Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian penyakit diare - Pengertian Diare adalah kondisi di mana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali/ hari), serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 g/hari) dan konsistensi (feses cair) yang melebihi batas normal dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau kental disertai angin / kentut dari dalam perut. Hal ini biasanya dihubungkan dengan dorongan, ketidaknyamanan perianal, inkontinensia, atau kombinasi dari factor-faktor ini. Adanya kondisi yang menyebabkan perubahan pada sekresi usus, absorpsi mukosa, atau motilitas dapat menyebabkan diare. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Diare termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease). Meskipun demikian, jangan remehkan diare karena dapat mengancam jiwa

Penularan Diare

Jalan masuk pathogen diare dengan melalui oral. Meskipun makanan yang dimakan jauh dari steril, kesaman lambung yang tinggi dan sel penghasil-antibodi usus halus secara umum menurunkan potensi akumulasi pathogen untuk menyebar yang menyebabkan sakit. Bagaimanapun jumlah organisme lebih dari cukup atau jika makanan bertindak sebagai carier netral untuk melindungi organism dalam lingkungan asam, dapat terjadi reaksi patogenik. Penurunan keasaman lambung karena terganggunya frola normal usus, seperti setelah pembedahan, penggunaan agens antimikroba, dan disfungsi imun karena AIDS, semua menurunkan pertahanan usus. B. Faktor Penyebab Berbagai faktor penyebab diare seperti: faktor infeksi, malabsorbsi, makanan, dan psikologis. Diare disebabkan oleh infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral ini meliputi: infeksi bakteri, virus, dan parasit. Malabsorbsi yang dapat menyebabkan diare adalah malabsorbsi karbohidrat, lemak, atau protein. alergi terhadap makanan, makan makanan basi atau beracun juga dapat menyebabkan diare. Kondisi psikologis yang dapat menyebabkan diare adalah rasa takut dan cemas, tetapi hal ini jarang menimbulkan diare pada anak-anak. C. Gejala diare Biasanya Tanda dari diare adalah adanya frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi lebih cair sampai seperti air. Adapun tanda lainnya adalah seperti: kehilangan cairan dan elektrolit, mata cekung, haus, mulut kering, demam, letargis, dan kadang-kadang disertai muntah. Beberapa pengertian lain diare menurut beberapa ahli adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang hebat. Bayi dikatakan diare bila volume tinja lebih dari 15 gram/kg/24 jam dan pada anak usia 3 tahun volume tinja lebih dari 200 gram/24 jam. Volume tinja anak usia 3 tahun sama dengan volume tinja orang dewasa.( Nelson, 2000). Sedangkan ahli lain Robbins (1999) memberi batasan kasar diare sebagai produksi tinja harian melebihi 250 gram, mengandung 70%-90% air, yang menyebabkan bertambahnya volume tinja dan frekuensi buang air besar.

Tanda dan gejala :


Demam yang tinggi (temperatur lebih besar dari 101 F). Nyeri atau kepekaan perut yang sedang atau parah/berat. Diare yang berdarah yang menyarankan peradangan usus yang parah. Diare pada orang-orang dengan penyakit serius yang mendasarinya yang untuknya dehidrasi mungkin mempunyai konsekwens-konsekwensi yang lebih serius, contohnya, Diabetes, penyakit Jantung, dan AIDS.

Diare yang parah yang tidak menunjukan perbaikan setelah 48 jam. Dehidrasi yang sedang atau parah. Muntah yang berkepanjangan yang mencegah pemasukan cairan secara oral (mulut). Diare akut pada wanita-wanita hamil karena pertimbangan untuk kesehatan dari fetus. Diare yang terjadi selama atau segera setelah menyelesaikan perjalanan perawatan dari antibiotik-antibiotik karena diare mungkin mewakili infeksi dengan C. difficile yang berhubungan dengan antibiotik yang memerlukan perawatan.

Diare setelah kembali dari negara-negara berkembag atau dari camping di gununggunung karena mungkin ada infeksi dengan Giardia (untuknya ada perawatan).

Diare yang berkembang pada pasien-pasien dengan penyakit-penyakit usus yang kronis seperti colitis atau penyakit Crohn karena diare mungkin mewakili perburukan dari penyakit yang mendasarinya atau komplikasi dari penyakit, kedua-duanya memerlukan perawatan.

Diare akut pada bayi atau anak muda dalam rangka untuk memastikan penggunaan yang tepat dari cairan oral (tipe, jumlah, dan angka), untuk mencegah atau merawat dehidrasi, dan untuk mencegah komplikasi-komplikasi dari penggunaan dari cairan yang tidak tepat seperti serangan-serangan kejang dan elektrolit-elektrolit darah yang abnormal.

Diare kronis.

D. Pencegahan dan pengobatan

Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:

a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting ( sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah mencepoki anak, sebelum menyiapkan makanan b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi; c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga ( lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain); d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.

Anda mungkin juga menyukai