Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Metode Pengambilan Sampel Proposal. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dan Statistik Program Studi DIII di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Makassar Jurusan Keperawatan Gigi. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada saya. Dalam makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat saya nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya pribadi dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ iii A. B. C. LatarBelakang............................................................................................................................. iii Rumusan Masalah ...................................................................................................................... iii Tujuan Permasalahan................................................................................................................. iii
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 1 A. 1. 2. 3. 4. Macam- Macam Metode Pengambilan Sampel.......................................................................... 1 Simple Random Sampling ....................................................................................................... 1 Pengambilan Sampel Secara Sistematis.................................................................................. 2 Pengambilan Sampel Berstrata (Stratified Sampling) ............................................................. 2 Pengambilan Sampel Kelompok (Cluster Sampling) ............................................................... 3
5. Pengambilan Sampel Tanpa Acak ............................................................................................... 3 B. Penentuan Sampel ...................................................................................................................... 4 1. Metode Slovin ............................................................................................................................. 4 2. Metode Krejcie dan Morgan ....................................................................................................... 5 C. D. Menentukan Besarnya Sampel (Sample Size) ............................................................................. 7 Kesalahan Pengambilan Sampel (Sampling Error) ...................................................................... 7
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Penentuan sampel merupakan langkah penting dalam penelitian kuantitatif, konsep dasar dari penentuan sampel adalah bahwa agregasi dari orang, rumah tangga atau organisasi yang sangat besar dapat dikaji secara efektif dan efisien serta akurat melalui pengkajian yang terinci dan hati-hati pada sebagian agregasi yang terpilih. Agregasi (Keseluruhan) disebut populasi atau universe yang terdiri dari unit total informasi yang ingin diketahui. Dari populasi yang ingin dikaji kemudian ditentukan sampelnya, melalui prosedur sampling yang sesuai dengan karakteristik populasinya. Penelitian bidang sosial dan Pendidikan banyak dilakukan dengan menggunakan sampel (Sampling Methods), hal ini tidak hanya karena alasan biaya dan waktu, tapi juga untuk menghindari kekeliruan akibat pengumpulan, pemrosesan dan penganalisaan data dari agregasi yang sangat besar. Dengan penarikan sampel maka estimasi dapat dilakukan serta hipotesis dapat diuji yang hasilnya dapat berlaku terhadap populasi darimana sampel itu diambil. Pengkajian terhadap sampel pada dasarnya dimaksudkan untuk menemukan generalisasi atas populasi atau karakteristik populasi (Parameter), sehingga dapat dilakukan penyimpulan (inferensi) tentang universe, oleh karena itu penarikan sampel jangan sampai bias dan harus menggambarkan seluruh unsur dalam populasi secara proporsional, hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan kesempatan yang sama pada seluruh elmen dalam populasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah macam-macam metode pemgambilan sampel itu? 2. Bagaimana cara menentukan sampel? 3. Bagaimanakah kesalahan dalam menetukan sampel?
C. Tujuan Permasalahan
1. Mengetahui macam-macam pengambilan sampel 2. Mengetahui cara menentukan sampel dan besarnya sampel 3. Mengetahui seperti apa kesalahan dalam penentuan sampel
iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Macam- Macam Metode Pengambilan Sampel
1. Simple Random Sampling
Pengambilan sampel acak sederhana adalah cara pengambilan sampel dimana setiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel, cara ini akan sangat mudah apabila telah terdapat daptar lengkap unsur-unsur populasi. Prosedur yang cukup akurat untuk pengambilan sampel secara acak adalah dengan menggunakan tabel angka acak (Table of random numbers), disamping itu dapat pula dilakukan dengan cara mengundi.Pengambilan sampel acak yang dilakukan sesuai prosedur sama sekali bukan jaminan bahwa suatu sampel akan menjadi representasi sempurna dari populasi, karena bisa saja terjadi pengambilan sampel secara random dalam kenyataannya menghasilkan suatu sampel yang unik, akan tetapi perlunya pengambilan sampel secara acak harus dipahami dalam konteks proses kemungkinan, apabila sampel acak diambil dari suatu populasi secara berulang-ulang, maka secara umum seluruh sampel tersebut akan mampu memberikan estimasi yang lebih akurat terhadap populasi, demikian juga variabilitas atau kekeliruan dapat diestimasi dan uji signifikansi statistik juga menunjukan probabilitas hasil dengan mempertimbangkan kekeliruan pengambilan sampel (Sampling Error). Metode ini juga dibagi atas: a. Simple random sampling
Yang dimaksudkan dengan pengambilan sampel acak sederhana adalah pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel, b. Stratified random sampling
Stratified random sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa strata dimana setiap strata adalah homogen. c. Multstage random sampling
Pengambilan sampel yang membagi populasi menjadi beberapa fraksi kemudian diambil sampelnya. d. Systematic random sampling
Pengambilan sampel acak sistematik dilakukan bila pengambilan sampel acak dilakukan secara berurutan dengan interal tertentu. e. Cluster Random sampling
Pengambilan sampel acak kelompok dilakukan bila kita akan mengadakan suatu penelitian dengan mengambil kelompok unit dasar sebagai sampel. 1
f.
