Anda di halaman 1dari 21

Kematian Mendadak dan Aspek Medikolegalnya

Dr. Iwan Aflanie, M. Kes, Sp.F

DEFINISI
KEMATIAN YANG TERJADI SECARA TIBATIBA DISEBABKAN PENYAKIT ALAMIAH DIMANA TIDAK ADA UNSUR TRAUMA DAN ATAU KERACUNAN, DIMANA ORANG TERSEBUT SEBELUMNYA TAMPAK SEHAT

CARA KEMATIAN
Wajar semata-mata hanya karena penyakit Kecelakaan Tidak Wajar Pembunuhan Bunuh diri memiliki dampak hukum

Kematian

Kasus kematian mendadak merupakan kematian tidak wajar Kematian mendadak merupakan peristiwa yang tidak terduga terjadi sekonyong-konyongnya tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Kematian mendadak dapat terjadi saat dalam tugas, perjalanan, atau saat bekerja, atau tidur, atau melakukan sesuatu yang emosional. Sedang tempatnya sangat bervariasi, bisa di kendaaraan, hotel, rumah, kantor, penginapan dan rekreasi.

Pada umumnya kasus kematian mendadak bervariasi antara 5080 tahun, dan yang terbanyak adalah pihak laki-laki mengingat motivasi kerja dan bepergian. Berbagai penyakit dapat menimbulkan kematian mendadak antara lain penyakit jantung, hipertensi (cardio vascular), dan penyakit-penyakit metabolisme antara lain diabetes melitus dan hyperlipidemi (kolesterol, triglycerid) dan metabolisme protein antara lain asam urat dan urium. Maka pada usia tersebut di atas pada berbagai instansi dilakukan check up terutama pada menjelang purna tugas.

Aspek Medikolegal
MENINGGAL DUNIA PADA TEMPAT YANG TAK LAZIM HOTEL, RESTORAN, CAFE, DLL. MENINGGAL TAK ADA YANG MENYAKSIKAN TERJADI PADA ORANG PENTING.

Apa tindakan kita (dokter) ??


1. Bersama penyidik melakukan pemeriksaan di TKP 2. Melakukan anamnesa terhadap keluarga mengenai: - adanya riwayat penyakit - obat-obatan yang rutin dikonsumsi - riwayat kunjungan ke dokter atau rumah sakit 3. Melakukan pemeriksaan luar secara lengkap dan teliti, termasuk barang-barang yang dipakai oleh korban.
Tanda-tanda luar yang dapat dikaitkan dengan kematian mendadak cyanosis (warna kebiruan), gambaran pembuluh darah tampak jelas khususnya pada leher, sisa muntahan, pembengkakan kaki, atau postur tubuh, dll

4. Melakukan pemeriksaan dalam (otopsi) mencari tanda-tanda kelainan yang ada pada alat dalam, mungkin dalam pengamatan ditemukan sesuatu yang terkait dengan kematian mendadak
5. MelakukanPemeriksaan penunjang, antara PA, dan Lab Toxicology. lain

6. Menyusun Laporan hasil pemeriksaan TKP, Pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang

Sselingan

!!!!!!!!

BAGAIMANA SIKAP CEWEK MATRE TERHADAP SEORANG COWOK?


AYO TEBAK!!!

MENYERAH?

KALO BANYAK UANGNYA NAMANYA GOOD BOY

KALO GAK ADA UANG NAMANYA GOOD BY

PENYEBAB KEMATIAN TERSERING

Pada jantung:

KELAINAN PEMBULUH KORONER KELAINAN KONGENITAL HIPERTENSI INFEKSI OTOT JANTUNG TAMPONADE JANTUNG TROMBO-EMBOLI

PADA PARU
PNEUMONIA/BRONKOPNEUMONIA EDEMA PARU BENDA ASING EDEMA GLOTTIS KANKER PARU LARINGITIS DIFTERI

Apalagi ya

EMBOLI UDARA ASPIRASI PNEUMONIA KOLAPS JARINGAN PARU TBC PARU DENGAN CAVERNE PECAH

Saluran makanan

PERDARAHAN DAN TUKAK PERFORASI OBSTRUKSI USUS HALUS RADANG PANKREAS, KANDUNG EMPEDU RUPTURA HERNIA, LIMPA ABSES HATI YANG PECAH

Sistem saraf

PERDARAHAN INTRAKRANIAL EMBOLI ATHEROSKLEROTIK RADANG, ABSES, TUMOR EPILEPSI

Saluran kemih, ginjal dan organ reproduksi


GAGAL GINJAL OLEH BATU, INFEKSI, TUMOR RUPTURA SALURAN KEMIH KISTA OVARIUM TERPELINTIR KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU EKLAMPSIA PERDARAHAN UTERUS YANG HEBAT

Lain-lain

SYOK DIABETES MELITUS REAKSI TERHADAP OBAT

Analisis
Kalau korban hanya dilakukan pemeriksaan luar saja dan situasi badan tidak ada masalah berarti sebab kematian pasti tidak dapat ditentukan, kemungkinan karena penyakit. Kematian karena racun dapat dideteksi lewat laboratorium. Kalau dilakukan pemeriksaan dalam dilakukan pemeriksaan patologi anatomi kemungkinan dapat dilihat kelainan-kelainan yang dikaitkan dengan penyakit tertentu yang dapat dikaitkan dengan kematian mendadak.

Kalau pemeriksaan jaringan dan laboratorium tidak ada kelainan mungkin meninggal karena reflektoris (reflek vagal)
Kalau dalam analisa ada kelainan-kelaian toxicology akibat racun kemungkinan kematian minum racun atau diracun atau overdosis. Deteksi racun yang biasa dilakukan : racun sianida, racun pestisida, miras, narkotika dan psikotropika.

Bila dalam kesimpulan ada dugaan tindakan kriminal maka penyidik melakukan penyidikan lebih lanjut secara ketat dan teliti. Kalau korban terlanjur dimakamkan maka dilakukan pembongkaran jenazah selanjutnya pemeriksaan seperti tersebut di atas (PL, PD, Lab).

Anda mungkin juga menyukai