Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pada kajian sejarah filsafat, bahwa setiap satu faham tertentu yang baru akan mematahkan dan mengkritisi faham yang telah ada dengan argumen-argumennya. Diantaranya ada faham yang secara prinsip mempunyai kesamaan, ada juga yang sama sekali berbeda dan berseberangan, tak jarang seringkali menghujad dalam mematahkan faham lawan. Salah satu faham yang muncul pada abad pertengahan masehi di Eropa adalah faham Rasionalisme. aham ini muncul

dilatarbelakangi oleh pergulatan pemikiran pada masanya dalam merespon kondisi sosial masyarakat Eropa pada waktu itu. Rasionalisme tak bisa dilepaskan dengan era kegelapan di Eropa pada abad tersebut. Rasionalisme muncul akibat ketidakpuasan masyarakat para cendekiawan yang hanya tunduk dan menurut pada tradisi dogmatis !ereja dan tradisi keagamaan yang berkembang pada saat itu. "enurut mereka semua tradisi tersebut tidak rasional dan sangat naif.# Era Aufklarung menandai babak baru kehidupan modern di Eropa. $bad ke-#% dan #& muncul era aufklarung '(erman) atau Enlightenment '*nggris) yang dalam bahasa *ndonesia biasa

Franz Magnis-Suseno, Filsafat sebagai Ilmu Kritis (Cet.IV; Yogyakarta: Kanisius, 1995 ,

!. "5.

diterjemahkan dengan +Pencerahan, atau + ajar -udi,. *stilah ini mencerminkan kesadaran .aman itu, mereka menganggap telah mengatasi masa-masa dimana umat manusia mengalami era kegelapan tradisi dan dogma, serta tunduk dan percaya tanpa mengerti. Era Aufklarung ini mencerminkan kepercayaan akan kemajuan optimisme polos bahwa umat manusia semakin maju ke arah rasinonalitas dan kesempurnaan moral, dan bahwa kedua-duanya itu, yaitu rasionalitas dan kesempurnaan moral berhubungan erat satu sama lain./ B. Rumusan Masalah -erdasarkan latar belakang di atas, maka untuk

memperjelas uraian dalam makalah ini dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut0 #. -agaimana konsep rasionalisme1 /. $pa yang melatar belakangi munculnya rasionalisme1

Franz Magnis-Suseno, Filsafat sebagai Ilmu Kritis (Cet.IV; Yogyakarta: Kanisius, 1995 ,

!. "5.

BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Rasionalisme 1. Pengertian Rasionalisme Secara bahasa rasionalisme berasal dari kata dasar

rasional dan isme. Rasional dapat diartikan masuk akal, sesuai dengan nalar dll, sedangkan isme adalah faham. (adi,

rasionalisme ialah faham yang menyatakan bahwa akal memiliki kekuatan independen untuk dapat mengetahui dan mengungkap prinsip-prinsip pokok dari alam atau terhadap sesuatu kebenaran yang menurut logika, berada sebelum pengalaman tetapi tidak bersifat analitik.2 Secara istilah $hmad 3afsir menjelaskan bahwa

rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal 'reason) adalah alat penting dalam memperoleh pengetahuan yang mengetes pengetahuan. Rasionalisme mendapatkan

pengetahuan melalui proses berpikir secara rasional. Para

%i& 'a&a (ress, Kamus Ilmiah Populer Edisi Lengkap (t.t; 'a&a (ress, #)1) , !. 5$#.

penganut rasionalisme menggunakan potensi akal untuk berpikir dengan tujuan mendapatkan pengetahuan baru dimana akal berpikir mereka adalah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.4 Rasionalisme juga dapat diartikan sebuah faham yang menganggap bahwa akallah yang seharusnya menjadi sumber pengetahuan. 3itik fokus sumber pengetahuan dalam aliran ini adalah kemampuan akal dalam melakukan penalran. Penalran adalah sebuah proses pelatihan intelektual untuk

mengembangkan akal budi manusia. -agi ad5okat, nalar adalah cara membela dan menyanggah kesaksian. -agi ekonomi, nalar adalah sarana membagi sumber daya untuk meningkatkan effesiensi, daya guna dan kemakmuran. -agi ilmua, nalar adalah sebuah metode yang ada dalam epistemologi rasional dalam merancang percobaan untuk memeriksa hipotesis. -ersikap rasional berarti menggunakan kecerdasan untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencapai sebuah tujuan. 6 Dengan rasionalisme dimaksud tuntutan agar semua claim dan

wewenang dipertanggungjawabkan secara argumentatif, dengan argumen-argumen yang tidak mengandalkan kepercayaan dan pra-pengandaian tertenntu, jadi yang dapat diuni5ersalisasikan. 7
+!&a, %a-sir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak .an,ung: (%. /e&a0a /os,akarya, #))9 , !. 1#1.
5 *

hales Sampai !apra (Cet.VII;

Ce2e3 Su&arna, "ekonstruksi Ilmu dari Empirik#"asional Atesi ke Empirik#"asional eistik (.an,ung: .enang Mera! (ress, #))5 , !. 1".
"

Franz Magnis-Suseno, Filsafat sebagai Ilmu Kritis (Cet.IV; Yogyakarta: Kanisius, 199# ,

!. "5.

Dalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun suatu ilme pengetahuan tanpa realitas di luar rasio.% Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa rasionalisme mengedepankan akal sebagai landasan dalam memperoleh pengetahuan. aliran ini juga menegaskan bahwa untuk sampai kepada kebenaran, maka caranya adalah hanya dengan akal. $liran ini memiliki konsep yaitu meragukan segala sesuatu hingga akal mampu menganalisis suatu hal yang mereka ragukan itu hingga akhirnya meyakininya. 3okoh yang terkenal dengan konsep ini adalah Rene Descartes dalam bahasa Perancis atau Renatus 8artesius dalam bahasa 9atin, dimana ia memulai pemikirannya dengan konsep meragukan segala sesuatu yang dapat diragukan. *a menolak silogisme dalam logika.& Rasionalisme dibagi menjadi dua macam yaitu: #) dalam bidang agama, /) dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, biasanya digunakan untuk mengkritik ajaran agama. Dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme dimana rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang dari penemuan akal. 8ontoh yang paling jelas ialah pemahaman kita menghiraukan

1 5

4u!aya S. (ra0a, Aliran#Aliran Filsafatdan Etika (4akarta: (rena,a Me,ia, #))$ , !. 91.

Ce2e3 Su&arna, "ekonstruksi Ilmu dari Empirik#"asional Atesi ke Empirik#"asional eistik (.an,ung: .enang Mera! (ress, #))5 , !. 1".

"

tentang logika dan matematika yang sangat berguna bagi teori pengetahuan.; /. Ciri-Ciri Rasionalisme 8iri-ciri rasionalisme antara lain adalah0#< a. =epercayaan pada kekuatan akal budi manusia. b. Penolakan terhadap tradisi, dogma, dan otoritas. c. Rasionalisme mengembangakan metode baru bagi ilmu pengetahuan yang jelas menunjukkan ciri-ciri kemodernan. d. Sekularisasi yang menimbulkan minimal tiga hal0 pertama, demitologisasi sejarah, kedua, alam, ketiga, perpisahan antara negara dan agama. B. Sebab-sebab Munculnya Rasionalisme Sebagaimana yang telah disingguh dalam pendahuluan diatas, bahwa munculnya faham rasionalisme ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan para pemikir pada abad pertengahan terhadap sikap masyarakat saat itu yang hanya mempercayai sebuah tradisi, dogma gereja tanpa mau memahaminya. "ereka tidak puas dengan apa yang selama itu mereka lakukan disebabkan campur tangan geraja yang sangat dominan terhadap geraklangkah mereka. >amun menurut sejarah sebenarnya secara teknis, rasionalisme ini telah ada sejak masa yunani kuno dimana 3hales telah menerapkan rasionalisme dalam filsafatnya. ini
+!&a, %a-sir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak .an,ung: (%. /e&a0a /os,akarya, #))9 , !. 1#1. +!&a, %a-sir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak .an,ung: (%. /e&a0a /os,akarya, #))9 , !. 1#1.
1) 9

hales Sampai !apra (Cet.VII; hales Sampai !apra (Cet.VII;

dilanjutkan dengan jelas sekali pada orang-orang sofis dan tokoh-tokoh penentangnya 'Sokrates, Plato, $ristoteles), dan juga beberapa tokoh sesudah itu.## Satu tokoh penting yang amat masyhur sebagai pencetus faham rasionalisme ini adalah Descartes, seorang filosof

kelahiran Perancis. *a telah lama merasa tidak puas terhadap perkembangan filsafat yang amat lamban dan banyak memakan korban. $mat lamban terutama bila dibandingkan dengan perkembangan filsafat pada .aman sebelumnya. *a melihat tokoh-tokoh gereja yang mengatasnamakan agama telah

menyebabkan lambannya perkembangan itu. *a ingin filsafat dilepaskan dari dominasi agama kristen. *a juga ingin filsafat dikembalikan kepada semangat filsafat yunani, yaitu filsafat yang berbasis pada akal. *a juga ingin menghidupkan kembali rasionalisme yunani.#/ Descartes adalah tokoh awal yang membuat paradigma lain atau berbeda dengan paradigma keilmuan para filosof sebelumnya. *a menyebut bahwa akal 'rasionalitas) adalah sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat dipercaya. ?anya pengetahuan yang diperoleh melalui akallah yang akan memenuhi syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan ilmiah. $kal dapat menurunkan kebenaran dari dirinya sendiri yaitu atas
+!&a, %a-sir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak .an,ung: (%. /e&a0a /os,akarya, #))9 , !. 1#5. +!&a, %a-sir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak .an,ung: (%. /e&a0a /os,akarya, #))9 , !. 1#5.
1# 11

hales Sampai !apra (Cet.VII; hales Sampai !apra (Cet.VII;

dasar asas-asas pertama yang pasti. !agasan Descartes *ni terlihat begitu kuatnya ia mengandalkan akal secara mutlak. =arena itu, wajar ketika ia sangat anti terhadap dogma gereja yang menurutnya tidak rasional penuh dengan mitos dan tidak dapat mendorong pada kemajuan filsafat pada saat itu.#2 C. Tokoh-tokoh Rasionalisme dan Pemikirannya 1. Rene Decrates Descartes adalah filsuf Perancis yang dilahirkan pada tanggal 2# "aret #6;7 " di wilayah 3ourine, Perancis. *a mempelajari bahasa-bahasa kuno, Sastra 'Prosa Dan Syair), !eografi, Sejarah, $stronomi, ilsafat dan 3eologi. Setelah

mendapat gelar sarjana strata satu di bidang hukum, ia mengabdikan dirinya di dunia militer. Setelah itu, ia keluar dan mulai berkelana di Eropa selama sembilan tahun. *a memikirkan bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan ilmu alam

dengan cara matematis. Rene Descartes berhasil menemukan ilmu mekanika-analitik, dimana ia dapat mengungkapkan

bentuk-bentuk mekanis dengan kode-kode ilmu aljabar. #4 *a adalah filosof perancis, ahli matematika dan santis yang mendapatkan pendidikan di sekolah jesuit.#6 *a menentang terhadap
1$

cara

pendidikan

yang

pernah

diterimanya

dan

Ce2e3 Su&arna, "ekonstruksi Ilmu dari Empirik#"asional Atesi ke Empirik#"asional eistik (.an,ung: .enang Mera! (ress, #))5 , !. 5). Fua, Is&a6i ,an +7,u6 8a&i, Muta9a6i, !ara $udah %elajar Filsafat: %arat dan Islam (Yogyakarta: I/CiSo:, #)1# , !. 11. 8aro6, 8. %itus, Li&ing Issues in Philosoph'( ,iter0e&a!kan M. /as0i,i (Cet.I; 4akarta: (%. .u6an .intang, 195* , !. 11.
15 1*

mengemukakan akan penggunaan akal sebagai alat penyelidikan falsafi.#7 Descartes memegang bendera reformasi dan ino5asi kajian filsafat abad @A** ". *a melandaskan filsafatnya atas asas spontanitas dan keyakinan positif dalam yang matematika. *a

memanfaatkan

metode

matematis

kaidah-kaidahnya

dibatasi sendiri olehnya. *a ingin menerapkan hal itu di semua cabang ilmu pengetahuan, agar terbukti adanya kecermatan dan keyakinan ilmu-ilmu matematis pada ilmu-ilmu lain tersebut. Demikianlah Descartes mendeklarasikan trend rasionalisme pada masa modern. 3rend inilah yang dulu dibawa Plato pada .aman klasik, sehingga karena itulah Descartes pantas mendapat julukan +-apak ilsafat Eropa "odern,. Pemikiran-pemikiran Descartes antara lain0#% a. =eraguan sebelum keyakinan Decrates menciptakan metode keraguan yang ia gunakan untuk menguji pengetahuan-pengetahuannya yang lampau,

dimana ia bisa memilih yang benar dan menghindari yang salah. =arena itulah anda menemukannya meragukan pengetahuan kita terhadap segala hal. *a mengatakan bahwa indra menipu kita dan kebenaran-kebenaran umum yang kita klaim

sesungguhnya mempunyai efek 'kesan) fantasi dan keraguan.


8aro6, 8. %itus, Li&ing Issues in Philosoph'( ,iter0e&a!kan M. /as0i,i (Cet.I; 4akarta: (%. .u6an .intang, 195* , !. 11. Fua, Is&a6i ,an +7,u6 8a&i, Muta9a6i, !ara $udah %elajar Filsafat: %arat dan Islam (Yogyakarta: I/CiSo:, #)1# , !. 1#-15.
11 1"

1)

-ahkan lebih jauh lagi, kita sering salah dalam pembuktian dan penetapan hukum. Sesuatu yang dapat dilintas oleh kesalahan, maka hilanglah keyakinan darinya. Siapa tahu ada spirit jahat yang selalu menipu kita, dimana ia menggambarkan sesuatu yang buruk sebagai yang baik dan yang baik sebagai yang buruk kepada kita1. Dibalik metode keraguan yang diciptakan descartes, ada tujuan untuk sampai kepada keyakinan. *a menamakannya dengan =eraguan "etodologis. Descartes menjadikannya

sebagai sebuah metode atau cara untuk membebaskan akal dari segala kesalahan. "enurut descartes, otak kita sangat mirip dengan sebuah ranjang yang dipenuhi buah-buah apel. $da

yang bagus ada yang busuk. 8ara untuk membersihkannya adalah dengan mengeluarkan apel-apel itu dari ranjang tersebut dan memulai memilih yang bagus satu demi satu untuk dimasukkan kembali ke dalam ranjang. Dengan demikian, kita dapat terbebas dari yang busuk dan menjaga yang bagus. b. Bujud jiwa Sesungguhnya, keraguan terhadap segala sesuatu dalam pengetahuan kita dapat menyampaikan kita kepada sebuah kebenaran yang tidak diragukan. "aka, manakala aku

meragukan bahwa aku sedang melakukan kerja berpikir dan kerja berpikir ini mesti ada supaya aku bisa berpikir. -egitulah descartes mengucapkan ungkapan terkenalnya cogito ergo sum

11

'aku berpikir, maka aku ada). Disini kita melihat bahwa descartes menetapkan wujud jiwa dan bukan badan, karena descartes berbicara tentang .at yang berpikir, bukan badan yang dapat diindera. c. -ukti adanya 3uhan Rene Descartes mencoba membuktikan eksistensi tuhan '$llah) dengan tiga bukti. Bukti pertama, disini Descartes meminjam metode keraguan, dengan urutan sebagai berikut0 #) =eraguan adalah bukti bahwa manusia menyadari bahwa dirinya bersifat kurang dan terbatas. /) $kan tetapi manusia tidak akan menyadari kekurangan yang ada pada dirinya kecuali jika ia memiliki ide 'konsep) tentang +kesempurnaan) dan ide 'konsep) tentang

+eksistensi yang betul-betul sempurna,. 2) 3ak mungkin konsep tentang +kesempurnaan, mampu diwujudkan oleh manusia dalam dirinya, karena dirinya adalah eksistensi yang bersifat kurang dan sesuatu yang kurang tidak bisa menjadi sumber dari sesuatu yang sempurna. 4) (adi ide 'konsep) tentang kesempurnaan diletakkan dalam jiwa kita oleh suatu eksistensi yang sungguh sempurna, yaitu $llah. Bukti kedua, dinamakannya dengan bukti Ontologisberikut0

Eksistensialis.

Descartes

memaparkannya

sebagai

1#

+ketika pikiran memilah-milah pelbagai konsep dan gambaran yang ada padanya, maka diantara berbagai konsep dan

gambaran itu, ia akan menemukan konsep tentang +eksistensi yang maha tahu dan maha kuasa di atas segala sesuatu,. Sesuai dengan apa yang diperolehnya dari ide tersebut, maka dengan mudah pikirannya memutuskan bahwa allah adalah wujud yang sempurna itu. "eskipun pikiran mempunyai konsep-konsep khusus yang berkaitan dengan banyak entitas lain, namun selamanya ia tidak akan melihat entitas yang meyakinkan tentang eksistensi obyekobyek dalam konsep-konsep tersebut. $dapun pada konsep tentang eksistensi yang sempurna ini, pikiran bukan hanya melihat adanya kemungkinan eksistensi, seperti halnya konsepkonsep pikiran tentang sesuatu yang lain. -ahkan, ia melihat adanya eksistensi a.ali-abadi yang mesti ada. Bukti ketiga, disini ia berpegang pada pembuktian yang lalu tentang adanya jiwa. (ika jiwa ada, maka bukanlah aku yang menciptakannya. =arena seandainya aku yang menciptakan jiwaku, aku pasti akan memberinya kesempurnaan yang aku inginkan. Dengan demikian, jiwa kita adalah akibat dari sebuah sebab lain, yaitu $llah. Seandainya aku mengembalikan wujudku kepada eksistensi selain $llahy, maka terpaksa aku akan membentuk rangkaian sebab-akibat hingga sampai kepada sebab pertama.

1$

d. Bujud alam luar Dalam alam luar, kita menemukan banyak objek melalui indera, dimana descartes meragukan apa yang disaksikann oleh 'indera). akan tetapi menurut descartes, akal kita memiliki kesiapan untuk menerima objek-objek itu. karena kita sudah menetapkan keabsahan pengetahuan kita dengan eksistensi $llah, maka allah-lah yang memberikan jaminan kepada kita akan kebenaran yang ada di hadapan akal, karena kebaikan allah akan amaencegahnya untuk memberikan kita akal yang menyesatkan. demikianlah descartes menegaskan kepada kita bahwa alam itu +ada, seperti yang kita lihat. 2. Lei ni! "1#$#-1%1# &' !ottfried Bilhelm 9eibni. adalah filsuf (erman lahir di kota 9eip.ig (erman. $yahnya adalah seorang pengacara dan guru besar bidang etika di salah satu uni5ersitas kota itu. Sejak kecil, leibni. mulai membaca buku-buku di perpustakaan ayahnya. *a kemudian melanjutkan studi di uni5ersitas tempat ayahnya mengajar. Selanjutnya, ia mendalami filsafat dan matematika di bawah bimbingan guru-guru besar masa itu. *a juga meneliti pemikiran filsafat yunani dan kristiani. (esak itu, ia belajar filsafat kepada guru-guru besar filsafat modern sampai ia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang hukum. =emudian ia pergi ke normberg, dimana ia bergabung dengan satu kelompok yang concer pada ilmu kimia. *a juga mempelajari matematika di paris

1*

di bawah bimbingan para ahlinya. 9eibni. pun mempelajari karangan-karangan pascal, filsafat descartes, dan spino.a. *a menciptakan alat hitung yang ditiru dari pascal, serta melakukan impro5isasi, karena disitu ia menambahkan0 penambahan,

pengurangan, pembagian serta sebagian akar bilangan.#& (umlah karya-karyanya tidak bisa ditentukan, tetapi selain makalah-makalah yang pernah ditulis, jumlah karya-karyanya mencapai lebih dari seratus. =arya-karya itu belum sempat dipublikasikan saat ia masih hidup, kecuali sebagian kecil saja. Sampai saat ini, karya-karya itu masih berbentuk manuskripmanuskrip 'tulisan tangan). Diantara buku-bukunya adalah0 kajian tentang pengetahuan,hakikat dan makna, ma.hab baru tentang alam dan hubungan substansi, usaha-usaha baru dalam pemahaman manusia, monadologi. Pemikiran 9eibni. yaitu "a.hab "onadologi, 9eibni.

