Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KELOMPOK TUTORIAL BLOK SISTEM REPRODUKSI SKENARIO 2

PREEKLAMSIA

Kelompok 7

Aflifia Birruni Sabila Ani&a Ra'(man Bela Dirk D+iana Ar,ian&i .erika Brillian Sabania Kri0&iana Mar1are&a Na,(ira Pu0pi&a A2unin1&2a0 Re2(an Pra,n2a Pra,ana Ri4ka Sole(a( Si&i .a&ima( Ri0a 5i0nu 6u,(o 7u&omo

!"""#""$% !"""#")#% !"""#"*7% !"""#"-7% !"""#"/)% !"""#))7% !"""#)3$% !"""#)/)% !"""#)/#% !"""#2")% !"""#2)*%

Tu&or 8

.AKULTAS KEDOKTERAN UNI9ERSITAS SEBELAS MARET 2")"

BAB I PENDA7ULUAN
A: La&ar Belakan1 Hipertensi dalam kehamilan (HDK) merupakan 5-15 p e r s e n p e n y u l i t d a l a m k e h a m i l a n d a n merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Di Indonesia,mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih ukup tinggi. Hal ini disebabkan selain

oleh etiologi yang tidak jelas, juga oleh pera!atan dalam persa l i n a n m a s i h d i t a n g a n i o l e h p e t u g a s non medik dan sistem rujukan yang belum sempurna. "danya hipertensi saat kehamilan juga daat mengindikasikan penyakit preklampsia. #reeklampsia adalah suatu kondisi yang spesi$ik pada kehamilan, terjadi setelah minggu ke %& gestasi, ditandai dengan hipertensi dan proteinuria. 'dema juga dapat terjadi ((H), %&&1). #reeklampsia ialah suatu kondisi yanghanya terjadi pada kehamilan manusia. *idak ada pro$il tertentu yang mengidenti$ikasi !anita yang akan menderita preeklampsia. "kan tetapi, ada beberapa $aktor risik o t e r t e n t u y a n g b e r k a i t a n d e n g a n perkembangan lebihdari satu dan obesitas. penyakit, primigra+ida, grandemultigra+ida, janin besar, kehamilan dengan janin

B: Rumu0an Ma0ala(

;: Tu<uan

BAB II TIN=AUAN PUSTAKA

A:TIN=AUAN UMUM .ISIOLO!I PERSALINAN NORMAL #ersalinan berarti kelahiran bayi. #ada akhir kehamilan, uterus se ara progresi$ lebih peka sampai akhirnya timbul kontraksi kuat se ara ritmis sehingga bayi dilahirkan. #enyebab peningkatan akti+itas uterus yang sebenarnya tidak diketahui, tetapi sedikitnya ada dua kategori pengaruh utama yang menyebabkan timbulnya pun ak kontraksi yang berperan dalam persalinan, (1) perubahan hormonal progresi$ yang menyebabkan peningkatan eksitabilitas otot-otot uterus, dan , (%) perubahan mekanik yang progresi$. .ak&or>.ak&or 7ormonal 2an1 men2ebabkan Penin1ka&an Kon&rak&ili&a0 U&eru0 Ra0io e0&ro1en &er(a,ap pro1e0&eron. #rogesteron menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sehingga membantu men egah ekspulsi $etus. -ebaliknya, estrogen mempunyai ke enderungan nyata untuk meningkatkan derajat kontraktilitas uterus, yang terjadi karena estrogen meningkatkan jumlah taut elah (gap junction) antara sel-sel otot polos uterus yang berdekatan, namun juga karena pengaruh lain yang masih belum dimengerti. .aik progesteron maupun estrogen yang disekresikan dalam jumlah yang se ara progresi$ makin bertambah selama kehamilan, tetapi mulai kehamilan bulan ke tujuh dan seterusnya sekresi estrogen terus meningat sedangkan sekresi progesteron tetap konstan atau mungkin sedikit menurun. )leh karena itu, diduga bah!a rasio estrogen-terhadap-progesteron ukup meningkat menjelang akhir kehamilan, sehingga paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan kontraktilitas uterus. Pen1aru( ok0i&o0in pa,a u&eru0. )ksitosin merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh neurohipo$isis yang se ara khusus menyebabkan kontraksi uterus. "da empat alasan untuk memer ayai bah!a oksitosin mungkin diperlukan dalam meningkatkan kontraktilitas uterus menjelang persalinan, (1) )tot uterus meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitosin dan, oleh karena itu,

