Anda di halaman 1dari 8

BAB 2 PEMBAHASAN

NUKLEUS NUKLEUS

Memiliki Komponen

Berfungsi

Selaput Inti

Nukeloplasma (Cairan Inti)


Terdapat

Mengtrol dan menghasilkan zat yang diperlukan untuk metabolisme

Mewariskan sifat genetic induk kepada keturunan sel anak

Nukleolus
Dengan Cara Terbagi Dengan Cara

Daerah Butiran

Daerah Serat

Kromatin

Matriks

Transkripsi

Replikasi

NUKLEUS

Page 1

A. Komponen Nukleus
1. Selaput Inti (membran inti)
Dibawah ME, selaput inti terdiri dari lapisan antara membran luar dan membran dalam ada celah yang disebut perinuklean (pori inti). Membran luar inti berkesinambungan dengan retikulum endoplasma (RE) kasar. Pada selaput inti terdapat pori inti, dan menempati sekitar 40% seluruh permukaan selaput inti, dan pada pori inti inilah bersatunya membran luar dan membran dalam. Fungsi pori inti adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dan sitoplasma.

NUKLEUS

Page 2

2. Nukleoplasma
Disebut juga karioplasma atau cairan inti juga lebih kental dari sitoplasma didalam terendam kronatin dan nukleus. Mengandung protein, enzim, metobolit dan ion.

3. Nukleus / Anak inti


Bentuknya bundar, gelap dan berdiameter 0,3 nm, tidak bermembran. Nukleus memiliki 4 bagian yaitu : a. Daerah Butiran (granuler) Mengandung butiran-butiran yang bundar gelap berdiameter 15-20 nm. b. Daerah Serat (fibriler) Mengandung serat-serat berdiameter 5-10 nm. Daerah butiran dan daerah serat dihubungkan oleh semacam benang halus dan keduanya terendam di matriks. c. Daerah Kromatin Terdiri serat-serat yang lebih terang dari pada daerah fibriler, berdiameter 10 nm, membentang dari satu sisi ke sisi lain nukleolus dan merupakan pusat pengatur. d. Matriks

NUKLEUS

Page 3

B. Fungsi Nukleus
Nukleus disebut pusat sel dan untuk itu ia memiliki 2 macam fungsi : 1. Mengontrol dan menghasilkan zat yang diperlukan untuk metabolisme dilakukan dengan menempuh suatu proses yang disebut transkripsi. 2. Pewarisan sifat ginetik kepada keturunan atau sel anak dengan suatu proses yang disebut replikasi

C. Proses yang terjadi dalam nukleus


1. Replikasi
Sebelum terjadi pembelahan sel, DNA yang terdapat di dalam kromatin harus di gandakan terlebih dahulu agar terbentuk AND. AND anak yang merupakan cetakan juga dari AND induk. Penggandaan AND ini disebut replikasi, yaitu kemampuan DNA untuk mengandakan diri atau memperbanyak diri. Proses replikasi terjadi pada tahap interfase pembelahan sel. Proses replikasi dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

NUKLEUS

Page 4

Replikasi DNA berlangsung dalam beberapa tahap : 1. Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk 2. Pengawalan (initiation, inisiasi) sintetis DNA 3. Pemanjangan Untaian DNA 4. Ligasi fragamen-fragamen DNA 5. Pengakhiran (termnation, terminasi) Sintetis DNA

2. Transkripsi (penyalinan)

NUKLEUS

Page 5

Gambar 3.11 hlm65


Merupakan peristiwa pengkopian DNA menghasilkan RNA dengan bantuan enzim RNA polimerasi dan proses ini berlangsung di dalam nukleus. DNA tetap berada di dalam nukleus sedangkan hasil transkripsinya dikeluarkan dari nukleus menuju ke sitoplasma. Ini dimaksudkan agar gen asli tetap terlindung, sementara hasil kopinya ditugaskan untuk melaksanakan pesan-pesan yang dikandungnya. Pesan pesan itu berupa urutan basa nitrogen yang ada di RNA. Jika RNA rusak, akan segera diganti dengan hasil kopian yang baru. Pada peristiwa ini dihasilkan RNA-d (RNA-data) pada organisme eukariot, RNA-d yang dihasilkan itu tidak langsung dapat berfungsi dalam sitesis polireptida, sebab masih mengandung segmen-segmen yang tidak berfungsi yang disebut intro , sedangkan segmen-segmen yang berfungsi untuk sistesis protein disebut ekson. Didalam nukleus terjadi pematangan/pemasakan RNA-d yaitu dengan jalan melepaskan segmensegmen ekson. Gabungan segmen-segmen intron dan merangkaikan segmen-segmen ekson. Gabungan segmen-segmen ekson membentuk suati rantai / atas RNA-d yang mengandung sejumlah kondon untuk penyusunan polipeptida. Rantai RNA-d ini dikenal sebagai sistron. Pada proses transkripsi bukan hanya 1 macam RNA yang dihasilkan tetapi akan menghasilkan 3 macam RNA yaitu : a. RNA-duta (RNA-d) Berbentuk linier, panjang pendeknya bervariasi, membawa kondon, memiliki kondon permulaan dan kondon penghenti, kondon-kondon tersebut berfungsi untuk memanggil asam amino tertentu. b. RNA-transpor (RNA-t) Berbentuk menyerupai daun semangi, merupakan molekul kecil, terdiri dari 75-90 unit nukleotida, berfungsi untuk mengangkut asam amino guna di rangkai menjadi palipeptida. c. RNA-r (RNA-ribosom) Merupakan RNA yang belum diketahui srukturnya dengan pasti, ini berfungsi sebagai adaptor atau peyelaras pada sintesis rolipoptida. RNA-r merupakan komponen penyusun ribosom dan jumlahnya paling banyak, yaitu lebih dari 80% dari seluruh total RNA di dalam sel.

Gambar 3.12 hlm66


NUKLEUS Page 6

Gambar 3.13 hlm68 3. Translasi


Adalah proses pernerjemahan kode yang dihasilkan pada proses transkrip. Proses translasi dapat dilihat dari gambar di bawah ini. Gambar 3.15 hlm70

4. Fase pasca-transkripsi
Yaitu jeda waktu antara proses transkripsi telah selesai dan masuk ke proses translasi. Pada prokaryot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak, artinya bahwa sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dapat dimulai. Hal ini dapat terjadi karena pada prokaryot tidak ada hambatan struktur sel karena semua komponen transkripsi dan
NUKLEUS Page 7

translasi terletak pada ruangan sitoplasma yang sama, sebaliknya pada eukaryot, transkripsi berlangsung di dalam nukleus sedangkan translasi di dalam sitoplasma, dengan demikian transkripsi sudah dilakukan jika proses transkripsi sudah dilakukan. Pada fase ini ada beberapa proses yang terjadi di eukariotik yaitu : - Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA sphicing) - Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3 mRNA - Penambahan tudung (cap) pada ujung 5 mRNA - Penyuntingan mRNA

NUKLEUS

Page 8

Anda mungkin juga menyukai