Anda di halaman 1dari 76

1 PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL etika berasal dari bahasa yunani etika sebagai tingkah laku manusia etika

sebagai engambilan ke utusan m!ral etika meru akan ilmu tentang a a yang baik dan buruk etika tentang hak dan ke"a#iban m!ral m!ral sebagai landasan dan at!kan bertindak$ M!ral terkait dengan s!sial budaya m!ral enyeimbang ikiran negati% erbuatan tidak berm!ral & KLA'I(IKA'I ETIKA DAN MORAL m!ral sebagai kum ulan eraturan lisan atau tertulis tulisan ara bi#ak meru akan etun#uk m!ral m!ralitas !b#ekti% memandang erbuatan sebagai a a adanya m!ralitas sub#ekti% memandang erbuatan tidak sebagai a a adanya m!ralitas intrinsik menentukan erbuatan baik dan buruk le as dari hukum !siti% m!ralitas ekstrinsik menentukan erbuatan baik dan buruk berdasarkan hukum !siti%$ E) Kanter m!ralitas indi*idu dalam ruang gerak dalam "ilayah m!ralitas ublik$ Etika diklasi%ikasikan sebagai engambilan sika etika sebagai adat kebiasaan m!ralitras intrinsik berasal dari diri manusia$ M!ralitas ekstrinsik bersi%at erintah m!ralitas hetr!n!m ke"a#iban menaati diluar kehendak elaku m!ralitas !t!n!m kesadaran akan ke"a#iban dari diri sendiri + m!ralitas dan hukum m!ral dari relung hati yang terdalam hukum sebagai anglima tertinggi kese akatan nasi!nal sebagai kese akatan m!ral nasi!nal elaksanaan hukum membutuhkan m!ral al*in t!%ler manusia mengalami indeks kesementaraan karena saling ter engaruh keanekaragaman$ Kebenaran da at bersi%at relati% Interaksi dan Inter*ensi budaya asing da at mem engaruhi m!ral kese akatan m!ral nasi!nal sebagai m!ral yang k!k!h$ Ide!l!gi yang saling mena"arkan etika kehidu an berbangsa dan bernegara ,$etika -abang dari %ilsa%at %ilsa%at sebagai andangan hidu -inta akan kebi#aksanaan %ilsa%at men-ari hakekat terdalam %ilsa%at sebagai andangan hidu %ilsa%at da at dikel!m !kkan ada tiga -abang !nt!l!gi tentang keberadaan sesuatu e istim!l!gi tentang asal. syarat susunan.met!de. *aliditas engetahuan$

Aksi!l!gi tentang hakikat nilai. kriteria dan kedudukan suatu nilai$ Aksi!l!gi da at dimasukkan %ilsa%at etika dan estetika etika sebagai -abang dari %ilsa%at$ Plat! %ilsa%at angkal dari seluruh engetahuan a a yang da at kita ketahui berkaitan dengan n!n %isik a a yang b!leh kita ker#akan berkaitan dengan etika sam ai dimana enghara an kita berkaitan dengan agama a a yang dinamakan manusia berkaitan dengan antr! !l!gi / ETIKA 0 (IL'A(AT MORAL etika sebagai rasi!nal kritis dan mendasar tentang andangan m!ral$ (ilsa%at untuk kebaikan umat manusia Arist!teles0 etika mengka#i kesusilaan dalam hidu ! erse!rangan etika sebagai bagian %il!s!%ia raktika Arist!teles0 ethika Ni-h!ma-hela tata ergaulan dan enghara an manusia tidak eg!is$ Tidak eg!is berasal dari m!ral 1$ De 2!s 0 etika umum tentang rinsi m!ral. engertian dan %ungsi etika. tanggung #a"ab. suara hati$ Etika khusus sebagai etika berkaitan dengan bidang tertentu. kehidu a ribadi.antar ribadi$ Etika meru akan hil!s! i-al study !% m!rality subyek etika manusia sehingga etika sebagai %ilsa%at manusia$ 3$ PRO(E'I eker#aan ada umumnya r!%esi sebagai eker#aan r!%esi sebagai keahlian khusus r!%esi adalah engetahuan tinggi r!%esi dengan elatihan khusus ra%esi diabdikan untuk ke entingan !rang lain keberhasilan r!%esi bukan berdasar keuntungan %inansial r!%esi terda at standard kuali%ikasi tanggung #a"ab terhada eker#aan dan hasil eker#aan etik r!%esi h!n!rarium 4$ KRITERIA PRO(E'IONAL terda at i#in angg!ta !rganisasi anggaran dasar anggaran rumah tangga ke-aka an ilmu yang khusus dimiliki r!%esi!nal !t!n!mi dalam eker#aan mengu-a kan #an#i atau sum ah dimuka ublik tanggung #a"ab k!de etik r!%esi

r!%esi meru akan kebutuhan ublik standard kuali%ikasi h!n!rarium 5$ PRO(E'I 16K6M r!%esi hukum terkait dengan r!%esi lain etika r!%esi dan etika r!%esi hukum saling berinteraksi r!%esi hukum sebagai enasihat terkait dengan etika dan m!ral r!%esi hukum berkaitan dengan tanggung #a"ab dan ke#u#uran r!%esi hukum bersika a a adanya dan memiliki keberanian r!%esi hukum memiliki kemandirian m!ral r!%esi hukum memiliki kesetiaan r!%esi hukum sebagai enegak eraturan hukum r!%esi hukum terkait dengan s!sial budaya r!%esi hukum ber%ungsi sebagai s!-ial engineering embangunan s!sial kemasyarakatan tidak da at le as dengan adat. etika. m!ral r!%esi hukum elaksana dan enga"al 1ak asasi manusia hak asasi manusia meru akan bagian dari hukum 7ung Karn! 0 r!%esi hukum sebagai enga"al k!nstitusi$ 1!n!rarium 8$ PRO(E'I L616R Pr!%esi luhur lahir dari masyarakat -ikal bakal r!%esi luhur dari Inggris r!%esi luhur meru akan engabdian m!ti*asi utama bukan men-ari na%kah r!%esi luhur enuh tanggung #a"ab$ r!%esi luhur diatur dalam hukum !siti% r!%esi luhur mengutamakan !rang yang dibantu r!%esi luhur mengabdi ada tuntutan luhur r!%esi$ Pr!%esi luhur harus didukung !leh m!ralitas tinggi r!%esi luhur memiliki idealisme yang tinggi$ 19$ ETIKA PRO(E'I 16K6M etika sebagai ilmu raktis kehidu an etika r!%esi hukum meru akan kenyataan em iris : raktek hukum;$ Etika r!%esi hukum dan rinsi m!ral umum tika r!%esi hukum terkait dengan se#arah hukum. sik!l!gi hukum. s!si!l!gi hukum$ Etika r!%esi hukum meru akan etika n!rmati% etika r!%esi hukum melaksanakan etika se-ara !b#ekti% etika r!%esi hukum dan elayanan masyarakat 11$MAN(AAT ETIKA PRO(E'I 16K6M man%aat etika r!%esi hukum dan etika ada umumnya$ etika r!%esi hukum sebagai anutan dalam melayani masyarakat etika r!%esi hukum guna ke entingan masyarakat

masyarakat dan !t!ritas kekuasaan$ Meru akan elindung dan anutan bagi r!%esi hukum$ Masyarakat turut sebagai enilai etis atau tidak etis erilaku r!%esi hukum antauan etika r!%esi hukum sam ai ada ribadi r!%esi hukum meru akan emantau bagi kiner#a r!%esi hukum meru akan enegak bagi r!%esi hukum$ Penyeimbang dengan etika r!%esi n!n hukum$ 7erman%aat terhada negara berman%aat terhada hukum 1&$ETIKA. KODE ETIK PRO(E'I DAN 16K6M etika serta etika r!%esi hukum bagian dari %ilsa%at untuk kebaikan kehidu an manusia$ 1ukum mengatur keseimbangan hak dan ke"a#iban dalam masyarakat hukum dan etika men-i takan tata tertib kehidu an masyarakat hukum dan etika men#a"ab kebutuhan keadilan dan enegakan nilai kebenaran$ Etika dik!di%ikasikan dalam bentuk k!de etik k!de etik r!%esi hukum menyatu dengan hukum k!de etik r!%esi hukum. hukum. !rganisasi r!%esi hukum erbedaan terletak ada en#atuhan sanksi$ K!de etik r!%esi hukum sebagai tuntutan masyarakat$ Pen#atuhan sanksi$ 1+$ IKATAN 16K6M 1676NGAN 16K6M PRO(E'I hubungan hukum r!%esi hukum dengan klien atas dasar erikatan erdata$ 1ubungan ke erdataan r!%esi dan klien erikatan men#an#ikan hasil :resultaats*erbintenis;$ Perikatan hukum antara r!%esi luhur dengan yang dilayani adalah men#an#ikan usaha :ins anning*erbitenis;$ Men#an#ikan keberhasilan sebagai elanggaran hukum dan k!de etik$ Ikatan hubungan hukum r!%esi hukum dengan klien terkait dengan k!de etik$ Ikatan hubungan hukum r!%esi hukum dengan klien da at mengarah ada hukum idana$ 1,$KODE ETIK PRO(E'I 16K6M k!de etik ad*!kat k!de etik n!taris

1$ Pengertian etika dan m!ral etika 0 < sebagai ilmu <sebagai bagian dari m!ral m!ral 0 < s!sial kemasyarakatan= s!-ial budaya < lingkungan keluarga < batin= ikiran etika 0 m!ral 0 kehidu an berbangsa dan bernegara m!ralitas : enilaian; 0 <!byekti% <subyekti% m!ralitas 0 <general <yuridis sika m!ral0 <bebas < ilihan < erenungan m!ralitas<<<<<<<<<<<<<s!sial budaya<<<<<<keanekaragaman<<<<<<<<interaksi<<<<<<<< kesementaraan<<<<<<<< erubahan & etika -abang dari %ilsa%at %ilsa%at 0 < andangan hidu <ilmu etika0 <%ilsa%at m!ral <ilmu r!%esi0 < eker#aan <keahlian khusus < engetahuan tinggi < elatihan khusus < engabdian <!t!n!m <k!de etik <standard kuali%ikasi r!%esi0 <indi*idu <kel!m !k < ublik r!%esi 0 <umum <<<<<<<<tanggung #a"ab0 eker#aan serta hak<hak !rang lain dan ubli<khusus 0 < tuntutan r!%esi < ke"a#iban

< idealism < engabdian luhur$ etika r!%esi hukum etika r!%esi 0 <em iris < rinsi m!ral khusus etika r!%esi hukum0 <se#arah hukum < sik!l!gi hukum <s!si!l!gi hukum etika r!%esi hukum 0 <kaidah hukum <masyrakat= enilai <k!de etik <de"an keh!rmatan nilai m!ral r!%esi hukum0 <ke#u#uran <a a adanya <tanggung #a"ab <kemandirian m!ral <keberanian <kesetiaan man%aat dan tanggung #a"ab etika r!%esi man%aat etika r!%esi0 <diri sendiri <masyarakat <negara <hukum etika dan hukum etika dan hukum0 <tertib kehidu an masyarakat <keadilan masyarakat < enegakan kebenaran k!de etik r!%esi k!de etik0 < rinsi < rinsi kesatuan m!ral

<kese akatan !rganisasi < eraturan <menghindari kesalahan r!%esi <tuntutan masyarakat < erlindungan < enegakan embahasan k!de etik ad*!kat embahasan k!de etik n!taris
< 4

ETIKA PROFESI *Dr Tanudjaja, SH,CN,MH.* literatur> :1; :&; :+; Dr$ 'hidharta.'1.Mhum$. M!ralitas Pr!%esi 1ukum :suatu ta"aran Pr!%$Abdulkadir Muhammad.'1$. Etika Pr!%esi 1ukum.?itra Drs$Abdul Kadir @ahid.'1$. Anang 'ulisty!n!.'1$. Etika Pr!%esi

kerangka ber ikir;. Re%ika Aditama. 7andung. &993$ Aditya 7akti. 7andung. &991$ 1ukum Dan Nuansa Tantangan Pr!%esi 1ukum Di Ind!nesia. Tarsit!. 7andung. 1884$ :,; &99/$ :/; :3; :4; 'uhra"ardi K$Lubis.'1$. Etika Pr!%esi 1ukum. 'inar Gra%ika. 1adi 1erdiansyah dkk. Rekaman Pr!ses @!rksh! . K!de Etik Pr!%$ Dr Liliana Ted#!sa utr!$.Etika Pr!%esi dan Etika Pr!%esi Aakarta. &99&$ Ad*!kat Ind!nesia :Langkah Menu#u Penegakan;. P'1K. Aakarta. &99,$ 1ukum. aneka ilmu. 'emarang. &99+$ I Gede A$7$@iranata.'1.M1$. Dasar<dasar Etika dan M!ralitas :Pengantar Ka#ian Etika Pr!%esi 1ukum;. ?itra Aditya 7akti. 7andung.

:5; :8;

AsBad 'ungguh. &/ Etika Pr!%esi. 'inar Gra%ika. Aakarta. &99,$ Pr!%$ Drs$ ?$'$T$Kansil. '1$. ?hristine '$T$Kansil.'1.M1. P!k!k<

P!k!k Etika Pr!%esi 1ukum. Pradnya Paramita. Aakarta. &99+$ :19; 'u riadi.'1.Mhum$. Etika C Tanggung Aa"ab Pr!%esi 1ukum Di Ind!nesia. 'inar Gra%ika. Aakarta. &993$ :11; Daryl K!ehn$. Landasan Etika Pr!%esi$ Pustaka (ilsa%at. Kanisius. )!gyakarta. &999$ :1&; E$)$Kanter. '1.$ Etika Pr!%esi 1ukum :'ebuah Pendekatan '!si! Religius;. 't!ria Gra%ika. Aakarta. &991$ :1+; E$'umary!n!. Etika 1ukum. Kanisius. Aakarta. &99&$ :1,; Pr!%$K! T#ay 'ing$. Rahasia Peker#aan D!kter Dan Ad*!kat. Gramedia Aakarta. Aakarta. 1845$ 1. PENGERTIAN SERTA FUNGSI ETIKA DAN MORAL Etika berasal dari bahasa )unani kun! yakni Eth!s adalah ta etha artinya adat kebiasaan$ Aames A$' illane 'A ber enda at bah"a etika atau ethi-s mem erhatikan dan mem ertimbangkan tingkah laku manusia dalam ke utusan m!ral$ Dalam kamus besar bahasa Ind!nesia > :1; :&; etika meru akan ilmu tentang a a yang baik dan yang buruk serta m!ral memiliki arti> a; a#aran tentang baik buruk yang diterima erbuatan. sika . ke"a#iban. akhlak. budi ekerti. berani. tentang hak dan ke"a#iban m!ral :akhlak;D umum mengenai engambilan

asusilaD b; k!ndisi mental yang membuat !rang teta bersemangat. bergairah. berdisi lin. isi hati atau keadaan erasaan$

M!ral meru akan landasan dan at!kan bertindak bagi setia !rang dalam kehidu an sehari<hari ditengah<tengah kehidu an s!sial kemasyarakatan mau un dalam lingkungan keluarga dan yang ter enting m!ral berada ada batin dan atau ikiran setia insan sebagai %ungsi k!ntr!l untuk enyeimbang bagi ikiran negati% yang akan direalisasikan$ M!ral sebenarnya tidak da at le as dari engaruh s!sial budaya. setem at yang diyakini kebenarannya$ M!ral selalu menga-u ada baik buruknya manusia sebagai manusia$ 1al tersebut akan lebih mudah kita ahami manakala mendengar !rang mengatakan erbuatannya tidak erbuatan berm!ral$ Perkataan tersebut mengandung makna bah"a n!rma<n!rma m!ral yang berlaku dalam masyarakat$ (ranE Magnis susen! membahas. a#aran tentang m!ral adalah a#aran< a#aran. kum ulan "e#angan<"e#angan. kh!tbah<kh!tbah. at!kan< at!kan. eraturan dan keteta an entah lisan atau tertulis. tentang

tersebut di andang buruk atau salah karena melanggar nilai<nilai dan

bagaimana manusia harus hidu dan bertindak agar ia men#adi manusia yang baik$ A#aran m!ral bersumberkan ke ada berbagai manusia dalam kedudukan yang ber"enang. se erti ara bi#ak. antara lain ara emuka agama dan masyarakat. tulisan<tulisan ara bi#ak$ 'umary!n! mengklasi%ikasikan m!ralitas atas> 1$ m!ralitas !b#ekti% M!ralitas erbuatan yang melihat erbuatan manusia sebagaimana a a adanya$ Aadi erbuatan itu mungkin baik atau buruk. mungkin benar atau salah terle as dari berbagai m!di%ikasi kehendak bebas yang dimiliki &$ !leh setia elakunya$ ?!nt!h> membunuh meru akan erbuatan tidak baik$ m!ralitas sub#ekti%

M!ralitas

erbuatan yang melihat

erbuatan manusia tidak

sebagaimana adanya karena di engaruhi !leh se#umlah %akt!r elakunya. se erti em!si!nal.latar belakang. engetahuan. dsbnya$ +$ m!ralitas intrinsik M!ralitas erbuatan yang menentukan suatu erbuatan atas benar atau salah. baik atau buruk berdasarkan hakikatnya terle as tidak bergantung dari engaruh hukum !siti%. -!nt!hnya berilah ke ada !rang lain a a yang men#adi haknya$ 1al tersebut ada dasarnya sudah meru akan ke"a#iban$ Meski un kemudian diatur dalam hukum !siti%. tidaklah memberikan akibat yang signi%ikan$ ,$ m!ralitas ekstrinsik M!ralitas erbuatan yang menentukan suatu erbuatan benar atau salah. baik atau buruk berdasarkan hakikatnya bergantung dari engaruh hukum !siti%$ 1ukum !siti% di#adikan at!kan dalam menentukan keb!lehan dan larangan atas suatu erbuatan$ E)$ Kanter tidak hanya membahas etika ada "ilayah indi*idu akan teta i terda at enda atnya. bah"a m!ralitas indi*idu menda at ruang gerak dalam "ilayah m!ralitas masyarakat : ublik;$ M!ralitas adalah m!ralitas yang ter"u#ud dan didukung !leh "ilayah Mutu m!ralitas ublik banyak ditentukan !leh ublik ublik.

artinya didukung !leh struktur kekuasaan !litik. ek!n!mi dan ide!l!gi$ elaksanaan engambilan ke emim inan dalam suatu negara. misalkan -ara

ke utusan dibuat dengan etis ataukah tidak$ Etika mere%leksikan menga a sese!rang harus mengikuti m!ralitas tertentu atau bagaimana kita mengambil sika yang bertanggung #a"ab ketika berhada an dengan berbagai m!ralitas$

Pengertian m!ral. menurut 7artens yang dikuti !leh Abdul Kadir Muhammad menyatakan bah"a kata yang sangat dekat dengan etika adalah m!ral$ Kata ini berasal dari bahasa latin Fm!sG. #amaknya m!res yang #uga berarti adat kebiasaan$ 'e-ara etism!l!gis kata etika sama dengan kata m!ral yang mengandung engertian adat kebiasaan$ Perbedannya dari bahasa asalnya yakni etika berasal dari bahasa )unani.sedangkan m!ral berasal dari bahasa latin$ Pemahaman ersamaan antara etika dan m!ral da at diartikan sebagai suatu nilai dan n!rma yang ber%ungsi sebagai at!kan dan anutan bagi setia ers!n atau un kel!m !k. mau un dalam s!sial kemasyarakatan dalam mengatur tingkah lakunya$ Liliana Ted#!sa utr! membagi m!ralitas kedalam dua bagian yakni> :1; m!ralitas da at bersi%at intrinsik. berasal dari diri manusia itu sendiri sehingga erbuatan manusia itu baik atau buruk terle as atau tidak di engaruhi !leh eraturan hukum yang adaD :&; m!ralitas yang bersi%at ekstrinsik. enilaiannya didasarkan ada eraturan hukum yang berlaku. baik yang bersi%at larangan$ elaksanaan 1ukum eraturan hukum membutuhkan m!ral dari harus menga-u ada ke entingan elaku$ s!sial meski un erintah atau un

kemasyarakatan agar ter-a ai suatu ke astian dan keadilan hukum. namun r!duk hukum itu sendiri tidak da at le as dari r!duk !litik yang tidak da at meng-!*er seluruh kehendak masyarakat. sehingga elaksanaan hukum dengan baik dan ikhlas sesungguhnya bergantung ada m!ral setia indi*idu. bukan bergantung ada si%at memaksa dari hukum$ Guna memudahkan engertian tersebut maka da at diberikan

suatu gambaran manakala sese!rang tidak melaksanakan suatu eraturan atau un etika maka !rang tersebut merasa sebagai beban m!ral$ 'hidharta mengemukakan. setia manusia yang sehat se-ara r!hani asti memiliki sika m!ral dalam menghada i keadaan<keadaan yang menyertai er#alanan hidu nya$ 'ika m!ral ini ada yang hadir begitu sa#a tan a harus disertai ergulatan atas ilihan< ilihan dilematis.namun ada ula sika m!ral yang erlu direnungkan se-ara mendalam sebelum diteta kan men#adi suatu ke utusan$ 'ika umumnya di#adikan tindakan$ Renungan terhada membutuhkan m!ral itulah yang ada ed!man bagi manusia ketika mengambil suatu m!ralitas tersebut meru akan eker#aan

etika$ Dengan demikian.setia manusia sia a un dan a a un r!%esinya erenungan< erenungan atas m!ralitas yang terkait dengan r!%esinya$ Dalam k!nteks inilah lalu timbul suatu -abang etika yang disebut etika r!%esi$ Etika meru akan hasil erenungan dari m!ralitas yang dirasakan erlu adanya etika dalam kehidu an. karena meru akan ke"a#iban m!ral untuk me"u#udkan sesuatu yang baik baik bagi diri sendiri. kel!m !k. masyarakat. mau un bangsa dan negara$ Penda at Imanuel Kant. diter#emahkan !leh Lili T#ah#adi tentang membedakan m!ralitas men#adi dua> :1; m!ralitas hetr!n!m. sika dimana ke"a#iban ditaati dan dilaksanakan bukan karena ke"a#iban itu sendiri. melainkan karena sesuatu yang berasal dari luar kehendak si elaku sendiri. misalnya karena mau men-a ai tu#uan yang diinginkan atau un karena erasaan takut ada enguasa yang memberi tugas ke"a#iban ituD :&; m!ralitas !t!n!m. kesadaran manusia akan ke"a#iban yang ditaatinya sebagai suatu yang dikehendakinya sendiri karena diyakini

sebagai hal yang baik$ Didalam m!ralitas !t!n!m !rang mengikuti dan menerima hukum bukan lantaran mau ada men-a ai tu#uan yang diinginkannya tau un lantaran takut enguasa. melainkan itu

di#adikan ke"a#iban sendiri berkat nilainya yang baik$ M!ralitas demikian menurut Kant disebut sebagai !t!n!m kehendak yang meru akan rinsi tertinggi m!ralitas. sebab ia berkaitan dengan kebebasan. hal yang hakiki dari tindakan mahluk rasi!nal atau manusia Penda at lain menyatakan m!ral berasal dari dalam relung hati yang terdalam sehingga erbuatan baik atau un buruk sebenarnya dirinya sendiri sebagai enilai utama. sedangkan etika meru akan mani%estasi dari m!ral yang berasal dari adat kebiasaan dan s!sial kemasyarakatan yang telah ber r!ses men#adi suatu bentuk etika sebagai ed!man bertindak baik ranah %!rmal mau un n!n %!rmal sehingga sering dikatakan suatu erbuatan baik bila dilaksanakan maka telah beretika serta sebaliknya dikatakan tidak beretika$ Menguti dari 'risumantri. bah"a Nilai<nilai etika dan m!ral harus diletakkan sebagai landasan atau dasar ertimbangan dalam setia kegiatan di bidang keilmuan$ Taha tertinggi dalam kebudayaan m!ral manusia. u#ar ?harles dar"in. adalah ketika menyadari bah"a kita sey!gyanya meng!ntr!l ikiran kita$ Pikiran meru akan %akt!r enentu dan emutus suatu tindakan yang akan kita lakukan. ikiran yang baik da at menghasilkan m!ral atau etika yang baik sedangkan ikiran yang buruk akan menghasilkan tindakan yang buruk. yang erlu di ahami bah"a segala gerakan !rgan tubuh meru akan ikiran sebagai emim in$ Pada k!ndisi manusia yang telah mam u mem ergunakan ikiran sebagai %ilter atau alat k!ntr!l bagi

erbuatannya maka hal yang buruk da at ditiadakan minimal da at ditekan$ Penda at Al*in T!%ler yang diter#emahkan K!esdyantinah memberi gambaran beta a manusia de"asa ini dan dimasa<masa mendatang akan mengalami indeks kesementaraan. yang mengakibatkan manusia ter#ebak dalam keanekaragaman gaya hidu dan banyak ke ribadian$ Menurutnya.GA abila keanekaragaman bertemu dan ber adu dengan kesementaraan dan kebaruan. masyarakat akan mer!ket kesuatu krisis ada tasi yang hist!ris$ Kita akan men-i takan lingkungan yang demikian sementaranya asingnya dan k!m leksnya sehingga mengan-am #utaan !rang dengan kehan-uran ada ti%$ Kehan-uran ini adalah ke#utan masa de anG$ A#aran<a#aran m!ral guna meningkatkan m!ralitas agar manusia men#adi baik. sedangkan etika bertugas memberikan argumentasi rasi!nal dan kritis guna mendukung a#aran m!ral$ Dalam erkembangan #aman yang makin k!m leks timbullah tantangan yang dihada i !leh a#aran<a#aran m!ral makin k!m leks$ Ind!ktrinasi dalam a#aran<a#aran m!ral akan sering di ertanyakan #ika tidak lagi mam u memberikan !rientasi yang #elas bagi enganutnya$ Kekaburan !rientasi itu mun-ul #ustru karena bertambah banyaknya ragam !rientasi yang ada$ 'alah satu dari keragaman itu ditandai !leh berbagai ide!l!gi yang saling mena"arkan diri sebagai ilihan terbaik$ Padahal a a yang baik menurut satu ihak sering diangga buruk !leh yang lainnya$ Etika yang telah dise akati !leh setia meru akan r!duk kel!m !k akan mene is kehilangan !rientasi ikiran masing<masing sehingga erlu adanya sehingga kebenaran sebenarnya bersi%at relati% karena kebenaran

kese akatan yang tentunya tidak da at mele askan diri dari kebenaran uni*ersal$ Lilana mema arkan bah"a.dalam etika adalah sebagai berikut> 1$ etika naturalisme ialah aliran yang berangga an bah"a kebahagiaan anggilan natura :%itrah; manusia itu dida atkan dengan menurutkan ke#adian manusia sendiriD &$ etika hed!nisme ialah aliran yang ber enda at bah"a erbuatan susila itu adalah erbuatan yang menimbulkan hed!ne :kenikmatan dan keleEatan;D +$ etika utilitarianisme ialah aliran yang menilai baik dan buruknya erbuatan manusia itu ditin#au dari ke-il dan besarnya man%aatbagi manusia :utility0man%aat;D ,$ etika idealisme ialah aliran yang ber endirian bah"a erbuatan manusia #anganlah terikat /$ ada sebab musabab lahir. teta i haruslah erkembangannya ka#ian etika. terda at banyakaliran<aliran didalamnya$ 7ebera a aliran enting dalam

berdasarkan ada rinsi ker!hanian :idea; yang lebih tinggiD etika *italisme ialah aliran yang menilaibaik buruknya erbuatan manusia itu sebagai ukuran ada tidak adanya daya hidu :*ital; yang maksimum mengendalikan erbuatan ituD 3$ etika the!l!gis ialah aliran yang berkeyakinan bah"a ukuran baik erbuatan manusia itu dinilai dengan sesuai dan tidak dan buruknya

sesuainya erbuatan itu dengan erintah Tuhan :The!s0Tuhan;$ (ranE Magnis 'usen! mengemukakan enda at tentang. etika ber%ungsi untuk membantu manusia men-ari !rientasi se-ara kritis dalam berhada an dengan m!ralitas yang membingungkan$ Etika adalah emikiran sistematis dan yang dihasilkannya se-ara langsung bukan

kebaikan. melainkan suatu engertian yang lebih mendasar dan kritis$ Pengertian ini erlu di-ari dengan landasan emikiran sebagai berikut> 1$ kita hidu dalam masyarakat yang semakin luralistik. #uga dalam bidang m!ral$ Dalam keseharian kita banyak bertemu dan bergaul dengan berbagai !rang dan karakter yang serba berbeda dari suku yang beragam. daerah asal yang ber*ariasi. agama berbeda. dan sebagainya$ Kita ada ditengah<tengah andangan mengenai etika dan m!ral yang beraneka ragam bahkan tidak #arang saling bertentangan sehingga kita bingung mengikuti m!ralitas yang mana$ 6ntuk menentukan ilihan itulah erlu ref e!"# !r#$#" e$#!a$ &$ Kita hidu dalam masa trans%!rmasi masyarakat yang kian lama ini memba"a erubahan besar dalam menu#u m!dernisasi$ Meski masih belum di#um ai batasan baku tentang makna m!dernisasi. k!nse struktur kebutuhan dan nilai masyarakat yang akibatnya menentang andangan< andangan m!ral tradisi!nal$ +$ Pr!ses erubahan s!sial budaya dan m!ral ternyata tidak #arang ihak untuk meman-ing di air keruh$ Adanya enuntun hidu . masing< digunakan berbagai

elbagai ide!l!gi yang dita"arkan sebagai

masing dengan a#arannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidu $ Etika da at di#adikan tatanan untuk mengkritisi se-ara !b#ekti% dan memberi enilaian agar tidak mudah ter an-ing. tidak nai%. atau ekstrem untuk -e at<-e at men!lak hanya karena masih relati% baru dan belum biasa$ ,$ Etika #uga di erlukan !leh kaum agama yang disatu ihak menemukan dasar kemanta an mereka dalam iman ke er-ayaan mereka. dilain ihak sekaligus mau ber artisi asi tan a takut<takut dan dengan

tidak menutu diri dalam semua dimensi kehidu an masyarakat yang sedang berubah itu Re%leksi kritis etika tidak hanya untuk menentukan m!ralitas mana yang di akai karena terda at n!rma yang bertentangan$ Re%leksi kritis etika meru akan alat untuk meme-ahkan erubaham m!ral yang diakibatkan !leh ermasalahan m!ral. se erti r!ses trans%!rmasi menu#u

m!dernisasi yang menentang keberadaan andangan m!ral tradisi!nal$ Etika yang berkaitan dengan etika r!%esi meru akan etika yang senantiasa mengikuti erkembangan m!dernisasi yang tak da at enyandang r!%esi. emuka dibendung. sehingga erlunya etika yang kritis untuk mengatasi kendala yang ada$ Tidak da at di ungkiri enentu etika yang kritis$ Keadilan. ke astian hukum. eHuality be%!re the la" meru akan hara an m!ral masyarakat yang masih terus di er#uangkan$ %. ETIKA CA&ANG DARI FILSAFAT (ilsa%at da at dimaknai sebagai andangan hidu . tentunya andangan hidu yang -inta akan kebi#aksanaan. disis lain %ilsa%at da at diartikan sebagai ilmu yang selalu men-ari hakekat yang terdalam$ (ilsa%at sebagai andangan hidu meru akan suatu r!duk nilai atau sistem nilai yang diyakini kebenarannya dan da at di#adikan ed!man erilaku !leh indi*idu. kel!m !k. masyarakat$ Pada rinsi nya -abang %ilsa%at da at dikel!m !kkan ada tiga -abang %ilsa%at yaitu> :1; :&; :+; !nt!l!giD e istem!l!giD aksi!l!gi$ masyarakat=adat. %il!s!%. hukum yang ber%ungsi sebagai salah satu %akt!r

Ont!l!gi adalah -abang %ilsa%at yang menyelidiki tentang keberadaan sesuatu$ E istem!l!gi adalah -abang %ilsa%at yang menyelidiki tentang asal. syarat susunan. met!de. dan *aliditas engetahuan$ Aksi!l!gi meru akan -abang %ilsa%at yang menyelidiki tentang hakikat nilai. kriteria. dan kedudukan suatu nilai$ Pada kel!m !k aksi!l!gi da at dimasukkan -abang<-abang %ilsa%at etika dan estetika$ Da at disim ulkan etika meru akan -abang dari %ilsa%at tentang hakikat nilai atau aksi!l!gi yang meru akan nilai berkaitan dengan sika dan erilaku manusia atau kel!m !k manusia$ Etika membahas tentang nilai<nilai yang baik bagi manusia dan nilai inilah dikenal sebagi m!ral$ Menurut E)$Kanter > Etika sama artinya dengan %ilsa%at m!ral atau ilmu tentang m!ralitas$ Etika bukan sumber tambahan bagi a#aran m!ral melainkan %ilsa%at atau emikiran rasi!nal<kritis dan mendasar tentang a#aran dan andangan m!ral$ Aadi etika bukan sebuah a#aran melainkan sebuah ilmu$ (il!s!% Plat! mengungka kan %ilsa%at tidak lain dari engetahuan tentang segala yang ada$ (ilsa%at meru akan ilmu !k!k dan angkal segala engetahuan yang didalamnya men-aku em at ers!alan sebagai berikut> A; a akah yang da at kita ketahui I Pertanyaan tersebut di#a"ab !leh meta%isika :ilmu engetahuan yang berhubungan dengan hal<hal yang n!n %isik atau tidak terlihat;$ 7; etika$ ?; sam ai dimananakah enghara an kita I Pertanyaan tersebut di#a"ab !leh agama$ a akah yang b!leh kita ker#akan I Pertanyaan tersebut di#a"ab !leh

D;

a akah yang dinamakan manusia I Pertanyaan tersebut di#a"ab

!leh antr! !l!gi :ilmu tentang manusia;$ Mengamati emikiran lat! maka makin mendukung ! ini bah"a etia meru akan bagian dari %ilsa%at hal tersebut meru akan #a"aban terhada tu#uan utama dari %ilsa%at yang berarti -inta akan kebi#aksanaan adalah untuk kebaikan umat manusia yang bi#aksana enuh dengan kedamaian$ Guna mendukung enda at Plat! da at kita adukan dengan enda at Arist!teles yang dikuti dari I Gede A$7$@iranata sebagai berikut> F Pembagian %ilsa%at menurut Arist!teles a$ (il!s!%ia te!ritika=s ekulati% (ilsa%at yang bersi%at !b#ekti%. yang terdiri atas> 1$ &$ +$ %isika :mengka#i tentang dunia materiil;D matematika :mengka#i tentang barang menurut kuantitasnya;D meta%isika :mengka#i tentang FadaG;$ raktika :(ilsa%at yang memberi etun#uk dan berbagai

b$ (il!s!%ia

ed!man mengenai tingkah laku hidu dan kesusilaan yang seharusnya dilakukan=di erbuat;. yang meli uti> 1$ &$ +$ etika :mengka#i tentang kesusilaan dalam hidu erse!rangan;D ek!n!mia :mengka#i tentang kesusilaan dalam hidu kekeluargaan;D !litika :mengka#i tentang kesusilaan dalam tantanan hidu

kenegaraan;$ (il!s!%ia r!dukti*a : en-i ta; :%ilsa%at yang mengka#i dan membimbing serta menuntun manusia tentang engetahuan sehingga men#adikan manusia r!dukti% melalui sebuah ketram ilan yang bersi%at khusus;G$ Arist!teles meru akan t!k!h %ilsa%at yang menem atkan etika sebagai embahasan utama dalam tulisannya FEthika Ni-h!ma-helaG dengan enda atnya. tata ergaulan dan enghargaan se!rang manusia. yang

tidak didasarkan !leh eg!isme atau ke entingan indi*idu. akan teta i didasarkan ke ada hal<hal yang alruistik. yaitu mem erhatikan !rang lain$ Menurut 'risumantri yang dikuti erkembangannya antara lain men-aku > 1$ &$ +$ ,$ /$ 3$ 4$ 5$ 8$ 19$ 11$ yang e istim!l!gi :%ilsa%at engetahuan;D etika :%ilsa%at m!ral;D estetika :%ilsa%at seni;D meta%sikaD %ilsa%at !litikD %ilsa%atD %ilsa%at agamaD %ilsa%at endidikanD %ilsa%at hukumD %ilsa%at se#arahD %ilsa%at matematika$ aling tua. maka etika #uga dikembangkan sebagai bagian dari dari Liliana. %ilsa%at dalam

'ebagai bagian %ilsa%at dan bahkan sebagai salah satu -abang %ilsa%at ka#ian ilmu engetahuan$ (il!s!% 1$De 2!s #uga menyatakan etika sebagai bagian dari %ilsa%at$ Etika da at dibedakan men#adi. etika umum dan etika khusus$ Etika umum membahas tentang rinsi m!ral. engertian dan %ungsi etika. tanggung #a"ab. suara hati$ Etika khusus meru akan etika yang sudah dikaitkan dengan k!nteks bidang tertentu. kehidu an ribadi$ Etika da at dika#i dari berbagai as ek. akan teta i se-ara garis besar terda at tiga as ek yang d!minan dalam mem ela#ari etika yaitu> ribadi. antar

1;

as ek n!rmati% as ek n!rmati% ialah as ek yang menga-u ada n!rma< n!rma=standar m!ral yang dihara kan untuk mem engaruhi erilaku. kebi#akan. ke utusan. karakter indi*idual. dan struktur r!%esi!nal$ Dengan as ek ini dihara kan erilaku dengan segala unsur<unsurnya teta ber i#ak ada n!rma. baik n!rma<n!rma kehidu an bersama atau un n!rma<n!rmam!ral yang diaturdalam standar r!%esi bagi kaum r!%esiD

&;

as ek k!nse tual diarahkan ada en#ernihan k!nse <k!nse =ide<ide dasar. rinsi < rinsi . r!blema< r!blema dan ti e<ti e argumen yang di ergunakan dalam membahas isu<isu m!ral dalam "adah k!de etik$ Ka#ian k!nse tual ini #uga untuk mem erta#am emahaman< emahaman k!de etik dengan teta menekankan ada ke entingan masyarakat dan !rganisasi r!%esi itu sendiriD

+;

as ek deskri ti% ka#ian ini berkaitan dengan engum ulan %akta<%akta yang rele*an dan s esi%ikasi yang dibuat untuk memberikan gambaran tentang %akta<%akta yang terkait dengan unsur<unsur n!rmati% dan k!nse tual$ As ek ini memberikan in%!rmasi tentang %akta<%akta yang berkembang. baik di masyarakat mau un dalam !rganisasi r!%esi. sehingga enanganan as ek n!rmati% dan k!nse tual da at segera direalisasikan$ Etika meru akan -abang %ilsa%at sebagai ilmu yang meru akan

hil!s! i-al study !% m!rality. sehingga subyek yang melakukan etika adalah manusia. dengan demikian etika sebagai %ilsa%at manusia$ '. PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESI HUKUM

Peker#aan ada umumnya berbeda dengan r!%esi baik dari segi ketram ilan mau un tanggung #a"ab yang diembannya$ 7erkaitan dengan eker#aan ada umumnya ?y-le Klu-k!hn yang dikuti !leh k!ent#araningrat menyatakan> antr! !l!g se erti ?y-le Klu-k!hn dan (l!ren-e Klu-k!hn #uga menem atkan diri untuk menelaah hakikat ker#a :karya; bagi manusia$ Menurut mereka ada nilai<nilai budaya yang memandang ker#a itu sekedar untuk memenuhi na%kah. namun ada ula yang memandang ker#a sebagai u aya mengga ai kedudukan dan keh!rmatan$ Orientasi nilai budaya ketiga dari hakikat ker#a adalah bah"a beker#a meru akan u aya terus menerus untuk berkarya yakni dengan men-a ai hasil yang lebih baik dan lebih baik lagi$ Th!mas AHuinas ber enda at. er"u#udan ker#a mem unyai em at tu#uan sebagai berikut> 1$ &$ dengan beker#a. !rang da at memenuhi a a yang men#adi dengan adanya la angan ker#a. maka engangguran da at kebutuhan hidu sehari<harinyaD diha uskan=di-egah$ Ini #uga berarti bah"a dengan tidak adanya engangguran.maka kemungkinan timbulnya ke#ahatan da at dihindari ulaD +$ ,$ dengan sur lus hasil ker#anya. manusia #uga da at berbuat dengan ker#a !rang da at meng!ntr!l atau mengendalikan Pr!%esi !leh berbagai ahli diartikan sebagai khusus$ eker#aan dengan amal bagi sesamanyaD gaya hidu nya$ keahlian khusus menuntut engetahuan tinggi. dengan berbagai elatihan

Menurut enda at 7randels yang dikuti !leh A$Pattern Ar. dikuti dari 'u riadi. untuk da at disebut sebagai r!%esi. eker#aan itu sendiri harus men-erminkan adanya dukungan yang beru a> 1$ &$ +$ ,$ -iri<-iri engetahuan :intellectual character); diabadikan untuk ke entingan !rang lainD keberhasilan tersebut bukan didasarkan ada keuntungan %inansialD keberhasilan tersebut antara lain menentukan berbagai ketentuan ula bertanggung #a"ab dalam

yang meru akan k!de etik. serta /$

mema#ukan dan enyebaran r!%esi yang bersangkutanD ditentukan adanya standar kuali%ikasi r!%esi$ Pr!%esi bukan hanya dibutuhkan !leh sese!rang atau kel!m !k akan teta i menyangkut kebutuhan ublik sehingga eran negara dibutuhkan untuk mengesahkan=mengangkat sese!rang men#adi enyandang r!%esi agar meniadakan=meminimalkan kerugian atau tindakan yang tidak bertanggung #a"ab terhada ihak yang membutuhkan #asa r!%esi serta ublik$ 7erkaitan dengan enda at tidak merugikan ke entingan

tersebut. maka terda at enda at Daryl K!ehn yang dikuti dari 'u riadi mengatakan meski un kriteria untuk menentukan sia a yang memenuhi syarat sebagai 1; &; r!%esi!nal amat beragam. ada lima -iri yang kera disebut kaum r!%esi!nal sebagai berikut> menda at iEin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentuD men#adi angg!ta !rganisasi= elaku< elaku yang sama<sama.

mem unyai hak suara yang menyebarluaskan standar dan=atau -ita<-ita erilaku yang saling mendisi linkan karena melanggar standar ituD +; memiliki engetahuan atau ke-aka an FesoterikG :yang hanya diketahui dan di ahami !leh !rang<!rang tertentu sa#a; yang tidak dimiliki !leh angg!ta<angg!ta masyarakat lainD

,; /;

memiliki !t!n!mi dalam melaksanakan

eker#aan mereka.dan

eker#aan itu tidak amat dimengerti !leh masyarakat yang lebih luasD se-ara ublik dimuka umum mengu-a kan #an#i untuk memberi bantuan ke ada mereka yang membutuhkan dan akibatnya mem unyai tanggung #a"ab dan tugas khusus$ Pr!%esi hukum memiliki -iri tersendiri dibandingkan dengan lainnya.karena kehidu an r!%esi ini berkaitan langsung dengan kemasyarakatan. kemudian s!sial ber engaruh r!%esi ada engaturan

kehidu an berbangsa dan bernegara$ Pr!%esi hukum se-ara khusus berhubungan dengan masyarakat en-ari keadilan$ Pr!%esi hukum sebagai r!%esi diantara r!%esi lain tidak da at le as atau berdiri sendiri sebagai suatu gambaran ada saat suatu erusahaan dalam r!ses go public maka selain r!%esi hukum ber eran #uga r!%esi dibidang r!%esi ek!n!mi ikut andil didalamnya. sehingga interaksi antar

meru akan -iri dari r!%esi$ Perkembangan hukum de"asa ini akibat emikiran %il!s!%i bah"a manusia memiliki hak dasar yang harus dilindungi sebagai 1ak Asasi Manusia yang harus dilindungi sebagai hak hukum yang tertinggi$ Ada un 1ak Asasi manusia yang berlaku uni*ersal. meli uti> 1; hak<hak asasi ribadi :personal rights;. meru akan kebebasan menyatakan enda at. memeluk agama. berakti%itas dan sebagainyaD &; hak<hak asasi ek!n!mi :property rights;. meru akan hak memiliki

sesuatu. mem eralihkannya. se erti membeli dan men#ualnya. serta meman%aatkannyaD +; hak<hak asasi dan kebudayaan :social and cultural rights;. se erti

hak untuk memilih endidikan. mengembangkan kebudayaan. dsb$

,;

hak<hak asasi untuk menda atkan

erlakuan yang sama dalam

hukum dan emerintahanD /; hak<hak asasi untuk menda atkan erlakuan tata -ara eradilan dan Perkembangan enegakan hukum dan= hak asasi manusia

erlindungan :procedural rights;$ menimbulkan r!%esi hukum makin berkembang bahkan ada 6ndang< undang n!m!r> 15 Tahun &99+. tentang Ad*!kat #elas mengatur Ad*!kat sebagai !%i-ium N!bille : r!%esi terh!rmat; serta sebagai embela 1ak Asasi Manusia$ 'ebagai suatu kriteria r!%esi hukum da at ditelaah dari ertemuan ara Ad*!kat tanggal &4 Auni 1841dalam a; b; -; d; e; %; g; h; iagam 7aturaden yang merumuskan tentang unsur<unsur untuk da at disebut r!%essi!n. yaitu> harus ada ilmu :hukum; yang di!lah didalamnyaD harus ada kebebasan. tidak b!leh ada dicust verhouding :hubungan mengabdi ke ada ke entingan umum. men-ari na%kah tidak b!leh ada -lienten *erh!uding. yaitu hubungan ke er-ayaan diantara ada ke"a#iban merahasiakan in%!rmasi dari -lient dan erlindungan ada imuniteit terhada enuntutan tentang hak yang dilakukan

dinas; hierarkis$ men#adi tu#uanD Ad*!kat dan -lientD dengan hak merahasiakan itu !leh undang<undangD dalam tugas embelaanD ada k!de etik dan eradilan k!de etik :tuchtrechtspraak;D ada h!n!rarium yang tidak erlu seimbang dengan hasil eker#aan eker#aan yang di-urahkan :!rang tidak

atau banyaknya usaha atau

mam u harus dit!l!ng tan a biaya dan dengan usaha yang sama;$

7atasa r!%esi yang diberikan tidak da at dikateg!rikan sebagai r!%esi ada umumnya$ 7atasan r!%esi yang da at berlaku ada r!%esi hukum ada umumnya diteta kan ada tahun 1844 !leh Peradin dalam seminar embinaan r!%esi hukum sebagai berikut> 1$ dasar ilmiah beru a ketram ilan untuk merumuskan sesuatu endidikan berdasarkan te!ri akademi dan memerlukan sesuatu dasar yang baik dan diakhiri dengan suatu sistem u#ianD &$ raktik sesuatu$ Adanya suatu bentuk memungkinkan di u uknya erusahaan. yang berdiri. ribadi dalam sehingga hubungan

meme-ahkan kebutuhan ara klien yang bersi%at ribadi ula :person by person basis; diiringi dengan sistem embayaran h!n!rariumD +$ ,$ %ungsi enasihat$ (ungsi sebagai enasihat sering<sering diiringi yang bersi%at !b#ekti% dengan %ungsi elaksanaan dari elaksana dari enasihat yang diberikanD #i"a mengabdi$ Adanya andangan hidu dalam menghada i /$ ers!alan. tidak mementingkan diri sendiri. tidak

mengutamakan m!t!%<m!ti% yang bersi%at materiilD adanya suatu k!de yang mengedalikan sika dari ada angg!ta$ ribadi enyandang r!%esi sehingga Kebutuhan klien terhada kiner#a r!%esi sebatas keahlian dan tuntutan r!%esinya tidak menyangkut kiner#a r!%esi$ (. PROFESI LUHUR (ranE Magnis 'usen! membedakan r!%esi men#adi r!%esi ada umumnya dan r!%esi luhur$ Pr!%esi luhur meru akan r!%esi yang menekankan ada engabdian ke ada masyarakat sehingga meru akan suatu elayanan ada manusia atau masyarakat dengan m!ti*asi utama bukan untuk mem er!leh na%kah dari eker#aannya$ terda at batasan yang #elas tidak menyim ang dari segi r!%esi!nalisme

Pr!%esi ada umumnya terda at dua hal yang harus ditegakkan yaitu. men#alankan dam ak lain$ Terda at ula dua kateg!ri untuk r!%esi luhur yaitu. mendahulukan !rang yang dibantu. serta mengabdi ada tuntutan luhur r!%esi$ Pelaksanaan r!%esi luhur yang baik menurut Magnis 'usen! harus didukung dengan m!ralitas yang tinggi$ 7erkaitan dengan m!ralitas tinggi magnis menyatakan terda at tiga -iri > 1; &; +; berani berbuat dengan bertekad untuk brtindak sesuai dengan sadar akan ke"a#ibannya. dan memiliki idealisme yang tinggi$ tuntutan r!%esiD r!%esinya dengan bertanggung #a"ab baik terhda eker#aan mau un hasil dari eker#aan. serta tanggung #a"ab terhada eker#aan yang dilakukan tidak sam ai merusak lingkungan hidu :berkaitan dengan rinsi kedua. h!rmat terhada hak<hak !rang

Pr!%esi luhur tidak hanya men#adi enda at ara ahli akan teta i telah ditera kan dalam eraturan erundangan. se erti 6ndang<undang n!m!r> 15 tahun &99+. tentang Ad*!kat$ ?atur "angsa enegak hukum se erti P!lisi.Aaksa.1akim.Ad*!kat$ ). ETIKA PROFESI HUKUM Etika sebagai -abang %ilsa%at meru akan ilmu tera an atau ilmu yang menyangkut raktis kehidu an$ Etika r!%esi hukum meru akan etika yang berasal dari kenyataan em iris dalam raktek hukum sehingga tidak da at dikaitkan dengan rinsi < rinsi m!ral se-ara umum$ Etika r!%esi agar men#adi etika yang berkualitas #uga harus meru#uk dari berbagai -abang ilmu hukum se erti se#arah hukum. hukum. dan s!si!l!gi hukum$ sik!l!gi