Pengambilan sampel dengan cara PPS ini merupakan variasi dari pengambilan sampel bertingkat dengan PSU besar yang dilakukan secara proporsional
sample). Cara lain penentuan sampel berstrata adalah menentukan dulu proporsi sampel atas populasi, dalam kasus di atas proporsinya adalah 10 % kemudian proporsi ini dikalikan jumlah siswa pada tiap strata dan hasilnya akan sama dengan cara diatas. Sesudah langkah tersebut dilakukan baru instrumen penelitian disebarkan kepada anggota sampel yang sudah terpilih. Apabila jumlah sampel disamakan untuk tiap strata, cara itu disebut penarikan sampel strata tidak proporsional (Disproportional Stratified Sampling), sedangkan jika disesuaikan dengan proporsi strata dalam populasi disebut pengambilan sampel strata proporsional (Proportional Stratified Sampling)
membutuhkan waktu yang lebih lama. Permasalahan tersebut seharunya menjadi pertimbangan pada saat menentukn cara mana yang akan digunakan.
B. Penentuan Sampel
1. Metode Slovin
Rumus Slovin menggunakan pendekatan distribusi normal, p=0,5, dengan nilai batas kesalahan bisa ditentukan peneliti. Pesamaan yang dirumuskan oleh Slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010; dengan rujukan Principles and Methods of Research; Ariola et al. (eds.); 2006) sebagai berikut:
n = Number of samples (jumlah sampel) N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi) e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05) > (^2 = pangkat dua) Jika populasi 2000, dengan asumsi tingkat ketepatan 95%, maka eror 5%(0,05) maka: N = 1000, 4
Taraf Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Signifikansi = 5% maka :
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
220 230 240 250 260 270 280 290 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1100
140 144 148 152 155 159 162 165 169 175 181 186 191 196 201 205 210 214 217 226 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285
1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 1000000
291 297 302 306 310 313 317 320 322 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384
Dengan metode Krejcie dan Morgan sampel yang dibutuhkan untuk populasi 2000 adalah 322.
mendekati
(akibat
sampling
error)
penyimpulan
atas
populasi.
Dari suatu populasi dapat digambarkan suatu distribusi sampel Mean (Sampling distribution), dan menurut Teorema batas pusat (Central limit Theorem) mean-mean dari sampel akan berdistribusi normal diseputar mean populasi serta mean dari mean semua sampel akan sama dengan nilai mean populasi. Namun demikian kemungkinan melakukan kekeliruan tetap saja ada, dan untuk menghitung/mengetahui kekeliruan tersebut pertama-tama perlu dilihat dulu bagaimana variasi dalam suatu populasi, akan tetapi karena variasi populasi secara empirik tidak diketahui, maka yang dapat digunakan adalah nilai variasi sampel, adapun ukuran-ukuran untuk mengetahui variasi suatu data penelitian yang biasa dipergunakan adalah Mean Deviasi (X ), Varians (X )2/N), dan Standar Deviasi yaitu akar pangkat dua dari Variance ( (X )2 / N ). Sebelum mengetahui nilai kesalahan pengambilan sampel terlebih dahulu perlu diketahui Standard Error, dan ukuran variasi Standard Deviasi merupakan ukuran yang baik untuk mengetahui rata-rata penyimpangan, adapun rumus perhitungan Standard Error adalah Standar Deviasi dibagi akar pangkat dua jumlah sampel ( SD : N (jumlah sampel) ),standar deviasi (SD) yang digunakan dalam rumus tersebut mestinya SD populasi, tapi karena yang diteliti adalah sampel, maka SD sampel yang dipergunakan dengan asumsi SD sampel sama dengan SD populasi. Standar Error merupakan estimasi terbaik bagi Sampling Error; semakin kecil Standar deviasi,dan semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil Standard Error, yang berarti semakin kecil Sampling error, karena Kesalahan penarikan sampel merupakan perkalian antara Standard error dengan nilai z pada tingkat kepercayaan tertentu ( 95% = 1,96; 99% = 2,58).
B. Saran
Saya mengetahui bahwa dalam makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami meminta saran dan kritik Anda untuk menyempurnakan makalah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bascommetro.com/2010/10/pengambilan-sampel-sampling.html http://www.menulisproposalpenelitian.com/2010/04/metode-penarikan-sampel-secararandom.html http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/02/metode-pengambilan-dan-pengolahansampel-552332.html
10