Anda di halaman 1dari 33

SKENARIO 1 KEPUTIHAN Pasien wanita, umur 26 tahun, ibu rumah tangga, baru 2 bulan menikah datang berobat ke dokter

dengan keluhan keputihan yang banyak, cair, berbau anyir yang kadang kadang disertai gatal sejak 3 minggu yang lalu. Penderita mempunyai siklus menstruasi yang normal dan tidak menggunakan kontrasepsi. Suami penderita bekerja sebagai supir dan riwayat melakukan hubungan seksual dengan wanita lain disangkal. Pada pemeriksaan genetalia eksterna : labium mayus dan minus tampak eritema dan sedikit erosi. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan: discharge vagina homogeny, keabu abuan dan tampak melekat pada dinding vagina. Pasien disarankan melakukan Pemeriksaan P!P"smear

SASARAN BELAJAR LI 1. Memahami dan menjelaskan tentan Anat!mi enitalia e"te#na dan inte#na $anita #$ %.% &emahami dan menjelaskan tentang makroskopis anatomi genitalia e'terna dan interna #$ %.2 &emahami dan menjelaskan tentang mikroskopis anatomi genitalia e'terna dan interna LI %. Memahami dan menjelaskan tentan Le&k!#ea #$ 2.% &emahami dan menjelaskan tentang de(inisi leukorea #$ 2.2 &emahami dan menjelaskan tentang etiologi leukorea #$ 2.3 &emahami dan menjelaskan tentang klasi(ikasi leukorea #$ 2.) &emahami dan menjelaskan tentang epidemiologi leukorea #$ 2.* &emahami dan menjelaskan tentang pato(isiologi leukorea #$ 2.6 &emahami dan menjelaskan tentang mani(estasi klinis leukorea #$ 2.+ &emahami dan menjelaskan tentang diagnosis dan diagnosis banding leukorea #$ 2., &emahami dan menjelaskan tentang tatalaksana leukorea #$ 2.- &emahami dan menjelaskan tentang komplikasi leukorea #$ 2.%. &emahami dan menjelaskan tentang prognosis leukorea #$ 2.%% &emahami dan menjelaskan tentang pencegahan leukorea

LO '. Memahami dan menjelaskan tentan PAP Smea# #$ 3.% &emahami dan menjelaskan tentang de(inisi P!P Smear #$ 3.2 &emahami dan menjelaskan tentang tujuan P!P Smear #$ 3.3 &emahami dan menjelaskan tentang indikasi P!P Smear #$ 3.) &emahami dan menjelaskan tentang cara kerja P!P smear #$ 3.* &emahami dan menjelaskan tentang hasil pemeriksaan P!P smear

LI (. Memahami dan menjelaskan tentan Thaha#ah )ada ke)&tihan

LI 1. Memahami dan menjelaskan Anat!mi enitalia e"te#na dan inte#na $anita LO 1.1 Memahami dan menjelaskan tentan tentan mak#!sk!)is anat!mi enitalia e"te#na dan inte#na

terdiri dari : O*ARIUM /umlah sepasang 0erletak di dalam pelvis minor 1erbentuk bulat memenjang, agak pipih 2seperti buah almond dengan ukuran 3'%,*'% cm3 0erdiri dari corte', dan medulla 2berisikan pembuluh darah, lim( dan sara(3 4ilekatkan oleh mesovarium pada lig latum 2berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kiri dan kanan uterus. &eluas sampai dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah olah menggantung pada tubae3

4i(iksasi oleh o #ig suspensorium ovarii 2lig in(undibulopelvicum3 : menggantungkan uterus pada dinding panggul antara sudut tuba. o Pada yang ke ovarium terdapat lig ovarii propium o #ig teres uteri 2lig rotundum3 : terdapat d bag atas lateral dari uterus, caudal dari tuba, kedua lig ini melalui canalis inguinalis ke bag cranial labium majus. Pada saat kehamilan mengalami hipertro(i dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar. lig ini

TUBA UTERINA +SALPIN, /umlah sepasang kanan dan kiri &erupakan saluran muscular, panjang %.cm. &enjulur dari uterus kearah ovarium dengan ujung distal terbuka ke dalam rongga peritoneum disebut ostium abdominale 5n(undibulum, bangunan yang berbentuk seperti corong !mpula, bangunan yang membesar 5sthmus, bangunan yang menyempit Pars uterina tubae ialah bag yang melalui dinding uterus $stium uterium ialah muara tuba di dalam uterus

UTERUS $rgan muscular, berbentuk buah jambu 2peer3 agak pipih (acies vesicalis, di dataran ventral menghadap ke 67 (ascies intestinalis, di dataran dorsal menghadap ke usus margo lateralis kanan dan kiri dinding uterus dari luar ke dalam terdiri dari perimetrium, myometrium, dan endometrium. 7terus di bagi atas : o 8undus uteri : bagian yang terletak di atas 2pro'imal3 osteum tuba uterina.
4

o 9orpus uteri : bagian tengah uterus yang berbentuk bulat melebar. 1atas antara corpus uteri dan cervi' uteri dibentuk oleh isthmus uteri, suatu penyempitan di dalam uteri, terletak antara ostium uteri internum anatomicum dengan ostium uteri histologicum. 4istal dari istmus uteri terdapat ruangan melebar disebut cervi' uteri. o 9ervi' uteri : bag yang paling sempit dan menonjol ke dalam rongga vagina. Pada bagian ujung distal cervi' ada bagunan yang menyempit disebut ostum uteri e'ternum. :ongga di dalam cervi' uteri disebut canalis cervicis. *A.INA 1entuk tabung muskular, muali servi' sampai genitalia e'terna. Panjang antara , %2 cm. 1agian distal cervi' menonjol ke dalam rongga vagina disebut portio vaginalis 9ervicis uteri. 1agian cervi' pro'imalnya disebut portio supravaginalis cervicis uteri. :ongga vagina yang mengelilingi portio vaginalis cervicis disebut (orni' yang dapat dibedakan (orni' lateralis de'tra dan sinistra, (orni' anterior dan posterior. 0unika mukosa membentuk rugae yang transversal pada dinding vebtral dan dorsal disebut columna rugarum. 8ascia endopelvis memadat menjadi ligamentum (asialis yang ber(ungsi menunjang servi' dan vagina. #igamentum ligamentum yang ikut mem(iksasi uterus diantaranya : o #ig.9ardinale 2&ackenrodt"s3;lig.cervicalis lateralis : melewati sebelah lateral servi' dan bagian atas vagina ke dinding pelvis. o #ig.utero sacrale;lig.recto uterina : melewati bagian belakang servi' dan (orni' vagina ke (ascia yang melapisi sendi sacro iliaca. &ulai dari isthmus ke jaringan pengikat disebelah lateral dari rectum setinggi vertebrata sacralis 555, mengandung otot polos. o #ig,puboservicale : meluas ke anterior dari lig.cardinale ke pubis 2puboprostatica pada pria3.

o #ig.pubovesicale : dari belakang symphisis pubis menuju collum vesica urinaria. 8iksasi yang utama pada uterus ke vagina adalah : lig.cardinale < utero sacrale. 8ungsi : alat bersenggama, jalan lahir waktu partus, saluran keluar uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu menstruasi dan sekret dari uterus. Pada virgo intacta introitus vaginae sebagian ditutupi oleh suatu selaput yang disebut hymen. &enurut bentuknya dapat dibedakan : o =ymen anularis 2cincin3 o =ymen semilunaris 2bulan sabit3 o =ymen cribri(ormis 2berlubang lubang sebagai saringan3 o =ymen (imbriatus 2 dengan tepi sebagai jari jari3 o =ymen imper(oratus 2tidak berlubang3

Setelah diadakan coitus berulang ulang hanya terdapat sisa sisanya sebagai tonjolan tonjolan yang disebut /a#&n/&lae h0menales yang hilang setelah melahirkan. !.uterina pergi ke ventrocaudal setinggi isthmus uteri, membeok ke medial berjalan di pangkal lig.latum, cranial lig.cardinale uteri membentuk cabang a.vaginalis ke dinding vagina, pangkalnya kearah (undus kemudian bercabang cabang menjadi : o r. $varicus, melalui lig.ovarii proprium menuju ovarium. o !.ligamenti teretis uteri, mengikuti lig.teres uteri. o r.tubarius, mengikuti tuba uterina.
6

Sara( sara( otonom system urogenitale wanita : >.Pudendus, meninggalkan pelvis melalui (oramen in(rapiri(ormis, dorsal spina ischiadica, masuk ke (oramen ischiadicum minus sebagai n.clitoridis. 9abang yang lain : n.hemorrhoidalis in(erior untuk sphincter ani e'ternus dan ke kulit pada regio analis. >.perinealis berakhir sebagai n.labialis untuk labium majus, ia memberi ke rr.cutanei ke kulit.

6asa lymphatica dan nodi lymphatici 2lymphonodi3 o 1agian pro'imal mengikuti kembali r.vaginalis a.uternae ke 5nn.5liaci interni. o 1agian medial mengikuti kembali r.vaginali a.vesicalis in(erior ke 5nn sepanjang a.vesicalis in(erior ke 5nn.5liaci interni. o 1agian dari vagina distal, dinding vestibulum vagina, labium minora, labium majora pergi ke 5nn inguinale super(icialis.

Mak#!sk!)ik O# ana .enitalia Ekste#na

M!ns )&1is +2ene#is-

&erupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit yang di bawahnya terdapat jaringan lemak menutupi tulang kemaluan ;simphisis. &ons veneris ditutupi rambut kemaluan. 8ungsi &ons veneris adalah sebagai pelindung terhadap benturan benturan dari luar dan dapat menghindari in(eksi dari luar. La1i&m maj&s )&dendi Suatu lipatan kulit, ke dorsocaudal berhubungan satu dengan yang lain membentuk comissura posterior labiorum majorum, ventrocranial membentuk comissura anterior labiorum majorum. 4apat dibedakan (acies lateralis :mempunyai rambut dan banyak pigmen. 8acies medialis, mempunyai gld.sebacea yang besar < tidak mempunyai rambut. 9elah yang dibatasi oleh kedua labia majora disebut rima pudendi.

La1ia Min!# )&dendi Suatu lipatan kulit. ?edorso caudal membentuk (renulum labiorum minorum. ?eventrocranial membentuk preputium clitoridis menutupi glands clitoridis dari ventrocranial. 1anyak P4, gld sebacea, jaringan lemak, tidak terdapat (olikel rambut.

3lit!#is 9litoris merupakan suatu bangunan yang terdiri dari: @lans clitoris : ujung distal corpus clitoridis terdapat corpus cavernosum glandis 9orpus clitoris : kedua crura yang bersatu 9rura clitoris U#eth#a 4eminina Panjangnya 3 ) cm, predisposisi 5S?, berjalan dari leher kandung kemih menuju ostium urethrae e'ternum yang terletak diantara clitoris dengan vagina.

Pe#ine&m &erupakan area bentuk belah ketupat, terbagi regio urogenitalis dan analis. 0erletak dibawah diaphragma pelvis, dibatasi oleh ramus in(erior os pubis dan ramus in(erior os ischii kanan dan kiri dan kedua lig.sacrotuberale.

5ia6#a ma Pel2is

) .4iameter obliAua *.4iameter transversa 6.4iameter conjugata

o 9onjugata vera B ukuran anteroposterior /arak antara pinggir atas pubis sampai promontorium. 9onjugata veraBconjugata diagonalis %,* cm >ilai normal %% %3 cm.

o 9onjugata transversa 4iukur dari titik terjauh linea terminalis kiri dan kanan. >ilai normal %3 %),* cm.

o 9onjugata diagonalis /arak antara pinggir bawah pubis sampai promontorium (Anatomi Sistem Reproduksi FK Yarsi, 2011)

LO 1.% Memahami dan menjelaskan tentan e"te#na dan inte#na Inte#na7

tentan

mik#!sk!)is anat!mi

enitalia

10

*a ina 6agina merupakan sarung (ibromuskular berbatas membran mukosa di permukaannya. Pada keadaan biasa ia kempis dengan dinding depan dan belakangnya saling sentuh. 4inding vagina terdiri atas 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa lapisan otot lapisan adventisia La)isan dindin 2a ina M&k!sa &ukosa mempunyai lipatan mendatar, atau ruga dan diliputi epitelberlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Sel selnya dipenuhi glikogen, jadi tampak bervakuol pada hampir semua sajian histologi. Cpitelnya, yang tak dilengkapi kelenjar dilumuri lendir yang berasal dari serviks. 4i bawah epitel terdapat lamina propia yang merupakan jaringan ikat padat dengan banyak serat elastin, leukosit polimor(onuklir, lim(osit dan kadang nodulus lim(atikus. 1anyak leukosit polimor(inuklir dan lim(osit menyebuk epitel terutama sekitar saat haid. Sel epitel permukaan vagina terkelupas terus menerus dan dapat dipelajari dengan cara usapan. Pada primata yang lebih rendah daripada manusia dan pada mamalia lainnya, epitel vaginanya mengalami perubahan siklis sesuai dengan peristiwa siklis pada alat reproduksi lainnya. Pada manusia epitel sedikit berubah selama siklus. >amun demikian kajian pada sel sel vagina yang terlepas, amat berguna pada diagnosis keadaan atro(i dan evaluasi kemajuan terapi estrogen. @likogen yang tercurahkan ke dalam vagina bersama sel epitel yang terkelupas dicerna oleh bakteri penghuni sehingga menghasilkan cairan asam yang melumuri vagina. =imen berupa lipatan mukosa mendatar, menutup sebagian pintu vagina ke dalam vestibulum. La)isan !t!t #apisan otot vagina terdiri atas berkas berkas otot polos yang tersusun berjalinan. #apis dalam tipis dan umumnya berjalan melingkar. #apis luar yang tebal berisi serat memanjang yang berlanjut di atas dengan lapisan otot rahim 2miometrium3. Pada introitus 2pintu vagina3 terdapat s(ingter dari otot rangka. Ad2entisia !dventisianya berupa lapis jaringan ikat padat yang berbaur dengan adventisia organ disekitarnya. Pem1&l&h da#ah8 lim6!sit8 dan se#at sa#a6 Pembuluh darah dan lim(osit banyak terdapat pada dinding vagina. 6ena vena istimewa banyaknya, sehingga adventisianya tampak seperti jaringan erektil. 6agina dipersara(i baik oleh serat sara( bermielin maupun tak bermielin. Dang terkhir ini, membentuk sebuah pleksus berganglion di dalam adventisia dan mempersara(i lapis otot dan dinding pembuluh darahnya. Serat sara( bermielin berakhir sebagai ujung sensoris khusus di dalam mukosa. E"te#na 7
11

!lat kelamin luar secara umum disebut vulva, meliputi klitoris, labium mayus dan minus serta kelenjar tertentu yang bercurah ke dalam vestibulum. Klit!#is ?litoris itu padan penis tetapi tidak sama benar. 5a terdiri atas dua bahan erektil yang berakhir di dalam kepala klitoris atau glans klitoridis yang kecil. 4i luarnya diliputi epitel berlapis gepeng tipis yang dilengkapi dengan ujung sara( sensorik khusus. La1i&m min&s 1erupa lipatan mukosa yang membentuk dinding lateral vestibulum. Cpitelnya berupa epitel berlapis gepeng dan bagian tengahnya terdiri atas jaringan ikat yang berlimpah pembuluh darah. 0erdapat papila tinggi menjorok jauh ke dalam epitel. ?elenjar sebasea terdapat pada kedua permukaannya dan tidak berlengkapan (olikel rambut. La1i&m ma0&s 1erwujud lipatan kulit yang menutupi labium minus. Permukaan dalamnya halus tidak berambut. Permukaan luarnya diliputi epidermis dengan lapisan tanduk dan mempunyai banyak rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea. 1agian tengah setiap bibir mengandung cukup banyak jaringan lemak dan sedikit serat otot polos. *esti1&l&m 0empat bermuaranya vagina dan ureter, dilapisi epitel berlapis gepeng khusus yang banyak mengandung banyak kelenjar kecil yaitu kelenjar vestibulum minor, yang terutama terletak disekitar muara ureter dan di dekat klitoris. &ereka bersesuaian dengan kelenjar #ittre. ?elenjar vestibuler mayor 2kelenjar 1artholin3, beranalog dengan kelenjar bulbourenil pada pria dan terletak di dalam dinding lateral vestibulum. &ereka berwujud kelenjar tubuloalveolar yang menggetahkan lendir. Saluran keluarnya bermuara di dekat pangkal himer. (Textbook Histolo !" Saunders, 200#)

LI %. Memahami dan menjelaskan tentan Le&k!#ea LO %.1 Memahami dan menjelaskan tentan de6inisi le&k!#ea #eukorea 2white discharge, (luor albus, keputihan3 adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat alat genital yang tidak berupa darah. 4alam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar 1artolini. Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal. #eukorea atau keputihan berasal dari: 6ulva

12

Sekret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar kelenjar bartholini dan skene. Sekret ini bertambah pada perangsangan, misalnya sewaktu koitus. /ika kelenjar kelenjar tersebut meradang, oleh karena in(eksi maka sekret berubah jadi (lour. 6agina 6agina tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan transudat dan lendir dari servik. P= dalam vagina disebabkan oleh kegiatan hasil diderlein yang mengubah glukogen 2epitel vagina3 menjadi acidum lacticium. Servik uteri Sekret servik yang normal bersi(at jernih, liat dan alkalis. Sekret ini dipengaruhi hormon hormonovarium baik kuantitas atau kualitasnya. Sekret bertambah pada in(eksi 2cervicitis3 yang dipermudah kejadiannya oleh robekan servik dan tumor servik. ?orpus uteri ?orpus uteri hanya menghasilkan sekret pada (ase post ovulator. Sekret bertambah padaendometritis akut, jika ada sisa plasenta polip mioma submucosa dan carcinoma. 0uba 0uba jarang mengeluarkan (lour albus, kadang kadang terjadi pada hydrosalpin' pro(luens.

Pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk membersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai in(eksi. 4alam kondisi normal, sekret vagina tersebut tampak jernih, putih keruh atau berwarna kekuningan ketika mengering pada pakaian. Sekret ini non irritan, tidak mengganggu, tidak terdapat darah, dan memiliki p= 3,* ),*. 8lora normal vagina meliputi 9orinebacterium, 1acteroides, Peptostreptococcus, @ardnerella, &obiluncuc, &ycoplasma dan 9andida spp. #ingkungan dengan p= asam memberikan (ungsi perlindungan yang dihasilkan oleh lactobacilli #eukorea merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada penderita ginekologik, adanya gejala ini diketahui penderita karena mengotori celananya. 4apat dibedakan antara leukorea yang (isiologik dan yang patologik. #eukorea (isiologik terdiri atas cairan yang kadang kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang sedang pada leukorea patologik terdapat banyak leukosit. ($ikn%osastro, H, Sai&uddin, ', Ra()im)adi, Tri%atmo" Radan dan 'eberapa pen!akit lain pada alat enital *anita in +lmu Kandun an" 1,,," -disi kedua , .etakan Keti a" Ya!asan 'ina /ustaka Sar*ono /ra*irodi)ard%o 0 1akarta) (Amiruddin, 2" Fluor Albus in /en!akit 3enular Seksual" 2004"5KiS 0 1o %akarta)

LO %.% Memahami dan menjelaskan tentan eti!l! i le&k!#ea

13

A. Ke)&tihan 4isi!l! is %. Pada bayi baru lahir sampai kira kira %. hari. 4isini sebabnya ialah pengaruh estrogen di plasenta terhadap uterus dan vagina janin. 2. Eaktu sekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen, leukore disini hilang sendiri. 3. Eanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari dinding vagina. ). Eaktu disekitar ovulasi dengan sekret dari kelenjar kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer. B. Ke)&tihan Pat!l! is 1. Bakte#i 7 @ardanerella vaginalis, 9hlamidia trachomatis, >eisseria gonorhoae 1.1 Gardnerella vaginalis pada keadaan normal ditemukan pada saluran perna(asan terdapat 3.F (lora normal vagina wanita normal bersi(at gram 2 3 penularan dari hubungan se'ual 1.% Chlamidia Trachomatis adalah salah % dari ) spesies chlamydia yang merupakan bakteri khusus yang hidup sebagai parasit intrasel in(eksi bakteri menular se'ual yang ditemukan diseluruh dunia bersi(at dimor(ik memiliki a(initas pada epitel uretra, serviks, konjungtiva mata dapat mengin(eksi (aring, rektum orang yang melakukan hubungan se' oral atau anal respeti( pada bayi terin(eksi waktu dilahirkan mengalami konjungtivitis dan pneumonia 1.' Neisseria Gonorhoae gram 2 3 diplococus memiliki kapsul teroksidasi positi( tidak mampu bergerak tumbuh pada media diperkaya %. Jam&# 7 Candida Albicans adalah spesies kandida yang secara normal ada pada mulut, tenggorokan, usus, kulit spesies penyebab lebih dari ,.F kasus in(eksi kandida pada genitalia pertumbuhan berlebihanG penyebab tersering vaginitis, vulvovaginitis tidak ditularkan secara se'ual
14

bersi(at dimor(ik '. P#!t!9!a7 Trichomonas vaginalis organisme oval ber(lagela berukuran setara dengan sebuah leukosit organisme terdorong oleh gerakan gerakan acak berkedut dari sel (lagelnya (aktor predisposisi : haid, kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral, tindakan sering mencuci vagina penularan : ibu ke bayi karena pengaruh hormon ibu paddHa epitel vagina bayi , penularan melalui hubungan se'ual

(. *i#&s 7 virus herpes dan human pappiloma virus (.1 He#)es Sim)le" +HS*terdapat 2 tipe: tipe %,tipe 2 susunan genom tersebut dapat dibedakan melalui analisis pembatasan enIim dari 4>! virus cara penularan: =sv %: kontakdgnliurygterin(eksi =sv 2 : se'ual atauin(eksi genitalia maternal kepadabayibarulahir (.% H&man )a)il!ma 2i#&s anggota grup papova virus menyebabkan kondiloma akuminata ditularkan secara se'ual penyebab kanker kongenital termasuk karsinoma serviks menggambarkan konsep bahwa strain virus alamiah dapat berbeda dalam potensi onkogenik LO %.' Memahami dan menjelaskan tentan klasi6ikasi le&k!#ea %. #eukorea (isiologis 7mumnya berwarna jernih atau putih dan menjadi kekuningan bila kontak dengan udara yang disebabkan oleh proses oksidasi, tidak gatal, tidak mewarnai pakaian dalam dan tidak berbau. 1erupa cairan, terkadang mucus, banyak epitel, jarang ditemukan leukosit. ?eputihan yang (isiologik dapat ditemukan pada:
15

%.1ayi yang baru lahir sampai umur kira kira %. hariG ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dari plsenta terhadap uterus dan vagina janin. 2.Eaktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh dari estrogenG keputihan disini dapat menghilang dengan sendiri, akan tetapi dapat menimbulkan kecemasan pada orang tua. 3.Eanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh pengeluaran transudat dari dinding vagina. ).Eaktu disekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer. *.Pengeluaran sekret dari kelenjar kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri. 6.Saat kehamilan +.Perubahan &ood 2perasaan hati3 ,.Stress -.Pemakaian kontrasepsi hormonal %..Pembilasan vagina secara rutin #eukorea (isiologis adalah cairan yang keluar dari vagina yang bukan darah dengan si(atyang bermacam macam baik warna, bau, maupun jumlahnya. Pada keadaan normal, cairan yang keluar dari vagina wanita dewasa sebelum menopause terdiri dari epitel vagina, cairan transudasi dari dinding vagina, sekresi dari endoserviks berupa mukus, sekresi dari saluran yang lebih atas dalam jumlah yang bervariasi serta mengandung berbagai mikroorganisme terutama 5a(tobasilus doderlein. 1akteri ini dapat mempertahankan ekosistem vagina dengan 3 cara: a. &enekan pertumbuhan mikroorganisme patologis karena basil doderlein mempunyai kemampuan mengubah glikogen dari epitel vagina yang terlepas menjadi asam laktat, sehingga vagina tetap dalam keadaan asam dengan p= 3,. J ),* pada wanita dalam masa reproduksi. Suasana asam inilah yang mencegah tumbuhnya mikroorganisme patologis. b. &emproduksi =idrogen Peroksida yang toksis terhadap mikro(lora anaerob c. &emiliki mikrovili yang menempel pada reseptor di sel sel epitel vagina, sehingga menghalangi penempelan patogen. !pabila terjadi suatu ketidakseimbangan suasana (lora vagina yang disebabkan oleh beberapa (aktor maka terjadi penurunan (ungsi basil doderlein dengan berkurangnya jumlah glikogen karena (ungsi proteksi basil doderlein berkurang maka terjadi aktivitas dari mikroorganisme patologis yang selama ini ditekan oleh (lora normal vagina. Progresivitas mikroorganisme patologis secara klinis akan memberikan suatu reaksi in(lamasi di daerah vagina. Sistem imun tubuh akan bekerja membantu (ungsi dari basil doderlein sehingga terjadi pengeluaran lekosit P&> maka terjadilah leukorea.

16

Sekret vagina secara normal mengandung: sel epitel vagina, terutama yang paling luar 2super(isial3 yang terkelupas dan dilepaskan ke dalam rongga vaginaG beberapa sel darah putih 2leukosit3. 1akteri bakteri yang normal terdapat dalam vagina antara lain basil doderlein yang berbentuk batang batang gram positi( dan merupakan (lora vagina yangterbanyak, beberapa jenis kokus seperti Strepto(o((us, Stap)!lo(o((us, dan -s()eri(ia (oli. Pada pemeriksaan sekret vagina pada pasien normal, dapat juga ditemukan batang gram positi(, yaitu #actobacillus acidophillus. leukorea normal bisa merupakan kombinasi hasil sekresi dari vulva, vagina, tuba(allopi, uterus, dan serviks. /umlah, konsistensi, dan warna dari leukorea berubah ubah sesuaidengan perubahan hormon di dalam tubuh kita menurut siklus haid. 0abel di bawah inimenjelaskan leukorea normal

)ttp066kar!atulisilmia)kepera*atan"blo spot"(om620076116men enal8keputi)an8leukorr)ea")tml )ttp066***"s(ribd"(om6do(694::412165-;K<R-A 2. #eukorea Patologis #eukorea pada menopause tidak semua patologis. Pada saat menopause sel J sel padaserviks uteri dan vagina mengalami hambatan dalam pematangan sel akibat tidak adanyahormon pemacu, yaitu estrogen. 6agina menjadi kering dan lapisan sel menjadi tipis, kadar glikogen menurun dan basil doderlein berkurang. ?eadaan ini memudahkan terjadinyain(eksi karena tipisnya lapisan sel epitel sehingga mudah menimbulkan luka dan akibatnyatimbul leukorea. Pada masa reproduksi wanita, umumnya epitel kolumnar endoserviks lebih keluar kearah porsio sehingga tampak bagian merah mengelilingi ostium uteri internum. 1ila daerahmerah ini terkelupas akan memudahkan terjadinya in(eksi penyerta dari (lora normal divagina sehingga timbul leukorea. &enurut =amperl dan ?au(man 2%-*-3 penyebab erosi initidak diketahui, kemungkinan terjadi akibat kenaikan estrogen.banyak ditemukan leukosit, warnanya agak kekuning kuningan sampai hijau, lebih kental, biasanya disebabkan oleh karena adanya in(eksi.

17

LO %.( Memahami dan menjelaskan tentan e)idemi!l! i le&k!#ea Sekret vagina sering tampak sebagai suatu gejala genital. Proporsi perempuan yang mengalami (lour albus bervariasi antara % %*F dan hampir seluruhnya memiliki akti(itas seksual yang akti(, tetapi jika merupakan suatu gejala penyakit dapat terjadi pada semua umur. Seringkali (luor albus merupakan indikasi suatu vaginitis, lebih jarang merupakan indikasi dari servisitis tetapi kadang kedua duanya muncul bersamaan. 5n(eksi yang sering menyebabkan vaginitis adalah 0rikomoniasis, 6aginosis bacterial, dan ?andidiasis. Sering penyebab nonin(eksi dari vaginitis meliputi atro(i vagina, alergi atau iritasi bahan kimia. Servisitis sendiri disebabkan oleh @onore dan ?lamidia. Prevalensi dan penyebab vaginitis masih belum pasti karena sering didiagnosis dan diobati sendiri. Selain itu vaginitis seringkali asimptomatis dan dapat disebabkan lebih dari satu penyebab

LO %.: Memahami dan menjelaskan tentan )at!6isi!l! i le&k!#ea &eskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah dari sekret vagina bisa dikatakan suatu yang normal, tetapi perubahan itu selalu diinterpretasikan penderita sebagai suatu in(eksi, khususnya disebabkan oleh jamur. 1eberapa perempuan pun mempunyai sekret vagina yang banyak sekali. 4alam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret vagina, sel sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan bervariasi karena umur, siklus menstruasi, kehamilan, penggunaan pil ?1. #ingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antara #actobacillus acidophilus dengan (lora endogen lain, estrogen, glikogen, p= vagina dan hasil metabolit lain. #actobacillus acidophilus menghasilkan endogen peroksida yang toksik terhadap bakteri pathogen. ?arena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi glikogen, lactobacillus 24oderlein3 dan produksi asam laktat yang menghasilkan p= vagina yang rendah sampai 3,, ),* dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain. ?andidiasis vaginalis merupakan in(eksi vagina yang disebabkan oleh 9andida sp. terutama 9. albicans. 5n(eksi 9andida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan (lora normal sehingga terjadi kandidiasis. =al hal yang mempermudah pertumbuhan ragi adalah penggunaan antibiotik yang berspektrum luas, penggunaan kontrasepsi, kadar estrogen yang tinggi, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, pemakaian pakaian ketat, pasangan seksual baru dan (rekuensi seksual yang tinggi. Perubahan lingkungan vagina seperti peningkatan produksi glikogen saat kehamilan atau peningkatan hormon esterogen dan progesterone karena kontrasepsi oral menyebabkan perlekatan 9andida albicans pada sel epitel vagina dan merupakan media bagi prtumbuhan jamur. 9andida albicans berkembang dengan baik pada lingkungan p= * 6,*. Perubahan ini bisa asimtomatis atau sampai sampai menimbulkan gejala in(eksi. Penggunaan obat immunosupresan juga menajdi (aktor predisposisi kandidiasis vaginalis Pada penderita dengan 0rikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan p= vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi dari 0richomonas vaginalis

18

6aginitis sering disebabkan karena (lora normal vagina berubah karena pengaruh bakteri patogen atau adanya perubahan dari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itu mengalami proli(erasi. !ntibiotik kontrasepsi, hubungan seksual, stres dan hormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen. Pada vaginosis bacterial, diyakini bahwa (aktor (aktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh #actobacillus acidophilus sehingga terjadi perubahan p= dan memacu pertumbuhan @ardnerella vaginalis, &ycoplasma hominis dan &obiluncus yang normalnya dapat dihambat. $rganisme ini menghasilkan produk metabolit misalnya amin, yang menaikkan p= vagina dan menyebabkan pelepasan sel sel vagina. !min juga merupakan penyebab timbulnya bau pada (lour albus pada vaginosis bacterial.223 8lour albus mungkin juga didapati pada perempuan yang menderita tuberculosis, anemia, menstruasi, in(estasi cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan keadaan umum yang jelek , higiene yang buruk dan pada perempuan yang sering menggunakan pembersih vagina, disin(ektan yang kuat Amiruddin, 2" Fluor Albus in /en!akit 3enular Seksual" 2004"5KiS 0 1o %akarta Anindita, $iki" Santi 3artini" 200:" Faktor Resiko Ke%adian Kandidiasis =a inalis pada akseptor K'" Fakultas Kese)atan 3as!arakat" ;>A+R" Suraba!a" 9" 1ar=is ?"1" T)e mana ement o& !nae(olo i(al in&e(tions in <bstetri( and ?!nae(olo ! A .riti(al Approa() to t)e .lini(al /roblems" 1,,#" <x&ord ;ni=ersit! /ress 0 <x&ord

LO %.; Memahami dan menjelaskan tentan mani6estasi klinis le&k!#ea Pada keputihan normal gejala dan tandanya sebagian besar berkaitan dengan siklus menstruasi. 1iasanya berupa cairan lengket berwarna kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. 9airan ini dapat encer ataupun kental dan biasanya pada keputihan yang normal tidak disetai gatal serta akan menghilang dengan sendirinya. Sedangkan pada keputihan abnormal gejala dan tandanya biasanya bisa bervariasi dalam warna, berbau dan disertai keluhan seperti gatal, nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina. 5n(eksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada saluran kencing. Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina meerupakan suatu tanda in(eksi vagina. 5n(eksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala (luor albus: ?eputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri. Sekret vagina yang bertambah banyak :asa panas saat kencing Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal 1erwarna putih kerabu abuan atau kuning dengan bau yang menusuk
19

6aginosis bacterial Sekret vagina yang keruh, encer, putih abu abu hingga kekuning kuningan dengan bau busuk atau amis. 1au semakin bertambah setelah hubungan seksual 0rikomoniasis Sekret vagina biasanya sangat banyak kuning kehijauan, berbusa dan berbau amis. ?andidiasis Sekret vagina menggumpal putih kental. @atal dari sedang hingga berat dan rasa terbakar kemerahan dan bengkak didaerah genital 0idak ada komplikasi yang serius 5n(eksi klamidia 1iasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning seperti pus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal ?eputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terin(eksi atau alat kelamin luar

LO %.< Memahami dan menjelaskan tentan dia n!sis dan dia n!sis 1andin le&k!#ea 4iagnosis penyebab leukorea dapat dicari dengan memperoleh : %. !>!&>CS5S a. $nset: untuk mengetahui sejak kapan gejala seperti ini dialami dan apakah ini merupakan gejala berulang atau pertama kalinya b.Earna dan konsistensi: hal ini sangat penting ditanyakan sebab warna secret dan konsistensi dapat menjadi petunjuk patogen penyebab timbulnya gejala. >amun untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan secret vagina c.@ejala lain: keputihan patologis biasanya selain ditandai bau amis, ada juga sejumlah gejala lain yang menyertai seperti rasa gatal pada daerah trigonum genitalia. @ejala lain yang perlu ditanyakan adalah ada tidaknya rasa panas pada saat miksi dan nyeri abdomen. =al ini untuk memastikan apakah penyebaran penyakit telah mencapai organ urinarius atau visceral. Selain itu juga perlu ditanyakan apakah pada secret vaagina terdapat nanah ataupun darah d.Siklus haid: pada umumnya secret vagina mengalami peningkatan pada saat ovulasi dan akhir masa menstruasi sehingga penting ditanyakan pasien apakah saat ini dia sedang haid atau tidak, dan apakah siklus haidnya teratur e.!ktivitas seksual: pertanyaan yang menyangkut hal ini cukup sensitive namun harus ditanyakan karena banyak penyakit kelamin menular seksual melalui aktivitas seksual yang tidak sehat (.Perilaku menjaga kebersihan organ genitalia: sangat penting menanyakan perilaku higienitas pasien sebab salah sati (aktor yang dapat memicu meningkatnya penyakit kelamin adalah ketidaktepatan saat membersihkan organ genitalia g.:iwayat penyakit sebelumnya dan penggunaan obat antibiotic

20

h. &etode kontrasepsi yang dipakai. Pada penggunaan kontrasepsi hormonal dapatmeningkatkan sekresi kelenjar serviks. ?eadaan ini dapat diperberat dengan adanya in(eksi jamur. Pemakaian 574 juga dapat menyebabkan in(eksi atau iritasi padaserviks yang meragsang sekresi kelenjar serviks menjadi meningkat i. Perilaku : Pasien yang tinggal di asrama atau bersama dengan teman temannyakemungkinan tertular penyakit in(eksi yang menyebabkan terjadinya leukorea cukup besar. 9ontoh kebiasaan yang kurang baik adalah tukar menukar peralatan mandi atauhanduk. 2. PC&C:5?S!!> 85S5? KPemeriksaan secara umum : untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit kronis, gagal ginjal, in(eksi saluran kemih dan in(eksi lain. KPemeriksaan khusus : !.pemeriksaan genitalia : inspeksi dan palpasi genitalia eksterna 1.pemeriksaan spekulum : untuk melihat vagina dan serviks Pada pemeriksaan speculum harus diperhatikan si(at cairannya seperti kekentalan, warn, bau serta kemungkinan adanya benda asing, ulkus dan neoplasma 2kelompok khusus3. Pemeriksaan dalam dilakukan setelah pengambilan sediaan untuk pemeriksaan laboratorium c.pemeriksaan pelvis bimanual : untuk menilai cairan dinding vagina Pada in(eksi karena gonokokkus, kelainan yang dapat ditemui adalah ori(isium uretraeksternum merah, edema dan sekret yang mukopurulen, labio mayora dapat bengkak, merah,dan nyeri tekan. ?adang kadang kelenjar 1artolini ikut meradang dan terasa nyeri waktu berjalan atau duduk. Pada pemeriksaan melalui spekulum terlihat serviks merah dengan erosidan sekret mukopurulen.Pada trikomonas vaginalis dinding vagina tampak merah dan sembab. ?adangterbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai strawberry appearance. 1ila sekret banyak dikeluarkandapat menimbulkan iritasi pada lipat paha atau sekitar genitalia eksterna. 5n(eksi @ardnerella vaginalis memberikan gambaran vulva dan vagina yang berwarnahiperemis, sekret yang melekat pada dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau berkilau. Pada pemeriksaan serviks dapat ditemukan erosi yang disertai lendir bercampur darah yang keluar dari ostium uteri internum.Pada kandidiasis vagina dapat ditemukan peradangan pada vulva dan vagina, padadinding vagina sering terdapat membran membran kecil berwarna putih, yang jika diangkatmeninggalkan bekas yang agak berdarah.Pada kanker serviks awal akan terlihat bercak berwarna merah dengan permukaanyang tidak licin. @ambaran ini dapat berkembang menjadi granuler, berbenjol benjol danulserati( disertai adanya jaringan nekrotik. 4isamping itu tampak sekret yang kental berwarnacoklat dan berbau busuk. Pada kanker serviks lanjut, serviks menjadi nekrosis, berbenjol benjol, ulserati( dan permukaannya bergranuler, memberikan gambaran seperti bunga kol.!danya benda asing dapat dilihat dengan adanya benda yang mengiritasi seperti 574,tampon vagina, pesarium, kondom yang tertinggal dan sebagainya 3.PC&C:5?S!!>#!1$:!0$:57&
21

4ibuat sediaan basah >a9l .,-F (isiologis untuk trikomoniasis, ?$= %.F untuk kandidias, pengecatan gram untuk bakteri penyebab gonore. Pemeriksaan tambahan dilakukan bila ada kecurigaan keganasan. ?ultur dilakukan pada keadaan klinis ke arah gonore tetapi hasil pemeriksaan gram negati(. Pemeriksaan serologis dilakukan bila kecurigaan ke arah klamidia. 1eberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah: a.Penentuan p= Penentuan p= dengan indikator p= 23,. J ),*3 b. Penilaian sediaan basah Penilaian diambil untuk pemeriksaan sediaan basah dengan ?$= %.F, dan pemeriksaan sediaan basah dengan garam (isiologis. 0rikomonasvaginalis akan terlihat jelas dengan garam (isiologis sebagai parasit berbentuk lonjongdengan (lagelanya dan gerakannya yang cepat. Sedangkan .andida albi(ans dapatdilihat jelas dengan ?$= %.F tampak sel ragi 2blastospora3 atau hi(a semu. 6aginitis non spesi(ik yang disebabkan ?ardnerella =a inalis pada sediaan dapat ditemukan beberapa kelompok basil, lekosit yang tidak seberapa banyak, dan banyak sel sel epitel yang sebagian besar permukaannya berbintik bintik. Sel sel ini disebut (lear (ell yang merupakan ciri khas in(eksi ?ardnerella =a inalis. Pemeriksaan sediaan basah dengan larutan garam (isiologis terlihat pergerakan trichomonas berbentuk ovoid, ukuran lebih besar dari P&> dan mempunyai (lagel, leukosit 2L3 dan (lue (ell dapat 2L3 pada 0richomoniasis Pada 9andidiasis, pemeriksaan sediaan basah dengan ?$= %.F atau dengan pewarnaan gram ditemukan blastopora bentuk lonjong, sel tunas, pseudohi(a dan kadang kadang hi(a asli bersepta c. Pewarnaan gram >eisseria onorr)ea memberikan gambaran adanya gonokokkus 2diplokokus gram negative3 intra dan ekstraseluler. ?ardnerella =a inalis memberikan gambaran batang batang berukuran kecil gram negati( yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan banyak sel epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil. d. ?ultur 4engan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab secara pasti, tetapi seringkali kuman tidak tumbuh sehingga harus hati hati dalam pena(siran e. Pemeriksaan serologis. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi herpes genitalis dan human papiloma virus 2=P63 dengan pemeriksaan C#5S!. 9hlamydiasis juga menggunakan pemeriksaan serologis untuk deteksi antigen melalui C#5S!. 4engan pengecatan @iemsa akan ditemukan badan elementer dan badan retikulat

22

(.0es Pap Smear. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi adanya keganasan padaserviks LO %.= Memahami dan menjelaskan tentan tatalaksana le&k!#ea 8isiologis : tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi penerangan untuk menghilangkan kecemasannya. Patologi : 0ergantung penyebabnya 1erikut ini adalah pengobatan dari penyebab paling sering : %. 9andida albicans 0opikal >istatin tablet vagina 2 ' sehari selama 2 minggu ?lotrimaIol %F vaginal krim % ' sehari selama + hari &ikonaIol nitrat 2F % ' ssehari selama + M %) hari Sistemik >istatin tablet ) ' % tablet selama %) hari ?etokonaIol oral 2 ' 2.. mg selama + hari >imoraIol 2 gram dosis tunggal $rnidaIol %,* gram dosis tunggal Pasangan seksual dibawa dalam pengobatan 2. 9hlamidia trachomatis &etronidaIole 6.. mg;hari ) + hari 25llustrated o( te'tbook gynecology3 0etrasiklin ) ' *..mg selama %. %) hari oral Critromisin ) ' *.. mg oral selama %. %) hari bila &inosiklin dosis %2..mg di lanjutkan 2 ' %.. mg;hari selama %)hari 4oksisiklin 2 ' 2.. mg;hari selama %) hari ?otrimoksaIole sama dengan dosis minosiklin 2 ' 2 tablet;hari selama %. hari 3. @ardnerella vaginalis &etronidaIole 2 ' *.. mg &etronidaIole 2 gram dosis tunggal

23

!mpisillin ) ' *.. mg oral sehari selama + hari Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan ). >eisseria gonorhoeae Penicillin prokain ),, juta unit im atau !moksisiklin 3 gr im !mpisiillin 3,* gram im atau 4itambah : 4oksisiklin 2 ' %..mg oral selama + hari atau 0etrasiklin ) ' *.. mg oral selama + hari Critromisin ) ' *.. mg oral selama + hari 0iam(enikol 3,* gram oral ?anamisin 2 gram im $(loksasin ).. mg;oral 7ntuk >eisseria gonorhoeae penghasil Penisilinase Se(tria'on 2*. mg im atau Spektinomisin 2 mg im atau 9ipro(loksasin *.. mg oral 4itambah 4oksisiklin 2 ' %.. mg selama + hari atau 0etrasiklin ) ' *.. mg oral selama + hari Critromisin ) ' *.. mg oral selama + hari *. 6irus herpeks simpleks 1elum ada obat yang dapat memberikan kesembuhan secara tuntas !siklovir krim dioleskan ) ' sehari !siklovir * ' 2.. mg oral selama * hari Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah timbulnya in(eksi sekunder ?ondiloma !kuminata

24

4apat diobati dengan menggunakan suntikan inter(eron suatu pengatur kekebalan. 4apat diberikan obat topical podo(ilin 2*F atau podo(ilotoksin ..*F ditempat dimana kutil berada. 1ila kondiloma berukuran besar dilakukan kauterisasi 6. 0richominas vagonalis K Pilihan utama : metronidaIole 3'2*. mg;hari, per oral selama + hari. /angan diberikan pada wanita hamil, terutama trimester 5 K Pilihan lain : ?lotrimaIol %.. mg;hari intravagina selama + hari. 4apat diberikan pada wanita hamil. K Partner seksual atau sumber kontak dilakukan pemeriksaan rutin traktus genitourinarius dan pengobatan dengan metronidaIole 2 gr peroral dosis tunggal +. Penyebab lain : 4esAuamative in(lammatory vaginitis diberikan antibiotik, kortikosteroid dan estrogen. 6aginitis alergika. Pengobatan pada kasus ini adalah dengan menghindari alergen penyebabnya, misalnya terhadap tissue, sabun, tampon, pembalutwanita. Pada kasus yang dicurigai vaginitis alergika tetapi tidak diketahui penyebabnya dapat diberikan antihistamin. 6aginitis psikosomatis. 7ntuk mengobati pasien ini perlu pendekatan psikologis bahwa ia sebenarnya tidak menderita kelainan yang berarti dan haltersebut timbul akibat kon(lik emosional. Pendekatan yang memandang pasien sebagai manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannyaharus dipikirkan

LO %.> Memahami dan menjelaskan tentan k!m)likasi le&k!#ea %.Pada kasus yang tidak diobati, in(eksi vagina sederhana dapat menyebar ke traktus reproduksi bagian atas dan menyebabkan penyakit lain yang lebih serius, dan dalam waktu yang lama dapat terjadi in(ertilitas 2 Seperti halnya apabila benda asing bertahan di dalam tubuh dapat terjadi syndrome to'ic shock

3.Polip servikalis umumnya tidak membahayakan walaupun dapat menyebabkan in(ertilitas pada waktu berkembang sangat besar ).!danya komplikasi yang spesi(ik berhubungan dengan leukorea pada kehamilan seperti kelahiran prematur, ruptur membrane yang prematur, berat badan bayi lahir rendah, dan endometritis paska kelahiran. peradangan vagina dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti pecahnya plasenta terlalu dini, in(eksi di kantung ketuban, yang dapat menjurus pada kelahiran prematur.

25

&anuaba, 5da 1agus @de. %--,. 5lmu ?ebidanan dan ?andungan 4an ?eluarga 1erencana untuk pendidikan 1idan, C@9: /akarta &ansjoer, !ri( dll. ?apita selekta kedokteran edisi 3 jilid %. &edia aesculapius: /akarta Sastrawinata, Sulaiman, dll. 2..). 5lmu ?esehatan :eproduksi: $bstetri Patologi. C@9 : /akarta

LO %.1? Memahami dan menjelaskan tentan )#! n!sis le&k!#ea Prognosis (lour albus baik akan memberikan respon terhadap pengobatan dalam beberapa hari, dan in(eksinya dapat disembuhkan walaupun dapat timbul kembali pada 2. 3.F wanita walaupun tidak menunjukkan gejala. 4ilaporkan terjadi perbaikan spontan pada lebih dari %;3 kasus. 4engan pengobatan yang tepat dapat memberi angka kesembuhan yang tinggi 2,) -6F3. 4engan perawatan kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih e(ekti(

LO %.11 Memahami dan menjelaskan tentan )en/e ahan le&k!#ea ?eputihan dapat dicegah dengan : a. Selalu cuci daerah kewanitaan dengan air bersih setelah buang air, jangan hanya menyekanya dengan tisu. b. /aga daerah kewanitaan tetap kering. c. =indari bertukar celana dalam dengan teman atau saudara.

d. Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan e. &enggunakan alat pelindung 2kondom3 =al ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan tertularnya penyakit karena hubungan seksual. ?ondom dinilai cukup e(ekti( dalam mencegah penularan P=S (. Pemakaian obat atau cara pro(ilaksis 2pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap jasad renik penyebab penyakit3, dan melakukan pemeriksaan dini g. &elakukan pemeriksaan dengan alat tertentu untuk mendapatkan gambaran alat kelamin yangg lebih baik, seperti melakukkan pemeriksaan kolposkopi yang berupa alat optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang senggama dan bibir kemaluan. 4an merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan. 1eberapa cara dapat dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat pemusnah atau pemungkas, dan melakukan penghancuran lokal pada kutil leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan, atau melakukan pembedahan. $bat obat penawar misalnya betadine vaginal kit, intima, dettol, yang sekadar membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, taoi tidak membunuh kuman penyebabnya

26

&elakukan penyinaran dengan radioakti( atau penyuntikan sitostatiska, sedangkan obat pemusnah misalnya vaksinasi, tetrasiklin, penisilin, thiam(enikol, doksisiklin, eritromisin, (lukoonaIole, metronidaIoole, enystatin dan sebagainya. Pemakain obatmengandung estriol baik krem maupun obat minum berman(aat pada pasienmenopause dengan gejala yang berat h. Pemeriksaan dini. ?anker serviks dapat dicegah secara dini dengan melakukan pemeriksaan pap smear secara berkala. 4engan pemeriksaan pap smear dapat diamatiadanya perubahan sel sel normal menjadi kanker yang terjadi secara berangsur angsur, bukan secara mendadak

LI '. Memahami dan menjelaskan tentan PAP Smea#

Pemeriksaan Pap Smear untuk pertama kali harus dilakukan segera setelah wanita tersebut mulai melakukan hubungan seksual dan harus diulangi setelah % tahun, karena sel sel abnormal dapat terluput dari sekali pemeriksaan. /ika tidak didapati kelainan pada salah satu hasil pemeriksaan Pap Smear, pemeriksaan dapat dilakukan secara teratur dengan interval 2 tahun sekurang kurangnya sampai wanita hamil. Pen e#tian Pa) Smea# Pap 0est 2Pap Smear3 adalah pemeriksaan sitologik epitel porsio dan endoservik uteri untuk penentuan adanya perubahan pra ganas maupun ganas di porsio atau servik uteri 20im P?0P,:S74 4r. Soetomo; 8? 7>!5:, 2...3. Sedangkan menurut =ariyono Einarto dalam seminarnya pada tanggal .* %. 2.., tentang Pap Smear Sebagai 7paya &enghindari ?anker #eher :ahim 1agi Eanita 7sia :eproduksi, pengertian Pap 0est 2Pap Smear3 adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim 2 scrapping 3 untuk mendapatkan sel sel leher rahim kemudian diperiksa sel selnya, agar dapat ditahui terjadinya perubahan atau tidak. 4ari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pap Smear adalah pemeriksaan usapan pada leher rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel sel yang abnormal yang diperiksa dibawah mikroskop.

27

T&j&an Pa) Smea# &enemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk in(eksi =P6 . 2:amli, dkk: 2...3. 7ntuk mendeteksi adanya pra kanker, ini sangat penting ditemukan sebelum seseorang menderita kanker. 2=ariyono.E, 2..,3. &endeteksi kelainan M kelainan yang terjadi pada sel sel leher rahim. &endeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan servik uteri 20im P?0P, :S74 4r. Soetomo ; 8? 7>!5:, 2...3. S0a#at Pen am1ilan Pa) Smea# 1eberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan Pap Smear adalah sebagai berikut : a. Eaktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya. b. 1erikan in(ormasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah diderita c. =ubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 2) jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan. d. Pembilasan vagina dengan macam macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 2) jam sebelumnya. e. =indari pemakaian obat obatan yang dimasukkan ke dalam vagina ), jam sebelum pemeriksaan. (. 1ila anda sedang minum obat tertentu, in(ormasikan kepada petugas kesehatan, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel. 2:epublika. 9, 2..+3. Klasi6ikasi Pa) Smea# >egative: tidak ditemukan sel ganas. ?lasi(ikasi menurut Papanicolau adalah sebagai berikut : ?elas 5 : =anya ditemukan sel sel normal. ?elas 55 : 4itemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak ada bukti keganasan. ?elas 555 : @ambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak konklusi( keganasan. ?elas 56 : @ambaran sitologi yang mencurigakan keganasan. ?elas 6 : @ambaran sitologi yang menunjukkan keganasan. 20im P?0P :S74 4r. Soetomo;8? 7>!5:, 2...3. 5nterpretasi hasil pap test menurut Papanicolaou:
28

%3 ?elas 5 : 5dentik dengan normal smear pemeriksaan ulang % tahun lagi. 23 ?elas 55 : &enunjukkan adanya in(eksi ringan non spesi(ik, kadang disertai: 2a3 ?uman atau virus tertentu. 2b3 Sel dengan kariotik ringan. Pemeriksaan ulang % tahun lagi, pengobatan yang sesuai dengan kausalnya 1ila ada erosi atau radang bernanah, pemeriksaan ulang % bulan setelah pengobatan. 33 ?elas 555 : 4itemukannya sel diaknostik sedang dengan keradangan berat. Periksa ulang % bulan sesudah pengobatan )3 ?elas 56 : 4itemukannya sel sel yang mencurigakan ganas dalam hal demikian dapat ditempuh 3 jalan, yaitu: 2a3 4ilakukan biopsi. 2b3 4ilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3 sediaan 2c3 :ujuk untuk biopsi kon(irmasi. *3 ?elas 6 : 4itemukannya sel sel ganas. 4alam hal ini seperti ditempuh 3 jalan seperti pada hasil kelas 56 untuk kon(irmasi. 20im P?0P :S74 4r. Soetomo;8? 7>!5:, 2...3.

Alat@alat 0an di)e#l&kan &nt&k )en am1ilan )a) test 0ait& 7 %3 8ormulir konsultasi sitologi. 23 Spatula ayre yang dimodi(ikasi dan cytobrush. 33 ?aca benda yang pada satu sisinya telah diberikan tanda;label. )3 Spekulum cocor bebek 2gravels3 kering. *3 0abung berisikan larutan (iksasi alcohol -* F. 2!ri( &ansjoer, 2...3. 3a#a )en am1ilan sediaan 7 %3 Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa label wadah specimen diisi, pastikan bahwa preparat diberi label yang menulis tanggal dan nama serta nomor identitas wanita. 23 @unakan sarung tangan. 33 5nsersi spekulum dengan ukuran tepat, visualisasi serviks, (iksasi speculum untuk memperoleh pajanan yang diperoleh. Pastikan secara cermat membuang setiap materi yang menghalangi visualisasi serviks; mengganggu studi sitologi.
29

)3 Salah satu dari ) metode pengumpulan spesimen berikut untuk apusan pap dapat digunakan : 2a3 0empatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang ujungnya sedikit runcing; pengerik plastic mengenai dan masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. !mbil specimen kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran penuh 2b3 7jung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan normal saline, insersi aplikator tersebut ke dalam saluran serviks 2 cm dan putar 36... 2c3 5nsersi alat gosok sepanjang % 2 cm ke dalam saluran serviks dan putar -. %,... 2d3 @unakan kombinasi metode untuk metode memasukkan spatula. *3 Sebarkan sel sel pada preparat yang sudah diberi label. !pabila sel sel dikumpulkan pada spatula kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas preparat dan usap % kali sampai ke ujung preparat. ?emudian balikkan spatula dan tempatkan sisi datar lain dekat label pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu kali sampai ujung preparat. 63 Segera semprot preparat dengan bahan (iksasi; masukkan bahan tersebut didalam tabung berisi larutan (iksasi.2=elen 6arney, 2..+3. +3 1ila (asilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana, dapat dimasukkan dalam amplop;pembungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah. 4engan pengambilan sediaan yang baik, (iksasi dan pewarnaan sediaan baik serta pengamatan mikroskopik yang cermat, merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan diagnosis. 2:amli,dkk, 2...3. 4akt!#@6akt!# 0an Mem)en a#&hi Hasil Peme#iksaan Pa) Smea# 8aktor M (aktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan Pap Smear yaitu perubahan sel M sel abnormal pada mulut rahim yang akhirnya dapat terjadi kanker serviks antara lain : ?onseling pra pap smear yang tepat: %3 Eaktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya. 23 1erikan in(ormasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah diderita 33 =ubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 2) jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan. )3 Pembilasan vagina dengan macam macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 2) jam sebelumnya. *3 =indari pemakaian obat obatan yang dimasukkan ke dalam vagina ), jam sebelum pemeriksaan. 63 1ila anda sedang minum obat tertentu, in(ormasikan kepada petugas kesehatan, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel. 2:epublika. 9, 2..+3. 3a#a )en am1ilan kesediaan Pengambilan kesediaan yang tak adekuat 262 F3, bisa terjadi kegagalan skrining 2%* F3, interpretasi 223 F3, dan angka positi( palsu 23 %* F3. 7ntuk ketepatan diagnostik perlu

30

diperhatikan komponen dosenviks dan ektoserviks yang diambil dengan gabungan cytobrush dan spatula.

LI (. Memahami dan menjelaskan tentan Thaha#ah )ada ke)&tihan ?eputihan ini umum dialami oleh wanita. 4alam kitab shahih 1ukhari disebutkan, suatu ketika ada beberapa sahabat perempuan datang bertanya kepada !isyah radhiallahu Nanha tentang batasan berakhirnya haidh. 1eliau menjawab : P cd b P e Sf P` Sa ] P^ Y _ P` Sa Q P[ S\ PV P WX YZ P Q PR ST PU SV PO P g/angan kalian tergesa gesa 2menetapkan akhir haidh3 hingga kalian melihat cairan putihh 5bnu =ajar al !sAolani dalam kitabnya (athul bari menjelaskan bahwa cairan putih sebagaimana di sebut hadits di atas menjadi salah satu tanda akhir masa haidh. Selain jenis keputihan di atas, ada pula keputihan yang terjadi dalam keadaan tidak normal, yang umumnya dipicu kuman penyakit dan menyebabkan in(eksi. !kibatnya, timbul gejala gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, kental, lengket, berbau tidak sedap, terasa sangat gatal atau panas. 4alam khaIanah 5slam, keputihan jenis ini biasa disebut dengan cairan putih kekuningan 2su(rah i\jk3 atau cairan putih kekeruhan 2kudrah ilmn3. 0erkait dengan kedua hal ini, di kitab shahih 1ukhari disebutkan bahwa Sahabat bernama 7mmu N!thiyyah radhiallahu Nanha berkata: cu ve Sw P i P\ Pj S^ q `at P P il Pm Ss p` Sa m qU pr PO P co Yn p g?ami tidak menganggap al kudrah 2cairan keruh3 dan as su(rah 2cairan kekuningan3 sama dengan haidhh 1erdasarkan kedua hadis tersebut dapat disimpulkan : %. =ukum orang yang mengalami keputihan tidak sama dengan hukum orang yang mengalami menstruasi. $rang yang sedang keputihan tetap mempunyai kewajiban melaksanakan shalat dan puasa, serta tidak wajib mandi. 2. 9airan keputihan tersebut hukumnya najis, sama dengan hukumnya air kencing. $leh karenanya, apabila ingin melaksanakan shalat, sebelum mengambil wudhu, harus istinjak 2cebok3, dan membersihkan badan atau pakaian yang terkena cairan keputihan terlebih dahulu. Sedangkan apabila cairan keputihan keluar terus menerus, maka orang yang mengalaminya dihukumi dharurah;terpaksa, artinya orang tersebut tetap wajib melaksanakan shalat walaupun salah satu syarat sahnya shalat tidak terpenuhi, yakni sucinya badan dan pakaian dari najis. &enurut ulama Sya(i"iyah, ketentuan tersebut bisa dilaksanakan dengan syarat diawali dengan proses membersihkan, istinjak, wudhu dan kemudian shalat dilakukan secara simultan setelah waktu shalat masuk.2mui.or.id3 Para ulama mengatakan bahwakeputihan itu pada hakikatnya adalah darah penyakit. 4i dalam bab darah wanita, keputihan termasuk ke dalam kelompok darah isti)ad)a). 4arahisti)ad)a) adalah satu jenis darah dari tiga jenis darah wanita. 4arah yang lain adalah darah haidh dan darah ni(as.

31

1erbeda dengan haidh dan ni(as, darah isti)ad)a)tidak mewajibkan mandi %anaba), tetapi hanya mewajibkan wudhux. >amun di sisi lain, darah isti)ad)a) itu sendiri adalah benda najis, sehingga selain wajib berwudhux juga wajib untuk dibersihkan sebagaimana layaknya air kencing. ?alau darah keputihan itu ke luar dan membasahi pakaian, berarti pakaian itu menjadi najis. 0idak sah hukumnya bila dipakai untuk shalat. Perlu diganti dengan pakaian lain yang suci. 7ntuk menghindari gonta ganti pakaian, biasanya para wanita menggunakan pembalut wanita. Sehingga begitu akan shalat, cukup diganti atau dibuka pembalutnya saja.

32

5A4TAR PUSTAKA !miruddin, 4. 8luor !lbus in Penyakit &enular Seksual. 2..3.#?iS : /ogjakarta !nindita, Eiki. Santi &artini. 2..6. 8aktor :esiko ?ejadian ?andidiasis vaginalis pada akseptor ?1. 8akultas ?esehatan &asyarakat. 7>!5:. Surabaya. http:;;karyatulisilmiahkeperawatan.blogspot.com;2..,;%%;mengenal keputihan leukorrhea.html http:;;www.kalbe.co.id;(iles;cdk;(iles;cdky.+)ykulityF2,iF2-.pd( http:;;www.scribd.com;doc;*3663%2%;#C7?$:C! /arvis @./. 0he management o( gynaecological in(ections in $bstetric and @ynaecology ! 9ritical !pproach to the 9linical Problems. %--). $'(ord 7niversity Press : $'(ord &ansjoer, !ri( dll. ?apita selekta kedokteran edisi 3 jilid %. &edia aesculapius: /akarta &anuaba, 5da 1agus @de. %--,. 5lmu ?ebidanan dan ?andungan 4an ?eluarga 1erencana untuk pendidikan 1idan, C@9: /akarta Sastrawinata, Sulaiman, dll. 2..). 5lmu ?esehatan :eproduksi: $bstetri Patologi. C@9 : /akarta So(wan, !chmad. Sistem :eproduksi. 2.%%. 8? D!:S5: /akarta 0e'tbook =istology. Saunders, 2..) Eiknjosastro, =, Sai(uddin, 1, :achimhadi, 0rijatmo. :adang dan 1eberapa penyakit lain pada alat genital wanita in 5lmu ?andungan. %---. Cdisi kedua , 9etakan ?etiga. Dayasan 1ina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo : /akarta

33

Anda mungkin juga menyukai