Etika

r!%esi hukum temasuk kateg!ri etika n!rmati% yang beru aya enilaian sika baik dan buruk. selan#utnya

menindaklan#uti hal<hal yang telah digambarkan se-ara !b#ekti%$ Etika n!rmati% memberikan enyandang r!%esi da at memilihnya$ Penyandang r!%esi hukum dalam melaksanakan tugas r!%esinya berkaitan dengan hal<hal yang bersi%at etis. karena eksis untuk melayani angg!ta masyarakat ketika masyarakat berhada an langsung dengan suatu !t!ritas kekuasaan$ 'ebagai -!nt!h se!rang terdak"a membutuhkan #asa Ad*!kat ada saat menghada i !t!ritas eradilan dan memang Ad*!kat !leh eraturan erundangan diberikan ke"enangan untuk melakukan hal tersebut. maka r!%esi hukum harus bersika dan ber rilaku menurut kaidah hukum serta kaedah s!sial$ Ke"enangan inilah menyebabkan r!%esi hukum membutuhkan muatan m!ralitas yang lebih tinggi dibandingkan r!%esi lain$ 'ebagian ahli hukum dan= ahli etika berangga an r!%esi hukum harus tunduk ada kaedah hukum. dengan tan a mem erhatikan kaedah s!sial selain hukum se erti adat setem at yang berkembang dan berlaku dimasyarakat$ Pandangan etis atau tidak etis tidak hanya dikalangan r!%esi hukum itu sendiri karena harus berhubungan dengan masyarakat dan masyarakat teta lah sebagai enilai utama a akah enegak hukum berm!ral ataukah tidak$ Tidak da at di ungkiri %ungsi r!%esi hukum untuk melayani ke entingan masyarakat dan masyarakat memiliki hak untuk mela !rkan ke ada de"an keh!rmatan a abila r!%esi hukum di andang melanggar etika r!%esi$ 'esuai dengan enda at 'idharta> Fdisisi lain. ara enyandang r!%esi hukum senantiasa bersinggungan dengan nilai<nilai yang hidu dalam masyarakat$ Nilai<nilai tersebut ada yang bersi%at teta teta i ada ula yang mengalami erubahan. mengikuti

erkembangan masyarakat ada suatu tema at dan "aktu tertentu$ Nilai< nilai teta ini adalah nilai<nilai dasar. dan yang -enderung berubah itu adalah nilai<nilai instrumentalnya$ Karena interaksi ini. r!%esi hukum bukan lagi r!%esi yang bebas nilai$ Ia #uga bukan r!%esi yang demikian eksklusi%nya yang berdiri diatas menara gading dan karena itu memiliki sistem nilai yang se-ara ekstrem berbeda dengan nilai<nilai masyarakat ada umumnya$ Pr!%esi hukum adalah r!%esi yang berintegrasi dengan masyarakat luas. baik !leh masyarakat #uga harus sehingga nilai<nilai yang diangga

di#adikan ukuran dalam etika r!%esi tersebut. demikian ula sebaliknyaG$ UBI JUS INCER U!"IBI JUS NU##U! $%SU!!UN IUS SU!!& INJURI&' Kaum legisme0 asas hukum harus ditegakkan. sedangkan kaum realisme0ke astian hukum dike#ar akan melukai hukum membuat hukum men#adi kaku karena menggeneralisir semua keadaan$ Etika r!%esi harus dinamis mengikuti erkembangan masyarakat sesuai dengan dengan rinsi < rinsi m!ral yang berkembang dan hidu di masyarakat. karena l!gika dari terbentuknya hukum karena kehendak masyarakat guna ke entingan masyarakat$ ?i-er! mengemukakan dimana ada masyarakat disana asti ada hukum :ubi societas ibi ius)' 7ebera a nilai m!ral 1; r!%esi hukum yang harus mendasari ke ribadian r!%esi!nal hukum sebagai berikut> ke#u#uran$ (akt!r ke#u#uran memegang kendali yang terbesar untuk ada r!%esi!nal karena r!%esi mem unyai keahlian mengarah

khusus.sedangkan masyarakat :!rang a"am; tidak=kurang memahami da at dengan mudah men#adi !byek emb!h!ngan= eni uanD

&;

bersika

a a adanya$ Mem unyai

engertian menghayati dan

menun#ukkan diri dengan a a adanya. berani memberi nasihat ke ada klien sesuai dengan k!ndisi hukum klien +; bertanggung #a"ab$ Dalam melaksanakan tugas r!%esinya da at ers!alan yang berkaitan dengan r!%esinya. membantu segala

men#alankan tugas sesuai dengan eraturan erundangan dan k!de etik$ Menuntaskan segala tanggung #a"ab yang diembannya hingga tuntas atau telah ada enyelesaian dan emberesan$ ,; kemandirian m!ral$ Mengandung engertian melaksanakan etika yang telah dise akati bersama !leh !rganisasi r!%esi yang dituangkan dalam k!de etik$ Tidak ter engaruh !leh enda at ihak lain. sehingga ber egang teguh mandiri$ /; Keberanian$ Meru akan keberanian untuk bersika dalam melaksanakan tugasnya dengan segala resik! yang dihada i sesuai asas dan ketentuan hukum$ 7erani men!lak segala bentuk k!ru si k!lusi ne !tisme$ 3; Kesetiaan$ 'etia terhada hukum dan enegakan hukum serta k!de r!%esi mulia yang diembannya. setia terhada etik$ 'etia tehada ada m!ral r!%esinya dengan analisa yuridis yang

m!ralitas yang tinggi. 'etia terhada bangsa dan negara$ *. MANFAAT ETIKA PROFESI + TANGGUNG ,A-A& PROFESI Etka r!%esi ada a"alnya terbentuk guna ke entingan kel!m !k r!%esi itu sendiri karena bermula dari emasalahan< ermasalahan yang imbul. dalam erkembangannya sesuai dengan situasi dan k!ndisi ilmu engetahuan %ilsa%at yang terkait dengan etika maka berkembang men#adi lebih ma#u sesuai dengan hasil enelitian em iris yang didukung !leh n!rma yang ada di er!leh suatu hi !tesa dan sam ailah ada hasil akhir

r!%esi guna ke entingan masyarakat dengan k!nsekuensi l!gis etika r!%esi mere%leksikan kiner#anya se-ara etis atas kebutuhan masyarakat$ Etika r!%esi meru akan bagian dari kebutuhan r!%esi dalam sistem r!%esi baik diantara r!%esi itu sendiri mau un terhada ergulatan masyarakat$ Perkembangan masyarakat yang makin ma#emuk . menggl!bal. berkembang ma#u baik bidang ek!n!mi. tekn!l!gi. serta bidang yang lain$ K!munikasi antar daerah mau un negara makin -e at membuktikan m!bilitas masyarakat makin meninggi dan tidak terkendali$ 'eiring dengan hal tersebut maka eran r!%esi makin dibutuhkan baik dari segi kualitas mau un kuantitas$ Kualitas dari r!%esi harus makin meningkat guna mengimbangi kema#uan #aman serta kuantitas dari bertambahnya #enis kebutuhan enanganan !leh r!%esi akibat kema#uan dari berbagai bidang meru akan tantangan etika Tanggung #a"ab etika :a; :b; man%aat terhada man%aat terhada r!%esi yang harus didukung erangkat r!%esi$ r!%esi yang memadai sebagai suatu tanggung #a"ab

r!%esi tidak da at le as dari man%aat etika diri sendiri$ Penyandang r!%esi memiliki

r!%esi$ Ada un man%aat etika r!%esi dalam erkembangan terdiri dari> kesem atan luas untuk mengabdikan diri demi ke entingan ublik$ masyarakat$ Masyarakat da at mem er!leh r!%esi memiliki elayanan sesuai dengan kebutuhannya mengingat keahlian khusus yang tidak dimiliki ihak lain$ :-; Man%aat terhada negara$ Penyandang r!%esi da at ber eran serta mema#ukan negara dengan keahlian bidang tertentu yang dimilikinya$ 'egala bidang dalam akti%itas negara saling terkait. a abila segala bidang kehidu an da at ber#alan dengan maksimal maka mekanisme

embangunan dalam segala bidang men#adi ma#u yang berdam ak ada kema#uan negara$ :d; Man%aat terhada hukum$ Negara kita adalah negara hukum dan hukum men#adi anutan bagi r!%esi sesuai andangan hukum sebagai anglima yang tertinggi$ Pr!%esi ada bidangnya masing< masing teta segala segi kehidu an harus ber at!kan Pr!%esi hukum meru akan dan masyarakat$ Emmanuel le*inas menyatakan respondeo ergo su( :aku bertanggung #a"ab. #adi aku ada;$ 'etia !rang memiliki kebebasan baik se-ara natural mau un se-ara eker#aan= r!%esi yang akan digeluti$ Kebebasan tersebut yuridis untuk menentukan sika dalam kehidu an sehari<hari termasuk memilih menimbulkan k!nsekuensi l!gis terhada dam ak !siti% mau un negati% yang harus diterima dengan anal!gi segala langkah kehidu an tidak da at le as dari e%ek !siti% dan e%ek negati%$ Tanggung #a"ab tidaklah da at le as dari akibat kebebasan memilih yang harus diterima dengan la ang dada$ Kebebasan tidaklah da at dilaksanakan dengan sebebas<bebasnya mengingat kebebasan da at menyentuh hak hukum atau kebebasan !rang lain$ Kebebasan harus diartikan sebagai kebebasan hukum yakni kebebasan sesuai ketentuan hukum yang beru aya meng-!*er m!ral . hukum kebiasaan. dan adat istiadat yang berlaku dimasyarakat$ Tanggung #a"ab meru akan bentuk elaksanaan ke"a#ibannya dan yang tak kalah entingnya tanggung #a"ab atas kesalahan yang telah di erbuat$ Tanggung #a"ab !leh sebagian ahli hukum diartikan sebagai ada hukum yang berlaku$

r!%esi yang terde an dalam beru aya

menegakkan hukum ber%ungsi sebagai anutan bagi r!%esi selain hukum

tanggung gugat$ Tanggung gugat sebenarnya meru akan tanggung #a"ab atas tuntutan hukum. ta i disisi lain terda at tanggung #a"ab m!ral yang tidak da at digantikan !leh tanggung gugat se-ara hukum. bahkan m!ral ertanggung#a"abannya di"akilkan Keh!rmatan$ Terda at ada k!de etik melalui De"an ertanggung#a"aban lain yang tidak da at

terselesaikan yaitu tanggung #a"ab hati nurani serta dam aknya terhada nama baik enyandang r!%esi$ .. ETIKA &ERKAITAN DENGAN HUKUM Etika meru akan bagian dari %ilsa%at yang selalu beru aya menu#u ada kebaikan kehidu an manusia baik se-ara lahir mau un batin. sedangkan hukum untuk mengatur tata kehidu an manusia baik indi*idu. kel!m !k mau un masyarakat= ublik. sehingga hak !rang lain tidak berbenturan dengan hak !rang lain serta adanya keseimbangan antara hak dan ke"a#iban$ Paul '-h!lten menyatakan. bah"a baik hukum mau un m!ral :etika; kedua<duanya mengatur erbuatan< erbuatan manusia sebagai manusia$ Keduanya sama. yaitu mengatur erbuatan< erbuatan kita$ 1ukum dan etika memiliki nilai keman%aatan yang sama yaitu men-ita< -itakan tertib kehidu an masyarakat serta memberi #a"aban atas kebutuhan keadilan masyarakat dengan enegakan nilai<nilai kebenaran$ Etika dalam erkembangannya dik!di%ikasikan dalam bentuk k!de etik !leh setia kel!m !k s!sial bahkan didukung berlakunya !leh eraturan erundangan sehingga k!de etik itu sendiri bukanlah etika ada umumnya teta i menyatu dengan ketentuan hukum yang berlaku$ Meski un demikian teta memberikan nuansa yang berbeda dari segi sanksi yang di#atuhkan bila ter#adi elanggaran$ 'anksi elanggaran k!de etik sesuai dengan kese akatan kel!m !k yang dituangkan dalam k!de

etik. ada umumnya dalam bentuk sanksi administrati%$ Ke"enangan atas ke utusan melebihi sanksi administrati% meru akan ke"enangan eraturan erundangan dalam hal ini !t!ritasnya diserahkan ke ada ara enegak hukum$ /. KODE ETIK PROFESI K!de etik meru akan rinsi < rinsi yang meru akan kesatuan m!ral yang melekat ada suatu r!%esi sesuai kese akatan !rganisasi r!%esi yang disusun sesara sistematis$ K!de etik da at dikatakan meru akan sekum ulan etika yang telah tersusun dalam bentuk eraturan berdasarkan rinsi m!ral ada umumnya yang disesuaikan dan diterima sesuai #i"a r!%esi guna

mendukung ketentuan hukum yang berlaku demi ke entingan r!%esi. engguna #asa r!%esi. masyarakat= ublik. bangsa dan negara$ Pengaturan etika disusun dalam bentuk k!de etik di andang mengingat #umlah enyandang enting r!%esi makin banyak sehingga

membutuhkan ketentuan baku yang mam u mengendalikan serta menga"asi kiner#a r!%esi$ 'elain makin banyaknya enyandang r!%esi. #uga menghindari kesalahan r!%esi tan a ada ertangung#a"aban dengan meng!tak<atik kelemahan etika guna mengamankan enyandang r!%esi itu sendiri$ (akt!r lain yang mendukung dibentuknya k!de etik se-ara baku karena tuntutan masyarakat yang makin k!m leks dan kritis sehingga ada ke astian hukum tentang benar atau tidaknya enyandang r!%esi dalam men#alankan tugasnya$ Penegakan terhada Keberadaan !rganisasi elaksanaan k!de etik se-ara k!nsekuen enting untuk men#atuhkan dilakukan !leh !rganisasi r!%esi sebagai en-etus lahirnya k!de etik$ r!%esi di andang sanksi bagi elanggar k!de etik$ 'anksi<sanksi dihara kan lebih e%ekti%

karena telah dibahas diantara

enyandang

r!%esi. sehingga terda at

beban m!ral bagi elanggar yang se-ara sikis merasa diku-ilkan dalam ergaulan r!%esi bahkan akan men#adi lebih berarti manakala !rganisasi r!%esi telah diberikan ke"enangan !leh 6ndang<undang untuk memberikan I#in raktek$ Ke"enangan tersebut da at mengakibatkan engembangan r!%esi. sebagai tem at tukar en-abutan i#in raktek$ 'elain !rganisasi sebagai enegakan etika. #uga meru akan "adah bagi menukar in%!rmasi. membahas dan menyelesaikan ermasalahan yang berkaitan dengan r!%esi. membela hak<hak angg!tanya$ Menurut E$1!ll!"ay dikuti 1$ &$ +$ ,$ /$ 3$ 4$ dari 'hidarta. k!de etik itu memberi etun#uk untuk hal<hal sebagai berikut> hubungan antara klien dan enyandang r!%esiD engukuran dan standar e*aluasi yang di akai dalam r!%esiD enelitian dan ublikasi= enerbitan r!%esiD k!nsultasi dan raktik ribadiD tingkat kemam uan k!m etensi yang umumD administrasi ers!naliaD standar<standar untuk elatihan$ Ditambahkan !leh 1!ll!"ay. bah"a k!de etik :standar etika; tersebut mengandung bebera a tu#uan sekaligus. yaitu untuk> 1$ &$ men#elaskan dana meneta kan tanggung #a"ab ke ada klien. membantu enyandang r!%esi dalam menentukan a a yang harus erbuat kalau mereka menghada i dilema<dilema etis dalam lembaga :instituti!n;. dan masyarakat ada umumnyaD mereka

eker#aannyaD

+$

membiarkan

r!%esi men#aga re utasi :nama baik; dan %ungsi dari angg!ta<

r!%esi dalam masyarakat mela"an kelakuan buruk angg!ta tertentu dari r!%esi ituD ,$ /$

men-erminkan enghara an m!ral dari k!munitas masyarakat :atas meru akan dasar untuk men#aga kelakuan dan integritas atas

elayanan enyandang r!%esi itu ke ada masyarakat;D ke#u#uran dari enyandang r!%esi itu sendiri$ K!de etik !leh Edgar 7!denheimer da at dikel!m !kkan kedalam #enis aturan yang disebut autono(ic legislation' 7iasanya k!de etik tidak ernah diangga sebagai bagian dari hukum !siti% suatu negara. Namun disadari atau tidak. k!de etik da at sa#a se-ara diam<diam diad! si men#adi salah satu #enis sumber %!rmal hukum$ Perkembangan hukum di Ind!nesia terda at bebera a 6ndang< undang yang men-antumkan k!de etik harus ditaati sehingga k!de etik meru akan bagian dari hukum !siti% yang akan menimbulkan sanksi hukum bagi elanggar disisi lain enegakan k!de etik #uga meru akan tu#uan dari hukum !siti%$ Ada un 6ndang<undang tersebut antara lain> 1; asal 14 ayat 1 huru% % 6ndang<6ndang N!m!r> 5 Tahun 1888. erlindungan k!nsumen. melarang elaku usaha eriklanan tentang

mem r!duksi iklan yang melanggar etika dan=atau ketentuan eraturan erundangan yang berlakuD &; +; ada 0. 6ndang<6ndang N!m!r> 15 Tahun &99+. tentang Ad*!katD 6ndang<6ndang N!m!r> +9 Tahun &99,. tentang #abatan N!taris. asal 5/ disinggung bebera a #enis sanksi yang bisa dikaitkan IKATAN HUKUM DALAM HU&UNGAN HUKUM PROFESI

dengan elanggaran k!de etik$

'elain unsur embeda antara r!%esi ada umumnya dan r!%esi luhur dari segi engabdiannya. terda at unsur lain yang membedakannya. yaitu ikatan hukum antara enyandang r!%esi dengan ihak yang r!%esi ada dilayani$ 1ubungan ke erdataan yang ter#adi terhada suatu hasil :resultaats*erbintenis;. sedangkan

umunya dengan yang dilayani meru akan erikatan yang men#an#ikan erikatan hukum antara r!%esi luhur dengan yang dilayani adalah erikatan yang men#an#ikan usaha :ins annings*erbitenis;$ Pr!%esi yang terikat dalam hubungan hukum yang men#an#ikan usaha dituntut memiliki landasan intelektual dan standar kuali%ikasi serta m!ral yang lebih tinggi. sehingga Penghargaan yang diberikan !leh masyarakat tentunya lebih tinggi$ 'ebagai suatu gambaran da at diamati ada hubungan antara Ad*!kat dan klien idealnya menggunakan erikatan m!del men#an#ikan suatu usaha dalam hal Ad*!kat men#an#ikan keberhasilan maka meru akan elanggaran terhada k!de etika$ Ad*!kat tersebut baik sadar atau tidak sadar telah merendahkan r!%esi luhur yang seharusnya di#un#ung tinggi$ 11. PENGA-ASAN SERTA PENINDAKAN ORGANISASI 2ANG PROFESI TERHADAP PEN2ANDANG PROFESI

MELANGGAR KODE ETIK. Organisasi meru akan kel!m !k dari sebagian masyarakat yang mem unyai tu#uan yang sama serta berinteraksi s!sial dalam !rganisasi dengan didukung !leh erangkat aturan demi ke entingan !rganisasi mau un ke entingan masyarakat$ Penda at seru a #uga dikemukakan MaJ @eber yang dikuti !leh Mi%tah Th!ha sebagai berikut> !rganisasi atau kel!m !k ker#a sama meru akan suatu hubungan s!sial yang dihubungkan dan dibatasi !leh aturan<aturan$ Aturan< aturan ini se#auh mungkin da at memaksa sese!rang untuk

melakukan ker#a sebagai suatu %ungsi yang a#ek. baik dilakukan !leh im inan mau un !leh ega"ai< ega"ai administrasinya$ As ek dari engertian dimaksud !leh MaJ @eber ialah bah"a suatu !rganisasi atau kel!m !k ker#a sama ini mem unyai unsur kekayaan sebagai berikut$ Organisasi meru akan tata hubungan s!sial. dalam hal ini se!rang indi*idu melakukan r!ses interaksi sesamanya didalam !rganisasi tersebut$ 1$ Organisasi mem unyai batas<batas tertentu :boundaries; sehingga sese!rang yang melakukan hubungan interaksi dengan lainnya tidak atas kemauan sendiri$ Mereka dibatasi !leh aturan<aturan tertentuD &$ Organisasi meru akan suatu kum ulan tata aturan. yang bisa membedakan suatu !rganisasi dengan kum ulan< kum ulan kemasyarakatan$ Tata aturan ini menyusun r!ses interaksi diantara !rang<!rang yang beker#a sama didalamnya sehingga interaksi tersebut tidak mun-ul begitu sa#aD +$ Organisasi meru akan suatu kerangka hubungan embagian ker#a untuk men#alankan sesuatu yang berstruktur didalamnya berisi "e"enang. tanggung #a"ab. dan %ungsi tertentu$ Istilah lain dari unsur ini ialah terda atnya hierarki :hierachy;$ K!nsekuensi dari adanya hierarki ini bah"a didalam !rganisasi ada ba"ahan atau sta%$ Penda at MaJ @eber lebih -!nd!ng kearah interaksi. struktur !rganisasi. serta entingnya aturan dalam !rganisasi. sedangkan Kel!m !k masyarakat tidak akan membentuk suatu !rganisasi tan a adanya kehendak yang sama serta yang ter enting mem unyai tu#uan im inan atau ke ala dan

!rganisasi yang akan di-a ai demi ke entingan bersama yang #uga meru akan ke entingan angg!ta #uga. bahkan yang dikatakan sebagai tu#uan !rganisasi meru akan m!ti*asi a"al terbentuknya suatu !rganisasi. sedangkan Amitai EtEi!mi yang dikuti !leh Mi%tah Th!ha mengemukakan bah"a> !rganisasi sebagai engel!m !kan !rang<!rang yang senga#a disusun untuk men-a ai tu#uan tertentu$ Kel!m !k sema-am ini mem unyai karakteristik sebagai berikut> 1$ mem unyai embagian ker#a. kekuasaan. dan ertanggungan #a"ab yang dik!munikasikan$ Pembagian ini tidaklah dik!munikasikan$ Pembagian ini tidak dilakukan se-ara a-ak :rando(; melainkan senga#a dilakukan untuk meningkatkan usaha men-a ai tu#uan tertentuD &$ adanya satu atau lebih usat kekuasaan yang da at di ergunakan untuk mengendalikan usaha<usaha !rganisasi yang telah diren-anakan dan yang da at diarahkan untuk men-a ai tu#uan$ Pusat kekuasaan ini #uga harus da at di ergunakan untuk menilai kembali se-ara a#ek elaksanaan !rganisasi. dan menyem urnakan struktur yang diangga erlu untuk meningkatkan e%isiensiD dan +$ adanya suatu ergantian ke ega"aian. misalnya sese!rang yang -ara ker#anya tidak memuaskan da at di indahkan dan diganti !leh !rang lain$ Dalam !rganisasi #uga da at dilakukan usaha memadukan kembali kegiatan ke ega"aian dengan -ara emindahan atau r!m!si$ Pelaksanaan !rganisasi baik struktur mau un sistem ker#a !rganisasi diarahkan ada tu#uan !rganisasi yang meru akan kehendak dari ara

angg!tanya. sehingga enda at ini lebih melihat ada -ita<-ita sebagai realita dari suatu !rganisasi$ Tu#uan dari !rganisasi sebagai suatu at!kan dasar #ustru da at memba-a itikad dari suatu !rganisasi baik terhada angg!ta !rganisasi. sesama !rganisasi. masyarakat mau un negara$ Lebih lan#ut Ri-hard s-!tt yang dikuti !leh Mi%tah Th!ha mengemukakan !rganisasi sebagai tu#uan khusus dalam hal<hal sebagai berikut> !rganisasi itu sebagai suatu k!lekti*itas yang senga#a dibentuk untuk men-a ai suatu tu#uan khusus tertentu sedikit banyak didasarkan ada asas kelangsungan. akan lebih #elas ers!alannya bah"a !rganisasi itu bagaimana un adanya. mem unyai gambaran r!s ek yang #elas. dan berbeda dari sekedar khususnya tu#uan atau kelangsungan akti*itas$ Perbedaan gambaran itu meli uti hal<hal antara lain> 1$ &$ +$ ,$ /$ adanya batas<batas yang #elasD adanya aturan<aturan yang n!rmati%D adanya #en#ang !t!ritasD adanya suatu sistem k!munikasiD dan adanya suatu sistem insenti% yang mam u artisi asi dalam usaha beker#a engendali suatu !rganisasi tidak

mend!r!ng berbagai ti e Tu#uan yang khusus meru akan ter%!kus terk!ndisi

sama untuk men-a ai tu#uan tertentu$ melen-eng dari -ita<-ita !rganisasi sehingga dihara kan !rganisasi da at ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga$ Peran !siti% untuk men-a ai tu#uan yang da at meng-!*er !rganisasi dengan at!kan yang #elas memberikan kesem atan luas yang kehendak masyarakat mau un kehendak angg!ta$ Tu#uan !rganisasi da at ter"u#ud a abila didukung !leh se erangkat sistem yang

didalamnya terda at aturan atau batasan yang #elas bagi !rganisasi baik se-ara umum mau un khusus bagi angg!tannya$ Kriteria dari suatu !rganisasi se-ara umum memiliki kesamaan dengan !rganisasi r!%esi. akan teta i letak erbedaan ada tu#uan dari suatu !rganisasi ter engaruh !leh latar belakang dari se#arah erkembangannya. karena menda at engaruh dari %ungsi r!%esi berdasarkan k!ndisi #aman yang tidak lain memiliki erbedaan atas kebutuhan masyarakat atas %ungsi r!%esi itu sendiri$ Terbentuknya bebera a Organisasi r!%esi hukum menimbulkan dilema dalam enegakan etika r!%esi. karena setia !rganisasi r!%esi memiliki K!de Etik masing<masing$ Angg!ta dari suatu !rganisasi da at indah ke !rganisasi lain a abila akan di#atuhi sanksi dari !rganisasinya. sehingga enegakan etika !rganisasi sebagai berikut> se-ara #u#ur harus diakui. bah"a engembangan etika r!%esi hukum di Ind!nesia kurang ber#alan dengan baik dalam dunia hukum kita$ 7anyak elanggaran etika r!%esi yang tidak menda at enyelesaian se-ara tuntas. bahkan terkesan didiamkan$ Lembaga sema-am De"an atau Ma#elis Pertimbangan Pr!%esi yang bertugas menilai elanggaran etika masih belum ber"iba"a dimata ara angg!tanya$ K!ndisi demikian menyebabkan bahan ka#ian etika r!%esi hukum di Ind!nesia men#adi sangat kering dan berhenti ada ketentuan<ketentuan n!rmati% yang abstrak$ Padahal ka#ian ini asti akan lebih menarik #ika dibentangkan bersama -!nt!h kasus nyata yang dihada i ara %ungsi!naris hukum kita$ Mun-ulnya berbagai !rganisasi r!%esi se#enis dengan K!de Etiknya sendiri< r!%esi hanya sebagai "a-ana atau un -ita<-ita dari r!%esi$ Penda at seru a #uga dikemukakan !leh 'hidarta

sendiri. semakin mengurangi nilai ka#ian ini dimata !rang<!rang yang mem ela#ari etika r!%esi hukum$ Ka#ian terhada e%ekti%itas hukum atau un etika r!%esi tidak da at r!%esi= r!%esi hukum di-ermati dari nilai yang ada. akan teta i harus disertai gambaran riel yang ter#adi dimasyarakat$ Angg!ta Organisasi "a#ib mematuhi K!de Etik layaknya mematuhi ketentuan hukum yang berlaku$ Penda at seru a #uga dikemukakan !leh Abdulkadir Muhammad bah"a> sama halnya dengan enegakan hukum adalah enegakan K!de Etik$ Penegakan K!de Etik adalah usaha melaksanakan K!de Etik sebagaimana mestinya. menga"asi elaksanaannya su aya tidak ter#adi elanggaran. dan #ika ter#adi elanggaran memulihkan K!de Etik yang dilanggar itu su aya ditegakkan kembali. karena K!de Etik adalah bagian dari hukum K!de Etik$ Penegakan K!de Etik seru a dengan enegakan terhada hukum !siti%. bahkan dengan ditegakkannya K!de Etik maka berarti telah menegakkan hukum karena K!de Etik sebagai bagian dari hukum !siti%$ 'ebagai k!nsekuensi enegakan K!de Etik maka !rganisasi r!%esi memiliki erangkat Penga"as guna menga"asi keseharian r!%esi= r!%esi hukum dalam men#alankan tugasnya. serta De"an Keh!rmatan dalam memeriksa dan mengadili elanggaran terhada r!%esi= r!%esi hukum yang melakukan K!de Etik$ Penda at seru a #uga dikemukakan !siti%. maka n!rma<n!rma enegakan hukum 6ndang<undang #uga berlaku ada enegakan

!leh Liliana Ted#!sa utr! sebagai berikut> !rganisasi r!%esi meru akan unsur endukung bagi suatu r!%esi$ !rganisasi r!%esi ini meru akan "adah untuk mengembangkan

dan mema#ukan

r!%esi. tem at untuk bertukar ermasalahan

ikiran. tukar

menukar in%!rmasi dan erlindungan dikalangan angg!tanya. serta tem at untuk menyelesaikan !rganisasi r!%esi$ 7ahkan enyalahgunaan r!%esi bertanggung #a"ab adanya

tanggung #a"ab r!%esi yang ter#adi dikalangan r!%esi dan #uga en#atuhan sanksi akibat adanya elanggaran r!%esi$ Organisasi r!%esi yang s!lid akan memberikan ke"iba"aan yang tinggi bagi ara angg!tanya dan dimata angg!ta masyarakat dan #uga Pemerintah$ Organisasi r!%esi yang s!lid akan memberikan rasa nyaman dan elanggaran. erlindungan bagi angg!tanya$ A abila ada en#atuhan sanksi yang !b#ekti% diterima dengan

la ang dada !leh angg!ta yang melanggar K!de Etiknya$ Pen#atuhan sanksi yang !b#ekti% meru akan suatu hara an demi tegaknya etika r!%esi sekaligus meru akan elindung bagi ara angg!tanya dan memiliki ke"iba"aan dimata masyarakat$ Pengertian !b#ekti% itu sendiri memiliki makna yang da at di erdebatkan. mengingat yang ditegakkan adalah etika yang meru akan sekum ulan nilai sehingga enegakannya tidak da at le as dari subyek yang menilai$ 'esuai ula dengan yang dikemukakan !leh 'hidarta sebagai berikut> nilai tidak lain adalah kualitas dari sesuatu$ 'esuatu yang dimaksud disini adalah sesuatu !byek yang tertentu$ A abila kualitas tersebut dilihat dari k!ndisi sebenarnya maka nilai demikian disebut nilai !b#ekti%$ Nilai !b#ekti% tersebut memang tidak da at di isahkan dari subyek yang memberikan enilaian$ 'ubyek ini da at beru a ada indi*idu. kel!m !k masyarakat. suatu bangsa. atau uni*ersal$ Nilai yang diberikan !leh subyek disebut nilai subyekti% dan umumnya nilai memang bersi%at subyekti% karena subyeklah yang

memberikan ke utusan tentang nilai itu$ 'e-ara te!ritis kedua ma-am nilai ini da at dibedakan. teta i dalam rakteknya sangat sulit untuk menentukan mana nilai !b#ekti% dan subyekti%$ @alau un kriteria nilai !b#ekti% adalah dilihat dari !byeknya. namun teta sa#a yang menentukan nilai dari !byek itu adalah si subyek. itulah sebabnya ada enda at yang mengatakan bah"a ada suatu !byek. maka nilai itu senantiasa bersi%at subyekti%. dan semakin banyak subyek yang memberikan nilai yang sama dikatakan semakin bernilai !b#ekti%lah !byek yang bersangkutan$ Nilai !b#ekti% dan sub#ekti% saling bertaut sehingga sulit di isahkan. karenanya suatu nilai da at men#adi !b#ekti% harus melalui r!ses yang !b#ekti% ula dan dalam !rganisasi da at di"u#udkan dalam bentuk enilaian angg!ta atas suatu !byek agar da at bersi%at !b#ekti%$ Pembahasan dari ara angg!ta atas r!ses enegakan K!de Etik sangat ber engaruh dalam menegakkan etika r!%esi$ Pembahasan dan enilaian bersama menimbulkan angg!ta !rganisasi da at menerima sanksi elanggaran se-ara la ang dada karena angg!ta telah menyadari atas resik! terhada elanggaran yang telah di erbuat$ Penegakan terhada K!de Etik bukan sa#a melalui sanksi terhada angg!tanya. akan teta i dimulai dari s!sialisasi ke ada angg!tanya dalam setia ra at !rganisasi mengenai tu#uan !k!k rumusan etika. rinsi < rinsi yang yang di#elaskan !leh 'uhra"ardi K$Lubis sebagai berikut> namun demikian da at diutarakan bah"a umum dirumuskan dalam suatu kebiasaan. kebudayaan dan r!%esi akan berbeda<beda satu r!%esi yang

sama lain$ 1al ini da at ter#adi disebabkan erbedaan. adat<istiadat. eranan tenaga ahli dide%inisikan dalam suatu negara dengan negara tertentu tidak

sama$ Ada un yang men#adikan tu#uan !k!k dari rumusan etika yang dituangkan dalam K!de Etik r!%esi adalah> 1$ standar<standar etika men#elaskan dan meneta kan tanggung #a"ab ke ada klien. lembaga :institution;. dan masyarakat ada umumnyaD &$ standar<standar etika membantu tenaga ahli r!%esi erbuat kalau dalam menentukan a a yang harus mereka +$

mereka menghada i dilema<dilema etika dalam eker#aannyaD standar<standar etika membiarkan r!%esi men#aga r!%esi dalam masyarakat re utasi atau nama dan %ungsi tertentuD ,$ 'tandar < standar etika men-erminkan = membayangkan angg!ta /$ enghara an m!ral<m!ral dari k!munitas$

mela"an kelakuan<kelakuan yang #ahat dari angg!ta<angg!ta

Dengan demikian. standar<standar etika men#amin bah"a ara r!%esi akan menaati Kitab 6ndang<undang etika standar<standar etika meru akan dasar untuk :K!de Etik; r!%esi dalam elayanannyaD dan men#aga kelakuan dan integritas atau ke#u#uran dari tenaga ahli r!%esi$ Tu#uan dari rumusan etika harus disadari !leh angg!ta r!%esi sebagai suatu ke entingan bersama bahkan sebagai ke entingan ers!n r!%esi dalam memberikan arah serta standar dalam melaksanakan r!%esinya. sehingga layaknya K!de Etik sebagai suatu 6ndang<undang$ Pengertian elanggaran terhada K!de Etik memiliki makna yang luas. karena terhada elanggaran dimaksud #uga meru akan engertian elanggaran hukum hukum. sedangkan elanggaran terhada

