Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL DALAM RANGKA PROMOSI KESEHATAN

Program Peningkatan Aktifitas Fisik di Biro Kepegawaian Kementerian X Jakarta

OLEH: dr. Endriana Svieta Lubis NPM: 1206236344

PEMBIMBING: DR. dr. Astrid B. Sulistomo, MPH, SpOk

SUB DEPARTEMEN KEDOKTERAN OKUPASI DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA November 2012

Proposal Promosi Kesehatan dr.Endriana S Lubis

Page 1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang Peningkatan berat badan di atas normal dari hasil Medical Chek Up pada periode 2012 dibanding tahun 2011 di kalangan pegawai Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi perhatian serius pejabat eselon II yaitu Kepala Biro Kepegawaian. Biro Kepegawaian yang berada di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal memiliki 352 pegawai. Terdapat 106 pegawai Biro Kepegawaian (30 % dari jumlah seluruh pegawai Biro Kepegawaian) memiliki berat badan berlebih dengan IMT > 25. Sebagai sebuah Kementerian dalam bidang kesehatan, tidak pada tempatnya jika sebagian besar pegawai mempunyai data kesehatan yang kurang baik. Selama ini berbagai permasalahan kesehatan pegawai ditangani oleh klinik utama yang berada di bawah naungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan berlokasi di gedung yang terpisah mandiri di lingkungan pusat tersebut. 1.2. Permasalahan dan Dasar Hukum 1.2.1. Permasalahan Peningkatan berat badan di atas normal dapat menjadi faktor risiko timbulnya penyakit sindrom metabolik yaitu kumpulan dari berbagai penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, Dislipidemia, Penyakit Jantung Koroner dan Berat badan berlebih. 1. Prosentase pegawai Biro Kepegawaian dengan berat badan berlebih naik 15 % pada pemeriksaan MCU berkala 2012 bila dibanding tahun sebelumnya. 2. Sekitar 20 % pegawai Biro Kepegawaian Kementerian merupakan penderita penyakit sindrom metabolik. 3. Kedisiplinan dalam melakukan aktifitas fisik yang baik pada pegawai Biro Kepegawaian masih rendah 4. Biro Kepegawaian Kementerian X belum ada program peningkatan aktifitas fisik di tempat kerja. 1.2.2. Dasar Hukum Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yang serta mengamanatkan bahwa upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat

13

meningkatkan prestasi belajar, kerja, dan olahraga. Upaya kesehatan olahraga adalah bagian dari upaya promotif and preventif yaitu melalui aktivitas fisik, latihan fisik dan olahraga yang dilakukan secara baik, benar, terukur dan teratur. UU No.13 tahun 2003, pasal 4 tentang Ketenagakerjaan; bahwa pembangunan ketenagakerjaan bertujuan antara lain membudayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi dan meningkatkan kesejahteraantenaga kerja dan keluarganya UU No.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan; bahwa pemberi kerja wajib melaksanakan kesehatan kerja yang komprehensif, termasuk promosi kesehatan di tempat kerja 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Meningkatkan produktivitas pegawai dan mengurangi angka kejadian timbulnya Penyakit Sindrom Metabolik (Berat badan berlebih, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia, Penyakit Jantung Koroner) 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Mensosialisasikan program peningkatan aktifitas fisik bagi pegawai program promosi kesehatan. 2. Meningkatkan pengetahuan pegawai tentang pengaruh baik aktifitas fisik terhadap penyakit Sindrom Metabolik (Berat badan berlebih, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia, Penyakit Jantung Koroner) 1.3.3. Manfaat Aktifitas Fisik bagi Kesehatan 1. Menjadi bugar, daya tahan tubuh meningkat dan secara tidak langsung meningkatkan produktivitas 2. Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke : Menurunkan tekanan darah Menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL: lemak jahat) Meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL : lemak baik) melalui

3. Mencegah dan mengobati diabetes dan komplikasinya 4. Memperbaiki kemampuan seksual 5. Mencapai dan memelihara berat badan ideal

13

6. Membuat tulang lebih padat, mencegah keropos, mengurangi risiko cedera patah tulang 7. Memperbaiki pola tidur 8. Meningkatkan daya tahan terhadap stress 9. Mempertahankan postur tubuh tegak dan kelenturan otot untuk melakukan gerakan sendi secara maksimal 10. Meningkatkan kadar endorfin sehingga lebih ceria dan pergaulan sosial lebih baik 1.3.4. Pilihan Jenis Aktifitas Fisik di tempat kerja Keseharian (dilakukan sebanyak mungkin) : Berjalan kaki sebanyak mungkin pada jarak yang mampu ditempuh dengan berjalan kaki, misalnya ke kantin,dll Mengambil jalan jarak jauh Menggunakan tangga dan hindari lift/elevator, untuk tempat kerja sampai lantai 3 Berjalan di taman saat istirahat Memarkir kendaraan agak jauh dari tujuan Berjalan setelah selesai melaksanakan kegiatan kerja Melakukan peregangan selama 5 menit setiap 1 jam atau 10 menit setiap 2 jam setelah melakukan pekerjaan kantor (terutama pengguna komputer) Kegiatan yang harus dikurangi : 1.4. Sasaran Yang menjadi sasaran utama program promosi kesehatan ini adalah para pegawai yang mempunyai berat badan berlebih yang dapat dilihat pada data kesehatan klinik utama kementerian, khususnya pada pegawai Biro Kepegawaian Kementerian 1.5. Waktu Persiapan Menonton Televisi Main game di komputer Duduk lebih dari 30 menit tanpa berdiri

13

Waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan program peningkatan aktifitas fisik ini diperkirakan sekitar 2 (dua) minggu segera setelah proposal ini disetujui.

13

II. PERENCANAAN PROGRAM

2.1. Dukungan dan Persiapan Program Untuk dapat menjalankan program training kesehatan peningkatan aktifitas fisik bagi pegawai diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Pihak-pihak yang berperan dalam mensukseskan program peningkatan aktifitas fisik di lingkungan pegawai Biro Kepegawaian ini adalah: 1. Kepala Biro Kepegawaian. Program training peningkatan aktifitas fisik Kepegawaian pembiayaan. 2. Atasan langsung pegawai. Selanjutnya, Kepala Biro Kepegawaian perlu memanggil para pegawai Eselon III dan IV untuk selanjutnya mendorong mereka mengikuti program ini, sebab akan berdampak langsung pada kelangsungan program. Selain dukungan dari pihak-pihak yang telah disebutkan di atas, juga dibutuhkan berbagai persiapan yang tentunya harus disiapkan oleh pihak kementerian. Berhubung dalam program ini diperlukan adanya suatu focus group kepada para sasaran, maka pihak Biro Kepegawaian kementerian sebagai fasilitator harus bersedia mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan. Sosialisasi program peningkatan aktifitas fisik membutuhkan suatu dimensi waktu dan ruang pengetahuan dan informasi yang superfisial. Sarana dan prasarana yang harus disiapkan oleh Biro Kepegawaian Kementerian: 1. Fasilitas media cetak berupa kuesioner dan materi penyuluhan, seperti brosur dan poster. Pemberian brosur dan pemasangan poster dilakukan untuk menarik calon peserta. 2. Ruang pertemuan yang dapat menampung antara 10-20 orang beserta medianya seperti papan tulis, mikrofon, dan loudspeaker. Bila dimungkinkan, penyediaan ruang pertemuan ber-AC, proyektor LCD dan laptop akan sangat membantu. bagi pegawai, tidak hanya memberi bagi pegawai dicetuskan sebagai tindak lanjut pertemuan informal antara pihak Biro dengan dokter klinik kementerian beberapa hari yang lalu. Kami sebagai anggota tim pelaksana mengharapkan dukungan selanjutnya dalam hal

13

2.2. Rencana Kegiatan: 1. Membentuk panitia pelaksana kegiatan program. 2. Mencetak kuesioner dan materi program penyuluhan. 3. Melakukan pemasangan poster-poster yang bertujuan membangun kebiasaan aktifitas fisik. 4. Mengadakan acara diskusi kesehatan. 5. Mengajak kelompok kecil pegawai dengan risiko berat badan berlebih ikut dalam kegiatan 6. Evaluasi keberhasilan program. Ad. 1. Membentuk panitia pelaksana kegiatan program Panitia pelaksana program peningkatan aktifitas fisik pegawai terdiri atas: 1. Staf dokter dan perawat klinik kementerian masing-masing 1 orang. 2. Staf dari Biro Kepegawaian : 2 orang. 3. Wakil pegawai: 2 orang. Ad. 2. Mencetak kuesioner dan materi program penyuluhan Direncanakan bahwa pada hari-H sebelum penyuluhan dimulai, setiap peserta penyuluhan diminta untuk mengisi survey atau semacam kuesioner atau jajak pendapat untuk mendapatkan data dasar tingkat pengetahuan pegawai tentang : 1) Apa dampak penyakit sindrom metabolik. 2) Bagaimana cara melakukan aktifitas fisik dengan benar di tempat kerja Ad. 3. Melakukan pemasangan poster-poster yang bertujuan membangun kedisiplinan meningkatkan program akifitas fisik. Segera setelah proposal ini disetujui, di kantor kementerian pusat dan lokasi-lokasi di luar kantor akan dilaksanakan pemasangan poster-poster yang bertujuan membangun kedisiplinan dalam program peningkatan aktifitas fisik.. Ad. 4. Mengadakan acara diskusi kesehatan. Penyuluhan diselenggarakan pada akhir bulan Januari 2013 sampai akhir bulan Februari 2013 pada setiap hari Rabu, pada pukul 11.00 12.00 WIB. Jumlah peserta group diskusi berjumlah 20 orang pegawai yang menjadi sasaran program. Sebelum acara dimulai, dilakukan pembagian kuesioner dan pretest yang harus diisi

13

sebelum acara dimulai beserta handout tentang materi penyuluhan. Topik presentasi dalam penyuluhan mencakup prinsip-prinsip bagaimana program peningkatan aktifitas fisik di tempat kerja yang baik dan benar dapat memberi efek baik mencegah dan mengobati penyakit sindro metabolik. Di bagian akhir penyuluhan, acara selanjutnya diisi dengan diskusi Di akhir acara seminar, kepada para peserta dibagikan post test. Ad. 5. Memfasilitasi konseling tentang program peningkatan aktifitas fisik di tempat kerja dan tentang gizi seimbang di klinik kementerian. Setiap hari Rabu, para pegawai diperbolehkan mengikuti kegiatan focus group ini di klinik kementerian pada pk 11.00-12.00 setiap kali pertemuan. Ad. 6 Mengajak group kecil pegawai dengan risiko berat badan berlebih agar ikut dalam kegiatan Setelah acara seminar, pada setiap kesempatan para pegawai harus secara aktif mempromosikan penting nya program peningkatan aktifitas fisik dijalankan oleh kementerian kepada para rekan sesama pegawai lainnya.

Ad.7. Evaluasi keberhasilan program. Target yang hendak dicapai adalah lebih dari 80% pegawai mengikuti focus group diskusi yang akan diselenggarakan oleh Biro Kepegawaian Kementerian . Setiap bulannya selama dua bulan berturut-turut akan dibagikan kuesioner atau jajak pendapat ulangan mengenai tanggapan pegawai terhadap program ini yang sedang dijalankan. Monitoring dan evaluasi tingkat kesehatan pegawai dilakukan di klinik kementerian dan dilakukan sepanjang tahun 2013 . Supervisi peningkatan aktifitas fisik dilakukan acak, diambil satu hari setiap minggu pada seluruh tempat kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan Pusat yang dipantau dari CCTV yang memang sudah terpasang sehari-hari untuk dilakukan evaluasi selanjutnya. Pelaporan hasil evaluasi dilakukan setiap bulan kepada Pihak Kepala Biro Kepegawaian Kementerian.

13

2.3 Anggaran Biaya: Pembiayaan seluruh kegiatan akan ditanggung sepenuhnya oleh Biro Kepegawaian Kementerian melalui Anggaran yang direncanakan, dengan besar pembiayaan sebesar Rp 6.100.000,-

13

RINCIAN PREDIKSI BIAYA KEGIATAN

No 1

Jenis Kegiatan Fokus Group diskusi a.Biaya cetak surat undangan b.Biaya cetak materi seminar c.Seminar kit (pulpen + notes) d.Coffee break e.Honor pembicara

Banyaknya 120 lembar 120 eks 120 set 120 pax 1 orang

Biaya per Satuan Rp Rp Rp Rp Rp 1.000,10.000,10.000,5.000,500.000,Rp Rp Rp Rp Rp

Jumlah 120.000,1.200.000,1.200.000,600.000,2.000.000,-

2.

Sosialisasi melalui poster a.Biaya desain poster b.Biaya cetak poster c.Biaya cetak leaflet 2 item 20 lembar 120 lembar 120 lembar Rp Rp Rp Rp 200.000,5.000,Rp Rp 400.000,100.000,360.000,120.000,-

3.000,- Rp 100,Rp

3.

Evaluasi a.Pencetakan lembar kuesioner Biaya analisis data TOTAL BIAYA Rp 6.100.000 ,-

Keterangan : 120 orang dengan asumsi jumlah sasaran pegawai dengan IMT>25 adalah 106 orang ditambah pihak pejabat yang berkaitan dengan Biro Kepegawaian.

13

TIME LINE (RENCANA KEGIATAN) Desember 2012 No Kegiatan Januari 2013 Feruari 2013

Minggu IV Minggu III Minggu II Minggu I Minggu IV Minggu III Minggu II Minggu I Minggu IV Minggu III Minggu II Minggu I

1 2 3 4 5

Membentuk panitia pelaksana kegiatan program Mencetak kuesioner dan materi program penyuluhan Melakukan pemasangan poster Mengadakan acara focus group diskusi Evaluasi keberhasilan program

13

CONTOH LEAFLET

Aktivitas fisik di sela-sela kegiatan kantor untuk menjaga berat badan dengan tips-tips berikut:

Gunakan tangga dan bukan lift saat naik atau turun lantai.

Dibandingkan dengan menelpon rekanmu, coba mendatanginya langsung saat berdiskusi.

Gunakan sebagian dari waktu makan siang untuk berjalan santai sembari berdiskusi bersama rekan kantor.

Parkir kendaraan lebih jauh dari pintu masuk untuk mendorongmu lebih banyak berjalan Aktif bergerak di kantor plus rutin

berolahraga, tidak sulit kok.. Berat badan terjaga, tubuh sehat dan bugar pun tercapai.

13

CONTOH POSTER PENYAKIT SINDROM METABOLIK

13

13

Anda mungkin juga menyukai