Anda di halaman 1dari 7

KEJANG Definisi : Bangkitan yang timbul akibat lepas muatan listrik(depolarisasi) yang berlebihan dijalarkan dari sel neuron

on satuke sel neuron lainnya akhirnya sampai ke neuromuskular junction sehingga timbul kontraksi berlebihan kelompokserabut otototot lurik Lokasi kejang: 1. Umum (Kejet2,Mata Melilik Ke Atas,Step)2. Fokal (Hanya Beberapa Bagian Tubuh): jari, tangan, kaki, sisisebelah Tipe kejang: Tonik- Kaku Klonik-> Kaku&Bergerak Tonik-klonik Mioklonik->Keduten / Kejang Halus Subtle (neonatus) : berkedip, seperti menghisap,mengayuh sepeda(Reflek Fisiologis) 1. Kejang Selebral Fokus pada kejang otak, bersifattak sadar, dan tak dapat merasakan sakit Intrakranial : lesi pada otak ( meningitis dll) Ekstra kranial : infeksi yang menyebabkan demam(kejang demam) Epilepsi : kejang tanpa demam,berulang kronis 2.Kejang Non Serebral Fokus pada Kejang Saraf Perifer, Bersifat Sadar, Dan Merasakan Sakit tetanus Hasil Anamnesa deskriptif demam :a. Usia anak ?*Kejang demam lazimnya usia 6 bulan-5 tahunUntuk membedakan :KD pada usia <1 bulan tdk termasuk KDKD pada usia <6bln atau >5th pikirkan infeksi SSP, epilepsi.b. KRONOLOGI = Ada kenaikan suhu atau tidak?*kejang demam, meningitis : ada kenaikan suhuepilepsi : tanpa disertai pencetus kenaikan suhuc . S a a t k e j a n g

s a d a r a t a u t i d a k ? *serebral : tidak sadar, tidak merasakan sakitnon serebral : sadar, merasakan sakitd . S e t e l a h k e j a n g s a d a r a t a u t i d a k ( s e r e b r a l ) ? *kejang demam : sadarmeningitis : tidak sadare. Kejang berulang atau tidak ?*kejang demam sederhana : tidak berulangkejang demam kompleks : berulang dalam 24 jamepilepsi : berulang kronikmeningitis : berulang dan lamaf. Setiap kejang berapa lama berlangsung ?*Jika < 15 menit KD sederhanaJika > 15 menit KD Kompleks, meningitisg . D i s e r t a i g e j a l a m u a l m u n t a h s a k i t k e p a l a ? *kejang demam : tidakmeningitis : iya PENENTUAN STATUS NEUROGIS PADA PASIEN KEJANG 1. Kedaan umum : Tingkat kesadaran GCS (EMV)/GPCS (Glascow Coma Scale) : sadar, somnolen,sopor, coma (skor GCS : 3-15, GPCS: 7-35) ada tidaknya kejang terdapat kelainan posisi : dekortikasi, deserebrasi, frog-position(spastik) (hipotoni)2. Kepala : nilai ubun-ubun besar : datar, cembung, sudah menutup, melebar nilai sutura : melebar atau tidak, deformitas kepala, wajah dismorfik, Lingkar kepala : mikrosefali, normal, makrosefali mata : pupil kanan kiri (isokor/anisokor) 2mm, pupil melebar,reflek cahaya pupil (N/ / ), reflek kornea (N// ),reflek bulu mata (N// ), dolls eyes) Saraf kranial : parese kelopak mata, otot muka, deviasi konjugae,strabismus GCS

A.Buka mata : spontan (4) perintah (3) rangsang nyeri (2) tdk ada (1)B.Respon motorik : menurut perintah (6) reaksi setempat (5), menarik (4) fleksiabnormal (3) ekstensi (2) tidak ada (1)C.Respon verbal : orientasi baik (5) disorientasi (4) kata2 tak bersusun (3) suarasaja (2) tidak ada (1)D. Respon pupil thd cahaya : normal (5) lambat (4), respon tdk sama (3) besartdk sama (2) tdk ada (1)E.Reflek saraf otak tertentu : semua ada (5) reaksi bulu mata tdk ada (4) reaksikornea tdk ada (3) dolls eye (2) reflek kranial tdk ada (1)F.Kejang : tdk ada (5) kejang fokal (4) kj umum intermiten (3) umum, kontinyu(2) flaksid (1)G.Nafas spontan : pola normal (5) periodik (4) hiperventilasi sentral (3) irreguler (2) apnu (1) Leher : simetris, kaku kudukLakukan Pemeriksaan di bawah ini secara urut :a.tanda rangsang meningeal: Brudzinski I, II,Kernigne signb.reflek fisiologis:Bisep,Trisep,Patela,Achilesc.reflek patologis: Babinski,Hoffman-Tromerd.gerakan : simetris, paresee.tonusf.klonusg.kekuatan otot R. Brudzinki I Kepala Flexi dagu sampai sentuh sternum,otomatis femur flexi R. Brudzinki II Kaki kanan femur flexi, patela extensi, maka akan diikuti Kaki kiri flexikontralateral R. Kernigne Sign Femur Flexi,ptela extensi normal akan memberikan tahanan dengan sudut130, tidak normal menekuk dengan sudut 90 R. Babinski Telapak kaki digeres akan diikuti dorsoflexi ibu jari R. Hoffman-Tromer Ibu jari dan jari tengah diflexi&diextensi Fungsi motorik ekstremitas dibandingkan atas- bawah kanan kiriAtasKanan /

