Anda di halaman 1dari 58

IBNU KHALDUN (ABDURRACHMAN ABU ZAID WALIUDDIN BIN KHALDUN) (1332 1350 M)

Buku Muqaddimah (Lajnah al-Bayan al-Arabi) = Membahas pengaruh letak geografis (letak bumi) terhadap gejala, perilaku dan aktivitas masyarakat

Camkanlah.telah terjadi pembaratan nama-nama Islam seperti: Ibn Sina diubah menjadi Avicenna, Ibn Rushd menjadi Averroes, Al-Ghazzali menjadi Algazel, Al-Jabr menjadi Algebra dan banyak lagi. Besar dugaan, dalam konteks lain pun terjadi hal yang tak jauh beda.

(1469 1559)
IL PRINCIPE (Politik Kekuasaan, 1513) atau RES PUBLICA (Kekuasaan Rakyat) dan DISCORSI (Politik Kerakyatan, 1519) THE AIM JUSTIFY THE WAY (Tujuan menghalalkan cara) JADILAH SEKUAT SINGA, SEKALIGUS SELICIK RUBAH

SEKULARISME (Nichollo Machiavelli)


Sekularisme adalah ide dasar yang mengesampingkan peran agama dari pengaturan kehidupan (dunia) Sekularisme menuntun manusia untuk menempatkan agama hanya pada ranah individu dan wilayah spiritual (moral, teologi) Sekularisme mengharamkan agama ikut andil dalam mengatur kehidupan Sekularisme mengajarkan bahwa manusia bebas mengatur hidupnya sendiri tanpa campur tangan Tuhan/ Allah

AWAL SEJARAH PENGEMBANGAN TEORI SOSIAL

ISIDORE AUGUSTE MARIE FRANCOIS XAVIER COMTE (1789-1857)

HUKUM TIGA TAHAP (Law of Three Stages)


Bahwa sejarah umat manusia, baik secara individual maupun secara kolektif, berkembang menurut tiga tahap, yaitu: 1. Tahap teologi atau fiktif (Mitologi) 2. Tahap metafisik atau abstrak (Ideologi) 3. Tahap positif atau ilmiah atau riel (Ilmu) *) *)Tahap positif atau filsafat positivisme = sebagai
sesuatu yang nyata, pasti, jelas, bermanfaat, serta lawan dari sesuatu yang negatif

REAKSI TERHADAP FILSAFAT POSITIVISME (ABAD KE 20)


1. Ketidakpuasan terhadap dominasi positivisme, terutama terhadap latar belakangnya yang naturalistik dan deterministik. Naturalisme dan determinisme inilah yang dimasa lalu telah mendorong berkembangnya metafisika yang materialistik (kuantitatif), dengan implikasinya yang luas dalam segi kehidupan umat manusia

2. Reaksi terhadap kenyataan semangat kemajuan (progress) yang terjadi pada abad ke 20 sebagai akibat dari pengaruh pemikiran-pemikiran historis yang kuat, tetapi sekaligus juga membuktikan adanya ketidak sinambungan (diskontinyuitas) di dalam perkembangan itu sendiri

3. Timbulnya reaksi terhadap pengertian


istilah PERKEMBANGAN (linear Vs kontinuum) yang menjadi mitos masyarakat secara umum. Selanjutnya, melahirkan upaya untuk memperhatikan struktur dari fenomena yang sebenarnya, atau secara lebih formal terhadap bentuk-bentuk logis yang lebih realistik

Input

Output

HUKUM ALAM (POSITIVISTIKNATURALISTIK)

SEBAB (Penanda)

Kausalitas

AKIBAT (Yang ditandai)

Linear

HUKUM SOSIAL (HUMANISTIKKULTURALISTIK)

SEBAB

Makna

AKIBAT

Proses Kesinambungan (kontinuum)

Kemiskinan Struktural

MISKIN

Kemiskinan Natural

MALAS

Kemiskinan Kultural

KORUPSI DALAM PERSPEKTIF

SUBSTANSI KAJIAN
Kajian perilaku penyimpangan harus diteropong dari berbagai konsep dasar dan teori-teori ilmu sosial terutama yang terkait dengan perspektif sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, psikologi sosial, dan hukum

KENAPA BEGITU..???
Fenomena sosial, berkait dengan: peristiwa ideologi, peristiwa politik, peristiwa ekonomi, peristiwa sosial, peristiwa budaya, dan peristiwa pertahanan dan keamanan masyarakat (IPOLEKSOSBUDHANKAM) Ilmu sosial merupakan kajian-kajian yang banyak berkaitan dengan fenomenafenomena sosial (konsep sosial) yang disebut dengan aspek kemasyarakatan (Pancagatra)

DALAM ARTIAN..
1. Mengkaji, memahami, meneliti, dan menemukan makna tentang: Persamaan dan perbedaan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya 2. Interaksi dalam masyarakat, yakni: interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan organisasi, kelompok dengan kelompok, kelompok dengan organisasi, dan organisasi dengan organisasi lain 3. Pikiran, gagasan (ide), dan lembagalembaga sosial dalam masyarakat

4. Sistem dan Struktur sosial yang muncul sebagai akibat dari perbedaan nilai dan norma, serta pemilikan atas barang-barang dan jasa yang dianggap bernilai 5. Kerjasama, persaingan, konflik dan kompromi yang timbul sebagai akibat dari usaha-usaha memperebutkan nilai-nilai yang dianggap bermanfaat dan menguntungkan 6. Perubahan sosial: baik dalam artian perubahan pikiran, gagasan, struktur sosial maupun perubahan dalam elembagaan sosial secara keseluruhan

Ilmu Ekonomi

Sosiologi

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Antropologi

Sejarah

INDIVIDU, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN


Ilmu Politik

Psikologi
Sumber: Soerjono Soekanto, 1986

Ilmu Hukum

MISALNYA
Ekonomi mencoba memahami kehidupan individu dan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhannya, yaitu usaha manusia dalam memproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi barang dan jasa yang terbatas dalam masyarakat
1. Ilmu

2. Ilmu Politik memahami tentang hak dan wewenang, kekuasaan, proses pembuatan keputusan dalam masyarakat serta konflik yang terjadi akibat distribusi dan alokasi kekuasaan dalam masyarakat 3. Sosiologi memahami tentang struktur sosial, mobilitas sosial, modernisasi, dsb.

Ketiga ilmu tersebut sama-sama membicarakan dan menelaah objek yang sama yakni tingkah laku manusia dalam masyarakat, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok masyarakat serta berbagai gejala-gejala sosial yang ditimbulkannya akibat dari interaksi, status dan peran mereka dalam masyarakat

STRUKTUR TEORI SOSIAL


GRAND THEORY (Analisis Menyeluruh)

II

MIDDLE RANGE THEORY/ MESO THEORY (Analisis Sebagian)

III

CASE/SUBSTANTIVE/ IDEOGRAFIS THEORY (Analisis Kasus/Isu dari Fakta Empiris)

ANATOMI TEORI SOSIAL


KLASIK: teori perkembangan/ kemajuan (Comte), teori siklus perubahan budaya (Sorokin), teori integrasi/solidaritas sosial (Durkheim), teori konflik/ pertentangan kelas (Marx), teori rasionalitas (Weber), teori interaksi (Simmel), teori konstruksi sosial (Berger)

ANATOMI TEORI SOSIAL


MODERN: teori fenomenologi (Weber), teori interaksionisme simbolik (Mead), teori dramaturgi (Goffman), teori etnometodologi (Garfinkel), teori pertukaran sosial (Homans), teori fungsional (Parson), teori fungsionalisme-struktural (Merton), teori neo-fungsionalisme (Alexander), teori kritis (Marx)

KONTEMPORER: teori hegemoni (Gramsci), teori strukturasi (Giddens), teori pilihan rasional (Elster), teori konflik (Dahrendorf), teori postmodernism (Bourdieu, Michel Foucault, Derrida), teori kritis (Jurgen Habermas)

ADAPUN METODE KAJIAN INTERDEPENDEN, YAKNI:


Monodisipliner Multidisipliner Interdisipliner Transdisipliner Supradisipliner Teori Klasik Teori Modern
Teori Post-Modern

I. PENDEKATAN MONODISIPLINER
Kesimpulan IE Kesimpulan IP Kesimpulan Sos

Masalah

Masalah

Masalah

Ilmu Ekonomi

Ilmu Politik

Sosiologi

II. PENDEKATAN MULTIDISIPLINER


Kesimpulan Gabungan (Konklusi)

Kesimpulan IE

Kesimpulan IP

Kesimpulan Sos

Masalah

Ilmu Ekonomi

Ilmu Politik

Sosiologi

III. PENDEKATAN INTERDISIPLINER


KESIMPULAN KOMPREHENSIF Team Work (Tim Ahli)

Masalah

Rencana Pendekatan Bersama

Pendekatan Ekonomi

Pendekatan Politik

Pendekatan Sosiologi

Ilmu Ekonomi

Ilmu Politik

Sosiologi

IV. PENDEKATAN TRANS-DISIPLINER


Menghilangkan ethnocentrisme atau fanatisme teori Memiliki rasa skeptis (rendah hati) terhadap ilmunya sendiri dengan mencari bantuan disiplin lain yang dianggap lebih mampu melengkapi dan menyempurnakan ekspedisi (kajian) ilmiahnya dalam memecahkan persoalan publik yang dihadapi Contoh: Ekonomi Pancasila/Ekonomi Kerakyatan (Alm.Mubyarto)

V. PENDEKATAN SUPRA DISIPLINER


Pendekatan ilmu-ilmu sosial (contoh: ilmu ekonomi politik) yang melampaui batasbatas disiplin berkait dengan masalah visi (konsep dan teori), presisi (metodologi), maupun substansi kajian (studi kasus/fenomena) yang kompleks Tergolong Contemporary Theory (teori kontemporer) Menggunakan gabungan banyak/ beberapa metode (multhymethode)

PAHAM TEORI SOSIAL DALAM PRAKTEK

IDEALISME

TEORI

PRAGMATISME

UTOPIANISME

PENDEKATAN TEORITIS
PENDEKATAN INTERPRETATIF : Manusia sebagai subyek interpretatif dalam pembentukan dunia (konsep) sosial dengan melalui proses empathi Pendekatan ini cenderung statusquo, karena mengabaikan rekonsiliasi antara tindakan manusia dengan kenyataan sosial

PENDEKATAN TEORITIS
PENDEKATAN POSITIVISTIK : Manusia sebagai obyek perspektif hukum kausal Dunia (konsep) sosial terbentuk melalui hukum-hukum sosial yang memiliki kekuatan sendiri dan bekerja dengan caranya sendiri terlepas dari kehendak manusia

PENDEKATAN KRITIS : Menawarkan perubahan yang bersifat partisipatoris Seluruh anggota masyarakat terlibat secara aktif untuk menentukan siapa mereka, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana memenuhi keinginanya, dan bukan elit manusia yang menentukan arah tindakan manusia Teori dialektika Hegel: these + antithese = synthese; teks + konteks = aktualisasi

TIGA PERSPEKTIF TEORI SOSIAL

(Ignas Kleden, 1987)


Teori Struktural Fungsional (Konstruksionisme, Social Redudency) Teori Struktural Historis (Struktural Equilibrium) Teori Struktural- A Historis (Struktural Konflik)

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL (KONSTRUKSIONISME)


Teori ini menjelaskan tingkah laku manusia berdasarkan suatu sistem sosial yang terbentuk oleh jaringan hubungan berbagai fungsi yang ada dalam suatu masyarakat, yaitu fungsi-fungsi seperti : peran, status, pendapatan, pekerjaan dll. Hubungan antara fungsi-fungsi sosial tersebut dianggap sama dengan hubungan antara fungsi-fungsi biologis dalam suatu organisme (Talcott Parson).

TEORI STRUKTURAL HISTORIS


Dimana tingkah laku manusia seakanakan ditentukan hanya oleh pranata ekonomi dengan tekanan khusus, padahal kenyataannya bahwa tingkah laku manusia berhubungan langsung dengan hubungan produksi yang melibatkannya (Max Weber= Legal Formal, Ekonomi, Tradisi, Emosi/Afeksi --- Action)

Dengan demikian orang-orang yang mempunyai akses terhadap faktor-faktor produksi akan mempunyai bentuk tingkah laku yang berbeda dari mereka yang tidak memiliki akses tersebut (Hegel = Ide ---Action ---Sejarah) Relasi produksi tersebut menimbulkan klasklas sosial dalam masyarakat, dan tingkah laku sosial sebetulnya tidak lebih dari masalah yang muncul dari pertarungan antar klas (Karl Marx = Materi --- Action----Sejarah)

TEORI STRUKTURAL A-HISTORIS


Teori ini beranggapan bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh beberapa struktur apriori yang asal-usulnya tidak dapat dijelaskan oleh perkembangan sejarah, bahkan sebaliknya sejarah dibentuk oleh watak struktur-struktur tersebut (Levi Strauss).

CONCEPTUAL WORLD

EMPIRICAL WORLD

THEORY

RESEARCH
EXPLANATION UNDERSTANDING PREDICTION CONTROL

EMPIRIC

MASALAH SOSIAL
Sesuatu yang menimbulkan pertanyaan 5 W + 1 H (what, why, who, where, when, how) Sesuatu yang mengandung keraguraguan dan ketidak pastian dalam kehidupan masyarakat (anomie) Suatu kesenjangan (gap) antara sesuatu yang seharusnya (das sollen, teori) dengan sesuatu yang senyatanya (das sein, empiris)

Adanya kesenjangan (gap) antara teori sosial dan praktek teori sosial Adanya sesuatu yang dianggap masih kurang (dis-distribution) Adanya ketidakseimbangan (disequity/dis-balance) Adanya sesuatu yang dianggap tidak cocok/tidak relevan (defesiensi) Sesuatu yang tidak layak (veasible), dianggap layak dan dipakai terus

Masalah sosial ada yang bisa terpecahkan dan ada pula yang tidak bisa terpecahkan (social connatus) Dalam penelitian sosial, permasalahan sosial (social problems) dapat dirumuskan secara teoritis, empiris, dan normatif

MASALAH SOSIAL (UMUM)


Kemiskinan Keadilan Sosial Pemerataan Penataan Kelembagaan Demokrasi Hak Azasi Manusia Supremasi dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Ketidak percayaan Sosial (social distrust) dan Kebohongan Publik (public lie)

Penyalahgunaan Obat Terlarang (psikotropika) Persamaan gender (egalitarian) Kebebasan (the freedom) Pemberdayaan SDM (empowerment) Terorisme dan Separatisme Aborsi dan Prostitusi Pornografi dan Pornoaksi Konflik Peradaban (civilization conflict) Kebebasan Informasi Publik (KIP)

MASALAH SOSIAL (KHUSUS)


1. Tingginya jumlah pengangguran 2. Kesenjangan pembangunan 3. Rendahnya kualitas SDM ((Pendidikan) 4. Menurunnya kualitas SDA 5. Rendahnya penegakan hukum dan keadilan 6. Rendahnya kualitas pelayanan kepada publik 7. Belum optimalnya fungsi kelembagaan 8. Ancaman separatisme dan terorisme 9. Tingginya tingkat kejahatan/kriminalitas/ korupsi (konvensional, transnasional) 10. Rendahnya kemampuan Hankam 11. Kekerasan atas nama agama

TEORI-TEORI SOSIOLOGI
TEORI TINDAKAN SOSIAL DAN SISTEM TALCOT PARSONS: Teori Tindakan Sosial; Teori Sistem Sosial TEORI EVOLUSI SOSIAL HERBERT SPENCER TEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN BUDAYA (CULTURAL LAG) - WILLIAM F.OGBURN TEORI DRAMATURGI ERVING GOFFMAN TEORI STRUKTURASI - ANTHONY GIDDENS TEORI GLOBALISASI OF NOTHING GEORGE RITZER

TEORI-TEORI ANTROPOLOGI
TEORI ORIENTASI NILAI BUDAYA - KLUCKHOHN TEORI EVOLUSI SOSIOKULTURAL PARALELKONVERGEN-DIVERGEN SAHLINS DAN HARRIS TEORI EVOLUSI KEBUDAYAAN LEWIS H.MORGAN TEORI EVOLUSI ANIMISME DAN MAGIC TAYLOR DAN FRAZER TEORI EVOLUSI KELUARGA - J.J.BACHOVEN TEORI UPACARA SESAJI SMITH

TEORI-TEORI ILMU GEOGRAFI


TEORI LEDAKAN PENDUDUK - THOMAS ROBERT MALTHUS TEORI PENGARUH IKLIM TERHADAP PERADABAN - ELLSWORT HUNTINGTON TEORI LOKASI LAHAN - JOHANN HEINRICH VON THUNEN TEORI KOTA KONSENTRIS BURGESS TEORI KONFLIK ANTAR SUKU BANGSA NOMADIK SEDENTER JEAN BUNHES

TEORI-TEORI ILMU SEJARAH


TEORI GERAK SIKLUS SEJARAH IBNU KHALDUN TEORI DAUR KULTURAL SPIRAL GIAMBATTISTA VICO TEORI TANTANGAN DAN TANGGAPAN ARNOLD TOYNBEE TEORI DIALEKTIKA KEMAJUAN JAN ROMEIN TEORI DESPOTISME TIMUR WITTFOGEL TEORI PERKEMBANGAN SEJARAH DAN MASYARAKAT KARL MARX TEORI FEMINISME WOLLSTONECRAFT

TEORI-TEORI ILMU EKONOMI


TEORI EKONOMI KLASIK ADAM SMITH: Kebijaksanaan pasar bebas; Keuntungan mendorong investasi; Keuntungan cenderung menurun; Keadaan stationer TEORI TAHAPAN PERTUMBUHAN EKONOMI MODERNISASI WW.ROSTOW: Tahap tradisional; Tahap prakondisi tinggal landas; Tahap tinggal landas; Tahap kematangan (maturity); Tahap konsumsi massa tinggi

TEORI DAMPAK BALIK DAN DAMPAK SEBAR GUNNARD MYRDAL: Dampak balik; Dampak sebar; Ketimpangan regional; Dampak balik dan dampak sebar; Peranan pemerintah; Ketimpangan internasional; Perpindahan modal TEORI NILAI SURPLUS KARL MARX TEORI MONETARISME PASAR BEBAS - FRIEDMAN

TEORI-TEORI PSIKOLOGI
TEORI AGRESI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD TEORI DISONANSI KOGNITIF FESTINGER TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM TEORI DEPRIVASI RELATIF GURR TEORI KECERDASAN MAJEMUK HOWARD GARDNER

BENTUK PEMETAAN TEORI DALAM ILMU POLITIK TEORI POLITIK EMPIRIS TEORI POLITIK FORMAL TEORI POLITIK NORMATIF

TEORI-TEORI ILMU POLITIK


TEORI POLITIK KEKUASAAN NICCOLO MACHIAVELLI TEORI NEGARA BERDAULAT JEAN BODIN TEORI KEKUASAAN NEGARA TERBATAS JOHN LOCKE TEORI PEMISAHAN KEKUASAAN BARON DE MONTESQUIEU TEORI HAK PEMILIKAN LEGAL ROBERT NOZICK

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT !!

Anda mungkin juga menyukai