meningkatkan responsnya terhadap dosis oksitosin yang diberikan selama beberapa bulan terakhir kehamilan. (%) Ke epatan sekresi oksitosin oleh neurohipo$isis sangat meningkat pada saat persalinan. (/) (alaupun pada he!an yang telah menjalani hipo$isektomi masih dapat melahirkan bayinya pada kehamilan aterm, persalinannya akan berlangsung lama. (0) #enelitian pada he!an menunjukkan bah!a iritasi atau regangan pada ser+iks uteri, seperti yang terjadi selama persalinan, dapat menyebabkan sebuah re$leks neurogenik melalui nukleus para+entrikular dan supraoptik hipotalamus yang dapat menyebabkan kelenjar hiposisis posterior (neurohipo$isis) meningkatkan sekresi oksitosinnya. Pen1aru( (ormon fe&u0 pa,a u&eru0. Kelenjar hipo$isis uterus menyekresikan oksitosin, yang mungkin berperan dalam merangsang uterus. Kelenjar adrenal $etus juga menyekresikan sejumalh besar kortisol, mungkin merupakan suatu stimulan uterus lain. -elain itu, membran $etus melepaskan prostaglandin dala konsentrasi tinggi pada saat persalinan. #rostaglandin ini juga dapat meningkatkan intensitas kontraksi uterus. .ak&or>.ak&or Mekani0 2an1 Menin1ka&kan Kon&rak&ili&a0 U&eru0 Re1an1an o&o&>o&o& u&eru0. 1egangan sederhana organorgan berotot polos biasanya akan meningkatkan kontraktilitas otot-otot tersebut. -elanjutnya, regangan intermiten, seperti yang terjadi berulang-ulang pada uterus karena pergerakan $etus juga dapat meningkatkan kontraksi otot polos. #erhatikan khususnya pada bayi kembar yang rata-rata lahir 12 hari lebih a!al daripada anak tunggal, yang menekankan pentingnya regangan mekanik dalam menimbulkan kontraksi uterus. Re1an1an a&au iri&a0i 0er?ik0. *erdapat alasan untuk memer ayai bah!a meregangkan atau mengiritasi ser+iks uteri khususnya penting dalam menimbulkan kontraksi uterus. -ebagai ontoh, ahli obstetri sering menginduksi persalinan dengan meme ahkan ketuban sehingga kepala bayi lebih meregang ser+iks daripada biasanya atau mengiritasi ser+iks dengan ara lain. 3ekanisme bagaimana iritasi ser+iks dapat merangsang korpus uteri tidak diketahui. Diduga bah!a regangan atau iritasi sara$ pada ser+iks menga!ali timbulnya re$leks pada

korpus uteri, tetapi e$ek ini juga se ara sederhana dapat terjadi akibat transmisi miogenik sinyal-sinyal dari ser+iks ke korpus uteri. Mekani0me Per0alinan Kontraksi uterus selama persalinan dimulai terutama dari pun ak $undus uteri dan menyebar ke ba!ah ke seluruh korpus uteri. -elain itu, intensitas kontraksi sangat besar pada pun ak dan korpus uteri, tetapi lemah pada segmen ba!ah uterus yang berdekatan dengan ser+iks. )leh karena itu, setiap kontraksi uterus enderung mendorong bayi ke ba!ah ke arah ser+iks. #ada bagian a!al persalinan, kontraksi mungkin hanya terjadi sekali setiap /& menit. Dengan majunya persalinan, kontraksi akhirnya timbul lebih sering, sekali setiap 1 sampai / menit, dan intensitas kontraksinya bertambah sangat kuat, dengan periode relaksasi yang singkat di antara kontraksi. 4abungan kontraksi uterus dan otot-otot abdomen selama kelahiran bayi menyebabkan bayi terdorong ke ba!ah kira-kira dengan kekuatan %5 pon setiap kontraksi yang kuat. 5ntungnya, kontraksi persalinan terjadi se ara intermiten karena kontraksi yang kuat menghalangi atau kadang-kadang bahkan menghentikan aliran darah melalui plasenta dan akan menyebabkan kematian $etus bila kontraksi berlangsung. 3emang, pada pemakaian berlebihan dari berbagai 6at perangsang uterus seperti oksitosin, dapat menyebabkan spasme uterus, dan bukan kontraksi ritmis, yang dapat menyebabkan kematian $etus. #ada 257 kelahiran, kepala merupakan bagian pertama yang dikeluarkan dari bayi, da pada sebagian besar sisanya, bokong dikeluarkan pertama kali. Kepala bertindak sebagai baji untuk membuka struktur-struktur jalan lahir ketika $etus didorong ke ba!ah. Hambatan utama yang pertama dari pengeluaran $etus adalah ser+iks uteri. 3enjelang akhir kehamilan, ser+iks menjadi lunak, yang memungkinkan ser+iks meregang saat kontraksi persalinan mulai terjadi di dalam uterus. "pa yang disebut kala satu persalinan adalah suatu periode dilatasi ser+iks yang progresi$, berlangsung sampai pembukaan ser+iks sebesar kepala $etus. -tadium ini biasanya berlangsung selama 8 sampai %0 jam pada kehamilan pertama, tetapi sering hanya berlangsung beberapa menit pada kehamilan yang sudah berkali-kali. -ekali ser+iks telah berdilatasi sempurna, ketuban biasanya pe ah dan airan ketuban tiba-tiba mengalir keluar ke +agina. Kemudian kepala $etus bergerak dengan epat masuk ke jalan lahir, dan dengan kekuatan tambahan dari atas, kepala terus turun melalui jalan lahir sampai akhirnya terjadi kelahiran. Keadaan ini disebut kala dua persalinan, dan kala dua ini dapat berlangsung paling

epat 1 menit pada multipara sampai /& menit atau lebih pada primigra+ida (4uyton, Hall, %&&9). B: TIN=AUAN UMUM KLINIS PROSES PERSALINAN NORMAL #roses persalinan terdiri dari 0 kala, yaitu, Kala I, !aktu untuk pembukaan ser+iks sampai menjadi pembukaan lengkap 1& m. Kala II, kala pengeluaran janin, !aktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir. Kala III, !aktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri. Kala I:, mulai dari lahirnya uri selama 1-% jam.

Kala I Kala Pembukaan% In partu (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir ber ampur darah (bloody show), karena ser+iks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah berasal dari pe ahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis ser+ikalis karena pergeseran ketika ser+iks mendatar dan terbuka. Kala pembukaan dibagi atas % $ase, yaitu, (1). .a0e la&en, di mana pembukaan ser+iks berlangsung lambat; sampai pembukaan / m berlangsung dalam 9-8 jam. (%). .a0e ak&if, berlangsung selama < jam dan dibagi atas / sub$ase, #eriode ak0elera0i, berlangsung % jam, pembukaan menjadi 0 m. #eriode ,ila&a0i mak0imal (steady), selama % jam pembukaan berlangsung epat menjadi 2 m. #eriode ,e0elera0i, berlangsung lambat, dalam !aktu % jam pembukaan jadi 1& m atau lengkap.

=ase-$ase yang dikemukakan di atas dijumpai pada primigra+ida. .edanya dengan multigra+ida ialah,

Primi -er+iks mendatar (effacement) dulu, 3endatar baru dilatasi. bersamaan. .erlangsung 1/-10 jam.

Mul&i dan membuka bisa

.erlangsung <-9 jam.

Kala II Kala Pen1eluaran =anin% #ada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, epat, dan lebih lama, kira-kira %-/ menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang se ara re$lektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. #ada !aktu his, kepala janin mulai kelihatan, +ul+a membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi, 1 >-% jam pada multi >-1 jam. Kala III Kala Pen1eluaran Uri% -etelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. 5terus teraba keras dengan $undus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal % ? sebelumnya. .eberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam !aktu 5-1& menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam +agina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas sim$isis atau $undus uteri. -eluruh proses biasanya berlangsung 5-/& menit setelah bayi lahir. #engeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 1&&-%&& . Kala I9 Kala Pen1a+a0an%

"dalah kala penga!asan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum. @amanya persalinan pada primi dan multi adalah,
Primi 13 jam 1 jam 1/2 jam 14 1/2 jam Multi 7 jam 1/2 jam 1/4 jam 7 3/4 jam

Kala I Kala II Kala IIII Lama persalinan

(3o htar, 1228) ;: TIN=AUAN UMUM PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA Defini0i. #reeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan %& minggu atau segera setelah persalinan. 'klampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang dan atau koma yang timbul akibat kelainan neurologi. Superimposed preeklampsia-eklampsia adalah timbulnya preeklampsia atau eklampsia pada pasien yang menderita hipertensi kronik (3ansjoer, dkk., %&&5). E&iolo1i. -ampai saat ini belum diketahui dengan pasti. *eori yang sekarang dipakai sebagai penyebab preeklampsia adalah teori Aiskemia plasentaB. Camun, teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang bertalian dengan penyakit ini (3o htar, 1228). #reeklampsia hampir se ara eksklusi$ merupakan penyakit pada nullipara. .iasanya terdapat pada !anita masa subur dengan umur yang ekstrem, yaitu pada remaja belasan tahun atau pada !anita yang berumur lebih dari /5 tahun. #ada multipara, penyakit ini biasanya dijumpai pada keadaan-keadaan berikut, kehamilan multi$etal dan hydrops $etalis; penyakit +as uler, termasuk hipertensi esensial kronik dan diabetes mellitus; penyakit ginjal (#rit hard, et al., 1221). Pa&ofi0iolo1i. #ada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. #ada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. #ada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Dadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan peri$er agar oksigenasi jaringan dapat di ukupi. -edangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstisial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. #roteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus. #engaruh spasme ini terhadap

plasenta dan rahim adalah aliran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan plasenta sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi ga!at janin. #ada preeklampsia dan eklampsia sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya terhadap rangsang, sehingga terjadi partus prematurus (3o htar, 1228). Manife0&a0i Klini0 ,an Dia1no0i0. Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan proteinuria. #enambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali. 'dema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. *ekanan darah E 10&F2& mmHg atau tekanan sistolik meningkat G /& mmHg atau tekanan diastolik G 15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama /& menit. *ekanan diastolik pada trimester kedua yang lebih dari 85 mmHg patut di urigai sebagai bakat preeklampsia. #roteinuria bila terdapat protein sebanyak &,/ gFl dalam air ken ing %0 jam atau pemeriksaan kualitati$ menunjukkan H1 atau %; atau kadar protein E 1 gFl dalam urin yang dikeluarkan dengan kateter atau urin porsi tengah, diambil minimal % kali dengan jarak !aktu < jam. Disebut preeklampsia berat bila ditemukan gejala berikut, *ekanan darah sistolik E 1<& mmHg atau diastolik E 11& mmHg #roteinuria H E5 gF%0 jam atau E/ pada tes elup. )ligouria (I 0&& ml dalam %0 jam) -akit kepala hebat atau gangguan penglihatan Cyeri epigastrium atau ikterus 'dema paru atau sianosis *rombositopenia #ertumbuhan janin terhambat

Diagnosis eklampsia ditegakkan berdasarkan gejala-gejala preeklampsia disertai kejang atau koma. -edangkan, bila terdapat gejala preeklampsia berat disertai salah satu atau beberapa gejala dari nyeri kepala hebat, gangguan +isis, muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan tekanan darah yang progresi$, dikatakan pasien tersebut menderita impending preeklampsia. Impending preeklampsia ditangani sebagai kasus eklampsia (3ansjoer, dkk., %&&5).

Pemerik0aan Penun<an1. 5rin, protein, reduksi, bilirubin, sedimen urin; Darah, trombosit, ureum, kreatinin, -4)*, @DH, dan bilirubin; 5-4 (3ansjoer, dkk., %&&5). Dia1no0i0 Ban,in1. 1). Kejang, bisa disebabkan ense$alopati hipertensi, epilepsi, tromboemboli, intoksikasi obat, trauma, hipokalsemia, atau alkalosis. %). Koma, bisa disebabkan epilepsi, sinkop, intoksikasi alkohol atau obat, asidosis hipoglikemia, atau a6otemia (3ansjoer, dkk., %&&5). Pen'e1a(an Preeklamp0ia. .elum ada kesepakatan dalam strategi pen egahan preeklampsia. .eberapa penelitian menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah garam, diet tinggi protein, suplemen kalsium, magnesium, dll.) atau medikamentosa (teo$ilin, antihipertensi, diuretik, aspirin, dll.) dapat mengurangi kemungkinan timbulnya preeklampsia (3ansjoer, dkk., %&&5).

BAB III PEMBA7ASAN

#ada kasus di skenario ketiga ini, pasien hamil /9 minggu mengeluhkan keluarnya lendir darah per+aginam disertai perutnya yang ken ang-ken ang teratur sejak 0 jam yang lalu. -eorang ibu dikatakan dalam persalinan (in partu) bila telah timbul his, yaitu kontraksi yang teratur, makin sering, makin lama, dan makin kuat serta mengeluarkan lendir ber ampur darah (bloody show) (3ansjoer, dkk., %&&5). Keluarnya lendir ber ampur darah ini terjadi karena ser+iks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah berasal dari pe ahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis ser+ikalis karena pergeseran ketika ser+iks mendatar dan terbuka. Kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan si$at-si$at, (1) kontraksi simetris, (%) $undus dominan, kemudian diikuti (/) relaksasi. #ada !aktu kontraksi, otot-otot rahim mengun up sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Ka+um uteri menjadi lebih ke il serta mendorong janin dan kantung amnion ke arah segmen ba!ah rahim dan ser+iks. -i$at-si$at lainnya dari his adalah, (1) in+oluntir, (%) intermiten, (/) terasa sakit, (0) terkoordinasi dan simetris, serta (5) kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar se ara $isik, kimia, dan psikis. "danya blood show disertai his menunjukkan bah!a pasien sedang mengalami kala I. -elain kedua tanda tersebut, tanda-tanda in partu lainnya adalah ketuban yang kadang-kadang pe ah dengan sendirinya dan pada pemeriksaan dalam ditemukan ser+iks mendatar dan pembukaan telah ada (3o htar, 1228). "danya perdarahan per+aginam normal juga perlu dibedakan dengan plasentae pre+ia dan solusio plasentae yang sering terjadi pada trimester ketiga (3ansjoer, dkk., %&&5). #ada pemeriksaan +ital sign didapatkan tekanan darah pasien 10&F2& mmHg dan pada pemeriksaan $isik didapatkan adanya edema pada tungkai ba!ah. *ekanan darah pasien berada di atas normal. Kehamilan dapat menyebabkan hipertensi pada !anita yang sebelumnya mempunyai tensi normal, atau dapat memperberat hipertensinya pada mereka yang sebelumnya sudah menderita hipertensi. .agaimana kehamilan sendiri dapat menyebabkan atau memperberat penyakit hipertensi +askuler dengan komplikasi-komplikasinya, masih belum diketahui dengan jelas !alaupun telah puluhan tahun dilakukan penelitian yang intensi$ (#rit hard, et al., 1221). #ada penilaian aspek klinisnya, pasien dapat dikatakan mengalami preeklampsia ringan berdasarkan tekanan darahnya. Camun, karena pada skenario tidak dijelaskan tanda-tanda preeklampsia lainnya, seperti edema anasarka dan proteinuria, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

lagi pada pasien untuk memastikan diagnosis preeklampsia. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah hipertensi gestasi. Hipertensi gestasi adalah hipertensi yang timbul pada paruh kedua atau dalam %0 jam pertama pas a persalinan. Dalam hal ini tidak didapatkan tanda preeklampsia atau penyakit hipertensi +askuler lain, dan sembuh dalam 1& hari pas a persalinan (#rit hard, et al., 1221). -elain itu, juga perlu di ari tahu apakah hipertensi yang dialami oleh pasien berasal dari kehamilannya atau memang sudah ada sebelum hamil. #ada pemeriksaan $isik didapatkan edema pada tungkai ba!ah. 'dema pada tungkai ba!ah dapat terjadi karena aliran darah tungkai terhambat selama kehamilan, ke uali bila yang bersangkutan berada dalam posisi tidur miring. Ke enderungan terjadinya stagnasi darah pada ekstremitas ba!ah selama bagian kedua kehamilan diakibatkan oleh penyumbatan +ena pel+ik dan +ena ka+a in$erior oleh tekanan uterus yang membesar. *ekanan +ena yang meningkat pulih kembali menjadi normal bila !anita hamil berbaring miring dan segera setelah kelahiran bayi dengan seksio sesarea. Dari sudut pandang klinik, hambatan aliran darah dan peningkatan tekanan +ena pada tungkai, yang terlihat pada bulan terakhir kehamilan adalah sangat penting. #erubahan tersebut berperan dalam Adependent edemaB yang sering dialami !anita ketika menjelang aterm dan terhadap terjadinya +arikosa +ena pada tungkai dan +ul+a, demikian pula hemorrhoid. Dadi, edema pada tungkai ba!ah merupakan hal yang normal pada !anita yang sedang hamil. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah edema yang terjadi pada preeklampsia, yang meliputi muka dan tangan yang timbul pada pagi hari setelah bangun tidur. -atu indikator yang berman$aat pada edema yang tidak tergantung (nondependent) ialah keluhan !anita bah!a in innya menjadi Aterlalu ke ilB (#rit hard, et al., 1221). #ada skenario dijelaskan bah!a janin tunggal, presentasi kepala, punggung kiri, denyut jantung janin masih baik. #resentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian ba!ah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam (3o htar, 1228). .agian terendah (presenting part) adalah bagian tubuh janin yang terletak paling depan dalam jalan lahir atau yang paling dekat dari bagian tersebut; artinya, bagian terendah adalah bagian janin yang teraba melalui ser+iks pada pemeriksaan dalam. .agian terendah menentukan presentasi (#rit hard, et al., 1221). -ementara untuk menilai denyut jantung janin, dapat digunakan stetoskop @aenne atau alat Doppler. (aktu yang terbaik untuk mendengarkan denyut jantung janin ialah segera setelah $ase terkuat his le!at. Dengarkan denuyt jantung janin selama 1 menit, sedapat mungkin ibu dalam posisi miring. Denyut jantung kurang dari 1%& ?Fmenit (bradikardi) dan lebih dari 1<& ?Fmenit (takikardi) dapat merupakan indikasi adanya ga!at janin (3ansjoer, dkk., %&&5).

#ada pemeriksaan kematangan ser+iks (Bishop score), hasilnya ser+iks sudah matang dengan nilai 8. Dilatasi ser+iks sudah ada pembukaan sebesar / m. #ada pemeriksaan .ishop, $aktor-$aktor yang dinilai adalah pembukaan ser+iks, pendataran ser+iks, penurunan kepala diukur dari bidang Hodge III, konsistensi ser+iks, dan posisi ser+iks. Dika nilai pada pemeriksaan ini E <, maka kemungkinan ibu dapat melahirkan per+aginam sangat besar.
=aktor #embukaan ser+iks #endataran ser+iks #enurunan kepala diukur dari bidang Hodge III ( m) Konsistensi ser+iks #osisi ser+iks & & &-/& 7 -/ 1 1-% 0&-5& 7 -% Cilai % /-0 <&-9& 7 -1, & / E5 E 8& 7 H1, H%

Keras Ke belakang

-edang -earah sumbu jalan lahir

@unak Ke arah depan

Hasil pemeriksaan tersebut dituliskan dalam lembar partogra$. #artogra$ adalah atatan gra$ik kemajuan persalinan guna memantau keadaan ibu dan janin, dipakai untuk menemukan adanya persalinan abnormal, sebagai petunjuk untuk melakukan bedah kebidanan serta menemukan disproporsi kepala janin dan panggul ibu jauh sebelum persalinan menjadi ma et. #engamatan yang di atat dalam partogra$ adalah, 1. Kemajuan persalinan, pembukaan ser+iks; turunnya kepala (dengan palpasi perut seperlimaan kepala janin yang teraba); his ($rekuensiF1& menit, lamanya). %. Keadaan janin, $rekuensi denyut jantung janin; !arna, jumlah, dan lamanya ketuban pe ah; molase kepala janin. /. Keadaan ibu, nadi, tekanan darah, dan suhu; urin (+olume, protein, dan aseton); obat-obatan dan (3ansjoer, dkk., %&&5). -etelah sekitar 1& jam dalam persalinan, penderita terlihat ingin mengejan, perineum terlihat menonjol dan anus terbuka, dilakukan pemeriksaan dalam airan intra+ena; pemberian oksitosin

ternyata pembukaan sudah lengkap. @amanya persalinan normal pada !anita multipara adalah 9 J jam. Ini menunjukkan bah!a pasien mengalami !aktu persalinan yang lebih lama dari seharusnya. #asien terlihat ingin mengejan, perineum terlihat menonjol, anus terbuka, dan pembukaan sudah lengkap menunjukkan bah!a pasien sedang berada dalam Kala II. 1asa mengejan yang timbul terjadi sebagai akibat kepala janin yang telah turun masuk ruang panggul. @alu, karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar, sehingga anus terbuka. #ada !aktu his, kepala janin mulai kelihatan, +ul+a membuka, dan perineum pun meregangFmenonjol. Dengan his mengejan yang terpimpin akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin (3o htar, 1228). #ada skenario juga disebutkan bah!a umur kehamilan pasien sekitar /9 minggu dan pada ri!ayat kehamilan sebelumnya pernah didapati abortus sekali. Danin atau bayi baru-lahir dinamakan janin atau bayi aterm pada !aktu minggu ke-/8 sampai ke-0% setelah permulaan menstruasi yang diikuti % minggu kemudian oleh o+ulasi. -ebelum minggu ke-/8, istilah preterm dapat digunakan untuk menggolongkan janin dan kehamilan, pada 0% minggu penuh dan sesudahnya, dinamakan postterm (#rit hard, et al., 1221). "da beberapa keadaan yang menimbulkan persalinan preterm, yaitu hipertensi, perkembangan janin terhambat, solusio plasentae, plasenta pre+ia, kelainan rhesus, diabetes, dan beberapa penyebab timbulnya kontraksi seperti kelainan ba!aan uterus, ketuban pe ah dini, ser+iks inkompeten, dan kehamilan ganda. #ada skenario ini, karena pasien mengalami hipertensi, mungkin hal inilah yang menyebabkan terjadinya persalinan preterm. -elain itu, juga adanya ri!ayat abortus dapat merupakan $aktor risiko terjadinya persalinan preterm. 3ani$estasi klinis yang dapat diamati pada !anita yang akan mengalami persalinan preterm adalah kontrkasi uterus yang teratur sedikitnya /-5 menit sekali selama 05 detik dalam !aktu minimal % jam; pada $ase akti$, intensitas dan $rekuensi kontraksi meningkat saat pasien melakukan akti+itas; adanya $aktor risiko mayor dan minor; usia kehamilan antara %&-/9 minggu; taksiran berat janin sesuai dengan usia kehamilan antara %&-/9 minggu; dan presentasi janin abnormal lebih sering ditemukan pada persalinan preterm. #erlu dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis; urinalisis; ultrasonogra$i untuk melihat taksiran berat janin, posisi janin, dan letak plasenta; dan amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin, seperti rasio lesitin-s$ingomielin, sur$aktan, dll. (3ansjoer, dkk., %&&5). #enatalaksanaan yang perlu dilakukan kepada pasien adalah penanganan hipertensiFpreeklampsia yang diderita dan bantuan pimpinan persalinan. 5ntuk penanganan preeklampsiaF hipertensi, pasien perlu istirahat di tempat tidur, diit rendah garam, dan berikan obat-obatan seperti +alium tablet 5 mg dosis / kali

sehari atau $enobarbital tablet /& mg dengan dosis / kali 1 sehari. Camun, karena pasien berada dalam Kala II #ersalinan, hal ini tidak perlu dilakukan. *indakan untuk menghentikan persalinan preterm (menunda persalinan sampai kehamilan aterm) juga tidak dapat dilakukan karena pembukaan sudah lengkap. #asien dapat melakukan persalinan per+aginam dan dokter harus membantu proses pimpinan persalinan Kala II, III, dan I:. .eberapa hal yang dapat dilakukan pada Kala II adalah melakukan episiotomi medialisFmediolateralis bila diperlukan; saat his, ibu diminta menarik napas dalam dan menutup mulut rapat-rapat kemudian mengedan pada perut dengan kekuatan penuh; lahirkan kepala bayi dengan ara menahan perineum menggunakan ibu jari dan jari II-III tangan kanan yang ditutup kain duk sterilFD** dan menekan ke arah kranial; biarkan kepala bayi mengadakan putaran paksi luar; dll. #ada Kala III, perlu diketahui $ase pelepasan uri dan $ase pengeluaran uri. 5ntuk mengetahui ara lepasnya uri, dapat diselidiki dengan dua ara, (1) memasukkan 6at kontras ke dalam uri melalui pembuluh darah tali pusat, lalu dibuat gambar rontgen dan (%) se ara klinis, meneliti se!aktu uri lahir melalui +agina dan +ul+a. #erasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri adalah perasat Kustner, Klein, dan -trassman. @alu, pada Kala I:, sebelum meninggalkan !anita postpartum, harus diperhatikan beberapa hal yaitu kontraksi uterus harus baik, tidak ada perdarahan dari +agina atau alat-alat genital lainnya, plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap, kandung kemih harus kosong, luka-luka perineum tera!at dengan baik dan tidak ada hematoma, bayi dan ibu dalam keadaan baik. Keadaan ini harus sudah di apai dalam !aktu 1 jam setelah plasenta lahir lengkap (3o htar, 1228; 3ansjoer, dkk., %&&5). 5ntuk prognosis, pada pusat pelayanan yang maju dengan $asilitas yang optimal, bayi yang lahir dengan berat %.&&&-%.5&& g mempunyai harapan hidup lebih dari 297, 1.5&&-%.&&& g lebih dari 2&7, dan 1.&&&-1.5&& g sebesar <5-8&7 (3ansjoer, dkk., %&&5).

BAB I9 KESIMPULAN DAN SARAN

A: KESIMPULAN #asien pada skenario ini sudah berada dalam Kala II persalinan. Hipertensi yang dialami pasien masih berada dalam tahap ringan sehingga tidak membahayakan pasien untuk melakukan persalinan. .elum dapat ditentukan se ara pasti apakah pasien mengalami preeklampsia atau tidak karena pada skenario tidak dijelaskan tanda-tanda preeklampsia lainnya, seperti edema anasarka dan proteinuria. Karena umur kehamilan pasien baru /9 minggu, maka persalinan yang dilakukan pasien ini termasuk persalinan preterm. *indakan penghentian persalinan preterm tidak dapat dilakukan karena pembukaan sudah lengkap.

B: SARAN Dokter sebaiknya berusaha untuk membantu pasien dalam persalinannya dan tetap memantau tekanan darah pasien. .ayi yang nantinya akan dilahirkan juga perlu dipantau se ara khusus karena bayi preterm sangat berisiko terhadap kematian dan kualitas hidup yang rendah. 5ntuk mengetahui apakah pasien benarbenar mengalami preeklampsia atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap.

DA.TAR PUSTAKA

4uyton, "rthur K., Hall, Dohn '., %&&9. BUKU AJA !ISI"#"$I K%&"K'% A( %disi )). "lih bahasa , Ira!ati, et al. Dakarta , '4K 3ansjoer, "ri$., -uprohaita, (ahyu Ika (ardhani, (i!iek -etio!ulan. %&&5. Kapita Selekta Kedokteran %disi III Jilid I. Dakarta , 3edia "es ulapius 3o htar, 1ustam. 1228. Sinopsis "bstetri %disi * Jilid ). Dakarta, '4K. #rit hard, Da k "., #aul K. 3a Donald, Corman =. 4ant. 1221. "bstetri +illiams %disi Ke 'ujuhbelas. -urabaya , "irlangga 5ni+ersity #ress

Anda mungkin juga menyukai