kiriBawahKanan / kiriN/ / N/ / N/ / N/ / // +/- +/- +/- +// / Tonus : tahanan otot terhadap regangan Tonus fasik : menguji tahanan anggota gerak untuk bergerakdan aktifitas reflek tendon Tonus postural ; tahanan terhadap gaya berat(tarikan, suspensi vertikal, suspensi horizontal)Klonus : respon kontraksi otot berlebihan karena reganganpemendekan otot Kekuatan otot : anak yg kooperatif & tahu instruksi5 : normal4 : dpt gerakkan sendi dg aktif untuk menahan berat3 : dpt gerakkan anggota gerak menahan berat, tdk dapatbergerak melawan tahanan pemeriksa2 : dpt gerakkan anggota gerak, tdk dapat menahan berat, tdkdapat melawan tahanan pemeriksa1 : teraba ada kontraksi otot, tdk ada gerakan anggota gerak0 : paralisis, tidak ada kontraksi otot sama sekal Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium rutin gula darah, elektrolit, amonia, laktat, darahrutin pemeriksaan pungsi lumbal (cairan LCS): untukmelihat kecurigaan meningitis

EEG (Elektro Ensefalo Grafi) :untuk mengidentifikasi jenis kejang fokal atau gangguan difusi otak Foto kepala atau CT scan : untuk mengidentifikasilesi di serebral EDUKASI KEJANG 1. Tetap tenang, tidak panik2. Kendorkan pakaian sekitar leher3. Bila tidak sadar, posisi terlentang, kepala miring,Bersihkan muntahan lendir dari mulut, hidungJangan memasukkan sesuatu dalam mulut4. Ukur suhu, catat lama dan bentuk kejang5. Tetap bersama pasien selama kejang6. Berikan diazepam perektal, jangan berikan bilakejang sudah berhenti7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejangberlangsung 5 menit SKENARIO Ibu rani membawa anaknya yang berusia 2tahun ke dokter spesialis anak. Ibu ranimenyampaikan 1 jam yang lalu anaknyakejang-kejang. Setelah kejang berakhiranaknya kembali menangis.Lakukan anamnesis secara sistematis danpemeriksaan fisik juga sebutkan pemeriksaanpenunjang yang dibutuhkan. Hasil anamnesis : Usia : 2 tahun kejang : 1 jam yang lalu hanya 1 kali kejang kira-kira 10 menit Sebelum kejang suhu tubuh anak naik Saat kejang tidak sadar,tidak kesakitan Setelah kejang sadar dan menangis Tidak ada gejala yang menyertai Sebelumnya tdk pernah kejang Keluarga tidak ada yang sakit sama Pemeriksaan fisik Vital signKedaan umum :Kepala :nilai ubun-ubun besarnilai suturadeformitas kepalaLingkar kepalamata : pupil kanan kiri (isokor/anisokor) 2mm, pupil melebar,reflek cahaya pupil (N/ /

), reflek kornea (N// ), reflek bulu mata (N// ), dolls eyes) Saraf kranialLeher : simetris, kaku kuduk Lakukan Pemeriksaan di bawah ini secara urut : a.tanda rangsang meningeal: Brudzinski I, II,Kernigne signb.reflek fisiologisc.reflek patologisd.gerakane.tonusf.klonusg.kekuatan otot Hasil pf KU: compos mentis. VS = TD: 95/60 mmHg. RR: 20x/menit. Nadi:110x/menit. Suhu: 39 C. Tidak ada kelainan kepala Gerak reflek normal Kekuatan otot 5 Gcs 30 Kaku kuduk Px Penunjang Pemeriksaan laboratorium rutinpemeriksaan pungsi lumbal (cairan LCS)EEG (Elektro Ensefalo Grafi)Foto kepala atau CT scanHasil :Tidak menunjukan kelainan kecualilaboratorium rutin ( leukosit meningkat, LEDmeningkat) KEJANG DEMAM : Suatu bangkitan kejang yang terjadi akibatkenaikan suhu tubuh yang diakibatkan prosesekstrakranium.kejang demam :pada keadaan demam mengakibatkan kenaikanmetabolisme basal dan kebutuhan oksigen pada kenaikan suhu tertentu dapat terjadiperubahan keseimbangan dari membran sel dandalam waktu singkat akan terjadi difusi ionmelalui membran lepas muatan meluaskarena ada neurotransmiter

kejang Kejang demam sederhana Berlangsung singkat < 15 menit, umum tipe tonik dan atau klonik, berhenti sendiri, tidak berulang dalam 24 jam Kejang demam kompleks , dengan ciri-ciri salah satu : kejang lama > 15 menit kejang fokal atau parsial satu sisi, kejang umum didahului kejang parsial berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam Kriteria kejang demam sederhana : Umur anak antara 6 bulan dan 4 tahun Berlangsungnya < 15 menit Kejang bersifat umum kejang timbul 1 6 jam setelah demam Pemeriksaan sebelum dan sesudah kejang normal Px EEG (setelah suhu normal)= tidak menunjukankelainan Frekuensi kejang dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali.IKA-FKUI RSCM Jakarta

Anda mungkin juga menyukai