Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BAHAN KONSTRUKSI DAN KOROSI

DISUSUN OLEH :

Tatoriansyah Baso Ahmad Mulyadi Nofi Ayu Sari Ari Nofendy Fany Ristianingsih Kurniawan Faizal Fajrin

10090550 1009055036 1009055037 1009055041 1009055054 1009055049 1009055059

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2 0 13

KOROSI LOGAM

Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Ada pengertian dari pakar lain, yaitu : 1. Korosi adalah perusakan material tanpa perusakan material 2. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif 3. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara, air, tanah ), yang berusaha mencapai kesetimbangan.

Korosi merupakan proses merusak yang disebabkan oleh reaksi kimia antara logam atau paduannya dengan lingkungannya. Fenomena ini dapat terjadi dengan cepat atau lambat. Pada setiap material memiliki bentuk korosi yang berbeda-beda untuk aplikaso yang berbeda pula. Bentuk-bentuk korosi antara lain korosi seragam (uniform), sumuran (pitting), intergranular, stress corrosion cracking dan lain-lain. KOROSI SERAGAM (UNIFORM)

Korosi uniform merupakan kerusakan logam dari permukaannya karena korosi secara merata. Jenis korosi ini merupakan bentuk korosi yang paling umum terjadi pada peristiwa korosi. Agar terjadi korosi yang seragam, lingkungan harus sejenis dari segi metalurugi dan komposisi, dengan adanya keseragaman maka pelepasan electron akan merata pada seluruh permukaan. Korosi seragam dapat dilihat dengan menghitung weight loss dari ketebalan yang terdegradasi.
Korosi ini, korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia karena pH air yang rendah, kontak dengan asam, larutan, oksidasi pada temperature tinggi dan udara yang lembab,sehingga makin lama logam makin menipis. Biasanya ini terjadi pada pelat baja atau profil, logam homogen. Tapi produk korosi ini bisa menjadi pelindung terhadap serangan korosi selanjutnya atau bisa juga larut seperti pada reaksi kimia langsung dan mengikis permukaan logam.

Korosi jenis ini bisa dicegah dengan cara Diberi lapis lindung yang mengandung inhibitor seperti gemuk. a. Untuk lambung kapal diberi proteksi katodik b. Pemeliharaan material yang tepat c. Untuk jangka pemakain yang lebih panjang diberi logam berpaduan tembaga 0,4%

KOROSI SUMUR (PITTING CORROSION)

Pitting corrosion disebabkan adanya lapisan film yan pecah/ hancur dan hanya dapat terjadi dengan adanya anionic, ion klorida yang agresif. Klorida merupakan sebuah anion dari asam kuat, dan relative kecil dengan tingkat difusi yang tinggi dan dapat bercampur dengan pasivasi dan dimanamana merupakan contaminant. Kedalam pitting sering disimbolkan dengan pitting factor yaitu perbandingan dari penetrasi pada logam yang terdalam terhadap penetrasi logam rata-rata yang ditentukan oleh kehilangan berat specimen.

Korosi pitting merupakan bentuk korosi yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan kegagalan pada suatu material hanya dengan kehilangan sedikit persen berat. Sangat sulit untuk mendeteksi korosi pitting karena ukurannya yang kecil dan sering tertutupoleh produk korosinya.

Ptting tidak dapat diprediksi, khususnya pada kondisi pembentukan pitting yang dalam. Permukaan pitting biasanya tertutup oleh deposit dari aliran proses dan endapan produk korosi. Berdasarkan bahan penyusun logam dan kondisi kimia lingkungan, morfologi pitting akan bermacam-macam seperti gambar ini :

Diawali dengan korosi setempat dan korosi ini terus menjalar menembus kedalam (kebawah permukaan) membentuk lubang atau sumuran. Korosi ini terjadi bila suatu logam di lapisi dengan niat sebagai pelindung (di cat atau di coating), tapi pada kondisi tertentu lapisan pelindung tersebut terjadi kerusakan atau terkelupas, maka akan terbentuk dua bagian, dimana bagian yang rusak akan menjadi anoda (bagian yang terkorosi), sedangkan bagian yang tidak rusak akan menjadi katoda. Atau di sebabkan oleh tergenangnya air pada permukaan sehingga dapat menyebabkan terbentuknya dua bagian anoda dan katoda.. Korosi
jenis ini dapat dicegah dengan cara : a. Pilih bahan yang homogen b. Diberikan inhibitor c. Diberikan coating dari zat agresif

DAFTAR PUSTAKA

ejournal.undip.ac.id http://mechanicalvian.blogspot.com/2010/08/korosi.html http://putrasugito90.blogspot.com/2013/04/korosi-dan-pencegahannya.html http://ratihkumalachachae.blogspot.com/2011/12/mengenal-korosi-dan-akibatnya-serta.html http://yusrilirwan.blogspot.com/2011/02/korosi.html

Anda mungkin juga menyukai