#uga

meru akan

elanggaran

terhada

K!de

Etik$

'edemikian

entingnya K!de Etik harus ditegakkan seru a hukum !siti% mengingat keberadaan K!de Etik sebagai hukum khusus yang terkait dengan ke entingan ublik$ 1al seru a #uga dikemukakan !leh T!dung Mulya Lubis sebagai berikut> Fdengan demikian. tem at K!de Etik itu adalah dalam erangkat hukum khusus yang memang mem unyai karakteristik khusus. akan teta i mem unyai %ungsi r!%esi. karena rasa h!rmat terhada enting di dalam masyarakat etika r!%esi inilah yang

memelihara kredibilitas r!%esi itu dimata masyarakatG$ Kredibilitas r!%esi Ad*!kat dimasyarakat bukan semata<mata demi ke entingan Ad*!kat. teta i harus dikembalikan ada tu#uan keberadaan Ad*!kat yang terdiri dari berbagai ke entingan dan hal tersebut da at ditelaah dari si%at emberlakuan K!de Etik$ 'esuai yang dikemukakan !leh Oemar 'en! Ad#i bah"a> K!de Etik sebagai "adah mengandung hak<hak dan eraturan< eraturan r!%esi. ke"a#iban<ke"a#iban erilaku yang ada umumnya bagi ara dise akati bersama !leh masyarakat

r!%esi!nalis$ K!de Etik #uga mengandung dalam %alsa%ah hukum. a a yang dikuali%isir sebagai nor(atieve etiek$ 'ebagai nor(atieve etiek. umumnya da at dikatakan bah"a K!de Etik mengandung ketentuan<ketentuan yang bersi%at gesinnung" yaitu> 1$ &$ +$ ,$ dilayani$ ke"a#iban ada diri sendiriD ke"a#iban<ke"a#iban ada umumD ketentuan<ketentuan mengenai kerekananD dan ke"a#iban terhada !rang atau un r!%esi yang

Luasnya -aku an K!de Etik memerlukan sa#a terhada enga"asan dan

erhatian khusus tidak

enegakannya. akan teta i #uga terhada materi. sistem enindakan$ Penegakan tan a diimbangi !leh %akt!r

endukung yang lain menimbulkan kelemahan hukum yang #ustru da at diman%aatkan demi ke entingan mengelabui K!de Etik itu sendiri$ 7erkaitan dengan enegakan K!de Etik. maka 1adi 1erdiansyah elaksanaan dan enegakan K!de Etik r!%esi dan rekan menguti dari 7$Arie% 'idharta menyatakan sebagai berikut> %akt!r lemahnya 1$ hukum antara lain adalah> banyak engemban r!%esi hukum dan masyarakat ada umumnya tidak mengetahui dan memahami se-ara baik dan lengka tentang substansi dan r!sedur yang diatur dalam K!de Etik r!%esi hukumD &$ dalam raktek. K!de Etik r!%esi hukum tidak ditegakkan dengan menggunakan mekanisme atau r!sedur dan sanksi yang telah diatur dalam K!de Etik yang bersangkutanD +$ ,$ se#a"at m!ralitasD /$ rendahD tingkat res !nsi*itas lembaga<lembaga yang bertugas menegakkan K!de Etik ada umumnya masih substansi K!de Etik. sanksi dan aturan r!sedural %akt!r kultural yang kurang mendukung kultur se-ara berlebihan. karena emahaman dan enegakannya belum -uku lengka dan #elasD kelembagaan$ 'e erti sika e"uh ake"uh. sika melindungi enghayatan yang keliru terhada engertian s!lidaritas dan

3$ 4$ dan

Tingkat k!nsistensi lembaga dalam men#atuhkan Karakter !rganisasi r!%esi hukum yang tertutu eksklusi% menyebabkan sem itnya kesem atan enga"asan terhada artisi asi masyarakat

sanksi ke ada elanggar K!de Etik masih rendahD dan

masyarakat untuk ikut melakukan r!%esi hukum yang menyebabkan men#adi rendah$

Penga"asan dalam elaksanaannya dilakukan !leh K!misi Penga"as meru akan bentuk tersebut sebagai su remasi hukum$ ada erkembangan dunia ilmu engetahuan yang makin m!dern. maka eran !rganisasi r!%esi makin luas demi ke entingan umum$ 1al tersebut sesuai dengan yang dikemukakan !leh 'hidarta sebagai berikut> !rganisasi r!%esi meru akan "adah enting untuk embinaan r!%esi$ Pembinaan ini terutama ditu#ukan ke ada manusia<manusia yang menyandang r!%esi tersebut. yakni masyarakat atau r!%esi selalu didukung !leh sistem nilai k!munitas r!%esi$ 'etia enegakan hukum terhada dasar bagi enegak hukum. hal enegak hukum untuk menegakkan

yang dituangkan dalam standar kuali%ikasi dan k!m etensi dari enyandang r!%esi ini$ 'istem nilai ini #uga ter-ermin dari K!de Etik r!%esi. anggaran dasar. dan anggaran rumah tangga !rganisasi r!%esi. dan sebagainya$ 'istem nilai tersebut #uga hadir dalam raktek keseharian yang dilakukan dalam hubungan antara ara enyandang r!%esi dengan ara engguna #asa mereka$ Dengan kata lain. sistem nilai ini menge#a"antah sebagai budaya :kultur; r!%esi. atau sebaliknya. kebudayaan$ enyandang r!%esi adalah endukung

Peran !rganisasi akan teta i

r!%esi tidak hanya

enga"asan dan

enindakan.

#uga dibutuhkan %ungsi embinaan bagi ara angg!tanya r!%esi dihara kan da at meminimalkan

dengan tu#uan e%ekti%itas dilaksanakannya etika r!%esi$ Pembinaan yang dilakukan !leh !rganisasi Organisasi elanggaran etika dalam !rganisasi atau un angg!ta !rganisasi$ r!%esi da at ber eran sesuai dengan yang dihara kan. r!%esi tertata dengan baik sehingga a abila sistem dalam !rganisai

mekanisme !rganisasi da at ber#alan sebagaimana mestinya. bahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga !rganisasi harus tertata dengan baik serta sesuai dengan tu#uan yang di-ita<-itakan. selan#utnya baru da at mengatur angg!tanya$ Organisasi meru akan mana#emen yang tentunya dikel!la !leh engurus. dengan kata lain meski un anggaran dasar. anggaran rumah tangga mau un K!de Etik sudah sesuai dengan ketentuan yang ada tan a didukung !leh mana#emen yang r!%esi!nal maka !rganisasi tidak akan mam u melakukan embinaan. enga"asan mau un enindakan terhada angg!tanya$ 7esesuaian dengan enda at 'hr!de dan 2!i-h. yang dikuti !leh Abdul @ahid dan Anang 'ulisty!n! sebagai berikut> a abila kita sudah mulai berbi-ara mengenai !rganisasi. maka suatu hal yang !k!k adalah bagaimana !rganisasi itu akan Fdibuat ber#alanG$ Pr!ses ini tidak lain meru akan kegiatan mana#emen$ Mana#emen ini bisa diartikan sebagai se erangkat kegiatan atau suatu r!ses untuk meng!!rdinasikan dan mengintegrasikan enggunaan sumber<sumber daya dengan tu#uan untuk men-a ai tu#uan !rganisasi melalui !rang<!rang. teknik<teknik dan in%!rmasi dan di#alankan dalam kerangka suatu struktur !rganisasi$

Penda at tersebut menem atkan !rang<!rang guna men-a ai tu#uan !rganisasi. karena suatu sistem mana#emen elaksanaannya dilakukan !leh engurus$ Kualitas engurus !rganisasi memegang eranan enting baik dari segi keilmuan mau un dari segi m!ralitas serta k!mitmen yang tinggi terhada !rganisasi itu sendiri$ Organisasi r!%esi memiliki tantangan yang berat terhada enindakan atas enyalahgunaan r!%esi r!%esi!nalisme dalam

!leh angg!ta se#a"at demi ter"u#udnya

enera annya$ 'e#alan dengan yang dikemukakan !leh 'u riadi bah"a> dalam kenyataannya.ditengah<tengah masyarakat sering ter#adi enyalahgunaan r!%esi hukum !leh angg!tanya sendiri$ Ter#adinya enyalahgunaan r!%esi hukum tersebut disebabkan adanya %akt!r ke entingan$ 'umary!n! mengatakan bah"a enyalahgunaan da at ter#adi karena adanya ersaingan indi*idu r!%esi!nal hukum atau tidak adanya disi lin diri$ Dalam r!%esi hukum da at dilihat dua hal yang sering berk!ntradiksi satu sama lain. yaitu disatu sisi. -ita< -ita etika yang terlalu tinggi. dan disisi lain. raktek engembalaan hukum yang berada #auh diba"ah -ita<-ita tersebut$ 'elain itu. enyalahgunaan r!%esi hukum ter#adi karena desakan ihak klien yang menginginkan erkaranya -e at selesai dan tentunya ingin menang$ Klien kadangkala tidak segan<segan mena"arkan bayaran yang menggiurkan baik ke ada enasihat hukum atau un 1akim yang memeriksa erkara$ Tantangan !rganisasi r!%esi bukan hanya enindakan enyalahgunaan r!%esi. akan teta i dituntut mam u menga"asi kiner#a r!%esi agar tidak melakukan elanggaran terhada K!de Etik r!%esi$ 11.PERIKATAN DALAM HU&UNGAN HUKUM PROFESI.

1ubungan hukum engguna #asa

r!%esi antara

enyandang

r!%esi dengan r!%esi

r!%esi dalam ranah hukum ke erdataan$ 1ubungan enyandang

hukum ter"u#ud setelah ada kese akatan antara

dengan klien. tentang bagaimana menyelesaikan atau menangani !sisi hukum klien sesuai ketentuan hukum yang berlaku. setelah klien merasa enyandang r!%esi hukum dalam hal ini n!taris atau ad*!kat diangga mam u dan sesuai yang dihara kan maka ter"u#udlah suatu bentuk er#an#ian baik lisan mau un tertulis$ Per#an#ian menimbulkan erikatan sesuai asal 1&++ 7urgerli#k @etb!ek yang mengatur tia <tia dilahirkan baik karena selan#utnya asal 1&+, 7@ menyatakan tia <tia sesuatu$ Per#an#ian untuk da at menimbulkan erikatan harus memenuhi syarat sahnya er#an#ian sesuai ketentuan asal 1+&9 7@ yang berbunyi sebagai berikut> 1$ &$ +$ ,$ se akat mereka untuk mengikatkan dirinyaD ke-aka an untuk membuat suatu erikatanD suatu hal tertentuD suatu sebab yang halal$ erikatan ersetu#uan. baik karena undang<undang. erikatan adalah untuk

memberikan sesuatu. untuk berbuat sesuatu. atau untuk tidak berbuat

Ketentuan asal 1+&9 7@ setelah ter enuhi maka berlakulah Pa-ta 'unt 'er*anda yaitu semua er#an#ian yang dibuat se-ara sah berlaku sebagai undang<undang bagi mereka yang membuatnya$ Perikatan yang dilakukan antara Per#an#ian eker#aan eker#aan ada umumnya. ihak da at eker#aan enyandang r!%esi. enyandang r!%esi luhur memiliki erbedaan$ Pada ada umumnya kedua belah restasi baik terhada menga#ukan tuntutan elaksanaan

mau un hasil ker#a dari kebebasan berk!ntrak$

ihak dalam ada

er#an#ian sesuai dengan asas enyandang r!%esi dengan

Per#an#ian atau hubungan hukum engguna r!%esi meski un teta

menggunakan asas kebebasan

berk!ntrak akan teta i dibatasi !leh k!de etik masing<masing r!%esi. mengingat asas kebebasan berk!ntrak teta tidak di erkenankan untuk melanggar ketentuan hukum$ Pengguna #asa r!%esi tidak da at menuntut #aminan keberhasilan. akan teta i enyandang r!%esi a abila berkeyakinan akan keberhasilan masih da at memberikan gambaran tentang keberhasilan$ 1ubungan hukum yang ter#adi antara enyandang r!%esi dan engguna #asa dibedakan men#adi dua m!del erikatan :verbintenis; yang terdiri dari. erikatan yang men#an#ikan suatu hasil :resultaatsverbintenis; dan erikatan yang men#an#ikan suatu usaha :inspanningsverbintenis;$ Pr!%esi luhur menggunakan erikatan yang men#an#ikan suatu usaha sehingga dituntut memiliki landasan intelektual dan standar kuali%ikasi yang lebih tinggi dan sudah se atutnya menda at tinggi dari masyarakat$ Prestasi utama yang harus direalisasikan !leh enyandang r!%esi berkaitan dengan kemam uan intelektual guna menyelesaikan r!%esi ermasalahan hukum yang ada. sedangkan hukum sendiri bersi%at abstrak. !leh karenanya enyandang r!%esi meru akan ke er-ayaan$ 7ahkan terda at ahli hukum 7elanda Paul '-h!lten menyatakan kegiatan menemukan hukum :re-hts*inding; adalah seni$ 7eliau sangat menekankan arti enting dari seni dalam enemuan hukum. namun seni dalam enemuan hukum tidak diartikan ketram ilan atau teknik melainkan suatu bentuk emberian bentuk ada gambaran< enghargaan lebih

gambaran yang kabur. yaitu membuat sesuatu :%akta k!nkret; mengkristalisasi men#adi hukum$ Pen-i taan bentuk hukum se erti ini meru akan seni$ Met!de inter ertasi > gramatikal. !tentik. hist!ris$ 1%.KODE ETIK AD3OKAT K!de etik Ad*!kat Ind!nesia terdiri dari> 1; PEM76KAAND &; KETENT6AN 6M6MD +; KEPRI7ADIAN AD2OKATD ,; 1676NGAN DENGAN KLIEND /; 1676NGAN DENGAN TEMAN 'EAA@ATD 3; TENTANG 'EAA@AT A'INGD 4; ?ARA 7ERTINDAK MENANGANI PERKARAD 5; KETENT6AN<KETENT6AN LAIN TENTANG KODE ETIKD 8; PELAK'ANAAN KODE ETIKD 19; DE@AN KE1ORMATAN :KETENT6AN 6M6M;D 11; PENGAD6AND 1&; TATA ?ARA PENGAD6AND 1+; PEMERIK'AAN TINGKAT PERTAMA OLE1 DE@AN KE1ORMATAN ?A7ANG=DAERA1D 1,; 'IDANG DE@AN KE1ORMATAN ?A7ANG=DAERA1D 1/; ?ARA PENGAM7ILAN KEP6T6'AND 13; 'ANK'I<'ANK'ID 14; PEN)AMPAIAN 'ALINAN KEP6T6'AND 15; PEMERIK'AAN TINGKAT 7ANDING DE@AN KE1ORMATAN P6'ATD 18; KEP6T6'AN DE@AN KE1ORMATAND &9; KETENT6AN LAIN TENTANG DE@AN KE1ORMATAND &1; KODE ETIKCDE@AN KE1ORMATAND &&; AT6RAN PERALI1AND &+; PEN6T6P$ )'*E!BU+&&N, Tu#uan k!de etik Ad*!kat> 1$ &$ membebankan ke"a#ibanD<<<<<<<<<<<<!%%i-ium n!bile erlindungan hukum angg!ta$<<<<<<<<!%%i-ium n!bile

Ad*!kat : r!%esi terh!rmat; dilindungi> 1; &; +; 1ukumD undang<undangD k!de etik$

Ad*!kat memiliki kebebasan sesuai k!de etik dan 66 RI n!m!r> 15 tahun &99+. tentang Ad*!kat asal 1, yang mengatur. Ad*!kat bebas mengeluarkan enda at atau ernyataan dalam membela erkara yang men#adi tanggung #a"abnya didalam sidang Pengadilan dengan teta ber egang ada k!de etik r!%esi dan eraturan erundang<undangan$ Pasal 1/. Ad*!kat bebas dalam men#alankan tugas membela ber egang ada k!de etik r!%esi dan eraturan r!%esinya untuk erkara yang men#adi tanggung #a"abnya dengan teta erundang<undangan

:lihat en#elasannya;$ Kebebasan Ad*!kat berdasarkan> 1; &; 1; &; +; ,; 1; &; +; keh!rmatan Ad*!katD ke ribadian Ad*!kat$ kemandirianD ke#u#uranD kerahasiaanD keterbukaan$ men#aga -itra dan martabat keh!rmatan r!%esiD setia dan men#un#ung tinggi k!de etik dan sum ah r!%esi #u#ur dan bertanggung #a"ab ke ada> a$klienD <<< nasihat C enyelesaian kasus klien dengan baik$ b$PengadilanD <<< %akta yuridis C enegakan hukum

Ad*!kat : enegak hukum; ber egang teguh>

Ke"a#iban Ad*!kat>

-$negara atau masyarakatD<<< enegakan hukum <<< kese#ahteraan$ d$terutama dirinya sendiri$ <<< enegak hukum <<< imunitas$ Ad*!kat sebagai enegak hukum : s /:1; 66 tentang Ad*!kat; se#a#ar dengan instansi enegak hukum lain. harus saling menghargai #uga terhada teman se#a"at$ -'+E EN U&N U!U! Ad*!kat <<< #asa hukum <<<< didalam PengadilanD diluar Pengadilan$: asal 1ayat 1 dan &;$ Klien : asal 1 :+; 66 tentang Ad*!kat;> 1; &; +; 1; &; 1; &; !rangD badan hukumD lembaga lain$ ihak yang ber raktek sebagai Ad*!katD teman se#a"at asing : asal 1:5; 66 tentang Ad*!kat; $ menga"asi elaksanaan k!de etik Ad*!kat : s 1+:1;. &3:,; 66 menerima dan memeriksa engaduan : s &3:/; 66 tentang

Teman se#a"at >

De"an Keh!rmatan> tentang Ad*!kat;D Ad*!kat; $ 1!n!rarium : asal 1 :4; 66 tentang Ad*!kat; > 1; &; +; ,; imbalan #asaD embayaranD kese akatanD er#an#ian$

.'+E*RIB&/I&N &/01+& ' Ad*!kat <<< @NI harus berke ribadian>

1; &; +; ,; /; 3; 4; 5; 1; &;

bertak"a ke ada Tuhan )MED satriaD #u#ur mem ertahankan keadilan dan kebenaranD m!ral yang tinggiD luhur dan muliaD men#un#ung tinggi hukumD men#un#ung tinggi 66D RID men#un#ung tinggi k!de etik Ad*!kat serta sum ah #abatannya$ tidak sesuai dengan keahliannyaD bertentangan dengan hati nuraniD

Alasan en!lakan nasihat dan bantuan hukum Ad*!kat>

Ad*!kat dilarang men!lak nasihat dan bantuan hukum dengan alasan : asal 15 :1; 66 tentang Ad*!kat;> 1; &; +; ,; 1; &; 1; &; +; ,; erbedaan agamaD erbedaan ke er-ayaanD erbedaan !litikD erbedaan kedudukan s!sial$ mengutamakan tegaknya hukum. kebenaran dan keadilanD mem er#uangkan 1AM$ imbalan materi bukan tu#uan utamaD bebas dan mandiriD memelihara rasa s!lidaritas diantara teman se#a"atD memberi bantuan hukum dan embelaan hukum ke ada teman

Tu#uan Ad*!kat :bagian b menimbang 66 tentang Ad*!kat;>

7ebera a hal yang "a#ib di erhatikan Ad*!kat>

se#a"at dalam erkara idanaD

/; 3; 4; 5;

tidak di erkenankan melakukan

eker#aan lain yang da at

merugikan kebebasan. dera#at dan martabat Ad*!katD men#un#ung tinggi sebagai r!%esi terh!rmatD s! an terhada semua ihak dengan mem ertahankan hak dan e#abat negara tidak di erkenankan

martabat Ad*!katD a abila diangkat sebagai raktek sebagai Ad*!kat$ 2'3UBUN4&N /EN4&N +#IEN 1; &; +; ,; /; 3; 4; 5; 8; 19; utamakan #alan damaiD memberi keterangan yang sebenarnya sesuai ketentuan hukum yang tidak men#amin erkara asti menangD h!n!rarium sesuai kemam uan klienD tidak membebani biaya yang tidak erluD erkara -uma<-uma #uga harus di erhatikanD harus men!lak erkara yang tidak ada dasar hukumD men#aga rahasia #abatanD tidak mele askan tugas ada saat !sisi tidak menguntungkan ihak atau lebih harus

berlakuD

klienD engurusan ke entingan bersama dua mengundurkan diriD 11; hak retensi se an#ang tidak merugikan ke entingan klien$ 5'3UBUN4&N /EN4&N E!&N SEJ&6& 1; &; saling mengh!rmati. menghargai. saling mem er-ayaiD dalam sidang Pengadilan tidak menggunakan kata tidak s! an baik

lisan atau tertulisD

+; ,; /;

keberatan terhada tidak merebut klienD

tindakan teman se#a"at dia#ukan ke De"an

Keh!rmatan tidak melalui media masa atau -ara lainD mengganti Ad*!kat dengan en-abutan surat kuasa Ad*!kat semula

serta Ad*!kat berke"a#iban mengingatkan klien untuk memenuhi ke"a#iban terhada Ad*!kat semulaD 3; Ad*!kat semula "a#ib memberi=menyerahkan semua surat dan keterangan berkaitan dengan erkara$ 7'SEJ&6& &SIN4 "a#ib tunduk ada k!de etik Ad*!kat Ind!nesia$ 8'C&R& BER IN/&+!EN&N4&NI *ER+&R& 1; &; +; ,; /; 3; 'urat Ad*!kat ke ada teman se#a"at da at ditun#ukkan ke ada isi embi-araan atau k!res !ndensi u aya damai antar Ad*!kat 1akim. ke-uali surat dibubuhi -atatan 'ans Pre#udi-eD tidak di ergunakan sebagai bukti di PengadilanD erkara erdata. menghubungi 1akim harus bersama<sama dengan Perkara idana. menghubungi 1akim harus bersama<sama dengan Ad*!kat tidak menga#ari dan mem engaruhi saksi yang dia#ukan Ad*!kat mengetahui sese!rang menun#uk Ad*!kat dalam Ad*!kat ihak la"anD #aksa Penuntut 6mumD ihak la"an atau !leh #aksa Penuntut 6mumD enanganan erkara maka hubungannya hanya b!leh melalui ad*!kat tersebutD 4; imunitas hukum dalam sidang engadilan : asal 1,.1/ 66 tentang Ad*!kat;

5; 8;

Ad*!kat "a#ib memberi bantuan hukum -uma<-uma : asal 1 :8; Ad*!kat "a#ib menyam aikan emberitahuan utusan Pengadilan

66 tentang Ad*!kat;D ke ada klien$ 9'+E EN U&N:+E EN U&N #&IN EN &N4 +1/E E I+ 1; Ad*!kat r!%esi mulia dan terh!rmat :!%%i-ium n!bile; selaku enegak hukum se#a#ar Aaksa dan 1akim dilindungi hukum. undang< undang dan k!de etikD &; +; ,; /; 3; 4; 5; dilarang memasang iklan semata<mata men-ari erhatian !rang serta a an nama dengan ukuran dan bentuk yang berlebih<lebihanD Kant!r Ad*!kat dan -abangnya tidak diadakan ditem at yang tidak men-antumkan yang bukan Ad*!kat sebagai Ad*!kat di a an tidak mengi#inkan karya"an yang tidak berkuali%ikasi untuk tidak men-ari ublisitas di media masaD Ad*!kat da at mengundurkan diri bila timbul erbedaan -ara merugikan kedudukan dan martabat Ad*!katD nama atau mem erkenalkan sebagai Ad*!katD mengurus erkara atau nasihat hukumD

enanganan erkara dengan kliennyaD Ad*!kat mantan hakim atau anitera tidak menangani erkara yang di eriksa Pengadilan tem at terakhir Pengadilan selama tiga tahun$ ;'*E#&+S&N&&N +1/E E I+ 1; &; Ad*!kat "a#ib tunduk ada k!de etikD enga"asan dan elaksanaan k!de etik !leh De"an keh!rmatan$ Penga"asan berdasarkan uu tentang ad*!kat !leh !rganisasi Ad*!kat dan k!misi enga"as : s 1&.1+;$ )<'/E6&N +E31R!& &N =+E EN U&N U!U!)

1;

memeriksa dan mengadili erkara elanggaran k!de etik melalui

tingkat De"an Keh!rmatan ?abang=Daerah :tingkat ertama; dan tingkat usat sebagai tingkat terakhirD &; beban biaya !leh DP?. DPP. engadu=teradu I ihak yang berke entingan dan merasa ))' *EN4&/U&N Pengaaduan dia#ukan !leh dirugikan yaitu> a; b; -; d; e; klienD teman se#a"at Ad*!katD e#abat emerintahanD angg!ta masyarakatD De"an Pim inan usat=?abang=Daerah !rganisasi r!%esi dimana

teradu men#adi angg!ta baik untuk ke entingan !rganisasi atau untuk ke entingan umum$ )-' & & C&R& *EN4&/U&N 1; &; Pengaduan se-ara tertulis dengan alasannyaD suatu tem at tidak terda at de"an Keh!rmatan ?abang maka aduan

disam aikan ada -abang yang terdekat atau De"an Keh!rmatan Pusat dimana teradu men#adi angg!taD +; ,; DP? menerima engaduan akan diserahkan ke ada DP? yang ber"enangD engaduan disam aikan Ke De"an keh!rmatan Pusat maka akan IN4+& *ER &!& 1#E3 /E6&N diteruskan Ke De"an Keh!rmatan ?abang=Daerah yang ber"enang$ ).'*E!ERI+S&&N 1; +E31R!& &N C&B&N4>/&ER&3 De"an Keh!rmatan menerima engaduan tertulis disertai bukti. kemudian menyam aikan ke ada teradu aling lambat 1, hariD

&;

Paling lambat &1 hari teradu memberi #a"aban tertulis disertai bukti

surat. bila tidak memberi #a"aban maka DP?=D menyam aikan emberitahuan kedua dengan eringatan a abila dalam "aktu 1, hari se#ak tanggal surat +; ,; /; 3; eringatan tidak memberi #a"aban diangga mele askan hak #a"abnyaD tidak ada #a"aban da at di utus tan a kehadiran kedua belah ihakD Aa"aban yang diadukan diterima maka meneta kan hari sidang engadu dan teradu harus hadir sendiri. da at didam ingi enasehat sidang ertama De"an Keh!rmatan men#elaskan tata -ara ihak mengemukakan alasan engaduan dan embelaan

dengan anggilan se-ara atut :+hari;D serta berhak menga#ukan saksi dan buktiD emeriksaan. u aya erdamaian untuk yang bersi%at erdata selan#utnya kedua belah ?ATATAN> di utus serta saurat bukti dan saksi akan di eriksaD elanggaran k!de etik yang bersi%at idana a abila telah eradilan umum maka sudah asti salah dimana e%ekti*itas

De"an Keh!rmatan$ SI/&N4 *ER &!& S&#&3 S& U *I3&+ I/&+ 3&/IR , 1; enundaan sidang 1, hari. engadu tidak hadir aduan gugur dan tidak da at menga#ukan lagi untuk hal yang sama ke-uali diangga berkaitan dengan ke entingan !rganisasi atau umumD &; teradu & kali tidak hadir. emeriksaan tan a hadir teradu dan di utuskan$ )2'SI/&N4 /E6&N +E31R!& &N C&B&N4>/&ER&3 1; Ma#elis De"an Keh!rmatan ?abang=daerah sekurang<kurangnya tiga !rang angg!ta. salah satu ketu ma#elis :#umlah gan#il;D

&; +; ,; /; 1;

Ma#elis da at terdiri dari> De"an Keh!rmatan atau ditambah Ma#elis di ilih !leh ra at De"an Keh!rmatan ?abangD berita a-ara sidangD sidang tertutu . ke utusan sidang terbuka$ Ke utusan De"an Keh!rmatan da at beru a > a$menyatakan engaduan dari engadu tidak da at diterimaD b$menerima engaduan dari engadu dan mengadili serta men#atuhkan sanksi<sanksi ke ada teraduD -$men!lak engaduan dari engadu$

angg!ta Ma#elsi Keh!rmatan Adh!-D

)5' C&R& *EN4&!BI#&N +E*U US&N

&; +; ,; /; 1; &; +;

ke utusan memuat

ertimbangan dan

asal k!de etik yang

dilanggarD ke utusan dengan suara terbanyak dan diu-a kan disidang terbukaD angg!ta ma#elis kalah engambilan suara berhak membuat -atatan ke utusan ditanda tangani. berhalangan disebut dalam ke utusan$ eringatan biasa : elanggaran tidak berat;D eringatan keras : elanggaran berat. mengulangi dan= tidak emberhentian sementara untuk "aktu tertentu : elanggaran berat.

keberatanD )7'S&N+SI>3U+U!&N

mengindahkan sanksi eringatan;D tidak mengindahkan dan mengh!rmati k!de etik. mengulangi eringatan keras;D ,; eme-atan dari keangg!taan !rganisasi r!%esi untuk bagian + dan , emberhentian !rganisasi r!%esi menyam aikan ke Mahkamah Agung untuk di-atat dalam da%tar Ad*!kat$

)8'*EN?&!*&I&N S&#IN&N +E*U US&N Paling lambata 1, hari setelah utusan diu-a kan salinan utusan harus disam aikan ke ada> 1; &; +; ,; /; teraduD engaduD De"an im inan ?abang=Daerah dari semua !rganisasi r!%esiD I De"an Pim inan PusatD instansi<instansi yang diangga erlu. a abila ke utusan telah

berkekuatan hukum teta $ )9'*E!ERI+S&&N B&N/IN4 /E6&N +E31R!& &N *US& 1; &; +; ,; /; 3; 4; 5; Pengadu atau teradu tidak uas atas utusan tingkat ertama da at 7atas "aktu banding beserta mem!ri banding &1 hari se#ak De"an Keh!rmatan ?abang=Daerah setelah menerima mem!ri K!ntra mem!ri aling lambat &1 hari se#ak terima mem!ri banding. 'elambat<lambatnya 1, hari berkas erkara diteruskan ke ada melakukan u aya hukum banding ke De"an Keh!rmatan PusatDI menerima salinan ke utusanDI banding dalam "aktu 1, hari mengirim ke ada ihak terbandingD a abila tidak menyam aikan diangga telah mele askan haknyaD De"an Keh!rmatan PusatD 6 aya banding menyebabkan ditundanya elaksanaan ke utusan 'usunan Ma#elis De"an Keh!rmatan Pusat se erti De"an De"an Keh!rmatan Pusat memutus berdasarkan berkas erkara De"an Keh!rmatan ?abang=DaerahD Keh!rmatan ?abang=daerahD yang ada. bila diangga erlu da at meminta bahan tambahan dari ihak

yang bersangkutan atau memanggil mereka dengan biaya sendiriD

8;

De"an Keh!rmatan Pusat da at memeriksa langsung dengan ersetu#uan dari kedua belah ihak agar erkaranya

adanya surat 19;

di eriksa langsung !leh de"an Keh!rmatan PusatD 'emua ketentuan untuk emeriksaan tingkat ertama berlaku bagi emeriksaan tingkat banding$ );'+E*U US&N /E6&N +E31R!& &N *US& 1; Putusannya da at beru a> a$ menguatkanD b$ merubahD -$ membatalkan$ &; Putusan mem unyai kekuatan hukum teta se#ak diu-a kan dan bersi%at %inal dalam sidang terbuka dengan atau tan a kehadiran ara ihakD +; 'elambat<lambatnya 1, hari setelah ke utusan diu-a kan. salinan a$ angg!ta yang diadukan=teradu baik sebagai embanding atau un terbandingD b$ engadu baik selaku embanding atau un terbandingD -$ De"an Pim inan ?abang=DaerahD d$ De"an Keh!rmatan ?abang=DaerahD e$ de"an Pim inan Pusat dan masing<masing !rganisasi r!%esiD %$ instansi<instansi yang diangga ,; erlu$ A abila se!rang Ad*!kat telah di e-at maka De"an Keh!rmatan ke utusan disam aikan ke ada>

Pusat=?abang=Daerah meminta ke ada De"an Pim inan Pusat=!rganisasi r!%esi untuk meme-at dari keangg!taan !rganisasi r!%esi$ -<'+E EN U&N #&IN EN &N4 /E6&N +E31R!& &N

De"an keh!rmatan ber"enang menyem urnakan hal<hal yang telah diatur mau un yang belum diatur tentang De"an Keh!rmatan dalam k!de etik ini. dengan ke"a#iban mela !rkan ke ada de"an Pim inan Pusat agar diumumkan dan diketahui !leh setia angg!ta dari masing< masing !rganisasi$ 1'.KODE ETIK NOTARIS K!de Etik N!taris Ikatan N!taris Ind!nesia :INI; terdiri dari> < KETENT6AN 6M6MD < R6ANG LINGK6P KODE ETIKD < KE@AAI7AN. LARANGAN DAN PENGE?6ALIAND < 'ANK'ID < TATA ?ARA PENEGAKAN KODE ETIK> a$ enga"asanD b$ emeriksaan dan en#atuhan sanksi> <alat erlengka anD < emeriksaan dan en#atuhan sanksi ada tingkat ertamaD < emeriksaan dan en#atuhan sanksi ada tingkat bandingD < emeriksaan dan en#atuhan sanksi ada tingkat terakhirD -$eksekusi atas sanksi<sanksi dalam elanggaran k!de etik < PEME?ATAN 'EMENTARAD < KE@AAI7AN PENG6R6' P6'ATD < KETENT6AN PEN6T6P 1.KETENTUAN UMUM a; Ikatan N!taris Ind!nesia :INI; meru akan satu<satunya "adah !rang yang memangku dan e#abat umum di Ind!nesia. meru akan emersatu bagi semua dan setia men#alankan tugas sebagai !rganisasi N!taris$

b;

K!de Etik N!taris meru akan seluruh kaidah m!ral yang erkum ulan INI :termasuk didalamnya e#abat

ditentukan !leh -; d;

sementara N!taris. N!taris engganti. N!taris engganti khusus;D Disi lin !rganisasi > ke"a#iban<ke"a#iban terutama ke"a#iban Pengurus terdiri dari> < engurus usat adalah engurus erkum ulan ada tingkat nasi!nal yang mem unyai tugas. ke"a#iban serta ke"enangan untuk me"akili dan bertindak atas nama erkum ulan baik diluar mau un dimuka PengadilanD < engurus "ilayah adalah r! insiD < engurus Daerah adalah k!ta=Kabu aten$ e; De"an Keh!rmatan adalah alat erlengka an erkum ulan sebagai suatu badan atau lembaga yang mandiri dan bebas dari keber ihakan dalam erkum ulanD %; De"an Keh!rmatan Pusat :nasi!nal;. De"an Keh!rmatan @ilayah : r! insi;. De"an Keh!rmatan Daerah :k!ta=Kabu aten; yang bertugas untuk> <melakukan embinaan. bimbingan. enga"asan. embenahan elanggaran angg!ta dalam men#un#ung tinggi K!de EtikD <memeriksa dan mengambil ke utusan atas dugaan ketentuan K!de Etik dan=atau disi lin !rganisasi. yang bersi%at internal atau yang tidak mem unyai kaitan dengan ke entingan masyarakat se-ara langsung ada tingkat akhir %inal :De"an engurus erkum ulan ada tingkat engurus erkum ulan ada tingkat administrasi dan %inansial yang telah diatur!leh erkum ulanD

Keh!rmatan Pusat;. tingkat banding :De"an Keh!rmatan @ilayah;. tingkat ertama :De"an Keh!rmatan Daerah;D <memberikan saran dan enda at !leh De"an Keh!rmatan Pusat ke ada ma#elis enga"as. De"an Keh!rmatan @ilayah ke ada enga"as daerah. Ma#elis Penga"as @ilayah dan=atau Ma#elis dugaan elanggaran k!de etik dan #abatan N!tarisD g; Pelanggaran adalah erbuatan atau tindakan yang dilakukan !leh erkum ulan mau un !rang lain yang memangku dan angg!ta

De"an Keh!rmatan Daerah ke ada Ma#elis Penga"as Daerah atas

men#alankan #abatan N!taris yang melanggar ketentuan K!de Etik dan=atau disi lin !rganisasiD h; Ke"a#iban adalah sika erilaku. erbuatan atau tindakan yang harus dilakukan angg!ta erkum ulan mau un !rang lain yang

memangku dan men#alankan #abatan N!taris. dalam rangka men#aga dan memelihara -itra serta "iba"a lembaga n!tarist dan men#un#ung tinggi keluhuran harkat dan martabat #abatan N!tarisD i; Larangan adalah sika . erilaku dan erbuatan=tindakan a a un yang tidak b!leh dilakukan !leh angg!ta erkum ulan mau un !rang lain yang memangku dan men#alankan #abatan n!taris. yang da at menurunkan -itra serta "iba"a lembaga n!tariat atau un keluhuran harkat dan martabat #abatan N!tarisD #; 'anksi adalah suatu hukuman sebagai sarana. u aya dan alat emaksa ketaatan dan disi lin angg!ta erkum ulan mau un !rang lain yang memangku dan men#alankan #abatan N!taris dan menegakkan K!de Etik dan disi lin !rganisasiD k; Eksekusi meru akan elaksanaan utusan De"an Keh!rmatan yang berkekuatan hukum teta D

l;

Klien adlah setia !rang atau badan yang se-ara sendiri<sendiri atau

bersama<sama datang ke ada N!taris untuk membuat akta. berk!nsultasi dalam rangka embuatan akta serta minta #asa N!taris lainnya$ %.RUANG LINGKUP KODE ETIK K!de etik n!taris berlaku yang memangku dan men#alankan #abatan N!taris mau un dalam kehidu an sehari<hari$ '.KE-A,I&AN,LARANGAN DAN PENGECUALIAN N!taris dan !rang lain yang memangku dan men#alankan #abatan N!taris "a#ib> a; b; -; d; e; %; g; h; memiliki m!ral. akhlak serta ke ribadian yang baikD mengh!rmat dan men#un#ung tinggi harkat dan martabat #abatan men#aga dan membela keh!rmatan erkum ulanD bertindak #u#ur. mandiri. tidak ber ihak. enuh rasa tanggung #a"ab meningkatkan ilmu engetahuan yang telah dimiliki tidak terbatas mengutamakan memberikan #asa engabdian ke ada ke entingan masyarakat dan embuatan akta dan #asa ken!tarisan lainnya

N!tarisD

berdasarkan eraturan erundang<undangan dan isi sum ah #abatanD ada ilmu engetahuan hukum dan ken!tariatanD negaraD untuk masyarakat yang tidak mam u tan a memungut h!n!rariumD meneta kan satu kant!r ditem at kedudukan dan kant!r tersebut meru akan satu<satunya kant!r bagi N!taris yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas #abatan sehari<hariD i; memasang satu buah a an nama dengan ilihan ukuran 199-mJ,9-m. 1/9-mJ39-m. &99-mJ59-m. dasar a an utih dengan huru% hitamD

#;

hadir. mengikuti dan ber artisi asi akti% dalam setia kegiatan yang !leh erkum ulan. mengh!rmati. mematuhi.

diselenggarakan k; l; m; n; !;

melaksanakan setia dan seluruh ke utusan erkum ulanD membayar uang iuran erkum ulan se-ara tertibD membayar uang duka untuk membantu ahli "aris teman se#a"at melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan tentang h!n!rarium men#alankan #abatan N!tarisD men-i takan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam

yang meninggal duniaD diteta kan erkum ulanD

melaksanakan tugas #abatan dan kegiatan sehari<hari serta saling mem erlakukan rekan se#a"at se-ara baik.saling mengh!rmati.saling menghargai. saling membantu serta saling berusaha men#alin k!munikasi dan tali silaturahimD ; H; mem erlakukan setia klien yang datang dengan baik. tidak membedakan status ek!n!mi dan=atau status s!sialnyaD melakukan erbuatan< erbuatan yang se-ara umum disebut sebagai ke"a#iban untuk ditaati dan dilaksanakan antara lain namun tidak terbatas ada ketentuan yang ter-antum dalam> <66 N!m!r+9 tahun &99, tentang #abatan N!tarisD < en#elasanPasal 18 ayat :&; uu N!m!r +9 tahun &99, tentang #abatan N!tarisD <isi sum ah #abatan N!tarisD <Anggaran Dasardan Anggaran Rumah Tangga INI$ (.LARANGAN N!taris dan !rang lain yang memangku dan men#alankan #abatan N!taris dilarang>

a; b; -;

mem unyai lebih dari satu kant!rD memasang a an nama dan=atau tulisan N!taris=kant!r N!taris

diluar lingkungan kant!rD melakukan ublikasi atau r!m!si diri. baik sendiri mau un se-ara dengan men-antumkan nama dan #abatannya. bersama<sama. iklanD < u-a an selamatD < u-a an belasungka"aD < u-a an terima kasihD < kegiatan emasaranD < kegiatan s !ns!r$ d; e; %; g; h; i; #; k; l; 7eker#a sama dengan bir! #asa=!rang=badan hukumD menandatangani akta yang minutanya dibuat ihak lainD mengirimkan minuta untuk ditandatangani klienD berusaha atau beru aya klien n!taris lain ber indah ke adanyaD memaksa klien agar membuat akta ke adanyaD melakukan usaha<usaha ersaingan tidak sehatD meneta kan h!n!rarium lebih rendah dari enete an erkum ulanD mem eker#akan karya"an kant!r n!taris lain tan a ersetu#uanD men#elaskan dan atau mem ersalahkan rekan n!taris atau akta yang

menggunakan sarana media -etak dan=atau elektr!nik. dalam bentuk> <

dibuatnya$ Kesalahan serius membahayakan klien n!taris "a#ib memberitahukan ke ada rekanD m; n; membentukkel!m !k rekan se#a"at yang bersi%at eksklusi% dengan menggunakan=men-antumkan gelar tidak sesuai dengan eraturan tu#uan untuk melayani ke entingan suatu instansi=lembagaD erundanganD

!;

melakukan elanggaran terhada k!de etik. antara lain namun tidak <6ndang<6ndang N!m!r +9 Tahun &99, tentang Aabatan N!tarisD < en#elasan asal 18 ayat & undang<undang tentang Aabatan N!tarisD <sum ah #abatan N!tarisD

terbatas ada elanggaran< elanggaran terhada >

1al<hal menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah

Tangga atau ke utusan !rganisasi r!%esi :INI;$ ).PENGECUALIAN 7ebera a hal meru akan enge-ualian tidak termasuk elanggaran. sebagai berikut> 1; &; +; memberikan u-a an selamat. berduka -ita dengan tidak men-antumkan nama ribadiD emuatan nama dan alamat n!taris dalam buku anduan n!m!r memasang enun#uk #alan dengan ukuran tidak melebihi tele !n. (aJ yang diterbitkan resmi PT$Telk!m atau lembaga resmiD &9-mJ/9-m dasar "arna utih tulisan hitam tan a men-antumkan nama n!taris. di asang dgn radius maJ 199 meter dari kant!r n!tarisD *. SANKSI 'anksi terhada 1; &; +; ,; /; teguranD eringatanD s-h!rsing : eme-atan sementara;D !nEetting : eme-atan;D emberhentian dengan tidak h!rmat$ elanggar k!de etik beru a>

Pen#atuhan sanksi<sanksi disesuaikan dengan k"antitas dan k"alitas elanggaran$ .. TATA CARA PENEGAKAN KODE ETIK

Penga"asan dan elaksanaan k!de etik> 1; &; +; tingkat ertama !leh Pengurus Daerah INI dan De"an Keh!rmatan tingkat banding !leh Pengurus @ilayah INI dan De"an tingkat terakhir !leh Pengurus Pusat INI dan De"an Keh!rmatan DaerahD Keh!rmatan @ilayahD Pusat$ PEMERIKSAAN DAN PEN,ATUHAN SANKSI /. ALAT PERLENGKAPAN4 De"an Keh!rmatan> alat erlengka an erkum ulan. melakukan emeriksaan dan en#atuhan sanksi elanggaran k!de etik$ 0. a; PEMERIKSAAN dugaan DAN PEN,ATUHAN SANKSI PADA TINGKAT PERTAMA4 elanggaran k!de etik baik diketahui !leh de"an ihak lain Keh!rmatan daerah=la !ran dari Pengurus Daerah atau un harus segera mengadakan sidang$ b; -; Ternyata ada dugaan kuat elanggaran k!de etik maka dalam 4 hari De"an Keh!rmatan Daerah akan memutuskan setelah ker#a De"an Keh!rmatan Daerah berke"a#iban memanggil angg!taD mendengarkan keterangan dan sanksinyaD d; Ke utusan melanggar atau tidak melanggar selambat<lambatnya 1/ hari ker#a setelah tanggal sidang dimana n!taris telah didengar keterangan dan atau embelaannyaD embelaan teradu disertai dengan

ke ada De"an Keh!rmatan Daerah. selambat<lambatnya 4 hari ker#a

e;

angg!ta di anggil tidak datang tan a kabar dalam "aktu 4hari

ker#a. maka anggilannya akan diulang & kali dengan #arak "aktu 4 hari ker#aD %; setelah anggilan ketiga #uga tidak datang tan a kabar dengan alasan a a un. maka De"an Keh!rmatan Daerah akan bersidang dan menentukan utusannyaD g; sanksi emberhentian sementara :s-h!rsing; atau eme-atan :!nEetting; dari keangg!taan erkum ulan. De"an Keh!rmatan Daerah "a#ib berk!nsultasi dengan Pengurus DaerahnyaD h; utusan De"an Keh!rmatan Daerah "a#ib dikirim !leh De"an Keh!rmatan Daerah ke ada angg!ta yang melanggar. tembusannya ke ada Pengurus ?abang. Pengurus Daerah. Pengurus Pusat. dan De"an Keh!rmatan Pusat. dalam "aktu 4 hari ker#a setelah utusanD i; ada tingkat Pengurus Daerah belum dibentuk De"an Keh!rmatan Daerah. maka De"an keh!rmatan @ilayah berke"a#iban dan ber"enang men#alankan ke"a#iban dan ke"enangan De"an Keh!rmatan Daerah dalam rangka enegakan k!de etik atau de"an Keh!rmatan Daerah terdekat$ 7erlaku ula a abila De"an keh!rmatan Daerah tidak sanggu menyelesaikan atau memutuskan ermasalahan yang dihada i$ 11. a; PEMERIKSAAN DAN PEN,ATUHAN SANKSI PADA TINGKAT &ANDING4 utusan sanksi eme-atan sementara :s-h!rsing; atau eme-atan :!nEetting; dari keangg!taan erkum ulan da at dim!h!nkan banding dalam "aktu tiga uluh hari ker#a setelah tanggal enerimaan utusanD b; erm!h!nan naik banding dikirim ter-atat atau dikirim langsung ke De"an Keh!rmatan @ilayah tembusan De"an Keh!rmatan Pusat. engurus usat. "ilayah.daerahD

-; d;

De"an Keh!rmatan Daerah dalam "aktu 4 hari mengirim berkas setelah diterima 4 hari De"an Keh!rmatan @ilayah memanggil

ke ada De"an keh!rmatan PusatD angg!ta guna melakukan embelaan.selan#utnya utusan dalam +9 hari ker#aD e; %; angg!ta tidak hadir tan a ertanggung#a"aban di utus 4 hari setelah De"an keh!rmatan @ilayah menerima erm!h!nan bandingD De"an Keh!rmatan @ilayah mengirim utusannya tembusannya engurus "ilayah. engurus daerah dan de"an Keh!rmatan Daerah. g; a abila

engurus usat INI usat dalam "aktu 4 hari ker#a setelah utusanD utusan De"an Keh!rmatan @ilayah karena De"an Keh!rmatan Daerah belum terbentuk. maka ke utusannya meru akan tingkat bandingD 11. PEMERIKSAAN DAN PEN,ATUHAN SANKSI PADA TINGKAT TERAKHIR a; utusan en#atuhan sanksi eme-atan sementara atau eme-atan dari keangg!taan erkum ulan da at dia#ukan emeriksaan tingkat terakhir ke ada De"an keh!rmatan Pusat dalam "aktu +9 hari ker#a setelah enerimaan surat utusan de"an Keh!rmatan @ilayahD b; erm!h!nan dengan surat ter-atat atau langsung ke ada De"an Keh!rmatan Pusat dan tembusannya ke ada De"an Keh!rmatan Daerah. engurus usat. engurus "ilayah dan engurus daerah$ -;De"an keh!rmatan @ilayah setelah menerima tembusan 4 hari mengirim berkas ke ada De"an keh!rmatan PusatD d; setelah menerima erm!h!nan +9 hari ker#a angg!ta di anggil untuk membela diriD

h;

tidak hadir tan a ertanggung#a"aban di utus +9 hari ker#a setelah

De"an Keh!rmatan Pusat mem er!leh erm!h!nanD e; utusan dikirim 4 hari ker#a tembusan ke ada De"an Keh!rmatan Daerah. engurus -abang. engurus daerah dan engurus usatD 1%. EKSEKUSI a; utusan yang diteta kan De"an Keh!rmatan Daerah. @ilayah. Pusat dilaksanakan engurus DaerahD b; engurus daerah "a#ib men-atat dalam buku angg!ta erkum ulan atas ke utusan De"an Keh!rmatan Daerah. "ilayah. usat. selan#utnya nama n!taris. kasus dan ke utusan diumumkan dalam media n!tariat$ 1'.PEMECATAN SEMENTARA angg!ta erkum ulan yang telah melanggar 66 N!$ +9 Tahun &99, tentang #abatan N!taris dengan utusan dan di utus bersalah di idana yang berkekuatan hukum teta . engurus usat "a#ib meme-at sementara sebagai angg!ta erkum ulan disertai usul ke ada k!nggres agar angg!ta erkum ulan di e-at dari angg!ta erkum ulan$ 1(.KE-A,I&AN PENGURUS PUSAT en#atuhan sanksi eme-atan sementara. eme-atan. emberhentian tidak h!rmat sebagai angg!ta erkum ulan "a#ib diberitahukan !leh engurus usat ke ada Ma#elis Penga"as Daerah. dan tembusannya ke ada menteri 1ukum dan 1AM RI$ 1). KETENTUAN PENUTUP a;angg!ta erkum ulan "a#ib menyesuaikan raktek mau un erilaku dalam men#alankan #abatannya dengan ketentuan<ketentuan yang ter-antum dalam eraturan dan=atau k!de etik iniD b;hanya engurus usat dan=atau alat erlengka an yang lain dari erkum ulan atau angg!ta yang ditun#uk yang berhak dan ber"enang

untuk memberikan enerangan se erlunya ke ada masyarakat tentang k!de etik n!taris dan De"an Keh!rmatan$

Anda mungkin juga menyukai