Jepang merupakan salah satu negara di Asia yang termasuk dalam deretan negara maju di dunia ini.

Kemajuan yang merata dalam berbagai bidang keberadaannya diperhitungkan oleh semua negara. Kesuksesannya membuat bangsa lain terkagum, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Salah satu cara Jepang meraih kesuksesannya yaitu dengan cara belajar dari kegagalan. Jangan heran jika di Jepang dikembangkan ilmu tentang kegagalan atau yang sering disebut dengan Shippaigaku. Dengan prinsip ini, Jepang mampu menghadapi segala permasalahan dengan optimis. Setiap kegagalan yang diperoleh disikapi dengan positif dijadikannya pelajaran yang berharga untuk meraih kesuksesan. Secara geografis, Jepang terletak di daerah yang rawan terjadi gempa. Skala gempa yang terjadi di Jepang tegolong tinggi. amun dengan Shippaigaku Jepang mampu memformulasikan kebijakan yang terkait dengan gempa dengan sangat baik sehingga apabila sewaktu!waktu terjadi gempa masyarakat Jepang sudah siap menghadapinya. Sebagai negara yang berada di ring of fire "cincin api#, kota!kota di Indonesia sangat rentan terhadap bencana gempa bumi, gelombang tsunami, ataupun letusan gunung berapi. $idak ada salahnya jika kita belajar dari semangat Shippaigaku Jepang khususnya dalam hal penanganan bencana nasional. Shippaigaku Istilah Shippaigaku pertama kali diperkenalkan oleh $akashi $achibana, seorang kolumnis Jepang mengomentari studi yang dilakukan oleh %otaro &atamura, seorang profesor gagal teknik mesin di $he ilmu. seperti 'ni(ersity Dengan of kata $okyo. Shippai berarti )anyak sekali dangaku berarti kegagalan

lain shippaigaku berarti ilmu yang mempelajari tentang kegagalan. penyebab ketidaktahuan, ketidakpedulian, kelalaian, kesalahan prosedur, kekurangan data dan sebagainya. Sebagai contoh adalah kasus kebocoran reaktor nuklir *hernobil tahun +,-. yang memakan banyak korban. Kebocoran reaktor nuklir *hernobil yang menggemparkan dunia itu terjadi karena banyak sebab diantaranya adalah desain

reaktor yang kurang baik dan sistem pengamanan yang lemah. Kasus kecelakaan atau kegagalan beserta sebab!sebabnya dirangkum secara sistematis ditulis oleh /rof &atamura dalam sebuah buku. )uku itu mendapat sambutan yang positif dari kalangan internasional. Sejak saat itu berkembanglah ilmu baru bernama Shippaigaku atau ilmu tentag kegagalan. Konsepnya diterima banyak kalangan sehingga didirakanlah Asosiasi Ilmu tentang Kegagalan "AS0, Association for the Study of 0ailur#. 1eski karena awalnya beberapa dikhususkan untuk teknik mesin, shippaigaku diperluas kesalahan di pihak wilayahnya ke bidang teknik lainnya bahkan juga masuk ke bidang manajemen kecelakaan2kegagalan disebebkan manajemen. Jepang dan Gempa-Tsunami 3ilayah 4eografis Jepang berada pada empat lempeng teknonik sekaligus. 5empeng 6khots "Amerika 'tara#, 5empeng 'rasia, 5empeng /asifik dan 5empeng 5aut /hilipina sehingga Jepang memiliki potensi gempa yang sangat tinggi. Setiap kali terjadi pergeseran tektonik pada lempeng manapun gempa akan terjadi di Jepang. $idak hanya gempa, tsunami juga mengancam negeri sakura itu. amun demikian Jepang tetap optimis menghadapinya. )ahkan sistem peringatan bahaya gempa yang dimiliki Jepang merupakan yang terbaik di dunia. Sebagai negara yang sangat sering dilanda gempa dan tsunami, Jepang memberikan perhatian besar dalam penelitian berbagai fenomena kegempaan sejak tahun +,.7. Kemampuan Jepang dalam penanggulangan bencana tidak hanya didukung oleh sarana prasarana yang memadai tetapi juga didukung oleh pemerintah dan seluruh warganya. Kesadaran antisipasi gempa maupun tsunami dibangun di masyarakat. )angunan!bangunan dirancang tahan gempa. Dengan kata lain, semua komponen terintegrasi dalam hal penanganan bencana sebelum maupun pasca bencana membentuk sistem yang sangat baik.

Kesadaran bahwa Jepang selalu diguncang gempa membuat pemerintah selalu memberikan pelatihan rutin bagi warga. 3argapun menyambutnya dengan rajin mengikuti pelatihan tersebut. 1anajemen bencana diajarkan sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi. /rosedur tetap manajemen bencana disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat. 3arga jepang telah mempersiapkan tas atau rangsel berisi peralatan dan perlengkapan jika sewaktu!waktu terjadi gempa atau tsunami. /eralatan penyelamatan gempa dengan mudah bisa dibeli di toko swalayan. Dengan kesiapan yang matang tersebut ketika bencana tiba, masyarakat tahu betul apa yang harus dilakukan, kapan menyelamatkan diri, harus pergi kemana, di mana tempat e(akuasi, dan bagaimana bertahan hidup. )eberapa waktu yang lalu, tepatnya ++ 1aret 89++, gempa dan tsunami mengguncang egeri Sakura itu. 4empa berkekuatan , skala :ichter ini memicu tsunami setinggi ;!+9 meter. 1eski gempa kali ini tercatat sebagai gempa paling dahsyat dalam +;9 tahun terakhir di Jepang, korban jiwa justru paling banyak disebabkan oleh sapuan gelombang tsunami, bukan karena gempa yang terjadi. &ingga +9 hari setelah bencana, korban meninggal atau dilaporkan hilang tercatat 8+.;7, orang. Jumlah itu tergolong sedikit jika dibandingkan dengan kekuatan gempa dan tsunami yang menimpa Jepang. Di Indonesia, pada bulan 6kober 89+9 terjadi tiga bencana alam yang beruntun yaitu banjir 3aisor /apua, gempa dan tsunami di 1entawai, serta meletusnya 4unung 1erapi. Korban meninggal pada banjir 3asior berjumlah +99 orang, gempa dan tsunami di 1entawai menewaskan ;<+ orang, dan letusan 1erapi menelan ++; orang korban jiwa. Sebelumnya, pada 8= 1ei 899. gempa 7,, skala :ichter juga mengguncang %ogyakarta dan sekitarnya yang menewaskan <.9,- orang. )encana paling parah tentu saja gempa bumi dan tsunami di Aceh, 8. Desember 899;, yang menelan korban jiwa hingga 8<9.999 orang. 1elihat angka!angka tersebut sepertinya susah membayangkan apa jadinya jika gempa , skala :ichter beserta tsunaminya yang menimpa Jepang menghajar Indonesia. Jika gempa tsunami Aceh dan Jepang sama!sama berkekuatan , skala :ichter lalu mengapa jumlah korbannya berbeda jauh> Jawabannya adalah karena

Jepang belajar dari tsunami yang terjadi di Aceh. Shippaigaku tidak hanya mempelajari kegagalan2bencana yang terjadi di Jepang saja tetapi juga yang terjadi di seluruh dunia.

Manajemen bencana Indonesia Jumlah korban tsunami di Aceh sebanyak +=<. ,-+ jiwa seharusnya telah menyadarkan pemerintah tentang perlunya manajemen penangangan bencana yang terstruktur dalam rangka mengurangi dampak bencana yang terjadi. /emerintah Jepang, dengan bencana $eluk Itse yang memakan korban 7.9,- jiwa saja telah menyadari kesalahannya dan pada tahun +,.+ menetapkan 'ndang! 'ndang mengenai /edoman /enanggulangan )encana. 'ndang!undang ini menyebutkan bahwa /erdana 1enteri sebagai ketua, bertugas untuk memimpin badan Komite /enanggulangan )encana asional. Anggota Komite terdiri atas seluruh menteri kabinet serta organisasi semi pemerintah yang berhubungan erat dengan bencana alam "anggota saat ini, /alang 1erah Jepang, )ank Jepang, dapat menunjuk )'1 komunikasi sebagai penanggulangan bencana. Ditegaskan bahwa pemerintah berkewajiban untuk melaporkan rencana dan langkah yang telah diambil didalam penanggulangan bencana pada setiap tahun fiskal kepada parlemen. 1aka terbentuklah sistem yang membuat ?bencana alam@ sebagai bahan pembahasan penting bagi negara yang harus dibahas di parlemen sekalipun jumlah bencana alam yang terjadi tidak banyak pada tahun tesebut. $anggung jawab negara, ibu kota, pemerintah pro(insi, kabupaten, kota dan desa, badan!badan sosial yang ditunjuk, penduduk, dan lain!lain menjadi &K, KDD#. Komite ini merupakan badan koordinator pengendalian bencana tertinggi di tingkat pusat. /erdana 1enteri seperti perusahaan listrik, gas, transportasi, dan sosial yang bertanggung jawab terhadap badan

jelas. /ihak!pihak yang berkepentingan ini diwajibkan untuk menyusun rencana penanggulangan bencana. /ada bulan Januari +,,7, terjadi gempa bumi berkekuatan =,< skala richter di &anshin dan Awaji. $ercatat jumlah korban bencana ini mencapai angka ..;<= jiwa. 4edung /emkot Kobe setinggi . lantai porak poranda. /olisi dan petugas pemadam kebakaran yang berada di garda depan penanggulangan terlambat datang ke lokasi bencana karena markas yang seharusnya menjadi pusat komando bencana dan para pemimpinnya ikut menjadi korban. Dalam '' tentang /edoman Kebijakan /enanggulangan )encana ditetapkan pada dasarnya penangggulangan bencana bersifat bottomAup. Aparat desa adalah perangkat pemerintah yang pertama kali harus menanggulangi bencana. Apabila penanganan bencana jauh di luar kemampuan aparat desa, maka bencana akan ditangggulangi oleh pemerintah ibu kota dan pro(insi. /ermasalahnya, ketika kota mengalami kerusakan, maka fungsinya sebagai pusat penanggulangan bencana tidak dapat dijalankan. )erdasarkan pengalaman tersebut, pada bulan Desember tahun +,,7 dilakukan re(isi '' tentang /edoman Kebijakan /enanggulangan )encana. Ketika bencana luar biasa besar melanda, /erdana 1enteri dapat langsung membentuk /usat /enanggulangan )encana Darurat meskipun tidak ada pengumuman darurat bencana. /erdana menteri juga dapat langsung menurunkan perintah kepada kepala instansi pemerintah yang telah ditunjuk sebelumnya. 0akta membuktikan bahwa -9B dari korban meninggal akibat tertimpa bangunan. 6leh sebab itu di Jepang tumbuh kesadaran akan pentingnya /encegahan dini bencana. 'ntuk menekan jumlah korban gempa, bangunan wajib dibuat dengan konstruksi tahan gempa. Saat ini pun, di Jepang terus diupayakan dengan cepat untuk menambah kekuatan konstruksi rumah dan fasilitas sosial. Di Jepang, dengan dipimpin langsung oleh /erdana 1enteri, setiap tahunnya dilakukan latihan e(akuasi secara menyeluruh. Kesadaran akan penanggulangan bencana menjadi demikian tinggi di kalangan instansi, organisasi

juga di kalangan penduduk. 1engacu pada undang!undang tersebut, tanggal + September telah ditunjuk sebagai &ari /encegahan )encana. Selama 1inggu :eduksi )encana yang berpusat pada hari tersebut, lebih dari <,7 juta orang Jepang, termasuk /erdana 1enteri, ikut serta dalam latihan!latihan kesiapan menghadapi bencana yang diadakan oleh seluruh warga negara Jepang. Sejauh ini, pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dibentuk berdasarkan /eraturan /residen omor - $ahun 899-. Sebelumnya badan ini bernama )adan Koordinasi /enanggulangan )encana yang dibentuk berdasarkan /eraturan /residen -< $ahun 8997, menggantikan )adan Koordinasi omor < $ahun 899+. asional omor

asional /enanggulangan

)encana dan /enanganan /engungsi yang dibentuk dengan Keputusan /residen