Menjadi buronan selama 11 tahun tidak membuat Sinar Djoko Tjandra meredup. Djoko
Tjandra merupakan buron Kejaksaan Agung sejak 2009. Saat itu, melalui putusan
tahap peninjauan kembali, Mahkamah Agung menyatakan Djoko bersalah dalam
korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali dan kasus tersebut diberitakan secara luas.
Djoko dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun namun Djoko melarikan diri dan
tidak pernah menjalankan hukuman tersebut (BBC News: 7 Juli 2020).
Rupanya dia masih bebas menjalankan bisnisnya di Indonesia dan bahkan membangun
Gedung pencakar langit di Malaysia. Dan sekarang datang ke Indonesia sebagai
Godfather yang memporak-porandakan aturan hukum dan mental penegak hukum di
negeri ini. Ulah Djoko Tjandra dan kongkalingkong dengan para aparat penegak hukum
telah membuat kita malu sebagai bangsa. Begitu mudah seorang penjahat yang telah
dipidana seenaknya bebas melenggang kemanapun dia mau dan sukses
mengorkestrasi mafia hukum di negeri ini. (Rudi S Kamri: Monologis.id)
Djoko Tjandra ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ke jaksa Pinangki dan
dijerat dengan sangkaan pasal 5 ayat 1 huruf a dan pasal 5 ayat 1 huruf b dan pasal 13
Undang-undang Pemberantasan Tindak pidana korupsi. pemberian suap diduga
berkaitan dengan permohonan peninjauan kembali (PK) dan pengurusan fatwa ke
Mahkamah Agung (MA). (detiknews: 2 September 2020)
Pertanyaan: