Kec - Basala
Kec - Basala
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KONAWE SELATAN ANDOOLO SULAWESI TENGGARA 2012
Kecamatan Basala Dalam Angka 2012 No. Publikasi Katalog BPS Ukuran Buku Jumlah Halaman : 74050,1225 : 11010001.7405112 : 21 cm x 15 cm : xv + 83 Halaman
Naskah: Koordinator Statistik Kecamatan Basala Penyunting Koordinator Statistik Kecamatan Basala Gambar dan Grafik: Koordinator Statistik Kecamatan Basala Gambar Kulit: Koordinator Statistik Kecamatan Basala Diterbitkan oleh: BPS Kabupaten Konawe Selatan Dicetak oleh: Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Kabupaten Konawe Selatan
iii
dikombinasi warna coklat muda, garis tepi warna hitam dengan garis rata bagian atas dan cekung pada kedua sudut perisai, terdapat gambar KALO SARA dan GONG didalamnya. b. Gambar KALO SARA dan GONG tersebut dibingkai dengan padi berwarna kuning dan kapas berwarna putih c. Dibagian bawah perisai terdapat tulisan KONAWE SELATAN berwarna hitam dengan latar belakang pita berwarna kuning emas. d. Dibagian atas gambar padi dan kapas terdapat Bintang Lima 2. Uraian Lambang a. Ukuran lebar dan tinggi perisai 4 (empat) berbanding 5 (lima) melambangkan proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. b. Warna biru muda melambangkan potensi/kekayaan di perairan di wilayah Konawe Selatan.
iv
c. Warna coklat muda melambangkan potensi/kekayaan baik di permukaan maupun yang terkandung didalam bumi wilayah Konawe Selatan. d. Padi melambangkan kesejahteraan di bidang pangan (bathin). e. Kapas melambangkan kesejahteraan di bidang pakaian (lahir). f. KALO SARA dan GONG melambangkan adat istiadat serta budaya yang dimiliki oleh masyarakat Konawe Selatan. g. Bintang Lima melambangkan sila-sila dalam Pancasila sebagai Dasar Negara. 3. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang tersebut diatas maka secara ringkas arti lambang/logo Konawe Selatan adalah sebagai berikut: Dengan semangat dan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan RI dan didukung oleh adat istiadat, budaya luhur masyarakat, kekayaan alam baik di darat maupun di laut (perairan) KABUPATEN KONAWE SELATAN siap mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera lahir batin
CAMAT BASALA
vi
KATA PENGANTAR Buku Kecamatan Basala Dalam Angka adalah publikasi tahunan Koordinator Statistik Kecamatan yang merupakan kelanjutan dari publikasi tahun-tahun sebelumnya. Publikasi ini juga merupakan salah satu wujud akuntabilitas dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Selatan. Dalam publikasi tahun 2012 ini memuat gambaran-gambaran tentang keadaan geografis, iklim, ciri-ciri dan keadaan sosial ekonomi penduduk serta keadaan sosial dan perekonomian di Wilayah Kecamatan Basala secara menyeluruh. Publikasi Kecamatan Basala dalam Angka 2012 dapat terbit berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga tersusunnya publikasi ini, maka kami ucapkan terima kasih. Harapan kami semoga dengan adanya publikasi ini, Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Selatan dapat memberikan dan mengisi kebutuhan data dan informasi kepada berbagai pihak yang membutuhkan. Dengan segala keterbatasan yang ada, kami mohon saran dan kritik yang konstruktif demi peningkatan kualitas publikasi selanjutnya di masa-masa mendatang.
vii
Daftar isi
Lambang Daerah Kata Sambutan Camat Basala Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel BAB I. KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM 1.1. Keadaan Geografi 1.1.1. Letak dan Batas Wilayah 1.1.2. Luas wilayah 1.1.3. Tinggi Wilayah 1.1.4. Topografi 1.2. Keadaan Iklim BAB II. PEMERINTAHAN 2.1. Wilayah Administrasi 2.1. Administrasi Pemerintahan BAB III. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN 3.1. Kependudukan 3.1.1. Jumlah Penduduk 3.1.2. Laju Pertumbuhan Penduduk 3.1.3. Jumlah rumah Tangga 3.2. Ketenaga Kerjaan 3.2.1. jumlah Penduduk Yang Bekerja 3.2.2. Jumlah pencari Kerja BAB IV. SOSIAL 4.1. Pendidikan 4.2. Kesehatan dan KB 4.3. Sosial Lainnya 4.3.1. Agama 4.3.2. Keamanan 4.3.3. Perumahan dan Lingkungan 4.3.4. Sosial lainnya
Halaman
iv v vi vii ix xi
1 2
3 10 11 18 19 19 20
31 32 33 34
34
viii
BAB V. PERTANIAN 5.1. Tanaman Pangan 5.1.1. Luas lahan 5.1.2. Luas Panen 5.2. Hortikultura 5.2.1. Luas panen 5.2.2. Luas Produksi 5.3. Perkebunan 5.3.1. Luas Tanam 5.3.2. produksi 5.4. Kehutanan. 5.4.1. Luas Kawasan Hutan 5.4.2. Produksi Kayu 5.5. Peternakan 5.5.1. Populasi Ternak 5.5.2. populasi Unggas 5.6. Perikanan BAB VI. PERINDUSTRIAN DAN ENERGI 6.1. Perindustrian 6.2. Energi 6.2.1. Listrik 6.2.2. Air BAB VII. PERDAGANGAN 7.1. Perdagangan BAB VIII. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 8.1. Transportasi 8.2. Komunikasi BAB IX. KEUANGAN,KOPERASI DAN HARGA-HARGA 9.1. keuangan 9.2. Koperasi
46 47
48
49
61 62
68 69 73 74 75 80 81
ix
Daftar Gambar
Gambar
Gambar 1.2.1 Persentase Luas Wilayah Kecamatan Menurut Desa/Kelurahan 2011 Ketinggian dari Permukaan Desa/Kelurahan Tahun 2011 Laut
Halaman
Basala 4
Gambar 1.2.2
Menurut
Gambar 2.1.1
Banyaknya Wilayah Administrasi Pemerintahan di Kecamatan Basala Tahun 2011 Jumlah Prasarana dan Personil Pertahanan Sipil di Kecamatan Basala Tahun 2011 Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Persentase Kepadatan Penduduk per Km2 Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Banyaknya Sarana Pendidikan di Kecamatan Basala Tahun 2011 Banyaknya Sarana Kesehatan Di Kecamatan Basala 2011 Banyaknya Petugas Kesehatan Yang berdomisili Di Kecamatan Basala Tahun 2011
12
Gambar 2.2.1
13
Gambar 3.1.1
21
Gambar 3.1.2
22
Gambar 3.1.3
23
Gambar 4.1.1
35
Gambar 4.2.1
36
Gambar 4.2.2
37
Gambar 4.3.1
Banyaknya Rumah Ibadah di Kecamatan Basala Tahun 2011 Banyaknya Penyandang Cacat di Kecamatan Basala Tahun 2011 Persentase Luas Lahan Sawah, Lahan Bukan sawah, dan Lahan Non Pertanian di Kecamatan Basala Tahun 2011 Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Basala (ekor) Tahun 2011 Banyaknya Bangunan Tempat Tinggal Menurut Sumber Penerangan Tiap Desa/Kelurahan Tahun 2011 Banyaknya Salon, Bengkel, Kios dan Warung Makan di Kecamatan Basala 2011 Banyaknya Kendaraan Bermotor Dirinci Menurut Jenisnya di Kecamatan Basala Tahun 2011 Banyaknya Kendaraan Tidak Bermotor Dirinci Menurut Jenisnya di Kecamatan Basala Tahun 2011 Penerimaan Bantuan Dana Pembangunan Desa (ADD dan Block Grand) Di Kecamatan Basala Tahun 2011
38
Gambar 4.4.1
39
Gambar 5.1.1
50
Gambar 5.2.1
51
Gambar 6.2.1
63
Gambar 7.1.1
70
Gambar 8.1.1
76
Gambar 8.1.2
77
Gambar 9.1.1
82
xi
Daftar Tabel
Tabel
Tabel 1.2.1 Luas Wilayah Kecamatan Desa/Kelurahan Tahun 2011 Ketinggian dari Permukaan Desa/Kelurahan Tahun 2011 Basala
Halaman
Menurut 6
Tabel 1.2.2.
Laut
Menurut
Hari Hujan dan Curah Hujan Kecamatan basala Tahun 2011 Suhu Udara Minimum Tahun 2011 Status Hukum Wilayah Administrasi Pemerintahan Kecamatan basala tahun 2011 Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan Kecamatan basala Tahun 2011 Banyaknya prasarana Pemerintahan Desa/Kelurahan Kecamatan Basala tahun 2011 Jumlah Prasarana dan Personil Pertahanan Sipil Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Basala Tahun 2011 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut desa/Kelurahan Kecamatan Basala Tahun 2011 Rata-rata Pertumbuhan Penduduk Menurut Desa Kepadatan Penduduk Kecamatan Basala Menurut Desa
8 9 14
Tabel 2.2.1
15
Tabel 2.3.1
16
Tabel 2.4.1
17
Tabel 3.1.1
24
25 26
xii
Tabel 3.1.4
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Desa Tahun 2011 Penduduk Kecamatan Basala Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Penduduk Menurut Kewarganegaraan Tiap Desa Tahun 2011 Jenis Pekerjaan utama, Produk Unggulan Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Banyaknya Sarana Pendidikan Desa/Kelurahan Tahun 2011 Banyaknya Sarana Kesehatan Desa/Kelurahan Tahun 2011 Menurut Menurut
27
Tabel 3.1.5
28
Tabel 3.1.6
29
Tabel 3.2.1
30
40 41
Tabel 4.2.2
Banyaknya Petugas kesehatan Yang Berdomisili Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Banyaknya Rumah Ibadah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Basala Tahun 2011 Banyaknya penyandang Masalah Sosial Tahun 2011 Kualitas Bangunan Fisik menurut Desa Tahun 2011 Luas Lahan Sawah,Lahan Bukan Sawah, Dan Lahan Non Pertanian Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Luas Panen (Ha) Tahun 2011 Produksi tanaman Perkebunan menurut jenis Tanaman Tahun 2010-2011
42
Tabel 4.3.1
43
44 45 52
53 54
xiii
Luas kawasan Hutan Yang Telah Ditetapkan Produksi kayu Menurut Jenisnya Populasi Ternak Besar di Kecamatan Basala Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Populasi Ternak Kecil di Kecamatan Basala Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Populasi Unggas di Kecamatan Basala Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Produksi dan Nilai Produksi Budidaya Perikanan Menurut Jenis Perairan Tahun 2010-2011 Banyaknya Industri Kayu Menurut Desa Keadaan tahun 2011 Banyaknya Industri bahan galian Bukan Logam Menurut Desa Keadaan Tahun 2011
55 56 57
Tabel 5.5.2
58
Tabel 5.6.1
59
Tabel 5.7.1
60
Tabel 6.1.1
64
Tabel 6.1.2
65
Tabel 6.2.1
Banyaknya Bangunan Tempat Tinggal Menurut 66 Sumber Penerangan Tiap Desa tahun 2011 Sumber utama Air Bersih menurut desa Tahun 2011 67
Banyaknya Pasar Menurut Desa/Kelurahan Tahun 71 2011 Banyaknya Salon, Bengkel, Kios dan Warung Makan 72 Menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2011 Banyaknya Kendaraan Bermotor Dirinci Menurut 78 Jenisnya Tahun 2011
Tabel 7.2.1
Tabel 8.1.1
xiv
Tabel 8.1.2
Banyaknya Kendaraan Tidak Bermotor Dirinci 79 Menurut Jenisnya Tahun 2011 Penerimaan Bantuan Dana Pembangunan Desa 83 (ADD dan Block Grand) Di Kecamatan Basala Tahun 2011
Tabel 9.1.2
xv
1
GEOGRAFIS
1.1.1.
-Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Benua -Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Benua -Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lalembuu -Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka
1.1.2.
Luas Wilayah
Kecamatan Basala merupakan wilayah dataran yang memiliki wilayah seluas 106 Km2., wilayah terluas adalah Desa Tombekuku dengan luas wilayah 23,55 Km2 atau 22,22% Untuk desa yang terkecil wilayahnya adalah Desa Teporombua dengan luas wilayah 3,96 Km2 atau 3,74% dari Luas Kecamatan Basala.
1.1.3. Tinggi Wilayah Kecamatan Basala terdiri dari 9 desa definitif, secara umum ketinggian desa dari permukaan laut mencapai 70 meter. Ketinggian desa di atas permukaan laut diambil dari letak kantor desa, Desa Basala memiliki ketinggian tertinggi yaitu 70 mdpl, sedangkan desa dengan ketinggian terendah adalah Desa Tombekuku yaitu 45 mdpl.
1.1.4. Topografi Permukaan Tanah pada umumnya bergunug dan berbukit yang diapit dataran rendah yang sangat potensial untuk sektor pertanian. Dari Sembilan desa yang ada di Kecamatan basala seluruhnya bergunung dan berbukit. 1.2. Keadaan Iklim 1.2.1. Keadaan Musim Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, di Kecamatan Basala dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan musim banyak dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup diwilayahnya. Pada bulan November sampai dengan Maret, angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik, setelah sebelumnya melewati beberapa lautan. Pada bulanbulan tersebut terjadi musim penghujan. Sekitar bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan kadang -kadang kurang dan lebih, Sedangkan pada bulan Mei sampai dengan Agustus, angin bertiup dari arah Timur yang berasal dari Benua Australia disertai dengan uap air yang kurang. Hal ini mengakibatkan minimnya curah hujan didaerah ini. Pada bulan Agustus sampai dengan Oktober terjadi musim kemarau. Sebagai akibat perubahan kondisi alam yang sering tidak menentu, keadaan musim juga sering menyimpang dari kebiasaan. Curah Hujan di Kecamatan Basala Tahun 2011 hanya mencapai 2.427 mm dalam 204 hari hujan (HH). Suhu Udara dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perbedaan ketingginan dari permukaan laut mengakibatkan perbedaan suhu untuk masing masing tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan, Kecamatan Basala merupakan daerah trofis. Menurut data yang diperoleh dari pangkalan udara Wolter Monginsidi, selama tahun 2011 suhu udara minimum 18 C .
Gambar 1.2.1 Persentase Luas Wilayah Kecamatan Basala Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
Polo-Pololi 7% Lipu Masagena 7% Basala 3% Teporombua 4% Lambandia, 10% Lere 16%
Epeesi, 10%
Tombekuku, 22%
Gambar 1.2.2 Ketinggian dari Permukaan Laut Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
70 60 50 40 30 20 10 0
Tabel 1.2.1 Luas Wilayah Kecamatan Basala Menurut Desa / Kelurahan Tahun 2011 Luas Km2 (2) 10,15 16,93 23,55 21,92 10,34 3,44 7,85 7,53 3,96 106,00 % (3) 9,58 15,97 22,22 20,68 9,75 3,24 7,40 7,11 3,74 100,00
DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua KECAMATAN BASALA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tabel 1.2.2 Ketinggian dari Permukaan Laut Menurut Desa / Kelurahan Tahun 2011 DESA / KELURAHAN (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua Rata-rata Ketinggian Sumber : Digitasi Peta BPS Kab. Konawe Selatan Ketinggian dari Permukaan Laut (m)
(2)
51 55 45 52 50 70 47 60 51 53
Tabel 1.2.3 Hari Hujan dan Curah Hujan di Kecamatan Basala 2011
Bulan (1)
1. Januari 2. Pebruari 3. Maret 4. April 5. M e i 6. J u n i 7. J u l i 8. Agustus 9. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Jumlah
Tabel 1.2.4 Suhu Udara Minimum di Kecamatan Basala 2011 (C) 2008 (2) 22 20 22 23 21 20 18 17 17 17 20 23 20 2009 (3) 24 19 23 23 22 22 19 20 18 20 22 22 21 2010 (4) 21 22 21 22 21 20 18 20 19 20 20 22 21 2011 (5) 21 22 21 23 20 20 18 20 20 20 21 22 21
Bulan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. (1) Januari Pebruari Maret April M e i Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-Rata
2
PEMERINTAHAN
10
BAB II PEMERINTAHAN
2.1.
Wilayah Administrasi
Wilayah administrasi pemerintahan Kecamatan basala dengan Ibukota Basala terdiri dari 9 desa dengan status hukum sembilan desa adalah desa definitif, Jumlah satuan lingkungan setempat di Kecamatan Basala terdiri dari 34 dusun dan 64 RT. sekarang ini setiap desa di Kecamatan Basala dibentuk 3 sampai 4 Dusun, masing-masing dusun membawahi 6 sampai 8 RT selain Desa Basala. Pembagian dusun dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat proporsianalitas jumlah penduduk dan luas wilayah desa. Desa Lere, Tombekuku, Iwoi Mendoro, Epeesi, Basala, Lipu Masagena dan Polo-Pololi masing-masing terdiri atas 4 dusun, sedangkan Desa Lambandia dan Teporombua masing-masing hanya terdiri dari 3 dusun.
2.2.
Administrasi Pemerintahan
Dalam setiap desa di Kecamatan Basala telah dilengkapi dengan aparat desa, mulai Sekretaris Desa (Sekdes) sampai dengan Kepala Urusan (Kaur) dan Hansip. banyaknya prasarana dan personil pertahanan sipil secara kumulatif untuk semua desa adalah 58 Hansip/Linmas. Jumlah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan serta menghalau ancaman baik bersumber dari dalam maupun luar desa guna mendukung kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan desa yang mapan baik dari segi material maupun spiritual menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
11
Gambar 2.1 Banyaknya Wilayah Administrasi Pemerintahan di Kecamatan Basala Tahun 2011
68
34
Dusun
RT
12
Gambar 2.2 Jumlah Prasarana dan Personil Pertahanan Sipil di Kecamatan Basala Tahun 2011
Pos Kamling
Hansip
58 16
Pos Kamling
Hansip
13
Tabel 2.1.1 Status Hukum Wilayah Administrasi Pemerintahan Kecamatan Basala Tahun 2011 DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Status Hukum (2) Definitif Definitif Definitif Definitif Definitif Definitif Definitif Definitif Definitif
1 2 3 4 5 6 7 8
14
Tabel 2.2.1 Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua KECAMATAN BASALA Sumber: Desa/Kelurahan Jumlah Dusun (2) 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34 Jumlah RT (3) 6 8 8 8 8 8 8 8 6 68
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15
Tabel 2.3.1 Banyaknya Prasarana Pemerintahan Desa/Kelurahan Tahun 2011 DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber: Desa/Kelurahan Kantor Desa (2) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Balai Desa (3) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sanggar PKK (4) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
16
Tabel 2.4.1 Jumlah Prasarana dan Personil Pertahanan Sipil Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber: Desa/Kelurahan Pos Kamling (2) 1 1 1 2 4 2 2 1 2 16 Hansip (3) 2 3 2 12 8 8 18 2 5 58
1 2 3 4 5 6 7 8 9
17
3
PENDUDUK &KETENAGAKERJAAN
18
BAB III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN 3.1 Kependudukan 3.1.1 Jumlah Penduduk Penduduk merupakan salah satu topik yang terkait dengan pembangunan nasional. Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan, karena penduduk tidak saja berperan sebagai pelaksana pembangunan, tetapi juga menjadi sasaran pembangunan. Untuk meningkatkan kesejahteraan, perkembangan penduduk diarahkan pada pengendalian kuantitas, pengendalian kualitas, serta pengarahan mobilitas sehingga mempunyai ciri dan karakteristik yang menguntungkan pembangunan. Komposisi penduduk Kecamatan Basala didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Hal menarik yang dapat diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan arah perkembangan penduduk yang ditandai dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun yang cukup besar. Untuk itu pemerintah perlu menekan laju pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan kebijakan kependudukan. Jumlah penduduk Kecamatan Basala pada tahun 2011 sebanyak 8.291 jiwa dengan kepadatan penduduk 74,16 jiwa perkilometer persegi. Penduduk terbanyak di Kecamatan Basala berada di desa Lipu Masagena dengan jumlah 1.462 jiwa atau sebesar 17,63%. Sedangkan penduduk terkecil berada di desa Lambandia dengan jumlah 391 jiwa atau sebesar 4,71%. 3.1.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Basala pada tahun 2011 sebesar 1,02%, lebih rendah dibanding pertumbuhan penduduk tahun 2010 yaitu sebesar 6,09%.
19
3.1.3. Jumlah Rumah Tangga Pada Tahun 2011, Jumlah Rumah Tangga di Kecamatan Basala mencapai 2.099 rumah tangga. Kepadatan penduduk Kecamatan Basala mengalami peningkatan dari 72,94 jiwa
perkilometer persegi tahun 2010 menjadi 74,16 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2011. Lambandia merupakan desa dengan
tingkat kepadatan penduduk terendah sedangkan Basala adalah desa terpadat penduduknya. Pada tahun 2011, jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki, dengan sex ratio 108. 3.2 Ketenagakerjaan Dari segi ketenagakerjaan sebagian besar penduduk di Kecamatan Basala bekerja pada sektor Pertanian. Adapun produk unggulan pada sektor perkebunan yaitu tanaman Kakao. Dari delapan jenis lapangan pekerjaan di kecamatan Basala, diantaranya sebagai berikut : Pertanian, Pertukangan, Tambang gol.C, Indusri Rumah Tangga, Perdagangan, Transportasi, dan Lainnya. Dimana sektor Pertanian masih mendominasi.
20
1462
600
400 200 391
537
467
21
Gambar 3.1.2 Persentase Kepadatan Penduduk per Km2 Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
Teporombua 12% Lambandia 4% Lere 6%
Polo-Pololi 7%
Tombekuku 13%
Basala 21%
Epeesi 9%
22
Gambar 3.1.3 Piramida Penduduk Kecamatan Basala Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2011
44 41 63 84 119 160 206 269 329 356 391 378 402 444 514 507 75+ 70-74 65 -69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
-41 -37 -52 -78 -99 -152 -184 -239 -310 -336 -382 -363 -375 -408 -463 -468
600
400
200
200
400
600
23
DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua*) Jumlah
Sumber: Proyeksi Penduduk tahun 2011
2010 (2) 385 528 1 194 1 294 971 1 886 1 438 459 8 155
2011 (3) 391 537 1 214 1 315 988 1 271 1 462 467 646 8 291
1 2 3 4 5 6 7 8 9
24
Tabel 3.1.2 Rata-Rata Pertumbuhan Penduduk Menurut Desa 20092011 Desa (1) 1.Lambandia 2.Lere 3.Tombekuku 4.Iwoi Mendoro 5.Epeesi 6.Basala 7.Lipu Masagena 8.Polo-Pololi 9.Teporombua*) Kec. Basala Ket: *) Desa Pemekaran Tahun 2009/2010 (2) 4,21 5,72 8,7 7.24 3,16 11,2 12,23 2,31 6,09 2010/2011 (3) 1,02 1,02 1,02 1,02 1,02 1,03 1,02 1.02 0 1,02
25
