektif terhadap organisme Gram-positif dan Gram-negatif, dan digunakan untuk infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi klamidia, sinusitis, eradikasi Helicobacter pylori. 4,5

BAB II ISI A. Struktur Kimia dan Sifat Amoksisilin termasuk aminopenisilin yang dihasilkan Penicillium natatum, dihambat oleh enzim beta-laktamase/penisillinase yang dibentuk oleh Stafilococci, E. Coli, Proteus mirabilis, Shigella spp, Salmonella spp, Hemophilus spp, dan Neisseria spp. Merupakan derivat-hidroksi yaitu turunan ampisilin yang hanya berbeda pada satu gugus hidroksil (1972) dengan aktifitas atau spektrum antibakteri yang sama dengan ampisilin. Tetapi resorpsinya lebih lengkap (ca 80%) dan pesat dengan kadar darah dua kali lipat. PP dan plasma-t 1/2 nya lebih kurang sama, tetapi difusinya ke jaringan dan cairan tubuh lebih baik, antara lain ke dalam air liur pasien bronchitis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya dalam kemih jauh lebih tinggi daripada ampisilin (ca 70%) hingga lebih layak digunakan pada infeksi saluran kemih.1,6

Gambar: Struktur Kimia Amoksisilin (aminopenisilin) Nama IUPAC: 7-[2-amino-2-(4-hydroxyphenyl) -acetyl]amino-3,3dimethyl-6-oxo -2-thia-5-azabicyclo[3.2.0]heptane -4-carboxylic acid 5

B.

Aktivitas dan Mekanisme Kerja Obat ini diabsorpsi lebih baik bila diberikan per oral dan menghasilkan kadar yang lebih tinggi dalam plasma dan jaringan. Dengan dosis yang sama, amoksisilin mencapai kadar dalam darah yang tingginya kira-kira 2 kali lebih tinggi daripada yang dicapai oleh ampicilin. Tidak seperti ampisilin, absorpsinya tidak terganggu dengan adanya makanan dalam lambung.3 Amoksisilin bekerja dengan menghambat dinding sel bakteri, dengan menghambat cross-linkage di antara rantai polimer peptidoglikan linear yang menutupi komponen mayor dari dinding sel kuman Gram-positif. Mekanisme kerja antibiotik ini secara ringkas, adalah : (1) Obat bergabung dengan penicilin-binding protein (PBPs) pada kuman. (2) terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai peptidoglika terganggu. (3) kemudian terjadi aktivitas enzim proteolitik pada dinding sel.1,3 Amoksisilin merupakan prototip golongan aminopenisislin

berspektrum luas, tetapi aktivitasnya terhadap kokus gram positif kurang daripada penisilin G. Semua penisilin golongan ini dirusak oleh betalaktamase yang diproduksi kuman gram positif maupun gram negatif. Amoksisilin (dalam bentuk trihidrat garam sodium) dapat dikombinasikan dengan asam klavulanat (sebagai potasium klavulanat), penghambat laktamase, untuk menambah spektrum dalam melawan organisme Gram-

negatif, dan untuk melawan mediator antibiotik bakteri yang resisten terhadap produksi -laktamase.1,4 Amoksisilin efektif terhadap organisme Gram-positif dan Gramnegatif. Bakteri yang peka terhadap amoksisilin diantaranya adalah Staphylococcus, Streptococcus, Diplococcus pneumoniae, Bacillus

anthracis, Enterococcus, Corynebacterlum diphtherlae, Salmonella sp, Shigella sp, H. Influenzae, Proteus mirabilis, E. Coli, N. Gonorrhoeae, W. Meningitidis.4

C.

Resistensi Permasalahan resistensi bakteri pada penggunaan antibiotika merupakan salah satu masalah yang berkembang di seluruh dunia. WHO dan beberapa organisasi telah mengeluarkan pernyataan mengenai pentingnya mengkaji faktor-faktor yang terkait dengan masalah tersebut, termasuk strategi untuk mengendalikan kejadian resistensi. Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya kuman resisten terhadap antibiotika. Faktor yang penting adalah faktor penggunaan antibiotika dan pengendalian infeksi. Oleh karena itu, penggunaan antibiotika secara bijaksana merupakan hal yang sangat penting disamping penerapan pengendalian infeksi secara baik untuk mencegah berkembangnya kuman-kuman resisten tersebut ke masyarakat. Antibiotika harus disesuaikan dengan pola resistensi lokal, disamping juga memperhatikan riwayat antibiotika yang digunakan pasien7,8.

Sejak golongan penisilin mulai digunakan, jenis mikroba yang tadinya sensitif makin banyak yang menjadi resisten. Mekanisme resistensi terhadap golongan penisilin adalah3 : 1. Pembentukan enzim betalaktamase misalnya pada kuman S.aureus, H.Influenzae, Gonokokkus dan berbagai batang gram negatif. Pada umumnya bakteri gram positif mesekresi betalaktamase ekstraseluler dalam jumlah relatif besar. 2. Enzim autolisin kuman tidak bekerja sehingga timbul sifat toleran kuman terhadap obat. 3. 4. Kuman tidak mempunyai dinding sel (misalnya mikoplasma) Perubahan penicilin-binding protein (PBP) atau obat tidak mencapai penicilin-binding protein (PBP).

D.

Indikasi Amoksislin digunakan untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram positif maupun gram negatif. Beberapa penyakit yang diindikasikan terhadap penggunaan amoksislin adalah, sebagai berikut 4,5: Infeksi saluran pernapasan : Tonsilitis, sinusitis, laringitis, faringitis, bronkitis, bronkiektasis, pneumonia. Infeksi saluran urogenital: Pielonefritis, sistitis, uretritis, gonore Infeksi pada kulit dan jaringan lunak:

Luka-luka, selulitis, furunkulosis, pioderma. Infeksi lainnya : otitis media, abses gigi.

E.

Kontra Indikasi Beberapa kontra indikasi penggunaan amoksisilin adalah, sebagai berikut4: Hipersensitif terhadap antibiotik golongan beta-laktam seperti

penisilin,sefalosporin. - Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang diketahui peka terhadap penisilin.

F.

Interaksi obat Interaksi obat adalah peristiwa di mana aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan. Kemungkinan terjadinya peristiwa interaksi harus selalu dipertimbangkan dalam klinik, manakala dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau hampir bersamaan. Tidak semua interaksi obat membawa pengaruh yang merugikan, beberapa interaksi justru diambil manfaatnya dalam praktek pengobatan 9. Salah satu interaksi yang bermanfaat adalah Coamoksiklav terdiri dari amoksisilin dan penghambat -laktamase, asam klavulanat. Asam klavulanat sendiri tidak memiliki efek antibakterial, tetapi dengan menginaktifkan penisilinase, kombinasi ini aktif terhadap bakteri penghasil penisilinase yang resisten terhadap amoksisilin1.

Tabel 1. Beberapa interaksi obat yang merugikan5 : Allupurinol Meningkatkan risiko ruam saat amoxicillin atau ampicillin diberikan bersama allupurinol Absorbsi phenoxymetilpenicilin berkurang oleh neomycin INR dapat terganggu dengan pemberian penisilin spectrum luas seperti ampicillin, meskipun studi gagal menunjukkan interaksi dengan coumarin atau phenindione Penisilin mengurangi pengeluaran metotrexate (meningkatkan risiko toksisitas) Pengeluaran/ekskresi penisilin dikurangi oleh probenesid (risiko kecil) Mungkin mengurangi efek kontrasepsi dari estrogen Pengeluaran penisilin dikurangi oleh sulfinpirazon

Antibacterial Antikoagulan

Citotoksik

Probenesid Estrogen Sulfinpirazone

G.

Efek Samping Beberapa efek samping dari amoksisilin adalah 4 : Reaksi kepekaan seperti ruam erifem makulopapular, urtikaria, ruam kulit, serum sickness. Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah anafilaksis terutama terjadi pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin. Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare. Reaksi-reaksi hematologi (biasanya bersifat reversibel), seperti anemia hemolitik, gangguan fungsi hati seperti hepatitis anikterik. Manisfestasi klinik reaksi alergi golongan penisislin yang terberat adalah reaksi anafilaksis yang termasuk dalam kelompok reaksi alergi

immediate. Reaksi ini lebih banyak terjadi pada pemberian parenteral, tetapi pemberian oral dan pemberian uji kulit intradermal dapat pula menimbulkan reaksi anafilaksis yang fatal. Reaksi alergi lain yang sifatnya berat adalah angioedema, penyakit serum 3. Reaksi alergi yang sifatnya ringan sampai sedang berupa berbagai bentuk kemerahan, dermatitis kontak, glositis, serta gangguan pada mulut, demam yang kadang-kadang disrtai menggigil. Reaksi alergi yang paling sering terjadi adalah kemerahan kulit 3. H. Bentuk Sediaan dan Dosis Obat Amoksisilin generik tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg, 500mg dan sirup kering 125 mg/5ml. Beberapa jenis obat paten amoksisilin, adalah
10

: ABDIMOX, dengan komposiss amoksisilin trihydrate. Bentuk sediaan yang tersedia adalah kapsul 500mg dan injeksi vial1 g.

ACLAM, dengan komposisi per kapsul Amoksisilin 500mg, clavulanic acid 125mg. Sirup kering amoksisilin 125mg clavunic acid 31,25mg.

AMMOXILLIN, dengan komposisi amoksisilin. Bentuk sediaan yang tersedia adalah kapsul 500mg dan sirup kering 125mg/5ml.

AMOBIOTIC, dengan komposisi amoksisilin trihydrate. Bentuk sediaan yang tersedia adalah kapsul 250mg, 500mg ; sirup kering 125mg/5ml, 250mg/5ml; tetes 100mg/ml; injeksi vial1 g.

AMOCOMB, dengan komposisi per kapsul Amoksisilin 500mg, clavulanic acid 125mg. Sirup amoksisilin 125mg clavulanic acid 31,25mg. Per vial amoksisilin 1g, clavulanic acid 200mg.

AMOSINE, dengan komposisi amoksisilin trihydrate. Bentuk sediaan yang tersedia adalah kapsul rasa buah 500mg ; sirup kering rasa buah 125mg/5ml, 250mg/5ml.

AMOXAN, dengan komposisi amoksisilin (oral :trihydrate, Inj: Na). Bentuk sediaan yang tersedia adalah kapsul 250mg, 500mg ; sirup kering rasa buah 125mg/5ml; tetes 100mg/ml; tablet dispersible 250mg; injeksi vial1 g .

ARCAMOX, dengan komposisi amoksisilin trihydrate. Bentuk sediaan yang tersedia adalah kapsul 250mg, 500mg; Kapsul salut selaput 500mg,1g; Sirup kering 125mg/5ml.

AUSPILIC, dengan komposisi per kapsul Amoksisilin 500mg, clavulanic acid 125mg. Sirup kering amoksisilin 125mg clavunic acid 31,25mg. Dosis anak : 20-40 mg/kgbb/hr (terbagi 3 dosis). Dosis dewasa 250-

500 mg/ 8 jam.3 Atau dewasa dan anak diatas 10 tahun, 250 mg tiap 8 jam, dapat digandakan pada infeksi berat. Anak di atas 10 tahun, 125 mg setiap 8 jam, dosis digandakan pada infeksi berat. Dosis amoksisilin untuk beberapa jenis penyakit 5 : Infeksi saluran napas berat purulenta berat atau berulang, per oral, dewasa 3g setiap 12 jam

Pneumonia, per oral, dewasa 0,5-1 g setiap 8 jam Abses gigi (durasi singkat), per oral, dewasa 3 g diulang satu kali setelah 8 jam

Infeksi saluran kemih (durasi singkat), per oral, dewasa 3 g diulang satu kali setelah 10-12 jam

Infeksi klamidia genital tidak berkomplikasi, uretritis nongonokokal, per oral, 500mg tiap 8 jam

Gonorrhea (dosis singkat), per oral, dewasa 3 g dosis tunggal (dengan probenesid 1 g)

Otitis media, per oral, dewasa 1 g setiap 8 jam; anak 40mg/kg sehari dibagi dalam 3 dosis (maksimal 3 g satu hari)

BAB III PENUTUP

10

Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman. Amoksisilin adalah antibiotik turunan dari penisilin semisintetik yang stabil dalam suasana asam dan absorpsinya lebih baik daripada ampisilin, dan diabsorpsi dengan cepat dan tidak terganggu dengan adanya makanan dalam lambung. Amoksisilin efektif terhadap organisme Gram-positif dan Gram-negatif. Indikasi amoksisilin adalah Infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran urogenital, infeksi pada kulit dan jaringan lunak. Efek samping yang paling sering terjadi adalah reaksi alergi seperti kemerahan di kulit. Bentuk sediaan amoksisilin adalah kapsul, sirup kering dan injeksi vial. Dosis anak : 20-40 mg/kgbb/hr (terbagi 3 dosis). Dosis dewasa 250-500 mg/ 8 jam

11

Anda mungkin juga menyukai