Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA

NAMA NPM

: Chyntia Selvi Anggraeni : 1206318792

PROGRAM STUDI : Administrasi Negara

PRISMATIC SOCIETY (MASYARAKAT PRISMATIK/MASYARAKAT TRANSISI) FRED W. RIGGS

Fred W. Riggs mempergunakan dikotomi kelima dari Talcott Parsons sebagai konsepsi dasar untuk mengembangkan teorinya tentang masyarakat prismatik. Riggs membedakan antara fused types of society yang merupakan masyarakat yang utuh dan diffracted types of societyyang ditandai dengan pembedaan dan pemisahan fungsi-fungsi yang lengkap. Prototipe masyarakat yang fused adalah keluarga dan kelompok-kelompok kekerabatan yang kesatuan masyarakat tersebut dapat memenuhi hampir semua peranan dan fungsi. Pada masyarakat yang diffracted semua unsur mempunyai struktur yang spesifik. Dalam masyarakat yang demikian ini ada subsistem ekonomi, subsistem politik, subsistem pendidikan, subsistem hukum, dan seterusnya, yang masing-masing mempunyai organisasi yang menjalankan fungsi dari tiap-tiap fungsi tersebut. Subsistem-subsistem tersebut memiliki derajat otonom tertentu, akan tetapi bersifat saling tergantung. Dengan kerangka ini Fred W. Riggs mengintroduksi konsepsi masyarakat prismatik atau prismatic society. Menurut Fred W. Riggs masyarakat prismatik banyak dijumpai di Asia Tenggara oleh karena masyarakat-masyarakat dimaksud menunjukkan praktik-praktik yang biasanya dilakukan masyarakat tradisional, padahal mereka merasa sudah mempergunakan norma-norma dan metode-metode dari masyarakat yang sudah maju (masyarakat modern). Kedua tingkatan ini dapat terjadi bersama-sama dalam suatu bangsa sehingga hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya ketegangan-ketegangan. Dewasa ini negara yang sedang mencoba mempercepat industrialisasinya kian populer disebut sebagai masyarakat transisi/prismatik. Kata transisi itu sendiri menunjuk pada
1|Page FISIP UI Oktober 2013

suatu tahap temporer antara suatu masa lalu tertentu dan suatu keadaan di masa depan yang dapat diramalkan. Atau dengan kata lain masyarakat transisi adalah masyarakat yang berada atau yang sedang beranjak dari masyarakat agraris menuju masyaraktat industrial. Sifat masyarakat negara-negara sedang berkembang merupakan pangkal ketidaknetralan birokrasi. Pada umumnya masyarakat di negara-negara tersebut adalah masyarakat transisi, yakni antara masyarakat yang mempunyai karakteristik tradisional sekaligus modern. Riggs menempatkan fase transisi didalam perkembangan suatu masyarakat sebagai prismatic society yang apabila ditarik garis linear terletak antara apa yang dinamakan sebagai fused model society untuk masyarakat tradisional dan diffracted society untuk masyarakat yang lebih maju. Masyarakat tradisional (fused society), disebut Riggs dengan Chamber, sedangkan masyarakat maju atau modern disebut dengan istilah Office. Adapun suatu masyarakat yang terletak diantaranya, birokrasinya disebut Sala model atau Bureau. Inilah yang dikatakan sebagai masyarakat prismatik.Masyarakat demikian biasa dikenal dengan prismatic society (masyarakat prismatik). Menurut Fred W. Riggs, masyarakat prismatik mempunyai tiga ciri utama : 1. Heteroginitas yakni perbedaan dan percampuran yang nyata antara sifat-sifat tradisional dan modern; 2. Formalisme menggambarkan adanya ketidaksesuaian dalam kadar yang cukup tinggi antara berbagai hal yang telah ditetapkan secara formal dengan praktek atau tindakan nyata di lapangan. Ketidaksesuaian antara norma-norma formal dengan realita; 3. Overlapping merupakan gambaran kelaziman adanya tindakan antara berbagai struktur formal yang dideferensiasikan dan dispesialisasikan dengan berbagai struktur informal yang belum dideferensiasikan dan dispesialisasikan. Terdapat beberapa karakteristik pola-pola simbolisasi yang ada pada model prismatik. Ada tiga tahap utama yang dibedakan, yaitu mitos (myth), rumusan (formula), dan kode (code). Pada tahap mitos kita mengacu pada norma-norma pokok, nilai-nilai dasar atau sasaran, tujuan-tujuan akhir, yang mempedomani setiap masyarakat manusia. Pada tahap rumusan kita berpikir tentang aturan-aturan dasar, apakah bersifat ideologis atau utopia agar masyarakat membedakan antara pemilihan dengan penolakan, menguraikan hak dan kewajibanya, memisahkan antara satu kelompok dengan kelompok lain, menetapkan siapa
2|Page FISIP UI Oktober 2013

yang akan membuat dan menjaga peraturan-peraturan, apa sajakah yang bisa dipakai. Pada tahap kode kita akan menoleh pada kebijakan-kebijakan tertentu, program dan keputusankeputusan yang merupakan hasil dari tindakan politik dan administrasi dan format umum yang membentuk hal ini. Di dalam sistem tradisional atau yang memusat cenderung memandang dunia semata dari kacamata kekeramatan dan super natural, sedang dalam sistem industrial atau yang memencar cenderung memandang dunia dalam makna sekuler dan keduniawian. Kalau tradisional memandang masyarakat secara hirarkis dan menjinakan lingkunganya dengan upacara-upacara sedangkan sistem industrial atau memencar memandang masyarakat berdasarkan asumsi persamaan dan mencari cara-cara yang rasional untuk mencapai tujuanya.

Model administrasi negara di dalam masyarakat negara sedang berkembang yang berciri prismatik adalah model sala. Karakteristik heterogenitas, formalisme dan overlapping mewujud dalam model sala. Dalam birokrasi sala demikian birokrasi modern rasional ala Weber berlangsung sama dengan birokrasi tradisional. Ada struktur formal, tetapi fungsifungsi administratif dilaksanakan berdasarkan hubungan-hubungan kekeluargaan ini menimbulkan berbagai kelompok yang disebut prulal community dan solidaritas diantara anggota kelompok. Norma-norma formal yang didesain sebagai hukum dan pedoman perilaku dapat dikalahkan oleh norma-norma yang mengikat hubungan kekeluargaan dalam kelompok-kelompok tersebut. Keadaan ini menggiring ke arah penyatuan antara kepentingan
3|Page FISIP UI Oktober 2013

birokrasi (negara) dengan kepentingan pribadi. Akhirnya timbul berbagai ketidakadilan pelayanan dan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu berbagai nilai modern dirumuskan seperti pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat; PNS adalah abdi masyarakat; pemerintah harus bertindak sesuai hukum; namun tidak pernah ditemui dalam praktek. Birokrasi model sala ini mempunyai kemiripan dengan birokrasi patrimonial dari Weber.

SUMBER BACAAN : Chapman, A. Richard. 2007. Prismatic Theory in Public Administration: A Review of the Theories of Fred W. Riggs. London : Wiley Blackwell.

4|Page FISIP UI Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai