Persamaan tersebut diintegralkan menjadi :
( ) ( )
) 2 .....( ..........
0
2
0
} } |
|
.
|
\
|
A
+
A
=
V
m
s
t
dV R
P A
V
P A
c
dt
o
( ) ( )
V
P A
R
V
P A
c
t
m s
A
+
A
=
o
2
2
2
Persamaan 3 disederhanakan menjadi :
) 4 ......( ..........
2
B V
K
V
t
p
+ =
Keterangan :
t : waktu filtrasi (s)
V : Volume filtrate yang dihasilkan saat t (m
3
)
: Koefisien tahanan cake (m/kg)
R
m
: koefisien medium filter ( m
-1
)
: Viskositas filtrate (kg/ms)
A : Luas total medium filter (m
2
)
: Perbedaan tekanan (kg/ms
3
)
c
s
: Konsentrasi slurry (kg/m
3
)
III. PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
- Alat
- Seperangkat alat filter testing unit
- Kertas saring
- Pompa vakum
- Jangka sorong
- Stop watch
- Ember plastik
- Kertas timbang
- Neraca teknis
- Bahan
6 liter larutansuspensi dengan konsentrasi tepung tapioka atau
CaCO
3
4% untuk satu run percobaan (dilakukan 3 kali run).
2. Langkah Kerja
Kertas filter
dipasangkan di atas alat
filter glass, diletakkan
pada peralatan FTU
Sekrup
dirapatkan
secara manual
Sambungan gasket,
tangki pengaduk,
pompa peristaltik,
unit penampung
diperiksa pastikan
tidak ada kebocoran
tekanan vakum
diatur -0,2 bar
Pompa peristaltik
dihidupkan
waktu dicatat setiap
0,5 liter (dan
kelipatannya) filtrat
Filter glass
dibuka
Kertas filter
diambil dengan
hati-hati
Luas dan
ketebalan cake
diukur
percobaan diulangi
dengan tekanan vakum -
0,3 bar dan -0,4 bar.
IV. DATA PENGAMATAN
Massa tepung kanji = 240 gram = 0,24 kg
V air = 6 liter = 6 x 10
-3
m
3
Konsentrasi Larutan kanji = 4%
D = diameter filter = 23,7 cm = 0,237 m
A = Luas filter =
= 0,0441 m
2
Viskositas air (37,8
o
C) () = 1,9 x 10
-5
Pa.s / Kg/m.s
Pengambilan data pada saat percobaan :
No
volume
filtrat
volume
filtrat
Waktu (s)
P = - 0,2
bar
Waktu (s)
P = - 0,3
bar
Waktu (s)
P = -0,4
bar
1 0.5 0.0005
55 52 48
2 1 0.001
111 109 90
3 1.5 0.0015
182 171 143
4 2 0.002
237 226 205
5 2.5 0.0025
308 296 273
6 3 0.003
375 359 310
7 3.5 0.0035
444 425 370
8 4 0.004
519 504 449
9 4.5 0.0045
621 590 542
10 5 0.005
679 670 582
11 5.5 0.0055
778 730 674
12 6 0.006
949 904 786
IV. PENGOLAHAN DATA
Mencari nilai Kp dan B
- Tabel Hasil perhitungan t/V
No
volume
filtrat
P = -0,2 bar P = -0,3 bar P = -0,4 bar
1 0.0005
110000 104000 96000
2 0.001
111000 109000 90000
3 0.0015
121333.3 114000 95333.33
4 0.002
118500 113000 102500
5 0.0025
123200 118400 109200
6 0.003
125000 119666.7 103333.3
7 0.0035
126857.1 121428.6 105714.3
8 0.004
129750 126000 112250
9 0.0045
138000 131111.1 120444.4
10 0.005
135800 134000 116400
11 0.0055
141454.5 132727.3 122545.5
12 0.006
158166.7 150666.7 131000
y = 7E+06x + 104978
R = 0.9011
0
50000
100000
150000
200000
0 0.002 0.004 0.006 0.008
t
/
V
V
Grafit t/V terhadap V pada P = -0,2 bar
delta P = 0.2 bar
Linear (delta P = 0.2 bar)
Perhitungan Kp dan B
- Grafik Hasil perhitungan t/V pada P = -0,2 bar
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Persamaan garis pada P = 0,2 bar
y = 7E+06x + 104978
y = ax + b
; intersep = B
Slope = 7 x 10
6
Intersep = 104978
= 7 x 10
6
Kp = 14 x 10
6
B = 104978 ; Kp= 14 x 10
6
- Grafik Hasil perhitungan t/V pada P = 0,3 bar
Persamaan garis pada P = 0,3 bar
y = 7E+06x + 100515
y = ax + b
; intersep = B
Slope = 7 x 10
6
Intersep = 100515
= 7 x 10
6
Kp = 14 x 10
6
B = 100515 ; Kp= 14 x 10
6
y = 7E+06x + 100515
R = 0.9221
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
0 0.002 0.004 0.006 0.008
t
/
V
V
Grafit t/V terhadap V pada P = 0,3 bar
delta P = 0.3 bar
Linear (delta P = 0.3 bar)
- Grafik Hasil perhitungan t/V pada P = 0,4 bar
Persamaan garis pada P = 0,4 bar
y = 6E+06x + 87667
y = ax + b
; intersep = B
Slope = 6 x 10
6
Intersep = 87667
= 6 x 10
6
Kp = 12 x 10
6
B = 87667 ; Kp= 12 x 10
6
y = 6E+06x + 87667
R = 0.9017
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
0 0.002 0.004 0.006 0.008
t
/
V
V
Grafit t/V terhadap V pada P = 0,4 bar
delta P = 0.4 bar
Linear (delta P = 0.4 bar)
Perhitungan nilai Rm dan o
Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai Rm dan o :
o =
Rm =
a. Nilai Rm dan o pada saat P = 0,2 Bar
o =
=
7,165 x 10
11
m/kg
Rm =
= 4,873 x 10
12
m
-1
b. Nilai Rm dan o pada saat P = 0,3 Bar
o =
= 1,075
x 10
12
m/Kg
Rm =
= 6.999 x 10
12
m
-1
c. Nilai Rm dan o pada saatP = 0,4 Bar
o =
=
1,228 x 10
12
m/kg
Rm =
= 8.139 x 10
12
m
-1
Tabel Hasil Perhitungan Rm, o, Log P, Log Rm, dan Log o
P
(kg/m.s)
Rm (m
-1
) o (m/kg) Log P Log Rm Log
20000 4,873 x 10
12
7,165 x 10
11
4.30103 12.6877964 11.8552162
30000 6.999 x 10
12
1,075
x 10
12
4.47712125 12.845036 12.0314085
40000 8.139 x 10
12
1,228 x 10
12
4.60205999 12.910571 12.0891984
Kurva Perbandingan LogP terhadap Log Rm
Kurva Perbandingan Log P terhadap Log Rm
Dari kurva di atas diperoleh persamaan y = 0.7501x + 9.4691, maka :
Y = ax + b
Log Rm = Log Rm
0
+ s Log (P)
n = a = slope = 0.7501 (s Log (P))
b = intersep = 9.4691
Log Rm
0
= 9.4691
Rm
0
= 10
9.4691
= 2.95 x 10
9
m
-1
y = 0.7501x + 9.4691
R = 0.9817
12.65
12.7
12.75
12.8
12.85
12.9
12.95
4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
L
o
g
R
m
Log P
Kurva Perbandingan Log P terhadap Log Rm
Series1
Linear (Series1)
Kurva Perbandingan Log P terhadap Log o
Kurva Perbandingan Log P terhadap Log
Dari kurva di atas diperoleh persamaan y = 0.7919x + 8.4599 jika :
Y = ax + b
Log = Log
0
+ s Log (P)
n = a = slope = 0.7919 (s Log (P))
b = intersep = 8.4599
Log
0
= 8.4599
0
= 10
8.4599
= 2.88 x 10
8
m/kg
y = 0.7919x + 8.4599
R = 0.9656
11.8
11.85
11.9
11.95
12
12.05
12.1
12.15
4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
L
o
g
Log P
Kurva Perbandingan Log P terhadap Log
Series1
Linear (Series1)
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami melakukan praktikum filtrasi dengan
menggunakan metoda vakum. Pada metoda ini ruang filtrate divakum sehingga
suspensi tertarik menuju medium filter. Maksud dari pemvakuman ini adalah
untuk memberikan beda tekanan sehingga suspensi dapat mengalir. Melalui
praktikum ini kami mencoba mengetahaui pengaruh tekanan terhadap laju filtrasi,
nilai tahanan cake dan nilai tahanan medium filter serta pengaruh laju alir terhadap
kualitas filtrasi.
