Anda di halaman 1dari 3

1 BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Bandar udara sebagai prasarana dalam penyelenggaraan penerbangan merupakan tempat untuk menyelenggarakan pelayanan jasa kebandarudaraan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan ekonomi lainnya, Oleh karena itu harus ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kebandarudaraan yang diwujudkan dalam satu kesatuan tatanan kebandarudaraan yang berkualitas dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Berkembangnya tingkat peradaban dunia di segala aspek kehidupan, meningkatkatkan pola berpikir dan bertindak masyarakat. Berkaitan dengan hal ini, sebagian masyarakat beranggapan bahwa seluruh kebutuhan mereka akan terpenuhi jika sesuai dengan kecepatan dan ketepatan waktu penyelesaiannya. Diantara penyelesaian tersebut, berhubungan dengan alat transportasi udara, yang dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat mempersingkat waktu tempuh. Dengan demikian kebutuhan yang menyangkut kecepatan dan ketepatan waktu sudah dapat terpenuhi. Dengan berkembangnya arus lalu lintas udara maka peningkatan kapasitas dan daya dukung Bandar udara harus dilakukan. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya dukung bandar udara adalah dengan penambahan panjang runway. Alternatif ini dipilih jika peningkatan kapasitas disebabkan oleh pesawat yang lebih berat. Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin berlokasi di Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, berjarak kurang lebih 24 km dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Bandara ini adalah salah satu bandar udara yang dikelola oleh PT. (Persero) Angkasa Pura I dan memiliki permintaan angkutan udara untuk penumpang dan kargo yang cukup besar. Saat ini Bandara tersebut memiliki panjang landas pacu (runway) sebesar 2500 m x 45 m dengan arah azimuth 10 28. Dengan dimensi tersebut, kemampuan maksimum yang dapat dicapai Bandara tersebut adalah untuk melayani pesawat sejenis B 767-300 ER berkapasitas 325 penumpang dan telah menjadi embarkasi haji. meningkatnya berat kotor pesawat yang beroperasi dan perubahan jenis pesawat yang dominan menjadi

2 Potensi umroh dari wilayah Bandara Syamsudin Noor sangat besar. Saat ini potensi jamaah umroh mencapai 10 kloter serta permintaan pengembangan potensi wilayah dan pengembangan rute penerbangan ke luar negeri. Hal ini dikarenakan meningkatnya perekonomian masyarakat Kalimantan Selatan di bidang pertambangan dimana banyak investor yang berasal dari luar negeri. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan masyarakat menginginkan pembangunan berbagai fasilitas Bandar Udara. Salah satunya adalah dengan perpanjangan landas pacu agar dapat melayani pesawat sejenis B 747-400 dengan kapasitas 455 penumpang. Di samping itu, adanya kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang mensyaratkan keberangkatan haji harus dari Bandara yang berstatus Bandara Internasional dan pada tahun 2015 keberangkatan haji harus menggunakan pesawat sejenis B 747-400. 1.2 Perumusan Masalah Bandara Syamsudin Noor merupakan bandara terbesar di Kalimantan Selatan, bandara yang mnjadi penunjang bagi seluruh masyarakat Kalimantan Selatan bahkan Kalimantan Tengah. Peningkatan status bandara yang awalnya hanya melayani penerbangan domestik menjadi bandara internasional harus didukung dengan kualitas runway yang memadai agar dapat mngimbangi padatnya jadwal penerbangan serta bertambah besarnya pesawat yang akan digunakan di Bandara Syamsudin Noor nantinya. Sehingga runway harus ditingkatkan menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan lebih memperkuat tanah dasar menggunakan minipile demi memenuhi persyaratan bandara internasional. 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan tugas akhir tersebut adalah untuk mengevaluasi ulang rancangan perkuatan tanah dasar pada perpanjangan runway Bandara Syamsudin Noor yang menggunakan minipile, sehingga didapatkan hasil rancangan yang optimum dan ekonomis.

3 1.4 Manfaat Perancangan Dengan mengevaluasi perancangan tersebut, nantinya diharapkan didapat hasil yang optimum dan ekonomis dalam perancangan perkuatan lapisan tanah dasar sehingga Bandara Syamsudin Noor bisa menjadi bandara internasional.

1.5 Pembatasan Permasalahan 1. 2. 3. Evaluasi perancangan perkuatan lapisan tanah dasar yang menggunakan minipile pada perpanjangan runway Bandara Syamsudin Noor. Pesawat rencana yang digunakan adalah B 747-400. Lingkup permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini tidak mencakup permasalahan struktur atas runway, perancangan saluran drainase, dan perencanaan anggaran biaya.

Anda mungkin juga menyukai