Anda di halaman 1dari 250

PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia.

Pendidikan diakui sebagai kekuatan yang dapat mendorong manusia mencapai kemajuan peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada manusia untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi. Persoalan pendidikan memang masalah yang sangat penting dan aktual sepanjang masa, karena hanya dengan pendidikan manusia akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam kapabilitas mengelola alam yang dikaruniakan Allah kepada makhluk-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan sangat besar kontribusinya dalam pembinaan moral, kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, untuk mengukur kemajuan suatu umat atau bangsa dapat dilihat seberapa jauh tingkat pendidikannya. slam diturunkan sebagai rahmatan lil !alamin. "ntuk mengenalkan slam ini diutus #asulullah SA$. %ujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada Allah S$%. Oleh karena itu selam kurang lebih &' tahun #asulullah SA$ membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. lmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa keta(waan kepada Allah S$%. )anusia mendapat kehormatan menjadi khali*ah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhali*ahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan man*aat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. %anpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. +emikian pula sebaliknya iman tanpa didasari

dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan man*aat bagi alam dan seisinya. )enilik penjelasan diatas, maka kami merasa perlu adanya pembahasan yang lebih mendalam mengenai pengertian, ruang lingkup, objek dan urgensi serta *ungsi pendidikan islam, maka kami memutuskan untuk menyusun makalah ini guna memperdalam dan menambah wawasan pengetahuan kami.

BAB I
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, KEGUNAAN, DAN OBJEK ILMU PENDIDIKAN ISLAM A. ,. Pengertian Pendidikan Isla Men!r!t Ba"asa (lughatan) / Etimology +alam konteks slam, pendidikan secara bahasa (lughatan) ada tiga kata yang digunakan., -etiga kata tersebut, yaitu . ,/ At-tarbiyah, &/ Altalim, dan '/ Al-tadib. -etiga kata tersebut memiliki makna yang saling berkaitan saling cocok untuk pemaknaan pendidikan dalam slam. -etiga makna itu mengandung makna yang amat dalam, menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan %uhan berkaitan dengan satu sama lain. At-tarbiyah 0/ berakar dari tiga kata, yakni pertama, berasal dari kata rabba yarbu 0 # / yang artinya bertambah dan bertumbuh. Kedua, berasal dari kata rabiya yarbi 0 # / yang artinya tumbuh dan berkembang. Ketiga, berasal dari kata rabba yarubbu 0 # / yang artinya memperbaiki, membimbing, menguasai, memimpin, menjaga dan memelihara. Al-talim 0/ secara ligahwy berasala dari kata fiil tsulasi mazid biharfin wahid, yaitu allama yu allimu 0 # /. 1adi alama 0/ artinya mengajar. Al-taadib 0/ berasal dari kata tsulasi maszid bihaijmn wahid, yaitu addaba yu addibu 0 # /. 1adi addaba 0/ artinya memberi adab. 2lain yang tiga disebutkan diatas ada lagi istilah riadhah yang berarti pelatihan.

1 H. #amayulis, lmu Pendidikan slam. 01akarta . kalam mulia, &33&/, hal ''

)enurut Abu !Ala al-)ardudi kata rabbun 0/ terdiri atas dua huru* ra dan ba tasydid yang merupakan pecahan dari kata tarbiyah yang berarti pendidikan, pengasuhan dan sebagainya. Selain itu kata ini mencakup banyak arti seperti 4kekuasaan, perlengkapan pertanggung jawaban, perbaikan, penyempurnaan, dan lain-lain.5 -ata ini juga merupakan predikat bagi suatu kebesaran, keagungan, kekuasaan, dan kepemimpinan. +idalam al-(ur6an misalnya kata rabbun 0/ terdapat dalam surat al*atihah ayat ke dua. Pengertian ta6lim menurut Abd. al-#ahman sebatas proses penstras*eran pengetahuan antar manusia. a hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan yang ditrans*er secara kogniti* dan psikomotorik, atau tetapi tidak dituntut pada domain a*ekti*. a hanya sekedar memberi tahu atau memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian, karena sedikit sekali kemungkinan arah pembentukan kepribadian yang disebabkan pemberian pengetahuan. Selanjutnya kata talim juga terdapat dalam al-(ur6an surat Al-baarah . ',. Selanjutnya kata ta6dib menurut al-Atas adalah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang tepat dan segala sesuatu yang didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan %uhan didalam tatanan wujud dan kebenarannya. -ata tadib terdapat didalam hadits #asulullah SA$ . !uhan"u telah mentadib (mendidi")"u ma"a ia sempurna"an tadib (pendidi"an)"u.

Sedangkan kata riyadhah hanya dipopulerkan oleh al-7ha8ali. 9aginya riyadhah adalah proses pelatihan indi:idu pada masa kanakkanak. 9erdasarkan pengertian tersebut, al-7ha8ali hanya menghususkan penggunaan al-riyadhah untuk *ase kanak-kanak, sedang *ase yang lain tidak tercakup didalamnya. &. Men!r!t Istila" (ishtilahan) / Terminology Pendidikan slam adalah proses transisternalisasi atau transaksi pengetahuan dan nilai-nilai slam kepada peserta didik malalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensi, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup didunia dan akhirat.& '. Men!r!t Para A"li $ T%k%" Pendidikan Isla Adapun yang dimaksud dengan pendidikan slam sangat beragam, hal ini terlihat dari de*inisi pendidikan slam yang dikemukakan oleh beberapa tokoh pendidikan berikut ini.' Pro*. +r. Omar )ohammad At-%oumi Asy-Syaibany

mende*inisikan pendidikan islam sebagai proses mengubah tingkah laku indi:idu pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu akti:itas asasi dan sebagai pro*esi di antara pro*esi-pro*esi asasi dalam masyarakat. 0Asy-Syaibany, ,;<;. ';;/ Pengertian tersebut mem*okuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan pada aspek-aspek produkti:itas dan kreati*itas manusia

2 H. #amayulis, lmu Pendidikan slam. 01akarta . kalam mulia, &33&/, hal '= 3 http.>>bambumoeda.wordpress.com>&3,&>3?>,,>pengertian-pendidikan-islam

dalam peran dan pro*esinya dalam kehidupan masyarakat dan alam semesta. +r. )uhammad SA brahimy 09angladesh/ mengemukakan

pengertian pendidikan islam sebagi berikut@ #slami$ edu$ati%n in true sense %f the term, is a system %f edu$ati%n whi$h enables a man t% lead his life a$$%rding t% the islami$ ide%l%gy, s% that he may easily m%uld his life in a$$%rding with tenent %f islam. 0Pendidikan dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam./ +r. )uhammad Aadhil Al-1amali memberikan pengertian

pendidikan islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak manusia untk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan. Busu* al-Cardhawi memberi pengertian pendidikan slam sebagai Pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.D )usta*a al-7ulayaini bahwa pendidikan slam adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasehat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan meresap dalam jiwanya kemudian

4 http.>>danimenkD?.blogspot.com>&3,'>3D>penertian-dan-tujuan-pendidikan-islam.html

buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk keman*aatan tanah air.E 9. ,. R!ang Lingk!& Penddikan Aga a Isla Isla #uang Fingkup Pendidikan Agama slam #uang lingkup Pendidikan Agama slam meliputi keserasian, Dan Il ! Pendidikan

keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah S$%, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya. #uang lingkup Pendidikan Agama slam juga identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama slam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama slam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah .? a. Pengajaran keimanan Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran slam, inti dari pengajaran ini adalah tentang rukun slam. b. Pengajaran akhlak Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap indi:idu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
5 http.>>danimenkD?.blogspot.com>&3,'>3D>penertian-dan-tujuan-pendidikan-islam.html 6 http.>>jumridahusni.blogspot.com>&3,,>3&>ruang-lingkup-pendidikan-agama-islam.html

c. Pengajaran ibadah Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. )engerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah. d. Pengajaran *i(ih Pengajaran *i(ih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala bentuk-bentuk hukum slam yang bersumber pada Al-Curan, sunnah, dan dalil-dalil syarGi yang lain. %ujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum slam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. e. Pengajaran Al-Curan Pengajaran Al-Curan adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Curan dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Curan. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi Pendidikan Agama slam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya. *. Pengajaran sejarah slam %ujuan pengajaran dari sejarah slam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama slam dari awalnya sampai 8aman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama slam. &. lain .<
7 http.>>amrikhan.wordpress.com>&3,&>,3>&;>pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmupendidikan-islam>

#uang Fingkup lmu Pendidikan slam 9ahwasanya ada beberapa ruang lingkup pendidikan slam antara

a. %ujuan Pendidikan lmu Secara umum, pendidikan slam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama slam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan berta(wa kepada Allah S$% serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 079PP PA , ,;;D/. %ujuan pendidikan slam harus berorientasi pada hakekat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya, misalnya tentang . ,/ )emperhatikan si*at-si*at dasar manusia yaitu konsep tentang manusia sebagai makhluk unik yang mempunyai potensi bawaan seperti *itrah, bakat minat, dan karakter yang berkecenderungan pada Al-Hani* 0rindu akan kebenaran dari %uhan/ berupa agama slam 0 Al -ah*i ayat &;/ sebatas kapasitas dan ukuran yang ada. &/ +imensi-dimensi kehidupan ideal kehidupan ideal slam. +imensi-dimensi slam mengandung nilai yang dapat

meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia untuk mengelola dan meman*aatkan dunia sebagai bekal kehidupan di akherat. b. Pendidik Saat ini pendidik diposisikan sebagai fasilitat%r&mediat%r yang bertugas men*asilitasi atau membantu siswa selama proses penbelajaran berlangsung. Pendidik tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber in*ormasi, sebab in*ormasi juga bisa diperoleh dari peserta didik. Penciptaan suasana menyenangkan dan adanya kesadaran emosional yang tidak dalam keadaan tertekan akan mengakti*kan potensi otak dan menimbulkan daya berpikir yang intuiti* dan holistik.

10

c. Peserta +idik Siswa sebagai objek utama dalam pendidikan memegang peranan yang sangat strategis. Artinya bahwa siswa dapat dijadikan sebagai salah satu indikator terwujudnya sekolah berkualitas. Siswa sebagai salah satu input di sekolah, sangat mempengaruhi pembentukan sekolah yang berkualitas. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak *aktor, misalnya latar belakang peserta didik, kemampuan peserta didik, prinsip hidup, dan sebagainya. d. )odel Pendidikan slam )odel-model pembelajaran . ,/ )odel pemprosesan in*ormasi guru menjelaskan bagaimana siswa selaku indi:idu memberi respon yang datang dari lingkungannya. &/ )odel pribadi diorientasikan kepada perkembangan diri siswa selaku indi:idu. '/ )odel interaksi sosial menekankan hubungan siswa dengan lingkungannya di sekolah, terutama di dalam kelas. D/ )odel perilaku siswa diarahkan kepada suatu pola belajar yang lebih ter*okus pada hal-hal yang spesi*ik. e. )ateri Pendidikan slam )ateri pendidikan slam yang harus dipahami oleh peserta didik adalah Al-Cur6an. 9aik ketrampilan membaca, mengha*al, menganalisa, dan sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan seharihari. Hal ini dimaksudkan agar ajaran yang terkandung di dalam AlCur6an tertanam dalam jiwa anak didik sejak dini.

11

*. Alat Pendidikan slam )erupakan alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan slam, agar tujuan pendidikan slam tersebut lebih berhasil. g. 2:aluasi 2:aluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran pada khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya e:aluasi merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam setiap proses pembelajaran. +engan kata lain, kegiatan e:aluasi, baik e:aluasi hasil belajar maupun e:aluasi pembelajaran, merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari kegiatan pendidikan. H. Keg!naan Il ! Pendidikan Isla -egunaan dapat diartikan dengan man*aat atau sumbangan positi* yang diberikan kepada manusia dan lingkungan pendidikannya. -alau berpatokan pada pandangan pragmatisme, setiap kebenaran hanya ada apabila memberikan kegunaan dan man*aat. +engan demkian, apabila pendidikan slam tidak memberikan kegunaan dan man*aat, lebih baik ditinggalkan atau jangan dipraktikan. "ntuk mengetahui bahwa ilmu pendidikan slam itu patut dan layak dikembangkan, harus diketahui kegunaannya.

12

+ilihat dari tujuan ilmu pendidikan slam, yakin menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa, kegunaan pendidikan slam adalah sebagai berikut.= ,. )enambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi Allah dan seluruh ciptaan-Nya kepada anak didik. &. )enguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang ajaran-ajaran slam yang menjadi sumber kehidupan manusia dan sumber ilmu pengetahuan. '. )enjadi jihad dijalan Allah karena mengembangkan ilmu pendidikan slam merupakan ibadah. D. )emperluas pena*siran dan memperdalam pemaknaan ayat-ayat Al-Curan dan as-Sunah tentang berbagai hal yang menyangkut hal yang uni:ersal E. )eyakinkan anak didik bahwa al-Curan tidak melewatkan satu masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan ?. )enunjukan kepada dunia barat bahwa ajaran islam merupakan sumber ajaran beragama dan ide-ide dasar dari seluruh pengetahuan yang perkembangannya tidak mengenal waktu. <. Secara praktis, ilmu pendidikan islam berguna untuk memberikan keterampilan hidup yang islami. =. )encerdaskan anak didik. ;. )embentuk anak didik. ,3. )embentuk akhlak yang mulia. ,,. )embentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial, meneakan amar ma6ru* nahyi munkar.
8 9eni Ahmad Saebani I Hendra akhdhiyat, lmu Pendidikan slam 1iid ,. 09andung . Pustaka Setia, &3,&/

13

,&. )engembangkan lembaga pendidikan

slam agar bersaing

dengan lembaga pendidikan umum atau sekuler. ,'. )engkaji al-Curan dan as-Sunnah dan merumuskan teori-teori yang berkaitan dengan ilmu pendidikan islam. ,D. )engembangkan teori dan menguji teori dengan paradigma pendidikan lsam. ,E. )engkaji berbagai teori pendidikn barat dengan pendekatan ilmu pendidikan slam. ,?. )enciptakan lembaga pendidikan islam yang bona*ide. ,<. )embangun citra lembaga pendidikan slam yang karismatik dan digandringi oleh umat slam. ,=. )enyiapkan kader ulama yang mempuni dalam pendidikan slam. ,;. )embuktikan berbagai ide dasar ilmu pengetahuan yang terapat dalam al-Curan dan as-Sunnah kedalam realitas kehidupan dunia. Semua kegunaan ilmu pendidikan islam di atas merupakan cambuk bagi umat slam, terutama bagi para pendidik dan para pengurus lembaga prndidikan islam agar terus meningkatkan kualitas materi pendidikan slam, sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kemajuan pendidikan slam. )an*aat dan kegunaan pendidikan slam merupan kenikmatan atau sesuatu yag akan mengantarkan pada kenikmatan. +engan bahasa lain merupakan tahshil al-ib(a. )aksudnya adalah penghimpunan kenikmatan secara langsung dan penjagaan terhadap kenikmatan tersebut dengan cara menjaganya dari kemudaratan dan sebab-sebabnya. -emaslahatan dn kegunaan pendidikan slam merupakan dampak yang positi* yang diterima

14

oleh pihak pelaku dan pihak lain yang memilki karakter yang sama, sebagaimana pelakunya seorang diri, tetapi man*aatnya atau dampaknya dapat menyeluruh. 0#achmat Sya*e6i, ,;;;.,,</ +. O'(ek Il ! Pendidikan Isla Pendidikan islam mengidenti*ikasi sasaran pada tiga

pengembangan *ungsi manusia yang mana semua itu berjalan dengan misi agama islam yang bertujuan memberikan rahmat bagi sekalian makhluk di alam ini.; ,. )enyadarkan manusia sebagai makhluk indi:idu, yaitu makhluk yang hidup di tengah-tengah makhluk lain, manusia harus memerankan *ungsi dan tanggung jawabnya, manusia akan mampu berperan sebagai makhluk Allah yang paling utama diantara makhluk lainnya dan mem*ungsikan sebagai kholi*ah di muka bumi ini. &. )enyadarkan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia harus mengadakan interaksi dengan sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. tulah sebabnya islam mengajarkan persamaan, persaudaraan, gotong royong, dan bermusyawarah dengan upaya membentuk masyarakat menjadi persekutuan hidup yang utuh. '. )enyadarkan manusia sebagai hamba Allah S$%. )anusia sebagai makhluk berketuhanan, sikap dan watak religiusitasnya perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu menjiwai dan mewarnai kehidupannya. +alam *itrah manusia telah diberikan kemampuan beragama. +engan kesadaran demikian, manusia
9 Ari*in H.)., lmu Pendidikan slam tinjauan %eoritis dan Praktis berdasarkan pendekatan indisipliner, 0jakarta. P%. 9umi Aksara, &33=/

15

sebagai kholi*ah dimuka bumi dan yang terbaik diantara makhluk lainnya akan mendorong untuk melakukan pengelolaan serta mendayagunakan ciptaan Allah untuk kesejahteraan hidup bersama dengan yang lainnya.

16

BAB II
DASAR)DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Dasar Pendidikan Isla +asar 0Arab, asas@ nggris. f%undati%n@ Prancis. f%ndement@ Fatin. fundamentum/ secara bahasa, berarti alas, *undamen, pokok atau pangkal segala sesuatu 0pendapat, ajaran, aturan/. +asar mengandung pengertian sebagai berikut. 0,/ sumber dan sebab adanya sesuatu. "mpamanya, alam rasional adalah dasar alam inderawi. Arinya, alam rasional merupakan sumber dan sebab adanya alam inderawi. 0&/ proposisi paling umum dan makna paling luas yang di jadikan sumber pengetahuan, ajaran, atau hukum. "mpamanya, dasar induksi adalah prinsi* yang membolehkan pindah dari hal-hal yang khusus kepada hal-hal yang umum. +asar untuk pindah dari ragu kepada yakin adalah kepercayaan kepada %uhan bahwa dia tidak mungkin menyesatkan hamba-hamba-Nya. +asar mesti ada dalam suatu bangunan. %anpa dasar, bangunan itu tidak akan ada. Pada pohon, dasar adalah akarnya. %anpa akar, pohon itu mati@ dan ketika sudah mati, bukan pohon lagi namanya, melainkan kayu. )aka tak ada akar, pohon pun tak ada. -alimat 'a #laha #lla Allah 0Arab. %idak ada %uhan selain Allah/ yang merupakan espresi terdalam keimanan orang mungkin di gambarkan oleh Allah S$%. Sebagai dasar yang melahirkan cabang-cabang berupa amal saleh. Apa"ah Kamu tida" memperhati"an bagai mana Allah telah membuat perumpamaan "alimat yang bai" seperti p%h%n yang bai", a"ar nya teguh dan $abangnya (menjulang) "e langit. (%h%n itu memberi"an buahnya pada setiap muslim dengan seijih tuhannya. Allah memberi"an

17

perumpamaan-perumpamaan itu untu" manusia supaya mere"a ingat. ().s. #brahim& *+,-+--.) +asar pendidikan islam adalah islam dengan segala ajarannya. Ajaran itu bersumber pada Al-Cur6an, sunnah #asulullah SA$. 0selanjutnya disebut sunnah/, dan ra6yu 0hasil pikir manusia/. %iga sumber ini harus digunakan secara hirarkis. Al-Cur6an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasanya tidak di temukan di dalam Al-Cur6an, maka harus di cari didalam sunnah@ apabila juga tidak di temukan di dalam sunnah, barulah digunakan rakyu. Sunnah tidak akan bertentangan dengan Al-Cur6an, dan rakyu tidak boleh bertentangan dengan Al-Cur6an dan sunnah. %iga sumber ajaran ini dan hirarki penggunaannya di tetapkan di dalam hadits sebagai berikut. /asulullah 0aw, mengutus 1uadz"e 2aman. Kemudian beliau bertanya bagai mana "amu memutus"an (suatu masalah)3 ia menjawab saya a"an memutus"annya dengan apa yang terdapat di dalam "itab Allah. 4eliau bertanya Apabila putusan itu tida" terdapat di dalam "itab Allah3 ia menjawab, saya a"an memutus"anya dengan 0unnah /asulullah. 4eliau bertanya lagi, Apabila putusan itu tida" ia menjawab, saya juga terdapat di dalam 0unnah /asulullah3

berijtihad dengan ra"yu. Kemudian beliau bersabda, 0egala puji bagi Allah yang telah memberi"an taufi" "epada utusan /asul-nya. (5./. al!urmudzi) +asar inilah yang membuat ilmu pendidikan disebut ilmu pendidikan slam. %anpa dasar ini, tidak akan ada ilmu pendidikan slam. Persoalan yang muncul adalah dalam bentu apa atau bagaimana slam mendasari ilmu pendidikannyaJ Ada anggapan bahwa Al-Cur6an dan Sunnah berisi teori-teori ilmu, sehingga 4Pembuatan dan penulisan teori

18

dalam ilmu pendidikan islam tidak jauh berbeda dari pembuatan dan penulisan teori dalam *i(ih5. Pembahasan tentang hakikat Al-Cur6an dan Sunnah di bawah ini diharapkan dapat menjawab persoalan tersebut. 9. Al)*!r+an Al-Cur6an adalah -alam Allah S$%, yang diturunkan kepada )uhammad SA$. +alam bahasa arab yang terang guna menjelaskan jalan hidup yang bermaslahat bagi umat manusia di dunia dan di akhirat. %erjemahan Al-Cur6an ke bahasa lain dan ta*sirnya bukanlah Al-Cur6an, dan karenanya bukan nasb yang 6atb# dan sah untuk di jadikan rujukan dalam menarik kesimpulan ajarannya. Al-Cur6an menyatakan dirinya sebagai kitab petunjuk. Allah menjelaskan hal ini di dalam *irman-Nya. 0esungguhnya Al-)uran ini memberi"an petunju" "e (jalan) yang lebih lurus dan memberi"an "abar gembira "epada %rang-%rang mu"min yang mengerja"an amal saleh bahwa bagi mere"a ada pahala yang besar. ().0. Al-#sra& *7,8)

19

Ayat-ayat semacam ini menegaskan bahwa tujuan Al-Cur6an adalah memberikan petunjuk kepada umat manusia. %ujuan ini hanya akan tercapai dengan memperbaiki hati dan akal manusia dengan akidah-akidah yang benar dan akhlak yang mulia serta mengarahkan tingkat laku mereka kepada perbuatan yang baik. Atas dasar ini, sebagai mana dikemukakan !Ali Hasballah, setiap pembahasan tetang Al-Cur6an yang bertujuan mencapai tujuan Al-Curan tersebut merupakan pembahasan yang proposional, dibutukkan, dan berdasar pada dalil syar6i. pembahasan yang tidak bertujuan demikian tidak akan mendapat legitimasi dari dalil syar6i. Petunjuk Al-Cur6an, sebagaimana di kemukakan )ahmud Syaltut, dapat dikelompokan menjadi tiga pokok yang di sebutnya sebagai maksud-maksud Al-Cur6an, yaitu. ,. Petujuk tentang akidah dan kepercayan yang harus dianut oleh manusia dan tersimpul dalam keimanan akan -eesaan %uhan serta kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan. &. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupan, baik indi:idual maupun kolekti*. '. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan %uhan dan sesamanya. Pengelompokkan tersebut dapat disederhanakan menjadi dua, yaitu petunjuk tentang a(idah dan petunjuk tentang syari6ah. Penyederhanaan ini sesungguhnya di gunakan oleh Syaltut sendidri dalam bukunya yang berjudul al-islam A"idah wa syariab 0 slam adalah a(idah dan ayariat/. Bang di maksud dengan akidah ialah.

20

Aspe" te%ritis yang menuntut pertama-tama dan sebelum apapun "eimanan "epada Allah9 "eimanan yang tida" terjamah %leh "eraguaan ("uat) dan tida" pula dipengaruhi "e"aburan (tegas). Bang di maksud dengan syariat ialah. Aturan-aturan atau p%"%"-p%"%"nya yang digaris"an Allah untu" diterap"an manusia dalam hubungannya dengan !uhan-nya, sesama muslim, sesama manusia, alam, dan "ehidupan. +alam menyajikan maksud-maksud tersebut, Al-Cur6an menggunakan metode-metode sebagai berikut. ,. )engajak manusia untuk memperhatikan dan mengkaji segala ciptaan Allah sehingga mengetahui rahasia-rahasia-Nya yang terdapat di dalam semesta. &. )enceritakan umat terdahulu, baik indi:idu maupun kelompok, baik orang-orang yang mengerjakan kebaikan maupu orang-orang yang mengadakan kerusakan, sehingga dari kisah ini manusia dapat mengambil pelajaran tentang hukum sosial yang di berlakukan Allah terhadap mereka. '. )enghidupkan kepekaan batin manusia yang mendorongnya untuk bertanya dan berpikir tentang awal dan materi kejadiannya, kehidupannya, dan kesudahannya, sehingga insya* akan %uhan yang menciptakan segala kekuatan. D. )emberi kabar gembira dan janji serta peringatan dan ancaman.

21

Sistematika yang di gunakan Al-Cur6an dalam menyajikan kandungannya tidak sama dengan yang digunakan dalam penyususnan buku-buku ilmiah. +alam buku-buku ilmiah satu masalah dibahas dengan satu metode tertentu serta dibagi menjadi bab-bab dean pasal-pasal. )etode ini tidak terdapat dalam Al-Cur6an yang menerangkan banyak persoalan induk secara silih berganti. Persoalan akidah kadang-kadang bergandengan dengan persoalan hukum diterangkan, tiba-tiba muncul persoalan lain yang sepintas tampak tidak saling berhubungan. )isalnya, apa yang terdapat dalam surat Al-9a(arah ayat &,?-&&, yang mengatur hukum perang dalam Al-Asybur Al-4urum 0bulan-bulan suci/ berurutan dengan hukum minuman keras, perjudian, persoalan anak yatim, dan perkawinan dengan orang-orang musyrik. Bang demikian itu dimaksudkan agar memberikan kesan bahwa ajaran-ajaran Al-Cur6an dan hukumhukum yang tercakup di dalamnya merupakan satu kesatuan yang harus ditaati oleh para penganutnya secara keseluruhan tanpa pemisahan yang satu dari yang lainnya. +alam menerangkan masalah-masalah yang merupakan bidang kajian *ilsa*at dan meta*isika, Al-Cur6an tidak menggunakan istilah *ilsa*at dan logika. +emikian halnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Bang demikian membuktikan bahwa Al-Cur6an tidak dapat dipersamakan dengan kitab-kitab karya manusia. Al-Cur6an, dalam penegasan Allah dan keyakinan kaum muslimin, merupakan sumber pertama ajaran-ajaran dasar slam. Sebagai ajaran yang datang dari Allah Bang )aha 9esar, kebenarannya bersi*at mutlak dan kekal. Oleh sebab itu, sikap keagamaan orang mukmin terhadap AlCur6an adalah memahami kebenaran pernyataannya dengan bertitik tolak dari keyakinan@ bukan memandangnya sebagai bahan baku teori,

22

hipotensi, atau asumsi ilmiah yang memerlukan pembuktian dengan bertitik tolakdari keraguan. "mpamanya, di dalam Al-Cur6an terdapat *irman Allah yang menyatakan sebagai berikut. : dan diri"anlah shalat, sesungguhnya shalat itu men$egah dari (perbuatan-perbuatan)"eji dan mung"ar:().0. al-An"abut&-8,+.) Pernyataan tersebut menunjukan kepada hubungan kausalitas antara salat dan tercegahnya tidak kekejian dan kemungkaran. Apabila pernyataan itu dipahami dengan logika ilmiah, maka kebenarannya akan bersi*at sementara sebelum terbukti secara empiris. Apabila pendidikan muslim ber*ikir demikian, maka dalam mendidik anak-anak agar tidak melakukan tindak kekejian dan kemungkaran ia tidak akan bersandar kepada pendidikan shalat, bahkan mungkin ia akan membiarkan anakanak tidak melaksanakannya sampai kebenaran pernyataan di atas terbukti. +engan demikian, ia siap melanggar kewajiban yang di sampaikan Nabi saw, sebagai berikut. 0uruhlah ana"-ana" "amu mela"sana"an shalat "eti"a mere"a berumur tujuh tahun9 dan pu"ullah mere"a "arena meninggal"annya "eti"a mere"a berumur sepuluh tahun, serta pisah"anlah tempat tidur mere"a (5./. Abu ;awud) Al-Cur6an bukan kitab teori ilmu. )eskipun demikian, antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat. Hubungan itu terlihat pada pilihan moral. obyek apa yang akan diteliti dan untuk apa pengetahuan yang dihasilkan diterapkan. +isamping itu, sebagai mana di kemukakan ).Curaisy Shihab, hubungan antara Al-Curan dan ilmu tidak dilihat dari adakah suatu teori tercantum di dalam Al-Cur6an, tetapi dari adakah jiwa ayat-ayatnya menghalangi kemajuan ilmu atau sebaliknya, serta adakah

23

satu ayat Al-Cur6an yang bertentangan dengan hasil penemuan ilmiah yang telah mapan. -emajuan ilmu tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkan kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan terciptanya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu itu. Al-Cur6an telah menciptakan iklim tersebut dengan menjadikan ilmu sebagai bentuk kesadaran muslim yang amat sentral, yang menengahi antara iman dan amal. +alam hal ini, para ulama sering mengemukakan perintah Allah S$%., langsung maupun tidak langsung, kepada manusia untuk berpikir, merenung, menalar, dan sebagainya. 9anyak sekali seruan dalam AlCur6an kepada manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran dikaitkan dengan peringatan, gugatan, atau perintah supaya ia berpikir, merenung, dan menalar. "mpamanya, terdapat *irman Allah yang menganjurkan untuk menggunakan akal pikiran dalam mencapai hasil. Kata"anlah (hai 1uhammad), sesungguhnya a"u henda" memperingat"an "epadamu satu hal saja, yaitu berdirilah "arena Allah berdua-dua atau bersendiri-sendiri, "emudian berpi"irlah. ().0. 0aba & <+,+=)

24

Airman Allah yang menekankan betapa besar nilai ilmu pengetahuan dan kedudukan cendekiawan dalam masyarakat. !anya"anlah hai 1uhammad, Ada"ah sama antara %rang-%rang yang mengetahui dan mere"a yang tida" mengetahui3 ().0. Al->umar& <8,8) Airman Allah yang mengeritik pedas orang-orang yang berbicara atau membantah suatu persoalan tanpa data obyekti* dan ilmiah yang berkaitan dengan persoalan tersebut. Artinya . #nilah "amu (wahai Abi Al-"itab), "amu ini membantah tentang hal-hal yang "amu "etahui, ma"a mengapa"ah membantah pula dalam hal-hal yang "alian tida" "etahui3 Allah mengetahui, sedang"an "amu tida" mengetahui.().0. Ali#mran & <,==) Hubungan antar Al-Cur6an dan ilmu pendidikan slam tampak terbatas pada segi-segi dikemukakan di atas. Namun, ini tidak berarti bahwa Al-Cur6an tidak mempunyai hubungan yang luas dengan pendidikan. +alam kaitan ini, Ahmad brahim )uhanna mengatakan bahwa Al-Cur6an membahas berbagai aspek kehidupan manusia, dan pendidikan merupakan terpenting yang dibahasnya. Setiap ayatnya merupakan bahan baku bangunan pendidikan yang dibutuhkan setiap manusia. Hal ini tidak aneh mengingat Al-Cur6an merupakan -itab Hidayah@ dan seseorang memperoleh hidayah tidak lain karena pendidikan yang benar serta ketaatannya. )eskipun demikian, hubungan ayat-ayatnya dengan pendidikan tidak semuanya sama. Ada yang merupakan bagian pondasional dan ada yang merupakan bagian parsial. +engan perkataan

25

lain, hubungannya dengan pendidikan ada yang langsung dan tidak ada yang tidak langsung. Al-Cur6an di peruntukkan bagi manusia. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila manusia merupakan tema sentral pembahasannya. +i dalamnya di terangkan hakikat manusia. siapa dirinya, dari mana ia berasal, di mana ia berada, apa yang harus dilakukannya, dan hendak ke mana ia pergiJ )asalah hakikat hidup, padangan hidup, dan tujuan hidup merupakan masalah pendidikan. Namun, masalah itu tidak berada dalam ruang lingkup kajian ilmu pendidikan yang hanya menjangkau *akta-*akta empiris, melainkan dalam rung lingkup *isa*at pendidikan yang bisa mengambil datanya dari ajaran-ajaran agama. H. S!nna" Al-Cur6an disampaikan oleh #asulullah saw. kepada umat manusia dengan penuh amanat@ tidak sedikit pun ditambah ataupun dikurangi. Selanjutnya, manusialah yang hendaknya berusaha memahaminya, menerimanya, kemudian mengamalkannya. Seringkali manusia menemui kesulitan dalam memahaminya, dan ini dialami oleh para shahabat sebagai generasi pertama penerima AlCur6an. -arenanya, mereka meminta penjelasan kepada #asulullah saw. yang memang diberi otoritas untuk itu.

26

Allah swt. menyatakan otoritas dimaksud dalam *irman-Nya di bawah ini. ,,,, ::. dan "ami turun"an "epadamu Al-;zi"ir (Al-)uran) agar "amu menerang"an "epada mere"a dan supaya mere"a berpi"ir ().0. Al?ahl & *=,++) Penjelasan itu disebut Al-0unnah, yang secara bahasa berarti Al!hari6ah, jalan@ dan dalam hubungan dengan #asulullah saw. berarti segala perkataan, perbuatan, atau ketetapannya. Para ulama menyatakan bahwa kedudukan sunnah terdapat AlCuran adalah sebagai penjelas. 9ahkan, !"mar bin Al-khaththab mengingatkan bahwa sunnah merupakan penjelasan yang paling baik. a berkata, 4akan datang suatu kaum yang membantahmu dengan hal-hal yang syubhat di dalam Al-Cur6an. )aka hadapilah mereka dengan berpegang kepada sunnah, karena orang-orang yang bergelut dengan sunnah lebih tahu tentang kitab Allah.5 Apa yang diuraikan para ulama bahwa Sunnah ber*ungsi merinci 0mufashshilah/, ajaran yang global 0mujmal/, di dalam Al-Cur6an, mengikat 0mu(ayyidah/, yang mutlaknya 0muthla6/, dan mengkhususkan 0mu"hashshishah/, yang umumnya 0!am/, semuanya berarti menjelaskan maksud-maksud Al-Cur6an. -arena kedudukannya itu, Sunnah selalu mempunyai dasar pada Al-Cur6an dan tidak mungkin bertentangan dengannya. Atas dasar inilah muncul pernyataan para ulama bahwa Sunnah merupakan aplikasi praktis 0tathhi6amali/ ajaran-ajaran Al-Cur6an.

27

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas bagi Al-Cur6an. Namun, pengamalan ketaatan kepada Allah sesuai dengan ajaran AlCur6an sering kali sulit terlaksana tanpa penjelasannya. -arenanya, Allah memerintah kepada manusia untuk menaati #asul dalam kerangka ketaatan kepada-Nya. tulah sebab para ulama memandang Sunnah sebagai sumber kedua ajaran slam setelah Al-Cur6an. +ibawah ini dikemukakan contoh bagaimana Sunnah menjelaskan prinsip umum ajaran Al-Cur6an. "mumnya, Al-Cur6an menyatakan kewajiban anak berbuat baik kepada orang tua. 0embahlah Allah dan janganlah "amu memperse"utu"an-?ya dengan sesuatu pun9 dan berbuat bai"lah "epada dua %rang tua.....(Al?isa&+,<=) 9erbuat baik kepada orang tua merupakan prisip umum yang digariskan Al-Cur6an dalam hubungan dengan orang tua. Penerapannya bisa dalam bentuk yang bermacam-macam. Al-Cur6an sendiri antara lain mengemukakan. ;an !uhanmu !elah memerintah"an supaya "amu jangan menyembah selain dia dan henda"lah "amu berbuat bai" pada ibu bapa"mu dengan sebai"-bai"nya. ji"a salah se%rang di antara "eduanya atau "edua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, 1a"a se"ali-"ali janganlah "amu mengata"an "epada "eduanya per"ataan @ah@ dan janganlah "amu membenta" mere"a dan u$ap"anlah "epada mere"a per"ataan yang mulia. ().0. Al-#sra&*7,-<) Pada bagian lain dijelaskan.

28

;an "ami wajib"an manusia (berbuat) "ebai"an "epada dua %rang ibu- bapa"nya. dan ji"a "eduanya mema"samu untu" memperse"utu"an A"u dengan sesuatu yang tida" ada pengetahuanmu tentang itu, 1a"a janganlah "amu mengi"uti "eduanya. 5anya "epada-Ku-lah "embalimu, lalu A"u "abar"an "epadamu apa yang !elah "amu "erja"an. ().s. AlAn"abut& -8,A) Sunnah menjelaskan prinsip tersebut dalam bentuk penerapan yang lebih banyak lagi. "mpamanya, anak tidak boleh ikut berperng tanpa i8in orang tuanya. ;iriwayat"an bahwa abdulah bin Amr bin al-Ash r.a. ber"ata, se%rang lela"i datang "epada ?abi Allah saw. 0eraya ber"at, A"u mejmbaiatmu untu" berhijrah dan berzihad guna men$ari pahala dari Allah !aala. 4eliau bertanya, Apa"ah di antara dua %rang tuamu ada yang masih hidup3 ;ia menjawab, 2a. 4ah"an, "eduanya. 4eliau bertanya, 'alu, "amu henda" men$ari pahala dari Allah !aala3 dia menjawab, 2a. beliau ber"ata, "embalilah "epada "edua %rang tuamu9 lalu, temanilah mere"a dengan bai". (5adits 1uttafa6 alaih dengan lafazh muslim) Hontoh lainya anak tidak boleh menghina orang tua yang lain, sebab anak yang orang tuanya dihina boleh jadi akan balas menghina orang tuanya pula. #asulullah saw. 9ersabda. 4;iantara antara d%sa besar ialah sese%rang men$ari %rang tuanya sediriB para shahabat bertanya (heran), ya rasulallah, bagai mana mung"in sese%rang men$ari dua arang tuanya sendiriB3 beliau menjawab, 2a. ;ia men$ari bapa %rang lain, lalu %rang lain itu balas men$a$i bapa"nya9 dan ia men$a$i ibu %rang lain, lalu %rang lain itu balas men$a$i ibunya pula. (5adits muttapa6 alaih)

29

Para ulama ulama hadits telah menghimpun bentuk-bentuk berbuat baik kepada orang tua di dalam karya mereka seperti pada bab 4irr AlCalidayin 09erbuat baik kepada dua oarang tua/ dan D6u6 AlCalidayn 0)endurhakai dua orang tua/. +alam lapangan pendidikan, sebagaimana dikemukakan Abdurrahman Al-Nahlawi, sunnah mempunyai dua *aidah. ,. )enjelaskan sistem pendidikan slam sebagaimana terdapat di dalam Al-Cur6an dan menerangkan hal-hal rinci yang tidak terdapat di dalamnya. &. )engingatkan metode-metode pendidikan yang dapat dipraktikan. Pribadi #asulullah saw. sendiri, kata )uhammad Cuthb, merupakan contoh gidup serta bukti konkres sistem dan hasil pendidikan islam. Hal ini diakui oleh Allah swt. dengan *irman-Nya. 0esungguhnya telah ada pada (diri) /asulullah itu suri teladan yang bai" bagimu, (yaitu) bagi %rang yang mengharap (rahmat) Allah dan ("edatangan) hari "iamat dan dia banya" menyebut Allah. ().s AlAhzab&<<,-*) Sunnah, sebagai penjelas terhadap Al-Cur6an, mengambil dua bentuk. nilai-nilai dan kaidah-kaidah normati* serta teknik-teknik praktis historis. 9entuk pertama bisa dikembangkan dalam hirarki nilai, sehingga tidak mungkin ada pertentangan antara nilai pokok dan nilai cabang. 9entuk kedua bisa diubah sesuai dengan situasi dan kondisi. "mpamanya dengan menelaah kembali apakah teknik-teknik pendidikan yang digunakan rasul masih rele:an atau tidak ada apakah cukup memadai ataukah belum untuk diterapkan di masa sekarang.

30

9anyak tidakan mendidik yang telah di contohkan #asulullah saw. +alam pergaulannya bersama para sahabatnya. +ia menganjurkan agar pembicaraan yang diarahkan kepada orang lain hendaknya disesuikan dengan tingkat kemampuan berpikir mereka. +ia memperhatikan setiap orang sesuai dengan si*atnya. wanita atau lelaki, tua atau kanak-kanak. -epada orang yang menyenangi harta, dia akan memberinya harta agar hatinya menjadi lunak. -epada orang yang mencintai kedudukannya, dia akan menempatkan kedudukan orang itu dekat dengannya, karena di mata kaumnya dia adalah orang yang berkedudukan. +alam pada itu, dia tidak pernah lengah untuk menyeru mereka agar beribadah kepada Allah dan melaksanakan syariat-Nya. "lama muslim telah memahami dan menyadari pentingnya tindakan mendidik yang dicontohlan oleh #asulullah saw. +i antara mereka ada yang menyusun kitab berisi hadits-hadits rasulullah saw. Bang berorientasi pendidikan, seperti kitab Al-!arghib wa Al-targhib. -itab karya !Abdul !A8ham Al-)und8iri 0E=,-?E? H/ini menanamkan moti:asi untuk cinta mengerjakan kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat. -itab ini membahas banyak aspek kehidupan. material, spritual, *inansial, indi:idual, sosial, peribadatan, dan intelektual. Ada pula ulama yang mempelajari kehidupan dan hadits #asulullah saw. "ntuk menggali beberapa topik pendidikan yang kemudian disusun menjadi kitab. Hontohnya adalah kitab !uhfah Al-1audud fi Ah"am Al-1aulud, karya ibnu Cayyim Al-jau8iyyah@ dan Al-Adab A'-mufrid karya imam )uhammad bin sma6 il Al-9ukhari. Bang terakhir ini adalah kitab pendidikan Nabawi yang mengandung beberapa tuntunan sekitar pendidikan dan perlakuan terhadap anak-anak yatim, perilaku sosial, serta menyayangi, mencium, dan bercanda dengan anak-anak.

31

+.

Ra+-! )asyarakat selalu mengalami perubahan, baik mengenai nilai-nilai

sosial, kaidah-kaidah sosial, pola-pola tingkah laku, organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, maupun interaksi sosial, dan lain sebagainya. Pendidikan sebagai lembaga sosial akan turut mengalami perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. 1ohn Kai8ey, seorang guru besar dalam ilmu ekonomi dari "ni:ersitas 9runel, nggris, menggambarkan perubahan yang terjadi pada tahun-tahun pertengahan abad ke-&3. dikatakannya bahwa meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya pengharapan, dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa serta perubahanperubahan baru dalam pendidikan. Orang dapat menyaksikan penerapan teknik-teknik ilmu pengetahuan alam dan sosial serta teknologi dalam proses pendidkan sebagai akibat adanya pengertian yang lebih dalam tentang apa yang terjadi dalam pendidkan. Ada orang yang berpandangan bahwa meningkatnya penggunaan teknik-teknik yang melibatkan elektronika dan perlengkapan lainnya yang kompleks telah mengakibatkan dehumanisasi pendidikan. )ungkin ada pula orang yang berpendapat bahwa penghotbahan doktrin 4a*isiensi5 dalam penggunaan sumbersumber untuk pendidikan berarti bersikap pragmatis dan mementingkan kegunaan terhadap pendidikan. Sehubungan dengan perhatian terhadap e*isiensi, ada pula perhatian terhadap latihan bagi orang-orang untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan tertentu. +alam kesibukan merenungkan *ungsi latihan ini, maka tujuan-tujuan terakhir pendidikan menjadi kabur.selanjutnya dapat dinyatakan bahwa abad ini menyaksikan gugurnya pedoman-pedoman peradaban dalam sekolah dan perguruan tinggi.

32

Pada masa-masa berikutnya muncul penelitian yang menunjukan kecenderungan dunia untuk menjadikan sekolah sebagai lembag yang bernorma kuat, sehingga tidak ada usaha swasta yang tidak diakui pemerintah bila 4norma5-nya tidak memenuhi selera pemerintah. Sementara itu, sebagai pemikir pendidikan melihat bahwa sekolah tidak bisa diharapkan untuk mengamansipasi martabat kemanusiaan 0 human dignity/. )ereka mengeritik pandangan yang mempertahankan sekolah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan prinsip bahwa dunia harus maju, tanpa peduli adanya akibat malapetaka ledakan nuklir, pencemaran, dan sebagainya. +i antara para kritikus yang :okal dalam hal ini ialah i:an illich yang menggambarkan adanya masyarakat bebas dari ikatan-ikatan pendidikan sekolah@ paulo *reire yang menganggap sekolah sebagai tempat pendidikan rakyat tertidas@ dan 2:erett #eimer yang menganalisis pendidikan sekolah pada kematiannya. Perubahan-perubahan seperti di kemukakan di atasdan munculnya gagasan-gagasan baru tentang pendidikan pada gilirannya melahirkan berbagai masalah pendidikan. Apakah perubahan yang terjadi bertentangan dengan nilai-nilai hakiki pendidikan ataukah malah sebaliknya, meningkatnyaJ Apakah perubahan pada suatu komponen mengharuskan perubahan seluruh sistemJ Apa yang harus diajarkanJ Apakah sekolah harus dibubarkanJ 1ika sekolah dibubarkan, di mana generasi muda memperoleh pendidikanJ 1ika sekolah tidak dibubarkan, bagaimana agar sekolah ber*ungsi dalam mencapai tujuan pendidikanJ )asalah-masalah di atas merupakan perkembangan baru di dunia pendidikan yang tidak dijumpai di masa #asulullah saw., tetapi memerlukan jawaban untuk kepentingan pendidikan di masa sekarang. "ntuk itulah diperlukan ijtihad dari para pendidik muslim.ijtihad pada

33

dasrnya merupakan usaha sungguh-sungguh orang muslim untuk selalu berprilaku berdasrkan ajaran slam. "ntuk itu, manakala tidak di temukan petunjuk yang jelas dari Al-Cur6an maupun Sunnah tentang suatu perilaku, orang muslim akan mengerahkan segenap kemampuannya untuk menemukannya dengan memperhatikan prisip-prinsip umum Al-Cur6an maupun Sunnah. jtihad sudah dilakukan para ulama sejak masa shahabat. Namun, tampaknya literatur-literatur yang ada menunjukan bahwa ijtihad masih terpusat pada hukum syarak. Bang dimaksud dengan hukum syarak, menurut depinisi !Ali Hasballah, ialah proposisi-proposisi yang berisi si*at-si*at syariat 0seperti wajib, haram dan sunnah/ yang disandarkan pada perbuatan manusia, baik lahir maupun batin. -emudian dalam hukum tentang perbuatan manusia ini tampaknya aspek lahir lebih menonjol ketibang aspek batin. +engan perkataan lain, *i(ih 8hahir lebih banyak digeluti daripada pi(ih bathin. -arenanya, pembahasan tentang ibadah, muamalat, dan jinayat lebih dominan ketimbang kajian tentang iklas, sabar, memberi maa*, merendahkan diri, dan tidak menyakiti orang lain. jtihad dalam lapangan pendidikan malah nyaris ta terdengar. Sebabnya barangkali bisa di rujuk pada kondisi sosial umat di masa lalu. Persoalan kenegaraan, perdagangan, perkawinan, dan sebagainya seperti terlihat pada tema-tema pi(ih tampak merupakan masalah akut pada masa itu, sementara persoalan pendidikan cukup diatasi oleh kon:ensi-kon:ensi yang ada. )eskipun demikian, ada sebagian ulama yang peduli terhadap masalah pendidikan, di antaranya dapat disebutkan kelompok ikhwan AlSha*a, Al-7ha8ali, bnu -hladun, Al-Larnuji, Al--anbin, dan Al- Ansari. jtihad dalam lapangan pendidikan perlu mengimbangi ijtihad dalam lapangan *i(ih 0lahir dan batinnya/, mengingat yang pertama

34

merupakan usaha pembudayaannya, sedangkan yang kedua merupakan usaha penggalian budaya itu. #uang lingkupnya bisa dalam lingkup *ilsa*at pendidikan slam dan bisa pula dalam lingkup ilmu pendidikan slam. +alam lingkup ilmu pendidikan slam, pernyataan Al-Cur6an dan Sunnah hendaknya dipilih mana yang bernialai normati* dan mana yang bernilai teknis-praktis, sehingga tidak terjadi salah perlakuan, tidak membuktikan secara empiris apa yang seharunya diyakini. Sementara itu, hasil pikir para ulama seperti bnu Sina, Al-7a8ali, dan bnu -haldun masih terbuka untuk dikaji ulang guna dicari kemungkinan penerapannya di masa sekarang. )enurut Hasan Fanggulung, dasar operasional pendidikan slam terdapat enam macam, yaitu historis, sosiologis, ekonomi, politik dan administrasi, psikologis, dan *iloso*is, kemudian dari yang enam itu ditambahkan lagi dengan religius oleh +r. Abdul )ujib, ).Ag. Agar lebih sistematis, berikut ini akan dijabarkan <0tujuh/ bagian dari dasar-dasar ilmu pendidikan slam.,3 ,. +asar Historis +asar historis adalah dasar yang berorientasi pada pengalaman pendidikan masa lalu, baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan, agar kebijakan yang ditempuh masa kini akan lebih baik. +asar ini juga dapat dijadikan acuan untuk memprediksi masa depan, karena dasar ini memberi data input tentang kelebihan dan kekurangan kebijakan serta maju mundurnya prestasi pendidikan yang telah ditempuh. Airman Allah Swt. dalam surat Al Hasyr ayat ,=. 4+an hendaklah setiap

10 Ibid.

35

orang

memerhatikan

apa

yang

telah

diperbuatnya

untuk

hari

esok0akhirat/.,,5 )isalnya, bangsa Arab memiliki kegemaran untuk bersastra, maka pendidikan sastra di Arab menjadi penting dalam kurikulum masa kini, sebab sastra selain menjadi identitas dan potensi akademik bagi bangsa Arab juga sebagai sumber perekat bangsa. +asar Sosiologis +asar sosiologis adalah dasar yang memberikan kerangka sosiobudaya, yang mana dengan sosiobudaya itu pendidikan dilaksanakan. +asar ini juga ber*ungsi sebagai tolok ukur dalam prestasi belajar. Artinya, tinggi rendahnya suatu pendidikan dapat diukur dari tingkat rele:ansi output pendidikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

,, +epartemen Agama # , Al )uran Al Karim wa !arjamah 1aanih ila Al


'ughah Al #ndunisiyyah, 01akarta. P%. Arga Printing, &33=/ h. <<'.

36

&. +asar 2konomi +asar ekonomi adalah dasar yang memberikan perspekti* tentang potensi-potensi *inansial, menggali dan mengatur sumber-sumber, serta bertanggung jawab terhadap rencana dan anggaran pembelanjaannya. Oleh karena pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang luhur, maka sumbersumber *inansial dalam menghidupkan pendidikan harus bersih, suci dan tidak bercampur dengan harta benda yang syubhat. +asar Politik dan Administrati* +asar politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai ideologis, yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan direncanakan bersama. +asar poitik menjadi penting untuk pemerataan pendidikan, baik secara kuantitati* maupun kualitati*. +asar Psikologi +asar psikologi adalah dasar yang memberikan in*ormasi tentang bakat, minat, watak, karakter, moti:asi dan ino:asi peserta didik, pendidik, tenaga administrsi, serta sumber daya manusia yang lain. +asar ini berguna juga untuk mengetahui tingkat kepuasan dan kesejahteraan batiniah pelaku pendidikan, agar mereka mampu meningkatkan prestasi dan kompetisi dengan cara yang baik dan sehat. +asar Ailoso*is +asar *iloso*is adalah dasar yang memberi kemampuan untuk memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar operasional lainnya. 9agi masyarakat sekuler, dasar ini menjadi acuan terpenting dalam pendidikan, sebab *ilsa*at bagi mereka merupakan induk dari segala dasar pendidikan.

37

Sementara bagi masyarakat religius, seperti masyarakat muslim, dasar ini sekadar menjadi bagian dari cara berpikir dibidang pendidikan secara sistematik, radikal, dan uni:ersal yang asas-asasnya diturunkan dari nilai ilahiah. '. +asar #eligius +asar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama. +asar ini secara detail telah dijelaskan pada sumber pendidikan slam. +asar ini menjadi penting dalam pendidikan slam, sebab dengan dasar ini maka semua kegiatan pendidikan menjadi bermakna. 2. T!(!an Pendidikan Isla %ujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.,& %ujuan harus bersi*at stasioner artinya telah mencapai atau meraih segala yang diusahakan. )isalnya, saya berniat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi maka setelah niat itu terlaksana, berarti tujuan telah tercapai. Adapun untuk meraih tujuan tersebut dilakukan berbagai usaha merupakan i"htiyar ma6sudi, upaya mencapai maksud.,' %ujuan pendidikan slam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam slam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.

,& Lakiah +aradjat, dkk, #lmu (endidi"an #slam, 01akarta. 9umi Aksara, &33;/ h. &;. ,' 9eni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ep.$it., h. ,D?.
38

+alam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil !alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. %ujuan hidup manusia dalam slam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir %ujuan khusus yang lebih spesi*ik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan slam. Si*atnya lebih praMis, sehingga konsep pendidikan slam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran slam dalam bidang pendidikan. +engan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai. )enurut Abdul Aatah 1alal, tujuan umum pendidikan slam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. 1adi menurut slam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Bang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah. slam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. %ujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat Ad-+8ariyat ayat E? . ;an A"u men$ipta"an Fin dan 1anusia "e$uali supaya mere"a beribadah "epada-Ku . 1alal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan #amadhan, mengeluarkan 8akat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. %etapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan 0atau disandarkan/ kepada Allah. Aspek ibadah merupakan pendidikan slam.

39

kewajiban

orang

islam

untuk

mempelajarinya

agar

ia

dapat

mengamalkannya dengan cara yang benar. badah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah. )enurut al Syaibani, tujuan pendidikan slam adalah . ,. %ujuan yang berkaitan dengan indi:idu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat. &. %ujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku indi:idu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat. '. %ujuan pro*esional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai pro*esi, dan sebagai kegiatan masyarakat. )enurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi ,. &. '. D. Pembinaan akhlak. )enyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat. Penguasaan ilmu. -eterampilan bekerja dalam masyrakat.

40

)enurut Asma hasan Aahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi . ,. &. '. D. ,. &. '. D. %ujuan keagamaan. %ujuan pengembangan akal dan akhlak. %ujuan pengajaran kebudayaan. %ujuan pembicaraan kepribadian. )enurut )unir )ursi, tujuan pendidikan islam menjadi . 9ahagia di dunia dan akhirat. menghambakan diri kepada Allah. )emperkuat Akhlak mulia. ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.

41

BAB III
TEORI HAKIKAT MANUSIA PANDANGAN ISLAM A. Pengertian Man!sia )anusia adalah makhluk 0ciptaan/ %uhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. )anusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok, manusia yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah Al-Cashash ayat << yang artinya. Garilah "ehidupan a"hirat dengan apa yang di"arunia"an Allah "epadamu tida" b%leh melupa"an urusan dunia . )anusia dalam pandangan slam mempunyai aspek jasmani yang tidak dapat dipisahkan dari aspek rohani tatkala manusia masih hidup didunia. )anusia mempunyai aspek akal. -ata yang digunakan Al-Cur6an untuk menunjukkan kepada akal tidak hanya satu macam. Harun Nasution menerangkan ada tujuh kata yang digunakan. ,. &. -ata ?azara, dalam surat al 7hasiyyah ayat ,<. 1a"a apa"ah mere"a tida" memperhati"an unta bagaimana dia di$ipta"an . -ata !adabbara, dalam surat )uhammad ayat &D. 1a"a apa"ah mere"a tida" memperhati"an al )uran atau"ah hati mere"a ter"un$i3 '. -ata !afa""ara, dalam surat An-Nahl ayat ?=. ;an !uhanmu mewahyu"an "epada lebah , buatlah sarang-sarang dibu"itbu"it, dip%h%n-p%h%n "ayu, dan ditempattempat yang dibi"in manusia .

42

D.

-ata Ha6iha, dalam surat At-%aubah ,&&. !ida" sepatutnya bagi %rang-%rang yang mumin itu pergi semuanya ("emedan perang). 1engapa tida" pergi dari tiap-tiap g%l%ngan diantara mere"a beberapa %rang untu" memperdalam pengetahuan mere"a tentang agama dan untu" memberi peringatan "epada "aumnya apabila mere"a telah "embali "epadanya, supaya mere"a itu dapat menjaga dirinya .

E.

-ata !adza""ara, dalam surat An-Nahl ayat ,<. 1a"a apa"ah (Allah) yang men$ipta"an itu sama dengan yang tida" dapat men$ipta"an apa-apa3 1a"a mengapa "amu tida" mengambil pelajaran .

?.

-ata Hahima, dalam surat Al-Anbiya ayat <=. ;an ingatlah "isah daud dan 0ulaiman, diwa"tu "eduanya memberi"an "eputusan mengenai tanaman, "arena tanaman itu dirusa" %leh "ambing"ambing "epunyaan "aumnya. ;an adalah "ami menya"si"an "eputusan yang diberi"an %leh mere"a itu .

<.

-ata A6ala, dalam surat Al An*aal ayat &&. 0esungguhnya binatang (ma"hlu") yang seburu"-buru"nya pada sisi Allah ialah %rang-%rang yang pe"a" dan tuli yang tida" mengerti apa-apapun. )anusia mempunyai aspek rohani seperti yang dijelaskan dalam

surat Al-Hijr ayat &;. 1a"a A"u telah menyempurna"an "ejadiannya dan meniup"an "edalamnya r%h-Ku, ma"a sujudlah "alian "epada-?ya .

43

9.

Pr%ses Ke(adian Man!sia +i dalam Al(ur6an Proses kejadian )anusia dapat di jelaskan

sebagai berikut . ,. )anusia diciptakan Allah Swt. 9erasal dari saripati tanah, 0 Cs Al Hijr . &= / &. +ari segumpal tanah lalu menjadi nut*ah 0 didalam rahim /, segumapl darah, segumpal daging, tulang dibungkus dengan daging dan akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna 0Cs Almukminun @ ,&-,D / '. +itiupakn #uh 0Cs Alhijr . &; / D. Sebelum ruh ditiupkan , ketika masih di alam ruh manusia telah berjanji mentauhidkan Allah 0Cs Al A6ra* . ,<& / Al-Curan menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti . %urab, %hien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Curan tidak menjelaskan secara rinci. )anusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. 9erdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permato8oa dengan o:um. Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah, umumnya dipahami secara lahiriah. Hal ini itu menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari tanah, dengan asumsi karena %uhan berkuasa , maka segala sesuatu dapat

44

terjadi. Akan tetapi ada sebagian umat islam yang berpendapat bahwa Adam bukan manusia pertama. Pendapat tersebut didasarkan atas asumsi bahwa. Ayat-ayat yang menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti bahwa semua unsure kimia yang ada dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia. Hal itu seperti pernyataan bahwa tumbuh-tumbuhan bahan makanannya dari tanah, karena tidak semua unsur kimia yang ada dalam tanah ikut diserap oleh tumbuh-tumbuhan, tetapi sebagian saja. Oleh karena itu bahan-bahan pembuk manusia yang disebut dalam al-Curan hanya merupakan petunjuk manusia yang disebut dalam alCuran , hanya merupakan petunjuk dimana sebenarnya bahan-bahan pembentuk manusia yaitu ammonia, menthe, dan air terdapat, yaitu pada tanah, untuk kemudian bereaksi kimiawi. 1ika dinyatakan istilah 4Fumpur hitam yang diberi bentuk5 0mungkin yang dimaksud adalah bahan-bahan yang terdapat pada Fumpur hitam yang kemudian diolah dalam bentuk reaksi kimia/. Sedangkan kalau dikatakan sebagai tembikar yang dibakar , maka maksudnya adalah bahwa proses kejadiannya melalui oksidasi pembakaran. Pada 8aman dahulu tenaga yang memungkinkan terjadinya sintesa cukup banyak dan terdapat di mana-mana seperti panas dan sinar ultra:iolet.

45

H.

Hakikat dan Te%ri Tentang Man!sia Hakekat manusia sebagai makhluk %uhan Bang )aha 2sa,

diciptakan dalam bentuk paling sempurna. )anusia adalah makhluk spiritual yang akan menjalani *ase-*ase peristiwa kehidupan baik sebelum lahir, sekarang maupun setelah mati. -alimat diatas mungkin terlalu *iloso*is, namun sebenarnya merupakan istilah sederhana yang bisa dipahami. Spiritual merupakan aspek non *isik yang mampu memberikan kekuatan manusia untuk lebih dari sekedar hidup. 9ukti akan hakekat manusia sebagai makhluk spiritual mungkin dapat ditunjukkan dengan beberapa contoh berikut. -etika menjalani hidup sehari-hari, manusia tidak selamanya dalam kondisi bahagia. Namun kadang mengalami musibah, nikmat, susah, senang, sedih bahkan terkadang merasakan kesuksesan diluar rencana.Semuanya itu datang silih berganti seperti sudah ada keteraturan. nilah salah satu nuansa spiritual yang ada pada manusia. +alam hal rasa, manusia mempunyai interpretasi berbeda-beda tentang apa yang dirasakan hati. Perasan senang, susah, enak ataupun nggak enak merupakan *enomena hati yang sudah biasa terjadi. %ukang becak yang tiduran di halte kadang lebih pulas daripada pengusaha yang tidur di hotel berbintang. Orang miskin yang pandai bersyukur akan lebih kaya dari konglomerat yang gila dunia. Semuanya tergantung dari bagaimana seseorang menyikapi apa yang dialaminya. Perasaan manusia tidak mutlak adanya. 1ika ia merasakan sesuatu pasti ia merasakan hal lain yang paradoks dengan apa yang ia rasakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa senang yang sebenar-benarnya senang itu tidak ada. Bang ada adalah senang yang diliputi susah ataupun susah yang diliputi senang. Sebagai contoh kalau kita berjuang memajukan merpati

46

putih, yang kita rasakan adalah susah karena capek memikirkan, bertindak, beino:asi. Namun dibalik kesusahan itu ada perasaan bangga dan gembira melihat apa yang telah kita perjuangkan. Pada dasarnnya ada tiga aspek pokok dalam diri manusia yaitu *isik, mental dan spiritual. Aspek *isik merupakan segala hal yang dapat dirasakan oleh panca indra manusia. Aspek mental yang membedakan manusia dengan dengan makhluk lain. +engan adanya mental manusia dapat ber*ikir, mempertimbangkan dan mengambil keputusan untuk suatu permasalahan. Sedangkan spiritual dapat diibaratkan sebagai na:igator kehidupan. +ia yang akan memberikan warna dan arah dari kehidupan yang dijalani manusia. +. Te%ri Tentang Man!sia )anusia adalah makhluk social, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. )anusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak 4menjadi5 manusia. +alam pergaulan hidup, manusia menduduki *ungsi yangbermacam-macam. +i satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. +i satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. +i satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. +emikian juga dalam posisi guru dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil,mantu dan mertua dan seterusnya. . +alam hubungan antar manusia 0interpersonal/, ada pemimpin yang sangat dipatuhi dan dihormati

47

#akyatnya, ada juga yang hanya ditakuti bukan dihormati, begitupunguru atau orang tua, ada yang dipatuhi dan dihormati , ada juga orang tua dan guru yang tidak dipatuhi dan tidak pula dihormati. )engapa terjadi demikian J Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia itu. ,. %eori %ransaksional 0model Pertukaran Sosial/ )enurut teori ini, hubungan antar manusia 0interpersonal/ itu berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. 1ika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pastimulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu , putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan. +emikian juga rakyat dan pemimpin, suami- isteri, mantu N mertua direktur-anak buah, guru-murid, mereka ber*ikir@ kontribusi mereka sebanding dengan keuntungan yang diperoleh atau malah rugi. +emikian juga hubungan antara daerah dengan pusat, antara satu entitas dengan entitas lain. &. %eori Peran )enurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada skenari yang disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaimana peran setiap orang dalam pergaulannya. +alam skenario itu sudah Otertulis5 seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harusbagaimana. +emikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan seterusnya. )enurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario,maka hidupnya akan harmoni tetapi jika

48

menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. +alam era re*ormasi sekarang ini nampak sekali pemimpin yang menyalahi scenario sehingga sering didemo publik. '. %eori Permainan )enurut teori ini, klassi*ikasi manusia itu hanya terbagi tiga, yaitu anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Anak-anak itu manja, tidak ngerti tanggungjawab, dan jika permintaanya tidak segera dipenuhi ia akan nangis terguling-guling atau ngambek. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan tanggungjawab, sadar akibat dan sadar resiko. Adapun orang tua, ia selalu memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka. %idak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua yang masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan. 1ika tidak maka suasana pasti runyam. +emikian juga hubungan antara pusat dan daerah, antaraatasan dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan -etua )P# mestilah jadi orang tua. 2. Eksistensi Dan Marta'at Man!sia ,. %anggung jawab manusia sebagai hamba Allah S$%. )akna yang esensial dari kata abd6 0hamba/ adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya layak diberikan kepada Allah S$% yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, dalam al-(uran dinyatakan dengan 4(uu an*usakun waahlikun naran5 0jagalah dirimu dan keluargamu dengan iman dari api neraka/. &. %anggung jawab manusia sebagai khali*ah Allah S$%
49

)anusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan dihadapannya. %ugas hidup yang di muka bumi ini adalah tugas kekhali*aan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil allah di muka bumi, serta pegolaan dan pemeliharaan alam. -hali*ah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. )anusia menjadi khali*ah memegang mandat tuhan untuk mewujud kemakmuran di muka bumi. -ekuasaan yang diberikan manusia bersi*at kreati* yang memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidpnya. Oleh karena itu hidup manusia, hidup seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah. -erja keras yang tiada henti sebab bekerja sebab bekerja sebagai seorang muslim adalah membentuk amal saleh. A. Man!sia dala Pandangan .ilsa/at

+alam ilmu manti( 0logika/ manusia disebut sebagai Al-#nsanu hayawanun nathi6 0manusia adalah binatang yang ber*ikir/. Nathi( sama dengan berkata-kata dan mengeluarkan pendapatnya berdasarkan pikirannya. Sebagai binatang yang berpikir manusia berbeda dengan hewan. $alau pada dasarnya *ungsi tubuh dan *isiologis manusia tidak berbeda dengan hewan, namun hewan lebih mengandalkan *ungsi-*ungsi kebinatangannya, yaitu naluri, pola-pola tingkah laku yang khas, yang pada gilirannya *ungsi kebinatangan juga ditentukan oleh struktur susunan syara* bawaan. Semakin tinggi tingkat perkembangan binatang, semakin *leksibel pola-pola tindakannya dan semakin kurang lengkap penyesuaian struktural yang harus dilakukan pada saat lahirnya.

50

Pada primata yang lebih tinggi 0bangsa monyet/ bahkan dapat ditemukan intelegensi yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan yang diinginkan sehingga memungkinkan binatang untuk melampaui polapola kelakuan yang telah digariskan secara naluri. Namun setinggitingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar eksistensinya yang tertentu masih tetap sama. )anusia menyadari bahwa dirinya sangat berbeda dari binatang apa pun. %etapi memahami siapa sebenarnya manusia itu bukan persoalan yang mudah. ni terbukti dari pembahasan manusia tentang dirinya sendiri yang telah berlangsung demikian lama. 9arangkali sejak manusia diberi kemampuan berpikir secara sistematik, pertanyaan tentang siapakah dirinya itu mulai timbul. Namun in*ormasi secara tertulis tentang hal ini baru terlacak pada masa Para pemikir kuno #omawi yang konon dimulai dari %hales 0abad ? S)/. 7. Te%ri Hakikat Man!sia ,. %eori +escendensi 9eberapa ahli *ilsa*at berbeda pemikiran dalam mende*inisikan manusia. )anusia adalah makhluk yang $%n$erned 0menaruh minat yang besar/ terhadap hal-hal yang berhubungan dengannya, sehingga tidak ada henti-hentinya selalu bertanya dan berpikir. Aristoteles 0'=D-'&& S)/, seorang *iloso* besar Bunani

mengemukakan bahwa manusia adalah hewan yang berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal-pikirannya. 1uga manusia adalah hewan yang berpolitik 0z%%np%liti$%n, p%liti$al animal/, hewan yang membangun masyarakat di atas *amili-*amili

51

menjadi pengelompokkan yang impersonal dari pada kampung dan negara. )anusia berpolitik karena ia mempunyai bahasa yang memungkinkan ia berkomunikasi dengan yang lain. +an didalam masyarakat manusia mengenal adanya keadilan dan tata tertib yang harus dipatuhi. ni berbeda dengan binatang yang tidak pernah berusaha memikirkan suatu cita keadilan. %homas Hobbes 5%m% h%mini lupus artinya manusia yang satu serigala manusia yang lainnya 0berdasarkan si*at dan tabiat/ Na*su yang paling kuat dari manusia adalah na*su untuk mempertahankan diri, atau dengan kata lain, ketakutan akan kehilangan nyawa. )enurut Nietsche, bahwa manusia sebagai binatang kekurangan (a sh%rtage animal). Selain itu juga menyatakan bahwa manusia sebagai binatang yang tidak pernah selesai atau tak pernah puas ( das ru$ht festgestelte tier ). Artinya manusia tidak pernah merasa puas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. )enurut 1ulien, bahwa manusia manusia tak ada bedanya dengan hewan karena manusia merupakan suatu mesin yang terus bekerja ( de lamittezie). Artinya bahwa dari akti:itas manusia dimulai bangun tidur sampai ia tidur kembali manusia tidak berhenti untuk berakti:itas. )enurut 2rnest Haeskel, bahwa manusia merupakan (animalisme), tak ada sanksi bahwa segala hal manusia sungguh-sungguh ialah binatang beruas tulang belakang yakni hewan menyusui. Artinya bahwa tidak diragukan lagi manusia adalah sejajar dengan hewan yang menyusui. )enurut $illiam 2rnest, bahwa manusia adalah hewan yang ber*ikir dalam istilah totalitas, dan hewan yang berjiwa. Artinya manusia

52

mempunyai akal pikiran untuk memikirkan segala hal dan manusia memiliki jiwa.

53

)enurut Adi Negara bahwa alam kecil sebagian alam besar yang ada di atas bumi. Sebagian dari makhluk yang bernyawa, sebagian dari bangsa antropomoker, binatang yang menyusui, akan tetapi makhluk yang mengetahui keadaan alamnya, yang mengetahui dan dapat menguasai kekuatan alam di luar dan di dalam dirinya 0lahir dan batin/. &. Aliran )eta*isika )eta*isika berasal dari bahasa Bunani 1eta ta physi$a yang dapat diartikan sesuatu yang ada di balik atau di belakang benda-benda *isik. http.>>lhD.ggpht.com>OO#a%Ak"#7">"COAu?Mplg >AAAAAAAAA&">,EAP9uk?LF2>s,?3 3-h>PengertianQ&E&E&3)anusiaQ&E&EE9EQ&E&EE+.jpg )enurut Pro*. S. %akdir Alisyahbana, meta*isika ini dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu . 0,/ yang mengenai kuantitas 0jumlah/ dan 0&/ yang mengenai kualitas 0si*at/.Bang mengenai kuantitas terdiri atas 0a/monisme, 0b/ dualisme, dan 0c/ pluralisme. )onisme adalah aliran yang mengemukakan bahwa unsur pokok segala yang ada ini adalah esa 0satu/. +ualisme adalah aliran yang berpendirian bahwa unsur pokok yang ada ini ada dua, yaitu roh dan benda. Pluralisme adalah aliran yang berpendapat bahwa unsur pokok hakikat kenyataan ini banyak. Bang mengenai kualitas dibagi juga menjadi dua bagian besar, yakni 0a/ yang melihat hakikat kenyataan itu tetap, dan 0b/ yang melihat hakikat kenyataan itu sebagai kejadian.Bang termasuk golongan pertama 0tetap/ ialah.5 Spiritualisme, yakni aliran yang berpendapat bahwa hakikat itu bersi*at roh.5 )aterialisme, yakni aliran yang berpendapat bahwa hakikat itu bersi*at materi.

54

Pandangan *ilsa*at terhadap aliran meta*isika adalah memandang sesuatu yang ada pada diri manusia yakni sebagai berikut. Serba 8at. manusia terdiri dari sel yang mengacu pada materialisme> sesuatu yang nyata> ada. 9eranggapan yang sesungguhnya ada hanya materi saja yang bisa ditangkap oleh pancaindera. Serba ruh. identik dengan jiwa, mencakup ingatan, imajinasi, kemauan, perasaan, penghayatan. 1adi, asal manusia dari suatu yang ada dan tak bergantung dari yang lain. Hakikat manusia ialah dari ruh yang ditiupkan oleh %uhan. Artinya manusia tersusun dari 8at yang ada dengan diberikannya ruh oleh %uhan sehingga menyebabkan manusia dapat hidup. )anusia mempunyai *isik yaitu jasadnya. Selain jasad manusia juga mempunyai ruh atau yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera yakni berhubungan dengan jiwa mencakup ingatan, gagasan, imajinasi, kemauan, perasaan dan penghayatan. '. Psikomatik )emandang manusia hanya terdiri atas jasad yang memiliki kebutuhan untuk menjaga keberlangsungannya artinya manusia memerlukan kebutuhan primer 0sandang, pangan dan papan/ untuk keberlangsungan hidupnya. )anusia terdiri dari sel yang memerlukan materi cenderung bersi*at duniawi yang diatur oleh nilai-nilai ekonomi 0dinilai dengan harta> uang/ artinya manusia memerlukan kebutuhan duniawi yang harus dipenuhi, apabila kebutuhan tersebut sudah terpenuhi maka mereka akan merasa puas terhadap pencapaiannya.

55

)anuspia juga terdiri dari ruh yang memerlukan nilai spiritual yang diatur oleh nilai keagamaan 0pahala/. +alam menjalani kehidupan duniawi manusia membutuhkan ajaran agama, melalui ceramah keagamaan untuk memenuhi kebutuhan rohaninya. H. Pandangan .ilsa/at Tentang Hakikat Man!sia,D lmu yang mempelajari tentang hakikat manusia disebuat antropologi *ilsa*at. Ada empat aliran yang akan dibahas. (ertama, aliran serba-8at. Aliran ini mengatakan sungguh-sungguh ada itu hanyalah 8at atau materi. Aliran ini adalah 8at atau materi dan manusia adalah unsur dari alam. )aka dari itu, manusia adalah 8at atau materi 0 bid, ,;;,/. Kedua, aliaran serba-ruh. Aliran ini berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di bumi ini ialah ruh. Hakikat manusia juga ialah ruh. Sementara 8at adalah manis*estasi dari ruh. )enurut Aiche, segala sesuatu yang ada 0selain ruh/ dan hidup itu hanyalah perumpamaan, perubahan, atau penjelmaan dari ruh 07a8alba, ,;;&. &==/. +asar pikiran aliran ini ialah bahwa ruh itu lebih berharga, lebih tinggi nilainya daripada materi. +alam kehidupan sehari-hari misalnya, betapa pun kita mencintai seseorang, jika ruhnya pisah dari badannya, maka materi>jasadnya tidak ada artinya lagi. +engan demikian aliran ini menganggap ruh itu ialah hakikat, sedangkan badan ialah penjelmaan atau bayangan. Ketiga, aliran dualisme. Aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri dari dua subtansi, yaitu jasmani dan ruhani. -edua subtansi ini masing-masing merupakan unsur asal, yang adanya tidak tergantung satu sama lain. 1adi, badan tidak berasal dari ruh dan ruh tidak
14 Pro*. +r. H. 1alaluddin dan Pro*. +r. Abdullah di, ). 2d., Hilsafat (endidi"an. h. ,&;

56

berasal dari badan. Perwujudannya manusia tidak sebadua, jasad dan ruh. Antara badan dan ruh terjadi sebab akibat keduanya saling memengaruhi.

57

Keempat,

aliran

eksistensialisme.

Aliran

*ilsa*at

modern

berpandangan bahwa hakikat manusia merupakan eksistensi dari manusia. Hakikat manusia adalah apa yang menguasai manusia secara menyeluruh. +i sini, manusia dipandang tidak dari sudut serba-8at atau serba-ruh atau dualisme, tetapi dari segi eksistensi manusia di dunia ini. Ailsa*at berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan ruh. slam secara tegas mengatakan bahwa badan dan ruh adalah subtansi alam, sedangkan alam adalah makhluk dan keduanya diciptakan oleh Allah. +alam hal ini dijelaskan bahwa proses prkembangan dan pertumbuhan manusia menurut hukum alam material. )enurut slam, manusia terdiri dari dua subtasi materi dari bumi dan ruh yang berasal dari %uhan. Oleh karena itu, hakikat manusia adalah ruh sedangkan jasadnya hanyalah alat yang dipergunakan oleh ruh semata. %anpa kedua subtansi tersebut tidak dapat dikatakan manusia. . Hakikat Man!sia dala Pres/ekti/ .il%s%/ Barat,E

Socrates 0D<3-';; S)/ yang dikutip oleh Ahmad %a*sir,? mengatakan tentang hakikat manusia adalah dalam diri manusia tertanam jawaban mengenai berbagai persoalan dunia. )anusia bertanya tentang dunia dan masing-masing punya jawaban tentang dunia. Fanjut Socrates, seringkali manusia itu tidak menyadari bahwa dalam dirinya terpendam jawaban-jawaban bagi persoalan yang dipertanykannya. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan orang lain untuk mengemukakan jawaban-jawaban yang masih terpendam tersebut. +iperlukan orang lain untuk melahirkan ide yang ada dalam manusia itu.

15 A. Heris Hermawan, ).Ag. &33=, #lmu (endidi"an #slam, h. ,= 16 Ahmad %a*sir &33?. Hilsafat (endidi"an #slam 0A. Heris Hermawan, ).Ag., #lmu
(endidi"an #slam, h. ,=/

58

Sedangkan Plato salah seorang murid Socrates mengatakan jiwa manusia adalah entitas non-material yang dapat terpisah dari tubuh. )enurutnya, jiwa itu ada sejak sebelum kelahiran, jiwa itu tidak dapat hancur, alias abadi. Febih jauh lagi Plato mengatakan bahwa hakikat manusia itu ada dua yaitu rasio dan kesenangan 0na*su/. )enurutnya, bila ada kon*lik batin pada seseorang, akan terdapat pertentangan dua elemen kepribadian pada orang itu, dua elemen yang saling bertentangan tujuannya. -alangan pemikiran abad moderen, pembahasan manusia dapat kita jumpai oleh +r. AleMis Harrel 0peletak dasar ilmu humaniora 9arat/ yang dikutip oleh Abuddi Nata,< mengatakan bahwa manusia adalah manusia yang misterius. -edudukan manusia yang terpisah dari dirinya menyebabkan aspek kajian dunia luar manusia lebih tinggi. Hal ini menunjukan bahwa, kajian tentang manusia secara menyeluruh sulit untuk dipahami dan tidak pernah selesai untuk dikaji. -etika dari satu aspek selesai dipahami, maka akan timbul aspek lain yang belum di bahas. 1. Man!sia dala Pandangan .il%s%/ M!sli
,=

)anusia merupakan makhluk yang unik, keunikannya terletak pada wujudnya yang multi dimensi. 9ahkan untuk menciptakan manusia Allah S$% berdialog dengan para malaikat. 0esungguhnya A"u a"an menjadi"an se%rang "halifah di mu"a bumi. 0C.S Al-9a(arah. '3/

17 Abuddin Nata. &33E. Hilsafat (endidi"an #slam, h. A* 0A. Heris Hermawan, ).Ag., #lmu (endidi"an #slam, h. &3/ 18 A. Heris Hermawan, ).Ag. &33=, #lmu (endidi"an #slam, h. &3

59

Ayat di atas menjelaskan tentang penciptaan manusia sebagai khali*ah di muka bumi untuk mengelola bumi dan berusaha dalam menjalankan *ungsi dengan sebaik-baiknya. )anusia dituntut untuk menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya termasuk mengkaji dirinya sendiri dari berbagai aspek. Al-Cur6an memperkenalkan tiga kata istilah yang digunakan untuk menunjuk pengertian manusia. -etiga kata tersebut adalah. al-4asyar, al#nsan, dan an-?as. Ahmad %a*sir memasukan 9ani Adam sebagai istilah yang digunakan untuk menunjuk pengertian manusia. )eskipun kenyataannya menunjukan arti pada manusia, tetapi secara khusus memiliki pengertian yang berbeda. Al-#nsan memiliki akar kata nasiya bermakna lupa. -ata al-#nsan disebutkan dalam Al-Cur6an sebanyak <' kali yang disebut dalam D' surat. Curaish Shihab memaknai kata al-#nsan sebagai semua manusia. -atakanlah Adam pernah tiada sebelum kehadirannya di pentas bumi ini. Si A yang lahir pada tahun ,333 mengalami ketiadaan selama sebelum ,333 tahun. Si 9 yang lahir tahun &333 mengalami ketiadaan selama sebelum &333 tahun. Sehingga tiada manusia, walau manusia sekalipun N yang tidak pernah mengalami ketiadaan sedang ketika itu dahr 0tempat/ telah ada. -ata al-#nsan juga dapat menunjukan proses kejadian manusia, baik proses penciptaan Adam maupun proses manusia Pasca Adam di alam rahim yang berlangsung secara utuh dan berproses. 1ika di tinjau lebih jauh dan di analisis secara mendalam, maka kegunaan kata al- nsan pada pembahasan di atas mengandung dua dimensi. Pertama, dimensi tubuh 0dengan berbagai unsurnya/. -edua, dimensi spiritual 0ditiupkan-Nya rohNya kepada manusia/.

60

+engan demikian kedua dimensi tersebut, memberikan suatu penegasan, bahwa kata al-#nsan mengandung makna keistimewaan manusia. Sebab manusia memiliki kelebihan dan keistimewaan, namun manusia juga memiliki keterbatasan seperti, tergesa-gesa, kikir, takut, gelisah, sombong, suka membantah dan lain sebagainya. "ntuk itu manusia diberikan potensi akal dan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal, dengan tetap berpedoman pada ajaran lahi. Agar manusia dapat mewujudkan dirinya sebagai makhlik Allah yang mulia. 1ika tidak demikian, manusia kan terjerumus pada kehinaan, bahkan lebih hina dari binatang. Sedangkan basyar merupakan bentuk jamak dari kata basyarah bermakna kulit kepala, wajah, dan tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut.,; +engan demikian, kata basyar selalu mengacu kepada manusia dari aspek biologis, seperti mempunyai bentuk tubuh, makan dan minum, kebutuhan seM dan mengalami penuaan dan mati. -ata basyar ditunjukkan kepada seluruh manusia tanpa terkecuali. Hal ini mengisyaratkan bahwa nabi dan rasul pun memiliki dimensi al-9asyar, seperti dalam *irman Allah S$%. -atakanlah. 0esungguhnya A"u (1uhammad) hanyalah se%rang manusia biasa seperti "amu. 0C.S Al--ah*i. ,3/ -ata an-?as disebutkan dalam Al-Cur6ansebanyak &D, kali yang tersebar dalam E' surat. -ata an-?as menunjukkan pada hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan ditunjukkan kepada seluruh manusia secara umum, baik beriman ataupun ka*ir. Penggunaan kata ini bersi*at umummend*inisikan hakikat manusia.

19 Abuddi Nata. op.cit. h. =&-=' 0A. Heris Hermawan, ).Ag., #lmu (endidi"an #slam, h.
&&/

61

-ata an-?as digunakan Al-Cur6an untuk menunjukkan bahwa karakteristik manusia senantiasa berada dalam keadaan labil. )eskipun manusia diberikan berbagai potnsi untuk mengenal %uhannya, namun ini hanya sebagian manusia saja yang mengikuti ajaran %uhan. Sedangkan sebagian manusi tidak mempergunakan potensinya untuk mengenal %uhan, bahkan sebagian manusia mempergunakannya untuk menentang kekuasaan %uhan. +engan demikian, manusia dapat dikatakan berdimensi ganda, yaitu sebagai makhluk yang mulia dan tercela. 9erdasarkan uraian di atas, penggunaan an-?as dalam Al-Cur6an menunjukan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kelengkapan *isik dan psikis. +engan kelengkapan *isik, ia dapat melaksanakan tugastugasnya dengan dukungan *isik dan dengan kelengkapan psikis ia dapat melaksanakan tugas-tugasnya yang memerlukan dukungan mental. Agar kedua unsur tersebut ber*ungsi dengan baik dan produkti*, maka perlu dibina dan diberikan pendidikan yang seimbang, harmonis dan integral. Sedangkan penggunaan 9ani Adam karena manusia meupakan turunan Nabi Adam as. )anusia dan nabi pertama yang diciptakan Allah S$% adalah Adam as dijuluki sebagai abu basyar 0nenek moyang manusia/. )enurut bnu -haldun&3 berpendapat bahwa Allah menciptakan manusia dan menyusunnya menurut stu bentuk yang dapat tumbuh dan mempertahankan hidupnya dengan bantuan makanan. %uhan memberi petunjuk kepada manusia atas keperluan makanan menrut watak dan memberi padanya kodrat kesanggupan untuk memperoleh makanan. "ntuk mendapatkan makanan dibutuhkan alat untuk dapat membuat dan memproses makanan.
20 A. Heris Hermawan, ).Ag. &33=, #lmu (endidi"an #slam, h. &D

62

-edaulatan, kewibawaan, tawun, keterampilan dan pikiran adalah merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap manusia untk mempertahankan eksistensinya, di dalam masyarakat yang terus maju dan berkembang. )enurt mam Al-7ha8ali mengatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah S$% yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani. 1ika manusia ingin hidup sesuai dengan *itrahnya, manusia akan dapat membedakan dirinya dengan makhluk Allah lainnya. )aka hendaklah manusia menggunakan unsur psikisnya secara dominan. 1ika tidak, manusia kan kehilangan esensinya sebagai manusia. )urthada )utahhari&, mengatakan manusia dilukiskan oleh AlCur6an sebagai makhluk pilihan %uhan, khali*ah di muka bumi serta sebagai semi samawi dan semi duniawi. ni menunjukkan bahwa dalam diri manusia telah tertanam si*at mengakui %uhan, bebas berkeyakinan, memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya maupun alam semesta. )anusia memiliki kecenderungan untuk berbuat kebaikan dan kejahatan, kapasitas mnusia tidak terbatas, baik dalam kemampuan belajar ataupun dalam meneraRkan ilmu. )anusia memiliki kemuliaan dan martabat yang tinggi. Sehingga manusia dapat menikmati semua karunia dengan bebas, namun manusia di tuntut untuk taat dan patuh dalam menjalani kewajiban mereka kepada Allah.

21 A. Heris Hermawan, ).Ag. &33=, #lmu (endidi"an #slam, h. &E

63

-.

P%tensi Man!sia&& +alam ajaran islam, manusia adalah makhluk ciptaan %uhan yang

paling dimuliakan oleh-Nya melebihi makhluk-makhluk lainnya. ;an sesungguhnya telah Kami mulia"an ana"-ana" Adam, Kami ang"at mere"a dari darat dan lautan. Kami beri mere"a riz"i dari yang sebai"-bai"nya dan Kami lebih"an mere"a dengan "elebihan yang sempurna atas "ebanya"an ma"hlu" lain yang telah Kami $ipta"an. 0C.S Al- sra. <3/ Potensi manusia berupa akal dan daya kehidupan untuk membentuk suatu peradaban. )anusia mampu membentuk dunia kehidupannya sendiri, dan menetapkan nilai-nilai luhur yang ingin dicapai lengkap dengan strategi untuk mencapai cita-cita hidupnya. Potensi ini tidak dimiliki oleh makhluk lainnya, untuk memajukan potensi ini, manusia perlu belajar secara terus-menerus sepanjang hidupnya. Pepatah lama mengatakan. 4%untutlah ilmu dari buaian 0awal kehidupan/ hingga liang lahat 0akhir kehidupan/. #uppert H. Fodge mengatakan bahwa hidupa adalah pendidi"an, dan pendidi"an adalah hidup itu sendiri. %uhan memilih manusia sebagai khali*ah di muka bumi karena manusia menurut Ahmad %a*sir memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhlik lain potensi atau kelebihan yang dimiliki manusia dalam kerluan pendidikan adalah sebagai berikut. ,. Potensi manusia dalam memimpin bumi. +ijadikan Allah sebagai khali*ah 0wakil/ di bumi 0C.S Al-9a(arah. '3/. Penunjukkan ini menjelaskan bahwa manusia itu memiliki kelebihan. &. Potensi manusia sebagai makhluk yang mulia. 0C.S Al- sra. <3/.
22 A. Heris Hermawan, ).Ag. &33=, #lmu (endidi"an #slam, h. &?

64

'.

Potensi manusia dalam membangun peradaban. +iberi alat indra dan akal 0C.S An-Nahl. <=/ karena dengan akalnya manusia dapat mempertanggungjawabkan segala keputusannya.

D.

Potensi

manusia

untuk

meningkatkan

kualits

hidupnya.

+iberikannya tempat tinggal yang lebih baik dibandingkan dengan makhluk lain yang diberi re8eki. 0C.S Al-)a6arij. ,3/ E. Poteni manusia untuk memiliki keturunan yang yang lebih baik. )emiliki proses regenerasi yang teratur melalui perkawinan. )embentuk lembaga perkawinan yang tidak diberikan kepada manusia. Hanya manusia yang memiliki potensi membentuk lembaga ini. ?. Potensi untuk selalu lebih baik dalam hidupnya kemudian %uhan menghargai usaha yang dilakukan manusia. 0C.S An-Najm. <;/.

65

BAB I0
PANDANGAN ISLAM TENTANG .ITRAH MANUSIA DAN IMPLIKASIN1A DALAM PENDIDIKAN A. Pengertian Kata .itra" Secara etimologis, kata *ithrah berarti al-"hal6 atau al-ibda, penciptaan, yaitu suatu penciptaan yang belum ada contohnya. -ata ini dipakai untuk mengungkapkan penciptaan sesuatu yang sama sekali baru, belum ada contoh dan model yang dijadikan sebagai acuan. 9entuk *ithrah merupakan bentuk masdar dari kata fathara yang berarti menciptakan.+i dalam al-Curan, terdapat beberapa ayat yang memakai kata fathara atau deri:asinya seperti *athir. +i antaranya. C.S Al-An6am Ayat <; C.S Aathir Ayat , S -ata fathara dan fathir dalam kedua ayat ini, masing-masing berarti menciptakan dan pencipta.+ari kedua ayat ini dapat dipahami bahwa pencipta langit dan bumi adalah Allah.+ialah yang menciptakan langit dan bumi tanpa mencontoh model apapun yang pernah ada sebelumnya.

66

+alam bahasa Arab, bentuk masdar yang berpola *iOlah mengandung arti keadaan atau jenis perbuatan.)isalnya dalam kalimat seperti. -ata jilsat dalam ungkapan ini berarti duduk seperti atau bagaikan sehingga kalimat itu selengkapnya berarti 4Saya duduk seperti duduk Laid5. Seiring dengan pengertian itu, Fuwais )aOlu* dalam kitabnya al-)unjid mengemukakan bahwa *ithrat adalah.RDT

"! #$ %& )* )( '


Usi*at yang dimiliki oleh setiap mawjud 0ciptaan/ pada awal penciptaannya5. 1adi, *itrah manusia berarti si*at atau keadaan manusia ketika ia dilahirkan ibunya. bn al-Atsir dalam kitab al-Nihayat, seperti dikutip )uthahhari, mengatakan bahwa *itrah adalah keadaan yang dihasilkan dari penciptaan.&' )uthahhari mengomentari lebih lanjut bahwa *itrah merupakan bawaan alami, yaitu sesuatu yang melekat dalam diri manusia, bukan sesuatu yang diperoleh melalui usaha. Hanya saja, ungkapan *itrah digunakan biasanya khusus untuk manusia. Sesuai dengan pengertian ini, )uhammad bin Asyur, seperti dikutip H). Curaish Shihab, mende*inisikan *itrah dengan ungkapan. +, %-#$ . "/0 123 0... tatanan yang diwujudkan Allah pada setiap makhluk... /. +ari rumusan ini, dapat dipahami bahwa *itrah dari sesuatu adalah tatanan dari seluruh unsur atau komponen yang membentuk suatu wujud tertentu.9erdasarkan pengertian ini, dapat ditegaskan bahwa pembicaraan tentang *itrah manusia mencakup pembahasan mengenai unsur-unsur yang membentuk wujud manusia beserta si*at dan kondisinya masing-masing. +engan kata lain, dalam pembicaraan ini perlu diketahui unsur-unsur dan perangkat yang dimiliki manusia serta kondisi dan si*at masing-masing unsur tersebut ketika
23 Murtadha Muthahhari, hal. 8.

67

manusia dilahirkan atau di awal keberadaannya. +engan demikian, dapat dinyatakan bahwa *itrah adalah keseluruhan unsur bawaan yang dimiliki manusia dengan segala si*at yang melekat padanya. "ngkapan *itrah belum memberikan gambaran yang de*initi* tentang keadaan dan si*at manusia ketika ia dilahirkan ibunya. Aitrah bukan kata si*at yang dapat menjelaskan secara langsung hakikat dan karakteristik manusia pada saat ia dilahirkan. %imbulnya pemahaman seolah-olah *itrah merupakan kata si*at yang berarti suci, tampaknya, merupakan akibat dari pemahaman terhadap hadis yang berbunyi.

" 6 '.$ 45* %& 78 "6)3


Hadis ini menegaskan bahwa setiap anak manusia terlahir !ala al*ithrat. -edua orang tuanyalah yang akan menentukan apakah ia akan menjadi Bahudi, Nasrani atau )ajusi. %idak dapat dielakkan bahwa kesan yang timbul seakan-akan anak tersebut dalam keadaan slam dan akan tetap dalam keadaan seperti itu bilamana orang tuanya tidak mengubahnya menjadi Bahudi, Nasrani, dan )ajusi. +alam hadis ini, dinyatakan bahwa perubahan *ithrah adalah tanggung jawab orang tuanya dan perubahan itu hanya ke arah Bahudi, Nasrani, dan )ajusi, yaitu tiga agama yang menyimpang, yang sesat, yang sudah tidak suci. Hadis ini tidak menyebutkan secara eksplisit, apakah anak itu juga perlu diubah agar menjadi )uslim oleh orang tuanya. Seakan-akan dengan demikian, jika orang tua tidak membawa ke arah yang negati*, niscaya anaknya akan otomatis berada dalam kesucian atau slam. )asalahnya ialah apakah betul anak tersebut otomatis akan tetap baik atau suci bila orang tuanya
68

tidak membuatnya menjadi jahat. Apakah orang tua tidak harus proakti* untuk membentuknya menjadi baikJApakah slam mendukung pendapat 1.1. #ousseau yang menganut paham Naturalisme, yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa anak manusia tidak perlu dididik. )alah berbagai pengaruh yang diberikan kepada anak akan menjadikannya jahat. Oleh karena itu, serahkan ia kepada alam dan biarkan ia tumbuh sendiri tanpa pengaruh. +emikian Naturalisme. "ngkapan manusia dilahirkan dalam keadaan suci sebagai terjemahan kata *itrah kurang tepat. Agaknya, ungkapan itu lebih tepat diterjemahkan dengan pernyataan bahwa setiap anak dilahirkan dalam suatu kondisi tertentu sesuai dengan program Allah.Hal itu tak ubahnya seperti kertas yang dibuat sebagai alat tulis. Penggunaan kertas untuk tujuan lain adalah penyimpangan, tidak sesuai dengan tujuan dan rencana pembuatnya. )elalui sabdanya ini, sesungguhnya, Nabi mengingatkan bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab bila anak-anak yang mereka lahirkan kemudian menyimpang dari program yang telah dicanangkan Allah.%entu saja sebaliknya, keberhasilan orang tua untuk membina anaknya sesuai dengan rancangan Allah merupakan amal shaleh yang layak mendatangkan pahala bagi mereka. Hal ini erat kaitannya dengan hadis yang menyatakan bahwa anak yang shaleh merupakan salah satu in:estasi orang tua yang keuntungannya masih akan didapatkannya meskipun mereka telah wa*at.

69

Pada sisi lain, pemaknaan *itrah dengan slam sering dirujukkan kepada ayat '3 surah al-#um.+alam pengertian ini, dikatakan bahwa manusia terlahir dalam keadaan slam.Namun, perlu diingat bahwa ayat itu, sesuai dengan konteksnya, tidak berbicara tentang manusia, melainkan tentang slam sebagai agama yang diturunkan Allah untuk pedoman hidup manusia. Sesungguhnya, misi utama ayat ini ialah menjelaskan bahwa slam diciptakan oleh Allah sesuai dengan hakikat dan karakteristik manusia yang akan menggunakannya agar manusia betul-betul dapat melaksanakan tugas hidupnya sesuai dengan tujuan penciptaannya. Sesungguhnya, ayat ini mempertanyakan kenapa manusia menolak slam.Padahal, hanya slam satu-satunya agama yang sesuai dengan *itrah manusia.Hanya dengan slam, manusia akan dapat merealisasikan makna eksistensialnya secara benar sesuai dengan kehendak %uhan yang menciptakannya. %anpa slam, mungkin saja manusia bisa hidup. 9ahkan, mungkin saja, ia merasa senang. Namun, kehidupannya itu tidak berjalan sesuai dengan kehendak Allah.%idak ada aturan slam yang tidak sesuai dengan keadaan dan kebutuhan manusia, apalagi, yang mencelakakannya. Sementara itu, ajaran lain yang dianut oleh banyak orang tidak sesuai, bahkan bertentangan dengan *itrahnya.9ila ingin bicara tentang *itrah manusia berdasarkan ayat ini, maka diperlukan pemahaman terhadap keseluruhan si*at dan karakter ajaran slam. Pemakaian kata *itrah tampaknya lebih tepat bila digunakan dalam ungkapan *itrah manusia menurut ajaran slam ialah...atau *itrah manusia menurut ajaran -risten ialah..., dan lain-lain. Sebaliknya, kurang tepat bila dikatakan 5menurut slam, manusia lahir dalam keadaan *itrah dan menurut -risten tidak5. +engan demikian, pembicaraan tentang *itrah

70

manusia dapat disoroti dari berbagai paham agama dan *ilsa*at.%iap ajaran agama atau *ilsa*at memiliki pandangan tersendiri tentang *itrah manusia.+alam hal ini, keistimewaan pandangan slam tidak terletak pada pemakaian kata *itrah itu sendiri, melainkan pada muatan yang terkandung di dalamnya. slam memberikan gambaran yang tepat dan benar mengenai berbagai si*at yang dimiliki manusia ketika ia hadir di dunia ini. Pembicaraan tentang *itrah manusia melibatkan pembahasan tentang berbagai aspek yang terkait dengan manusia itu sendiri ketika ia diciptakan, baik aspek yang terkait dengan *isik maupun dengan psikisnya. Pembahasan tersebut mencakup keseluruhan hakikat, karakter, dan makna eksistensial manusia.-esucian boleh jadi merupakan salah satu aspek penting berkenaan dengan konsepsi slam tentang *itrah manusia. Namun, masih banyak aspek lain yang perlu dijelaskan untuk menggambarkan keadaan manusia ketika diciptakan. 9. .itra" Man!sia Dala Pandangan Isla

9erdasarkan pemahaman di atas serta merujuk al-Curan dan alHadits, *itrah manusia menurut ajaran slam dapat dijelaskan sebagai berikut. ,. )anusia adalah makhluk psiko-*isik yang memiliki jiwa dan tubuh. +ari berbagai ayat al-Curan dapat diketahui bahwa jati diri manusia adalah makhluk psiko-*isik, yaitu suatu makhluk yang eksistensinya terdiri atas unsur jiwa 0ruh/ dan *isik 0jasad/.7abungan kedua unsur inilah yang mewujud menjadi manusia. +i antara ayat yang mendukung pernyataan ini ialah.

71

C.S As-Sajdah Ayat <-; Ayat ini menegaskan bahwa manusia pertama diciptakan dari tanah 0thin/. -emudian generasi selanjutnya berkembang biak dengan unsur sulalat min maO mahin, air mani. ni menunjukkan bahwa manusia memiliki unsur *isik.+i samping itu, Allah meniupkan ruh-Nya ke dalam unsur *isik tersebut.Setelah bentuk *isik diisi dengan ruh, terbentuklah suatu jenis makhluk yang khas, yaitu manusia.-eberadaan kedua unsur ini, *isik dan ruh, meniscayakan keberadaan si*at-si*at keduanya pada manusia di samping si*at-si*at yang timbul dari gabungan keduanya. &. Si*at-si*at jasmani 0al-*ithrat al-jismiah/ %ubuh manusia merupakan alam materi yang memiliki si*at-si*at *isika. a tersusun dari D unsur yang membentuk alam materi, yaitu tanah, air, udara, dan api. Para *iloso* )uslim, seperti mempengaruhi si*at-si*at manusia. %ubuh manusia terdiri atas bagian-bagian dan anggota-anggota yang masing-masing mempunyai tugas dan dan *ungsinya anggota ini sendirisangat sendiri.Penataan masing-masing bagian khwan al-Sha*aO mengemukakan bahwa perimbangan komposisi keempat unsur ini ikut

proporsional sehingga semuanya dapat memberikan andil yang optimal bagi kesempurnaan *isik manusia serta *ungsionalisasi dari masing-masing bagiannya. -enyataan inilah yang digambarkan al-Curan surah al-%in ayat D yang berbunyi. Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik 0fi ahsani ta6wim/. 9entuk dan tatanan bagian dan anggota *isik manusia dirancang sedemikian rupa agar manusia dapat melakukan berbagai akti:itas yang dibebankan kepadanya.Hanya saja, ketika manusia diciptakan 0dilahirkan/,

72

kondisi dari masing-masing bagian ini masih dalam keadaan lemah dan bersi*at potensial.Hal ini dapat diketahui dari al-Curan surah al-#um ayat ED dan surah al-NisaO ayat '=. '. Si*at-si*at 1iwa 0al-*ithrat al-ruhiyyat/ 1iwa merupakan inti hakikat manusia."nsur inilah yang mendapat tugas sebagai khali*ah Allah di bumi."nsur ini pula yang bertanggung jawab atas segala tingkah laku dan perbuatan manusia.Hanya saja, sangat disayangkan, unsur ini menjadi bagian yang penuh misteri. +i dalam al-Curan dinyatakan bahwa jiwa manusia berasal dari ruh %uhan 0min ruhih/.+i samping itu, para ulama juga menyimpulkan bahwa unsur ini pula yang telah melakukan perjanjian dengan sang Pencipta sebelum ia digabungkan dengan tubuh. 9erdasar ini semua, tentu saja tidak mungkin manusia diciptakan dalam keadaan sesat dan berdosa seperti dipahami sebagian orang. tu pula sebabnya sebagian pakar berpendapt bahwa manusia diciptakan dalam keadaan bertauhid, slam, dan suci.Akan tetapi, pendapat ini hanya benar sepanjang manusia hanya dilihat dari sisi ruh asalnya.Para pemikir )uslim sepakat bahwa makhluk yang bernama manusia tidak hanya terdiri atas ruh semata, melainkan juga ada unsur *isik. -ondisi ruh ketika anak manusia dilahirkan, setelah bergabung dengan tubuh, tidak memiliki kesadaran akan amanah dan janjinya itu. "ni*ikasinya dengan tubuh material mengakibatkan ruh terhalang untuk mengetahui dan menyadari janjinya dengan %uhan. Al-Curan surat An-Nahl ayat <= menegaskan. D. Si*at-si*at Psiko-Aisik 0al-*ithrat al-na*saniyyat/

73

Bang dimaksud dengan na*s 0diri/ adalah suatu hakikat yang terbentuk setelah uni*ikasi unsur *isik dan jiwa. Na*s tidak sama dengan ruh yang menjadi rahasia kehidupan dan juga tidak sama dengan jasad 0tubuh/material yang bisa diobser:asi. +engan demikian *itrah na*saniah adalah keadaan dan si*at dari gabungan ruh dan *isik. a bukan merupakan keadaan dan si*at unsur ruh semata seperti yang telah dikemukakan di atas, melainkan keadaan dan si*at ruh yang telah menyatu dengan tubuh.1uga bukan keadaan dan si*at unsur *isik semata, tetapi kondisi dan si*at unsur *isik yang telah dimasuki ruh. +i antara gambaran al-Curan tentang *itrah na*sani dapat dikemukakan sebagai berikut. a. Femah. )anusia dilahirkan dalam keadaan lemah, baik *isik maupun psikis sebagaimana dinyatakan al-Curan. 9

*: 6;
b. )emiliki potensi untuk melakukan berbagai pekerjaan *isik. )eskipun manusia terlahir dalam keadaan lemah, tidak berdaya sama sekali, namun ia dapat tumbuh menjadi kuat untuk melakukan bermacam-macam tindakan *isik setelah melalui proses pertumbuhan dan perkembangan. %untutan agar manusia mewujudkan kemakmuran di bumi dan tidak melakukan kerusakan menunjukkan bahwa manusia dapat melakukan tindakan-tindakan positi* atau negati*. c. 9odoh dalam pengertian tidak memiliki pengetahuan tentang apa pun. Al-Curan menegaskan. 5< %A3 ) 2 >=8 @?-? '

-"

74

d.

)emiliki potensi untuk berpengetahuan. Seiring dengan pernyataan di atas, manusia diciptakan dalam keadaan berpotensi untuk berpengetahuan. Ada ' perangkat yang diberikan Allah untuk keperluan itu, yaitu. pendengaran 0alsam6/, penglihatan 0al-bashar/, dan jantung-hati 0al-a*Oidat/.

e.

)emiliki kebebasan dalam bertindak dan bersikap. )anusia lahir dengan potensi yang memungkinkan ia dapat menentukan pilihan terhadap semua tindakan yang akan dilakukannya. )anusia diberi kebebasan untuk memilih apakah ia akan menjadi beriman atau ka*ir. Perhatikan ayat alCuran seperti. ... ... *-$ B < " < >C$ B< >8$

29 ('-)
*. 9ersi*at netral dalam arti berpotensi untuk menjadi baik dan jahat karena ke dalam diri manusia telah diilhamkan potensi kejahatan 0*ujur/ dan potensi ketakwaan. +alam hal ini, alCuran menyatakan. D7$'8'$ + DE " F*6"

= - 7 F8G ) + D"?

75

Allah menciptakan manusia untuk menjadi khali*ah-Nya.Hal ini menunjukkan bahwa manusia pasti berpotensi untuk menjadi baik.Akan tetapi, perlu pula diingat bahwa di balik itu, manusia juga berpotensi untuk menjadi jahat. "nsur *isik yang senantiasa berada dalam keadaan al-kawn wa al-*asad berpotensi untuk mendominasi unsur jiwa yang bersi*at ilahi. 9ila unsur *isik dominan, niscaya kejahatan menjadi aktual. dealnya, unsur jiwa mesti dominan atas unsur *isik. Seiring dengan keterangan ini, pemaknaan *itrah dengan potensi apalagi potensi baik, lagi-lagi, kurang tepat.Aitrah berarti bersi*at potensial, yaitu potensial untuk menjadi baik maupun menjadi tidak baik. H. Ma3a )Ma3a P%tensi Man!sia

Sebagai mana telah dijelaskan diatas bahwa *itrah mengacu kepada potensi yang dimiliki manusia. Potensi itu diantaranya yaitu. ,. Potensi beragama Perasaan keagamaan adalah naluri yang dibawa sejak lahir bersama ketika manusia dilahirkan. )anusia memerlukan keimanan kepada 8at tertinggi yang )aha "nggul di luar dirinya dan dan diluar dari alam benda yang dihayati olehnya. Naluri beragama mulai tumbuh apabila manusia dihadapkan pada persoalan persoalan yang melingkupinya. Akal akan menyadari kekerdilannya dan mengakui akan kudratnya yang terbatas. Akal akan insa* bahwa kesempurnaan ilmu hanyalah bagi pencipta alam jagat raya ini, yaitu Allah. slam bertujuan merealisasikn penghambaan sang hamba kepada %uhannya saja. )emberantas perhambaan sesame hamba %uhan. nsan dibawa menyembah kehadirat Allah penciptanya dengan tulus ikhlas tersisih dari syirik atau sebarang penyekutuannya. &. -ecenderungan moral
76

-ecenderungan moral erat kaitannya dengan potensi beragama. a mampu untuk membedakan yang baik dan buruk. Atau yang memiliki hati yang dapat mengarahkan kehendak dan akal. Apabila dipandang dari pengertian *itrah seperti di atas, maka kecenderungan moral itu bisa mengarah kepada dua hal sebagaimana terdapat dalam surat Asy-Syam ayat <.Artinya.;an jiwa serta penyempurnaannya ($iptaannya), 1a"a Allah mengilham"an "epada jiwa itu (jalan) dan "eta"waannya '. )anusia bersi*at luwes, lentur 0*leksible/. )anusia mampu dibentuk dan diubah. a mampu menguasai ilmu pengetahuan, menghayati adatadat, nilai, tendeni atau aliran baru. Atau meninggalkan adat, nilai dan aliran lama, dengan cara interaksi social baik dengan lingkungan yang bersi*at alam atau kebudayaan. Allah ber*irman tentang bagaimana si*at manusia yang mudah lentur, terdapat dalam surat Al nsan ayat '. 0esungguhnya Kami telah menunju"inya jalan yang lurus9 ada yang bersyu"ur dan ada pula yang "afir. D. -ecenderungan bermasyarakat )anusia juga memiliki kecendrungan bersosial dan bermasyarakat.)enurut bnu %aimiyah, dalam diri manusia setidaknya terdapat tiga potensi 0*itrah/, yaitu.&D a. +aya intelektual 06uwwat al-a6l/, yaitu potensi dasar yang memungkinkan manusia dapat membedakan nilai baik dan buruk. +engan daya intelektualnya, manusia dapat mengetahui dan meng-2sakan %uhannya.

24 Samsul Nizar, hal 76

77

b. +aya o*ensi* 06uwwat al-syahwat/, yaitu potensi dasar yang mampu menginduksi obyek-obyek yang menyenangkan dan berman*aat bagi kehidupannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah secara serasi dan seimbang. c. +aya de*ensi* 06uwwat al-ghadhab/ yaitu potensi dasar yang dapat menghindarkan manusia dari segala perbuatan yang membahayakan dirinya. Namun demikian, diantara ketiga potensi tersebut, di samping agama N potensi akal menduduki posisi sentral sebagai alat kendali 0kontrol/ dua potensi lainnya. +engan demikian, akan teraktualisasikannya seluruh potensi yang ada secara maksimal, sebagaimana yang disinyalir oleh Allah dalam kitab dan ajaran-ajaranNya. Penginkaran dan pemalsuan manusia akan posisi potensi yang dimilikinya itulah yang akan menyebabkannya melakukan perbuatan amoral. )enurut bnu %aimiyah membagi *itrah manusia kepada dua bentuk, yaitu. ,. Aitrah al ghari8at )erupakan potensi dalam diri manusia yang dibawanya sejak lahir.9entuk *itrah ini berupa na*su, akal, dan hati nurani.Aitrah 0potensi/ ini dapat dikembangkan melalui jalan pendidikan. &. Aitrah al muna8alat )erupakan potensi luar manusia.Adapun *itrah ini adalah wahu ilahi yang diturunkan Allah untuk membimbing dan mengarahkan *itrah al ghari8at berkembang sesuai dengan *itrahnya yang hani*. Semakin tinggi interaksi antara kedua *itrah tersebut, maka akan semakin tinggi pula kualitas manusia.

78

+ari semua penjelasan mengenai potensi manusia, tampak jelas bahwa lingkungan sebagai *aktor eksternal.Fingkungan ikut mempengaruhi dinamika dan arah pertumbuhan *itrah manusia. Semakin baik penempaan *itrah yang dimiliki manusia, maka akan semakin baiklah kepribadiannya. +emikian pula sebaliknya, penempaan dan pembinaan *itrah yang dimiliki tidak pada *itrahnya maka manusia akan tergelincir dari tujuan hidupnya. "ntuk itu salah satu pembinaan *itrah dengan pendidikan. +. I &likasi Ed!kati/ Pandangan Isla tentang .itra" Man!sia 9ertolak dari uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa implikasi edukati* dari pandangan slam tentang *itrah manusia sbb.. ,. Pendidikan merupakan suatu keniscayaan 0keharusan/bagi setiap anak manusia. %anpa pendidikan, manusia tidak akan mungkin ber*ungsi sebagaimana yang diharapkan oleh Sang Pencipta. &. Pendidikan mesti dilaksanakan sejak manusia itu belum lahir karena, baik secara *isik maupun psikis, *itrah manusia sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai *aktor yang muncul jauh sebelum ia dilahirkan. -elengkapan unsur dan kesempurnaan manusia ketika ia dilahirkan, khususnya dari segi *isik, bergantung pada kondisi sperma dan telur yang dihasilkan kedua orang tuanya, serta situasi dan kondisi ketika proses pembuahan dan kehamilan berlangsung. 1ustru itu, slam mengatur beberapa hal yang terkait dengan periode ini. '. Pendidikan harus diarahkan untuk membentuk manusia yang dapat melaksanakan tugasnya sebagai hamba dan khali*ah Allah di bumi karena manusia diciptakan untuk tujuan tersebut.

79

D. Pendidikan,

pada

hakikatnya,

adalah

usaha

untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi baik yang dimiliki dan mengendalikan berbagai potensi tidak baik yang ada pada manusia. Pendidikan dilakukan untuk menumbuh-kembangkan unsur-unsur *isik dengan anggota-anggota tubuhnya agar menjadi sehat dan kuat serta memberikan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan manusia dapat menciptakan karya-karya kreati* untuk mewujudkan kemakmuran di bumi seperti yang diharapkan Allah swt. E. Seiring dengan itu, pendidikan diharapkan dapat membentuk pribadi yang tahu diri dan mampu mengendalikan berbagai akti:itas dan prilakunya sesuai dengan tujuan penciptaannya.

80

BAB 0
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM A. Pengertian Siste Sistem berasal bari bahasa Bunani systema, yang berarti sehimpunan bagan atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan . stilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. +e*nisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Lahara dris 0,;=</ mengemukakan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsurunsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan *ungsional yang teratur, tidak sekadar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil 0produk/. Sebagai contoh, tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen, antara lain jaringan daging, otak, urat-urat darah, syara*, dan tulang-tulang.Setiap komponen-komponen itu mempunyai *ungsi-*ungsi sendiri 0*ungsi yang berbeda-beda/ dan satu sama lain saling berkaitan sehingga merupakan suatu kesatuan yang hidup. +engan kata lain, semua komponen itu berinteraksi sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. +ari dini dapat dikatakan bahwa system kependidikan merupakan perangkat sarana yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka melaksanakan proses pembudayaan masyarakat yang menumbuhkan nilai-nilai yang sama sebangun dengan cita-cita yang diperjuangkan oleh masyarakat itu sendiri. Sistem pendidikan pada hakikatnya adalaah seperangkat sarana yang dipolakan

81

untuk membudayakan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk dan model sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat dalam rangka mengejar cita-cita hidaup yang sejahtera lahir maupun batin. &E Sebuah sistem memiliki struktur yang teratur. Sistem memiliki beberapa sub sistem, sub sistem dapat terdiri dari beberapa sub-subsistem, sub-sub-sistem dapat memiliki sub-sub-sub-sistem, dan seterusnya hingga sampai pada bagian yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut komponen atau elemen. -omponen dapat pula berupa suatu sistem yang menjadi bagian dari sistem yang berada di atasnya. -omponen-komponen itu mempunyai *ungsi masing-masing 0*ungsi yang berbeda-beda/ dan satu sama lain saling berkaitan sehingga merupakan suatu kesatuan yang hidup. +engan kata lain, semua komponen itu saling berinteraksi dan saling mempengaruhi hingga membutuk sebuah sistem. Sebagai contoh, tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponenkomponen yang berupa kepala, perut, kaki, tangan dan sebagainya. %iaptiap komponen tersebut merupakan sub sistem yang memiliki komponenkomponen yang disebut sub-sub-sistem, misalnya tangan memiliki komponen-komponen seperti tulang, kulit, daging, urat, dan sebagainya. +emikianlah seterusnya sehingga sampai kepada komponen yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. %iap-tiap komponen, baik yang berupa sistem maupun yang berupa komponen yang tidak dabat dibagi-bagi lagi, kesemuanya menjalankan *ungsinya masing-masing namun saling berkaitan atau saling berinteraksi satu sama lain sehingga merupakan suatu kesatuan yang hidup.

25 0http.>>www.tcw.utwente.nl>theorieeno:er8icht>%heoryQ&3clusters/

82

9erdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan ciri-ciri umum suatu sistem sebagai berikut. ,. Sitem merupakan satu kesatuan yang holistik &. Sistem memiliki bagian-bagian yang tersusun sistematis dan berhierarki '. 9agian-bagian sistem itu berelasi antara satu dengan lainnya D. %iap-tiap bagian sistem konsen>peduli terhadap konteks lingkungannya. Sistem sebagai strategi, cara berpikir, atau model berpikir. +emikian ini berarti cara berpikir itu dapat dibedakan menjadi cara berpikir sistematis dan cara berpikir nonsistematis. )isalnya, berpikir untuk melaksanakan ajaran agama yang menekankan pada semua aspeknya secara berimbang dan proporsional seperti pemahaman, ha*alan, penghayatan, pengamalan ibadah ritual, pengamalan ibadah dalam kehidupan sehari-hari pada kehidupan bermasyarakat, dan sebagainya merupakan cara berpikir yang sistematis. Sebaliknya, jika cara berpikir untuk melaksanakan ajaran agama itu hanya menekankan pada aspek tertentu dengan menomorduakan atau bahkan mengabaikan aspek-aspek yang lain, maka cara berpikir yang demikian ini dapat dikatakan sebagai cara berpikir nonsistematis. )isalnya, mengutamakan aspek ritual dengan mengabaikan aspek sosial, mengutamakan aspek ha*alan dengan mengabaikan aspek pemahaman, megutamakan aspek pengmalan dengan mengabaikan aspek pemahaman dan sebagainya. Secara konsep, cara berpikir sistematis dipandang lebih baik dari cara berpikir nonsistematis dalam melaksanakan atau menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.

83

9.

Ele en)Ele en Pendidikan Se'agai S!at! Siste Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan

pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem. Pendidikan merupakan salah satu sistem terbuka, karena pendidikan itu tidak akan dapat berjalan dengan sendirinya tanpa berhubungan dengan sistem-sistem lain di luar sistem pendidikan. Hiri-ciri pendidikan sebagai sebuah sistem terbuka antara lain. ,. )engimpor energi, materi, dan in*ormasi dari luar. Pendidikan mendatangkan pengajar, uang, alat-alat belajar, para peserta didik, dan sebagainya dari luar lembaga pendidikan. &. )emiliki pemroses. Pendidikan memproses peserta didik dalam akti:itas belajar dan pembelajaran. '. )enghasilkan output atau mengekspor energi, materi, dan in*ormasi. D. )erupakan kejadian yang berantai. )emproses peserta didik 0input pendidikan/ merupakan kegiatan yang beruang-ulang dan saling berkaitan. E. )emiliki negatiIe entr%ppy, yaitu suatu usaha untuk menahan kepunahan dengan cara membuat impor lebih besar dari pada ekspor. +alam pendidikan hal ini dilakukan dengan cara mengantisipasi perubahan lingkungan dan memperbaiki kerusakan. ?. )emiliki alur in*ormasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri.Segala in*ormasi yang terkait dengan pendidikan diman*aatkan

84

oleh penyelenggara pendidikan untuk mengambil keputusan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki pendidikan. <. Ada kestabilan yang dinamis. Pendidikan selalu dinamis mencari yang baru, memperbaiki diri, memajukan diri agar tidak ketinggalan 8aman, bahkan berusaha mengantisipasi dan menyongsong masa depan. =. )emiliki de*erensiasi, yakni spesialisasi-spesialisasi. +alam organisasi pendidikan ada bagian pengajaran, keuangan, kepegawaian, kesiswaan> kemahasiswaan dan sebagainya. )asingmasing bagian ini masih dapat dipilah-pilah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. ;. Ada prinsip e6uifinalty, yaitu banyak jalan untuk mencapai tujuan yang sama. Para pendidik boleh berkreasi menciptakan cara-cara baru yang lebih baik dalam usaha memajukan pendidikan.&? )asukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu 0antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani,/. +alam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar 0yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan/ setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. +alam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan 0sekolah/ tertentu.+epartemen Pendidikan dan -ebudayaan 0,;<;/ menjelaskan pula bahwa, 4Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan>sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur>jenjang. -urikulum dan peralatan>*asilitas. &? http.>>juonorp.blogspot.com>&3,'>3;>pendidikan-sebagai-sistem.html
85

P.H. Hombs 0,;=&/ mengemukakan dua belas komponen pendidikan seperti berikut. ,. !ujuan dan (ri%ritas Aungsinya mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini merupakan in*ormasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya. &. (eserta ;idi" Aungsinya ialah belajar. +iharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan umum pendidikan. '. 1anajemen atau (engel%laan Aungsinya mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan. -omponen ini bersumber pada sistem nilai dan cita-cita yang merupakan in*ormasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan sistem pendidikan. D. 0tru"tur dan Fadwal Ca"tu Aungsinya mengatur pembagian waktu dan kegiatan. E. #si dan 4ahan (engajaran Aungsinya untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. ?. Juru dan (ela"sana Aungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik. <. Alat 4antu 4elajar Aungsinya untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan lebih ber:ariasi.

86

=. Hasilitas Aungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan. ;. !e"n%l%gi Aungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan. Bang dimaksud dengan teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga sistem pendidikan berjalan dengan e*isien dan e*ekti*. ,3. (engawasan 1utu Aungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan. ,,. (enelitian Aungsinya ,&. 4iaya Aungsinya melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat e*esiensi sistem pendidikan.&< Pendidikan sebagai suatu sistem dapat pula digambarkan dalam bentuk model dasar input-output berikut ini.Segala sesuatu yang masuk dalam sistem dan berperan dalam proses pendidikan disebut masukan pendidikan. Fingkungan hidup menjadi sumber masukan pendidikan. Aaktor-*aktor yang berpengaruh dalam pendidikan diantaranya. *ilsa*at negara, agama, sosial, kebudayaan, ekonomi, politik, dan demogra*i. -etujuh *aktor ini merupakan supra sistem pendidikan.1adi, pendidikan sebagai suatu sistem berada bersama, terikat, dan tertenun di dalam supra sistemnya yang terdiri dari tujuh sistem tersebut. 9erarti membangun suatu lembaga pendidikan baru atau memperbaiki lembaga pendidikan lama, tidak dapat memisahkan diri dari supra sistem tersebut. H. Analisis Siste Dala Pendidikan untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan.

&< http.>>na8cules.blogspot.com>&3,'>3'>pendidikan-sebagai-sistem.html
87

Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan secara e*ekti* dan e*isien. Prinsip utama penggunaan analisis sistem dipersyaratkan dalam menangani permasalahan pendidikan agar para pelaksana pendidikan berpikir secara sistematis, yakni memperhitungkan segenap komponen pendidikan dalam menangani permasalahan pendidikan. Hara demikian diperlukan agar setelah melihat adanya suatu alternati* tidak terburu-buru mengambil keputusan dengan menganggap atau menetapkan bahwa alternati* tersebut merupakan satu-satunya yang dapat digunakan. 1ika seorang guru mendapati siswanya sering tidak hadir, tidak seharusnya sang guru langsung menetapkan pemecahan masalah dengan hukuman karena siswa tersebut dianggap pemalas. Anggapan bahwa hukuman tersebut merupakan satu-satunya cara atau alternati* yang paling ampuh disertai pelaksanaan hukuman yang terkesan terburu-buru, maka cara pemecahan masalah yang demikian itu sangatlah tidak bijaksana karena tidak didasarkan pada cara pemecahan masalah yang sistematis. 7uru yang menempuh pendekatan sistematis 0menyeluruh, terstruktur, teratur, dan terukur/ baru mengambil keputusan setelah lebih dulu melacak semua hal yang diperkirakan menjadi penyebab terjadinya suatu masalah atau peristiwa. %erkait dengan permasalahan tersebut, patut diduga bahwa siswa yang bersangkutan memang benar-benar pemalas 0komponen murid/, atau ada guru yang tidak disukainya sehingga menimbulkan keengganan untuk belajar 0komponen guru/, atau ada sejumlah mata pelajaran tidak disukai sehingga enggan mempelajarinya 0komponen kurikulum/, atau karena ada sebab-sebab lain yang terdapat di lingkungan sekolah sehingga menimbulkan keengganan untuk hadir dan belajar di sekolah.

88

Semua hal sebagaimana tersebut patut diduga dan perlu ditelusuri agar guru dapat mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan porsi dan proporsinya dalam mengmbil tindakan untuk memecahkan masalah. )isalnya saja, jika dari penelusuran ditemukan bahwa penyebab ketidkhadiran siswa adalah tugas-tugas rumah tangga yang terlalu banyak dari keluarga di mana siswa menumpang, maka pemecahan masalah yang tepat tidak dengan hukuman melainkan melakukan pendekatan kepada keluarga yang ditumpangi siswa dan memberikan pengertian agar keluarga tersebut memberikan waktu yang cukup untuk belajar kepada siswa yang bersangkutan. 7ambaran sebagaimana tersebut di atas menunjukkan bahwa untuk dapat memecahkan masalah pendidikan, berbagai komponen dalam pendidikan perlu dikenali secara tuntas agar dapat ditemukan komponen mana yang bermasalah dan perlu dibenahi atau dikembangkan sehingga segenap komponen dapat ber*ungsi secara maksimal. 9ila semua komponen sudah baik, mungkin saja hubungan antar komponen yang bermasalah. 1ika demikian halnya, maka yang perlu diperbaiki adalah hubungan antar komponen, sementara itu komponen-komponennya sendiri belum memerlukan perbaikan. 1ika tujuan sistem tidak tercapai sepenuhnya, maka hal-hal yang perlu diusahakan antara lain@ menemukan komponen yang mengandung kelemahan, menemukan hubungan antar komponen yang mengandung kelemahan, dan memperbaiki komponen atau hubungan antar komponen yang mengandung kelemahan. +emikian inilah cara ber*ikir sistematis dalam memecahkan masalah, dan inilah arti e*isiensi serta e*ekti*itas analisis sistem. +alam situasi tertentu, bukanlah hal yang mustahil jika analisis sistem terhadap permasalahan pendidikan membuahkan keputusan tentang

89

perlunya dilakukan perombakan sistem secara total. )isalnya, jika komponen-komponen pokok sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan umum situasi dan hubungan antar komponen tidak lagi berjalan dengan baik. +alam situasi seperti ini secara keseluruhan sistem harus diganti karena perbaikan terhadap komponen-komponen tertentu akan berarti pemborosan yang amat sangat. Penggunaan analisis sistem merupakan strategi yang sangat baik untuk memecahkan berbagai permasalahan pendidikan. Analisis sistem tidak saja berguna untuk memecahkan permasalahan pendidikan yang bersi*at mikro melainkan juga sangat berguna untuk memecahkan permasalahan pendidikan yang bersi*at makro.

90

BAB 0I
PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM A. De/inisi Pendidik Dala Pendidikan Isla

+ari segi bahasa, pendidik, sebagaimana dijelaskan oleh $1S. Poerwadarminta adalah orang yang mendidik. Bang berarti bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. +alam bahasa Arab dijumpai kata ustad8, mudarris, mu6allim, dan mu6addib. -ata asatid8 yang berarti teacher 0guru/, pro*essor 0gelar akademik/. 1enjang dibidang intelektual, pelatih, penulis, penyair. Adapun kata mudarris berarti teacher 0guru/, instructor 0pelatih/ dan lecturer 0dosen/. Selanjutnya kata mu6allim yang juga berarti teacher 0guru/, instructor 0pelatih/, trainer 0pemandu/. Selanjutnya kata mu6addib berarti educator pendidik atau teacher in -aronik School 0guru dalam lembaga pendidikan Al-Cur6an/. +engan demikian, kata pendidik secara *ungsional menunjukkan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya. Pendidik dalam islam ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didiknya dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi a*ekti*0rasa/, kogniti*0cipta/, psikomotor0karsa/. +alam islam, orang yang bertanggung jawab tersebut adalah orang tua 0ayah dan ibu/ anak didik. %anggung jawab itu disebabkan sekurang-kurangnya oleh dua hal. pertama karena kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya, dan karena itu ia ditakdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya@ "edua karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang tua berkepentingan

91

terhadap kemajuan perkembangan anaknya, sukses anaknya adalah sukses orang tuanya juga. %anggung jawab pertama dan utama terletak pada orang tua. Airman Allah S$% . 4Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka...5 0CS. Al-%ahrim.?/ 7uru di sekolah adalah pendidik yang kedua secara teoritis. )ereka menghadapi hal yang sama dengan yang dihadapi orang tua dirumah, yaitu masalah kekurangan waktu. %anggung jawab sekolah sekarang lebih besar dari pada jaman dahulu karena guru di sekolah harus mengambil alih sebagian tugas mendidik yang tadinya dilakukan oleh orang tua di rumah. Pengaruh pendidikan di dalam rumah tangga terhadap perkembangan anak memang amat besar, mendasar, mendalam. Akan tetapi, pada 8aman modern ini pengaruh itu boleh dikatakan terbatas pada perkembangan aspek a*ekti*, yaitu perkembangan sikap. Pengaruh pendidikan di sekolah juganbesar dan luas serta mendalam, tetapi hampir hanya pada segi perkembangan aspek kogniti* 0pengetahuan/ dan psikomotor 0keterampilan/. Pengaruh yang diperoleh anak didik di sekolah hampir seluruhnya berasal dari guru yang mengajar di kelas. 1adi, guru yang dimaksud disini ialah pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid@ biasanya guru adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah.

92

9.

Ked!d!kan Pendidik Dala

Pendidikan Isla

Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran islam ialah penghargaan slam yang sangat tinggi terhadap guru. 9egitu tingginya penghargaan itu sehingga menempatkan kedudukan guru setingkat dibawah kedudukan nabi dan rasul. Penghargaan islam terhadap ilmu tergambar dalam hadis-hadis yang artinya sebagai berikut, yang dikutip dari buku Asama Hasan Aahmi 0,;<;.,?E/. V %inta ulama lebih berharga daripada darah syuhada. V Orang yang berpengetahuan melebihi orang yang senang beribadat, yang berpuasa dan menghabiskan waktu malamnya untuk mengerjakan shalat, bahkan melebihi kebaikan orang yang berperang di jalan Allah. V Apabila meninggal seorang alim, maka terjadilah kekosongan dalam islam yang tidak dapat diisi kecuali oleh seorang alim yang lain. Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam islam merupakan realisasi ajaran islam itu sendiri. slam memuliakan pengetahuan@ pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar@ yang belajar adalah calon guru, dan yang mengajar adalah guru. )aka, tidak boleh tidak, islam pasti memuliakan guru. %ak terbayangkan terjadinya perkembangan pengetahuan tanpa adanya orang belajar dan mengajar@ tak terbayangkan adanya belajar dan mengajar tanpa adanya guru. -arena islam adalah agama, maka pandangan tentang guru , kedudukan guru, tidak terlepas dari nilai-nilai kelangitan. Fengkaplah sudah syarat-syarat untuk menempatkan kedudukan tinggi bagi guru dalam islam. alasan duniawi dan ukhrawi atau alasan langit dan bumi.

93

%ingginya kedudukan guru dalam islam masih dapat disaksikan secara nyata pada 8aman sekarang. tu dapat kita lihat terutama di pesantren indonesia. Santri bahkan tidak berani menantang sinar mata kiainya, sebagian lagi membungkukkan badan tatkala menghadap kiainya. 9ahkan konon, ada santri yang tidak berani kencing menghadap rumah kiai sekalipun ia berada di dalam kamar yang tertutup. 9etapa tidak, mereka silau oleh tingkah laku kiai yang begitu mulia, sinar matanya yang menembus, ilmunya yang luas dan dalam, doanya yang diyakini mujarab. +alam islam orang yang beriman dan berilmu pengetahuan sangat luhur kedudukannya di sisi Alloh S$%. sebab guru memiliki beberapa *ungsi mulia, diantaranya . a. Aungsi penyucian b. Aungsi pengajaran berbagai keyakinan. 1ika kita mencoba mengikuti petunjuk Al-Cur6an, akan dijumpai in*ormasi bahwa yang menjadi pendidik itu secara garis besar ada D, yaitu . a/ Sebagai pendidik pertama adalah Allah b/ Sebagai pendidik kedua adalah Nabi )uhammad SA$ c/ Sebagai pendidik ketiga adalah orang tua d/ Sebagai pendidik ke empat adalah orang lain. Orang lain inilah yang nantinya disebut guru. .Sebagai pemelihara diri, pengembang serta .Sebagai penyampai ilmu pengetahuan dan pemelihara *itroh manusia.

94

Seorang pendidik yang melakukan kegiatan dan memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya. Orang yang melakukan kegiatan ini bisa siapa saja dan dimana saja. +i rumah, orang yang melakukan tugas tersebut adalah kedua orang tua, karena secara moral dan teologis merekalah yang diserahi tanggungjawab mendidik anaknya. Selanjutnya disekolah tugas tersebut dilakukan oleh guru, dan di masyarakat dilakukan oleh organissasi N organisasi kependidikan dan sebagainya. Atas dasar ini, maka yang termasuk dalam pendidikan itu bisa kedua orang tua, guru, tokoh masyarakat dan sebagainya. stilah pendidik dalam beberapa literatur kependidikan sering diwakili oleh istilah guru. 7uru sebagai orang yang kerjanya mengajar > memberikan pengajaran di sekolah > kelas. Artinya, guru bekerja dalam pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak N anak mencapai kedewasaan masing N masing. 7uru tidak hanya menyampaikan materi pengetahuan tertentu, tetapi ikut akti* serta kreati* dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa. +ari sini, kita bisa pahami bahwa kedudukan seorang guru sangat penting dalam proses pendidikan karena dia bertanggungjawab dan menentukan arah pendidikan dalam rangka mencetak generasi bangsa yang unggul disegala bidang. Hasan Aahmi mengutip salah satu ucapan seorang penyair 8aman modern, yang berkenaan dengan kedudukan guru. Syair tersebut artinya 49erdirilah kamu seorang guru dan hormatilah dia5. Seorang guru itu hampir mendekati kedudukan seorang rasul, yaitu menempati urutan kedua sesudah martabat #asul. Sejalan dengan itu, Athiyah Al Abrasy mengatakan, seseorang yang berilmu kemudian mengamalkan ilmunya

95

maka orang itulah yang berjasa besar di kolong langit ini. Penghormatan terhadap guru yang demikian tinggi dapat dilihat dari jasanya yang demikian besar dalam mempersiapkan kehidupan bangsa di masa yang akan datang. H. T!gas Pendidik Dala Pendidikan Isla

)engenai tugas pendidik, ahli-ahli pendidikan slam telah sepakat bahwa tugas seorang pendidik ialah mendidik. )endidik adalah tugas yang amat luas, mendidik itu dilakukan dalam bentuk mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, member contoh, membiasakan, dan lain sebagainya. 9agi seorang pendidik harus memperlihatkan bahwa ia mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain. a harus mampu membentuk dirinya sendiri. +ia juga bukan saja dituntut bertanggung jawab terhadap anak didik, namun dituntut pula bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. %anggung jawab ini didasarkan atas kebebasan yang ada pada dirinya untuk memilih perbuatan yang menurutnya. Apa yang dilakukannya menjadi teladan bagi peserta didik. %api, secara umum tugas seorang guru atau pendidik antara lain. a. 2ducator atau pendidik . )aksudnya seorang guru harus mendidik murid-muridnya sesuai materi pelajaran yang diberikan kepadanya b. Feader 0pemimpin/ . 7uru atau pendidik juga seorang pemimpin di kelas, karena itu, ia harus bisa menguasai, mengendalikan, dan mengarahkan murid-murid dalam kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas. c. Aasilitator . Sebagai *asilitator, pendidik bertugas mem*asilitasi murid untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya dengan cara yang benar.
96

d. )oti:ator . Sebagai seorang moti:ator, seorang guru harus mampu membangkitkan semangat belajar dan mengubur kelemahan anak didik. e. Administrator . +alam hal ini tugas seorang guru yaitu mengabsen, mengisi jurnal kelas dengan lengkap, membuat soal ujian dan lainlain. *. 2:aluator . +engan e:aluasi, guru diharapkan lebih baik dalam segala lain. Oleh karena itu, *ungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan islam dapat disimpulkan menjadi tiga bagian. a/ Sebagai pengajar 0intruksional/, yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan. b/ Sebagai pendidik 0edukator/, yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan dan berkpribadian kamil seiring dengan tujuan Allah S$% menciptakannya. c/ Sebagai pemimpin 0managerial/, yang memimpin, mengendalikan kepada diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait, terhadap berbagai masalah yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas program pendidikan yang dilakukan. +. S-arat dan Si/at Pendidik dala V +ia harus beragama Pendidikan Isla Syarat-syarat guru dalam pendidikan slam menurut H. )ubangit yaitu. hal, seperti kapasitas intelektualnya, integritas kepribadiannya, pendekatan metodologi pengajarannya dan lain-

97

V )ampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama V +ia tidak kalah dengan guru-guru sekolah umum lainnya dalam membentuk warga Negara yang demokratis, dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa dan tanah air V +ia harus memiliki panggilan murni dari hatinya V Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang akan disampaikannnya, serta memperdalam pengetahunnya sehingga mata pelajaran yang diajarkannya tidak akan bersi*at dangkal V Seorang guru harus mengetahui tabiat, pembawaan, adat, kebiasaan, rasa dan pemkiran murid-muridnya agar tidak keliru dalam mendidik murid-muridnya. Sedangkan menurut team penyusun buku teks ilmu pendidikan slam perguruan tinggi agama merumuskan bahwa syarat untuk menjadi guru agama ialah berta(wa kepada Allah, berilmu, sehat jasmani, berakhlak baik, bertanggung jawab dan berjiwa nasional. Adapun syarat terpenting bagi pendidik adalah umurnya harus sudah dewasa, kesehatan harus sehat jasmani dan rohani, keahlian harus menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu mendidik 0termasuk ilmu mengajar/, harus berkepribadian muslim, berkesusilaan dan berdedikasi tinggi.

98

Agar seorang pendidik dapat menjalankan *ungsi sebagaimana yang telah dibebankan Allah kepada #asul dan pengikutnya, maka dia harus memiliki si*at-si*at berikut ini . a. Setiap pendidik harus memiliki si*at rabbani sebagaimana dijelaskan Allah. 1ika seorang pendidik telah bersi*at rabbani, seluruh kegiatan pendidikannya bertujuan menjadikan anak didiknya sebagai generasi rabbani yang memandang jejak keagungan-Nya. b. Seorang guru hendaknya menyempurnakan si*at rabbaniyahnya dengan keikhlasan. Artinya, akti*itas sebagai pendidik bukan semata-mata untuk menambah wawasan keilmuannya, lebih jauh dari itu harus ditujukan untuk meraih keridhaan Allah serta mewujudkan kebenaran. c. Seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan sabar. d. -etika menyampaikan ilmunya kepada anak didik, seorang pendidik harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang dia ajarkan dalam kehidupan pribadinya. e. Seorang guru harus senantiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kajiannya. *. Seorang pendidik harus cerdik dan terampil dalam menciptakan metode pengajaran yang :ariati* serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran. g. Seorang guru harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai proporsinya sehingga dia akan mampu mengontrol dan menguasai siswa.

99

h. Seorang guru dituntut untuk memahami psikologi anak, psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan sehingga ketika dia mengajar, dia akan memahami dan memperlakukan anak didiknya sesuai kadar intelektual dan kesiapan psikologisnya. i. Seorang guru dituntut untuk peka terhadap *enomena kehidupan sehingga dia mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak dan akibatnya terhadap anak didik, terutama dampak terhadap akidah dan pola pikir mereka. j. Seorang guru dituntut memiliki sikap adil terhadap seluruh anak didiknya. Al-alirasyi menyebutkan bahwa guru dalam memiliki si*at-si*at sebagai berikut ini. V Luhud 0tidak mengutamakan materi, mengajar karena mencari keridhaan dari Allah/ V 9ersih tubuhnya 0penampilan lahirnya menyenangkan/ V 9ersih jiwanya 0tidak mempunyai dosa besar/ V 9ijaksana V khlas dalam menjalankan tugas V )encintai murd-muridnya slam sebaiknya

100

Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya dalam mendidik, yaitu@ a/ -ematangan diri yang stabil@ )emahami diri sendiri, mencintai diri secar wajar dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan serta bertindak sesuai dengan nilai-nilai itu, sehingga ia bertanggung jawab sendiri atas hidupnya, tidak menggantungkan diri atau menjadi beban orang lain. b/ -ematangan social yang stabil@ +alam hal ini pendidik dituntut mempunyai pengetahuan yang cukup tentang masyarakatnya, dan mempunyai kecakapan membina kerja sama dengan orang lain. c/ -ematangan pro*essional 0kemampuan mendidik/@ Bakni menaruh perhatian dan sikap cinta terhadap anak didik serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunakan cara-cara mendidik 2. K% &etensi)K% &etensi Pendidik Dala Pendidikan Isla

"ntuk menjadi pendidik yang pro*esional tidaklah mudah, karena ia harus memiliki berbagai komptensi-komptensi keguruan. -omptensi dasar 0basic komptency/ bagi pendidik ditentukan oleh tingkat kepekaannya dari bobot potensi dasar dan kecenderungan yang dimilikinya. Hal tersebut karena potensi itu merupakan tempat dan bahan untuk memproses semua pandangan sebagai bahan untuk menjawab semua rangsangan yang datang darinya. Potensi dasar ini adalah milik indi:idu sebagai hasil dari proses yang tumbuh karena adanya anugerah

101

dan inayah dari Allah S$%. Personi*ikasi ibu waktu mengandung dan situasi yang mempengaruhinya dan *aktor keturunannya. Hal inilah yang digunakan sebagai pijakan bagi indi:idu dalam menjalankan *ungsinya sebagai hamba dan khali*ah Allah. "ntuk menjadi pendidik slam yang pro*esional maka diperlukan kompetensi-kompetensi yang lengkap, meliputi. ,. Penguasaan materi al- slam yang komprehensi* serta wawasan dan bahan pengayaan, terutama pada tugasnya. &. Penguasaan strategi 0mencakup pendekatan, metode, dan teknik/ pendidikan slam, termasuk kemampuan e:aluasinya. '. Penguasaan ilmu dan wawasan kependidikan D. )emahami prinsip-prinsip dalam mena*sirkan hasil penelitian pendidikan, guna keperluan pengembangan masa depan. E. )emiliki kepekaan terhadap in*ormasi secara langsung atau tidak langsung yang mendukung kepentingan tugas. Adapun kompetensi-kompetensi menurut )uhaimin dan Abdul )ujib yang dikutip oleh Abdul )ujib dan 1usu* )ud8akkir dalam bukunya yang berjudul lmu Pendidikan islam adalah sebagai berikut. a. -ompetensi personal religius, kemampuan dasar pertama pendidik adalah menyangkut kepribadian agamis, artinya pada dirinya melekat nilai-nilai yang hendak ditransinternalisasakan kepada peserta didiknya. b. -ompetensi sosial religius, kemampuan dasar kedua pendidik adalah menyangkut kepedulian terhadap selaras dengan ajaran dakwah slam. masalah-masalah sosial pendidikan slam bidang-bidang yang menjadi

102

c. -ompetensi pro*esional religius, kemampuan dasar ketiga ini menyangkut kemampuan untuk menjalankan tugas keguruannya secara pri*esional, dalam arti mampu membuat keputusan keahlian atas beragamnya kasus serta mampu mempertanggung jawabkan berdasarkan teori dan wawasan keahliannya dalam perspekti* slam. -ompetensi pendidik dalam pendidikan slam tidak kalah penting mengingat tugas pendidik adalah penerus risalah para Nabi untuk memberikan uswah hasanah kepada para peserta didik dan berusaha selalu meningkatkan kualitasnya dalam pempersiapkan peserta didikan di masa depan. A. K%de Etik Pendidik Dala Pendidikan Isla -ode etik pendidik adalah norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan 0hubungan relationship/ antara pendidik dan peserta didik, orang tua peserta didik, koleganya, serta dengan atasannya. Suatu jabatan yang melayani orang lain selalu memerlukan kode etik. +emikian pula jabatan pendidik mempunyai kode etik tertentu yang harus dikenal dan dilaksanakan oleh setiap pendidik. 9entuk kode etik suatu lembaga pendidikan tidak harus sama, tetapi secara intrinsik mempunyai kesamaan konten yang berlaku umum. Pelanggaran terhadap kode etik akan mengurangi nilai dan kewajiban identitas pendidik. +alam melaksanakan tugasnya, pendidik perlu memahami dan mengikuti norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan 0relationship/ antara pendidik dan peserta didik, orangtua peserta didik, kolega dan atasanya. tulah yang disebut kode etik pendidik. Suatu jabatan yang melayani orang lain selalu memerlukan kode etik. +emikian pula jabatan pendidik. 9entuk kode etik suatu lembaga pendidikan tidak harus

103

sama, tetapi secara intrinsik mempunyai kesamaan konten yang berlaku umum. Pelanggaran terhadap kode etik akan mengurangi nilai dan kewibawaan identitas pendidik. )enurut bnu 1amaGah, etika pendidik terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut. ,. 2tika yang terkait dengan dirinya sendiri, yaitu a. )emiliki si*at keagamaan 0diniyyah/ yang baik, meliputi patuh dan tunduk terhadap syariat Allah dalam bentuk ucapan dan tindakan. b. )emiliki si*a-si*at akhlak yang mulia 0akhla(iyyah/. &. 2tika terhadap peserta didik, yaitu a. Si*at-si*at sopan santun 0adabiyyah/. b. si*at-si*at memudahkan, menyenangkan, dan menyelmatkan 0muhniyyah/. '. 2tika dalam proses belajar mengajar, yaitu a. si*at-si*at memudahkan, menyenangkan, dan menyelamatkan0muhniyyah/@ b. si*at-si*at seni yaitu seni mengajar yang menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa bosan. +alam merumuskan kode etik, Al-7ha8ali lebih menekankan betapa berat kode etik yang diperankan seorang pendidik daripada peserta didiknya. -ode etik pendidik terumuskan sebanyak ,< bagian, sementara kode etik peserta didik hanya ,, bagian. Hal itu terjadi karena guru dalam konteks ini memegang banyak peran yang tidak hanya menyangkut keberhasilannya dalam menjalankan pro*esi keguruan, tetapi juga tanggung jawabnya dihadapan Allah kelak. Adpun kode etik pendidik yang dimaksud adalah.

104

a. )enerima segala problem peserta didik dengan hati dan sikap yang terbuka. b. 9ersikap penyantung dan penyayang 0CS. Ali mran 0'/ .,E;/ c. )enghindari dan menghilangkan sikap angkuh terhadap sesama 0CS. An-Najm 0E'/. '&/ d. 9ersi*at rendah hati ketika menyatu dengan sekelompok masyarakat. 0CS. Al-Hijr 0,E/. ==/ e. )enjaga kewibawaan dan kehormatan dalam bertindak serta menghilangkan si*at yang tidak berguna dan sia-sia. *. 9ersi*at lemah lembut dalam menghadapi peserta didik yang Cnya rendah, serta membinanya sampai pada tara* maksimal dan )eninggalkan si*at marah dalam mengahdapi problem peserta didik. g. )emperbaiki sikap peserta didik, dan lemah lembut terhadap peserta didik yang kurang lancar bicara. h. )eninggalkan si*at yang menakutkan bagi peserta didik, terutama pada peserta didik yang belum mengerti atau mengetahui. i. 9erusaha memperhatikan pertanyaan-pertanyaan peserta didik, walaupun pertanyaanya terkesan tidak bermutu atau tidak sesuai dengan masalah yang diajarkan. j. )enjadikan kebenaran sebagai acuan dalam proses pendidikan, walaupun kebenaran itu datangnya dari peserta didik. k. )encegah dan mengontol peserta didik mempelajari ilmu yang membahayakan. 0CS. Al-9a(arah 0&/. ,;E/ l. )enanamkan si*at ikhlas pada peserta didik, serta terus-menerus mencari im*ormasi guna disampaikan pada pesertra didik yang

105

pada akhirnya mencapai tingkat ta(arrub kepada Allah. 0CS. Al9ayyinah 0;=/. E/ m. )encegah peserta didik mempelajari ilmu *ardhu ki*ayah 0kewajiban kolekti*, seperti ilmu kedokteran, psikologi, ekonomi, dan sebagainya/ sebelum mempelajari ilmu *ardhu Gain 0kewajibanindi:idual, seperti akidah, syariah, dan akhlak/. n. )engaktualisasikan im*ormasi yang diajarkan kepada peserta didik. 0CS. Al-9a(arah 0&/. DD, Ash-sha** 0?,/. &-'/.

106

BAB 0II
PESERTA DIDIK DALAM ILMU PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Peserta Didik Dalam bahasa Arab, setidaknya ada tiga istilah yang menunjukkan makna peserta didik, yaitu murid, al-tilmdz, dan al-thlib .)urid berasal dari kata !arada, yuridu, iradatan, muridan yang berarti orang yang menginginkan 0the willer/.Pengertian ini menunjukkan bahwa seorang peserta didik adalah orang yang menghendaki agar mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kepribadian yang baik untuk bekal hidupnya agar berbahagia di dunia dan akhirat dengan jalan belajar yang sungguh-sungguh.Sedangkan al-tilmdz tidak memiliki akar kata dan berarti pelajar.Kata ini digunakan untuk menunjuk kepada peserta didik yang belajar di madrasah.Sementara al-thlib berasal dari thalaba, yathlubu, thalaban, thlibun, yang berarti orang yang men ari sesuatu.!al ini menunjukkan bah"a peserta didik adalah orang yang men ari ilmu pengetahuan, akhirat. Kemudian, dalam penggunaan ketiga istilah tersebut biasanya dibedakan berdasarkan tingkatan peserta didik.#urid untuk sekolah dasar, al-tilmdz untuk sekolah menengah, dan al-thlib u ntuk perguruan tinggi.Namun, menurut Abuddin Nata, istilah yang lebih umum untuk menyebut peserta didik adalah al-muta6allim. stilah yang terakhir ini mencakup makna semua orang yang menuntut ilmu pada semua tingkatan, mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi. pengalaman, dan keterampilan dan pembentukan kepribadiannya untuk bekal masa depannya agar bahagia dunia dan

107

%erlepas dari perbedaan istilah di atas, yang jelasnya peserta didik dalam perspekti* pendidikan slam sebagai objek sekaligus subjek dalam proses pendidikan a adalah orang yang belajar untuk menemukan ilmu. -arena dalam slam diyakini ilmu hanya berasal dari Allah, maka seorang peserta didik mesti berupaya untuk mendekatkan dirinya kepada Allah dengan senantiasa mensucikan dirinya dan taat kepada perintahNya.Namun untuk memperoleh ilmu yang berasal dari Allah tersebut, seorang peserta didik mesti belajar pada orang yang telah diberi ilmu, yaitu guru atau pendidik.-arena peserta didik memiliki hubungan dengan ilmu dalam rangka upaya untuk memiliki ilmu, maka seorang peserta didik mesti berakhlak kepada gurunya. Akhlak tersebut tentunya tetap mengacu kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Cur6an dan hadis. Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya, jika ia dibiasakan untuk melakukan kebaikan niscaya ia akan tumbuh menjadi orang yang baik, selanjutnya memperoleh kebahagiaan dunia dan akhiratlah kedua orang tuanya dan juga setiap mu6alim dan murabbi yang menangani pendidikan dan pengajarannya, sebaliknya jika peserta didik dibiasakan melakukan hal-hal buruk dan ditelantarkan tanpa pendidikan dan pengajaran seperti hewan yang dilepaskan begitu saja dengan bebasnya, niscaya dia akan menjadi seseorang celaka dan binasa. Sama halnya dengan teori barat, peserta didik dalam pendidikan islam adalah indi:idu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara *isik, psikologis, sosial dan religius dalam mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat kelak. Pengertian tersebut memberi arti bahwa peserta didik merupakan indi:idu yang belum dewasa, yang karenanya memerlukan orang lain untuk menjadikan dirinya dewasa, anak kandung adalah peserta

108

didik dalam keluarga, murid adalah peserta didik di sekolah, dan umat beragama menjadi peserta didik masnyarakat sekitarnya. +engan demikian dalam konsep pendidikan islam tugas mengajar mendidik, dan memberikan tuntunan sama artinya dengan upaya meraih surga. Sebaliknya, melantarkan hal tersebut berarti sama dengan menjerumuskan diri ke dalam neraka. 1adi kita tidak boleh melalaikan tugas ini terlebih lagi nabi bersabda . 4 )uliakanlah anak-anak mu dan didiklah mereka dengan baik 4 0 hadits diketengahkan oleh bnu )ajah &>,&,,, tetapi Al-Albani menilainya dha6i*/. )enurut Fange:eld anak manusia itu memerlukan pendidikan, karena ia berada dalam keadaan tidak berdaya dalam Al-Curan dijelaskan . 4 Artinya 4 +an Allah mengeluarkan kamu dalam perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.5 0CS.AnNahl.<=/. Peserta didik didalam mencari nilai-nilai hidup, harus dapat sepenuhnya bimbingan dari pendidik, karena menurut ajaran islam saat anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan suci>*itrah sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan agama peserta didik. 5al ini sebagaimana sabda ?abi 1uhamad 0C! yang berbunyi , I I I I I L I HL M HL HI % N L& J H I KI'L L . K I 3L H" JJ 6 H" JJ 6 I ) I I I$ J4 I H 5* J J 6 K 8 I 7 I L 0etiap ana" dilahir"an dalam "eadaan fitrah, dan

sesungguhnya "edua %rang tuanyalah yang menjadi"annya 2ahudi, ?asrani atau 1ajusi (5/.Al-4u"hari).
109

)enurut hadits ini manusia lahir membawa kemampuankemampuan, kemampuan itulah yang disebut pembawaan. Aitrah yang disebut didalam hadits ini adalah potensi. Potensi adalah kemampuan, jdi *itrah yang dimaksud disini adalah pembawaan. Ayah ibu dalam hadits ini adalah lingkungan sebagaimana yang dimaksud oleh para ahli pendidikan kedua-duanya itulah menurut hadits ini yang menentukan perkembangan seseorang. Airman Allah didalam Al-Curan surat Ar- #um ayat '3 . Artinya 4)aka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah 0tetaplah atas/ *itrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut *itrah itu. %idak ada peubahan pada *itrah Allah itulah agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.50CS.Ar-#um . '3/. +ari ayat dan hadits tersebut jelaslah bahwa pada dasarnya anak itu telah membawa *itrah beragama, dan kemudian bergantung kepada pendidiknya dalam mengembangkan *itrah itu sendiri sesuai dengan usia anak dalam pertumbuhannya. +asar-dasar pendidikan agama ini harus sudah di tanamkan sejak peserta didik itu masih usia muda, karena kalau tidak demikian kemungkinan mengalami kesulitan kelak untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang diberikan pada masa dewasa dengan demikian, maka agar pendidikan islam dapat berhasil dengan sebaikbaiknya haruslah menempuh jalan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik, seperti disebutkan dalam hadits nabi . 4 9erbicaralah kepada orang lain sesuai dengan tingkat perkembangan akalnya.50 Al-Hadits/.

110

9.

Te%ri Peserta Didik Dala

Pandangan Il ! Pendidikan Isla

+alam pandangan pendidikan slam, untuk mengetahui peserta didik, tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan pembahasan tentang hakikat manusia, karena manusia hasil dari suatu proses pendidikan. 0Abdurrahman Shaleh,,;;3.DE/. )enurut konsep ajaran slam manusia pada hakikatnya, adalah makhluk ciptaan Allah yang secara biologis diciptakan melalui proses pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung secara e:oluti*, yaitu melalui proses yang bertahap. Sebagai makhluk ciptaan, manusia memiliki bentuk yang lebih baik, lebih indah dan lebih sempurna dibandingkan makhluk lain ciptaan Allah, hingga manusia dinilai sebagai makhluk lebih mulia, sisi lain manusia merupakan makhluk yang mampu mendidik, dapat dididik, karena manusia dianugerahi sejumlah potensi yang dapat dikembangkan. tulah antara lain gambaran tentang pandangan slam mengenai hakikat manusia, yang dijadikan acuan pandangan mengenai hakikat peserta didik dalam pendidikan slam. Peserta didik dalam pendidikan slam harus slam memperoleh perlakuan yang selaras dengan hakikat yang disandangnya sebagai makhluk Allah. +engan demikian, sistem pendidikan peserta didik tidak hanya sebatas pada obyek pendidikan, melainkan pula sekaligus sebagai subyek pendidikan. +alam perspekti* *alsa*ah pendidikan slami, semua makhluk pada dasarnya adalah peserta didik. Sebab, dalam slam, sebagai murabbi, mu6allim, atau muaddib, Allah Swt pada hakikatnya adalah pendidik bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya. +ialah yang mencipta dan memelihara seluruh makhluk. Pemeliharaan Allah Swt mencakup sekaligus kependidikan-Nya, baik dalam arti tarbiyah, ta6alim, maupun ta6adib. -arenanya, dalam perspekti* *alsa*ah

111

pendidikan slam, peserta didik itu mencakup seluruh makhluk Allah Swt, seperti malaikat, jin, manusia, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Namun, dalam arti khusus dalam perspekti* *alsa*ah pendidikan slami peserta didik adalah seluruh al-insan, al-basyar, atau bany adam yang sedang berada dalam proses perkembangan menuju kepada kesempurnaan atau suatu kondisi yang dipandang sempurna 0al- nsan al-amil/. %erma al- nsan, al-basyar, atau bany adam dalam de*enisi ini memberi makna bahwa kedirian peserta didik itu tersusun dari unsur-unsur jasmani, ruhani, dan memiliki kesamaan uni:ersal, yakni sebagai makhluk yang diturunkan atau dikembangbiakan dari Adam a.s. kemudian, terma perkembangan dalam pengertian ini berkaitan dengan proses mengarahkan kedirian peserta didik, baik dari *isik 0jismiyah/ maupun diri psikhis 0ruhiyah/ N a(l, na*s, (alb N agar mampu menjalankan *ungsi-*ungsinya secara sempurna. )isalnya, ketika dilahirkan, *isik manusia dalam keadaan lemah dan belum mampu mengambil atau memegang benda dan kaki belum mampu melangkah atau berjalan. +emikian benda dan kaki belum mampu melangkah atau berjalan. +emikian juga, ketika dilahirkan dari rahim ibunya, !a(l manusia belum dapat di*ungsikan untuk menalar baik buruk atau benar salah. )elalui proses ta6lim, tarbiyah, atau ta6dib, secara bertahap, !a(l manusia diasah, dilatih, dan dibimbing melakukan penalaran yang logis atau rasional, sehingga ia mampu menyimpulkan baik-buruk atau benar-salah. +emikiah juga na*s, ketika manusia dilahirkan dari rahim bunya, ia hanya cenderung pada pemenuhan kehendak atau kebutuhan jismiyah, terutama makan-minum. )elalui proses ta6lim, tarbiyah atau ta6dib, na*s manusia dilatih dan dibimbing untuk melakukan pengendalian, pemeliharaan, dan pensucian diri. Akan halnya (alb, ketika manusia dilahirkan dari rahim

112

ibunya, ia hanya potensi laten yang belum mampu menangkap cahaya 0alnur/ dan memahami kebenaran 0al-ha((/. -emudian, melalui proses ta6lim, tarbiyah atau ta6dib, (alb manusia dibimbing sehingga mampu menangkap cahaya 0al-nur/ dan memahami kebenaran 0al-ha((/ serta hidup sesuai dengan cahaya dan kebenaran tersebut. Al-7ha8ali termasuk kedalam kelompok su*istik yang banyak menaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan, karena pendidikanlah yang banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya. +alam masalah pendidikan, Al-7ha8ali lebih cenderung ber*aham empirisme. Hal ini disebabkan karena ia sangat menekankan pengaruh pendidikan terhadap anak didik. )enurutnya seorang anak tergantung kepada orang tua yang mendidiknya. Hati seorang anak itu bersih, murni laksana permata yang berharga, sederhana dan bersih dari gambaran apapun. Al-7ha8ali merupakan sosok ulama yang menaruh perhatian terhadap proses internalisasi ilmu dan pelaksana pendidikan. )enurutnya, untuk menyiarkan agama slam, memelihara jiwa dan ta6arrub kepada Allah. Oleh karena itu pendidikan merupakan ibadah dan upaya peningkatan kualitas diri Pendidikan yang baik merupakan jalan untuk mendekatkan diri Allah dan mendapatkan kebahagian duniaakhirat. 1enurut Al-Jhazali bahwa peserta didi" adalah , Anak lahir bagaikan kertas putih, Anak dididik sejak lahir,Anak dibiasakan disiplin pribadi sebagai asas pendidikan akhlak, 1ika anak mencapai usia baligh, diajarkan hukum& syara6 dan keagamaan

113

1enurut #bnu Kh%ldun per"embangan peserta didi" adalah, ,. &. Anak berkembang setingkat demi setingkat dalam seluruh aspek jasmaniyah dan a(liyah secara menyeluruh. )anusia bukan produk nenek moyang, alam, tapi adat produk istiadat sejarah,lingkungan sosial,lingkungan

Pendidikan dilaksanakan dengan memperhatikan pertumbuhan dan prkembangan potensi psiklogis peserta didik. 1enurut #bnu 0ina mengenai per"embangan peserta didi" adalah , ,. &. '. D. H. Pendidikan pada anak bisa dimulai sejak disapih Pada usia ' th. Anak dibiasakan dengan pembiasaan yang baik Pengajaran Al-Cur6an dan keagamaan diberikan pada saat tingkat kematangan anak sudah mantap Pendidikan akhlak sangat penting diberikan sejak dini. Karakteristik Peserta Didik 9eberapa hal yang perlu dipahami mengenai karakteristik peserta didik adalah . ,. Peserta didik buka miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri sehingga metode belajar mengajar tidak boleh dilaksanakan dengan orang dewasa orang dewasa tidak patut

mengeksploitasi dunia peserta didik, dengan mematuhi segala aturan dan keinginannya, sehingga peserta didik kehilangan duniannya. &. '. Peserta didik memiliki kebutuhan dan menuntut untuk pemenuhan kebutuhan itu semaksimal mungkin. Peserta didik memiliki perbedaan antara indi:idu dengan indi:idu yang lain, baik yang di sebabkan oleh *aktor endogen 0 *itrah/
114

maupun eksogen 0lingkungan / yang meliputi segi jasmani, intelegensi, sosial.bakat,minat dan lingkungan yang mempengaruhinya. Peserta didik di pandang sebagai kesatuan sistem manusia. Sesuai dengan hakikat manusia peserta didik Sebagai mahluk monopluralis, maka pribadi peserta didik walaupun terdiri dari banyak segi merupakan satu kesatuan jiwa raga 0cipta,rasa dan karsa./ D. Peseta didik merupakan subjek dan objek sekaligus dalam pendidikan yang memungkinkan dapat akti*,kreati*, serta produkti*. Setiap peserta didik memiliki akti:itas sendiri 0swadaya / dan kreati*itas sendiri 0daya cipta/. Sehingga dalam pendidikan tidak hanya memandang anak sebagai objek pasi* yang biasanya hanya menerima, mendengarkan saja. E. Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dalam mempunyai pola perkembangan serta tempo dan iramanya. mplikasi dalam pendidikan adalah bagaimana proses pendidikan itu dapat disesuaikan dengan pola dan tempo, serta irama perkembangan peserta didik. -adar kemampuan peserta didik sangat ditentukan oleh usia dan periode perkembangannya, karena usia itu bisa menentukan tingkat pengetahuan,intelektual, emosi, bakat, minat peserta didik baik dilihat dari dimensi biologis, psikologis maupun dedaktis. +. ,. Di ensi)Di ensi Peserta Didik -ang Akan Di Ke 'angkan ;imensi fisi" ( jasmani) Lakiyah +aradjat, membagi manusia pada tujuh dimensi pokok yang masing-masingnya dapat dibagi kepada dimensi-dimensi kecil ketujuh dimensi tersebut adalah dimensi *isik, akal.agama, akhlak,

115

kejiwaan, rasa keindahan dan solusi kemasyarakatan. Semua dimensi tersebut harus tumbuh kembangkan melalui pendidikan islam. Pendidikan *isik jasmani. +alam pelaksanaan pendidikan jasmani dalam Al-Cur6an dan hadits ditemukan prinsip-prinsip tentang pendidikan jasmani, diantaranya . CS. Al-)udatsir.D-E, Artinya .5 dan pa"aianmu bersih"anlah dan perbuatan d%sa tinggal"anlah 1endidi" jasmani dalam #slam, memili"i dua tujuan se"aligus, yaitu . a. )embina tubuh sehingga mencapai pertumbuhan secara sempurna. b. )engembangkan energi potensial yang dimiliki manusia c. berlandaskan *isik, sesuai dengan perkembangan *isik manusia. &. ;imensi A"al )endidik akal, tidak lain adalah mengaktualkan potensi dasarnya. Potensi dasar itu sudah ada sejak manusia lahir, tetapi masih berada dalam alternati*. Setelah mengalami pendidikan dalam arti luas, akal seseorang diharapkan mencapai tingkat perkembangan yang optimal, sehingga mampu berperan sebagaimana seperti yang diharapkan, yaitu untuk ber*ikir dan ber8ikir. +alam Al-Cur6an tidak kuranng dari '33 kali Allah memperingatkan manusia untuk menggunakan akalnya dalam memperhatikan alam semesta. +iantaranya adalah seperti dalam CS. AnNahl.,&, Artinya .5+an +ia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. +an bintang-bintang itu ditundukkan 0untukmu/ dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda 0kekuasaan Allah/ bagi kaum yang memahami 0nya/. '. ;imensi Keberagamaan slam memandang ada suatu kesamaan daintara sekian perbedaan manusia. -esamaan itu tidak pernah akan berubah karena pengaruh ruang dan waktu. Baitu potensi dasar beriman kepada Allah. A(idah tauhid

116

merupakan *itrah manusia sejak misa( dengan Allah. Pandangan slam terhadap kemanusiaan ada tiga implikasi dasar, yaitu. a. mplikasi yang berkaitan dengan pendidikan di masa depan. b. %ujuan pendidikan c. )uatan materi dan metodologi pendidikan. D. ;imensi A"hla" Pembentukan akhlak yang mulia merupakan tujuan utama pendidikan slam. Hal ini dapat ditarik rele:ansinya dengan tujuan #asulullah diutus oleh Allah Artinya . 9ahwasanya saya diutus untuk menyempurnakan budi pekerti 0H#.9ukhari/. Pembentukan akhlak dilakukan setahap demi setahap sesuai dengan irama pertumbuhan dan perkembangan, dengan mengikuti proses yang alami. E. ;imensi /%hani (Kejiwaan) +imensi kejiwaan merupakan suatu dimensi yang sangat penting, dan memiliki pengaruh dalam mengendalikan keadaan manusia agar dapat hidup sehat, tentram dan bahagia. CS.Al-Syams <-,3, artinya .5+an ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran 0yang memayahkan/ diri. Sesungguhnya %uhanmu benar-benar )aha Pengasih lagi )aha Penyayang.=. +an 0+ia telah menciptakan/ kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan 0menjadikannya/ perhiasan. +an Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. ;.+an hak bagi Allah 0menerangkan/ jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. ,3.+an jikalau +ia menghendaki, tentulah +ia memimpin kamu semuanya 0kepada jalan yang benar/. +ia-lah, Bang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya 0menyuburkan/ tumbuh-tumbuhan yang pada tempat

117

tumbuhnya. 9erdasarkan ayat diatas dapat dilihat bahwa roh manusia itu bisa berkembang ke tara* yang lebih tinggi apabila manusia berusaha keras kearah yang lebih baik. Oleh karna itu maka dalam rangka terlaksana usaha untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut adalah dengan pendidikan agama. ?. ;imensi 0eni (Keindahan) Seni adalah ekspresi roh dan daya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Seni sebagai salah satu potensi rohani, maka nilai seni dapat diungkapkan oleh perorangan sesuai dengan kecenderungannya, atau oleh sekelompok masyarakat sesuai dengan budayanya, tanpa adanya batasan yang ketat kecuali yang digariskan oleh Allah. Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, ia semakin mampu untuk menyaksikan dan merasakan keindahan yang diciptakan Allah di alam. <. ;imensi 0%sial Seorang manusia adalah makhluk indi:idual dan secara bersamaan adalah makhluk sosial. Pendidikan sosial ini melibtakan bimbingan terhadap tingkah laku sosial ekonomi dan politik dalam rangka a(idah slam yang betul dan ajaran-ajaran dan hukum-hukum agama yang dapat meningkatkan iman, takwa, takut kepada Allah dan mengerjakan ajaranajaran agamanya yang mendorong kepada produksi, menghargai waktu, jujur, ikhlas dalam berbuat, adil, kasih sayang, ihsan, mementingkan orang lain, tolong menolong, setia kawan, menjaga kemaslahatan umum, cinta tanah air dan lain-lain lagi bentuk akhlak yang mempunyai nilai sosial.

118

BAB 0III
PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT ILMUAN MUSLIM A. Pengertian K!rik!l! -urikulum bersama anak dalam didiknya Pendidikan Isla pendidikan untuk slam, dikenal dengan

kata manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu, kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai pendidikan. ,. ). Ari*in memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan&=. &. Lakiah +aradjat memandang kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu&;. '. +r. Addamardasyi Sarhan dan +r. )unir -amil dalam AlSyaibani'3, bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga, dan kesenian.

28 H.). Ari*in, #lmu (endidi"an #slam, !injauan !e%ritis dan (ara"tis 4erdasar"an (ende"atan #nterdisipliner, 01akarta. 9umi Aksara. &33=/, cet.ke-', hlm. ,'E. 29 Lakiah +aradjat, et al., #lmu (endidi"an #slam, 01akarta. 9umi Aksara. &33;/, cet. ke-;, hlm. ,&& 30 Omar )uhammad Al-%oumy Al-Syaibany, Halsafatut !arbiyyah al#slamiyah, terj. Hasan Fanggulung, Hilsafat (endidi"an #slam, 01akarta. 9ulan 9intang. ,;<;/, hlm. D=E

119

+e*inisi tentang kurikulum yang dikemukakan para ahli tersebut menekankan bahwa kurikulum merupakan sejumlah materi pelajaran atau isi pelajaran, sejumlah pengalaman belajar, dan sejumlah program perencanaan pendidikan yang harus dicapai oleh peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Nampaknya konsep dasar kurikulum tidak terbatas pada program pendidikan tersebut, namun juga dapat diartikan menurut *ungsinya sebagaimana terdapat dalam pengertian-pengertian berikut ini. a. -urikulum sebagai program studi, pengertiannya adalah seperangkat mata pelajaran yang mampu dipelajari oleh anak didik di sekolah atau di instansi pendidikan lainnya. b. -urikulum sebagai konten, pengertiannya adalah data atau in*ormasi yang tertera dalam buku-buku kelas tanpa dilengkapi dengan data atau in*ormasi lainnya yang memungkinkan timbulnya belajar. c. -urikulum sebagai kegiatan berencana, pengertiannya adalah kegiatan yang direncanakan tentang hal-hal yang akan diajarkan dan dengan cara bagaimana hal itu dapat diajarkan dengan berhasil. d. -urikulum sebagai hasil belajar, pengertiannya adalah seperangkat tujuan yang utuh untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesi*ikasi cara-cara yang dituju untuk memperoleh hasil itu, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan dan diinginkan. e. -urikulum sebagai reproduksi kultural, pengertiannya adalah trans*er dan re*leksi butir-butir kebudayaan masyarakat, agar dimiliki dan di*ahami anak-anak generasi muda masyarakat tersebut.

120

*. -urikulum sebagai pengalaman belajar, pengertiannya adalah keseluruhan pengalaman belajar yang direncanakan di bawah pimpinan sekolah. g. -urikulum sebagai produksi, pengertiannya adalah seperangkat tugas yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan terlebih dahulu. ', Sebagai bahan pembanding, penulis mengemukakan de*inisi kurikulum dalam "" Sisdiknas No. &3 %ahun &33', bahwa . -urikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai mencapai pedoman tujuan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

pendidikan tertentu. '& +alam "ndang-undang Sisdiknas No &3 %ahun &33', nampak bahwa kurikulum ini memuat rencana-rencana dan prosedur tentang tujuan, isi, materi, dan cara dalam penyelenggaran kegiatan pembelajaran. +engan kata lain, termuat komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan, isi, bahan pelajaran, metode, dan e:aluasi.

31 )uhaimin dan Abdul )ujib, (emi"iran (endidi"an #slam, Kajian Hil%s%fi" dan Kerang"a ;asar Eperasi%nalnya, 09andung. %rigenda -arya. ,;;'/, hlm. ,=E. 32 Anonimous, Dndang- undang 0istem (endidi"an ?asi%nal ?%. -K !ahun -KK<, 01akarta. Sinar 7ra*ika. &33'/, hlm.D.

121

9.

Te%ri Pengertian Penge 'angan K!rik!l! +alam -amus 9ahasa ndonesia kata

4pengembangan5 mengandung arti hal mengembangkan@ pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Pengembangan kurikulum mengandung pengertian sebagai kegiatan menghasilkan kurikulum, proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik, dan atau kegiatan penyusunan 0desain/, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum. +engan demikian, pengembangan kurikulum dalam ilmu pendidikan slam berarti suatu upaya atau proses untuk mengembangkan atau menghasilkan kurikulum yang lebih baik. %erkait dengan kurikulum, maka kurikulum sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen. -omponen-komponen tersebut paling tidak mencakup tujuan, isi, dan organisasi bahwa atau strategi. Adapun Hasan Fanggulung memandang kurikulum

mempunyai empat komponen utama, yaitu. ,. %ujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidik itu. +engan lebih tegas lagi orang yang bagaimana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut. &. Pengetahuan ("n%wledge), akti*itas-akti*itas pelajaran. dan in*ormasi-in*ormasi, data-data, dari mana pengalaman-pengalaman

terbentuk kurikulum itu. 9agian inilah yang disebut mata

122

'. )etode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memoti:asi murid untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh kurikulum. D. )etode dan cara penilaian yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.'' H.
Landasan dan Prinsi& Penge 'angan K!rik!l!

-urikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. mplikasinya bahwa penyusunan kurikulum tidak dikerjakan apa adanya, akan tetapi memerlukan landasanlandasan yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum. Fandasan-landasan tersebut yaitu landasan *iloso*is, landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan perkembangan ilmu dan teknologi.'D ,. Fandasan Ailoso*is Pendidikan berintikan interaksi antar manusia, antara pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. +alam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi tersebut berlangsung. Hal ini memerlukan pengkajian mendasar yang bersi*at *iloso*is.

33 Hasan Fanggulung, Asas-asas (endidi"an #slam, 01akarta . Pustaka Al-Husna. ,;==/, hlm. '3'. Fihat #amayulis. #lmu (endidi"an #slam. 0 1akarta . -alam )ulia. &3,,/. Het.ke-;, hlm. ,E'. 34 Nana Syaodih Sukmadinata, (engembangan Kuri"ulum, !e%ri dan (ra"te", 09andung. #emaja #osdakarya. &33&/, cet. ke-E, hlm. '=.

123

&. Fandasan Psikologis +alam proses pendidikan terjadi interaksi antar indi:idu manusia yaitu antara peserta didik dengan pendidik dan antara peserta didik dengan yang lainnya. )anusia berbeda dengan makluk lainnya karena kondisi psikologisnya. )anusia memiliki kondisi psikologis yang lebih tinggi tara*nya dan kompleks dibandingkan dengan makhluk lainnya, sehingga manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan, dibandingkan dengan binatang. -ondisi psikologis merupakan karakteristik psiko-*isik seseorang sebagai indi:idu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk prilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Perilaku-perilaku tersebut merupakan mani*estasi dari ciri-ciri kehidupannya, baik yang tampak maupaun yang tidak Nampak, perilaku kogniti*, a*ekti*, dan psikomotor. '. Fandasan Sosial 9udaya -onsep pendidikan bersi*at uni:ersal, akan tetapi pelaksananaan pendidikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. )aka setiap lingkungan memiliki sistem sosial budaya yang berbeda. Sistem sosial budaya mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat, antar anggota dan lembaga, dan antar lembaga dengan lembaga. Salah satu aspek yang penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang merupakan seperangkat ketentuan, peraturan, hukum, moral yang mengatur cara berkehidupan dan berprilaku pada warga masyarakat. Oleh karena itu ada si*at penting dalam pendidikan antara lain. pertama, pendidikan

124

mengandung

nilai

dan

memberikan pada

pertimbangan dalam

nilai@ "edua,pendidikan

diarahkan

kehidupan

masyarakat, pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi menyiapkan anak untuk kehidupan dalam masyarakat dan "etiga, pela"sanaan pendidikan di pengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan berlangsung. D. Fandasan Perkembangan lmu dan %eknologi Perkembangan ilmu dan teknologi tiap waktu megalami perubahan dan perkembangan. Pengembangan suatu ilmu pengetahuan tidak hanya ditujukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, melainkan juga diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang-bidang kehidupan atau ilmu yang lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh cukup besar terhadap pendidikan. Pendidikan sangat erat hubungan dengan kehidupan sosial, sebab pendidikan merupakan salah satu aspek sosial. Pendidikan berupaya meningkatkan pengetahuan dan kecakapan, memperoleh keterampilan dan membentuk sikap-sikap tertentu. Adapun prinsip-prinsip pengembangan kurikulum antara lain dikemukakan oleh Al-Syaibany, sebagai berikut. ,. 9erorientasi pada slam, termasuk ajaran dan nilai-nilainya. )aka setiap yang berkaitan dengan kurikulum, termasuk *alsa*ah, tujuan-tujuan, kandungan-kandungan, metode mengajar, cara-cara perlakuan, dan hubungan-hubungan yang berlaku dalam lembaga-lembaga pendidikan harus berdasarkan pada agama dan akhlak slam.

125

&. '. D. E.

Prinsip menyeluruh 0uni:ersal/ pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum. Prinsip keseimbangan yang relati* antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum. Prinsip interaksi antara kebutuhan siswa dan kebutuhankebutuhan masyarakat. Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan indi:idual di antara peserta didik, baik perbedaan dari segi bakat, minat, kemampuan, kebutuhan dan sebagainya.

?. <.

Prinsip perkembangan dan perubahan sesuai dengan tuntutan yang ada dengan tidak mengabaikan nilai-nilai absolut. Prinsip pertautan 0integritas/ antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan akti:i yang terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan kurikulum masyarakat. Adapun prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dengan kebutuhan murid juga kebutuhan

menurut Lakiah +aradjat, sebagai berikut. ,. Prinsip rele:ansi@ dalam arti kesesuaian peendidikan dalam lingkungan hidup murid, rele:ansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, dan rele:ansi dengan tuntutan pekerjaan. &. '. Prinsip e*ekti:itas@ baik e*ekti*itas mengajar guru, ataupun e*ekti*itas belajar murid. Prinsip e*isiensi@ baik dalam segi waktu, tenaga, dan biaya.

126

D.

Prinsip *leksibilitas, artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan dalam bertindak, baik yang berorientasi pada *lesksibilitas pemilihan program pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajaran.

Selanjutnya Sukmadinata menambahkan prinsip-prinsip kurikulum selain dikemukakan oleh Lakiah +aradjat yaitu prinsip kontinuitas 0kesinambungan/ dan praktis 0mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana, dan biayanya murah/, prinsip ini yang selanjutnya disebut e*isiensi. 1ikalau kurikulum pendidikan slam di*ormulasikan sedemikian rupa dengan mengacu kepada dasar-dasar dan prinsip-prinsip yang telah penulis paparkan di atas, maka harapan untuk berhasil tercapainya tujuantujuan yang diharapkan cukup besar. +. Pendekatan)Pendekatan dala Sejalan dengan Penge 'angan K!rik!l! kurikulum, maka proses

pengembangan

pengembangan kurikulum dimulai dengan perencanaan kurikulum. +alam menyusun perencanaan ini didahului oleh ide-ide yang akan dituangkan dan dikembangkan dalam program. de-ide kurikulum berasal. ,. Kisi yang dicanangkan &. -ebutuhan sta"eh%lders 0siswa, masyarakat, pengguna lulusan/, dan kebutuhan untuk studi lanjut. '. Hasil e:aluasi kurikulum sebelumnya dan tuntutan perkembangan ipteks dan 8aman. D. Pandangan-pandangan belakangnya para pakar dengan berbagai latar

127

E. -ecenderungan era globalisasi, yang menuntut seseorang untuk memiliki etos belajar sepanjang hayat, melek sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi. de-ide tersebut kemudian dikembangkan dalam program atau kurikulum sebagaii dokumen, yang antara lain berisi in*ormasi dan jenis dokumen yang akan dihasilkan,bentuk>*ormat silabus, dan komponenkomponen kurikulum yang harus dikembangkan. +okumen tersebut kemudian dikembangkan dan disosialisasikan dalam proses pelaksanaannya, yang dapat berupa pengembangan kurikulum dalam bentuk satuan acara pembelajaran atau SAP, proses pembelajaran di kelas, atau di luar kelas, serta e:aluasi pembelajaran sehingga diketahui tingkat e*isiensi dan e*ekti:itasnya. 2:aluasi akan memperoleh umpan balik untuk digunakan dalam penyempurnaan kurikulum berikutnya. +engan demikian, proses pengembangan kurikulum menuntut adanya e:aluasi secara berkelanjutan mulai dari perencanaan, implementasi hingga e:aluasi. +engan demikian proses pengembangan kurikulum perlu memperhatikan pendekatan-pendekatan yang digunakan agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. ,. Pendekatan subjek akademis -urikulum subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik 0perenialisme dan esensialisme/ yang berorientasi pada masa lalu. Semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan oleh para pemikir masa lalu. Aungsi pendidikan memelihara dan mewariskan hasil-hasil budaya masa lalu. -urikulum ini mengutamakan isi pendidikan dan belajar adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya. )aka, orang yang berhasil

128

belajarnya adalah orang yang menguasai seluruh atau sebagaian besar besar isi pendidikan yang diberikan atau disiapkan oleh guru. Penyusunan kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran>mata kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik yang diperlukan untuk pengembangan disiplin ilmu. &. Pendekatan humanistis -urikulum ini berdasarkan pada konsep aliran pendidikan pribadi 0pers%nalized edu$ati%n)yaitu 1ohn +ewey 0(r%gressiIe Ldu$ati%n) dan #ousseau 0/%manti$ Ldu$ati%n). Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Anak adalah yang utama dan yang pertama dalam pendidikan. a adalah subjek yang menjadi pusat pendidikan. Siswa mempunyai potensi, kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang serta anak merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh. Pendidikan diarahkan kepada membina manusia yang utuh bukan saja segi *isik dan intelektual tetapi juga segi sosial dan a*ekti* 0emosi, sikap, perasaan, nilai, dan lainlain/. Humanistis menekankan *ungsi perkembangan peserta didik melalui pemokusan pada hal-hal subjekti*, perasaan, pandangan, penjadian 0be$%ming), penghargaan dan pertumbuhan. -urikulum humanistis berusaha mendorong penangkapan sumber daya dan potensi pribadi untuk memahami sesuatu dengan pemahaman mandiri, konsep sendiri, serta tanggung jawab pribadi.

129

'. Pendekatan teknologis Pendekatan teknologis bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. )ateri yang diajarkan, criteria e:aluasi sukses, dan strategi belajarnya ditetapkan sesuai dengan analisis tugas tersebut. -urikulum berbasis kompetensi salah satunya merupakn kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pendekatan teknologis. D. Pendekatan rekonstruksi sosial Pendekatan ini lebih memusatkan perhatian pada problemaproblema yang dihadapinya dalam masyarakat. -urikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. )enurut aliran ini pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi dan kerja sama. #ancangan kurikulum tersebut berupaya bahwa pendidik mempengaruhi perubahan sosial dengan menyelesaikan berbagai permasalahan sosial. %ugas pendidikan adalah membantu agar peserta didik menjadi cakap dan selanjutnya mampu ikut bertanggung jawab terhadap pengembangan masyarakat. 9erdasarkan uraian tersebut nampak bahwa dalam pengembangan kurikulum pendidikan slam dapat menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut yag disesuaikan dengan orientasi dan arus globalisasi yang menyertainya, Paling tidak memperhatikan substansi yang akan dimasukkan dalam kurikulum meliputi. ,. !he ability and need $hildren 0kemampuan yang diperoleh dari belajar dan kebbutuhan anak didik/. Hal ini dapat diketahui dari psikologis. &. !he legitimate demands %f s%$iety 0tuntutan yang sah dari masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari sosiologi.

130

'. !he "ind %f uniIerse in whi$h we liIe 0keadaan alam semesta di mana kita hidup/. Hal ini dapat diketahui dari *ilsa*at. 2. Materi Dan S! 'er Dala K!rik!l! Pendidikan Isla

+alam kajian ini, penulis akan mengaksentuasikan pembahasan pada materi kurikulum pendidikan slam, yang berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalaman lmu pengetahuan atau yang mata akan ditrans*er dan dalam kurikulum ditran*ormasikan pada peserta didik. pelajaran pendidikan slam menempati tempat yang penting untuk memberikan jawaban terhadap apa yang dikerjakan untuk menciptakan manusia yang dicita-citakan oleh si pembuat kurikulum. Namun permasalahannya tidak sampai disitu, sebab akan timbul pertanyaan@ pengetahuan manakah yang akan diberikan pada peserta didikJ +ari mana sumber pengetahuan ituJ +an sederet pertanyaan-pertanyaan lain yang memerlukan pembahasan yang cukup untuk menjawabnya. 9erkaitan dengan hal itu, penulis memandang perlu untuk mengkaji wacana ilmu 0pengetahuan/ yang akan menjadi materi kurikulum pendidikan slam. -ata 4ilmu5 dalam CS al-9a(arah ayat ', adalah dalam pengertian ilmu sebagai proses, yaitu Perbincangan bagaimana tentang ilmu memperoleh (a$6uisiti%n) pengetahuan. kacamata *alsa*ah

sebagai proses ini membuka perbincangan sumber-sumber ilmu dalam slam. Adakah ilmu itu mungkinJ )engingat kelemahan-kelemahan manusia sebagai makhluk hidup. 1awaban atas persoalan ini dapat dikaji dalam epistemologi slami.

131

2pistemologi di dalam slam tidak berpusat kepada manusia 0antr%p%$entri$/ yang menganggap manusia sendiri sebagai makhluk mandiri 0aut%n%m%us/ dan menentukan segala-galanya, melainkan berpusat kepadaAllah0the%$entri$/. +alam Al-Cur6an terdapat banyak ayat yang mengisyaratkan tentang berbagai macam sumber pengetahuan. +i antara ayat-ayat itu ada yang menerangkan bahwa ada dunia nyata banyak terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang mesti diperhatikan. Hal ini sebagaimana terungkap dalam Airman Allah S$%. Artinya, -K. ;an di bumi itu terdapat tanda-tanda ("e"uasaan Allah) bagi %rang-%rang yang ya"in. -*. ;an (juga) pada dirimu sendiri. 1a"a apa"ah "amu tida" memperhati"an3 0C.S. Ad8-+8aariyaat. &3-&,/. Selain itu, ada pula ayat yang memerintahkan manusia untuk mengkaji dunia *isika untuk mendekatkan diri kepada-Nya 0C.S. Bunus.,3,/, 0C.S.,'.&/, 0C.S. ,D.E'/.

132

BAB I4
TEORI PENGEMBANGAN MEDIA ATAU ALAT PENDIDIKAN A. Hakikat Penge 'angan Alat$ Media Pendidikan +alam pengembangan media pendidikan mam al-7ha8ali

memandang pendidikan sebagai sarana atau media untuk mendekatkan diri 0ta6arrub/ kepada Sang Pencipta 0Allah/, dan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak yang lebih utama dan abadi. Hal ini terlihat dari tujuan-tujuan pendidikan yang dirumuskannya, yakni. nsan Purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah S$%, dan nsan Purna yang bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. 9erikut ini beberapa implikasi pengembangan pendidikan islam menurut Al- 7ha8ali antara lain sebagai berikut. ,. Pendidikan agama slam sebagai suatu sistem hendaklah diinterpretasikan sebagai satu kesatuan yang utuh dan bulat terdiri dari berbagai komponen yang saling menunjang, tidak dipisahpisahkan. &. "ntuk memahami tentang sistem pendidikan agama slam dengan baik dan benar hendaknya merujuk kepada acuan nilai yang mendasarinya, yaitu al-Cur6an dan al-Sunnah supaya terhindar dari kekeliruan yang dibuat. '. +i samping penelaahan terhadap acuan nilai tersebut, diperlukan pula acuan lainnya, seperti para pemikir pendidikan muslim lainnya. D. "paya untuk mengaktualisasikan pemikiran mam al-7ha8ali mengenai pendidikan hendaknya diambil dari sumber rujukannya yang asli untuk menjaga keorsinilan pemikiran tersebut.

133

+ari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa )edia pendidikan slam menurut mam al-7ha8ali didasarkan kepada al-Cur6an dan al-Sunnah yang mengandung pengertian yang sangat luas. %idak hanya di ta*sirkan sebagai kegiatan mengajar saja kepada anak didik, namun lebih dari itu yang dimak-sudkan juga sebagai metode pendidikan menurut mam Al-7ha8ali ini adalah juga menjadi-kan guru 0al-muallim/ sebagai *igur sentral untuk dapat dijadikan teladan bagi anak didiknya. +alam hal ini, metode pendidikan yang dikemukakan oleh mam al7ha8ali adalah sejenis pendidikan guru atau pelatihan guru 0 tea$her edu$ati%n %r trainning/. %erm alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium, secara har*iah berarti perantara atau pengantar. +alam hal ini banyak terdapat batasan rumusan para ahli, seperti yang dikemukan oleh Al-7ha8ali yang berpegang pada tujuan pendidikan maka metode pendidikan menurut al-7ha8ali misalnya menempatkan guru sebagai *igur sentral keteladanan peserta didik, yang dibatasi oleh ,3 kewajiban bagi peserta didik dan = kewajiban bagi pendi-dik, yang disebutnya sebagai wazhifah, yakni kewajiban yang berlandaskan nilai-nilai slam. Sedangkan menurut pendapat 7egne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Febih jauh Kernous, sebagaimana dipopulerkan oleh Lakiah +aradjat menyebutkan bahwa media pendidikan adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.)enurut Kernous pendidik sebagai *igur sentral atau model dalam proses interaksi edukati* merupakan alat pendidikan yang juga harus diperhitungkan. Pada

134

umumnya banyak yang mengindikasikan bahwa antara alat dan media itu tidak bisa dipisahkan dan dibedakan secara hitam putih, bahkan cenderung menyamakan kedua term itu. +i satu sisi alat kadang-kadang digolongkan sebagai media, dan disisi yang lain media dimasukan ke dalam golongan alat. +engan adanya alat atau media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alat atau media pengajaran. +engan tersedianya alat atau media pengajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara murid-muridnya. 9ahkan alat atau media pengajaran ini selanjutnya membantu guru66membawa66 dunia ke dalam kelas. +engan demikian ide yang abstrak dan asing si*atnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh murid. 9ila alat atau media ini dapat di*ungsikan secara tepat, maka murid akan banyak terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga pendekatan H9SA dapat diciptakan. +alam kaitanya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusi* alat atau media pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting, sebab alat atau media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya alat atau media bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula.

135

%erkait dalam pendidikan

slam, alat>media pendidikan

slam

memiliki arti segala benda>bentuk yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan slam. Alat ini mencakup apa saja yang dapat digunakan termasuk di dalamnya metode pendidikan slam. Alat pendidikan slam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menuntun atau membimbing anak didik>siswa dalam masa pertumbuhannya agar kelak menjadi manusia berkepribadian muslim yang diridhai Allah Swt. Oleh karena itu, alat>media pendidikan ini harus searah dengan Al-CurGan dan As-Sunnah dan tidak boleh bertentangan dengan koridor agama slam. Pengembangan media Pendidikan slam menurut mam al-7ha8ali adalah sarana perekayasaan sosial bagi umat slam yang berdasarkan alCur6an dan al-Sunnah untuk menuju kesempurnaan hidup manusia hingga mencapai insan kamil, yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah 0ta6arrub/ dalam arti kualitati*, dan kesempurnaan manusia yang bertujuan untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Pencapaian kesempurnaan hidup melalui proses pendidikan itu juga merupakan tujuan dari pendidikan slam itu sendiri. 9. Jenis Alat$ Media Pendidikan +alam perspekti* ilmu pendidikan islam, yang mengutamakan ilmu pengetahuan 0knowledge/ dan penanaman nilai 0:alue/ sudah barang tentu melibatkan alat pendidikan yang rele:an. +engan memahami al-(uran sebagai sumber pendiidikan islam, maka al-(uran al karim, sebagai kitab yang dibaca, berisikan simpul-simpul dan ketentuan-ketentuan pokok yang mengatur tata kehidupan manusia. $ahyu al-(uran sebagai sumber ilmu pengetahuan telah melahirkan berbagai disiplin ilmu, yang dilengkapi produk pikir dalam wujud karya ilmiiah para ahli. Para ahli telah mengklasi*asikan alat atau media pendidikan kepada dua bagian, yaitu alat
136

pendidikan yang bersi*at benda 0material/ dan alat pendidikan yang bukan benda 0non material/. ,. Alat pendidikan yang bersi*at benda )enurut Lakiah +aradjat, alat pendidikan yang berupa benda adalah. a. b. c. d. e. )edia tulis, seperti al-(uran, hadis, tauhid, *i(hi, sejarah 9enda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan 7ambar-gambar yang dirancang seperti gra*ik 7ambar yang diproyeksikan, seperti :idio, transparan, Audio recording 0alat untuk didengar/, seperti kaset, tape radio

Senada dengan pendapat Lakiah +aradjat, Omar Hamalik, menyebutkan secara umum alat pendidkan material terdiri dari. a. 9ahan Nbahan cetakan atau bacaan, dimana bahan-bahan ini lebih mengutamakan kegiatan membaca atau pengguanaan simbol-simbol kata dan :isual. b. Alat-alat audio :isual yakni alat-alat yang dapat digolongkan pada V Alat atau proyeksi seperti papan tulis dan diagram V )edia pendidikan tiga dimensi seperti benda asli, dan peta V Alat pendidikan yang menggunakan tekhnik, seperti radio, tape recorder transparasi c. d. Sumber-sumber masyarakat, seperti objek-objek peninggalan sejarah -umpulan benda-benda 0material $%lle$ti%n/, seperti dedaunan, benih, batu. +i samping media :isual dan media auditi*, maka media audio :isual merupakan media yang yang berhubungan dengan indera

137

pendengaran dan indera penglihatan sekaligus. +engan menggunakan media ini pesan-pesan pengajaran dapat disaksikan dan didengarkan langsung pada saat yang bersamaan, yang termasuk pada jenis ini adalah t: dan :idio. Selain media yang digambarkan diatas, media proyeksi :isual, dimana pesan yang disampaikan harus diproyeksikan dengan proyektor, yang termasuk media ini adalah *ilm bingkai, suatu *ilm transparan yang biasanya dibungkus bingkai. Secara umum tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang alat pendidikan yang berbentuk benda, perbedaanya hanya terletak pada pemakaian istilah dalam mempormulasikan. Namun yang jelas, alat pendidikan dalam bentuk benda perlu digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara ber:ariasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. +alam kontek lmu Pendidikan slam, ). Ari*in. )enuturkan, alat pendidikan harus mengandung nilai-nilai operasional yang mampu mengantarkan kepada tujuan pendidikan islam yang sarat dengan nilainilai. Alat pendidikan yang polipragmatis dan monopragmatis, yang paling tidak mengandung nilai paedagogis dan bukan merusak. &. Alat pendidikan yang bukan benda Selain alat> media berupa benda, terdapat pula alat>media yang bukan berupa benda. +i antara alat>media pengajaran yang bukan berupa benda itu adalah.

138

a. -eteladanan Pendidik dalam konteks ilmu pendidikan islam, ber*ungsi sebagai warasalu al anbiya yang pada hakikatnya mengemban misi sebagai rahmatan li alalamin, yakni suatu misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan tat pada hukum-hukum allah. -emduian misi ini dikembangkan kepada pembentukan kepribadiaan yang berjiwa tauhid, kreati*, beramal shaleh, serta bermoral tinggi. Sebagai warasah al-anbiya sebagai pendidik harus memiliki si*at-si*at yang terpuji 0mahmudah). )enurut Al-7ha8ali, seperti yang disitir oleh Aathiyah Hasan Sulaiman terdapat beberapa si*at penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai orang yang diteladani, yaitu. ,/ Amanah dan tekun bekerja &/ 9ersi*at lemah lembut dan kasih sayang kepada murid '/ +apt memmahami dan berlapang dada dalam ilmu serta orangorang yang mengajarkanya D/ %idak rakus pada materi E/ 9erpengetahuan luas ?/ sti(omah dan memmegang teguh prinsip Al- 7ha8ali juga menambahkan bahwa terdapat beberapa si*at penting yang harus terinternalisasi dalam diri murid, yaitu. ,/ #endah hati &/ )ensucikan diri dari segala keburukan '/ %aat dan isti(omah

139

+alam hal ini ). Ngalim Purwanto, mengatakan bahwa berbagai hal dalam pendidikan, keteladanan penndidik merupakan alat pendidikan yang sangat penting, bahkan yang paling utama. b. Perintah dan larangan Sebagai seorang muslim oleh Allah tugas dan tanggung jawab yaitu melaksanakan66 amar maruf nahi mun"ar merupakan alat dalam pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. +alam hal ini perintah itu bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh orang lain, tetapi termasuk pula anjuran, pembiasaan dan peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh peserta didik. +i dalam al-(uran banyak ayat yang dapat diambil sebagai dasar konsep larangan, sebagai alat. Airman Allah S$%66 janganlah "amu de"ati "ejahatan itu, bai" yang terang daripadanya maupun yang tersembunyi. Farangan mendekati perbuatan tercela berarti bahwa sarana untuk kejahatan itu harus disingkirkan sebab dalam diri manusia *itrah ingin tahu, ingin mencoba. +isinilah letak peran pendidik untuk mengarahkan keingintahuan anak pada hal-hal yang negati* dengan jalan memberikan pengertian dan kesadaran. 7anjaran disebut juga dengan targhib, Hasan Fanggulung menyebutnya dengan tsawab, lebih jauh langgulung mengatakn bahwa ganjaran diberikan untuk mengekalkan>menguatkan tingkah laku yang diingini. 7anjaran dapat diklasi*ikasikan kepada dua bentuk. (ertama, dalam bentuk material, seperti pemberian hadiah, bingkisan. Kedua, dalam bentuk immaterial. Perintah mempunyai kaitan erat dengan keteladanan. )isalnya seorang guru yang selalu datang terlambat dalam mengajar, tidak mungkin ditaati perintahnya bila ia memerintahkan agar murid selalu

140

datang tepat pada waktunya. +alam memberikan perintah terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu. ,/ ngin memberikan perintah kecuali karela diperlukan baik '/ 1angan memerintahkan kedua kalinya jika perintah pertama belum dilaksanakan D/ Perintah hendaknya bendar-benar dipertimbnagkan akan akibatnya E/ Perintah hendaknya bersi*at umum, bukan bersi*at khusus +i dalam keluarga umumnya larangan itu merupakan alat mendidik yang banyak dipakai oleh para ibu dan bapak. c. 7anjaran dan Hukum 7anjaran adalah sesuatu yang menyenangkan yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang ber*restasi baik dalam belajar. +alam sikap prilaku, yang terpenting dalam ganjaran hanya hasil yang dicapai seorang anak, dan dengan hasil yang dicapai seorang anak, dan dengan hasil tersebut pendidikan dapat membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu. 7anjaran itu dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara bermacam-macam, antara lain. ,/ 7uru mengangguk anggukan kepala tanda senang dan memberikan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak &/ 7uru memberikan kata-kata yang menggembirakan '/ 7uru memberikan benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak anak dan sebagainya. &/ Hendaknya perintah itu dengan ketetapan hati dan niat yang

141

Selain ganjaran, hukuman juga merupakan alat pendidik. +alam islam hukuman disebut dengan ! i6ab. Abdurrahman an Nahlawi menyebutnya dengan tarbib yang berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang. +engan demikian dipahami bahwa hukuman diberikan karena ada pelanggaran sedangkan tujuan pemberian hukuman adalah agar tidak terjadi pelanggaran secara berulang, oleh karena itu Hasan Fanggulung menawarkan prinsip dalam memberikan hukuman berupa nasehat, ditegur, diperingatkan, dimarahi dan terakhhir dipukul, manakala cara-cara sebelumnya belum berhasil. +i bidang pendidik, hukuman itu dilaksanakan karena dua hal, yaitu. ,/ Hukuman diadakan karena ada pelanggaran, adanya kesalahan yang diperbuat &/ Hukuman diperbuat dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran Asma Hasan Aahmi, menjelaskan tentang ciri-ciri siksaan dalam perspekti* pendidikan islam yakni, ,/ Hukuman diberikan untuk memperoleh perbaikan dan pengarahan &/ )emberikan kesempatan kepada annak memperbaiki kesalahanya sebbelum dipukul '/ Pendidik harus tegas dalam melaksanakan hukuman, artinya sikap keras pendidik telah dianggap perlu maka harus dilaksanakan dan diutamakan dari sikap lunak dan kasih sayang.

142

H.

.!ngsi Media Pendidikan +itinjau dari segi *ungsinya, alat pendidikan dapat dibagi menjadi

beberapa *ungsi. Aungsi-*ungsi alat pendidikan dimaksud adalah. ,. Pembagian jenis pertama yaitu Alat pendidikan slam jenis pertama ber*ungsi sebagai perlengkapan pendidikan dan alat pembantu dalam mempermudah usaha pencapaian tujuan pendidikan 0 ditinjau dari pandangan yang lebih dina &. Pembagian jenis kedua a. Alat pendidikan yang disesuaikan dengan tara*-tara* perkembangan tertentu yang terjadi pada anak, dilihat dari sukar dan mudahnya atau 4diterima5 nya alat pendidikan oleh anak di lihat dari *ungsi ini, maka alat-alat dapat dibagi atas. b. Alat-alat pendidikan yang memberi perlengkapan untuk kecakapan tertentu kepada anak didik seperti trans*ormasi pengetahuan dan ha*alan. Alat-alat pendidikan ini dapat pula disebut dengan alat-alat pembiasaan. c. Alat-alat pendidikan yang ber*ungsi untuk memberi pengertian, membentuk sikap,minat, dan cara-cara ber*ikir yang harus dilakukan oleh anak didik berdasarkan berbagai materi pendidikan yang telah ditetapkan. d. Alat-alat pendidikan yang membawa anak didik keheningan batin, kepercayaan diri sepenuhnya kepada Allah, yang menciptakan manusia dan alam serta seluruh makhluk yang ada didalamnya.

143

'. Pembagian jenis ketiga Alat-alat pendidikan slam jenis ketiga ini dapat dibagi atas. a. Alat-alat langsung. yaitu alat-alat yang bersi*at menganjurkan sejalan dengan maksud usaha yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pendidikan. b. Alat-alat tidak langsung. yaitu alat- alat yang ber*ungsi pencegahan dan pembasmian terhadap hal-hal yang bertentangan dengan maksud dan usaha yang diinginkan dari pelaksanaan pendidikan slam. D. Pembagian jenis keempat Alat pendidikan jenis keempat adalah jenis alat yang mengharuskan anak didik dan pendidik, sebagai alat-alat pendidikan yang paling penting dan paling bertanggung jawab. Alat pendidikan yang dapat dipergunakan dalam pelaksanaan pendidikan agama dapat dibedakan menjadi beberapa macam.Alat-alat dimaksud adalah. a. Alat-alat Pengajaran -lasikal Alat pengajaran klasikal adalah alat-alat pengajaran yang digunakan guru bersama dengan murid. Sebagai contohnya papan tulis, kapur, tempat shalat, dan tempat ibadah lainnya. b. Alat Pengajaran ndi:idual Alat Pengajaran ndi:idual adalah alat-alat pengajaran yang dimiliki oleh masing-masing murid dan masing-masing guru. Hontoh alat pengajaran ini adalah. Alat-alat tulis, buku pelajaran untuk murid, buku-buku pegangan, buku-buku persiapan guru, dan lainnya. c.

144

145

d. Alat Peraga Alat Peraga adalah alat pengajaran yang ber*ungsi untuk memperjelas atau memberi gambaran yang kongkret tentang halhal yang dianjurkan dan dilarang dalam materi pendidikan slam. Penggunaan alat pendidikan berupa tindakan pendidikan akan tampak dalam bentuk tindakan yang bersumber pada kewibaan pendidik. Hal ini akan terlihat dari. a. %eladan %eladan ialah tindakan pendidik yang sengaja untuk ditiru oleh anak didik. %eladan merupakan alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dalam pergaulan dan berlangsung secara wajar. b. Perintah Perintah adalah tindakan pendidik menyuruh anak didik melakukan sesuatu yang diharapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Perintah ini lahir dari pemahaman pendidik terhadap keadaan anak didik dan niat untuk membantu anak didik. c Farangan Farangan ialah tindakan pendidik menyuruh anak didik untuk tidak melakukan atau e. Pujian dan hadiah Abu 9akar )uhammad berpendapat bahwa kegunaan media pendidikan itu adalah . ,/ )ampu &/ )ampu mengatasi mempermudah kesulitan-kesulitan pemahaman dan dan memperjelasmateri pelajaran yang sulit menjadikan pelajaran lebih hidup 0 menarik/ menghindari tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu.

146

'/ )erangsang anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan, melatih belajar dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu. D/ )embantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran. E/ )enimbulkan kekuatan perhatian 0ingatan/, mempertajam indra memperhalus perasaan dan cepat belajar. +. Man/aat Alat dan Media dala Pendidikan Isla

Semakin berkembangnya teknologi dan semakin meluasnya ilmu pengetahuan, sangat mempengaruhi sistem pendidikan. +engan demikian media>alat dalam proses pendidikan slam pun tidak lepas adanya integrasi dari canggihnya teknologi. Sehingga alat>media pendidikan slam yang menggunakan teknologi ini mampu mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang nantinya akan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai oleh siswa pula. -arena sesuai pada perkembangan teknologi dan pengatahuan tersebut alat>media pendidikan dewasa ini memiliki *ungsi, sebagai berikut. ,. &. '. D. E. )embantu memudahkan belajar siswa dan memudahkan pengajaran bagi guru. )emberikan pengalaman lebih nyata 0 abstrak menjadi kongkret / )enarik perhatian siswa lebih besar, sehingga siswa lebih antusias untuk mengikuti pelajaran. Semua panca indra yang dimiliki masing-masing murid dapat diakti*kan. +apat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. Namun dalam pemakaian alat>media pendidikan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut.
147

slam harus

,. &. '. D. E. ?.

)emudahkan dan menyedikitkan beban, 9erangsur-angsur demi terbentuknya pemahaman anak didik, )enggembirakan dan tidak menimbulkan rasa takut, )enyamakan persepsi tentang kebenaran, )engembangkan perbedaan pendapat sebagai rahmat %uhan, Penelitian yang meyakinkan. Penelitian ini merupakan salah satu alat pendidikan slam yang sangat penting.

2.

Pengar!" Alat$ Media Dala

Pendidikan Isla

%erdapat pendapat beberapa ahli pendidikan mengenai man*aat atau kegunaan dari alat>media ini dalam pendidikan atau dalamproses belajar mengajar Busu* Hadi )iarso dkk, menyatakan bahwa alat>media itu mempunyai nilai-nilai praktis yang berupa kemampuan antara lain. ,. )embuat konkrit konsep yang abstrak &. )embawa obyek yang sukar didapat kedalam lingkungan belajar siswa '. )enampilkan objek yang terlalu besar D. )enampilkan objek yang takdapat diamati dengan mata telanjang E. )engamati gerakan yang terlalu cepat Sementara itu Abu 9akar )uhammad, juga berpendapat bahwa kegunaan alat>media itu antara lain adalah. ,. )ampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas pelajaran yang sulit &. )ampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik

148

'. )erangsang anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan menelaah dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu D. )embantu pembentukan kebiasaan, melarikan pendapat E. )enimbulkan kekuatan perhatian +ari uraian pendapat-pendapat di atas, jelas peranan media itu penting sekali. 9egitu pentingnya artoi alat> media itu maka sudah barang tentu di dalam pendidikan islam perlu dilengkapi dengan gambar-gambar tidak hanya sekedar diterangkan saja. Selain alat>media yang berupa benda perlu dikembangkan dalam pendiidikan islam, alat>media yang bukan berupa benda pun perlu juga mendapatkan perhatian yang serius, sebab pada umumnya alat>media yang bukan berupa benda lebih banyak tujuanya untuk pembentukan pribadi yang baik atau sempurna, dan pendidikan islam sangat berperan sekali tugas itu. +engan demikian, apabila pendidikan islam meman*aatkan dan mengembangkan alat>media pengajaran tersebut di dalam pelaksanaan pendidikanya, maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga memiliki moral atau akhlak ayang tinnggi. Sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat>media pengajaran itu tujuan pendidikan islam akan terrcapai secara e*ekti* dan e*esien.

149

BAB 4
PENGEMBANGAN METODE PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Met%de -ata metode berasal dari bahasa Bunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dari dua suku perkataan, yaitu meta dan h%d%s. 1eta berarti 4melalui dan h%d%s berrti 4jalan5 atau 4cara5.'E +alam 9ahasa Arab metode dikenal dengan istilah thari6ah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa nggris metode disebut method yang berarti cara dalam bahasa ndonesia.'? Sedangkan menurut terminologi 0istilah/ para ahli memberikan de*inisi yang beragam tentang metode, terlebih jika metode itu sudah disandingkan dengan kata pendidikan atau pengajaran diantaranya . ,. &. $inarno Surakhmad mende*inisikan bahwa metode adalah cara yang di dalam *ungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Abu Ahmadi mende*inisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. '. #amayulis mende*inisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. +engan demikian metode mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
35 Rama ulis da! Samsu Nizar, "ilsa#at $%!didi&a! 'slam (%laah Sist%m $%!didi&a! da! $%mi&ira! $ara ()&)h! a, *+a&arta , -alam mulia, 2009) hlm. 209. 36 +)h! M ./h)l da! 0asa! Shadil , -amus '!11ris '!d)!%sia, *+a&arta , 2ram%dia $usta&a 3tama, 1995) hal. 379.

150

D.

Omar )ohammad mende*inisikan bahwa metode mengajar bermakna segala kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, cirri-ciri perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.'< 9erdasarkan de*inisi yang dikemukakan para ahli mengenai

pengertian metode di atas, beberapa hal yang harus ada dalam metode adalah . ,. &. '. D. Adanya tujuan yang hendak dicapai Adanya akti:itas untuk mencapai tujuan Akti:itas itu terjadi saat proses pembelaran berlangsung Adanya perubahan tingkah laku setelah akti:itas itu dilakukan. Ada istilah lain yang dalam pendidikan yang mengandung makna berdekatan dengan metode, yaitu pendekatan dan teknik>strategi. Pendekatan merupakan pandangan *alsa*i terhadap subject matter yang harus diajarkan dapat juga diartikan sebagai pedoman mengajar yang bersi*at realistis>konseptual. Sedangkan teknik>strategi adalah siasat atau cara penyajian yang dikuasai pendidik dalam mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam kelas, agar bahan pelajaran dapat dipahami dan digunakan dengan baik.

37 4mar M)hammad, "alsa#ah $%!didi&a! 'slam, *+a&arta , 5ula! 5i!ta!1, 1979), hal. 553

151

9.

Asas Met%de Pendidikan Isla +alam penerapannya, metode pendidikan slam menyangkut

permasalahan indi:idual atau social peserta didik dan pendidik itu sendiri. "ntuk itu dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan slam. Sebab metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada asas-asas>dasar-dasar metode pendidikan tersebut. Asas metode pendidikan slam itu diantaranya adalah'= . ,. Asas Agamis )aksudnya bahwa metode yang digunakan dalam pendidikan slam haruslah berdasarkan pada Agama. Sementara Agama slam merujuk pada Al Cur6an dan Hadits. "ntuk itu, dalam pelaksanannya berbagai metode yang digunakan oleh pendidik hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan yang muncul secara e*ekti* dan e*esien yang dilandasi nilai-nilai Al Cur6an dan Hadits. &. Asas 9iologis Perkembangan biologis manusia mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya. Semakin dinamis perkembangan biologis seseorang, maka dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelektualnya. "ntuk itu dalam menggunakan metode pendidikan slam seorang guru harus memperhatikan perkembangan biologis peserta didik.

38 Rama ulis da! Samsu Nizar, "ilsa#at $%!didi&a! 'slam, *+a&arta , -alam Mulia, 2009) hal. 216

152

'.

Asas Psikologis Perkembangan dan kondisi psikologis peserta didik akan

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap penerimaan nilai pendidikan dan pengetahuan yang dilaksanakan, dalam kondisi yang labil pemberian ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai akan berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh -arenanya )etode pendidikan slam baru dapat diterapkan secara e*ekti* bila didasarkan pada perkembangan dan kondisi psikologis peserta didiknya. "ntuk itu seorang pendidik dituntut untuk mengembangkan potensi psikologis yang tumbuh pada peserta didik. Sebab dalam konsep slam akal termasuk dalam tataran rohani. D. Asas sosiologis Saat pembelanjaran berlangsung ada interaksi antara pesrta didik dengan peserta didik dan ada interaksi antara pendidik dengan peserta didik, atas dasar hal ini maka pengguna metode dalam pendidikan slam harus memperhatikan landasan atau dasar ini. 1angan sampai terjadi ada metode yang digunakan tapi tidak sesuai dengan kondisi sosiologis peserta didik, jika hal ini terjadi bukan mustahil tujuan pendidikan akan sulit untuk dicapai. -eempat asas di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan harus diperhatikan oleh para pengguna metode pendidikan slam agar dalam mencapai tujuan tidak mengunakan metode yang tidak tepat dan tidak cocok kondisi agamis, kondisi biologis, kondisi psikologis, dan kondisi sosiologis peserta didik.

153

H. ,.

Karakteristik Met%de Pendidikan Isla +iantara karakteristik metode pendidikan slam. -eseluruhan proses penerapan metode pendidikan slam, mulai dari pembentukannya, penggunaannya sampai pada pengembangannya tetap didasarkan pada nilai-nilai asasi slam sebagai ajaran yang uni:ersal. &. Proses pembentukan, penerapan dan pengembangannya tetap tidak dapat dipisahkan dengan konsep al-a"hla" al-"arimah sebagai tujuan tertinggi dari pendidikan slam '. )etode pendidikan slam bersi*at luwes dan *leksibel dalam artian senantiasa membuka diri dan dapat menerima perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang melingkupi proses kependidikan D. E. slam tersebut, baik dari segi peserta didik, slam berusaha sungguh-sungguh untuk slam dalam penerapannya menekankan pendidik, materi pelajaran dan lain-lain. )etode pendidikan )etode pendidikan menyeimbangkan antara teori dan praktik. kebebasan peserta didik untuk berkreasi dan mengambil prakarsa dalam batas-batas kesopanan dan a"hla" "arimah. ?. +ari segi pendidik, metode pendidikan slam lebih menekankan nilai-nilai keteladanan serta dan kebebasan pendidik berbagai dalam metode berupaya menggunakan <. )etode mengkombinasikan slam dalam

pendidikan yang ada dalam mencapai tujuan pengajaran. pendidikan penerapannya menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan bagi terciptanya interaksi edukati* yang kondusi* .

154

=.

)etode pendidikan slam merupakan usaha untuk memudahkan proses pengajaran dalam mencapai tujuannya secara e*ekti* dan e*isien.';

+.

Ma3a ) a3a

Met%de dala

Pendidikan Isla

Hadis di atas tergolong syarW* mar*u6 dengan kualitas perawi yang sebagian tergolong Xi(ah dan Xi(ah ha*i8, Xi(ah Xubut. )enurut alAs(alani, hadis ini mengajarkan sahabat tentang tata cara tayammum dengan perbuatan. 0Al-As(alani, . DDD/ Sahabat #asulullah saw. melakukan upaya pensucian diri dengan berguling di tanah ketika mereka tidak menemukan air untuk mandi janabat. Pada akhirnya #asulullah saw. memperbaiki ekperimen mereka dengan mencontohkan tata cara bersuci menggunakan debu. ,. )etode Amsal>perumpamaan Baitu cara mengajar dimana guru menyampaikan materi

pembelajaran melalui contoh atau perumpamaan. Prinsip metode ini terdapat dalam Al Cur6an. (erumpamaan mere"a adalah seperti %rang yang menyala"an api 1a"a setelah api itu menerangi se"elilingnya Allah hilang"an $ahaya (yang menyinari) mere"a, dan membiar"an mere"a dalam "egelapan, tida" dapat melihat . 0C.S. Alba(arah . ,</. Selain itu terdapat pula dalam hadits yang berbunyi . Artinya@ Hadis dari )uhammad ibn )utsanna dan la*a8 darinya, hadis dari Abdul $ahhYb yakni as- Za(a*i, hadis Abdullah dari NY*i6 dari ibn "mar, Nabi saw. bersabda. Perumpamaan orang muna*ik dalam keraguan mereka

39 Samsu Nizar. "ilsa#at $%!didi&a! 'slam. *+a&arta, 6i7utat $%rs, 2002) hlm. 70-71

155

adalah seperti kambing yang kebingungan di tengah kambing-kambing yang lain. a bolak balik ke sana ke sini. 0)uslim, K. &,D?/. Hadis di atas tergolong syarW* mar*u6 dengan kualitas perawi yang sebagian tergolong Xi(ah dan Xi(ah Xubut, Xi(ah hY*i8, sedangkan ibn "mar adalah sahabat #asulullah saw. )enurut ath-%hWby 0,D,<H, P . &?'D/, orang-orang muna*ik, karena mengikut hawa na*su untuk memenuhi syahwatnya, diumpamakan seperti kambing jantan yang berada di antara dua kambing betina. %idak tetap pada satu betina, tetapi berbolak balik pada ke duanya. Hal tersebut diumpamakan seperti orang muna*ik yang tidak konsisten dengan satu komitmen. Perumpamaan dilakukan oleh #asul saw. sebagai satu metode pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada sahabat, sehingga materi pelajaran dapat dicerna dengan baik. )atode ini dilakukan dengan cara menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain, mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan yang lebih konkrit. Perumpamaan yang digunakan oleh #asulullah saw. sebagai satu metode pembelajaran selalu syarat dengan makna, sehinga benar-benar dapat membawa sesuatu yang abstrak kepada yang konkrit atau menjadikan sesuatu yang masih samar dalam makna menjadi sesuatu yang sangat jelas. &. )etode %arghib dan %arhib Baitu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman terhadap keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.

156

Prinsip dasarnya terdapat dalam hadits berikut ini . Artinya. Hadis Abdul A8i8 ibn Abdillah katanya menyampaikan padaku Sulaiman dari "mar ibn Abi "mar dari SY6id ibn Abi Sa6id al-)akbYrW dari Abu Hurairah, ia berkata. Ba #asulullah, siapakah yang paling bahagia mendapat sya*a6atmu pada hari kiamatJ, #asulullah saw bersabda. Saya sudah menyangka, wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada yang bertanya tentang hadis ini seorangpun yang mendahului mu, karena saya melihat semangatmu untuk hadis. Orang yang paling bahagia dengan sya*aatku ada hari -iamat adalah orang yang mengucapkan 5FYilaha illa Allah5 dengan ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.0al-9ukhari, t.t, . D;/. Selain hadits juga hadits berikut ini . Artinya. Hadis Ahmad ibn Shalih, hadis Abdullah ibn $ahhab, "mar memberitakan padaku dari 9akr ibn Suadah al-1u8Ymi dari ShYlih ibn -haiwYn dari Abi Sahlah as-SY6ib ibn -hallYd, kata Ahmad dari kalangan sahabat Nabi saw. bahwa ada seorang yang menjadi imam salat bagi sekelompok orang, kemudian dia meludah ke arah kiblat dan #asulullah saw. melihat, setelah selesai salat #asulullah saw. bersabda 5jangan lagi dia menjadi imam salat bagi kalian5S 0Sijistani, t.t, . ,='/. Hadis di atas tergolong syarW* mar*$% dengan kualitas pera"i yang sebagian tergolong Xi(ah hY*i8, Xi(ah dan Xi(ah a8aly. )emberikan hukuman 0marah/ karena orang tersebut tidak layak menjadi imam. Seakan-akan larangan tersebut disampaikan beliau tampa kehadiran imam yang meludah ke arah kiblat ketika salat. +engan demikian #asulullah saw. memberi hukuman mental kepada seseorang yang berbuat tidak santun dalam beribadah dan dalam lingkungan social.

157

Sanksi dalam pendidikan mempunyai arti penting, pendidikan yang terlalu lunak akan membentuk pelajar kurang disiplin dan tidak mempunyai keteguhan hati. Sanksi tersebut dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut, dengan teguran, kemudian diasingkan dan terakhir dipukul dalam arti tidak untuk menyakiti tetapi untuk mendidik. -emudian dalam menerapkan sanksi *isik hendaknya dihindari kalau tidak memungkinkan, hindari memukul wajah, memukul sekedarnya saja dengan tujuan mendidik, bukan balas dendam. '. )etode pengulangan 0tikror/ Baitu cara mengajar dimana guru memberikan materi ajar dengan cara mengulang-ngulang materi tersebut dengan harapan siswa bisa mengingat lebih lama materi yang disampaikan. Prinsip dasarnya terdapat dalam hadits berikut . Artinya. Hadis )usaddad ibn )usarhad hadis Bahya dari 9ah8Y ibn HYkim, katanya hadis dari ayahnya katanya ia mendengar #asulullah saw bersabda. Helakalah bagi orang yang berbicara dan berdusta agar orang-orang tertawa. -ecelakaan baginya, kecelakaan baginya. 0As-Sijistani, t.t, <,?/. Hadis di atas tergolong syarW* mar*u6 dengan kualitas perawi yang sebagian tergolong Xi(ah dan Xi(ah ha*i8, Xi(ah sad[(. #asulullah saw. mengulang tiga kali perkataan 5celakalah5, ini menunjukkan bahwa pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik dan benar, sehingga materi pelajaran dapat dipahami dan tidak tergolong pada orang yang merugi. Satu proses yang penting dalam pembelajaran adalah pengulangan>latihan atau praktek yang diulang-ulang. 9aik latihan mental dimana seseorang membayangkan dirinya melakukan perbuatan tertentu maupun latihan motorik yaitu melakukan perbuatan secara nyata .

158

merupakan alat-alat bantu ingatan yang penting. Fatihan mental, mengakti*kan orang yang belajar untuk membayangkan kejadian-kejadian yang sudah tidak ada untuk berikutnya bayangan-bayangan ini membimbing latihan motorik. Proses pengulangan juga dipengaruhi oleh tara* perkembangan seseorang. -emampuan melukiskan tingkah laku dan kecakapan membuat model menjadi kode :erbal atau kode :isual mempermudah pengulangan. )etode pengulangan dilakukan #asulullah saw. ketika menjelaskan sesuatu yang penting untuk diingat para sahabat.

159

BAB 4I
PENGEMBANGAN PESANTREN SEBAGAI PENDIDIKAN ISLAM Pengertian Pesantren Pengertian pesantren baik secara terminologis maupun etimilogis dimaknai berbeda oleh para ahli, kata pesantren dijelaskan sebagai berikut. ,. stilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an, dimana kata UsantriU berarti murid dalam 9ahasa 1awa. &. stilah pondok berasal dari 9ahasa Arab funduu6 0/ yang berarti penginapan. '. -husus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. D. Pendapat lainnya, pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat santri. -ata !santri6 berasal dari kata Gantri" 0bahasa 0ansa"erta, atau mungkin 1awa/ yang berarti orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh Perguruan %aman Siswa dalam sistem asrama yang disebut (awiyatan. E. stilah !santri6 juga dalam ada dalam bahasa !amil, yang berarti guru mengaji, ?. Sedang H. H 9erg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri, yang dalam bahasa ndia berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu. <. %erkadang juga dianggap sebagai gabungan kata saint 0manusia baik/ dengan suku kata tra 0suka menolong/, sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik.

160

Sedangkan Nurkholis )adjid 0 mron, +.Lawawi, &3,3 . ,;/ mengatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa sanskerta sastri, artinya tulis baca, sedangkan di 1awa kata !sastri berubah menjadi !santri, yaitu anak yang mempelajari kalimat suci dan indah, yaitu Al Cur an dan ajaran nabi )uhammad SA$. Selanjutnya, secara istilah, pesantren dimaknai dengan beragam, seperti diuraikan berikut ini 0Suismanto, &33D.D;/. ,/ )enurut -H. )uchtar #asyidi, pondok pesantren adalah. a. Fembaga pembina $hara$ter building bangsa. b. Panti pendidikan kepribadian bangsa c. %empat pemupukan jiwa gotong royong d. Arena pendidikan self help e. -ancah penggemblengan jiwa patriotisme &/ )enurut )u6thi Ali, pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang sistem pendidikan dan pengajarannya mempunyai ciri-ciri tertentu. '/ )enurut -H. mam Larkasyi, de*inisi yang umum pondok pesantren adalah terwujudnya hal-hal. a. Fembaga pendidikan slam dengan sistem asrama b. -yai sebagai sentral *igurnya c. )asjid sebagai titik pusat yang menjiwai Sedangkan Abdurrahman $ahid 0Nawawi, &33?.,/ memaknai pesantren secara teknis, a pla$e where santri (student) liIe.

161

). Ari*in 0Comar, %%.&/, menjelaskan bahwa pondok pesantren berarti suatu lembaga pendidikan agama slam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama 0kompleks/ dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri khas yang bersi*at karismatik serta independen dalam segala hal +ari pengertian-pengertian diatas, baik secara termonologis maupun etimologis, kita bisa simpulkan betapa beragamnya pengertian pesantren. Namun secara sederhana dapat dipahami bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan slam yang memiliki kekhasan dalam berbagai komponen yang ada di dalamnya. A. Se(ara" Perke 'angan Pesantren Di Ind%nesia 9erbicara tentang sejarah pesantren, maka kita akan dihadapkan pada berbagai teori dan pendapat yang berbeda dikalangan para ahli. Secara umum disebutkan bahwa asal mula konsep pesantren bermuara kepada #asululloh SA$. karena berbicara pesantren, maka tidak akan lepas dari konsep pendidikan slam, dan pondasi pendidikan slam telah digariskan oleh #asululloh SA$. -etika beliau datang ke )adinah, yang pertama kali ia bangun adalah masjid. +i masjid tersebut, beliau membangun masyarakat slam, mengerjakan shalat, berceramah dan mengajarkan orang-orang muslim tentang agamanya.

162

Seperti itulah pesantren di

ndonesia pertama kali dibangun,

didirikan masjid ditempat yang didiami orang islam, menjadi sentral masyarakat slam dan pusat kegiatan pendidikan slam, seperti masjid +emak di +emak, masjid Ampel di Surabaya dan masjid 7iri di 7resik. Perkembangan masjid beserta berbagai kegiatan dan komponennya 0seperti pengajian, kyai dan santri/ yang terus berkembang, melahirkan apa yang kemudian disebut pondok pesantren. Sedangkan secara lebih rinci, tentang asal muasal pesantren melahirkan beberapa teori 0Comar, %%.;/, yaitu. ,. %eori pertama, menyebutkan bahwa pondok pesantren merupakan bentuk tiruan atau adaptasi terhadap pendidikan Hindu dan 9udha sebelum slam datang di ndonesia. &. '. D. E. ?. <. %eori kedua, mengklaim bahwa pesantren berasal dari ndia. %eori ketiga, menyatakan bahwa pondok pesantren ditemukan di 9aghdad. %eori keempat, melaporkan bahwa pesantren bersumber dari perpaduan Hindu-9udha 0pra-)uslim di ndonesia/ dan ndia. %eori kelima, mengungkapkan pesantren bersumber dari kebudayaan Hindu-9udha dan Arab %eori keenam, menegaskan dari ndia dan orang slam ndonesia. %eori ketujuh, menilai dari india, timur tengah dan tradisi lokal yang lebih tua.

163

9erkaitan dengan siapa pendiri pesantren pertama kali, )ujamil Comar 0%%.=/ menguraikannya sebagai berikut. ;i"alangan ahli sejarah terdapat perselisihan pendapat dalam menyebut"an pendiri pesantren pertama "ali. 0ebagian mere"a menyebut"an 0yai"h 1aulana 1ali" #brahim, yang di"enal dengan 0yai"h 1aghribi, dari Jujarat, #ndia, sebagai pendiri&pen$ipta p%nd%" pesantren yang pertama di jawa. 1uh. 0aid dan Funimar Affan menyebut 0unan Ampel atau raden rahmat sebagai pendiri pesantren pertama di Kembang Kuning 0urabaya. 4ah"an "yai 1a$hrus Aly menginf%rmasi"an bahwa di samping 0unan Ampel (/aden /ahmat) 0urabaya, ada ulama yang menganggap 0unan Junung Fati (0yai"h 0yarif 5idayatull%h) di Gireb%n sebagai pendiri pesantren pertama, sewa"tu mengasing"an diri bersama pengi"utnya dalam "halwat, beribadah se$ara isti6%mah untu" berta6aarub "epada Allah. $alaupun terdapat perbedaan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa sejarah pondok pesantren merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah pertumbuhan masyarakat ndonesia. Hal itu dapat dibuktikan bahwa sejak kurun kerajaan slam pertama di Aceh dalam abad-abad pertama Hijriyah, kemudian di kurun $ali Songo sampai permulaan abad &3 banyak para wali dan ulama yang menjadi cikal-bakal desa baru. Pesantren merupakan lembaga pendidikan slam yang unik di ndonesia. Fembaga pendidikan ini telah berkembang khususnya di 1awa selama berabad-abad. )aulana )alik brahim 0meninggal ,D,; di 7resik 1awa %imur/, 0piritual father $alisongo, dalam masyarakat santri 1awa dipandang sebagai gurunya guru tradisi pesantren di tanah 1awa.

164

+alam sejarah perjuangan mengusir penjajahan di

ndonesia,

pondok pesantren banyak memberi andil dalam bidang pendidikan untuk memajukan dan mencerdaskan rakyat ndonesia. Perjuangan ini dimulai oleh Pangeran Sabrang For 0Patih "nus/, %renggono, Aatahillah 0jaman kerajaan +emak/ yang berjuang mengusir Portugis 0abad ke ,E/, diteruskan masa Hik +itiro, mam 9onjol, Hasanuddin, Pangeran Antasari, Pangeran +iponegoro, dan lain-lain sampai pada masa re:olusi *isik tahun ,;DE. Pada masa orde lama, orde baru, dan orde re*ormasi, pondok pesantren pun banyak memberikan andil, baik berupa pencerahan bagi masyarakat secara umumnya maupun lulusan-lulusan pesantren yang berkiprah dan berperan besar terhadap perubahan-perubahan di ndonesia. Pesantren, juga tidak bisa dilepaskan dari berbagai organisasi masyarakat 0Ormas/ slam serta berbagai yayasan-yayasan slam yang menjadi nahkoda penyelenggaraan pesantren-pesantren di hampir seluruh ndonesia, seperti N", )uhamadiyyah, P2#S S, Al $ahilah Al rssyad, serta yang lainnya. Perjalanan pesantren yang telah melewati berbagai perubahan jaman, telah melahirkan perkembangan pola pesantren terutama pola *isik pesantren, seperti hasil penelitian FP'S 1akarta 0Nawawi, &33?.&/, sebagai berikut. ,. Pondok pesantren yang hanya terdiri dari masjid dan rumah -iai. Pondok pesantren seperti ini masih bersi*at sederhana sekali, di mana -iai masih mempergunakannya untuk tempat mengajar, kemudian santri hanya datang dari daerah sekitar pesantren itu sendiri.

165

&.

Pondok pesantren selain masjid dan rumah -iai, juga telah memiliki pondok atau asrama tempat menginap para santri yang datang dari daerah-daerah yang jauh.

'.

Pola keempat ini, di samping memiliki kedua pola tersebut di atas dengan sistem wet%n dan s%r%gan, pondok pesantren ini telah menyelenggarakan sistem pendidikan *ormal seperti madrasah.

D.

Pola ini selain memiliki pola-pola tersebut di atas, juga telah memiliki tempat untuk pendidikan ketrampilan, seperti peternakan, perkebunan dan lain-lain.

E.

+alam pola ini, di samping memiliki pola keempat tersebut, juga terdapat bangunan-bangunan seperti. perpustakaan, dapur umum, ruang makan, kantor administrasi, toko, dan lain sebagainya. Pondok pesantren tersebut telah berkembang atau bisa juga disebut pondok pesantren pembangunan. )engenai pola-pola diatas, Haidar Putra daulay 0#osyidin,

&33;.,?3/, merincinya sebagai berikut. Pola , )asjid, #umah -yai dimana Pesantren ini masih bersi*at sederhana, kyai menggunakan masjid atau rumahnya sendiri untuk tempat mengajar. +alam pola ini, santri hanya datang dari daerah pesantren itu sendiri, namun mereka telah mempelajari ilmu agama secara kontinyu dan sistematis. )etode pengajarannya . $etonan dan sorogan

166

Pola &. )asjid, rumah -yai, pondok

+alam pola ini, pesantren telah memiliki pondok atau asrama yang disediakan bagi para santri yang datang dari daerah. )etode pengajarannya . $etonan dan sorogan Pesantren ini telah memakai sistem klasikal, dimana santri yang mondok mendapat pendidikan di madrasah. Adakalanya murid madrasah itu datang dari daerah sekitar pesantren itu kyai sendiri. +isamping sistem klasikal pengajaran sistem wetonan dilakukan juga oleh

Pola ' )asjid, rumah kyai, pondok, madrasah

Pola D )asjid, rumah kyai, pondok, madrasah, tempat keterampilan Pola E )asjid, rumah kyai, pondok, madrasah, tempat keterampilan, uni:ersitas, gedung pertemuan, tempat olah raga, sekolah umum 9.

+alam pola ini, disamping memiliki madrasah juga memililki tempat-tempat keterampilan, misalnya peternakan, pertanian, kerajinan tangan, toko koperasi dan sebagainya. +alam pola ini, pesantren sudah berkembang dan bisa digolongkan pesantren mandiri. Pesantren seperti ini, telah memiliki perpustakaan, dapur umum, ruang makan, kantor adminsitrasi, toko, rumah penginapan tamu, ruang operation room, dsb. +i samping itu, pesantren ini mengelola S)P, S)A dan kejuruan lainnya. Uns!r ata! ele en &esantren di Ind%nesia "nsur atau elemen pesantren, secara umum harus terdiri dari.

,. -yai,

167

merupakan gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama slam yang memiliki atau menjadi pimpinan pondok dan mengajar kitab-kitab klasik kepada para santrinya. -yai ini merupakan elemen yang paling penting dari suatu pesantren. &. Santri, )emiliki dua makna, yaitu murid yang belajar ilmu agama slam di pondok pesantren yang datang dari jauh maupuh dekat, serta bermakna sebagai gelar bagi orang-orang sholeh dalam agam slam. Santri merupakan elemen esensial dari pesantren. Secara umum, santri dibedakan menjadi. a. Santri mukim, murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam pesantren. b. Santri kalong, murid-murid yang berasal dari desa sekelilingnya, yang biasanya mereka tidak tinggal di pondok, kecuali kalau waktu-waktu belajar 0sekolah dan mengaji/ saja. '. Pondok> Asrama %empat-tempat pemukiman santri di pesantren. Bang biasanya berupa rumah-rumah kecil atau kamar-kamar dekat masjid dan di sekeliling kediaman kyai, sehingga memungkinkan diberlakukannya disiplin santri karena mereka berdiam di dalam pondok 0asrama/.

168

D. Proses pengajaran )asjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari pesantren, bahkan sebagai tempat yang paling tepat 0strategis/ untuk mendidik para santri, terutama dalam praktek sholat liwa waktu selalu berjamaah, khutbah dalam sholat jumat dan pengajaran kitab-kitab slam klasik. E. %radisi pesantren Salah satu *aktor penyebab keberhasilan pesantren dalam membina para santri adalah karena pesantren sangat menekankan pendidikan mental dan jiwa para santrinya, yang kemudian hal ini menjadi tradisi dari sebuah pesantren. %radisi yang terkenal disebut dengan panca jiwa pondok pesantren, yaitu. a. 1iwa keikhlasan b. 1iwa kesadaran c. 1iwa kesanggupan menolong diri sendiri d. 1iwa "khuwwah isllamiyyah e. 1iwa bebas. H. Kateg%ri &esantren Seiring dengan perkembangan pesantren dari masa kemasa, maka melahirkan berbagai kategori atau pembagian pesantren berdasarkan berbagai hal. 9erdasarkan kurikulumnya, Ari*in 0Comar, %%.,?/ menggolongkan pesantren menjadi ', yaitu. ,. Pesantren modern &. Pesantren tahassus 0tahassus ilmu alat, ilmu *i(h>ushul *i(h, ilmu ta*sir>hadits, ilmu tasawu*>tarekat dan (iraat al (ur an/ '. Pesantren campuran 0moderen dan tahassus/

169

1ika dipandang berdasar muatan kurikulumnya, )artin Kan 9ruinessen 0Comar, %%.,?/ mengelompokkan pesantren menjadi tiga, yaitu. ,. Pesantren paling sederhana, yang hanya mengajarkan cara membaca huru* arab dan mengha*al beberapa bagian atau seluruh Al Cur an. &. Pesantren sedang, yang mengajarkan berbagai kitab *i(h, ilmu a(idah, tata bahasa arab 0nahwu shara*/, terkadang amalam su*i. '. Pesantren paling maju, mengajarkan kitab-kitab *i(h, a(idah dan tasawu* yang lebih mendalam dan beberapa mata pelajaran tradisional lainnya. Sementara itu, Lamakhsyari +ho*ier 0,;=&.D,/ mengelompokkan pesantren dalam & kelompok besar, yaitu. ,. Pesantren salafi, yaitu pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran-pengajaran kitab-kitab slam klasik sebagai inti pendidikan di pesantren. Sistem madrasah diterapkan untuk memudahkan sistem s%r%gan yang dipakai dalam lembagalembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum. &. Pesantren "halafi, yaitu pesantren yang telah memasukkan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah-madrasah yang dikembangkannya, atau membuka tipe sekolah-sekolah umum dalam lingkungan pesantren.

170

1ika dilihat dari jumlah santri, maka pesantren dibedakan menjadi. ,. Pesantren kecil, biasanya jumlah santrinya dubawah seribu dan pengaruhnya terbatas pada tingkatan kabupaten. &. Pesantren menengah, biasanya mempunyai santri antara ,333 N &333 anak santri dan memiliki pengaruh dan menarik santri dari beberapa kabupaten. '. Pesantren besar, biasanya santrinya berjumlah antara &333 santri ke atas, yang berasal dari berbagai kabupaten dan pro:insi, bahkan beberapa pesantren memiliki popularitas yang dapat menarik santri-santri dari seluruh pelosok ndonesia. 9erdasarkan sistem pendidikan yang dikembangkan, pesantren dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu. ,. -elompok pertama, memiliki santri yang belajar dan tinggal bersama kyai, kurikulum tergantung kyai dan pengajaran secara indi:idual. &. -elompok kedua, memiliki madrasah, kurikulum tertentu, pengajaran bersi*at aplikasi, kyai memberikan pelajaran secara umum dalam waktu tertentu, santri bertempat tinggal di asrama untuk mempelajari pengetahuan agama dan umum. '. -elompok ketiga, hanya berupa asrama, santri belajar di sekolah, madrasah, bahkan perguruan tinggi umum atau agama di luar, kyai sebagai pengawas dan pembina mental.

171

9erdasarkan

kelembagaan

yang

dikaitkan

dengan

sistem

pengajaran, Ahmad Cadri Abdillah A8i8y 0Comar, %%.,</ membagi pesantren menjadi lima kategori, yaitu. ,. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan *ormal dengan menerapkan kurikulum nasional, baik yang hanya memiliki sekolah keagamaan maupun yang juga memiliki sekolah umum. &. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional. '. D. E. Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah diniyyah. Pesantren yang hanya sekedar menjadi tempat pengajian 0 majlis talim/. Pesantren untuk asrama anak-anak yang belajarnya di sekolah umum dan mahasiswa. Sedangkan, berdasarkan proses trans*ormasi, +edeng #osyidin 0&33;.,E;/ membedakan pesantren menjadi tiga corak, yaitu. ,. Pesantren tradisional, pesantren yang masih tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya, dalam arti tidak mengalami trans*ormasi yang berarti dalam sistem pendidikannya. &. Pesantren tradisional moderen, pesantren ini sudah mulai mengadopsi sistem pendidikan moderen, tetapi tidak sepenuhnya. Prinsip selekti:itas untuk menjaga nilai tradisionalnya masih terpelihara. )anajemen dan administrasi sudah mulai ditata secara modern. Alumni pesantren corak ini cenderung melanjutkan pendidikannya ke sekolah atau perguruan tinggi *ormal.

172

'. Pesantren moderen, pesantren ini telah mengalami trans*ormasi yang sangat signi*ikan baik dalam sistem pendidikannya maupun unsur-unsur kelembagaannya. )ateri pelajaran dan metodenya sudah sepenuhnya menganut sistem moderen. Pengembangan minat dan bakat sangat diperhatikan sehingga para santri dapat menyalurkan bakat dan hobinya secara proporsional. Sistem pengajaran dilaksanakan dengan porsi sama antara pendidikan agama dan umum, penguasaan bahasa asing 0arab dan inggris/ sangat ditekankan. +. Siste Pendidikan &esantren di Ind%nesia

Sistem pendidikan pesantren mengalami perubahan seiring dengan perubahan pola dan katregorisasi pesantren. Seperti yang sudah dibahas sebelunya, kategori-kategori pesantren salah satunya ditentukan dengan sistem pendidikan yang dijalankan. ,. Pesantren dengan sistem pendidikan independen, pesantren seperti ini adalah pesantren yang tetap memegang teguh sistem pendidikan yang mereka anut tanpa dipengaruhi oleh berbagai perubahan yang terjadi di dunia pendidikan. &. Pesantren dengan sistem pendidikan yang adapti*, pesantren seperti ini adalah pesantren yang mengakomodasi berbagai perubahan berbagai perubahan dalam dunia pendidikan dan diasimilasikan serta di sinergikan dengan sistem pendidikan yang dianut pesantren.

173

Secara sederhana, kategori pesantren dibedakan menjadi pesantren tradisional dan pesantren moderen. 9erikut ini perbedaan berbagai komponennya termasuk sistem pendidikannnya menurut S. Bunanto 0+edeng #osyidin, &33;.,?&/, yaitu. K% &%nen -arakteristik dasar Peran kyai>ustad -urikulum Sarana dan prasarana %ersedia ruang pengajaran sistem kelas, biasanya didukung tersedianya sarana dan prasarana lain seperti koperasi, sarana kesehatan, perpustakaan, sarana olah raga, dll. Sumber keuangan Orientasi uran>bantuan pemerintah > donatur Adapti* Pesantren M%deren %erbuka terhadap perubahan dunia, menerima ino:asi dan mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi +ominan proporsional )empunyai kurikulum standar pesantren, mengadopsi kurikulum pemerintah 0depag>dinas/ Pesantren Tradisi%nal %ertutup terhadap perubahan, cenderung mencurigai ino:asi sebagai suati yang mengancam +ominan mutlak Hanya kurikulum standar pesantren Sistem pengajaran masih bersi*at tradisional>tidak terbagi dalam ruangan kelas. Sarana dan prasarana lain yang menunjang sangat minim, beberapa pesantren tidak mempunyainya uaran>bantuan pemerintan -urang adapti*.

174

-omponen yang paling penting dalam sistem pendidikan adalah kurikulum. Pada sebuah lembaga pendidikan.-urikulum merupakan salah satu komponen utama yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan isi pengajaran, mengarahkan proses mekanisme pendidikan, tolok-ukur keberhasilan dan kualitas hasil pendidikan. )enurut skandar $ 0Nawawi, &33?.E/, kurikulum merupakan program pendidikan sekolah yang disediakan untuk siswa. -urikulum pesantren dalam hal ini pesantren 4sala*5 yang statusnya sebagai lembaga pendidikan non*ormal, hanya mempelajari agama, bersumber pada kitab-kitab klasik meliputi bidang-bidang studi. %auhid, %a*sir, Hadis, Ai(h, "shul Ai(h, %ashawu*, 9ahasa Arab 0Nahwu, Shara*, 9alagah, dan %ajwid/, )anti(, dan Akhlak, yang kesemuanya dapat digolongkan ke dalam ' golongan yaitu. ,/ kitab dasar, &/ kitab menengah, '/ kitab besar. -urikulum dalam jenis pendidikan pesantren berdasarkan tingkat kemudahan dan kompleksitas ilmu atau masalah yang dibahas dalam kitab, jadi ada tingkat awal, tingkat menengah, dan tingkat lanjut. Setiap kitab bidang studi memiliki tingkat kemudahan dan kompleksitas pembahasan masing-masing, sehubungan dengan itu, maka e:aluasi kemajuan belajar pada pesantren juga berbeda dengan e:aluasi dari madrasah dan sekolah umum. Sedangkan kurikulum untuk pesantren khala*, atau pesantren yang mengadopsi jenis madrasah dan sekolah umum bersi*at *ormal, maka, kurikulumnya mengikuti ketentuan pemerintah, yaittu madrasah mengikuti ketentuan dari +epartemen Agama, dengan menggunakan perbandingan '3Q berisi mata pelajaran agama, dan <3Q berisi mata pelajaran umum. Namun, bagi pesantren, pembobotan tersebut berubah menjadi &3Q berisi mata pelajaran umum, dan =3Q berisi mata pelajaran agama.

175

%etapi, pada umumnya masing-masing pesantren menyesuaikan kurikulum-kurikulum yang datang dari +epartemen Agama dan +epartemen Pendidikan Nasional tersebut, menurut kepentingan dan keyakinan masingmasing. -arakteristik kurikulum dalam pesantren yang ter*okus pada ilmu agama seperti di atas, tidak lepas dari tujuan pondok pesantren itu sendiri. Adapun tujuan pondok pesantren dibagi menjadi dua bagian 0Nawawi, &33?.?/, sebagai berikut. ,. %ujuan umum )embimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian slami yang dengan ilmu agamanya ia sanggup menjadi muballigh slam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya. &. %ujuan khusus )empersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh -iai yang bersangkutan, serta mengamalkannya dalam masyarakat. Sedangkan berdasarkan )usyawarah>Fokakarya ntensi*ikasi Pengembangan Pondok Pesantren di 1akarta pada tanggal &-? )ei ,;<= 0Comar, %%.?/, tentang tujuan umum dan tujuan khusus pesantren, diuraikan sebagai berikut. ,. %ujuan umum pesantren, adalah.

176

)embina warga negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama slam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua segi kehidupannya serta menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi agama, masyarakat dan negara.

177

&. %ujuan khusus pesantren, adalah. ,/ )endidik siswa>santri anggota masyarakat untuk menjadi seorang muslim yang berta(wa kepada Allah S$%., berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, keterampilan dan sehat lahir batin sebagai warga negara yang berpancasila. &/ )endidik siswa>santri untuk menjadi manusia muslim selaku kader-kader ulama dan mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh, wiraswasta dalam mengamalkan sejarah slam secara utuh dan dinamis. '/ )endidik siswa>santri untuk memperoleh kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya bertanggungjawab kepada pembangunan bangsa dan negara. D/ )endidik tenaga-tenaga penyuluh pembangunan mikro 0keluarga/ dan regional 0pedesaan>masyarakat lingkungannya/ E/ )endidik siswa>santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dalam berbagai sektor pembangunan, khususnya pembangunan menatal-spiritual. ?/ )endidik siswa>santri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat lingkungan dalam rangka usaha pembangunan masyarakat bangsa. dan

178

+ewasa ini, kalangan pesantren 0termasuk pesantren sala*/ mulai menerapkan sistem madrasati. -elas-kelas dibentuk secara berjenjang dengan tetap memakai kurikulum dan materi pelajaran dari kitab-kitab kuning, dilengkapi pelatihan ketrampilan seperti menjahit, mengetik, dan bertukang. Sistem ini kurikulumnya masih sangat umum tidak secara jelas dan terperinci. %etapi, yang jelas semua pelajaran tersebut telah mencakup segala aspek kebutuhan santri dalam sehari semalam. -urikulum yang berkaitan dengan materi pengajian berkisar pada ilmuilmu agama dengan segala bidangnya seperti disebut sebelumnya. -endati demikian, tidak berarti ilmu-ilmu keislaman yang diajarkan di pesantren-pesantren sama dan seragam. Pada umumnya, setiap pesantren mempunyai penekanan atau ciri tersendiri dalam hal-hal ilmu yang diberikan. Oleh karena itu, sulit bahkan mustahil menyamaratakan sistem dan kurikulum pesantren seperti yang pernah diusulkan. +alam sistem pendidikan pesantren, Salah satu ciri tradisi pesantren yang masih kuat dipertahankan di sebagian besar pesantren adalah pengajian kitab sala*. -itab sala* yang lebih dikenal di kalangan luar pesantren dengan sebutan kitab kuning, merupakan kitab-kitab yang disusun para sarjana slam abad pertengahan. -itab-kitab tersebut dalam konteks penyusunan dan awal penyebarluasannya merupakan karya intelektual yang tidak ternilai harganya, dan hanya mungkin disusun oleh ulama jenius dalam tradisi keilmuan dan kebudayaan yang tinggi pada jamannya.

179

si yang disajikan kitab kuning hampir selalu terdiri dari dua komponen, yaitu. ,. )atan &. Syarah )atan adalah isi inti yang akan dikupas oleh syarah. +alam lay out-nya, matan diletakkan di luar garis segi empat yang mengelilingi syarah. Hiri lain penjilidan kitab-kitab cetakan lama biasanya dengan sistem korasan 0karasan/, lembaran-lembarannya dapat dipisah-pisahkan sehingga lebih memudahkan pembaca untuk menelaahnya. Apabila kita menengok media berita surat kabar masa kini adalah menganut sistem korasan. +i kalangan masyarakat, kedudukan kitab kuning saling melengkapi dengan kedudukan -iai. -itab kuning merupakan kodi*ikasi nilai-nilai yang dianut masyarakat pesantren, sementara -iai adalah personi*ikasi yang utuh dari sistem yang dianut tadi. Sistem pendidikan di pesantren pun memiliki watak mandiri, bila dilihat secara keseluruhan bermula dari pengajaran sorogan, di mana seorang -iai mengajar santrinya yang masih berjumlah sedikit secara bergilir santri per santri. Pada gilirannya murid mengulangi dan menerjemahkan kata demi kata sepersis mungkin seperti apa yang diungkapkan oleh gurunya. Sistem penerjemahan dibuat sedemikian rupa agar murid mudah mengetahui baik arti maupun *ungsi kata dalam rangkaian kalimat Arab. Sistem tersebut, murid diwajibkan menguasai cara pembacaan dan terjemahan secara tepat, dan hanya boleh menerima tambahan pelajaran bila telah berulang-ulang mendalami

180

pelajaran sebelumnya. Sistem sorogan inilah yang dianggap *ase tersulit dari sistem keseluruhan pengajaran di pesantren karena di sana menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan disiplin pribadi dari murid itu sendiri. Pengajian sorogan lalu diikuti pengajian weton, seorang -iai duduk di lantai masjid atau beranda rumahnya sendiri membacakan dan menerangkan teks-teks keagamaan dengan dikerumuni oleh santri-santri yang mendengarkan dan mencatat uraiannya itu. Pengajian sorogan masih diteruskan dengan memberi wewenang kepada guru-guru untuk melaksanakannya di bilik masing-masing. +emikian pula lambat laun pengajian weton diwakilkan kepada pengganti 0badal/ sehingga -iai hanya memberikan pengajian weton dengan teks-teks utama. Selain kedua metode tersebut, )astuhu menyebut hapalan dan hala(ah. +alam perkembangannya sistem madrasah dan klasikal diterapkan untuk mempermudah proses pembelajaran sebagai pengembangan dan pembaruan pengajian model sorogan dan weton. )etode sorogan, diduga sangat kuat merupakan tradisi pesantren, mengingat sistem pengajaran di pesantren memang secara keseluruhan. Hal ini lagi-lagi menunjukkan ciri khas tradisionalnya dengan mempertahankan warisan masa lalu yang cukup jauh. Namun demikian, bukan berarti hanya metode sorogan saja yang dipergunakan di kalangan pesantren tradisional, melainkan boleh jadi dipergunakan pula metode yang lain misalnya weton atau bandongan, bahkan pengajaran klasikal 0madrasi/. Hanya saja, yang disebutkan terakhir tidak bisa dibayangkan pelaksanaannya seperti yang berlaku di madrasah atau sekolah umum karena cukup banyak segi-segi yang membedakannya.

181

stilah weton berasal dari bahasa 1awa yang berarti waktu. +isebut demikian karena pengajian model ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu, biasanya sesudah mengerjakan shalat *ardlu, dilakukan seperti kuliah terbuka yang diikuti para santri. -emudian -iai membaca, menerjemahkan, menerangkan, sekaligus mengulas kitab-kitab sala* yang menjadi acuan. %ermasuk dalam pengertian weton adalah hala(ah. Sistem sorogan, para santri maju satu per satu untuk membaca dan menguraikan isi kitab di hadapan guru atau -iai. Selain dua sistem tersebut 0weton, sorogan/, pesantren juga kerap menggunakan sistem musyawarah. )odel ini bersi*at dialogis sehingga umumnya hanya diikuti oleh santri senior. 9erdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengajaran yang dilaksanakan di pesantren, terdiri dari beberapa metode, yaitu. ,. )etode sorogan &. )etode weton 0bandongan/ '. )etode hapalan D. )etode hala(oh E. )etode madrasati>klasikal ?. )etode musyawarah>dialog

182

183

BAB 4II
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DALAM KELUARGA A. Pengertian Pendidikan Kel!arga Pengertian pendidikan dalam arti teoritik *iloso*is adalah pemikiran manusia terhadap masalah-masalah kependidikan untuk memecahkan dan menyusun teori-teori baru dengan mendasarkan pada pemikiran normati*, spekulati*, rasional empirik, nasional *iloso*is, maupun historis *iloso*ik. Pendidikan dalam arti praktis adalah suatu proses pemindahan pengetahuan ataupun pengembanganpengembangan potensi-potensi yang dimiliki subyek didik untuk mencapai perkembangan secara optimal serta membudayakan manusia melalui proses trans*ormasi nilai-nilai utama. +alam "ndang-"ndang Sistem Pendidikan Nasional 0""SPN, bab pasal ,/ pendidikan diartikan sebagai. 5usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, bagi perannya dimasa yang akan datang5. Bang dimaksud dengan Pendidikan -eluarga adalah pendidikan yang harus dilaksanakan dalam keluarga oleh orang tua kepada dirinya sendiri, anggota keluarga yang lain dan kepada anak-anaknya. Pendidikan keluarga dapat diartikan sebagai tindakan dan upaya yang dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik utama dalam bentuk bantuan, bimbingan, penyuluhan dan pengajaran kepada dirinya sendiri, anggota keluarga lain dan kepada anakanaknya, sesuai dengan potensi mereka masing-masing, dengan jalan memberikan pengaruh baik melalui pergaulan

184

antar mereka. Sehingga anggota keluarga dan anak yang bersangkutan kelak dapat hidup mandiri yang bertanggung jawab dan ia dapat dipertanggung jawabkan dalam lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku dan agama yang dianutnya. 9. T!(!an Pendidikan, .!ngsi dan R!ang Lingk!& Pendidikan Kel!arg ,. %ujuan Pendidikan -eluarga %ujuan pendidikan secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusian sebagai makhluk Allah S$% agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dari beribadah kepada-Nya. %ujuan pendidikan keluarga adalah memelihara, melindungi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. -eluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang utama dikenal oleh anak sehingga disebut lingkungan pendidikan utama. Proses pendidikan awal di mulai sejak dalam kandungan. Fatar belakang sosial ekonomi dan budaya keluarga, keharmonisan hubungan antar anggota keluarga, intensitas hubungan anak dengan orang tua akan sangat mempengaruhi sikap dan perilaku anak. -eberhasilan anak di sekolah secara empirik sangat dipengaruhi oleh besarnya dukungan orang tua dan keluarga dalam membimbing anak. &. Aungsi Pendidikan -eluarga Adapun *ungsi pendidikan keluarga adalah .

185

a. Aungsi edukati* adalah yang mengarahkan keluarga sebagai wahana pendidikan pertama dan utama bagi anak-anaknya agar dapat menjadi manusia yang sehat, tangguh, maju dan mandiri sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan yang semakin tinggi. b. Aungsi sosialisasi anak adalah keluarga memiliki tugas untuk mengantarkan dan membimbing anak agar dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial 0masyarakat/, sehingga kehadirannya akan diterima oleh masyarakat luas. c. Aungsi proteksi 0perlindungan/ adalah keluarga ber*ungsi sebagai wahana atau tempat memperoleh rasa nyaman, damai dan tentram seluruh anggota keluarganya. d. Aungsi a*eksi 0perasaan/ keluarga sebagai wahana untuk menumbuhkan dan membina rasa cinta dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. e. Aungsi religius keluarga sebagai wahana pembangunan insan-insan beriman dan bertakwa kepada %uhan Bang )aha 2sa, bermoral, berahlak dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agamanya. *. Aungsi ekonomi adalah keluarga sebagai wahana pemenuhan kebutuhan ekonomi *isik dan materil yang sekaligus mendidik keluarga untuk hidup e*isien, ekonomis dan rasional. g. Aungsi rekreasi, keluarga harus menjadi lingkungan yang nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat dan penuh semangat.

186

h. Aungsi biologis, keluarga sebagai wahana menyalurkan kebutuhan reproduksi sehat bagi semua anggota keluarganya. #uang Fingkup Pendidikan -eluarga

187

"ntuk mengetahui ruang lingkup pendidikan keluarga dapat diketahui dari jawaban pertanyaan 4sampai berapa jumlah tanggung jawab keluarga dalam mendidik anakJ5 tampaknya ruang lingkup tidak terbatas. Sejak anak dalam kandungan, orang tua sudah bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan perkembangan anak. %anggung jawab orang tua terhadap perkembangan dan pendidikan anaknya tampaknya lebih berpangkal pada tanggung jawab instingti* dan moral. +an akan bertambah ringan, apabila anak sudah mampu berdiri sendiri karena pada akhirnya orang tua harus 4melepaskan4 anaknya, supaya mampu berdiri dan tidak lagi tergantung kepada orang tuanya. H. Pentingn-a Pendidikan Dala Kel!arga "rgensi dan strateginya penguatan institusi keluarga sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia. Brean .ren'renner dalam 0ya"rani 567782 mengemukakan bahwa sejak dulu keluarga menjadi wahana pembentukan karakter dan keterampilan dasar manusia. 9ahkan Brenner dan 9%!ts menjabarkan lebih luas bahwa keluarga yang tangguh bersama lembaga keagamaan dan politik akan menjadi pilar penyangga terbentuknya $iIil s%$iety. 9etapa pentingnya pendidikan keluarga bagi anak-anak yang sedang berkembang. Pentingnya pembentukan sumber daya manusia berbasis keluarga juga bisa dilihat dari konsep inIestment in $hildren memahami perlunya penguatan keluarga sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia dari sudut pandang orientasi nilai dan perkembangan daya nalar anak.

188

189

+.

Strategi Pendidikan Kel!arga Pendekatan pendidikan keluarga adalah secara terpadu, seimbang antara pendekatan end%gen%us

0menimbulkan dari dalam/ dan $%nditi%ning 0pembisaan, mempengaruhi dari luar/ serta enf%r$ement 0pemaksaan/. Anak-anak dalam keluarga sangat kuat proses identi*ikasinya kepada orang tua dalam berbagai tingkah laku, cara ber*ikir dan cara menyikapi tentang suatu keadaan. +i samping *aktor keteladanan, *aktor pembiasaan yang didasarkan atas cinta kasih merupakan sarana>alat pendidikan yang besar pengaruhnya bagi pembentukan budi pekerti dan moral. +i dalam keluarga yang religius terjadi interaksi interpersonal yang bernilai sosial edukati* dan religius. +an pendidikan agama itu perlu disesuaikan dengan tara* kematangan anak, tingkat penalaran, emosi, bakat, pengetahuan dan pengalamannya. Orang tua yang e*ekti* dalam proses pendidikan ditentukan oleh kemampuannya dalam membimbing dan mengarahkan serta memecahkan persoalan-persoalan secara demokratis. Strategi lain dalam mengembangkan pendidikan dalam keluarga adalah dengan konsep tumbuh kembang anak yang pertumbuhan *isik dan otak serta perkembangan motorik, mental, sosio-emosional dan perkembangan moral spiritual. Ada ' konsep penting yang mencakup akti:itas yakni pola asuh, pola asah dan pola asih.

190

Strategi yang dapat digunakan oleg orang untuk mengembangkan moral dan keterampilannya, yaitu . a. 9antulah anak untuk menemukan sendiri tujuan hidupnya. b. 9antulah anak mengembangkan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidupnya. c. 1adilah *igur ideal bagi anak dalam berperilaku. d. 9eri semangat dan gugah hati anak untuk berperilaku terpuji. )enurut P%&%: dkk 58;;<2 orang tua dapat berperan sebagai . a. Ldu$at%r yaitu bisa menciptakan dan menyadari adanya tea$h able m%ment dalam keluarga. b. Aut%rity yaitu bisa mengembangkan batas-batas normati*. c. Juide yaitu bisa share y%ur s"ills kepada anak-anak. d. G%nsel%r yaitu mampu memberi dukungan pada anak ketika mengalami dilema moral. 2. Jenis)Jenis Pendidikan Dala Kel!arga

1enis-jenis pendidikan yang perlu diberikan pada anak. +alam keluarga diberikan bermacam-macam kemampuan jika diperhatikan kegiatan di dalam rumah tangga maka terjadi trans*ormasi nilai-nilai yang beraneka ragam. Anak laki-laki bersama-sama ayahnya mencuci sepeda motor, memperbaiki sesuatu di rumah, ia bersamasama bersembahyang dengan ayahnya di rumah atau di masjid. Anak putri bersama ibu membantu memasak, mengatur tempat tidur, menyapu dan sebagainya. Aenomena kehidupan ini dapat dilihat sebagai suatu proses

191

kegiatan mendidik. +i sini terjadi usaha ayah atau ibu untuk membawa anaknya ke dalam lingkungan 0N. +riyarkara S.B/, orang dewasa ingin membawa ke dalarn dunia nilai. Nilai ada bermacam-macam, +riyarkara S.B. yang dikutip dalam Pengasuh 9asis 0,;=3/, 0,/ nilai :ital, 0&/ nilai estetik, 0'/ nilai kebenaran dan 0D/ nilai moral Anton Sukarno 0,;=?/ membagi nilai menjadi 0,/ nilai material, 0&/ nilai :ital, dan 0'/ nilai rohaniah yang terdiri dari nilai kebenaran, nilai moral, nilai keindahan dan nilai religius. +ari dua pendapat tersebut tidak terdapat perbedaan. Nilai material menurut +riyarkara termasuk nilai :ital. Nilai material berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan jasmani, seperti pakaian, bermacam-macam perhiasan, kendaraan, rumah dan sebagainya. Nilai :ital semua barang yang dapat memenuhi kebutuhan hidup kejasmaniah , umpama beras, ketela, buah-buahan, daging, sayur-sayuran, air dan sebagainya. )enurut +riyarkara SB.nilai :ital semua yang dapat menyelenggarakan, mempertahankan dan memperkembangkan hidup manusia menurut aspek kejasmanian disebkan nilai :ital. %ermasuk golongan nilai :ital ini adalah perumahan, pakaian, obat-obatan dan sebagainya. 1adi +riyarkara menggabungkan antara nilai material dan nilai :ital. Nilai-nilai yang menyebabkan seseorang dapat merasakan bahagian dengan mengalami barang-barang yang bagus dan indah disebut nilai estetika atau nilai keindahan. Oleh karena itu orang menciptakan berbagai macam nilai keindahan. Oleh karena itu orang menciptakan berbagai macam nilai keindahan. 9aju tidak sekedar untuk memenuhi tuntutan nilai material atau alat :ital, akan tetapi pakaian dibuat sedemikian rupa sehingga pakaian itu memberikan rasa indah bagi yang memakainya.

192

Nilai kebenaran. +alam kehidupan sehari-hari dapat kita ketahui setiap orang ingin mengetahui dan mengerti tentang sesuatu hal baik yang bersumber dari dalam dirinya maupun hal-hal yang diluar dirinya. Orang akan merasa senang jika dikatakan mengerti sesuatu hal, sebab orang mengerti sesuatu disebut pintar. +ia akan merasa susah jika dikatakan tidak mengerti sesuatu hal, sebab ia dikatakan bodoh. +an kenyataan ini dapat kita ketahui bahwa orang itu mengejar suatu nilai. +alam 8aman sekarang nilai ini berkembang dalam bermacam-macam ilmu pengetahuan, sistem *ilsa*at, teknologi dan sebagainya. Setiap orang akan mengejar ini semua, maka ia mengejar suatu nilai kebenaran. Nilai kebenaran berkaitan dengan berpikir logis manusia. Sesuatu itu bernilai kebenaran jika dipandang dari akal suatu hal itu benar. 1ika seseorang dalam memecahkan suatu persoalan yang dihadapi maka ia merasa puas, sebab ia telah menemukan kebenaran terhadap sesuatu yang tadinya merupakan kesulitan tadi. Nilai-nilai moral. )anusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. N. +riyarkara S.B. menjelaskan bahwa untuk perkembangan manusia, manusia itu harus melaksanakan hukum-hukum yang melekat pada diri manusia sebagai manusia 0Pengasuh )ajalah 9asis, ,;=3, p.,,3/. Hukum-hukum ini disebut hukum moral atau kesusilaan. )enurut hukum moral manusia itu harus melaksanakan suatu kewajiban, harus cinta sejati kepada sesama, meluhurkan martabat dan derajat manusia. Hukum moral dan kebebasan adalah dua hal yang melekat pada diri manusia. +engan hukum moral manusia terikat, tetapi manusia bebas untuk melaksanakan. Oleh karena itu manusia itu bebas tapi terikat.

193

manusia itu bebas tapi bertanggung jawab. Nilai-nilai moral atau riilai susila berkaitan dengan perilaku yang baik dan buruk. )anusia harus b\rbuat baik dan menjauhi yang buruk.

194

Nilai religius atau nilai keagamaan. Nilai religius merupakan mani*estasi dari manusia sebagai makhluk %uhan. )anusia sebagai makhluk %uhan dapat mengalami dan merasakan suatu keharusan di dalam dirinya untuk mengakui bahwa adanya bukan adanya sendiri, tetapi adanya karena diadakan oleh Bang )aha Pencipta. )anusia mengakui suatu realitas bahwa dia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Oleh karena itu ia dapat disebut makhluk %uhan yang harus taat dan taklim kepada-Nya. +nyarkara SB. menga takan bahwa nilai keagamaan merupakan *ondasi dari nilai-nilai moral. )anusia tidak bisa sempuma sebagai manusia, jika ia tidak sempurna sebagai makhluk %uhan. Sikap adil terhadap sesama, berkasih sayang menjunjung tinggi manusia tidak mungkin terjadi jika tidak didasarkan pada pengakuannya terhadap %uhan Bang )aha 2sa. Nilai moral dan nilai agama ini merupakan tuntutan dari dalam diri manusia. +alam keluarga terjadi trans*ormasi nilai-nilai. Seluruh nilai-nilai tersebut telah ditrans*ormasikan ke dalam diri anak oleh orang tua. Oleh karena itu segala jenis pendidikan telah dilaksanakan dalam keluarga. Sudardjo Adiwikarta 0,;==, p.??/ menyatakan bahwa di semua lingkungan pendidikan semua aspek mendapat tempat. Seperti telah dijelaskan di muka, kita mengenal tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, llngkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Semua lingkungan pendidikan ini telah menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan aspek kogniti*, aspek a*ekti* dan aspek psikomotor. 9erhubungan dengan pernyataan ini maka Sudardjo Adiwikarta menyatakan bahwa pernyataan ini adalah tidak benar jika dikatakan bahwa segi a*ekti* dikembangkan di dalarn keluarga, segi kogniti* di sekolah dan segi motorik di masyarakat. 1uga

195

tidak benar kalau dikatakan bahwa pendidikan di rumah dilandasi emosional dan pendidikan di sekolah dilandasi rasiorial, di masyarakat segi kepraktisan. Pendidikan dalam keluarga memang telah memberikan segala jenis pendidikan, akan tetapi untuk ini pendidikan yang diberikan hanyalah dasar-dasarnya saja. Oleh karena itu Sikun Pribadi menyatakan bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama bagi perkembangan anak. Pendidikan yang pertama merupakan pondasi bagi pendidikan selanjujtnya 0Sikun Pribadi, ,;=,, p.?</. Semua jenis pendidikan masih dikembangkan dan disempurnakan di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. +an akhirnya hanya pendidikan moral dan religius saja yang bertahan di lingkungan di rumah. Sudardjo Adiwikarta menjelaskan lebih lanjut bahwa di dalam keluarga telah dipelajari pengetahuan dasar, keterampilan, aspek-aspek kerohanian serta kepribadian dasar yang dapat dikembangkan lebih jauh dalam lingkungan sekolah dan lingkungan kerja dan dalam lingkungan hidup lain dalam masyarakat. +alam keluargalah anak-anak mulai berkenalan dengan orang lain dan benda-benda. +i sini pula ia mulai mempelajari cara-cara dan aturan berbuat dan berperilaku sesuai dengan norma sosial yang dianut masya rakat sekitarnya. 1uga diawali disini belajar berbahasa yang meliputi berbagai seginya seperti pengenalan kata, penyusunan kalimat, sopan santun berbahasa, yang kesemuanya merupakan segi kehidupan paling penting dalam kehidupan masyarakat. Sosialisasi dalam berbagai segi kehidupan dipelajari dalam keluarga. %entu hasilnya akan sangat tergantung kepada berbagai karakteristik keluarga tempat anak itu diasuh dan dibesarkan.

196

197

BAB 4III
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DALAM KELUARGA A. Te%ri Pendidikan Anak Prenatal Men!r!t Isla ,. Pengertian Pendidikan Anak Pranatal a. Pendidikkan Pendidikan, 0bahasa Arab/ mengandung tiga arti, yaitu tarbiyah, ta6lim, dan ta6dib. %arbiyah sendiri mengandung empat unsur yaitu Pertama, memelihara pertumbuhan. -edua, mengembangkan potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka ragam 0termasuk akal-budinya/. -etiga, mengarahkan *itra dan potensi manusia menuju kesempurnaannya. -eempat, melaksanakan secara bertahap dengan irama perkembangan anak. Sementara ta6lim dalam pengertian lain, lebih bersi*at pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan. Adapun arti ta6dib lebih tertuju pada penyempurnaan akhla( 0budi pekerti/. b. Prenatal Prenatal, secara etimologi berasal dari kata pre yang berarti sebelum dan natal berarti lahir, jadi berarti sebelum melahirkan atau keadaan sebelum kelahiran. )akan apabila kata prenatal dihubungkan dengan kata pendidikan, yaitu pendidikan prenatal berarti pendidikan anak dalam kandungan, agar anak terdidik oleh orang tuanya sejak dalam kandungan.D3
40 htt7,88mtsdarululums%mara!1.9l)1s7)t./)m8201180587r)7)sal-s&ri7si-7%!didi&a!-7ra!atal.html

198

199

&. Dasar dan T!(!an Pendidikan Prenatal dala a. +asar Pendidikan Prenatal dalam slam

Isla

+alam slam terdapat keharusan orang tua untuk selalu menjaga dan mendidik anak-anak mereka, memberikan pendidikan kepada anak merupakan tanggung jawab mendasar sebagai orang tua. Airman Allah. 4Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu@ penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.5 Pada periode prenatal telah diyakini sekaligus dibuktikan dengan adanya *akta empiris dan llahiah bahwa terdapat suatu kondisi khas dalam pertumbuhan bayi pralahir, yaitu adanya proses kemajuan potensi instrumen jasmani dan rohani. -ondisi yang khas ini sudah dimulai tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga, ketika stimulasi otak dan latihan intelektual untuk bayi dalam kandungan dilakukan, ia sudah potensial dapat menerima stimulasi atau sensasi yang diberikan orang tua.

200

b. Prinsip dasar pendidikan pralahir Ada delapan prinsip dasar yang membentuk *ondasi *iloso*is dan prosedur pendidikan pralahir. )emahami prinsip-prinsip tersebut akan membantu orang tua memaksimalkan potensi bayi untuk belajar. Adapun prinsipprinsip tersebut yaitu. ,/ Prinsip kerjasama Permainan-permainan belajar dan latihan-latihan stimulasi membantu orang tua dan anggota keluarga lain bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan bayi sebelum ia dilahirkan sehingga mereka akan mengetahui bagaimana bekerja setelah bayi lahir. &/ Prinsip ikatan cinta pralahir Fatihan-latihan pendidikan pralahir membantu mempersiapkan orang tua untuk menerima bayi. +r 1ames $ Prescot melaporkan bahwa stimulasi gerakan dan sentuhan, membantu bayi belajar memberi dan menerima kasih sayang. '/ Prinsip stimulasi pralahir Seorang bayi belajar dari stimulasi, latihan-latihan pendidikan pralahir memberikan stimulasi sistematis bagi otak dan perkembangan syara* bayi sebelum dilahirkan. Semakin banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa, kegiatan semacam itu membantu otak bayi menjadi lebih e*isien dan menambah kapasitas belajar setelah ia dilahirkan. )asa pertumbuhan maksimal otak bayi terjadi sebelum kelahiran sampai ia berusia kira-kira dua tahun.

201

202

D/ Prinsip kesadaran pralahir Fatihan-latihan pendidikan pralahir memiliki potensi mengajarkan bayi untuk menyadari bahwa tindakannya mempunyai e*ek. Permainan bayi menendang misalnya, ketika dia menendang perut ibu disuatu tempat, tangan ibu dianjurkan menekan ditempat yang sama. -enyataan bahwa bentuk stimulasi lingkungan ini dapat diajarkan sebelum kelahiran mempunyai potensi besar mempercepat bayi belajar tentang sebab-akibat sebelum ia dilahirkan. E/ Prinsip kecerdasan -ecerdasan berkembang dari rasa tertarik padahal yang terjadi dan mengapa terjadi. Progam pendidikan pra lahir mencakup pelatihan-pelatihan untuk menarik minat bayi yang sedang berkembang terhadap sensasi dan urutan yang dapat dipahami sebelum dilahirkan. Setelah lahir bayi perlu perhatian, artinya ia mulai mengembangkan kecerdasannya. ?/ Prinsip mengembangkan kebiasaan N kebiasan baik )engembangkan kebiasan-kebiasaan baik seperti berbicara dengan jelas, mengharapkan bayi menanggapi dan mengulang latihan pendidikan pralahir dengan perasaan senang. -ebiasaan ini dengan mudah akan diteruskan setelah bayi lahir. </ Prinsip melibatkan kakak- kakak sang bayi

203

+engan ikut serta dalam ikut latihan-latihan pendidikan pralahir anak yang lain akan merasa penting dan tidak diabaikan. )ereka belajar berharap bahwa adik bayi akan belajar dari mereka, anak- anak akan merasa yakin bahwa posisi mereka dalam keluarga aman, sekalipun waktu ayah dan ibu untuk mereka berkurang.

204

=/ Prinsip peran penting ayah dalam masa kehamilan Hubungan baik antara ayah dan bayi sangat berkaitan dengan perkembangan sosial anak, karena banyak latihan pendidkan pra lahir dapat dilakukan dengan mudah oleh ayah, dan sang bayi akan menanggapi nada dalam suara ayah. '. 9ara Mendidik Anak Prenatal Hara mendidik anak dalam kandungan 0Prenatal/ secara slami dapat dilakukan dengan berbagai cara. 9erikut adalah metode pendidikan anak semenjak dalam kandungan dan diantaranya yaitu dengan. a. )embacakan Al-CurGan. )etode mendidik anak semenjak dalam kandungan selanjutnya adalah dengan memperdengarkan tilawati Al-CurGan. +iharapkan dengan anak bayi yang masih dalam kandungan dibiasakan oleh orang tuanya untuk mendengarkan tilawah CurGan karena banyak man*aat dari mendenagrkan Al-CurGan ini. -ita ketahui *ungsi pertama yang paling banyak digunakan janin dalam kandungan adalah *ungsi pendengarannya maka kita optimalkan *ungsi pendengaran janin untuk terbiasa mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-CurGan. Selain itu dengan kita membiasakan bayi dalam kandungan memperdengarkan Al-CurGan maka ketika sang anak memasuki masa kanak-kanak ia akan lebih mudah dalam mengha*al al-CurGan. b. )embacakan +oa. Ada berbagai cara metoda doa serta doa-doa agar mendapatkan anak sholeh yang diajarkan oleh Nabi dan juga orang-orang Sholeh dahulu yang bisa kita pelajari dan dipraktekkan. Ada +oa

205

Nabi Lakariya yaitu yang tercantum dalam Al-CurGan surat Ali mran. '= yang artinya .UBa %uhanku, berilah aku dari sisi 2ngkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya 2ngkau )aha Pendengar +oa.0CS. Ali mran 0'/@'=/. -ata anak yang baik mengandung makna jadikanlah anak kami yang shaleh, berakhla( mulia, dan beradab agar sempurna nikmat dunia dan akheratnya. Ada juga doa Nabi brahim yang tercantum dalam AlCurGan surat As Shaa*aat .,33 dan An Nahl. <=. c. )engajak 9erbicara. ndera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke = dan selesai pembentukan pada minggu ke &D. ndera pendengaran ini juga dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik. 1anin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus. Selain itu janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat. "ntuk itu mengajak janin berbicara dengan mengelus-elus peut terutama saat organ pendengaran mulai ber*ungsi baik. -etika sang ibu mau berwudhu maka ajaklah pula sang janin berbicara dengan cara UAdik, ibu mau berwudhu karena wudhu adalah satu cara sebelum menjalankan sholat dan sholat adalah kewajiban tiap muslim untuk beribadah kepada Allah, Sang Pencipta Alam Semesta yang menciptakan segala kehidupan dunia ini termasuk ayah ibu dan juga adikU +an biasanya respon janin dengan tendangan ke arah perut sang ibu. d. )enjaga Perilaku. )enjaga perilaku sangat penting dan dibutuhkan ketika masa kehamilan. -arena akhlak orang tua sangat berpengaruh terhadap akhlak anak-anaknya kelak, terutama ibu hamil. )ulai dari sikap,

206

ucapan hingga perilaku. )enghindari hal-hal yang kurang baik tidak hanya ditekankan dalam masa kehamilan saja, namun juga sampai anak dewasa. Sebab orang tua memegang peranan yang penting dalam menanamkan perilaku dan adab serta akhlak yang baik kepada anak-anaknya. 1ika orang tua berperilaku baik maka diharapkan sang anak juga meniru serta mencontoh perilaku baik dari orang tuanya.D, D. Materi Pendidikan Prenatal dala Isla )ateri yang diberikan kepada janin menurut "bes Nur slam harus disesuaikan dengan usia kehamilan. )ateri yang akan diberikan diantaranya@ )ateri itu akan dijabarkan sebagai berikut. a. +o6a +ari segi ijtihad syar6i berdoa hukumnya sunah, tetapi dari ijtihad tarbawi 0pendidikan/ didapat kesimpulan bahwa mendoakan anak itu hukumnya wajib. Hal ini dikarenakan mendoakan anak dari segi tarbawi adalah wajib, sedangkan mendidik anak hukumnya wajib, oleh karena itu mendoakan anak hukumnya wajib. 9edoa secara tulus berarti menyadari keterbatasan, kekurangan dan keterbedayaan diri kita dihadapan Allah. +isisi lain kita mengetahui kemahakayaan dan kekuasaan Allah, dan merasa yakin akan ketergantungan kepadanya. +oa memungkinkan berbagai perubahan kearah yang lebih baik terjadi pada diri kita dengan sebab yang lebih bersi*at *ertikal 0kehendak dan campur tangan llahi/ secara langsung, meskipun sering kali tidak didukung oleh sebab yang bersi*at horisontal 0 upaya manusia yang kita lakukan/.
41 htt7,88islamisasiilmu7%!1%tahua!al-attas.9l)1s7)t./)m8201180187%!didi&a!-islam-9a1i-a!a&-dalam.html

207

208

Adapun isi do6a yang akan dimohonkan untuk anak dalam kandungan 0dan yang sudah lahir/ tentu saja bisa berbeda kata atau kalimatnya, tetapi bersamaan isinya. -ata atau kalmat tersebut bisa dari bahasa arab, seperti dari al-(uran ataupun hadis #asulullah dan bisa juga diucapkan dalam bahasa sendiri dengan keyakinan bahwa Allah )aha %ahu. b. Praktek ibadah shalat badah shalat adalah ibadah mahdah. Ada dua jenis ibadah yaitu wajib dan sunah. -eduanya bisa dijadikan materi pelajaran pokok bagi anak dalam kandungan. Praktek ibadah ini hanya dilakukan pada saat bayi sudah nyata yaitu saat periode *etus atau mudghah hingga kelahiran. Anak dalam kandungan direspon untuk melakukan praktek ibadah, agar ia terbiasa atau terlatih pada kondisi psikologis 0nuansa/ lingkungan yang akti* dan sensiti* serta gemar pada amaliah ibadah yang wajib dan sunah. Serta melatih gerakan biologis 0akti:itas jasmaniah/ pada tingkat ketrampilan maksimal dalam ibadah. c. 9ahasa 9ahasa merupakan salah satu media untuk berkomunikasi, berinteraksi dan bersosilisasi antara seseorang atau kelompok dengan yang lainnya. 9ahkan dengan bahasa, manusia dapat melakukan sosialisasi, eksistensi dirinya ketingkat peradaban yang tinggi. Allah mengajarkan Nabi Adam a.s materi yang pertama adalah bahasa. 9elajar bahasa bagi anak dalam kandungan adalah belajar konsep kata-kata sederhana dan mudah diterima. oleh karenanya, katakata yang dapat diterima oleh anak dalam kandungan hanya kata-kata utama, yang memiliki

209

konsekuensi *enomenologis sebagai mana yang dialami dan dipahaminya, bukan kata-kata tanpa sadar dan tidak ada konsekuensi *enomenologis. -ata N kata utama itu meliputi dua puluh enam kata yang diasosiasikan dengan sensasi yang diperlukan. ,/ -ata N kata yang berhubungan dengan sentuhan. tepuk, usap, tekan, guncang, belai, ketuk. &/ -ata N kata yang mengambarkan gerakan. berdiri, duduk, ayun, goyang. '/ kata yang mengungkapkan suara. musik, keras, bising. D/ -ata yang mengungkapkan bunyi dan sensasi yang diasosiasikan. batuk, bersin, cegukan, tangis, tawa. E/ -ata yang mengungkapkan sensasi sensual. terang, gelap. ?/ -ata yang mengungkapkan sensasi termal yang mulai dikenali banyi pada akhir kehamilan dingin, panas. </ -ata N kata yang mengungkapkan gerakan N gerakan yang dilakukan bayi, yang dapat dirasakan. tendang, dorong, putar. =/ )engajari bayi lawan kata dengan menggunakan kata tidak didepan sebagian kata utama. d. Al(ur6an dan Hadist Anak dalam kandungan direspon untuk mendengarkan bacaan al-(uran agar ia terbina dan terlatih pada kondisi suasana keislaman atau bersi*at (ur6ani agar timbul kecintaan pada al(ur6an dan hadis 0ajaran slam/. )enurut )astuhu bahwa dalam keluarga slam, pada umumnya kedua orang tua calon bayi dianjurkan untuk sering

210

membaca surat yusu* yang terkenal dengan cerita keistimewaan nabi yusu*, baik *isik maupun mentalnya, yakni cerdas, sabar, jujur, dan memiliki bakat kepemimpinan yang tinggi, hal itu merupakan do6a dan sugesti.

211

e. Akhla( 0moralitas/ Pemberian pendidikan akhla( kepada anak dalam kandungan dapat dilakukan dengan cara melalui segala akti:itas yang dilakukan oleh orang tua dalam menjalankan hubungan timbal-balik antara ibu dan orang yang ada disekitarnya 0lingkungan/, dengan menjaga dan mempertahankan untuk tetap berakhlak baik. Hal ini akan akan memberikan pengaruh yang besar pada sisi mental dan kepribadian sibayi dalam kandungan. *. Akidah dan tauhid Sistem pendidikan dalam kandungan mempunyai corak relegius yang ber*ungsi untuk kemakmuran janin dalam kandungan hanya dapat dilakukan dengan prinsip relegius tersebut, karena pada dasarnya anak dilahirkan menempati *itrah keimanan. g. Fagu-lagu slami Fagu-lagu yang bisa diberikan kepada janin berupa lagu-lagu yang berna*askan slami, bisa juga dengan melagukan bacaan al-Curan, salawat, (asidah dan nyanyian-nyanyian yang religius. Hontoh lagu yang slami@ Ba rabbi bil- mustha*a 9alligh ma(ashidana $agh*irlana ma madha Ba wasi6al karami 0dibaca dengan berlagu berulang-ulang/

212

-epribadian dan kecerdasan bayi terbangun melalui transmisi spiritual, intelektual dan moralitasnya. Peningkatan ini bisa ditempuh dengan memperbanyak ibadah, sholat lail, membaca Al(ur6an dan bukubuku, menjaga tutur kata, mengedepankan si*at dermawan dan perilaku terpuji lainnya. E. .akt%r).akt%r -ang Me &engar!"i Perke 'angan Masa Prenatal a. -esehatan ibu Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi penyakit tersebut bersi*at kronis, seperti kencing manis, %9H, radang saluran kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi yang cacat. +emikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia ' bulan disertai dengan gangguan kesehatan pada ibu, seperti in*luen8a, gondok atau cacar, dapat merusak perkembangan janin. 9ahkan apabila ibu hamil terserang campak rubella 0campak jerman/, dapat dipastikan bahwa ?3Q kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. +i samping itu si*ilis juga merupakan penyakit yang sangat membahayakan perkembangan masa prenatal. Selain mempengaruhi organeogenesis, sebagaimana yang diakibatkan oleh campak rubella, si*ilis juga merusak organ setelah organ terbentuk. 9esarnya dampak kesehatan ibu-ibu hamil terhadap perkembangan masa prenatal juga terlihat jelas ketika ibu menderita sindrom kehilangan kekebalan tubuh, yang lebih dikenal dengan A +S. A +S adalah penyebab utama kematian peringkat kedelapan dikalangan anak-anak dari usia , hingga D tahun pada tahun ,;=;. Setidak-tidaknya

213

ada tiga cara ibu yang menderita A +S mengin*eksi anaknya. pertama, selama hamil, melalui ari-ari. -edua, selama melahirkan, melalui kontak dengan darah atau cairan ibu, dan ketiga, setelah melahirkan melalui air susu.

214

b. 7i8i ibu Aaktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa prenatal adalah gi8i ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gi8i ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, :itamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gi8i cenderung cacat. c. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu 9ahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan janin adalah thalidomide. Pada orang dewasa thalidomide tidak berdampak buruk. %etapi, pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. )inuman yang mengandung alkohol juga merupakan 8at lain yang dapat mempengaruhi perkembangan prenatal. $anita pecandu alkohol dan tetap meminumnya selama kehamilannya dalam *rekuensi yang sering, kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan gejala yang disebut 4sindrom alkohol janin5, yaitu sekelompok keabnormalan yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum alkohol selama kehamilan. )enghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan prenatal, kelahiran dan perkembangan pasca lahir. )erokok selama kehamilan dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran,

215

menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran prematur dan sindrom kematian bayi yang tinggi dalam proses kelahiran, serta penyesuaian diri yang buruk. d. -eadaan dan ketegangan emosi ibu -eadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya perna*asan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah kedaerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara. bu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal dibandingkan dengan ibu yang relati* tenang dan aman. 7oncangan emosi diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat *isik. 9. Te%ri Anak Re a(a Men!r!t Isla ,. Pengertian Re a(a Men!r!t Perse/ekti/ Isla #emaja atau biasa disebut pemuda dalam tahap awal memiliki pengertian dalam islam, sudah di jelaskan bahwa remaja adalah tahap awal perkembangan menjadi dewasa setelah *ase anak-anak dengan tanda-tanda baligh. 9aligh merupakan istilah dalam hukum slam yang menunjukkan seseorang telah mencapai kedewasaan. 49aligh5

216

diambil dari kata bahasa Arab yang secara bahasa memiliki arti 4sampai5, maksudnya 4telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan5. +i dalam al-(ur6an sudah di jelakan pada C.S ar-rum ayat ED yang berbunyi . 4Allah, +ialah yang menciptakan kamu dari -eadaan lemah, kemudian +ia menjadikan 0kamu/ sesudah -eadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian +ia menjadikan 0kamu/ sesudah kuat itu lemah 0kembali/ dan beruban. +ia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan +ialah yang )aha mengetahui lagi )aha -uasa.5 +an ada pula pendapat bahwa remaja di tandai dengan baligh adalah pada C.s an-nur ayat E;. 4+an apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, )aka hendaklah mereka meminta i8in, seperti orangorang yang sebelum mereka meminta i8in. +emikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. dan Allah )aha mengetahui lagi )aha 9ijaksana.5

217

&. Pert! '!"an dan Perke 'angan Re a(a Berdasarkan .alsa/a" Pendidikan Isla )enjalani kehidupan remaja merupakan tempoh di mana seseorang indi:idu yang masih muda mempelajari tentang siapa dirinya dan melalui proses pembentukan identiti. slam mendampingi remajanya melalui pendekatan secara hikmah, yakni bijaksana dan berhati-hati bersesuaian dengan *irman Allah0Surah an-Nahl. ,&E/, artinya . 0erulah "e jalan !uhanmu dengan hi"mah dan nasihat yang bai" serta berdebatlah dengan mere"a dengan sebai"-bai"nya. Aalsa*ah Pendidikan slam menggariskan perbagai kaedah dalam membentuk keperibadian remajanya. Hanya dua kaedah yang dilihat memberi impak yang besar terhadap pembentukan remaja muslim akan yaitu melalui -aedah Pengikatan dan -aedah Pengancaman.D& a. -aedah Pengikatan -aedah pengikatan bukanlah suatu kaedah pendidikan slam secara khusus ditujukan kepada golongan remaja, sebaliknya merupakan kesinambungan konsep pendidikan sejak manusia dilahirkan, menjalani 8aman kanak-kanak, melangkah ke alam remaja, dewasa, seterusnya sehingga manusia kembali kepada rahmat Allah S.$.%. Seperti dinyatakan terdahulu, slam melihat tingkat kecerdasan pemikiran dan akal sebagai asas pendekatan pendidikannya. 1ustru, kaedah pengikatan di dalam konteks pendidikan remaja slam tentunya berbeda dengan kaedah pengikatan semasa di 8aman kanak-kanaknya. 9ersesuaian dengan si*at alam remajanya, kemampuan
42 htt7,88ma&alah&itas%mua.9l)1s7)t./)m8200981287%rtum9uha!-da!-7%r&%m9a!1a!-r%ma:a.html;i<zz2l!/!-478

218

menjana pemikiran dan kebolehan membedakan sesuatu menjadikan pendekatan pendidikan yang digunakan turut berbeda. +i peringkat ini, pendekatannya dilihat lebih terarah kepada usaha-usaha memperkukuhkan kaedah pengikatan di 8aman sebelumnya yaitu . ,/ Pengukuhan katan -epercayaan 0A(idah/ Pengukuhan ikatan kepercayaan 0a(idah/ memberi *okus kepada usaha-usaha memantapkan keyakinan dan kepercayaan remaja berhubung rukun-rukun iman serta hakikat kewujudan hari akhirat yang ghaib. Persoalan hakikat keimanan kepada Allah A88awajalla, keimanan kepada para )alaikat, keimanan kepada kitab-kitab Allah, keimanan kepada para #asul Allah, keimanan kepada (hada dan (hadar, keimanan kepada soalan-soalan dua )alaikat 0)ungkar dan Nakir/, keimanan kepada siksa kubur serta keimanan kepada hal ehwal hari akhirat berhubung kebangkitan, hisab, syurga dan neraka merupakan persoalan-persoalan yang wajar diperhalusi bersesuaian dengan tingkat kecerdasan pemikiran dan akal remaja. 9ersumberkan kepada Al-Curan dan Sunnah, slam mendekati remajanya dengan dalil-dalil yang jelas lagi nyata bagi menjawab persoalan-persoalan keimanan seperti *irman Allah0Surah al-%ari(. E-,3/. Artinya. (0etelah mengetahui yang demi"ian), ma"a henda"lah manusia memerhati"an dari apa ia di$ipta3 #a di$ipta dari air(mani) yang meman$ut ("e dalam rahim) yang "eluar dari tulang sulbi lela"i dan tulang dada perempuan. 0esungguhnya Allah 1aha Kuasa untu" mengembali"annya (hidup semula sesudah mati) pada hari didedah"an segala yang terpendam di hati (dari i"ti"ad, niat dan lain-lainnya).

219

1a"a (pada saat itu) tida" ada bagi manusia sebarang "e"uatan (untu" membela diri), dan tida" ada pen%l%ng (yang dapat memberi pert%l%ngan). Pengukuhan ikatan kepercayaan0a(idah/ di dalam diri remaja juga dilihat sebagai pengisian dan jalan keluar kepada kon*lik identiti yang wujud di dalam diri mereka. )elaluinya, remaja bakal bertemu jawaban dan pembuktian kepada persoalan-persoalan yang meruntun jiwanya. Perasaan keimanan yang tajam ini bakal menjadi benteng di dalam diri remaja daripada kepincangan sosial dan keruntuhan moral, malah akan terpancar keperibadian yang luhur, berdiri di atas petunjuk yang benar serta menuju ke arah shiraathilmusta(iim 0jalan yang lurus/. &/ Pengukuhan katan -erohanian slam mendidik remajanya untuk mencipta identiti dan personaliti bermatlamatkan kebahagiaan hidup di dunia dan kesejahteraan di akhirat. )atlamat yang menjadi pengukur kepada makna kebahagian ini meletakkan soal pembentukan akhlak bersesuaian dengan akhlak Al-Curan dan akhlak #asullullah S.A.$ sebagai suatu keutamaan. 9erhubung pendekatan ini, Al- brashy 0,;<?/ menegaskan bahawa 6pendidikan slam membentuk umatnya supaya berakhlak mulia, mendidik roh supaya halus dan sempurna, mengasuh mereka melakukan perkara yang baik, terhormat, membiasakan diri mereka dengan adab-adab yang mulia, kebersihan, kesucian dan keikhlasan serta amalan-amalan yang ber*aedah6. 9agi merealisasikannya, pengukuhan ikatan kerohanian di lihat berperanan besar memantapkan jiwa remaja dengan menerapkan nilai-nilai kesucian hati berteraskan semangat keimanan dan keikhlasan kepada Allah S.$.%.

220

katan kerohanian ini boleh di capai melalui lima pendekatan yaitu ikatan dengan peribadatan, ikatan dengan AlCuran Al--arim, ikatan dengan masjid, ikatan dengan 8ikrullah, ikatan dengan amalan ibadat Nawa*il 0sunnat/ dan ikatan dengan )ura(abah 0mengawas diri/ kepada Allah S.$.%. katan dengan peribadatan ini dimulai dengan ibadat sembahyang lima waktu sehari semalam yang diwajibkan ke atas umat slam seawal usia trans*omasi daripada alam kanak-kanak ke alam remaja sebagaimana sabda #asullullah S.A.$ yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Abu +aud daripada Abdullah bin Amru bin Al-Ash r.a yang bermaksud @ 6Suruhlah anak-anak kamu bersembahyang, apabila mereka mencapai usia tujuh tahun, dan pukullah mereka kerana tidak bersembahyang apabila mereka mencapai usia sepuluh tahun, dan pisahkanlah antara mereka di tempat tidur6. Secara umumnya, pengukuhan ikatan kerohanian merupakan antara keutamaan yang di beri penekanan di dalam *alsa*ah pendidikan slam sebagai peran tindakan dalam menyediakan remajanya yang memiliki keseimbangan dalam mengecapi kebahagiaan hidup di dunia dan kesejahteraan di akhirat. '/ Pengukuhan katan Pemikiran Pertumbuhan dan perkembangan remaja tidak hanya diukur berdasarkan kepada peringkat-peringkat kronologi, psikologi dan sosiologinya, malah turut menyaksikan perkembangan daya *ikir dalam menerima atau menolak sesuatu persoalan yang dihadapkan kepada mereka. Ala:ell 0,;<</ menegaskan bahawa 6pemikiran remaja berbe8a daripada pemikiran kanak-kanak dalam tiga aspek penting iaitu penekanan kepada realiti lawan

221

kemungkinan, menggunakan penakulan sainti*ik dan kemahiran mengkoordinasi idea6. Perkembangan ini menyaksikan remaja mudah menerima apa saja yang diputuskan sebagai baik oleh akal *ikirannya biarpun penerimaan itu boleh membawa kepada kebinasaan. +i usia remaja, slam memperkukuhkan ikatan pemikiran yang telah sedia tersemai seawal alam kanakkanak dengan memperkasakan ikatan pemikirannya terhadap perundangan slam sebagai panduan beragama dan bernegara, pengajaran Al-Curan sebagai perlembagaan dan undang-undang, ilmu-ilmu syariah sebagai dasar dan hukum-hakam, sejarah sebagai sumber ilham dan ikutan, kebudayaan slam sebagai asas pembinaan kemajuan dan ketamadunan dan kaedah dakwah slamiyah sebagai pendorong dan semangat. 9ersi*atkan sesuai sepanjang 8aman, syumul dan sempurna, pendekatan slam melalui ikatan pemikiran ini bakal mencorakkan remajanya dengan kecintaan kepada Allah S.$.%, #asulullah S.A.$ dan slam sebagai agama yang penuh dengan kemuliaan dan membawa kesejahteraan. D/ Pengukuhan katan -emasyarakatan Sebagaimana dibahaskan terdahulu, 8aman remaja merupakan tempoh manusia keluar dari alam kanakkanak menuju kedewasaannya. )elangkah keluar dari alam kanak-kanak menjadikan remaja lebih terdedah kepada akti:iti kemasyarakatan dan merencakkan lagi proses sosialisasinya.

222

Sebagai persediaan menyambut remaja keluar dari alam kanak-kanaknya, slam menyediakan ruang sosialisasi berasaskan tuntutan agama. Pengukuhan ikatan kemasyarakat merupakan jalan terbaik yang dianjurkan oleh slam bagi menyediakan ruang remajanya membina kedewasaan. katan kemasyarakat membawa remaja slam untuk memahami realiti kehidupan dengan suasana kemasyarakatan yang bersih dan baik supaya mereka mampu mengambil sumber kebersihan itu bagi diri mereka, membina kesucian hati, ketetapan iman, ilmu yang berman*aat, akhlak yang mulia, kekuatan jasmani, kesedaran slam dalam pemikiran, jihad yang benar dalam berdakwah, kejernihan yang dipuji Allah S.$.% bagi jiwa mereka dan pendorongan keimanan bagi agama mereka. Pendekatan ini boleh dipraktikkan melalui hubungan remaja dengan seorang mursyid yaitu pembimbing yang berkemampuan membimbingnya ke jalan kebenaran, hubungan remaja dengan ikatan silatur rahim yang baik yaitu menyediakan persekitaran silatur rahim berteraskan keta(waan dan keimanan serta hubungan remaja dengan dakwah dan para pendakwah bagi menyuburkan jiwanya dengan semangat dakwah slamiyah, menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran. E/ Pengukuhan katan #iyadhah )enyadari kepentingan remaja sebagai aset yang cukup bernilai dalam membentuk sa* kepimpinan masa depan, maka slam membangunkan remajanya bukan hanya terarah kepada pembangunan kerohanian semata-mata, malah turut mem*okuskan kepada pembangunan jasmani.

223

Pembangunan ini diimplimentasikan melalui pendekatan pengukuhan ikatan riyadhah bagi memenuhi tuntutan masa lapang remajanya dengan akti:iti-akti:iti jihad, latihan-latihan ketenteraan dan latihan-latihan jasmani serta permainan, agar wujud keseimbangan antara kehendak-kehendak rohani dan keperluan-keperluan jasmaninya. -eseimbangan ini bukan sekadar memenuhi tuntutan agama, tetapi juga merupakan suatu keperluaan dalam menyediakan barisan ketenteraan sebagai benteng menghadapi ancaman musuh-musuh slam. -epentingan ikatan riyadhah ini dapat dilihat melalui sabda #asulullah S.A.$ seperti diriwayatkan oleh )uslim yang bermaksud @ 4Seorang )u6min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada si )u6min yang lemah5. 9ahawasanya #asulullah S.A.$ telah membaca ayat ini 0maksudnya/ dan perlengkapkanlah diri kamu untuk menghadapi mereka sekadar yang terdaya dari kekuatan. -emudian baginda bersabda @ ngatlah, bahawa kekuatan itu dengan melimpar panah] ngatlah, bahawa kekuatan itu dengan melimpar panah]6. 9egitu juga dengan *irman Allah0Surah Al-An*al. ?3/, artinya , ;an leng"ap"an diri "amu untu" menghadapi mere"a dengan apa yang terdaya %leh "amu dari "e"uatan dan dengan pasu"an ber"uda untu" menggentar"an musuh Allah dan musuh "amu. b. -aedah Pengancaman Selain kaedah pengikatan, slam juga membentuk keperibadian remajanya melalui kaedah pengancaman yang juga biasa disebut sebagai peringatan atau amaran. )elalui kaedah ini remaja slam didedahkan dengan

224

amaran-amaran yang termaktub di dalam ayat-ayat Al-Curan dan Sunnah #asulullah S.A.$ bertujuan membina kesadaran dan keimanan remaja sebagai benteng menolak pemikiran orang-orang yang sesat, penyelewengan orang-orang yang tidak mengenal pantang larang dalam kehidupan serta menjauhkan remaja daripada kelompok yang pincang kelakuannya dan melencong perjalanan hidupnya. -aedah ini dijayakan dengan merujuk kepada begitu banyak ayat-ayat Al-Curan dan Sunnah #asulullah S.A.$ dalam memperkatakan tentang perbagai isu yang bertentangan dengan kehendak Allah S.$.% dan ajaran #asulullah S.A.$, antaranya. Airman Allah S.$.%. artinya . Fangan eng"au ada"an bersama Allah itu, tuhan yang lain, supaya eng"au tida" dudu" sebagai terhina dan ter$ela (0urah Al-#sra, --). ;an janganlah "amu bunuh ana"-ana" "amu "erana ta"ut "emis"inan, Kamilah yang memberi mere"a reze"i dan begitu pula "amu. 0esungguhnya pembunuhan mere"a itu adalah suatu "esalahan yang besar (0urah Al#sra, <*). ;an janganlah "amu mende"ati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang "eji (0urah Al#sra, <-. 9egitu juga dengan sabda-sabda #asulullah S.A.$, bermaksud . Awas "amu dari berdusta, sesungguhnya dusta mer%sa""an "eimanan (/iwayat Ahmad dan Ash-5abus 0unan).

225

Awas "amu dari berbanya" sumpah di dalam jual beli, sesungguhnya dia memang melaris"an, tetapi membawa sial (/iwayat 1uslim dan Ahmad). Ayat-ayat Al-Curan dan Sunnah #asulullah S.A.$ yang menjadi rujukan di dalam pendekatan kaedah pengancaman ini menyentuh berbagai perkara termasuklah peringatan tentang kesesatan a(idah, kerosakan akhlak, kejelekan dalam permuamalahan, larangan berbuat kejahatan, mengancam kerosakan dan menarik perhatian supaya memelihara diri daripada penyelewengan dan keburukan akhlak. Perasaan gerun terhadap ancaman dan balasan Allah S.$.% terhadap laranganNya yang berjaya diterapkan melalui kaedah ancaman ini menjadikan pembentukan remaja slam adalah menepati kehendak-kehendak tuntutan agama.

226

'. 9ara Mendidik Anak Re a(a Najib khalil al-amin, menyebutkan bahwa dalam mendidik anak remaja harus mengambil mengambil sikap sebagai berikut. a. )engetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada anak-anak mereka yang sedang puber dengan melakukan pengamatan. b. )engarahkan mereka untuk selalu pergi ke )asjid sejak kecil sehingga memiliki disiplin naluriah, dan andil yang potensial oleh lingkungan rabbaniah. c. )enanamkan rasa percaya diri mereka dan siap mendengarkan pendapat-pendapat mereka. d. )enyarankan agar menjalani persahabatan dengan teman-teman yang baik. e. )engembangkan potensi mereka disemua bidang yang berman*aat. *. )enganjurkan mereka untuk berpuasa sunnt karena hal itu dapat menjadi perisai dari kebrobrokan moral. g. )embuka dialog dan menyadarkan mereka akan status sosial mereka.D'

43 htt7,88hadi9%s/.9l)1s7)t./)m8201380687%!didi&a!-r%ma:a.html

227

BAB 4I0
PENDIDIKAN ANAK DI DALAM RUMAH TANGGA 58)= TAHUN2 A. Pengertian ,. Pengertian Anak Usia Dini )enurut istilah psikologi bahwa pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Adanya kata pengajaran itu sendiri berarti adanya suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang sebut dengan belajar. +engan terbitnya "ndang-undang No. &3 %ahun &33' tentang Sistem Pendidikan Nasional 0Sisdiknas/, keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal &= ayat ,-?, dimana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 3-? tahun. +alam penjabaran pengertian, "" No. &3 %ahun &33' tentang Sisidiknas menyatakan bahwa. 4Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.5 &. Pengertian Pert! '!"an

228

Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitati* dapat diukur 0 $halley dan $ong, &333/. tubuh 0Sutjiningsih, ,;;= /. '. Pengertian Perke 'angan Perkembangan adalah bertambah sempurnanya *ungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar 0$halley dan $ong, &333/ Perkembangan adalah pertumbuhan dan perluasan secara peningkatan sederhana menjadi komplek dan meluasnya kemampuan indi:idu untuk ber*ungsi dengan baik 0Sutjiningsih,,;;=/ 9. P%la Pert! '!"an dan Perke 'angan Baitu peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak. ,. P%la &erke 'angan /isik -ang terara" %erdiri dari dua prinsip yaitu cephalocaudal dan proMimal distal 0$ong, ,;;E/. V Cephalocaudal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari kepala yang ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas bawah lengan, tangan dan kaki. Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan sel dan pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan ukuran sel diseluruh bagian

229

V Proximaldistal yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat>sumbu tengah, seperti menggerakkan bahu dahulu baru kemudian jarijari.

230

&. P%la &erke 'angan dari ! !

ke k"!s!s

Baitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan daerah yang lebih umum 0sederhana/ dahulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks. )isalnya melambaikan tangan kemudian memainkan jari. '. P%la &erke 'angan 'erlangs!ng dala ta"a&an &erke 'angan Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembangan selanjutnya. Pada masa ini dibagi menjadi lima tahap yaitu . a/ Masa &ra la"ir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat padaalatdan jaringan tubuh b/ Masa ne%nat!s, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuhan *isik dalam perubahan c/ Masa 'a-i, terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menghindari dari hal yang mengancam dirinya d/ Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek si*at, sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan . e/ Masa re a(a, terjadi perubahan kearah dewasa sehingga kematangan pada tanda-tanda pubertas.

231

D. P%la &erke 'angan di&engar!"i %le" ke atangan dan lati"an$'ela(ar %erdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai proses kematangan dan kematangan yang dicapainya dapat disempurnakan melalui rnagsangan yang tepat. )asa ini merupakan masa kritis yangharus dirangsang agar mencapai perkembangan selanjutnya melalui proses belajar 07unarsa dalam Hidayat, &33E/. H. .akt%r -ang Me &engar!"i T! 'ang Anak ,. .akt%r Hereditas )erupakan *aktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras, dan jenis kelamin 0)arlow, ,;== dalam Supartini, &33D/. 1enis kelamin ditentukan sejak dalam kandungan. Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dan tinggi dari pada anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami masa prapubertas. #as dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. )isalnya suku bangsa Asia memiliki tubuh yang lebih pendek dari pada orang 2ropa atau suku Asmat dari rian berkulit hitam &. .akt%r lingk!ngan a/ Fingkungan pra-natal -ondisi lingkungan yang mempengaruhi *etus dalam uterus yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupan gi8i yang baik, gangguan

232

endokrin pada ibu 0diabetes mellitus/, ibu yang mendapatkan terapi sitostatika atau mengalami in*eksi rubela, toMoplasmosis, si*ilis dan herpes. Aaktor lingkungan yang lain adalah radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin. b/ Fingkungan post-natal Fingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi lahir adalah . ,/ Nutrisi Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. %erdapat kebutuhan 8at gi8i yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, :itamin dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Asupan nutrisi yang berlebihan juga berdampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu terjadi penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam sel>jaringan bahkan pada pembuluh darah. Penyebab status nutrisi kurang pada anak .Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitati* maupun kualitati*. V Hiperakti:itas *isik> istirahat yang kurang V Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi V Stres emosi yang dapat menyebabkan menurunnya na*su makan atau absorbsi makanan tidak adekuat &/ 9udaya lingkungan

233

9udaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan perilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan makanan tertentu padahal 8at gi8i tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. -eyakinan untuk melahirkan d dukun beranak dari pada di tenaga kesehatan. Setelah anak lahir dibesarkan di lingkungan atau berdasarkan lingkungan budaya masyarakat setempat. '/ Status sosial dan ekonomi keluarga Anak yang dibesarkan di keluarga yang nerekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gi8i akan tercukupi dengan baik dibandingkan dengan anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi sedang atau kurang. +emikian juga dengan status pendidikan orang tua, keluarga dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima arahan terutama tentang peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunaan *asilitas kesehatan dll dibandingka dengan keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah. D/ klim>cuaca klim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul penyakit menular,dan penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak. Anak yang tinggal di daerah endemik misalnya endemik demam berdarah, jika terjadi perubahan cuaca wabah demam berdarah akan meningkat. E/ Olahraga>latihan *isik

234

)an*aat olah raga atau latihan *isikyang teratur akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan akti:itas *isik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel. ?/ Posisi anak dalam keluarga Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak bungsu akan mempengaruhi poa perkembangan anak tersebut diasuh dan dididik dalam keluarga. </ Status kesehatan Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalm kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan perkembangan akan lebih mudah dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit. =/ Aaktor Hormonal Aaktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan mestimulasi metabolisme tubuh, glukokortiroid yang ber*ungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron dan o:arium untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan sesuai dengan peran hormonnya. +. Ta"a& Pen3a&aian$Peri%de T! '!" Ke 'ang Anak

235

Perkembangan anak secara umum terdiri atas tahapan prenatal, neonatus, periode bayi, prasekolah, pra remaja dan remaja. ,. )asa pranatal )asa pranatal terdiri dari masa embrio dan *etus. Pada *ase embrio pertumbuhan dimulai = minggu pertama dengan terjadi de*ensiasi yang cepat dari o:um menjadi suatu organisme dan terbentuknya manusia. Pada minggu kedua terjadi pembelahan sel dan terjadi pemisahan jaringan antara entoderm dan ekstoderm, pada minggu ketiga terbentuk lapisan mesoderm. Pada masa ini sampai umur tujuh minggu belum tampak terjadi gerakan yang menonjol hanya denyut jantung janin sudah mulai dapat berdenyut sejak D minggu. )asa *etus terjadi antara minggu ke-,& sampai D3 terjadi peningkatan *ungsi organ yaitu bertambah panjang dan berat badan terutama pertumbuhan dan penambahan jaringan subcutan dan jaringan otot. &. )asa neonatus 03-&= hari/ Pada masa neonatus 03-&= hari/ adalah awal dari pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir, masa ini merupakan masa terjadi kehidupan yang baru dalam ekstra uteri dengan terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh. Proses adaptasi dari organ tersebut dimulai dari akri:itas pernapasan yang disertai pertukaran gas dengan *rekuensi pernapasan antara 'E-E3 M>menit, penyesuaian denyut jantung antara ,&3-,?3M>menit dengan ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan dengan rongga dada, terjadi akti:itas bayi yang mulai meningkat. Selanjutnya diikuti perkembangan *ungsi organ-organ tubuh lainnya.

236

'. )asa 9ayi 0&= hari N ,tahun/ D. )asa anak 0,-' tahun/ E. )asa pra sekolah 0'-E tahun/ ?. )asa sekolah 0E -,& tahun/ <. )asa remaja 0 ,&-,=>&3 tahun/

237

2.

Te%ri)Te%ri Perke 'angan ,. Perke 'angan k%gniti/ 5Piaget2 a. %ahap sensori motor 03-& tahun/ Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi in*ormasi dengan cara melihat,

mendengar, menyentuh dan kati:itas motorik. Semua gerakan akan diarahkan ke mulut dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh dll. b. %ahap praoperasional 0 &-< tahun/ Anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersi*at egosentris. Pada masa ini pikiran bersi*at transdukti* menganggap semuanya sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme, yaitu selalu memperhatikan adanya benda mati. Seperti anak jatuh dan terbentur batu, dia akan menyalahkan batu tersebut dan memukulnya. c. %ahap kongret 0<-,, tahun/ Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan yang sama dengan orang lain, si*at egosentrik sudah hilang, karena anak sudah mengerti tentang keterbatasan diri sendiri. Anak sudah mengenal konsep tentang waktu dan mengingat kejadian yang lalu. Pemahaman belum mendalam dan akan berkembang di akhir usia sekolah 0masa remaja/.

238

239

d. %ahap *ormal operasional 0 ^ ,, tahun/ Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. )ereka dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikirannya yang abstrak, teoritis dan *iloso*is. Pola ber*ikir logis membuat mereka mampu berpikir tentang apa yang orang lain juga memikirkannya dan berpikir untuk memecahkan masalah. &. Perke 'angan &sik%seks!al anak 5.re!d2 a. %ahap oral 03-, tahun/ Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui dengan cara menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara, ketergantungan sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman. )asalah yang diperoleh pada tahap ini adalah menyapih dan makanan. b. %ahap anal 0,-' tahun/ -epuasan pada *ase ini adalah pada pengeluaran tinja.Anak akan menunjukkan keakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta terhadap dirinya sendiri dan sangat egosentrik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. )asalah pada saat ini adalah obesitas, intro:et, kurang pengendalian diri dan tidak rapi. c. %ahap oedipal>phalik 0 '-E tahun/

240

-epuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya dan anak perempuan cenderung suka pada ayahnya.

241

d. %ahap laten 0 E-,& tahun/ -epuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam *ase pubertas dan berhadapan langsng pada tuntutan sosial seperti suka hubungan dengan kelompoknya atau sebaya, dorongan libido mulai mereda. e. %ahap 7enital 0 ^ ,& tahun/ -epuasan anak pada *ase ini kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta matang terhadap lawan jenis. '. Perke 'angan &sik%s%sial 5Eriks%n2 a. %ahap percaya tidak percaya 03-, th/ 9ayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua maupun orang yang mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang merawatnya. -egagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak percaya. b. %ahap kemandirian, rasa malu dan ragu 0,-' tahun/ Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika anak tidak diberikan kebebasan anak akanmerasa malu. c. %ahap inisiati*, rasa bersalah 0D-? tahun/ Anak akan mulai inisiati* dalam belajar mencari pengalaman baru secara akti* dalam akti:itasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang akan timbul rasa bersalah.

242

d. %ahap rajin dan rendah diri 0?-,& tahun/ Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan sesuatu. Apabila pada tahap ini gagal anak akan rendah diri. e. %ahap identitas dan kebingungan peran pada masa adolesence.anak mengalami perubahan diri, perubahan hormonal. *. %ahap keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu anak mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya ata kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial. g. %ahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan yaitu seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam kegiatan akti:itasnya. h. %ahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan. A. Peran Kel!arga Dala Perke 'angan Psik%s%saial Anak Hubungan dengan orang tua atau pengasuhnya merupakan dasar bagi perkembanganemosional dan sosial anak. Sejumlah ahli memercayai bahwa kasih sayang orang tuaatau pengasuh selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utamaperkembangan sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki kompetensisecara sosial dan penyesuaian diri yang baik pada tahun prasekolah dan setelahnya. ,. P%la As!" Orang T!a

243

Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah pola asuh. Pola asuh bertujuan untuk mempertahankan kehidupan *isik anak dan meningkatkan kesehatannya, mem*asilitasi anak untuk mengembangkan kemampuan sejalan dengan tahapan perkembangan dan mendorong peningkatan kemampuan berperilaku sesuai dengan nilai agama dan budaya yang diyakini. Ada ' bentuk pola asuh orang tua.

244

a. P%la as!" %t%riter Pola asuh otoriter adalah suatu gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri-ciri bersi*at kaku, tegas, suka menghukum dan kurang kasih sayang. Orang tua memaksa anak-anak untuk patuh terhadap nilai-nilai dan peraturan mereka. +alam memberikan peraturan itu tidak ada usaha untuk menjelaskan kepada anak mengapa ia harus patuh pada peraturan itu. Anak dari orang tua yang otoriter cenderung bersi*at curiga pada orang lain dan merasa tidak bahagia dengan dirinya sendiri merasa canggung berhubungan dengan teman sebaya, canggung menyesuaikan diri pada awal masuk sekolah dan memiliki prestasi belajar yang rendah dibandingkan dengan anakanak lain. Anak cenderung agresi*, impulsi:e, pemurung dan kurang mampu konsentrasi. b. P%la as!" de %kratis Pola asuh demokratis adalah salah satu gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga bersikap responsi*. Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak antara anak dan orang tua. Secara bertahap orang tua memberikan tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segala sesuatu yang diperbuatnya sampai mereka dewasa. Orang tua yang demokratis memperlakukan anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan anak dan dapat memperhatikan serta mempertimbangkan keinginan anak. Pola asuh yang ideal atau pola asuh yang baik adalah pola asuh demokratis dimana anak mempunyai hak untuk mengetahui mengapa peraturan-peraturan dibuat dan memperoleh kesempatan

245

mengemukakan pendapatnya sendiri bila ia menganggap bahwa peraturan itu tidak adil. +ampak perkembangan psikologi anak dengan pola asuh demokratis yaitu rasa harga diri yang tinggi, memiliki moral yang standar, kematangan psikologi sosial, kemandirian dan mampu bergaul dengan teman sebayanya. c. P%la as!" &er isi/ Pola asuh yang permisi*, anak dituntut sedikit sekali tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa. Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya. +alam pola asuh ini diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan pengendalian diri anak karena orang tua yang cenderung membiarkan anak mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan dan akibatnya anak selalu mengharap semua keinginannya dituruti. +alam pola asuh permisi*, bimbingan terhadap anak kurang dan semua keputusan lebih banyak dibuat oleh anak daripada orang tuanya. +alam pola asuh ini, sikap acceptance orangtua tinggi namun tingkat kontrolnya rendah. +ampak perkembangan terhadap psikologi anak yaitu kurang percaya diri, pengendalian diri buruk, rasa harga diri yang rendah. 9erikut adalah *aktor-*aktor yang mempengaruhi pola asuh anak . V "sia orang tua. #entang usia tertentu adalah baik untuk menjalankan peranpengasuhan. Apabila terlalu muda atau tua mungkin tidak dapat menjalankan perantersebut secara optimal karena diperlukan kekuatan *isik dan psikososial.

246

V -eterlibatan orang tua. -edekatan hubungan ibu dan anak sama pentingnya denganayah dan anak walaupun secara kodrati akan ada perbedaan. +i dalam rumah tangga, ayah dapat melibatkan dirinya melakukan peran pengasuhan kepada anaknya.Seorang ayah tidak saja bertanggung jawab dalam memberikan na*kah tetapi dapat pula bekerja sama dengan ibu dalam melakuan perawatan anak seperi menggantikan popok ketika anak mengompol atau mengajaknya bermain bersama sebagai salahsatu upaya dalam melakukan interaksi. V Pendidikan orang tua juga berpengaruh penting dalam pengasuhan. Pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak. Orang tua yang telah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan pengasuhan dan lebih relaks. V Stres orang tua. Stres yang dialami orang tua akan mempengaruhi kemampuan orangtua dalam menjalankan peran pengasuhannya. V Hubungan suami istri. Hubungan yang kurang harmonis antara suami istri akan berdampak pada kemampuan dalam menjalankan perannya sebagai orang tua dan merawat serta mengasuh anak dengan penuh rasa bahagia. &. Perke 'angan M%ral Anak Anak memperoleh nilai-nilai moral dari lingkungan dan orang tuanya. )elalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain, anak belajar memahami tentang perilakuyang buruk yang tidak boleh dikerjakan. 9erikut beberapa sikap orang tua sehubungan dengan perkembangan moral anak .

247

V -onsistensi dalam mendidik anak. -edua orang tua harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dalam melarang atau memperbolehkan tingkah laku tertentu kepada anak. Suatu tingkah laku anak yang dilarang oleh orang tua pada suatu waktu, harus juga dilarang apabila dilakukan kembali pada waktu lain.

248

V Sikap orang tua dalam keluarga. Secara tidak langsung sikap orang tua terhadap anak dapat mempengaruhi perkembangan moral anak yaitu melalui proses peniruan. Sikap orang tua yang keras cenderung melahirkan sikap disiplin semu pada anak. Adapun sikap acuh tak acuh atau sikap masa bodoh cenderung mengembangkan sikap kurang bertanggung jawab dan kurang memperdulikan norma pada diri anak. Sikap yang sebaiknya dimiliki oleh orang tua yaitu sikap kasih sayang, keterbukaan, musyawarah dan konsisten. V Penghayatan dan pengalaman agama yang dianut. Orang tua merupakan teladan bagi anak, termasuk dalam mengamalkan ajaran agama. Orang tua yang menciptakan iklim yang religius 0agamais/ dengan cara memberikan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama kepada anak, maka anak akan mengalami perkembangan moral yang baik. V Sikap orang tua dalam menerapkan norma. Orang tua yang tidak menghendaki anaknya berbohong atau berlaku tidak jujur, maka mereka harus menjauhkan dirinya dari perilaku berbohong. Perkembangan moral dapat berlangsung melalui beberapa cara yaitu pendidikan langsung, identi*ikasi dan proses coba-coba. Perkembangan moral dengan cara pendidikan langsung yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar dan salah atau yang baik dan buruk oleh orang tua, guru atau orang dewasa lainnya. Hal yang terpenting dalam pendidikan moral adalah keteladanan dari orang tua, guru atau orang dewasa lainnya dalam melakukan nilai-nilai moral. Perkembangan moral dengan cara identi*ikasi yaitu dengan cara mengidenti*ikasi atau meniru penampilan atau tingkah laku moral seseorang yang menjadi panutannya.

249

Perkembangan moral dengan proses coba-coba yaitu dengan cara mengembangkantingkah laku moral secara cobacoba. %ingkah laku yang mendatangkan pujian atau penghargaan akan terus dikembangkan sementara tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan akan dihentikannya.

250

Anda mungkin juga menyukai