Anda di halaman 1dari 12

1 PERSPEKTIF OBLIGASI SYARIAH MENURUT UNDANG-UNDANG PASAR MODAL SERTA ANALSISANYA DARI BERBAGAI ASPEK By Timur Abimanyu, SH.

MH Latar Belakang Obligasi syariah adalah salah satu instrumen investasi syariah yang mampu mengembangkan pasar modal syariah. enerbit pertama obligasi syariah di !ndonesia adalah T !ndosat pada tahun "##", kemudian disusul 1# emiten lain yang menerbitkan obligasi syariah. 1 erkembangan obligasi mudharabah di !ndonesia masih terhambat dalam masalahteknis dan pemahaman masyarakat tentang obligasi mudharabah. Selama masyarakat masih berpandangan bah$a obligasi syariah dan konvensional adalah sama, pola pikir seperti itulahyang menghambat perkembangan obligasi syariah. Maka, diperlukan suatu pemahaman yang sama tentang obligasi syariah.%Obligasi syariah terdiri dari beberapa &enis, tergantung akad yang digunakan. Akad'akad yang biasa digunakan dalam obligasi yaitu mudharabah, ijarah, musyarakah, dan istishna." ermasalahan ' Apakah obligasi syariah dapat bersaing dengan dengan obligasi konvensional dan bagaimanakah mekanisme yang sah dan halal menurut perspekti( (i)h * Maksud dan tu&uan mengetahui obligasi syariah + 1. Mengetahui se,ara teori tentang obligasi syariah mudharabah. ". Memperluas pemahaman tentang obligasi syariah se,ara umum dan obligasimudharabah se,ara khusus. -. Mengetahui mekanisme yang sah dan halal menurut perspekti( (i)h. .. Mengetahui praktek riil obligasi syariah mudharabah dari ,ontoh yang dipaparkan. /. Memperluas pemahaman (i)h muamalah dalam bidang investasi. 0asar Hukum + ' Obligasi syariah mudharabah adalah .123.S Al'Maidah+14 + 5Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu dan 23.S Lu)man+-.4 + Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) serta 2H6 Bukhari4 + Allah memberikan rahmat-Nya pada setiap orang yang bersikap baik ketika menjual,membeli dan membuat suatu pernyataan 77 asar Modal 8o. 9 tahun 1::/, tentang asar Modal 2 bligasi !on"ensional dan #edangkan bligasi syariah) ;at$a 0S8'M7! 8o+ -"<0S8'M7!<!=<"##" tentag Obligasi Syariah.
1

' '

.A>har

Basyir, Ahmad, A>at'a>at Hukum Muamalat, Hukum erdata !slam, ?ogyakarta, 7!!, perss, Musta(a @d$in, engenalan @kslusi( + @konomi !slam, Aakarta, Ben,ana Media Croup,

1::-.
"

.8asution,

"##D.

" ' ' ' ' ' ' ;at$a 0S8'M7! 8o+ --<0S8'M7!<!=<"##" tentang Obligasi Syariah Mudharabah ;at$a 0S8'M7! 8o+ E<0S8'M7!<!F<"### tentang pembiayaan Mudharabah ;at$a 8o+ "#<0S8'M7!<!F<"##1 tentang &enis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah !slam. eraturan Bank !ndonesia 8o./<E< B!<"##- Tentang Bualitas Aktiva rodukti( Bagi Bank SyariGah. en&elasan eraturan Bank !ndonesia 8o. /<E< B!<"##- tentang Aktivitas rodukti( Bagi Bank SyariGah. eraturan Bank !ndonesia 8o. 9<"1< B!<"##D Tentang enilaian Bualitas Aktiva Bank 7mum ?ang Melaksanakan Begiatan 7saha Berdasarkan rinsip SyariGah.

Menyambung uraian dari latar belakang, dimana dalam upaya pengembangan institusi keuangan syariah dengan instrument keuangannya, yang merupakan salah satu institusi akan membutuhkan instrumen'instrumen yang lain khusus pada Bank Syariah yang berkembang maka akan mun,ul kebutuhan pasar uang syariah. 0an ketika 6eksadana Syariah dimun,ulkan maka se,ara otomatis di perlu instrumen'instrumen halal untuk penyaluran dan penempatan port(olio 6eksadana- syariah yang memerlukan $adah Bank Syariah, &uga membutuhkan saham halal, dan akan dimungkinkan adanya peluang obligasi syariah. !nstitusi serta instrumen keuangan berdasarkan syariah merupakan suatu unsure yang sangat penting dalam mengupayakan pengembangan $slami% &inan%e' dan upaya'upaya tersebut merupakan sebagai tindak lan&ut suatu pengembangan konsep dan teori agar tidak berhenti hanya pada tataran normati(. Terdapat dua ma,am pendekatan yaitu berupa + ' 0isiplin yang mema&ukan alternati('alternati( baru terhadap keuangan komersial konvensional, dengan upaya kreati( pena(siran a&aran agama untuk mema&ukan alternati( baru yang diyakini dapat memberikan keman(aatan lebih besar dengan tingkat mudharat yang minimum. ' 0isiplin yang melakukan reevaluasi konsep dan praktek keuangan konvensional yang ada dengan hukum !slam 2(i)h4/, yaitu dengan mempertanyakan dan menilai apakah konsep dan praktek yang ada tersebut se&alan dengan syariah. (nsur penetapan halal, makruh, mubah, sunnah, atau haram adalah untuk mempertanyakan obligasi dan options dari perspekti( syariah yang tampak telah sampai se&auh mana *, dan yang lebih dominan adalah disiplin yang melakukan reevaluasi konsep dan praktek keuangan konvensional yang ada dengan hukum !slam 2(i)h4, yaitu dengan mempertanyakan dan menilai apakah konsep dan praktek yang ada tersebut se&alan dengan syariah, dalam hal menilai obligasi syariah.

. eraturan Bank !ndonesia 8o./<E< B!<"##- Tentang Bualitas Aktiva rodukti( Bagi Bank SyariGah
. en&elasan eraturan Bank !ndonesia 8o. /<E< B!<"##- tentang Aktivitas rodukti( Bagi Bank

SyariGah
/. eraturan Bank !ndonesia 8o. 9<"1< B!<"##D Tentang enilaian Bualitas Aktiva Bank 7mum ?ang Melaksanakan Begiatan 7saha Berdasarkan rinsip SyariGah.
/

7ntuk mengetahui lebih &auh tentang bligasi #yariah, penulis akan berupaya menelusuri tentang obligasi syariah yang sangat berbeda dengan obligasi konvensional dan semen&ak terdapat konvergensi pendapat bah$a bunga 2interest rate4 adalah riba, maka instrumen' instrumen yang punya komponen bunga 2interest'bearing instruments4 ini akan dikesampingkan dari da(tar investasi halal dan atas dasar permasalahan tersebut dimun,ulkannya suatu alternati( yang dinamakan obligasi syariah. Obligasi syariah dikenal &uga sebagai mu)arada bond, dia&ukan sebagai alternati( pengganti interest'bearing bonds. )uqarada adalah sinonim dengan qirad yang &uga sama dengan mudharaba. Ter&emahan sederhanaya adalah pin&aman bagi hasil atau pro(it'loss sharing. !nstrumen keuangan ini sudah mendapatkan pengesahan dari !OH A,ademy. Artinya sudah dapat ,ap halal se,ara internasional. )engenai muqarada bondD adalah yang dikeluarkan oleh perusahaan 2sebagai mudarib, pengelola4 kepada investor 2sebagai rabb al mal, pemilik dana4 dengan tu&uan pendanaan proyek tertentu yang di&alankan perusahaan. royek ini si(atnya terpisah dengan aktivitas umum perusahaan. Beuntungannya didistribusikan se,ara periodik berdasarkan persentase tertentu yang telah disepakati. Analoginya seperti kupon obligasi biasa yang dibagikan se,ara periodik. Tapi kupon ini tidak ditentulkan persentasenya dari depan 2(i%ed pre'determined4. ersentasenya merupakan rasio pembagian keuntungan, sehingga meggunakan basis pro(it' loss sharing. Bontrak seperti ini &uga menyediakan pembayaran bond pada saat maturity atau &atuh temponya. Bontrak seperti ini sesungguhnya sama dengan mudharaba. 0an sudah diterapkan di se&umlah negara seperti Aordania dan Turki. Serupa dengan prinsip !slami, bonds adalah instrumen seperti !slami, ,erti(i,ate o( deposits yang dipertimbangkan sebagai medium'term instruments. *asar #ekunder untuk bligasi #yariah, mengenai perdagangan obligasi di pasar sekunder mengemuka kepentingannya karena tu&uan likuiditas 2as'suyulah4. Sebenarnya, hampir semua !slami, bonds dibeli untuk investasi &angka pan&ang, sampai &atuh tempo atau maturity'nya. Trading tetap ter&adi, tapi hanya pada ! O dan saat &atuh tempo dengan harga pada par, sama dengan nominal yang tertera pada serti(ikat obligasi 2shahdah al'dayn4. Apabila ter&adi &ual beli tidak pada saat &atuh tempo, maka kontrak yang dilakukan adalah bai al'dayn. Bai al dayn dide(inisikan sebagai +the sale o& a payable right that normally raises &rom a transa%tion, ser"i%es, loan, to the debtor himsel&, or to any third party+ ,-osly dan )oustapha (.///)0 . Bebanyakan ulama mem(at$akan transaksi ini haram dengan meru&uk pada hadits yang diri$ayatkan Daruqutni1 Hadits yang dimaksud adalah bah2a $bn (mar berkata, +Nabi sa2 melarang penjualan hutang dengan hutang yang jumlah pembayarannya berbeda pada 2aktu yang lain+. Barenanya &ual beli hutang dipandang sebagai transaksi yang besar unsur riba'nya. endapat ini diterima luas, karenanya peluang untuk pasar sekunder obligasi !slami men&adi sangat ke,il. ada (akta dan implementasinya, dimana terdapat pasar sekunder !slami, bonds di Malaysia. enerbitan bonds sebagai serti(ikat obligasi'nya melalui proses sekuritisasi asset berdasarkan prinsip murabahah bi thaman a&il. Merupakan kontrak pen&ualan dengan basis penangguhan
. Surat @daran Bank !ndonesia 8omor. 1.<1.<0AS tentang tata ,ara penerbitan dan penatausahaan surat'surat berharga syariIah negara.
D

. pembayaran 2de((ered payment4 dan harga yang ditentukan dengan dasar (i%ed mark'up pro(it. Barena obyek pen&ualan dalam hukum !slam adalah komoditi yang mempunyai nilai tertentu, maka, sekuritisasi dilakukan untuk membuat surat hutang ini sebagai klaim atas asset yang di&aminkan, yang kemudian surat obligasi ini dikeluarkan melalui initial publi, o((ering melalui mekanisme lelang atau bidding pro,ess 2bai al mu>ayadah4 dengan diskon. *enjelasan sahnya mekanisme yang demikian ini diberikan oleh Ngadimon ,.///01 Akan tetapi mengenai proses tersebut berbeda dengan mu)aradah bonds yang tampaknya tidak bermasalah, &uga karena tidak ada pasar sekundernya. !slami, bonds di Malaysia mengundang kontroversi yang besar. Barena pada prinsipnya, pendapatan yang diperoleh dari &ual beli hutang adalah riba. Barena hutang tetap hutang, meskipun ditun&ang dengan underlying asset'nya E. 0an menurut pendapat sebagian besar ulama, Sami Hasan Houmoud 2dalam pointer diskusi menanggapi paper -osly dan )oustapha J.///K, +3ay4an Dayn and $slami% 3onds $ssues in )alaysia+, pada $nternational 5on&eren%e $slami% 6%onomi%s in the 7.st %entury, !uala 8umpur, .///) dari $D3 mengatakan untuk kasus )alaysia, +$t is ob"ious that 2hat 2as pra%ti%ed under the name o& $slami% 3onds 2ere not $slami%1+ 0engan atas dasar pemikiran tersebut, maka harus terdapat kehati'hatian dalam mengembangkan produk'produk dengan menggunakan label syariah. Barena terbuka peluang syariah dalam prakteknya malah akan melen,eng dari substansi syariah. ada simposium ekonomi syariah tanggal - bulan april tahun "### oleh ro(. M.A Manan, ekonom konsultan $D3, memesankan bah2a kalau sebuah lembaga keuangan syariah malah memba2a kemudharatan, sebaiknya malah tidak usah memba2a-ba2a nama syariah1 !arena masyarakat akan bisa menilai mana yang sekedar label dan mana yang memang betul-betul $slami1 Sesuatu yang bergeser dari kese&ahteraan men&adi kesengsaraan tidak ada sangkut pautnya dengan syariah. Barena dapat sa&a benar'benar label !slami malah akan tetapi dalam prakteknya tidak memba$a label syariah, akan tetapi pada substansinya tetap berlandaskan syariah. Adapun keberhasilan sebuah pasar keuangan syariah, baik se,ara !slami maupun konvensional, sangat tergantung pada (aktor e%ternal yaitu keper,ayaan atas sutau sistem dan proses, keragaman dan kualitas produk, serta keyakinan kuat dari investor dan emiten untuk menggunakan suatu produk keuangan, karena sebuah (rame$ork yang pengaturannya dapat sa&a didisain untuk mempengaruhi (aktor'(aktor e%ternal tersebut. Alhasil dari uraian tersebut adalah untuk sedikit mengetahui, masa depan obligasi syariah yang masih boleh dipandang prospekti( se&alan dengan perkembangan lembaga keuangan syariah lainnya dan sangat ke,il kemungkinan akan adanya pasar sekunder obligasi yang men&adi kendala perkembangan keuangan syariah, karena investor tetap akan menghendaki likuiditas. 0an alternati(nya, adalah bah$a pasar sekunder tetap bisa ada dengan trading pada par1 atau
.Surat @daran Bank !ndonesia 8omor. 1.<D<0 M tentang tata ,ara pen&ualan dan pembelian surat berharga syariIah negara. 9.Surat @daran Bank !ndonesia 8omor. 1-<"E<0 M tentang tata ,ara transaksi reverse repo surat berharga syariIah negara.
E

/ memperluas &angkauan investor dengan holding period yang sesuai dengan &atuh tempo obligasinya.9 Aelasnya bah$a Obligasi syariah adalah mengenai investasi pada pasar modal adalah obligasi yang dikeluarkan perusahaan 2emiten4 sebagai surat berharga &angka pan&ang dan obligasi ini bersi(at utang dengan memberikan tingkat bunga 2kupon4 kepada investor 2pemegang obligasi4 pada saat &atuh tempo. 0an bentuk investasi ini dirasakan belum mampu memenuhi kebutuhan sebagian investor di !ndonesia berdasarkan pemikiran praktisi pasar modal di !ndonesia yang berkeinginan untuk melun,urkan produk investasi obligasi berdasar konsep syariah. 0imana konsep tersebut mempunyai prinsip yang memberikan penghasilan bagi investor, berupa penghasilan bagi hasil dari usaha yang di&alankan tersebut. 0engan berdasarkan 9at2a De2an #yari:ah Nasional No; <7=D#N-)($=$>=7??7, bah$a 5Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga &angka pan&ang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan @miten kepada pemegang Obligasi SyariIah yang me$a&ibkan @miten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi SyariIah berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat &atuh tempoL. 7ntuk menerbitkan Obligasi Syariah, ada beberapa kriteria persyaratan yang harus dipenuhi oleh emiten, yaitu+ 1. Aktivitas utama 2,ore business4 yang halal, tidak bertentangan dengan substansi ;at$a 8o+ "#<0S8'M7!<!F<"##1. ;at$a tersebut men&elaskan bah$a &enis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah !slam di antaranya adalah+ a. usaha per&udian dan permainan yang tergolong &udi atau perdagangan yang dilarangM 7saha lembaga keuangan konvensional 2riba$i4, termasuk perbankan dan asuransi konvensional, b. usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman haram dan ,. 7saha yang memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan barang'barang ataupun &asa yang merusak moral dan bersi(at mudharat. ". eringkat !nvestment Crade+ a. memiliki (undamental usaha yang kuat. b. memiliki (undamental keuangan yang kuat. ,. memiliki ,itra yang baik bagi publi,. -. Beuntungan tambahan &ika termasuk Borporasi atau !nstitusi Syariah yang terda(tar dalam komponen Aakarta !slami, !nde%. ' Analisa kebijakan se%ara &a%tor $nternal + 1. Berdasarkan kebi&akan se,ara (aktor internal terhadap obligasi syariah akan dapat dimungkinkan bersaing dengan dengan obligasi konvensional, hal ini mengingat kepada kebi&akan internal dari 7ndang'undang 8o. 9 tahun 1::/, tentang asar Modal 2 bligasi !on"ensional dan #edangkan bligasi syariah), / ;at$a 0S8'M7! 8o+ -"<0S8'M7!<!=<"##" tentag Obligasi Syariah, ;at$a 0S8'M7! 8o+ --<0S8' M7!<!=<"##" tentang Obligasi Syariah Mudharabah, ;at$a 0S8'M7! 8o+ E<0S8' M7!<!F<"### tentang pembiayaan Mudharabah dan ;at$a 8o+ "#<0S8'M7!<!F<"##1 tentang &enis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah !slam. 0imana kebi&akan inilah yang meyakinkan bagi pelaku bisnis syariah agar benar'benar
9

.Muhammad Bamal Nubair, !nstrument !nvestasi asar Modal 2Analisis erbandingan Obligasi dan Sukuk4, makalah as,a Sar&ana 7!8 Sunan Bali&aga, "##9.

D konsisten melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan kesyariahan. 0an kebi&akan se,ara (a,tor internal inilah yang menimbulkan keper,ayaan dan mema&ukan keuangan syariah bagi pelaku bisnis ke,il 2mikro4. ". Sedangkan mekanisme yang sah dan halal menurut perspekti( (i)h adalah dimana berdasarkan kebi&akan (a,tor internal yaitu menegenai upaya untuk melakukan reevaluasi konsep dan praktek keuangan konvensional yang ada dengan hukum !slam 2(i)h4, 1# yaitu dengan mempertanyakan dan menilai apakah konsep dan praktek yang ada tersebut se&alan dengan syariah. Terhadap unsur penetapan halal, makruh, mubah, sunnah, atau haram adalah untuk mempertanyakan obligasi dan yang lebih dominan adalah disiplin yang melakukan reevaluasi konsep dan praktek keuangan konvensional yang ada dengan hukum !slam 2(i)h4. Terhadap obligasi syariah yang sangat berbeda dengan obligasi konvensional dan semen&ak terdapat konvergensi pendapat bah$a bunga 2interest rate4 adalah riba, maka instrumen'instrumen yang punya komponen bunga 2interest'bearing instruments4 ini akan dikesampingkan dari da(tar investasi halal. 0an obligasi syariah 11
.Aunaedi, Transaksi Saham dan Obligasi di asar Modal !ndonesia di Tin&au dari Segi Hukum !slam, ,et ke ", Aakarta, Balam Mulia, 1::/. 11 . B!. 8o + /< E < B!<"##- tentang Bualitas Aktiva roduk Bagi Bank Syariah , asal 1 + 0alam eraturan
Bank !ndonesia ini yang dimaksud dengan ; .1 3ank #yariah adalah 3ank (mum sebagaimana dimaksud dalam (ndang-undang Nomor @ Aahun .//7 tentang *erbankan sebagaimana telah diubah dengan (ndang-undang Nomor .? Aahun .//B yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, termasuk unit usaha syariah dan kantor %abang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariahC 71 (nit (saha #yariah, yang untuk selanjutnya disebut ((# adalah unit kerja di kantor pusat bank umum kon"ensional yang ber&ungsi sebagai kantor induk dari kantor %abang syariah dan atau unit syariahC <1 (nit #yariah adalah satuan kerja khusus dari kantor %abang atau kantor %abang pembantu bank umum kon"ensional yang kegiatan usahanya melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana dan pemberian jasa perbankan lainnya berdasarkan prinsip syariah dalam rangka persiapan perubahan menjadi kantor %abang syariahC '1 Akti"a *rodukti& adalah penanaman dana 3ank #yariah baik dalam rupiah maupun "aluta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administrati"e serta serti&ikat 2adiah 3ank $ndonesiaC D1 *embiayaan adalah penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad )udharabah dan atau )usyarakah dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasilC E1)udharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnyaC @1 )usyarakah adalah perjanjian di antara para pemilik dana=modal untuk men%ampurkan dana=modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana=modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnyaCB1 *iutang adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau se2a berdasarkan akad )urabahah, #alam, $stishna dan atau $jarahC/1 )urabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dan nasabah dimana 3ank #yariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin=keuntungan yang disepakati antara 3ank #yariah dan nasabahC.?1 #alam adalah perjanjian jual beli barang dengan %ara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahuluC ..1 $stishna adalah perjanjian jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjualC .71 $jarah adalah perjanjian se2a menye2a suatu barang dalam 2aktu tertentu melalui pembayaran se2aC .<1 Fardh adalah penyediaan dana atau tagihan antara 3ank #yariah dengan pihak peminjam yang me2ajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran .'1 #urat 3erharga #yariah adalah surat bukti berin"estasi berdasarkan prinsip syariah yang laGim diperdagangkan di pasar uang dan atau pasar modal antara lain 2esel, obligasi syariah, serti&ikat reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariahC .D1 *enempatan adalah penanaman dana 3ank #yariah pada 3ank #yariah lainnya dan atau 3ank *erkreditan -akyat berdasarkan prinsip syariah antara lain dalam bentuk giro dan atau tabungan Hadiah, deposito berjangka dan atau tabungan )udharabah, *embiayaan yang diberikan, #erti&ikat $n"estasi )udharabah Antarbank (#erti&ikat $)A) dan atau bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariahC .E1 *enyertaan )odal adalah penanaman dana 3ank #yariah dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah, termasuk penanaman dalam bentuk surat utang kon"ersi (%on"ertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu berdasarkan prinsip syariah yang berakibat 3ank #yariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariahC .@1 *erusahaan Iang 3ergerak di 3idang !euangan #yariah adalah 3ank #yariah, 3ank *erkreditan -akyat berdasarkan prinsip syariah, dan perusahaan di bidang keuangan lain berdasarkan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku antara lain se2a guna usaha, modal "entura, perusahaan e&ek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpananC .B1 *enyertaan )odal #ementara adalah penyertaan modal 3ank #yariah dalam perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (debt to equity s2ap) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan 3ank $ndonesia yang berlaku, termasuk dalam bentuk surat utang kon"ersi (%on"ertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat 3ank #yariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan nasabahC ./1 *royeksi *endapatan (**) adalah perkiraan pendapatan yang akan diterima 3ank #yariah dari nasabah atas pembiayaan yang diberikan dengan jumlah dan tanggal jatuh tempo yang disepakati antara 3ank #yariah dan nasabahC 7?1 -ealisasi *endapatan (-*) adalah pendapatan yang diterima 3ank #yariah dari nasabah atas pembiayaan yang diberikanC 7.1 Aransaksi -ekening Administrati& adalah komitmen dan kontinjensi ( && 3alan%e #heet) berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi, akseptasi=endosemen, $rre"o%able 8etter o& 5redit (8=5) yang masih berjalan, akseptasi 2esel impor atas dasar 8=5 berjangka, standby 8=5 dan garansi lain berdasarkan prinsip syariahC 771 #erti&ikat Hadiah 3ank $ndonesia (#H3$) adalah serti&ikat yang diterbitkan oleh 3ank $ndonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip HadiahC 7<1 Hadiah adalah perjanjian penitipan dana antara pemilik dana dengan pihak yang diper%aya untuk menjaga dana titipan
1#

E dikenal &uga sebagai mu)arada bond, dia&ukan sebagai alternati( pengganti interest' bearing bonds, dimana )uqarada adalah sinonim dengan qirad yang &uga sama dengan mudharaba yang artinya pin&aman bagi hasil atau pro(it'loss sharing 2pengesahan dari $ 5 A%ademy dan di %ap halal se%ara internasional 4, akan tetapi se,ara kebi&akan (a,tor internal masih dalam perdebatan yang sangat pan&ang oleh pakar'pakar hukum ekonomi syariah di !ndonesia. Mengenai asar Sekunder untuk Obligasi Syariah , karena tu&uan likuiditas 2as' suyulah4. Barena apabila ter&adi &ual beli tidak pada saat &atuh tempo, maka kontrak yang dilakukan adalah bai al'dayn dan kebanyakan ulama mem(at$akan transaksi ini haram, karenanya &ual beli hutang dipandang sebagai transaksi yang besar unsur riba' nya, oleh karenanya . peluang untuk pasar sekunder obligasi syariah men&adi sangat ke,il karena se,ara kebi&akan (a,tor internal bertentangan dengan syarat'syarat kesyariahan. ' Analisa kebijakan se%ara &a%tor 6ksternal : 1. Bebi&akan se,ara (aktor e%ternal terhadap obligasi syariah 1" akan dapat dimungkinkan bersaing dengan dengan obligasi konvensional dipasar !nternalsional 0imana kebi&akan berdasarkan (a,tor ekternal inilah yang akan meyakinkan bagi pelaku bisnis !nternasional agar merasa aman untuk menginvestasikan modalnya di !ndonesia berdasarkan prinsip'prinsip kesyariahan di !ndonesia dan kebi&akan se,ara (a,tor e%ternal yang akan membuat berkembangnya keper,ayaan dunia !nternasional terhadap keuangan syariah pada pasar global dalam skala besar 2makro4.

tersebutC 7'1 Daerah tertentu adalah daerah yang menurut penilaian 3ank $ndonesia memerlukan penanganan khusus untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah dan telah ditetapkan oleh pemerintah antara lain *ro"insi Nanggroe A%eh Darussalam, *ro"insi )aluku, *ro"insi *apua, !abupaten #ambas di *ro"insi !alimantan 3arat, !abupaten !ota Haringin Aimur di *ro"insi !alimantan Aengah, dan !abupaten *oso di *ro"insi #ula2esi Aengah1 . B!. 8o. + /< E < B!<"##- tentang Bualitas Aktiva roduk Bagi Bank Syariah, Pasal 2 *enanaman dana 3ank #yariah pada Akti"a *rodukti& 2ajib dilaksanakanberdasarkan prinsip kehati-hatian1(7)1 *engurus 3ank #yariah 2ajib memantau dan mengambil langkah-langkahantisipasi agar kualitas Akti"a *rodukti& senantiasa dalam keadaan lan%ar .Pasal 3(.) !ualitas Akti"a *rodukti& dalam bentuk *embiayaan, *iutang dan atauFardh dinilai berdasarkan;a1 prospek usahaCb1 kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas nasabahC dan %1 kemampuan membayar1 (7) !ualitas *embiayaan ditetapkan menjadi ' (empat) golongan yaitu lan%ar, kurang lan%ar, diragukan dan ma%etC (<) !ualitas *iutang dan Fardh ditetapkan menjadi D (lima) golongan yaitu lan%ar, dalam perhatian khusus, kurang lan%ar, diragukan dan ma%etC (') *enilaian terhadap prospek usaha, kondisi keuangan nasabah dan kemampuan membayar sebagaimana dimaksud dalam ayat (.) dilakukan sesuai dengan lampiran dalam *eraturan 3ank $ndonesia ini1 Pasal 4(.) *enilaian terhadap kualitas *embiayaan yang dilakukan berdasarkan kemampuan membayar menga%u pada ketepatan pembayaran angsuran pokok dan atau pen%apaian rasio antara -ealisasi *endapatan (-*) dengan *royeksi *endapatan (**)1 (7) ** dihitung berdasarkan pada analisis kelayakan usaha dan arus kas masuk nasabah selama jangka 2aktu pembiayaan1 (<) 3ank #yariah dapat mengubah ** berdasarkan kesepakatan dengan nasabah sepanjang terdapat perubahan atas kondisi ekonomi makro, pasar dan politik yang mempengaruhi usaha nasabah1 (') 3ank #yariah 2ajib men%antumkan ** dan perubahan ** dalam perjanjian pembiayaan antara 3ank #yariah dengan nasabah dan harus terdokumentasi se%ara lengkap. Jdst1
1"

9 ". mekanisme yang sah dan halal menurut perspekti( (i)h.< adalah untuk meyakinak kebi&akan (a,tor e%ternal 2pangsa pasar internalsional4 bah$a perspekti( (i)h adalah yang paling aman, tidak ter&adi unsure spekulasi karena melarang setiap unsur yang mengandung nilai haram dan terhadap bunga 2interest rate4 adalah riba, maka instrumen'instrumen yang punya komponen bunga 2interest'bearing instruments4 ini akan dikesampingkan dari da(tar investasi halal. Besimpulan 1. Obligasi syariah mudharabah1. adalah obligasi syariah yang dilakukan berdasarkan akad mudharabah dan obligasi ini merupakan instrument investasi syariah berupa surat berharga &angka pan&ang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh perusahaan 2sebagai mudharib4, kepada investor 2sebagai shahib al maal4 dengan tu&uan pendanaan proyek perusahaan, kemudian keuntungannya didistribusikan se,ara periodik kepada investor menurut prosentase yang telah disepakati saat akad 2basis pro(it'loss sharing4.1/

1. B!. 8o. + /< E < B!<"##- tentang Bualitas Aktiva roduk Bagi Bank Syariah, Pasal 11,Bualitas Transaksi 6ekening dministrati( digolongkan dan dinilai sesuai dengan ketentuan penggolongan kualitas embiayaan dan atau iutang untuk masing'masing transaksi sebagaimana dimaksud dalam asal - .Pasal 12, (.) *enilaian atas kualitas *embiayaan, *iutang, Fardh dan Aransaksi -ekening Administrati& yang berjumlah sampai dengan -p D??1???1???,?? (lima ratus juta rupiah) untuk nasabah indi"idual atau nasabah grup hanya didasarkan atas kemampuan membayar sebagaimana dimaksud dalam *asal < ayat (.) huru& %1 (7) *enilaian atas kualitas *embiayaan, *iutang, Fardh dan Aransaksi -ekening Administrati& yang berjumlah lebih besar dari -p D??1???1???,?? (lima ratus juta rupiah) baik untuk nasabah indi"idual atau nasabah grup didasarkan atas ketentuan sebagaimana dimaksud dalam *asal < ayat (.)1 (<) *enggolongan kualitas *embiayaan, *iutang, Fardh dan atau Aransaksi -ekening Administrati& untuk daerah tertentu yang berjumlah sampai dengan -p .1???1???1???,?? (satu miliar rupiah) untuk nasabah indi"idual atau nasabah grup hanya didasarkan atas kemampuan membayar sebagaimana dimaksud dalam *asal < ayat (.) huru& %1 Pasal 13, #erti&ikat Hadiah 3ank $ndonesia yang dimiliki oleh 3ank #yariah digolongkan lan%ar1 Pasal 14, !ualitas Akti"a *rodukti& 2ajib dinilai se%ara bulanan1 Pasal 15, (.) *enanaman dana 3ank #yariah dalam bentuk Akti"a *rodukti& 2ajib didukung dengan dokumen yang lengkapC (7) !ualitas Akti"a *rodukti& yang oleh 3ank #yariah telah ditetapkan lan%er dan dalam perhatian khusus akan diturunkan oleh 3ank $ndonesia menjadi setinggi-tingginya kurang lan%ar, apabila dokumentasi nasabah tidak dapat memberikan in&ormasi yang %ukup1 Pasal 16, *enempatan pada 3ank #yariah lain dan #urat 3erharga dari 3ank #yariah yang diendos oleh bank lain yang ikut serta dalam *rogram *enjaminan *emerintah digolongkan 8an%ar selama *rogram *enjaminan *emerintah berlaku dan 3ank #yariah ikut dalam program penjaminan1 1. . B!. 8o. + /< E < B!<"##- tentang Bualitas Aktiva roduk Bagi Bank Syariah, Pasal 17, 3ank yang tidak melaksanakan ketentuan dalam *asal 7, *asal ' ayat ('), *asal D ayat (7) dan ayat (<), *asal .', dan *asal .D ayat (.) dikenakan sanksi administrati& sebagaimana dimaksud dalam *asal D7 (ndang-undang Nomor @ Aahun .//7 tentang *erbankan sebagaimana telah diubah dengan (ndangundang Nomor .? Aahun .//B berupa; a1 teguran tertulisC b1 penurunan tingkat kesehatanC dan atau %1 penggantian pengurus1 1/ . B!. 8o. + /< E < B!<"##- tentang Bualitas Aktiva roduk Bagi Bank Syariah, Pasal 17, 3ank yang tidak melaksanakan ketentuan dalam *asal 7, *asal ' ayat ('), *asal D ayat (7) dan ayat (<), *asal .', dan *asal .D ayat (.) dikenakan sanksi administrati& sebagaimana dimaksud dalam *asal D7 (ndang-undang Nomor @ Aahun .//7 tentang *erbankan sebagaimana telah diubah dengan (ndangundang Nomor .? Aahun .//B berupa; a1 teguran tertulisC b1 penurunan tingkat kesehatanC dan atau %1 penggantian pengurus1

: ". Obligasi syariah didasarkan pada 7ndang'undang 8o. 9 tahun 1::/, tentang asar Modal 2 bligasi !on"ensional dan #edangkan bligasi syariah), ;at$a 0S8'M7! 8o+ -"<0S8' M7!<!=<"##" tentag Obligasi Syariah, ;at$a 0S8'M7! 8o+ --<0S8'M7!<!=<"##" tentang Obligasi Syariah Mudharabah, ;at$a 0S8'M7! 8o+ E<0S8'M7!<!F<"### tentang pembiayaan Mudharabah dan ;at$a 8o+ "#<0S8'M7!<!F<"##1 tentang &enis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah !slam. -. Mekanisme yang sah dan halal menurut perspekti( (i)h adalah praktek keuangan yang dilandasi oleh hukum !slam 2(i)h4, yaitu dengan mempertanyakan dan menilai yang se&alan dengan syariah. Obligasi syariah terdapat konvergensi pendapat bah$a bunga 2interest rate4 adalah riba, maka instrumen'instrumen yang punya komponen bunga 2interest'bearing instruments4 ini akan dikesampingkan dari da(tar investasi halal. .. Terhadap pasar sekunder untuk Obligasi Syariah , karena tu&uan likuiditas 2as-suyulah4. Barena apabila ter&adi &ual beli tidak pada saat &atuh tempo, maka kontrak yang dilakukan adalah bai al'dayn dan ulama mem(at$akan transaksi ini haram, karenanya &ual beli hutang dipandang sebagai transaksi yang besar unsur riba'nya, atas dasar permasalahan tersebut peluang pada pasar sekunder obligasi syariah tidak dimungkinkan karena bertentangan dengan syarat'syarat kesyariahan. Saran ' erlu memahami lebih &auh tentang keberadaan obligasi syariah mudharabah, dimana perkembangannya dapat lebih baik &ika proyek'proyek in(rastruktur di !ndonesia di &adikan asset untuk mengembangkan obligasi syariah mudharabah yang sehingga perkembangannya akan terus meningkat seiring dengan perkembangan &aman dan pangsa pasar global. erlu &uga diatur se,ara khusus dalam peraturan perundang'undangan atau se&enisnya terhadap sengketa'sengketa kesyariahan, karena di era globalisasi dunia akan dapat dimungkinkan ter&adinya sengketa kesyariahan dibidang ekonomi syariah baik se,ara (a,tor internal maupun se,ara (a,tor eksternal, yang men&adi payung hukum terhadap semua sengketa ekonomi syariah, agar tidak ter&adi kekosongan hukum yang berkelan&utan.

'

******************

1#

DAFTAR PUSTAKA As'Sadi,Abdurrahman,et al.;i)h al Bay $a asy'Syira 2 ;i)ih Aua Beli+ anduan raktis Bisnis Syariah4. "##9. Arab Saudi+Maktabah Madinah. A>har Basyir, Ahmad, A>at'a>at Hukum Muamalat, Hukum erdata !slam, ?ogyakarta, 7!!, perss, 1::-. Al'3urIan dan ter&emahannya.0epartemen Agama."##/. Bandung+ T Syaamil HiptaMedia. '''''''''''''' BA @ AM. anduan 6eksa 0ana .1::E.Aakarta+ Bapepam. '''''''''''''' Bu$ana,Te&a. Akad'akad muamalat dalam obligasi. 1. Auni "##:. Hak$a$an. Bentuk dan raktik investasi Syariah 2Mana&emen ! nvestasi Syariah Bag."4. "##E. 0irektorat Bebi&akan embiayaan Syariah. Mengenal Sukuk+ !nstrumen !nvestasi O embiayaan Syariah ."##..Aakarta+ 0irektorat Aenderal engelola 7tang.0irektori Syariah.1!stilah @konomi Syariah1.Maret "##E. '''''''''''''''';ardiansyah,Tedy. !nvestasi Halal via Obligasi di asar Modal./ Oktober "##". ;rank,Fogel dan Hayes Samuel L. Hukum Beuangan !slam 2Bonsep,teori dan praktik4 "##E.Bandung+8usamedia. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. D/<0S8'M7!<!!!<"##9 tentang Hak Memesan @(ek Terlebih 0ahulu 2HM@T04 SyariIah '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. DE<0S8'M7!<!!!<"##9 tentang An&ak iutang SyariIah. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. D9<0S8'M7!<!!!<"##9 tentang 6ahn Tas&ilk. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. D:<0S8'M7!<F!<"##9 tentang Surat Berharga SyariIah 8egara. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. E#<0S8'M7!<F!<"##9 tentang Metode enerbitan Surat Berharga SyariIah 8egara. ;at$a 0S8 8omor. E"<0S8'M7!<F!<"##9 tentang Surat Berharga SyariIah 8egara !&arah Sale And Lease Ba,k. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. E-<0S8'M7!<=!<"##9 tentang Musyarakah Mutana)isah. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. E.<0S8'M7!<!<"##: tentang en&amin SyariIah. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. E/<0S8'M7!<F!!<"##: tentang en&ualan Langsung Ber&en&ang SyariIah 2 LBS4 '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. ED<0S8'M7!<F!<"#1# tentang SBS8 !&arah A##6A A 36 86A#6D

11 '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. EE<0S8'M7!<F<"#1# tentang Aual Beli @mas Se,ara Tidak Tunai. ;at$a 0S8 8omor. E9<0S8'M7!<!=<"#1# tentang Mekanisme 0an !nstrumen asar 7ang Antar Bank Berdasarkan rinsip SyariIah. '''''''''''''''';at$a 0S8 8omor. E:<0S8'M7!<!!!<"#11 tentang 3ardh 0engan Menggunakan 0ana 8asabah. ;at$a 0S8 8omor. 9#<0S8'M7!<!!!<"#11 tentang enerapan rinsip SyariIah 0alam Mekanisme erdagangan @(ek Bersi(at @kuitas 0i asar 6eguler Bursa @(ek. Herman'notary.Blogspot.,om<"##:<#D<akad'akad'muamalat'dalamobligasi.htm. 2. Aanuari Tahun "#1#4 Http+<<$$$.nggersik.,om<bentuk'dan'praktik'investasi'syariah'mana&emen'investasi' syariah'bag'".htm. 4"- 0esember "##:2 Http+<<konsultasimuamalat.$ordpress.,om< "##9< #-<11 <obligasi' yariah sukuk untuk pembiayaan in(rastruktur tantangan dan inisiati( strategis, "#1#. Http+<<$$$.bapepam.go.id<pasarPmodal<publikasiPpm<($arta<("##/Papril<"(semarak.2"0esember "##:4 ''''''''''''' !ggi H A,hsien, Mengintip eluang Obligasi Syariah, "#11. ''''''''''''' Aonker Sihombing, Hukum enanaman Modal di !ndonesia , T Alumni,Bandung, "##: Aunaedi, Transaksi Saham dan Obligasi di asar Modal !ndonesia di Tin&au dari Segi Hukum !slam, ,et ke ", Aakarta, Balam Mulia, 1::/. ''''''''''''' Ausu( An$ar, asar Modal sebagai Sarana embiayaan dan !nvestasi, T. Alumni, Bandung, "##/ Barnaen, er$ataatmad&a dan Tan&ung Hendri. Bank Syariah 2 Teori, praktik dan peranannya4. "##E.Aakarta+Helestial ublishing.Malaysia !nternational !slami, ;inan,ial Hentre. !slami, Hapital Market rodu,ts. Manan,Abdul.Obligasi Syariah.$$$.badilag.go.id 4"- 0esember "##:2. Ma&elis 7lama !ndonesia. ;at$a8o+--<0S8'M7!< != < "##". ''''''''''''''' $$$.mui.or.id< muiPin< produ,tP"< (at$a.php. 29 0esember "##:4. Muhammad Bamal Nubair, !nstrument !nvestasi asar Modal 2Analisis erbandingan Obligasi dan Sukuk4, makalah as,a Sar&ana 7!8 Sunan Bali&aga, "##9. Muhammad Bamal Nubair, !nstrument !nvestasi asar Modal 2Analisis erbandingan Obligasi dan Sukuk4, makalah as,a Sar&ana 7!8 Sunan Bali&aga, "##9. '''''''''''''' Munir ;uady, asar Modal Modern 2Tin&auan Hukum4 , T Hitra AdityaBakti, Bandung, "##1 8indyo ramono, Serti(ikasi Saham .T. Co ubli, dan Hukum asar Modal di !ndonesia, T Hitra Aditya Bakti, Bandung, 1::E 8asution, Musta(a @d$in, engenalan @kslusi( + @konomi !slam, Aakarta, Ben,ana Media Croup, "##D. '''''''''''''' 8gapon 2Sta( Bagian 6iset Bapepam4Semarak Syariah"##/. eraturan Bank !ndonesia 8o./<E< B!<"##- Tentang Bualitas Aktiva rodukti( Bagi Bank SyariGah en&elasan eraturan Bank !ndonesia 8o. /<E< B!<"##- tentang Aktivitas rodukti( Bagi Bank SyariGah eraturan Bank !ndonesia 8o. 9<"1< B!<"##D Tentang enilaian Bualitas Aktiva Bank 7mum ?ang Melaksanakan Begiatan 7saha Berdasarkan rinsip SyariGah. ''''''''''''' B!. 8o. + /< E < B!<"##- tentang Bualitas Aktiva roduk Bagi Bank Syariah,

1" ''''''''''''' 6odoni,Ahmad dan Abdul Hamid. Lembaga Beuangan Syariah."##9. Aakarta. ''''''''''''' Sumantoro, Aspek'aspek Hukum dan potensi asar Modal di !ndonesia ,Chalia !ndonesia, Aakarta,1:99. ''''''''''''' Su$iknyo,0$i. Bamus Lengkap @konomi !slam. "##:.?ogyakarta+ Total Media Surat @daran Bank !ndonesia 8omor. 1.<1.<0AS tentang tata ,ara penerbitan dan penatausahaan surat'surat berharga syariIah negara. Surat @daran Bank !ndonesia 8omor. 1.<D<0 M tentang tata ,ara pen&ualan dan pembelian surat berharga syariIah negara. Surat @daran Bank !ndonesia 8omor. 1-<"E<0 M tentang tata ,ara transaksi reverse repo surat berharga syariIah negara. Nikrul Hakim.6oikhan. erkembangan Transaksi Syariah Muamalah pada Sukuk< ! SB8 di !ndonesiadan Malaysia dalam Bonsep Ba((ah Thinking, "##:.

Anda mungkin juga menyukai