Anda di halaman 1dari 7

SEMANGAT SUMPAH PALAPA GAJAH MADA DI ERA MODERN Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Pancasila Yang diampu oleh Bp. Abdulbar Nasihun, S. Pd.

Disusun oleh : 1. Nanik Sulistyaningsih 2. Dwi Prihartini 3. Ibnu Umar 4. Laili Nafingah 5. Miftakhur Rofik

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO 2013

SEMANGAT SUMPAH PALAPA GAJAH MADA DI ERA MODERN


A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Gajah Mada menjadi tokoh utama sejarah kerajaan Majapahit. Timbultenggelam dan pasang-surut kerajaan besar tersebut hampir tidak dapat dipisahkan dari nama tokoh terkenal ini. Gajah Mada dengan segala wibawanya bercita-cita hendak mempersatukan Nusantara. Cita-cita tersebut diperjuangkannya dengan pengabdian yang sepenuhnya kepada negaranya.1 Makalah ini akan mengupas sejauh mana semangat sumpah Palapa di era modern ini. Masihkah tumbuh di jiwa-jiwa manusia Indonesia atau justru sudah lapuk dimakan keegoisan mereka.

2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud sumpah Palapa dan apa isi dari Sumpah Palapa? 2. Apakah Sumpah Palapa masih tumbuh di zaman sekarang ini? 3. Apa kolerasi Pancasila dan Sumpah Palapa?

Muhammad Yamin. 2001. Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka, hal. 5

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumpah Palapa Keberhasilan Majapahit menegakkan kekuasaan di Nusantara tidak lepas dari peran penting Gajah Mada. Dialah yang mengucapkan Sumpah palapa yang dikenang sepanjang masa. Sumpah Palapa diucapkan oleh Gajah Mada di depan ratu Tribuwanatunggadewi pada tahun 1331. Kitab Pararaton mencatat Sumpah Palapa sebagai berikut. Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, sama ingsun amukti palapa. Terjemahannya lebih kurang sebagai berikut. selama aku belum menyatukan Nusantara, aku tidak akan menikmati palapa, sebelum aku menaklukan Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa. Palapa dapat diartikan sebagai kenikmatan duniawi. Maksud sumpah Palapa, Gajah Mada tidak akan merasakan kenikmatan duniawi sebelum dia berhasil menyatukan Nusantara.2 Istilah Nusantara terdapat dalam kitab Nagarakertagama karya Mpu Prapanca yang berasal dari kata nusa dan antara. Nusa berarti pulau dan antara berarti untaian atau lain, jadi nusantara adalah untaian kepulauan selain pulau Jawa yang terletak diantara dua benua dan dua samudera.3 Sumpah Palapa mencerminkan keinginan untuk mempersatukan Nusantara. Keberhasilan Gajah Mada dalam mempersatukan wilayah Nusantara pada waktu itu tentu membutuhkan kesungguhan hati dan tuntunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sayangnya, hasil karya Gajah Mada akhirnya runtuh pada awal abad ke-16. Kerajaankerajaan yang semula mengakui kekuasaan Majapahit kemudian bebas berdaulat sendiri-sendiri. Hal ini disebabkan oleh adanya intrik perebutan kekuasaan dikalangan bangsawan Majapahit. Akibat intrik ini, pecah perang saudara yang berkepanjangan. 4

2 3

Tammi Prastowo. 2007. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Klaten:Cempaka Putih, hal. 6 Ibid, hal. 4 4 Ibid, hal. 7

B. Semangat Sumpah Palapa Nama Gajah Mada sampai sekarang terikat kepada persatuan Indonesia. Memanglah dia bekerja untuk persatuan nusa dan bangsa dengan pandangan dan pendirian yang kuat, seperti terbukti dalam kehidupan orang besar itu. Gajah mada bekerja selama hidupnya untuk persatuan dengan memberi isi dan maksud yang bersemangat kepada perhubungan tanah air dan kepulauan kita. Bagi Gajah mada adalah persatuan Nusantara bukan hanya suatu semboyan perkataan saja, melainkan suatu tujuan hidup yang berupa suatu tenaga yang berisi kekuatan kebangsaan.5 Sumpah palapa mencerminkan keinginan untuk mempersatukan nusantara. Sebagai warga negara yang baik kita tentunya harus menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan sehingga tidak terjadi perpecahan di kalangan masyarakat. Perwujudan semangat Sumpah Palapa masih kita jumpai dikehidupan masyarakat, contoh kecil misalnya untuk menjaga keamanan desa diadakan ronda. Kegiatan ini menggambarkan bahwa untuk mewujudkan keamanan desa, masyarakat merelakan waktu istirahatnya untuk kepentingan bersama. Namun jika kita sedikit menengok di kehidupan politik, semangat Sumpah Palapa tak pernah kita jumpai. Para petinggi Negara justru saling membunuh demi mendapatkan kursi kekuasaan. Dan akhirnya jika kekuasaan sudah ditangan mereka, dengan bangga mereka merampas hak rakyat. Padahal jika bukan karena suara rakyat, tidak mungkin mereka dapat berkuasa. Namun kekuasaan yang mereka dapatkan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Inilah salah satu ketidakadilan yang telah membudaya di Indonesia, sehingga rakyat jelata seperti dijajah negeri sendiri. Memang saat ini sedikit sekali yang masih mempertahankan semangat Sumpah Palapa, para wakil rakyat hidup dengan keegoisannya, tertawa diatas penderitaan rakyat tanpa mau tahu dengan uang siapa mereka bersenang-senang. Bahkan mereka sudah tidak peduli dengan kewajibannya mengayomi rakyat. Sumpah Palapa harus dimaknai sebagai tekad bangsa kita untuk meninggalkan sikap egoistis yang selama ini mendominasi kehidupan bangsa kita. Sikap-sikap egois ini harus dihilangkan karena dapat merusak dan meracuni generasi muda dan bisa memecah belah persatuan dan kesatuan. Introspeksi menghasilkan kesadaran bahwa

Muhammad Yamin. 2001. Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara. Jakarta: Balai pustaka, hal. 54-55

selama ini kita lebih memanjakan kepentingan kita dengan mengorbankan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.6 Sumpah palapa juga harus kita wujudkan dalam tindakan nyata seperti dengan tidak melakukan tindakan korupsi, berani mengakui kesalahan yang kita perbuat, tidak memendah rendah orang lain dan merasa paling hebat. Semangat persatuan yang dimiliki para pendiri bangsa Indonesia dengan menjunjung tinggi persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terus jaya. Fakta sejarah membuktikan bahwa persatuan bangsa membuat Indonesia berhasil mengatasi segala rintangan. Kedaulatan Republik Indonesia juga dapat dipertahankan. Sayangnya ada sebagian orang yang tidak ingin mempertahankan keutuhan NKRI, mereka ingin melepaskan diri dari NKRI. Hal ini membuat bangsa kita terpecah belah, kekuatan Indonesia akan hancur. Padahal kekuatan itu diperlukan untuk mengolah Sumber Daya manusia dan Sumber Daya Alam Indonesia. Penanaman sumpah palapa harus dilakukan sejak dini agar generasi muda kita tidak mudah terprovokasi dengan doktrin-doktrin dari beberapa kalangan atau organisasi masyarakat yang akan merusak moralitas bangsa dengan keluar dari Negara Indonesia dan mendirikan Negara sendiri. Sikap-sikap yang dapat ditanamkan antara lain rasa cinta tanah air, bela negara, lebih mengutamakan kepentingan sosial daripada kepentingan pribadi/kelompok, saling menolong dan toleransi antar umat beragama. Jika bangsa kita mempunyai sikap demikian tentu saja persatuan Indonesia akan tercapai.

C. Kolerasi Sumpah Palapa dengan Pancasila Sumpah Palapa Gajah Mada merupakan bukti keinginan kuat Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara. Dia bersumpah tidak akan menikmati kebahagiaan dunia sebelum mempersatukan Nusantara. Sudah barang tentu apapun akan dia lakukan untuk mewujudkan sumpahnya tersebut bahkan sampai titik darah penghabisan. Begitu juga dengan Pancasila terutama sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Dalam sila ketiga ini mencakup persatuan dalam arti ideologis, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami Indonesia yang bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan

.www.balipost.co.id

kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Persatuan Indonesia bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dengan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Nasionalisme Indonesia mengatasi faham golongan, suku bangsa, dalam upaya membina tumbuhnya persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang padu, tidak terpecah belah.7 Pancasila mewakili kesungguhan bangsa Indonesia untuk hidup bersama. Bisa kita bayangkan jika saja semua warga negara kita mempunyai semangat seperti Gajah Mada tidak mungkin negara ini terpecah belah. Padahal dahulu belum ada nama Indonesia dan masih berupa kerajaan-kerajaan. Namun sekarang setelah bersatu dan dinamai Indonesia semangat itu hilang entah kemana. Sebagai generasi penerus bangsa kita perlu memahami perjuangan para pendiri Indonesia. Hayatilah arti penting persatuan Indonesia. Keberagaman bangsa Indonesia memungkinkan kita untuk saling melengkapi kekurangan. Jauhilah sikap mengutamakan kepentingan etnis, golongan apalagi pribadi. Niscaya kita akan mampu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.

PENUTUP KESIMPULAN

1. Semangat Sumpah Palapa Gajah Mada di era modern ini sudah mulai terkikis oleh keegoisan masing-masing pihak. 2. Untuk mempertahankan semangat Sumpah Palapa harus ditanamkan sejak dini berupa sikap-sikap antara lain rasa cinta tanah air, bela negara, lebih mengutamakan kepentingan sosial/masyarakat daripada kepentingan pribadi/kelompok,tidak melakukan korupsi, saling menolong dan toleransi antar umat beragama. 3. Antara Sumpah Palapa dengan Pancasila saling berhubungan dimana keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu mempersatukan Indonesia.

Drs. S.Z.S. Pangeran Alhaj. 2000. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Universitas Terbuka, hal: 7-8

DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, Tammi. 2007. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cempaka Putih: Klaten. Yamin, Muhammad. 2001. Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara. Balai Pustaka: Jakarta. Alhaj, Pangeran. 2000. Pendidikan Pancasila. Universitas Terbuka: Jakarta. www.balipost.co.id

Anda mungkin juga menyukai