mengasumsikan adanya substansi-substansi yang tak terbatas jumlahnya yang dianggap sebagai unsur-unsur utama dalam susunan alam. *a menyebutnya dengan monad, artinya bagianbagian tak terpisahkan. "onad adalah atom-atom spiritual, bukan material dan tidak menempati ruang. *a berbeda dengan atom yang dipelajari ilmu-ilmu alam yang dianggap leibni. tak lain sebagai atom-atom nyata.#;
Fua, Is&a6i ,an +7,u6 8a&i, Muta9a6i, !ara $udah %elajar Filsafat: %arat dan Islam (Yogyakarta: I/CiSo:, #)1# , !. 1#-15. Fua, Is&a6i ,an +7,u6 8a&i, Muta9a6i, !ara $udah %elajar Filsafat: %arat dan Islam (Yogyakarta: I/CiSo:, #)1# , !. 5)-5$.
19 15

15

=arakteristik terpenting monad atau atom spiritual adalah sebagai berikut0 a. "onad adalah suatu eksistensi hidup atau atom hidup yang seluruhnya merupakan kekuatan aktif yang selalu

cenderung bekerja dan bergerak. b. *a tidak berbentuk, tidak berskala dan tidak terbagi. c. *a tidak berbentuk dari apapun dan tidak musnah sendiri, tapi mesti ada yang menciptakannya. d. Dari monad, bentuk-bentuk material tergabung.

D. Analisis Pada .aman filsafat modern, tokoh pertama rasionalisme adalah Rene Descartes. 3okoh rasionalisme lainnya adalah -aruch Spino.a dan !ottfried Bilhelm 9eibni.. Descartes

dianggap sebagai -apak

ilsafat "odern. "enurut -ertrand

Russel, kata +-apak, pantas diberikan kepada Descartes karena dialah orang pertama pada .aman modern itu yang membangun filsafat berdasarkan atas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan akliah. Dia pula orang pertama di akhir abad pertengahan yang menyusun argumentasi yang kuat dan tegas yang menyimpulkan bahwa dasar filsafat haruslah akal, bukan perasaan, bukan iman, bukan ayat suci dan bukan yang lainnya. ?al ini disebabkan perasaan tidak puas terhadap perkembangan filsafat yang amat lamban dan banyak memakan korban.

1"

-agi

penganut

rasionalisme,

pengetahuan

diperoleh

melalui kegiatan akal pikiran atau akal budi ketika akal menangkap pelbagai hal yang dihadapinya pada masa hidup seseorang. Selain itu, dalam hal ini tidak ada penyimpulan yang begitu saja terjadi mengenai kedudukan dari ontologis dari sesuatu tidaklah yang diketahui./< Seorang penganut hal rasionalisme yang tidak

memandang

pengalaman

sebagai

mengandung nilai. -ahkan sebaliknya, ia mungkin mencari pengalaman-pengalaman selanjutnya sebagai bahan pembantu atau sebagai pendorong dalam penyelidikan untuk memperoleh kebenaran. Dan ia mungkin mengadakan pembedaan antara pengeta(uan dengan pendapat. Pengetahuan merupakan hasil kegiatan akal yang mengolah hasil tangkapan yang tidak jelas yang timbul dari indera kita, ingatan, atau angan-angan kita./# 9ouis C. =attsoff mencoba memberi gambaran real dengan statement berikut0 +(ika saya mengatakan bahwa saya melihat sebuah pohon, maka saya tidak mempunyai pengetahuan, melainkan hanya pendapat, karena saya membuat pernyataan itu sebagai hasil penyimpulan yang diperoleh dari tangkapan penglihatan mata tertentu dan dari ingatan-ingatan tertentu yang sekarang saya punyai. "ata saya mungkin menipu saya atau ingatan saya hanya dapat mengatakan bahwa saya melihat pohon, dan sebagai akibatnya saya tidak dapat mengatakan bahwa saya mempunyai pengetahuan tentang pohon. 3etapi jika saya mengatakan bahwa /D/ E 4, atau bagi setiap kejadian tentu ada alasannya mengapa hal itu
;ouis <. Kattso-, Elemen of Philosoph'( ,iter0e&a!kan o6e!, Soe0ono Soe&argono (Cet.VII; Yogyakarta: %iara =a2ana Yogya, 1951 , !. 1*). ;ouis <. Kattso-, Elemen of Philosoph'( ,iter0e&a!kan o6e!, Soe0ono Soe&argono (Cet.VII; Yogyakarta: %iara =a2ana Yogya, 1951 , !. 1*1.
#1 #)

11

terjadi, maka saya mempunyai pengetahuan mengenai halhal tersebut berdasarkan atas penalaran.,// 9ouis menegaskan bahwa pernyataan #D/ E 4 bukanlah pendapat, sebab tidak mungkin untuk mengingkarinya, atau mustahil menerima kebenaran dari hasil penjumlahan yang tidak benar seperti /D/ E 6. karena itulah, bagi kalangan

rasionalisme, ukuran kebenaran adalah kemustahilan untuk mengingkari dan untuk dipahamkan yang sebaliknya.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada uraian makalah ini, penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut0 #. =onsep rasionalisme mengedepankan akal sebagai

landasan dalam memperoleh pengetahuan. aliran ini juga menegaskan bahwa untuk sampai kepada kebenaran, maka caranya adalah hanya dengan akal. $liran ini memiliki konsep yaitu meragukan segala sesuatu hingga

;ouis <. Kattso-, Elemen of Philosoph'( ,iter0e&a!kan o6e!, Soe0ono Soe&argono (Cet.VII; Yogyakarta: %iara =a2ana Yogya, 1951 , !. 1*1.

##

15

akal mampu menganalisis suatu hal yang mereka ragukan itu hingga akhirnya meyakininya. /. "unculnya faham rasionalisme ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan para pemikir pada abad pertengahan terhadap sikap masyarakat saat itu yang hanya mempercayai sebuah tradisi, dogma gereja tanpa mau memahaminya. "ereka tidak puas dengan apa yang selama itu mereka lakukan disebabkan campur tangan geraja yang sangat dominan terhadap gerak-langkah mereka. >amun menurut sejarah sebenarnya secara teknis, rasionalisme ini telah ada sejak masa yunani kuno dimana 3hales telah

menerapkan rasionalisme dalam filsafatnya. ini dilanjutkan dengan jelas sekali pada orang-orang sofis dan tokoh-tokoh penentangnya 'Sokrates, Plato, $ristoteles), dan juga beberapa tokoh sesudah itu.

DAFTAR PUSTAKA *smali, uad dan $bdul ?amid "utawali, Cara &uda( Bela)ar *ilsafat+ Barat dan ,slam. Fogyakarta0 *R8iSoD, /<#/. =attsof, 9ouis C. Elemen of -(ilosop(., diterjemahkan oleh, Soejono Soemargono. 8et.A**: Fogyakarta0 3iara Bacana Fogya, #;&%.

19

Praja, (uhaya S. Aliran-Aliran *ilsafatdan Etika. (akarta0 Prenada "edia, /<<2. Sumarna, 8ecep. Rekonstruksi ,lmu dari Empirik-Rasional Atesi ke Empirik-Rasional /eistik. -andung0 -enang "erah Press, /<<6. Suseno, ran. "agnis. *ilsafat se agai ,lmu 0ritis. 8et.*A: Fogyakarta0 =anisius, #;;6. 3afsir, $hmad. *ilsafat 1mum+ Akal dan 2ati 3e)ak /(ales 3ampai Capra. 8et.A**: -andung0 P3. Remaja Rosdakarya, /<<;. 3itus, ?arold ?. Li4ing ,ssues in -(ilosop(.. Diterjemahkan ". Rasjidi. 8et.*: (akarta0 P3. -ulan -intang, #;&4.

Anda mungkin juga menyukai