Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) HALUSINASI

A. Topik Halusinasi

B. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Umum Klien mampu mengendalikan atau mengontrol halusinasinya dan mampu meningkatkan respon kognitif dan psikomotor. 2. Tujuan Khusus Klien dapat : a. Mengenali halusinasinya : Isi, waktu terjadinya, frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi. b. Klien mampu mengontrol halusinasinya c. Mengikuti program pengobatan secara optimal 3. Tujuan Hari ini Klien dapat menceritakan tentang halusinasinya.

C. Metode Metode yang digunakan dalam terapi kelompok ini menggunakan metode social terafeutik yang didasari pada kogniitif, afektif dan psikomotor.

D. Landasan Teori Terapi kelompok merupakan suatu terapi yang dilakukan oleh sekelompok secara bersama-sama dengan jalan berdiskusi sama lain dipimpin oleh seorang terapis. Terapi kelompok ini dilaksanakan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri klien untuk melakukan hubungan dengan orang lain dan memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Halusinasi merupakan penyerapan tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera seorang klien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun dasarnya mungkin organic, psikotik fungsional ataupun listrik (Ilmu kedokteran jiwa, 1990) Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik (Stuart & Sundenn, 1998). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa halusinasi merupakan sensori persepsi yang muncul tanpa adanya stimulus yang meliputi semua system penginderaan yang terjadi pada saat kesadaran penuh atau baik.

E. Kriteria Pasien Kegiatan terapi kelompok ini akan diikuti oleh ; 1. Klien yang tenang dan kooperatif 2. Klien yang tidak mengalami proses fikir 3. Klien yang mempunyai emosi yang terkontrol 4. Klien yang tidak mengalami gangguan kesehatan fisik.

F. Jadwal Kegiatan 1. Tempat 2. Hari, tanggal 3. Waktu : Ruang Merpati : Jumat, 12 Agustus 2011 : Pukul 13.00 WIB ( 30 menit)

G. Struktur Kelompok 1. Jumlah dan nama pasien a. Jumlah 4 orang b. Nama pasien 1) . Ny N 2) . Ny. E 3) . Ny. R 4) . Ny. I

2. Pengorganisasian a. Leader Tugas : 1) Memimpin jalannya TAK 2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi 3) Membuka acara 4) Memimpin diskusi kelompok 5) Menutup acara diskusi b. Co Leader Tugas : 1) Mendampingi leader 2) Mengambil alih posisi leader jika leader pasif 3) Mengarahkan kembali posisi pimpinan kepada leader 4) Menjadi motivator c. Fasilitator : Tugas : 1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok 2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif 3) Mengikuti jalannya permainan 4) Sebagai anggota kelompok

d. Observer Tugas : 1) Mencatat serta mengamati respon pasien 2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari persiapan, proses dan penutupan dengan format evaluasi kelompok

H. Media 1. Tape recorder/laptop 2. Kaset 3. Microphone

I. Strategi Pelaksanaan 1. Fase Pra Orientasi a. Menyiapkan seting tempat. b. Mengambil pasien 5 menit sebelum acara dimulai. c. Peserta duduk diskusi masing-masing. 2. Fase Orientasi (5 menit) a. Terapis berdiri di depan, memberikan salam dan memperkenalkan anggota kelompok (terapis dan klien) b. Leader menjelaskan kontrak waktu atau lama terapi aktivitas kelompok c. Leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik d. Leader menjelaskan aturan main dan tata tertib terapi aktivitas kelompok

3. Fase kerja (25 menit) a. Leader mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri b. Leader menjelaskan bahwa lagu akan diputar, klien boleh tepuk tangan atau berjoged sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu. c. Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoged dan tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik. d. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran. e. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan

perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan. 4. Fase terminasi (5 menit) a. Menanyakan perasaan anggota setelah melaksanakan terapi kelompok b. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok c. Salam dan penutup

J. Tata Tertib 1. Peserta bersedia mengikuti TAK 2. Terapis dan peserta harus hadir 5 menit sebelum acara terapi kelompok dimulai 3. Terapis dan peserta berpakain rapih dan bersih

4. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama TAK 5. Peserta tidak boleh meninggalkan kegiatan selama TAK berlangsung 6. Peserta harus berperan aktif dalam diskusi 7. Apabila peserta ingin mengajukan pertanyaan dan saran peserta angkat tangan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader 8. Peserta tidak boleh membicarakan topik diluar yang disepakati

K. Program Antisipasi Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK. Lamgkah langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah : 1. Bila peserta yang telah bersedia untuk mengikuti TAK tetapi ketika pada saat pelaksanaan, ternyata tidak bersedia maka langkah yang diambil adalah dengan mempersiapkan peserta cadangan yang telah diseleksi sesuai denagn kriteria dan disepakati oleh anggota kelompok lainnya. 2. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati maka berdasarkan kesepakatan, ditegur terlebih dahulu dan dikeluarkan dari kegiatan. 3. Bila ada anggota kelompok yang ingin keluar, harus dibicarakan dengan semua anggota kelompok 4. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader menyatakan bahwa kekerasan fisik tidak diperkenankan selama kegiatan berlangsung.

5. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan, leader mengeksplorasi dalam kegiatan.

L. Pembagian Tugas 1. Leader 2. Co leader 3. Fasilitator 4. Observer : Neli Marlina : Ali Murtado : Rudi Rusyanto, Iman Nurzaman : Kusmawan

M. Seting Tempat 1. Terapis dan kelompok duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang Visulisasi setting tempat:
Keterangan : : Leader : Pasien : Observer : Co leader : Fasilitator

N. Evaluasi 1. Anggota terapi dapat mengungkapkan perasaannya setelah kegiatan selesai 2. Anggota terapi dapat mengikuti prosedur dari permainan yang akan dilakukan. 3. Klien dapat berespon terahdap musik 4. Klien dapat memberikan pendapat tentang musik yang didengar

O. Penutup Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungannya dalam pembuatan proposal ini kami ucapkan terima kasih.

10

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Dirjen Yanmed Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat. 2011. Kumpulan materi keperawatan jiwa. RSJ Jawa Barat Stuart & Sunden. 1998. Ilmu Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai