Anda di halaman 1dari 28

PENDIDIKAN KESEHATAN & BEBERAPA MODEL PERUBAHAN PERILAKU

Ani Margawati, PhD

PERAN PENDIDIK KESEHATAN


Terdapat hubungan yang erat antara perilaku dengan derajat kesehatan individu/masyarakat Blum (1974) perilaku lebih besar perannya dalam menentukan pemanfaatan sarana kesehatan Penyediaan & penambahan sarana pelayanan kesehatan tidak selalu diikuti oleh peningkatan pemanfaatan sarana2 tersebut. Apabila diinginkan peningkatan derajat kesehatan maka diperlukan perubahan perilaku kesehatan

PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan mencakup kegiatan peningkatan kesadaran dan kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit, penyembuhan & rehabilitasi Suatu proses mendidik individu/masyarakat supaya mereka dapat memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya

PENDIDIKAN KESEHATAN
Unsur dalam pendidikan kesehatan
Unsur masukan (input) perilaku pemakai sarana kesehatan dan petugas kesehatan Output (unsur keluaran) perubahan perilaku kesehatan masyarakat sasaran yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan

Pendidikan kesehatan merupakan proses yang dinamis; dipengaruhi oleh faktorfaktor sosial, budaya, ekonomi & politik

3 CARA MERUBAH PERILAKU INDIVIDU/MASYARAKAT (Notoatmodjo & Sarwono, 1986)

MENGGUNAKAN KEKUASAAN/KEKUATAN
Memakai hukuman, paksaan ataupun hadiah

MEMBERIKAN INFORMASI
Pemberian pendidikan sehingga timbul kesadaran Perlu waktu

DISKUSI /PARTISIPASI

MODEL PENGURANGAN RASA TAKUT


Emosi seseorang besar pengaruhnya terhadap penerimaan & pengolahan informasi yang diterima Makin kuat emosi seseorang, makin berkurang kemampuan rasionalnya dalam mengolah suatu informasi Individu yang dalam keadaan marah, sedih, dsb biasanya tidak dapat mendengarkan dengan baik informasi yang diterimanya

MODEL PENGURANGAN RASA TAKUT


Agar pemberian informasi tentang suatu tindakan pencegahan atau penyembuhan penyakit dapat dipahami dengan baik, maka rasa takut si pasien perlu dikurang Namun rasa takut tidak selamanya menimbulkan reaksi penolakan atas tindakan yang dianjurkan, kadang malah memacu individu untuk memacu tindakan tersebut

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS


Disebut sebagai innovation decision process theory proses kejiwaan yang dialami oleh seorang individu, sejak menerima informasi/pengetahuan tentang suatu hal yang baru sampai pada saat dia menerima atau menolak ide baru tersebut Implisit dalam proses perubahan perilaku adalah adanya suatu ide/gagasan baru yang diperkenalkan kepada individu dan diharapkan dapat diterima/diadopsi oleh individu tersebut

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS


Proses adopsi melalui 5 tahap, yaitu:
Mengetahui/menyadari tentang adanya ide baru tersebut (awareness) Menaruh perhatian terhadap ide tersebut (interest) Memberikan penilaian (evaluation) Mencoba memakainya (trial) Apabila setuju akan dipakainya (adoption)

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS


Proses adopsi tidak terhenti segera setelah suatu inovasi diterima/ditolak Proses dapat berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan Teori tersebut kemudian dikembangkan oleh Rogers & Shoemaker (1978) menjadi 4 tahap, yaitu : knowledge, persuasion, decision & conformation

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS


Tidak setiap orang mempunyai kecepatan yang sama dalam mengadopsi sesuatu yang baru Golongan yang paling cepat menerima disebut sebagai golongan pelopor (innovator) ; kelompoknya disebut early majority (kelompok awal) Laggard golongan yang susah dirubah perilkunya ; orang tua, penganut tradisi, kurang terpelajar

TEORI PERTENTANGAN KEKUATAN (LEWIN)


Force field analysis dalam diri individu selalu terdapat kekuatan/dorongan yang saling bertentangan Disatu pihak ada driving force yang mendorong untuk melakukan tindakan Dilain pihak ada restraining force yang menghambat terjadinya tindakan individu

TEORI PERTENTANGAN KEKUATAN (LEWIN)


Agar individu dapat memilih driving force, maka dapat ditempuh dengan tiga cara:
Memperkuat driving forces Mengurangi restraining forces Memperkuat unsur pendorong dan sekaligus mengurangi hambatan-hambatan yang ada

HEALTH BELIEF MODEL (ROSENSTOCK)


Perilaku individu ditentukan oleh motif dan kepercayaan, tanpa memperdulikan apakah motif dan kepercayaan tersebut sesuai dengan pihak lain Kebutuhan kesehatan obyektif diidentifikasi oleh petugas kesehatan berdasarkan penilaian secara profesional Subyektif berdasarkan penilaian kesehatan individu

HEALTH BELIEF MODEL (ROSENSTOCK)


Health belief model terdiri dari 5 unsur utama:
Persepsi individu tentang kemungkinannya terkena suatu penyakit (perceived susceptibility) Pandangan individu tentang adanya beratnya penyakit (perceived seriousness) Ancaman terhadap penyakit (perceived threats) Perceived benefits & barries Cues to action

PROSES PERUBAHAN SIKAP (KELMAN)


KELMAN: perubahan sikap & perilaku individu dimulai dengan tahap:
kepatuhan
Perubahan yang terjadi bersifat sementara

Identifikasi
Kepatuhan yang terjadi karena terpakas

Internalisasi

TEORI PERTENTANGAN KEKUATAN (LEWIN)


Menurut Lewin, proses perubahan perilaku itu tidak terjadi secara langsung melainkan melalui 5 tahap yang disebut unfreezing to refreezing (mencair sampai membeku kembali). Proses ini dimulai dengan:
Tahap pencairan (unfreezing) Tahap diagnosa masalah (problem diagnosis) Tahap penentuan tujuan (goal setting) Tahap penerimaan perilaku baru (new behaviour) Tahap pembekuan kembali (refreezing)

MODEL PERUBAHAN PERILAKU (GREEN)


Kesehatan individu/masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku & non perilaku Faktor perilaku ditentukan oleh 3 kelompok faktor, yaitu:
Faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial,) Faktor pendukung (tersedianya sarana pelayanan kesehatan & kemudahan mencapainya Faktor pendorong (sikap & perilaku petugas kesehatan

STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU (KELMAN & WARWICK)

Berdasarkna teori tentang proses perubahan perilaku kesehatan, Kelman & Warwick mengembangkan tipologi dari strategi untuk melakukan intervensi sosial. Beberapa strategi tersebut adalah:
Paksaan (coercien) terletak di skala awal, memaksa individu dengan ancaman atau sanksi yang berat

STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU (KELMAN & WARWICK)


Manipulasi mengubah situasi lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga individu/kelompok tidak mempunyai pilihan lagi selain mematuhi peraturan yang baru Persuasi memberikan kebebasan lebih besar kepada kelompok/individu. Dalam strategi ini petugas memberikan pengaruh pribadinya untuk mengubah sikap/perilaku sehingga obyek merasa diberi hak & kesempatan. Fasilitasi kelompok/individu diberi kebebasan untuk menentukan sendiri perilaku yang ingin dituju dan petugas hanya membantu mereka untuk pencapaian tujuan

MODEL PENYESUAIAN PERILAKU (MERTON) Pengembangan teori Kelman yang terdiri dari 5 kategori: Kepatuhan/konfirmitas terjadi apabila sasaran individu sesuai dengan nilai budaya atau norma sosial kelompoknya Innovasi terjadi apabila dalam kelompok tersebut tidak terdapat nilai budaya dan norma sosial yang kuat

MODEL PENYESUAIAN PERILAKU (MERTON)


Ritualisme
Perilaku yang dilaksanakan karena mengikuti aturan yang ketat. Dilakukan berulang-ulang karena menuruti prosedur yang berlaku Terjadi modifikasi apabila terjadi jalan buntu antar 2 kelompok

Pengunduran diri individu menolak karena tidak sesuai dengan tujuan dirinya Memberontak apabila tujuan dianggap tidak tepat. Reaksi pemberontakan dapat dianggap sebagai sumber perubahan sosio-budaya yang menyeluruh

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)


Masyarakat memiliki hak dan potensi untuk memilih hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dirinya Pendekatan ini didasarkan pada kesadaran masyarakat akan potensinya untuk menangani masalah kesehatan yang dihadapinya

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)


Tujuan pokok dari pendekatan edukatif:
Mengembangkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan Memecahkan masalah kesehatan masyarakat setempat

Untuk pencapaian tujuan ini anggota masyarakat perlu dilatih dan diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk mengidentifikasi masalahmasalah kesehatan dengan menggunakan potensi yang ada disekitarnya

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)


Pendekatan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Mengembangkan (provider)
Mempersiapkan petugas (ketrampilan & penyelenggaraan program Provider & tokoh masyarakat harus satu pemahan tentang masalah dan keinginan2 yang ada di dalam masyarakat Provider diharapkan terbuka dan mampu berkomunikasi dengan baik

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)


2. Pengembangan Masyarakat
Provider mengajak anggota masyarakat untuk mengidentifikasi masalah community self survey Adanya persamaan persepsi antara provider dan anggota masyarakat Perencanaan kegiatan kesehatan (community planning) agar masyarakat merasa berpartisipasi dan mempunyai andil dalam pemecahan masalah kesehatan

REAKSI TERHADAP PERUBAHAN


Keterbukaan masyarakat Intensitas unsur keagamaan Struktur sosial masyarakat Kemiripan dengan unsur budaya asli Bukti kemanfaatan ide baru

Anda mungkin juga menyukai