Disini variasi beda tekan (P) yang kami gunakan adalah 0.2, 0.3 dan 0.4 bar
dengan konsentrasi slurry sebesar 4% (240gr kanji /6000ml air). Sebelum
praktikum dimulai kami mengukur diameter filter, dimana dari pengukuran
tersebut diketahui bahwa diameter filter adalah 23,7 cm.
Pertama kami memasukkan suspensi kedalam tabung yang dilengkapi dengan
alat pengaduk , maksud dari pengadukan ini adalah agar suspensi tidak
mengendap. Kemudian kami mengatur P pada angka 0.2 bar. Disini suspensi
mengalir melalui medium filter, dimana pada awalnya filtrate yang dihasilkan
tidak begitu jernih namun seiring berjalannya waktu filtrate yang dihasilkan mulai
jernih. Hal ini disebabkan pada awal filtrasi cake belum terbentuk. Fenomena
yang kami lihat adalah, apabila cake semakin tebal maka laju alir menurun
namun kualitas filtrate semakin jernih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
cake juga berperan sebagai penyaring (filter).
Kemudian untuk mengetehaui pengaruh tekanan terhadap laju alir, nilai
tahanan cake dan tahanan medium filter, kami mencoba memvariasikan beda tekan
(P). Pada beda tekan (P) = 0.2 bar filtrate pertama kali menetes ke ruang filtrate
pada detik ke 55 dan filtrate mencapai 6 liter pada detik ke 949, pada beda tekan
(P) = 0.3 bar filtrate pertama kali menetes ke ruang filtrate pada detik ke 52 dan
filtrate mencapai 6 liter pada detik ke 904, sedangkan pada beda tekan (P) = 0.4
bar filtrate pertama kali menetes ke ruang filtrate pada detik ke 48, dan mencapai 6
liter pada detik ke 786. Disini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi beda
tekan (P) maka laju filtrasi semakin cepat.
Setelah mendapatkan angka-angka yang dibutuhkan, kami melakukan
perhitungan untuk mengetahui nilai tahanan cake (o) dan nilai tahanan medium
filter (Rm). Dari perhitungan didapatkan, pada P = 0.2 bar nilai tahanan cake (o)
= 7,165 x 10
11
m/kg dan nilai tahanan medium filter (Rm) = 4,873 x 10
12
m
-1
, pada
P = 0.3 bar didapatkan nilai tahanan cake (o) = 1,075
x 10
12
m/Kg dan nilai
tahanan medium filter (Rm) = 6.999 x 10
12
m
-1
,
sedangkan pada P = 0.4 bar
didapatkan nilai tahanan cake (o) =
1,228 x 10
12
m/kg dan nilai tahanan medium
filter (Rm) = 8.139 x 10
12
m
-1
. Sehingga dari perhitungan ini dapat
disimpulkan bahwa semakin besar beda tekan (P) maka semakin besar pula
nilai tahanan cake (o) dan nilai tahanan medium filter (Rm).
VI. KESIMPULAN
- Cake juga berfungsi sebagai filter dalam proses filtrasi.
- Semakin tebal cake maka kualitas filtrate semakin jernih.
- Semakin tebal cake laju filtrasi semakin rendah
- semakin tinggi beda tekan (P) maka laju filtrasi semakin cepat.
- semakin besar beda tekan (P) maka nilai tahanan cake (o) semakin
besar pula.
- semakin besar beda tekan (P) maka nilai tahanan medium filter (Rm)
semakin besar pula.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Praktikum Satuan Operasi, Filter Testing Unit, Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Bandung
JM Coulson: JF Richardson 1980. Chemical Engineering vol 1 dan 2
Pergamon Press
Don Green 1989 perrys Chemical Engineering Handbook 6
th
Edition
McGraw Hill