Tabel 3.1.3 Kepadatan Penduduk Kecamatan Basala Menurut Desa 2011 Luas Rumah Penduduk Penduduk Penduduk Wilayah Tangga per Km2 per Ruta (Km2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.Lambandia 391 10,15 130 38,52 3 2.Lere 537 16,93 179 31,72 3 3.Tombekuku 1 214 23,55 304 51,55 4 4.Iwoi Mendoro 1 315 21,92 329 59,99 4 5.Epeesi 988 10,34 247 95,55 4 6.Basala 1 271 3,44 301 369,48 4 7.Lipu Masagena 1 462 7,85 292 186,24 5 8.Polo-Pololi 467 7,53 156 62,02 3 9.Teporombua 646 3,96 162 163,13 4 Desa Kec. Basala 8 291
106
2 099
78,22
26
Tabel 3.1.4 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua Jumlah Lakilaki (2) 201 277 647 686 526 669 725 250 325 4 306 Perempuan (3) 190 260 567 629 462 602 737 217 321 3 985 Jumlah (4) 391 537 1 214 1 315 988 1 271 1 462 467 646 8 291 Rasio Jenis Kelamin (5) 106 107 114 109 114 111 98 115 101 111
1 2 3 4 5 6 7 8 9
27
Tabel 3.1.5 Penduduk Kecamatan Basala Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2011 Kelompok Umur (1) 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Jumlah Laki-Laki (2) 507 514 444 402 378 391 356 329 269 206 160 119 84 63 41 44 4 306 Perempuan (3) 468 463 408 375 363 382 336 310 239 184 152 99 78 52 37 41 3 985 Total (4) 975 977 851 777 740 774 692 638 507 390 312 217 163 115 77 85 8 291
28
Tabel 3.1.6 Penduduk Menurut Kewarganegaraan Tiap Desa/Kelurahan Tahun 2011 DESA /KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua Jumlah WNI (2)
391 537 1 214 1 315 988 1 271 1 462 467 646 8 291
WNA (3) -
Jumlah (4)
391 537 1 214 1 315 988 1 271 1 462 467 646 8 291
29
Tabel 3.2.1 Jenis Pekerjaan Utama, Produk Unggulan Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Pekerjaan Utama (1) (2) 1 Lambandia Perkebunan 2 Lere Perkebunan 3 Tombekuku Perkebunan 4 Iwoi Mendoro Perkebunan 5 Epeesi Perkebunan 6 Basala Perkebunan 7 Lipu Masagena Perkebunan 8 Polo-Pololi Perkebunan 9 Teporombua Perkebunan Sumber: Survei Potensi Desa 2011 DESA / KELURAHAN Komoditi/Produk Unggulan (3) Kakao Kakao Kakao Kakao Kakao Kakao Kakao Kakao Kakao
30
4
SOSIAL
31
BAB IV SOSIAL 4.1 Pendidikan Sarana pendidikan prasekolah (TK) berjumlah 4 unit masingmassing terletak di Desa Lambandia,Tombekuku,lipu Masagena dan Desa Teporombua untuk pendidikan dasar (SD) sebanyak 7 unit yang tersebar hampir di semua Desa. hanya desa Lere dan Teporombua yang belum memiliki SD. Sedangkan untuk SLTP sebanyak 2 unit masing-masing terletak di Desa Basala dan desa Lambandia kemudian SMU sebanyak 1 unit yang terletak di Desa Basala. 4.2 Kesehatan Tujuan pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah mewujudkan Indonesia Sehat 2011 khususnya masyarakat Kecamatan Basala, agar masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata. Arah pembangunan tersebut adalah untuk peningkatan pelayanan kesehatan yang diutamakan bagi keluarga miskin. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemerintah berusaha menyediakan berbagai sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga medis maupun paramedis. Pada tahun 2011 di Kecamatan Basala tersedia 1 unit Puskesmas yang berada di desa Teporombua. Kemudian untuk sarana kesehatan lainnya seperti posyandu telah ada disetiap desa. Keberadaan posyandu disetiap desa diharapkan dapat membantu meringankan beban warga yang kurang mampu, misalnya untuk keperluan imunisasi atau penimbangan balita. Sedangkan bangunan Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) baru tersedia di empat desa yaitu Desa Lambandia, Tombekuku, Iwoi Mendoro dan Desa Epeesi.
32
Ketersediaan sarana kesehatan seharusnya ditunjang dengan tenaga medis dan paramedis. Keberadaan dokter hanya di Puskesmas Basala. keberadaan tenaga kesehatan lainnya yaitu Bidan masing-masing terdapat di Desa Lambandia, Tombekuku, Iwoi mendoro, Epeesi, Basala dan Desa teporombua. kemudian Mantri Kesehatan terdapat di Desa Basala sedangkan untuk Dukun Bayi di setiap desa sudah ada, sehingga diharapkan dapat membantu dalam proses persalinan bila tenaga paramedis tidak ada. 4.3 Agama Pembangunan dibidang keagamaan di Kecamatan Basala diarahkan untuk menciptakan keselarasan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan pencipta Nya serta manusia dengan alam sekitarnya. Sesuai falsafah negara "Pancasila", kehidupan beragama tidak sekedar dinilai sebagai hak asasi setiap warga negara tetapi juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pemerintah dan masyarakat telah berupaya membangun fasilitas dan sarana keagamaan agar masyarakat dapat dengan mudah menjalankan agama dan kepercayaannya. Pada tahun 2011 jumlah rumah ibadah di kecamatan Basala sebanyak 26 unit Mesjid yang tersebar di seluruh desa, kemudian 3 unit surau yang masing-masing terletak di Desa Lambandia, Epeesi dan Basala, sedangkan 1 unit gereja terletak di Desa Lipu Masagena. 4.4 Sosial Lainnya Usaha mewujudkan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat yaitu dengan mengatasi masalah-masalah pokok kesejahteraan sosial yang berupa kemiskinan, keterbelakangan, keterlantaran, ketunasusilaan dan korban bencana alam. Penyandang masalah sosial yang tercatat di Kecamatan Basala tahun 2011 sebanyak 31 orang, yang terdiri dari tuna netra 4 orang, tuna wicara/rungu 9 orang, cacat anggota badan 10 orang, cacat Mental 2 orang, dan Tuna Laras sebanyak 4 orang .
33
4.5 Perumahan Perumahan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah yang layak huni adalah rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga dapat memberikan suasana yang nyaman bagi penghuninya. Perumahan merupakan salah satu sarana yang sangat vital bagi kelangsungan hidup masyarakat, di kecamatan Basala terdapat berbagai macam kualitas bangunan fisik perumahan, yang terdiri dari permanen sebanyak 432 unit, semi permanen 674 unit dan rumah panggung sebanyak 1017 unit.
34
4 2 1 TK SD SLTP SMA
35
9
4
1 0 0 0
36
Gambar 4.2.2 Banyaknya Petugas Kesehatan Yang berdomisili Di Kecamatan Basala Tahun 2011
37
30 25 20 15 10 5 0
26
1 0
Masjid
Langgar/ Surau
Gereja
Pura
38
10 9
4 4 2
Tuna Netra
Tuna Rungu
Tuna Daksa
Cacat Mental
Tuna Laras
39
Tabel 4.1.1 Banyaknya Sarana Pendidikan Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH TK (2) 1 -1 ---1 -1 4 SD (3) 1 -1 1 1 1 1 1 -7 SLTP (4) 1 ----1 ---2 SMA (5) -----1 ---1 Pesantren (6) ---------0
Sumber: Desa/Kelurahan
40
Sumber: Desa/Kelurahan
41
Tabel 4.2.2 Banyaknya Petugas Kesehatan Yang Berdomisili Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Dokter (2) --------1 1 Bidan (3) 1 -1 1 1 1 --1 6 Mantri Kesehatan (4) -----1 ---1 Dukun Bayi (5) 1
1
1 1 1 1 1 1 1 9
42
Tabel 4.3.1. Banyaknya Rumah Ibadah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Basala Tahun 2011 DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber: Desa/Kelurahan Masjid (2) 1 3 4 3 3 4 4 2 2 26 Langgar/ Surau (3) 1 ---1 1 ---3 Gereja (4) ------1 --1 Pura (5) ---------0
43
Tabel 4.4.1. Banyaknya Penyandang Masalah Sosial di Kecamatan Basala Tahun 2011
N o Desa/ Kelurahan (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Tuna Netra (2) --1 1 1 1 ---4 Tuna Rungu /Wicara (3) --3 -3 -3 --9 Tuna Daksa (4) -2 1 -1 1 1 -4 10 Cacat Mental (5) --1 ---1 --2 Tuna Laras (6) -1 2 ---1 --4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber: Desa/Kelurahan
44
Tabel 4.5.1. Kualitas Bangunan Fisik Menurut Desa/Kelurahan Di Kecamatan Basala Tahun 2011 DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber: Desa/Kelurahan Permanen (2) 41 48 72 47 26 59 78 23 38 432 Tidak Permanen (3) 79 64 62 94 63 87 71 91 63 674 Panggung (4) 114 132 151 129 136 78 94 99 84 1 017
45
5
PERTANIAN
46
BAB V PERTANIAN Tujuan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas yaitu untuk meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di pedesaan dan juga untuk memperluas kesempatan kerja, mengingat sebagian besar penduduk Kecamatan Basala mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian. 5.1 Tanaman Pangan 5.1.1. Luas Lahan Jenis penggunaan tanah Tahun 2011 meliputi jenis penggunaan tanah sawah irigasi, sawah non irirgasi, lahan pertanian non sawah, dan lahan non pertanian. Tanah yang masuk dalam kategori lahan pertanian non sawah merupakan tanah terluas di Kecamatan Basala dengan persentase sebesar 56,71% dari seluruh luas tanah atau seluas 5.245 Ha. Tanah terluas berikutnya adalah lahan non pertanian dengan persentase sebesar 25,39% atau 2.798 Ha, kemudian lahan sawah baik sawah irigasi maupun sawah non irigasi masing-masing dengan luas 1.976 Ha atau 17,9%. 5.1.2 Luas Panen Padi Sawah merupakan tanaman yang paling dominan karena memiliki hamparan/luas Panen terluas yaitu 3.067 Ha, dibandingkan dengan jenis tanaman jagung yang mencapai 721 Ha dan kacang kedelai yang hanya mencapai 279 Ha, kemudian tanaman Kacang Hijau berada pada urutan paling bawah dengan luas Panen 2 Ha. 5.2 Pekebunan Jenis tanaman perkebunan rakyat yang diusahakan di Kabupaten Konawe Selatan antara lain kelapa, kopi, cengkeh, kakao, jambu mete, kapuk, kapas, kemiri, lada, pala, vanili, pinang, enau, tembakau dan sagu.
47
5.3 Kehutanan 5.4.1. Luas Kawasan Hutan Luas kawasan hutan yang telah ditetapkan menurut fungsinya pada tahun 2011 adalah kawasan hutan sebesar 20.645,163 Ha dan tidak ada kawasan budidaya non kehutanan. Kawasan hutan yang telah ditetapkan untuk produksi biasa seluas 6.855,416 Ha, hutan lindung seluas 20,011 Ha, hutan lindung biasa seluas 1820,477 Ha dan hutan wisata/PPA seluas 2.450,510 Ha. 5.4.2. Produksi Kayu Di Kecamatan Basala Produksi Kayu Rimba adalah yang terbesar yaitu 82M jika dibandingkan dengan produksi kayu Jati yang hanya mencapai 7M, kemudian Jenis Rotan pada tahun 2011 mencapai 11 ton. 5.4 Peternakan 5.5.1. Populasi Ternak Populasi ternak besar yang dimiliki masyarakat seperti sapi dalam kurun waktu setahun terakhir berdasarkan jumlah terbanyak menurut desa berturut-turut adalah Lipu Massagena (267 ekor), Desa Teporombua (258 ekor) dan Desa Lere (162 ekor), dan sisanya menyebar di desa-desa lain Sekecamatan Basala. Sehingga secara keseluruhan, jumlah ternak sapi di Kecamatan Basala adalah sebanyak 851 ekor. Untuk ternak kerbau, pada tahun 2011 hanya ada di Desa Epeesi yakni sebanyak 1 ekor. Untuk ternak kecil, populasi kambing yang dimiliki masyarakat kecamatan Basala secara keseluruhan yakni sebanyak 615 ekor.
48
5.5 Populasi Unggas Untuk ternak unggas, jenis Ayam Buras merupakan jenis ternak unggas dengan populasi terbesar yakni 2.414 ekor pada tahun 2011 dan selebihnya adalah Itik/Manila dengan populasi sebesar 337 ekor. 5.6 Perikanan Untuk usaha komoditas perikanan yang ada di Kecamatan Basala yaitu Budidaya air tawar ( kolam air tawar ), adapun jenis ikan yang dibudidaya adalah Ikan Mas, Tawes, Nila/Mujair, Lele, dan ikan Gurame. hasil produksi pada tahun 2011 untuk komoditas ikan Nila/Mujair,Lele dan ikan Gurame mencapai 14 ton dengan nilai produksi sebesar 112 juta, sedangkan untuk ikan Mas hanya mencapai 5 ton dengan nilai produksi 30 juta.
49
Gambar 5.1.1 Presentase Luas Lahan Sawah, Lahan Bukan Sawah, Dan Lahan Non Pertanian di Kecamatan Basala Tahun 2011 lahan sawah Lahan Pertanian bukan sawah
52%
50
Gambar 5.2.1 Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Basala (ekor) Tahun 2011
2500
2 414
2000
1500
1000
500
51
Tabel. 5.1.1 Luas Lahan Sawah, Lahan Bukan Sawah, Dan Lahan Non Pertanian Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
Luas Lahan Sawah (Ha) (2) 200 867 200 50 150 8 201 -300 1 976 Luas Lahan Bukan Sawah (Ha) (3) 450 434 100 1 760 800 211 400 590 500 5 245 Luas Lahan Untuk Non Pertanian (Ha) (4) 50,0 102,0 1 076,0 110,0 548,0 59,2 524,6 148,5 180,0 2 798
Desa/Kelurahan (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber: Desa/Kelurahan
52
Tabel 5.1.2 Luas panen (Ha) Tahun 2010-2011 Jenis Tanaman (1) 1. Padi 1.1. Padi Sawah 1.2. Padi Ladang 2. Jagung 3. Ubi kayu 4. Ubi jalar 5. Kacang tanah 6. Kacang kedelai 7. Kacang Hijau 2010 (2) 3 049 3 049 -716 78 31 3 276 2 2011 (3) 3 067 3 067 -721 81 33 4 279 2
53
Tabel 5.2.2 Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman 2 0 10 2 0 1 1 (Ton) Jenis Tanaman 2010 2011 (3) 27 11 -19 ---6 598 4 -4 ------2
(1) (2) 24 1. Kelapa Dalam 9 2. Kopi -3. Kapuk 16 4. Lada -5. Pala -6. Cengkeh -7. Jambu Mete 4 8. Kemiri 587 9. Coklat 2 10. Enau -11. Kapas Rakyat 12. Kelapa 3 Hybrida -13. Tembakau -14. Asam Jawa -15. Pinang -16. Panili -17. Sagu -18. Tebu -19. Jahe Sumber : BPP Kecamatan Basala
54
Tabel 5.4.1 Luas Kawasan Hutan yang Telah Ditetapkan 20102011 (Ha)
Jenis Hutan (1) 1. Hutan Produksi Biasa 2. Hutan Lindung 3. Hutan Lindung Biasa 4. Hutan Wisata/PPA 5. Areal Penggunaan Lain 6. Hutan Kawasan Perairan/Mangrove Jumlah
2 450 510
2 450 510
9 498 749
9 498 749
20 645 163
20 645 163
55
Tabel 5.4.2 Produksi Kayu Menurut Jenisnya 20 10 2011 Jenis Kayu Kayu Jati Tahun Logs (M3) (1) 2011 2010 (2) 7 4 Gergajian (M3) (3) 5 3 Logs (M3) (4) 82 69 Gergajian (M3) (5) 76 53 (6) 11 9 Kayu Rimba Rotan (Ton)
56
Tabel 5.5.1 Populasi Ternak Besar di Kecamatan Basala Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
Desa/ Kelurahan (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
57
Tabel 5.5.2 Populasi Ternak Kecil di Kecamatan Basala Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
Desa/ Kelurahan (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber: Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
58
Tabel 5.6.1 Populasi Unggas di Kecamatan Basala Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Itik / Manila (Ekor) (4) 61 92 31 18 53 -82 --337
Desa/ Kelurahan (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber: Desa/Kelurahan
Ayam Buras (Ekor) (2) 152 274 483 331 287 189 312 214 172 2 414
1 2 3 4 5 6 7 8 9
59
Tabel 5.7.1 Produksi dan Nilai Produksi Budidaya Perikanan Menurut Jenis Perairan Tahun 2010-2011 (Ton)
Tambak
Kolam
Tahun
Produksi
Nilai
Produksi
Nilai
(Ton) (4) 3
2011
14
112 000
30 000
60
6
PERINDUSTRIAN LISTRIK &AIRMINUM
61
BAB VI PERINDUSTRISAN,LISTRIK DAN AIR MINUM 6.1 Perindustrian Salah satu sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja adalah industri. Indikator pengklasifikasian industri adalah jumlah tenaga kerja antara lain industri besar dengan jumlah tenaga kerja 100 orang keatas, industri sedang dengan tenaga kerja 20-99 orang, industri kecil dengan tenaga kerja 5 19 orang dan industri rumahtangga/kerajinan dengan tenaga kerja sebanyak 1 4 orang. Untuk industri kayu/mobiler di kecamatan Basala terletak di dua Desa yaitu Desa Basala sebanyak 1 unit dengan jumlah tenaga kerja 3 orang dan Desa Lipu Masagena sebanyak 4 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 8 orang. 6.2 Listrik Listrik merupakan komponen vital dalam kehidupan masyarakat sebagai salah satu sumber energi. Pada umumnya sebagian besar masyarakat di Kecamatan Basala telah menggunakan penerangan listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sisanya diperoleh dari penerangan listrik Non PLN atau penerangan lainnya. Banyaknya bangunan tempat tinggal di Kecamatan Basala yang menggunakan fasilitas Listrik PLN selama tahun 2011 adalah sebanyak 528 Unit, 921 Unit yang memakai listrik non PLN dan 714 yang memakai penerangan pelita. 6.3 Air Minum Secara umum masalah utama dari Sumber Daya Air adalah ketersediaan dan kualitas air. Pembukaan lahan yang intensif di daerah resapan air untuk berbagai kegiatan seperti perkebunan, pertanian dan pemukiman dapat menyusutkan sumber mata air, sehingga berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas air. Pada umumnya sumber utama air bersih yang digunakan masyarakat di Kecamatan Basala masih bersumber dari sumur.
62
Gambar 6.2.1 Banyaknya Bangunan Tempat Tinggal Menurut Sumber Penerangan Tiap Desa/Kelurahan Tahun 2011
63
Tabel 6.1.1 Banyaknya Industri Kayu Menurut Desa Keadaan Tahun 2011 Jumlah Tenaga Kerja (3) -----3 8 --11
Desa (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua Jumlah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
64
Tabel 6.1.2 Banyaknya Industri Bahan Galian Bukan Logam Menurut Desa Keadaan Tahun 2011 Jumlah Tenaga Kerja (3) ------3 -2 5
Desa (1) 1. Lambandia 2. Lere 3. Tombekuku 4. Iwoi Mendoro 5. Epeesi 6. Basala 7. Lipu Masagena 8. Polo-Pololi 9. Teporombua Jumlah
65
Tabel 6.2.1 Banyaknya Bangunan Tempat Tinggal Menurut Sumber Penerangan Tiap Desa/Kelurahan Tahun 2011 Listrik PLN (2) --5 119 57 101 128 20 98 528 Listrik Non PLN (3) 24 15 270 46 35 170 210 100 51 921
DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber: Desa/Kelurahan
66
Tabel 6.3.1 Sumber Utama Air Bersih Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
DESA / KELURAHAN (1) 1 Lambandia 2 Lere 3 Tombekuku 4 Iwoi Mendoro 5 Epeesi 6 Basala 7 Lipu Masagena 8 Polo-Pololi 9 Teporombua Sumber: Desa/Kelurahan
Sumber Air Bersih (2) Sumur Sumur Sumur Sumur Sumur Sumur Sumur Sumur Sumur
67
7
PERDAGANGAN
68
Secara umum fasilitas perekonomian di Kecamatan Basala terlihat masih relatif kurang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, telah tersedia pasar tradisional di wilayah Kecamatan Basala. Dengan tersedianya fasilitas ekonomi tersebut, kebutuhan sehari-hari warga masyarakat termasuk sembako selalu tersedia. di Kecamatan Basala terdiri dari 1 pasar permanen yang terletak di Desa Basala. Pada tahun 2011, jumlah unit usaha kegiatan ekonomi di bidang usaha perdagangan/kios campuran berjumlah 166 unit, Warung Makan sebanyak 2 unit dan usaha bengkel 24 unit.
69
Gambar 7.1.1 Banyaknya Salon, Bengkel, Kios,Warung Makan dan Tukang Jahit di Kecamatan Basala Tahun 2011
180 160 140 120 100 80 60 40 24 20 0 1 SALON BENGKEL KIOS 4 WARUNG MAKAN 2 TUKANG JAHIT
166
70
Tabel 7.1.1 Banyaknya Pasar Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011 Pasar Permanen (2) -----1 ---1 Tidak Permanen (3) -----------
DESA / KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
71
Tabel 7.2.1 Banyaknya Salon, Bengkel, Kios dan Warung Makan Menurut Desa/ Kelurahan Tahun 2011 Warung Makan (5) -----1 1 --2 Tukang Jahit (6) ------4 --4
DESA /KELURAHAN (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
72
8
T R A N S P O R T AS I & K O M U N I K A S I
73
BAB VIII TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 8.1 Transportasi Meningkatnya kemajuan teknologi dan peningkatan pembangunan diberbagai sektor kehidupan seperti ekonomi dan sosial, telah menyebabkan majunya sistem transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mobilitasnya semakin tinggi. Sarana angkutan darat di Kecamatan Basala baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor memegang peranan yang sangat penting. Hal ini mengingat keadaan geografis Kecamatan Basala adalah daratan, sehingga sangat membutuhkan sarana angkutan jalan dalam memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus perdagangan antar kantong-kantong produksi dengan daerah konsumen. Pada umumnya sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Oleh sebagian besar masyarakat, sepeda motor dipilih menjadi alaternatif untuk melakukan mobilitas karena dianggap cepat, murah, efektif dan efisien, ditambah lagi adanya kemudahan membeli kredit motor, dengan uang muka rendah dan angsuran terjangkau, tak heran jika jumlah pengguna sepeda motor di Kecamatan Basala semakin meningkat tiap tahunnya. Jumlah kendaraan bermotor roda empat di Kecamatan Basala Tahun 2011 adalah sebanyak 19 unit. Dari jumlah tersebut Mobil Penumpang sebanyak 6 unit kemudian Mobil lainnya sebanyak 13 unit. Sementara itu jumlah Sepeda Motor adalah sebanyak 351 Unit.
74
8.2 Komunikasi Dalam kehidupan bermasyarakat, faktor berkomunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk memperlancar pelayanan berkenaan dengan semakin meningkatnya permintaan akan jasa pos. Salah satu diantaranya adalah memperbanyak jumlah fasilitas fisik pos seperti kantor pos dan giro, kantor pos dan giro pembantu, rumah pos, pos keliling desa dan bis surat. Sementara fasilitas fisik telekomunikasi dan jasa pos di Kecamatan Basala belum ada, yang terdekat hanya berada di Kecamatan Mowila yang berjarak 42 Km.
8.3 Pariwisata
Di Kecamatan Basala belum tersedia adanya Hotel maupun Penginapan.
75
Gambar 8.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor Dirinci Menurut Jenisnya Tahun 2011
351
6 Mobil Penumpang
0 Mini Bus
76
Gambar 8.1.2 Banyaknya Kendaraan Tidak Bermotor Dirinci Menurut Jenisnya Tahun 2011
263
0 SEPEDA DOKAR
0 LAINNYA
77
Tabel 8.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor Dirinci Menurut Jenisnya Tahun 2011 DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Mobil Penum pang (2) --1 --2 2 1 -6 Mini Bis (3) ---------0 Mobil Lain nya (4) --2 -1 6 1 3 -13 Sepe da Motor (5) 37 33 18 61 52 59 33 27 31 351 Jum lah (6) 39 33 18 61 54 66 36 31 33 371
78
Tabel 8.1.2 Banyaknya Kendaraan Tidak Bermotor Dirinci Menurut Jenisnya Tahun 2011 DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Becak (2) ---------0 Sepeda (3) 9 42 46 5 56 12 41 36 16 263 Dokar (4) ----------Lainnya (5) ---------0 Jumlah (6) 9 42 46 5 56 12 41 36 16 263
79
9
KEUANGAN &KOPERASI
80
BAB IX KEUANGAN DAN KOPERASI 9.1 Keuangan Pada tahun anggaran 2011 Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan memberikan bantuan dana pembangunan desa untuk setiap desa/kelurahan sebesar 35 juta rupiah. Selain itu bantuan dana pembangunan desa untuk setiap desa/kelurahan dari Pemerintah Provinsi (Block Grand) sebesar 50 juta rupiah. 9.2 Koperasi Koperasi memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Kebijakan Pemerintah dalam pembinaan koperasi ditujukan agar eksistensi koperasi terus meningkat menjadi lembaga ekonomi yang kuat dan menjadi wadah utama untuk membina kemampuan usaha golongan ekonomi lemah,Di Kecamatan Basala belum tersedia adanya Koperasi.
81
Gambar 9.1.1 Penerimaan Bantuan Dana Pembangunan Desa Di Kecamatan Basala ( ADD dan Block Grand) (000 Rp) Tahun 2011
450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 ADD BLOCK GRAND
315
450
82
Tabel 9.1.2 Penerimaan Bantuan Dana Pembangunan Desa (ADD dan Block Grand) Menurut Desa/Kelurahan (000 Rp) Tahun 2011
DESA / KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (1) Lambandia Lere Tombekuku Iwoi Mendoro Epeesi Basala Lipu Masagena Polo-Pololi Teporombua JUMLAH Sumber : Desa/Kelurahan
ADD (2) 35 000 35 000 35 000 35 000 35 000 35 000 35 000 35 000 35 000 315 000
Block Grand (4) 50 000 50 000 50 000 50 000 50 000 50 000 50 000 50 000 50 000 450 000
83