Anda di halaman 1dari 2

Diskusikan materi dibawah ini dan berikan jawaban yang tepat dan benar.

Diharapkan jawaban tidak melakukan kopi paste dari manapun ,karena akan
terindikasi plagiasi. Jawaban yang tepat adalah bila Anda menjawab dengan
gaya bahasa sendiri, namun seandainya anda mengutip dari sumber, cantumkan
sumber kutipannya.

Sesuai dengan POJK Nomor 19/POJK.03/2017 dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan (SEOJK) Nomor 56/SEOJK.03/2017 masing-masing tentang
Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, PT BPR Efita Dana Sejahtera sejak tanggal 8
April 2019 telah ditetapkan menjadi status BPR Dalam Pengawasan Khusus
(BDPK) karena rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang
kurang dari 0%. Penetapan status BDPK tersebut disebabkan kelemahan
pengelolaan oleh manajemen BPR yang tidak memperhatikan prinsip kehati-
hatian dan pemenuhan asas perbankan yang sehat. 

Berdasarkan kasus di atas, uraikan  tujuan  pelaksanaan pengawasan yang


dilakukan OJK  terhadap bank dimaksud dan sebut dasar hukumnya.

Berikan Argumentasi Anda dan sertakan sumber referensi yang menjadi rujukan
baik BMP Universitas Terbuka dan referensi lain selain BMP Universitas
Terbuka, sertakan dasar hukum yang relevan dengan tidak asal copy paste!

Jawab
Berdasarkan kasus di atas, tujuan pelaksanaan pengawasan yang dilakukan OJK terhadap
bank dimaksud adalah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
Tentang otoritas Jasa Keungan (OJK), pengaturan, pembinaan, dan pengawasan yang
dilakukan Bank Indonesia (BI) terhadap perbankan hanya untuk yang bersifat macro
prudential. OJK bertugas untuk mengatur dan mengawasi aspek micro prudential yang
meliputi kelembagaan, kesehatan, aspek kehati-hatian, dan pemeriksaan bank.
Sebagaimana POJK Nomor 19/POJK.03/2017, Pasal 1 poin 6 dan 7 di mana
menyebutkan terkait kewajiban penyediaan modal minimum yang mana merupakan rasio
modal terhadap aset tertimbang menurut resiko yang wajib disediakan oleh BPR dan juga
cash rasio di mana perbandingan antara alat likuid terhadap utang lancar sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai tata
cara penilaian tingkat kesehatan BPR dan sistem penilaian tingkat kesehatan BPR
berdasarkan prinsip syariah.
Pengawasan terhadap perbankan pada umumnya terbagi ke dalam dua jenis yakni;
- Macro economic supervision, adalah pengawasan dalam rangka mendorong bank-
bank untuk ikut serta dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan menjaga
kestabilan moneter.
- Prudential supervision, adalah pengawasan yang mendorong bank agar secara
individual tetap berada dalam keadaan sehat dan agar bank senantiasa mampu
menjaga kepentingan masyarakat dengan baik
Dalam hal ini yang dilakukan oleh OJK adalah pengawasan micro prudential, yakni
penilaian tingkat kesehatan dari sebuah individu bank yang bersangkutan di mana
dalam hal ini kondisi kesehatan individu bank menjadi tanggung jawab manajemen
bank yang bersangkutan.

Pustaka
Jamin Ginting, 2023, “Hukum Perbankan Dan Tindak Pidana Pencucian Uang,
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai