Anda di halaman 1dari 30

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Enzim Adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai reaksi kimia dalam sistim biologic. Hampir semua reaksi kimia dalam sistim biologis dikatalis oleh enzim. Sisnteis enzim terjadi di dalam sel dan sebagian nesar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa merusak fungsinya. Enzim biasa juga disebut sebagai suatu protein yang mempunyai struktur tiga dimensi yang mampu mengkatalisis reaksi-reaksi biologis. Untuk mengaktifkan kerja enzim dibutuhkan adanya kofaktor, seperti ion logam, koenzim atau spesies yang lain. Enzim menaikan laju reaksi karena enzim dapat menurunkan energi aktifasi substrat yang terlibat dalam reaksi. Enzim bekerja optimal dalam kondisi yang optimal, diatas kondisi optimal aktifitas katalis enzim akan berkurang, demikian pua diba ah kondisi optimal akti!itas katalitiknya akan menjadi kurang optimal. Semua enzim pada hakekatnya adalah protein. "eberapa diantaranya mempunyai struktur agak sederhana, sedangkan sebagian besar lainnya memiliki struktur rumit. #leh karena enzim adalah protein, maka interaksi antara enzim dengan molekul lain, sama halnya dengan protein ditentukan oleh asam amino-asam amino yang ada dalam permukaan yang berhubungan dengan medium. Sifat-sifat permukaan enzim dipengaruhi oleh larutan disekitarnya. $ugus-gugus fungional enzim menggambarkan sifat asam-basa dan kelarutannya. Suhu, pH, konsentrasi substrat, serta konsentrasi enzim sangat mempengaruhi aktifitas katalitik enzim. %asing-masing enzim memiliki kondisi optimal. Akti!itas katalitik enzim dipengaruhi oleh adanya inhibitor. Ada tiga jenis inhibitor yaitu& 'nhibitor bersaing 'ndibitor tidak bersaing, dan 'nhibitor bukan bersaing Satu unit akti!itas enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang dapat menghasilkan enzim sebanyak( mol setiap detik pada kondisi percobaan. Selanjutnya satu unit akti!itas spesifik enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang dapat menghasilkan satu( mol produk setiap detik per gram protein enzim. )alam mulut manusia terdapat enzim amylase yang memiliki tugas-tugas yang penting dalam proses reksi enzimatik untuk kepentingan metabolisme tubuh. "erdasarkan fungsi dari enzim tersebut, maka enzim sngat berperan penting bagi kebutuhan

hidup manusia. Hal ininlah yang melatarbelakangi percobaan ini.

1.2 Rumusan Masalah a. b. Seperti apa sifat-sifat pada enzim * "agaimana prinsip kerja enzim dalam system biologi dan manfaatnya bagi kehidupan * c. 1.3 Tujuan a. b. c. +ognitif & praktikan memahami sifat-sifat enzim "agaiman keterampilan praktikan dalam melakukan percobaan enzim*

Afektif & praktikan menyadari prinsip kerja enzim dalam system biokimia, dan manfaatnya bagi kehidupan. ,sikomotor & praktikan terampil dalam melakukan percobaan enzim.

BAB II TIN AUAN PU!TA"A


,roses -reaksi kimia. yang berlangsung dengan baik dalam tubuh dimungkinkan karena adanya katalis yang disebut enzim. "erzelius -/012. mengusulkan nama 3katalis4 untuk zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. ,roses kimia yang terjadi dengan pertolongan enzim telah dikenal sejak zaman dahulu misalnya pembuatan anggur dengan cara fermentasi atau peragian. )emikian pula pembuatan asam cuka termasuk proses kimia berdasarkan aktifitas enzim. )ahulu proses fermentasi -,asteur. dianggap hanya terjadi dengan adanya sel yang mengandung enzim. Anggapan tersebut berubah setelah "uchner membuktikan bah a cairan yang berasal dari ragi tanpa adanya sel hidup dapat menyebabkan fermentasi gula menjadi alkohol dan karbondioksida. Hingga sekarang kata 5enzim6 yang berarti 5didalam ragi6 tetap dipakai untuk nama katalis dalam proses biokimia. Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh Sumner pada tahun /789 yang telah berhasil mengisolasi urease dari 5kata pedang6 -jack bean.. Urease adalah enzim yang dapat menguaraikan urea menjadi :#8 dan ;H1. "eberapa tahun kemudian ;otrhrop dan +unitz dapat mengisolasi pepsin, tripsin, kimotripsin. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bah a enzim tersebut adalah suatu protein. Sejak tahun /789 pengetahuan tentang enzim atau enzimologi berkembang dengan cepat. )ari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata banyak enzim yang mempunyai gugus bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini disebut holoenzim terdiri atas protein -apoenzim. dan suatu gugus bukan protein. Sebagai contoh enzim katalase terdiri atas protein dan ferriprotorfirin. Ada juga enzim yang terdiri atas protein dan logam, misalnya askorbat oksidase adalah protein yang mengikat tembaga. $ugus bukan protein ini dinamakan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat ikatannya. $ugus yang terikat kuat pada bagian protein, artinya yang sukar terurai dalam larutan disebut gugus prostetik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya, dan mudah dipisahkan secara dialisis disebut koenzim. "aik gugus prostetik maupun koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat, yaitu zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim.

5.2.1.1

Tata Nama Enzim

Setiap proses biokimia yang terjadi dalam tubuh manusia menggunakan katalis enzim tertentu. Untuk membedakannya maka tiap enzim diberi nama. Secara umum nama tiap enzim disesuaikan dengan penambahan 3ase4 di belakangnya. Substrat adalah senya a<zat yang bereaksi dengan bantuan enzim. :ontoh enzim yang menguraikan urea -substrat. dinamakan urease. +elompok enzim sejenis diberi nama menurut fungsinya, misalnya hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis. )isamping nama tri!ial -biasa. oleh Commission on Enziymes of the International Union of Biochemistry telah di tetapkan pula tata nama yang sistematik, disesuaikan dengan pembagian atau penggolongan enzim yang didasarkan pada fungsinya. Suatu enzim bekerja khas terhadap suatu substrat tertentu. +ekhasan inilah ciri suatu enzim. 'ni sangat berbeda dengan katalis lain -bukan enzim. yang dapat bekerja terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya bekerja terhadap urea sebagai subsratnya namun ada juga enzim yang berkerja lebih dari satu substrat namun enzim tersebut tetap mempunyai kekhasan tertentu. %isalnya enzim esterase dapat menghidrolisis beberapa ester asam lemak tetapi tidak dapat menghidrolisis subrat lain yang ester. Suatu contoh tentang kekhasan ini misalnya enzim arginase bekerja terhadap =-arginin dan tidak terhadap )-arginin. Suatu enzim dikatakan mempunyai kekhasan nisbi apabila ia dapat bekerja terhadap beberapa substrat misalnya esterase dan )-asam amino oksidase yang dapat bekerja )-asam amino dan = asam amino tetapi berbeda kecepatannya. +arena adanya kekhasan ini maka suatu enzim dapat digunakan untuk memisahkan komponen ) dari = pada suatu campuran rasemik. Suatu asam amino tertentu sebagai substrat dapat mengalami berbagai reaksi dengan berbagai enzim. +ekhasan reaksi bukan disebabkan oleh koenzim tetapi oleh apoenzim. %isalnya enzim dekarboksilase bekerja sebagai katalis, sedangkan enzim transaminase bekerja terhadap pemindahan gugus >;H8, tetapi mereka mempunyai koenzim yang sama yakni piridoksalfosfat. 5.2.1.2 Fungsi dan Cara Kerja Enzim

?ungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi /@ sampai // kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. "erfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Seperti juga katalis lainya, enzim dapat menurunkan energi akti!asi suatu reaksi kimia.

5.2.1.3

Kompleks Enzim Su strat

Aeaksi kimia ada yang membutuhkan energi -reaksi endergonik. dan adapula yang menghasilkan energi atau mengeluarkan energi -eksergonik.. %isalnya pembentukkan ikatan antara senya a A dengan senya a " menjadi senya a A" akan mengeluarkan energi. Berjadinya senya a A" dari A dan " membutuhkan energi sebesar ,, yaitu selisih energi antara A dan " dengan A". Sebaliknya penguraian senya a A" menjadi A dan " mengeluarkan energi sebesar , pula. Berurainya senya a A" tidak dapat berjalan dengan sendirinya tetapi harus terbentuk dulu senya a A" aktif. Energi yang dibutuhkan pada pembentukan A" aktif disebut energi akti!asi -a. makin besar harga a, makin sukar terjadinya suatu reaksi. )engan adanya katalis atau enzim, harga energi akti!asi diperkecil atau diturunkan, dengan demikian akan dapat memudahkan atau mempercepat terjadinya suatu reaksi. Suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada suatu reaksi saja. Untuk dapat bekerja pada suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak antara enzim dan substrat. Suatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat. #leh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu saja. Bempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat dinamai bagian aktif -actif site.. Sisi aktif ini disebut juga sisi katalitik atau sisi pengikatan substrat. Sisi aktif memiliki gugus fungsional spesifik untuk pengikatan molekul substrat spesifik. Ada dua model sisi aktif dalam hubungannya dengan pengikatan substrat yakni& /. %odel +unci dan anak kunci -Lock and Key), model ini dikemukakan oleh ?isher. Artinya

pengikatan substrat dan enzim ditentukan oleh persisnya struktur sisi aktif dan substrat. Sering disebut model kaku karena hanya berguna untuk menerangkan mekanisme kerja enzim-enzim tertentu. 8. %odel Induced-fit, diajukan oleh )aniel +oshland. %erupakan model yang lu es karena sisi pengikat substrat bukan merupakan struktur yang kaku. Sisi aktifnya dapat mengalami perubahan konformasi sampai membentuk kedudukan yang tepat agar enzim dan substrat membentuk ikatan. Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. Apabila substrat mempunyai bentuk atau konformasi lain, maka tidak dapat ditampung pada bagian aktif suatu enzim. )alam hal ini enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. Hal ini menjelaskan mengapa tiap enzim mempunyai kekhasan terhadap substrat tertentu. Hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya kompleks

enzim-substrat. +ompleks ini merupakan kompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi. Secara sederhana sekali penguraian suatu senya a atau substrat oleh suatu enzim dapat digambarkan sebagai berikut & Enzim -E. C Substrat -S. +ompleks enzim-substrat- ES. Enzim -E. C hasil reaksi -,. $ambar D./ %odel ,engikatan Enzim -E. dan Substrat -S.

5.2.1.!

"ersamaan #i$%aelis&#enten

Hasil percobaan hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan frukrosa oleh enzim, ternyata bah a konsentrasi sukrosa rendah, kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi sukrosa. ;amun pada konsentrasi tinggi, kecepatan reaksinya tidak dipengaruhi lagi oleh pertambahan konsentrasi. 'ni menunjukkan bah a enzim seolah-olah telah 5jenuh6 dengan substrat, artinya tidak dapat lagi menampung substrat. =eonor %ichelis dan %auden %enten pada tahun /7/1 mengajukan suatu hipotesis bah a dalam reaksi enzim terjadi lebih dahulu kompleks enzim-substrat yang kemudian menghasilkan hasil reaksi dan enzim kembali. Hasil percobaan hidrolisis sukrosa tersebut dapat digambarkan secara grafik sebagai berikut &

5.2.1.5 "enggolongan Enzim

Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan masing >masing enzim diberi nama menurut nama substratnya, misalnya uriase dan lain-lain. )isamping itu adapula beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Comision on Enzymes of the International Union of Biochemistry, membagi enzim dalam enam golongan besar. ,enggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia dimana enzim memegang peranan. Enam golongan tersebut ialahE 1# $ks%&'re&uktase( 2# Trans)erase( 3# H%&r'lase( *# L%ase( +# Is'merase( ,# L%gase.

-'l'ngan 1. $ks%&'re&uktase Enzim-enzim yang termasuk dalam golongan ini dibagi dalam dua golongan yaitu dehidrogenase dan oksidase. )ehidrogenase bekerja pada reaksi-reaksi dehidrogenase, yaitu reaksi pengambilan atom hidrogen dari suatu senya a -donor.. Hidrogen yang di lepas diterima oleh senya a lain -akseptor.. Aeaksi pembentukan aldehida dari alkohol adalah contoh reaksi dehidrogenase. Enzim yang bekerja pada reaksi ini ialah alkohol dehidrolase. )i sini alkohol adalah donor hydrogen, sedangkan senya a yang menerima hidrogen adalah suatu koenzim nikotinadenindinukleotida.

Alcohol dehidrogenase Alkohol C ;A)C aldehida C ;A)H C HC

$ugus aldehida maupun keton dapat juga bertindak sebagai donor hidrogen, misalnya pada reaksi pembentukan asam gliserat-1-fosfat -asam 1-fosfogliserat. dari gliseraldehida-1-fosfat -1fosfogliseraldehida.. $lutamat dehidrogenase adalah contoh enzim dehidrogenase yang bekerja terhadap asam glutamat sebagai substrat. Enzim ini banyak terdapat pada mitokondria dalam semua sel jaringan. )alam reaksi ini asam glutamat diubah menjadi asam ketoglutarat.

$lutamat dehidrogenase Asam $lutamat C ;A)C C H8# ;H1 C asam ketoglutarat C ;A)H C HC

Aeaksi ini khusus untuk =-asam glutamat sedangkan amonia yang terjadi pada reaksi inidapat diubah menjadi urea dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Enzim-enzim oksidase juga bekerja sebagai katalis pada reaksi pengambilan hidrogen pada suatu substrat. )alam reaksi ini yang bertindak selaku aseptor hidrogen ialah oksigen. Sebagai contoh enzim glukosa oksidase bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat. Alcohol dehidrogenase glukosa C #8 asam glukonat C H8#8

Fantin oksidase ialah enzim yang bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi Gantin menjadi asam urat. :ontoh lain enzim oksidase ialah asam amino oksidase, yang bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi asam-asam amino. $lisin oksidase adalah enzim pada reaksi oksidasi glisin menjadi asam glioksilat. Enzim ini adalah suatu fla oprotein, yaitu suatu senya a yang terdiri atas fla!in yang berkaitan dengan protein. Enzim asam amino oksidase terdapat dalam jaringan hati dan ginjal.

-'l'ngan 2. Trans)erase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senya a pada suatu senya a lain. "eberapa contoh enzim termasuk golongan ini, ialah metiltransferase! hidroksimetiltransferase! kar"oksiltransferase! asiltransferase! dan amino transferase atau disebut juga transaminase. Enzim metiltransferase bekerja pada reaksi pembentukan keratin dari asam guanidine asetat. ,embentukan glisin dari serin merupakan reaksi pemindahan gugus hidroksi metil. $ugus ini dilepas dari molekul serin dengan dibantu oleh enzim hidroksimetil transferase.

Hidroksi metil transferase :H8 - :H - :##H #H ;H8 Serin BH?A :H8 - :##H ;H8 $lisin

)alam reaksi ini asam tetrahidrofolat -BH?A. bekerja sebagai aseptor gugus beratom : satu. Enzim transaminase bekerja pada reaksi transaminase yaitu suatu reaksi pemindahan gugus amino dari suatu asam amino kepada senya a lain. :ontohnya asam glutamat C asam piru!at menghasilkan asam ketoglutarat dan alanin.

Golongan 3. Hidrolase Enzim yang termasuk dalam kelompok ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase, yaitu yang memecahkan ikatan ester, memecahkan glikosida dan yang memecahkan ikatan peptida. :ontoh ialah esterase, lipase, fosfatase, amilase, amino peptidase, karboksi peptidase, pepsin, tripsin, kimotripsin.

Esterase ialah enzim yang memecah ikatan ester dengan cara hidrolisis. Esterase yang terdapat dalam hati dapat memecah ester sederhana, misalnya etil butirat menjadi etanol dan asam butirat. Lipase ialah enzim yang memecah ikatan ester pada lemak, sehingga terjadi asam lemak dan gliserol. #osfatase adalah enzim yang dapat memecah ikatan fosfat pada suatu senya a, misalnya glukosa >9-fosfat dapat dipecah menjadi glukosa dan asam fosfat. "isa ular mengandung enzim ini. $milase dapat memecah ikatan-ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa. Ada tiga macam enzim amilase, yaitu -amilase! -amilase! - amilase. -amilase terdapat dalam sali!a -ludah. dan pankreas. Enzim ini memecah ikatan /-H yang terdapat pada amilum dan disebut endo amilase sebab enzim ini memecah bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. -amilase terutama terdapat pada tumbuhan dan dinamakan eksoamilase sebab memecah dua unit glukosa yang terdapat pada ujung molekul amilum secara berurutan sehingga pada akhirnya terbentuk maltosa. -amilase telah diketahui terdapat dalam hati. Enzim ini dapat memecah /-H dan /-9 pada glikogen dan menghasilkan glukosa. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul protein dengan cara hidrolisis disebut enzim proteolitik atau protease. #leh karena yang dipecah adalah ikatan pada rantai pepetida, maka enzim tersebut dinamakan juga peptidase. Ada dua macam peptidase, yaitu endopeptidase dan eksopeptidase. Endopeptidase memecah protein pada tempat-tempat tertentu dalam molekul protein dan biasanya tidak mempengaruhi gugus yang terletak diujung molekul. Sebagai contoh endopeptidase ialah enzim pepsin yang terdapat dalam usus halus dan papain suatu enzim yang terdapat dalam pepaya. Eksopeptidase bekerja terhadap dua ujung molekul protein. +arboksipeptidase dapat melepas asam amino yang memiliki gugus >:##H bebas pada ujung molekul protein, sedangkan amino peptidase dapat melepas asam amino pada ujung lain yang memiliki gugus >;H8 bebas.

H H##: - : - ;H - :# A ---------------- ;H - :# - :H > ;H8 amino peptidase A

karboksil peptidase

)engan demikian eksopeptida melepas asam amino secara berurutan dimulai dari asam amino pada molekul protein hingga seluruh molekul terpecah menjadi asam amino.

Golongan 4. Liase Enzim golongan ini mempunyai peran penting dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu substrat -bukan cara hidrolisis. atau sebaliknya. :ontoh enzim golongan ini antara lain dekarboksilase, aldolase, hidratase. ,iru!at dekarboksilase adalah enzim yang bekerja pada reaksi dekarboksilase asam piru!at dan menghasilkan aldehida. # :H8 - : > : # #H :H1 > : > H C :#8 #

Enzim aldolase bekerja pada reaksi pemecahan molekul fruktosa /,9-difosfat menjadi dua molekul triosa yaitu hidroksi aseton fosfat dan gliseraldehida-1-fosfat. Adapun enzim fumarat hidratase berperan dalam reaksi penggabungan satu molekul H8# kepada molekul asam fumarat dan membentuk asam malat. Golongan 5. Isomerase Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler, misalnya reaksi perubahan glukosa menjadi fruktosa, perubahan senya a = menjadi senya a ), senya a sis menjadi senya a trans dan lain-lain. :ontoh enzim ini antara lainE ribulosafosfat epimerase dan glukosafosfat isomerase. Enzim ribose epimerase merupakan katalis bagi reaksi epimerisasi ribulosa. )alam reaksi ini ribulosa-D- fosfat diubah menjadi Gilulosa-D-fosfat. )isamping itu reaksi isomerisasi glukosa >9-fosfat menjadi fruktosa-9- fosfat dapat berlangsung dengan bantuan enzim glukosa fosfat isomerase. epimerase Aibulosa-D-fosfat Gilulosa-D-fosfat

isomerase $lukosa -9 -fosfat fruktosa -9-fosfat

-'l'ngan , l%gase Enzim yang termasuk dalam golongan ini bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. #leh karenanya enzim-enzim tersebut juga dinamakan sintetase. 'katan yang terbentuk dari penggabungan tersebut adalah ikatan :-#, :-S, :-; atau :-:. :ontoh enzim golongan ini ialah glutamin sintetase dan piru!at karboksilase. Enzim glutamin sintetase yang terdapat dalam

otak dan hati merupakan katalis dalam reaksi pembentukan glutamin dari asam glutamat.

$lutamin C AB, C ;HHC

glutamin C A), C ,anorg

)i samping itu enzim karboksilase bekerja dalam reaksi pembentukan asam oksaloasetat dan asam piru!at.

Asetil +oA Asam piru!at C AB, C :#8 asam oksaloasetat C A), C ,anorg ,iru!at karboksilase

Aeaksi ini merupakan sebagian dari reaksi metabolisme karbohidrat.

BAB III MET$D$L$-I


3.1 Alat &an Bahan Alat

$elas kimia H@@ ml

Babung reaksi

,enangas air listrik

,ipet tetes

Bermometer

;eraca Bahan a. b. c. d. e. f. g. h. "uah apel - sampel . AIuadest =arutan ;a' 8 J ?enol @,@/ % Aesorcinol @,@/ % Bripsin ,-nitrofenol ,b-nitrat

3.1 Pr'se&ur "erja 1././ ,embuatan Ekstrak enzim

"uah apel

K dikupas K ditimbang 8@ gram K dipotong kecil-kecil K dihaluskan K diCkan aIuadest

=arutan apel :ampuran

K dipindahkan ke dalam gelas kimia /@@ ml K dibilas dengan D@ ml ;a' 8 J

K dibiarkan selama 8 menit K disaring ke dalam gelas kimia yang lain ekstrak Aesidu

1./.8 Spesifikasi Enzim / ml aIuadest, / ml fenol dan / ml resorcinol 1 ml ekstrak

K dimasukkan dalam masing-masing tabung reaksi /, 8, dan 1 K disimpan dalam penangas air pada Suhu 12o:

K dimasukkan dalam masing8 tabung reaksi /, 8 dan 1 K disimpan dalam penangas selama D menit K dituangkan dalam masing-masing tabung reaksi /,8 dan 1

larutan

K dibiarkan selama D menit K dibandingkan arna pada setiap tabung Lang merupakan substrat adalah resorcinol K ditentukan senya a mana yang merupakan substrat

1./.1 +onsentrasi Substrat K 8D tetes substrat K 8@ tetes substrat C D tetes aIuadest K /@ tetes substrat C /D tetes aIuadest K D tetes substrat C 8@ tetes aIuadest

Ekstrak apel

K dimasukkan masing-masing ke dalam H "uah tabung berbeda K diletakkan dalam penangas air 12o:

K dimasukkan ke dalam H buah tabung yang berbeda. K diletakkan dalam penangas air 12o: Selama D menit K dituangkan isinya ke dalam masingmasing substrat

=arutan pada H buah tabung reaksi

K di biarkan selama /@ menit K diamati perubahan arna yang terjadi Berdapat perbedaan arna dari H buah tabung

1./.H +onsentrasi Enzim K /D tetes substrat C /@ tetes air K D tetes substrat C /H tetes aIuadest K / tetes substrat C /0 tetes aIuadest

Ekstrak apel

K dimasukkan masing-masing ke dalam 1 "uah tabung berbeda K diletakkan dalam penangas air 12o:

K dimasukkan ke dalam 1 buah tabung yang berbeda. K diletakkan dalam penangas air 12o: Selama D menit K dituangkan isinya ke dalam masingmasing substrat

=arutan pada 1 buah tabung reaksi

K di biarkan selama /@ menit K diamati perubahan arna yang terjadi Berdapat perbedaan arna dari 1 buah tabung

1./.D ,engaruh pH 8 ml larutan pH / Babung A

C /D tetes substrat C /D tetes enzim =arutan ber arna keruh

8 ml larutan pH D Babung "

C /D tetes substrat C /D tetes enzim =arutan ber arna agak gelap

8 ml larutan pH 2 Babung :

C /D tetes substrat C /D tetes enzim =arutan keruh agak gelap dibandingkan tabung "

8 ml larutan pH /@ Babung )

C /D tetes substrat C /D tetes enzim =arutan keruh agak gelap dari tabung :

1./.9 pengaruh 'nhibitor substrat K /@ tetes aIuadest K /@ tetes ,-nitrofenol K /@ tetes ,b-nitrat

K dimasukkan dalam masing-masing tabung

larutan

K ditentukan harga intensitas arna dengan spektrofotometer

Harg intensitas larutan yang berbeda-beda

BAB I. HA!IL PEN-AMATAN DAN PEMBAHA!AN


*.1 Has%l Pengamatan a. ,ambuatan ekstrak enzim ,erlakuan a. 8@ gram apel yang sudah dipotonga. potong dimasukkan dalam mortar C D ml aIuadest kemudian dihaluskan b. c. )icampurkan dalam gelas kimia /@@ )idiamkan 8 menit kemudian b. c. Marna menjadi coklat muda Marna menjadi kuning bening ml kemudian ditambahkan ;a' 8 J disaring b. spesifikasi enzim ,erlakuan a. 1 tabung reaksi masing-masing dimasukkan Babung / & / ml aIuadest Babung 8 & / ml fenol @,@/ % Babung 1 & / ml resorcinol +emudian ekstrak yang didapat tadi dimasukkan kedalm 1 tabung reaksi masing-masing 1 ml b. c. )ipanaskan 12o: selama D menit )icampurkan ekstrak Marna bening Marna bening ada endapan Marna bening ,engamatan coklat ,engamatan Marna a al putih kemudian menjadi

AIuadest C ekstrak ?enol C ekstrak Aesorcinol C ekstrak

Senya a yang merupakan substrat yaitu resorcinol karena arnanya mirip dengan ekstrak c. +onsentrasi substrat ,erlakuan Substrat dimasukkan ke H tabung reaksi masing-masing & ,engamatan Babung / C ekstrak N kuning Babung 8 C ekstrak N kuning muda

Babung / & 8@ tetes C D tetes air Babung 8 & /@ tetes C /D tetes air Babung 1 & D tetes C /@ tetes air Babung O & 8D tetes )ipanaskan 12o: dengan H tabung reaksi dari ekstrak d. konsentrasi enzim ,erlakuan Babung A & /D tetes ekstrak C /@ tetes air Babung " & D tetes ekstrak C /H tetes air Babung : & / tetes ekstrak C /0 tetes air )ipanaskan 8@ menit Babung A C substrat Babung " C substrat Babung : C substrat e. pengaruh pH ,erlakuan Babung A & 8 ml larutan pH / C /D tetes substrat C /D tetes enzim Babung " & 8 ml larutan pH D C /D tetes substrat C /D tetes enzim Babung : & 8 ml larutan pH 2 C /D tetes substrat C /D tetes enzim Babung ) & 8 ml larutan pH /@ C /D tetes substrat C /D tetes enzim :atatan & semakin tinggi pH maka semkin gelap arna larutannya.

Babung 1 C ekstrak N kuning terang Babung H C ekstrak N kuning tua

,engamatan =arutan "ening =arutan "ening =arutan "ening +uning gelap +uning terang +uning muda

,engamatan =arutan ber arna keruh =arutan ber arna agak gelap =arutan keruh agak gelap dibandingkan dengan tabung " =arutan keruh agak gelap dibandingkan dengan tabung :

f. pengaruh inhibitor 1 tabung reaksi Babung ' & /@ tetes aIuadest Babung '' & /@ tetes ,-nitrofenol

Babung ''' & /@ tetes ,b-nitrat %asing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi substrat ,engamatan Marna Marna tua Marna sedang Bak ber arna ,-nitrofenol @,1@ @,/ @,D ,b-nitrat 0,D 8,8 @,8 aIuadest @,D @,/ @,8

:atatan & panjang gelombang D0@ P

*.1 Pem/ahasan ,roses -reaksi kimia. yang berlangsung dengan baik dalam tubuh dimungkinkan karena adanya katalis yang disebut enzim. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bah a enzim tersebut adalah suatu protein. . )ari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata banyak enzim yang mempunyai gugus bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini disebut holoenzim terdiri atas protein -apoenzim. dan suatu gugus bukan protein. Sebagai contoh enzim katalase terdiri atas protein dan ferriprotorfirin. Ada juga enzim yang terdiri atas protein dan logam, misalnya askorbat oksidase adalah protein yang mengikat tembaga. $ugus bukan protein ini dinamakan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat ikatannya. $ugus yang terikat kuat pada bagian protein, artinya yang sukar terurai dalam larutan disebut gugus prostetik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya, dan mudah dipisahkan secara dialisis disebut koenzim. "aik gugus prostetik maupun koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat, yaitu zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim. ?ungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi /@ sampai // kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. "erfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Seperti juga katalis lainya, enzim dapat menurunkan energi akti!asi suatu reaksi kimia. Suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada suatu reaksi saja. Untuk dapat bekerja pada suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak antara enzim dan substrat. Suatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat. #leh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. )alam praktikum kali ini kita akan membahas tentang suatu enzim yang menyebabkan arna kecoklatan pada buah apel yang dikupas ataupun enzim yang berperan pada proses pencoklatan pada buah-buah tertentu. ,erubahan percobaan ini untuk mempelajari reaksi yang terjadi. )alam hal ini kita akan membahas beberapa eksperimen yang termasuk pada kinetika enzim yakni sbb E arna tersebut disebabkan oleh terbentukknya arna tersebut akan digunakan dalam kinon sebagai hasil oksidasi terhadap substratnya. ,erubahan

1#

Pem/uatan ekstrak en0%m

,ada percobaan ini kita akan terlebih dahulu membuat ekstrak enzim, yang kemudian ekstrak enzim yang di peroleh tersebut digunakan untuk eksperimen selanjutnya.

Adapun langkah pertama yang dilakukan yakni menyiapkan kurang lebih 8@ gram apel yang sudah dikupas kemudian dipotong-potong kecil-kecil. )imasukkan kedalam mortal dan ditambahkan D ml aIuades, setelah itu dihaluskan sampai benar-benar halus, kemudian dipindahkan kedalam gelas kimia /@@ ml, dan dibilas dengan D@ ml ;a? 8J. Bujuan dari penambahan larutan ;a? yakni agar supaya enzim yang berperan dalam proses pencoklatan dalam apel itu tertarik dalam larutan tsb sehingga ekstrak yang dihasilkan lebih banyak. +emudian dibiarkan selama 8 menit sebelum disaring kedalam gelas kimia lain yang bersih. Setelah melalui proses penyaringan di dapatlah ekstrak yang mengandung enzim yang berasal dari sampel buah Apel.

2#

!1es%)%kas% En0%m

,ada percobaan ini akan dipelajari bagaimana sifat kekhasan enzim terhadap substrat dengan menggunakan tiga macam senya a yang mempunyai struktur mirip satu sama lain. Satu dari tiga senya a tersebut merupakan substrat untuk enzim yang di teliti, yang selanjutnya akan disebut sebagai substrat saja pada percobaan-percobaan selanjutnya.

Suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada suatu reaksi saja. Untuk dapat bekerja pada suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak antara enzim dan substrat. Suatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat. #leh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat.

Adapun yang ,ertama-tama dilakukan dalam ercobaan ini yakni menyiapkan 1 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi / ml aIuades untuk tabung /, / ml katekol @,@/ % untuk tabung 8, dan / ml resorsinol @,@/ % untuk tabung 1. +emudian ketiga tabung tersebut disimpan dalam penangas air pada suhu 12@ :. )imana dalam hal ini suhu tersebut merupakan

!ariabel terikat pada praktikum ini. Biga tabung lainnya digunakan untuk menyimpan masingmasing 1 ml ekstrak apel -enzim. yang sudah diperoleh sebelumnya dan setelah itu di masukkan dalam penangas air selama D menit. Setelah itu sesegera mungkin tuangkan ekstrak enzim kedalam masing-masing tabung dan biarkan selama D menit lagi. dibandingkan arna pada tiaptiap tabung. ,ada tabung / terlihat bah a ini di jadikan sebagai substrat. arna yang terbentuk berupa arna coklat pudar, pada tabung 8 arna coklat muda dan pada tabung 1 terbentuk arna coklat tua yang kemudian

Adapun hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu saja. Bempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat dinamai bagian aktif -actif site.. Sisi aktif ini disebut juga sisi katalitik atau sisi pengikatan substrat. Sisi aktif memiliki gugus fungsional spesifik.

Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. Apabila substrat mempunyai bentuk atau konformasi lain, maka tidak dapat ditampung pada bagian aktif suatu enzim. )alam hal ini enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. Hal ini menjelaskan mengapa tiap enzim mempunyai kekhasan terhadap substrat tertentu.

Hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya kompleks enzim-substrat. +ompleks ini merupakan kompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi. Secara sederhana sekali penguraian suatu senya a atau substrat oleh suatu enzim dapat digambarkan sebagai berikut &

3#

"'nsentras% !u/strat

,ada percobaan ini langkah a al yang harus dilakukan adalah dengan menyiapkan H buah tabung reaksi yang masing-masing diberi kode a, b, c, d dan masing-masing diisi dengan 8D tetes substrat @,@/ % untuk tabung a, 8@ tetes substrat @,@/ % dan D tetes aIuades untuk tabung b, /@ tetes substrat @,@/ % dan /D tetes aIuades untuk tabung c, dan untuk tabung d diisi dengan D tetes substrat @,@/ % C 8@ tetes aIuades. Setelah itu diletakkan ke-H tabung tsb dalam penangas pada suhu 12@ :.

)igunakan H tabung lain untuk menyimpan ekstrak -enzim. dan kemudian diletakkan dalam

penangas air pada suhu 12@ : , seperti pada percobaan sebelumnya suhu merupakan !ariabel terikat, dimana suhu tetap terus dijaga agar tetap konstan. Setelah empat tabung tersebut berada D menit dalam penangas, segera tuangkan isinya kedalam tabung yang berisi substrat, dan dibiarkan tabung-tabung tersebut selama /@ menit berikutnya. )iamati perubahan arna yang terjadi dalam ke-H tabung. Berlihat bah a pada tabung / menunjukkan arna yang kompleks yakni arna coklat tua, pada tabung 8 arna coklat muda sedangkan pada tabung 1 coklat pudar.

Hasil eksperimen menunjukkan bah a dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi. Akan tetapi pada batas konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan kecepatan reaksi alaupun konsentrasi substrat diperbesar. +eadaan ini telah di terangkan oleh %ichaelis-%enten dengan hipotesis mereka tentang terjadinya kompleks enzim substrat. ,ersamaan %iichaelis-%enten yang telah membuktikan hipotesis mereka telah dijelaskan di muka. Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substrat. +ontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut "agian aktif.

,ada konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung substrat sedikit. "ila konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut. )engan demikian konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi. ,ada suatu batas konsentrasi substrat tertentu, semua bagian aktif telah dipenuhi oleh substrat atau telah jenuh dengan substrat. )alam keadaan ini, bertambah besarnya konsentrasi substrat tidak menyebabkan bertambah besarnya kosentrasi kompleks substrat, sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak bertambah besar.

*#

"'nsentras% En0%m

,ada percobaan ini langkah-langkanya seperti pada percobaan 1, akan tetapi ada ssedikit perbedaan dari !olume masing-masing enzim. Adapun langkah a al yang dilakukan yakni menyiapkan 1 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi /D tetes ekstrak -enzim. untuk tabung /, D tetes enzim C /@ tetes aIuades untuk tabung 8, dan / tetes enzim C /H tetes aIuades untuk tabung 1.

%enggunakan 1 tabung lain untuk menyimpan substrat yang masing-masing tabung tersebut berisi /D ml substrat, setelah itu di masukkan ke dalam penangas air dengan tetap menjaga suhu tetap konstan, +emudian pada D menit a al digunakan untuk pra inkubasi dan diikuti 8@ menit aktu inkubasi. +emudian larutan tersebut sesegera mungkin di campurkan , lalu di diamkan

selama beberapa menit. Setelah hal ini dilakukan terlihat bah a terjadi perubahan arna pada setiap tabung. ,ada tabung / arna yang muncul yakni arna coklat tua, pada tabung 8 arna coklat muda, dan untuk tabung 1 arna coklat pudar.

Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. ,ada suatu konsentrasi substrat tertentu, reaksi pertambahan dengan bertambahnya konsentrasi enzim.

+#

Pengaruh 1H

Untuk mempraktikumkan pengaruh pH , kita dapat menggunakan larutan dengan pH tertentu yang digunakan sebagai medium. Adapun langkah a al yang dilakukan yakni dengan menyiapakan H buah tabung reaksi. ,ada tabung / berisi 8 ml larutan dengan pH /, pH D, pH 2, dan ,h /@. +emudian mengambil H tabung lainnya yang berisi /D tetes substrat pada tiap-tiap tabung, dan H tabung yang lainnya lagi di isi dngan /D tetes enzim pada tiap-tiap tabung.

Setelah /8 tabung tersebut terisi maka tabung yang berisi laruan pH di inkubasi selama /D menit pada suhu 12@:. Setelah di inkubasi selama kurang lebih /D menit segera ditambahkan substrat yang juga telah di inkubasi kemudian ditambahkan enzim, sebisa mungkin di usahakan agar penambahan enzim dilakukan dalam aktu yang bersamaan.

+emudian setelah proses ini dilakukan yeng teramati bah a pada tabung / arna yang muncul berupa arna coklat tua pada kondisi ini enzim-substrat berada pada pH / dimana tepat pada range asam, dan tabung 8 ber arna coklat muda yang berada pada suasana asam pH N D, untuk tabung 1 ber arna coklat lebih muda dari pada tabung 8 tadi pH N 2,ini berada pada kondisi normal. sedangkan pada tabung H dengan pH N /@ enzim-substrat berada pada kondisi basa dan arna larutannya coklat pudar.

Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH lingkunganya. Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negatif atau ion bermuatan ganda -z itter ion.. )engan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektifitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat.

)i samping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunya aktifitas enzim. $ambar grafik berikut menunjukan hubungan antara aktifitas enzim dengan pH. )ari bentuk kur!a pada gambar tersebut, tampak bah a ada suatu pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan kecepatan reaksi paling tinggi. pH tersebut dinamakan pH optimum.

-----------------------Aktifitas enzim

,#

Pengaruh !uhu

,ada percobaan ini terlebih dahulu dirancang suatu set percobaan untuk mempelajari pengaruh suhu terhadap reaksi enzim. )engan mengambil suhu @ @ :, /@@ :, 8D@ :, 1D@ :, D@@ :, dan 0@@ :. Qat yang digunakan adalah /D tetes substrat, dan /D tetes ekstrak enzim, kemudian dilakukan pra inkubasi selama /@ menit, setelah itu dilakukan inkubasi dengan tetap berusaha menjaga suhu agar tetap konstan. +emudian sesegera mungkin mencampurkan substrat kedalam tabung yang berisi enzim dan diusahakan agar setiap set memperoleh aktu inkubasi yang sama.

)isini terlihat bah a pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. +erena enzim adalah protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan menurun.

+enaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi diartikan sebagai kenaikan kecepatan reaksi sebagai akibat kenaikan suhu /@:. +oefisien suhu ini diberi symbol R/@ untuk reaksi yang menggunakan enzim, R/@ ini berkisar antara /,/ hingga 1,@ artinya setiap kenaikan suhu /@:, kecepatan reaksi mengalami kenaikan /,/ hingga 1,@ kali. ;amun kenaikan suhu pada saat mulai terjadinya proses denaturasi akan mengurangi kecepatan reaksi. #leh karena ada dua pengaruh yang berla anan, maka akan terjadi suatu titk optimum, yaitu suhu yang paling tepat bagi suatu reaksi yang menggunakan enzim yang tertentu. $ambar berikut menunjukan hubungan antara kecepatan reaksi -S. dengan suhu.

kec. rG

suhu

Suhu optimum Hubungan Antara Suhu dengan Kecepatan Reaksi Bitik @ menunjukkan suhu optimum, yaitu suhu yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia dengan kecepatan paling besar. Biap enzim mempunyai suhu optimum tertentu& pada umumnya enzim yang terdapat pada he an mempunyai suhu optimum antara H@:-D@:, sedangkan pada tumbuhan antara D@:-9@:. Sebagian enzim terdanaturasi pada suhu di atas 9@:.

BAB . PENUTUP
D./ +esimpulan )ari percobaan serta tinjauan pustaka yang ada, maka dapat dismpulkan bah a & :omision on Enzymes of the 'nternational Union of "iochemistry, enzim dibagi dalam enam golongan besar berdasarkan reaksi & /.#ksidoreduktase, 8. Bransferase, 1. Hidrolase, H. =iase, D. 'somerase, dan 9. =igase. "eberapa factor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikutE konsentrasi substrat, pH, temperature -suhu., dan inhibitor -re!ersible dan nonre!esibel.. +ofaktor suatu enzim terdiri atas& gugus prostetik, koenzim dan acti!ator. $ugus prostetik ialah kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya. Suatu koenzim adalah molekul organic terkecil, tahan terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya, dengan cara dialisis. :ontoh koenzim ialah ;A), ;A),, asam tetra hidrofosfat, tiamin pirofosfat -B,,.. $cti ator pada umumnya ialah ion-ion logam yang dapat terikat atau mudah terlepas dari enzim. :ontoh acti!ator logam ialah ++, %n++, %g++, :u++, Qn++.

DA2TAR PU!TA"A
?essenden. /709. +imia #rganik Tilid 8. Takarta & Erlangga. $irindra, A. /709. Biokimia I. $ramedia, Takarta. Ha ab, H%. 8@@H. %engantar Biokimia. Takarta & "ayu %edia ,ublishing. =ehninger. /77/. Dasar3&asar B%'k%m%a %l%& 1. Takarta & Erlangga ,oedjiyadi, Anna dkk. 8@@9. &asar-&asarBiokimia. Takarta & U'-,ress.7 Suminar U ,etrucci. /777. "%m%a Dasar Pr%ns%1 &an Tera1an M'&ern. Takarta & Erlangga Beam Beaching. 8@/@. M'&ul Dasar3Dasar B%'k%m%a. $orontalo http&<< http&<< .pengetahuan-protein.html<januari</@<8@/@ . :hem-'s-Bry.#rgVSitus+imia'ndonesiaV.com.maret<@D<8@@7

Anda mungkin juga menyukai