Maretha Fitriana C.
M. Aulia Rahman
ARTERY CORONARY
Bila arteri koroner sama sekali tertutup (block) oleh gumpalan darah, maka daerah otot jantung yang disuplai ini akan mati.
Patofisiologi atherosklerosis
ACS
Adalah suatu keadaan darurat medis dan membutuhkan pertolongan ke rumah sakit segera, merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium.
Letak Perbedaan
Letak perbedaan antara angina tak stabil, infark Non-elevasi ST dan dengan elevasi ST adalah dari jenis trombus yang menyertainya
Diagnosis ACS
gejala klinis nyeri dada spesifik (angina pectoris) gambaran EKG (elektrokardiogram) evaluasi biokimia dari enzim jantung
Sifat-Sifat Angina
Perjalanan : Leher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung, dan dapat juga lengan kanan Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat Faktor pencetus : Latihan fisik, stres emosi, udara dingin, dan sesudah makan Gejala yang menyertai: Mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, dan lemas Lokasi : Substermal (dibawah tulang dada), retrostermal (belakang tulang dada), dan prekordial Sifat Nyeri : Rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir
Unstable Angina
Gejala nyeri saat istirahat Terdapat peningkatan serum troponin Perubahan EKG: elevasi segmen ST tidak hadir, mungkin ada segmen ST normal atau depresi atau gelombang T inversi
Diagnosis ekg
ST Deppression
Q Pathologist
T Inveted
ST Deppresion
Up Slopping
Horizontal
Down Slopping
T Inverted
Q Pathologist
Mioglobin
Dapat dideteksi satu jam setelah infark dan mencapai puncak dalam 4-8 jam.
Klasifikasi Derajat Nyeri Kelas I : Serangan baru, yaitu kurang dari 2 bulan progresif,berat, dengan nyeri pada waktu istirahat, atau aktivitas sangat ringan, terjadi >2kali per hari. Kelas II : Sub-akut, yakni sakit dada antara 48 jam sampai dengan 1 bulan pada waktu istirahat Kelas III : Akut, yakni kurang dari 48 jam Kelas A : Sekunder, dicetuskan oleh hal-hal di luar koroner, seperti anemia, infeksi, demam, hipotensi, takiaritmia, tirotoksikosis, dan hipoksia karena gagal napas. Klinis Kelas B : Primer Kelas C : Setelah Infark (dalam 2 minggu ACS) Belum pernah diiobati Intensitas Terapi Dengan Anti-angina (penghambat beta adrenergik, nitrat dan antagonis kalsium)
Berat-Ringannya ACS
Merubah gaya hidup Mengkonsumsi makanan sehat Mengontrol kadar kolesterol darah Mengontrol kadar gula darah Stop merokok Berolahraga secara teratur Mencegah obesitas / kegemukan Menghindari stress
Prinsip penatalaksanaan SKA adalah mengembalikan aliran darah koroner dengan trombolitik/ PTCA primer untuk menyelamatkan jantung dari infark miokard, membatasi luasnya infark miokard, dan mempertahankan fungsi jantung.
TINDAKAN UMUM
Tenggang waktu antara mulai keluhan-diagnosis dini sampai dengan mulai terapi reperfusi sudah harus terlaksana sebelum 4-6 jam
penanganan segera mulai sejak di luar rumah sakit sampai di rumah sakit.
Pasien yang telah ditetapkan sebagai penderita APTS/NSTEMI harus istirahat di ICCU dengan pemantauan EKG kontinyu untuk mendeteksi iskemia dan aritmia. Oksigen diberikan pada pasien dengan sianosis atau distres pernapasan.
Dalam menghadapi pasien-pasien nyeri dada dengan kemungkinan penyebabnya kelainan jantung, langkah yang diambil atau tingkatan dari tata laksana pasien sebelum masuk rumah sakit tergantung ketepatan diagnosis, kemampuan dan fasilitas pelayanan kesehatan maupun ambulan yang ada.
Bagi orang awam mengenali gejala serangan jantung,segeralah dibawa ke rumah sakit
Petugas kesehatan/ dokter umum di klinik. Mengenali gejala sindrom koroner akut dan pemeriksaan EKG bila ada. Tirah baring dan pemberian oksigen 2-4 liter/menit. Memberikan aspirin 160 325 mg tablet kunyah bila tidak ada riwayat alergi aspirin. Berikan preparat nitrat sublingual misalnya isosorbid dinitrat 5 mg diulang setiap 5 15 menit sampai 3 kali. Bila memungkinkan pasang jalur infus. Segera kirim ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas ICCU (Intensive Coronary Care Unit) yang memadai dengan pemasangan oksigen dan didampingi dokter/paramedik yang terlatih.
Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12 sadapan. Periksa enzim jantung CK/CKMB atau CKMB/Tropononin. Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa 5%. Pasang monitoring EKG secara continiue. Pemberian obat
Prosedur : 1. Pasang monitor 24 jam 2. Tirah baring 3. Pemberian oksigen 3-4L/menit 4. Pemberian nitrat
Manajemen pelaksanaan ACS di UGD adalah sebagai berikut : Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12 sadapan. Periksa enzim jantung CK/CKMB atau CKMB/Tropononin. Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa 5%. Pasang monitoring EKG secara continiue. Pemberian obat Segera pindahkan ke Ruang Rawat Intensif Koroner (ICCU).