Anda di halaman 1dari 12

1. Beberapa Tokoh Yang Kharismatik Ir.

Soekarno

Soekarno memiliki daya tarik tersendiri sehingga mereka mampu melakukan sesuatu yang berbeda terhadap pengikutnya. Pemimpin seperti ini biasanya disebut sebagai pemimpin karismatik. Max Weber menyebutkan bahwa beberapa pemimpin memiliki anugerah berupa kualitas yang luas biasa atau karisma yang membuat mereka mampu memotivasi pengikutnya untuk mencapai kinerja yang luar biasa. Di Indonesia, tokoh Soekarno merupakah salah satu contoh pemimpin karismatik..Kemampuan Soekarno menggerakkan, mempengaruhi, dan berdiplomasi telah menyatukan berbagai suku, agama, golongan menjadi satu kesatuan yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Kelebihan dan Kharisma Bung karno seperti tiada pernah habis untuk dibahas, sebagai Presiden RI pertama beliau memiliki berbagai kompetensi yang bahkan sulit ditandingi oleh orang pada umumnya yaitu menguasai lebih dari 7 bahasa mancanegara, ahli dalam bidang arsitektur dan menguasai ilmu-ilmu politik maupun sejarah, selain itu Soekarno juga terkenal sebagai orator ulung yang tiada duanya. jadi Soekarno adalah figur tepat Pemimpin Bangsa Indonesia pada masanya. Barack Obama

Sejak masa kampanye pemilihan presiden AS,Barack Obama memeang telah kerap membuat publik terhenyak dengan kepiawaiannya merenda kata kata.sejumlah pengamat politik tanah air pun mengakuinya sebagai komunikator ulung. Ada dua karakter dasar Obama yang menopangnya menjadi seorang komunikator ulung.yang pertama, Obama berpembawaan hangat dan santun.Sosoknya yang tenang ,kalem,dan penuh hormat kepada lawan bicara membuat orang jatuh simpati. Yang kedua, Obama sangat cerdas.Lulusan Harvard University ini adalah mantan pemimpin redaksi majalah mahasiswa bergengsi dikampusnya.Hal inilah rupanya yang telah menempanya menjadi berwawasan luas serta ahli menuangkan gagasan dalam untaian kata kata. Joko Widodo

Hal berbeda ditemui pada diri Joko Widodo (Jokowi). Beliau memiliki latar belakang pengusaha meubel dengan beberapa karyawan dan kemudian menjadi walikota Solo selama dua periode. Saat ini beliau memimpin Jakarta karena rakyat Jakarta melihat karisma dan daya tarik yang amat besar pada diri beliau. Seorang pemimpin yang mau turun kebawah untuk mendengar langsung dari masyarakat, bukan hanya dari bawahannya. Pemimpin yang memiliki inspirasi, terobosan baru, keberanian serta senang menerima saran dan pendapat. Lihat saja ketika banyak wartawan maupun wartawati setia menunggu aksi beliau setiap harinya. Menanti kejutan-kejutan serta terobosan baru. Lalu bagaimana masyarakat selalu bersukacita menyambut kehadirannya ditengah-tengah mereka, dan itu bukan sekedar pencitraan, karena beliau memang dibesarkan oleh masyarakat. MISI :

Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain.

Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan pendidikan yang berkualitas secara gratis selama 12 tahun untuk warga Jakarta. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.

2. Beberapa Tokoh Yang Otoriter


Husni Mubarak

Kepemimpinan Husni Mubarak adalah pada saat Presiden Anwar Sadat terbunuh pada 6 Oktober 1981 oleh kelompok radikal. Presiden Mesir yang keempat ini lahir di Kafr-El Meselha, Al Monufiyah pada tanggal 4 Mei 1928. Ia memerintah selama lebih kurang 30 tahun. Dia adalah presiden terlama mesir. Pola pemerintahannya dinilai bersifat diktator, kejam, dan korup. Kepemimpinan mubarok dinilai penuh dengan skandal dan penyiksaan. Menurut Kemlu AS, tekanan dan penyiksaan oleh pemerintah Mesir dialamatkan kepada para aktivis politik. Terutama diantaranya adalah gerakan Ikhwanul Muslimin (IM). Pada usianya yang telah memasuki angka delapan. Mubarak dipaksa mundur oleh rakyatnya. Rakyat Mesir nampaknya sudah lelah dengan gaya kepemimpinan mubarak, dan dinilai Mubarak sudah tidak peka lagi dengan krisis ekonomi yang terjadi di Mesir. Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di seluruh Mesir menuntut agar Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun untuk melepaskan jabatannya. Setelah demonstrasi berlangsung selama 18 hari, akhirnya Presiden Mubarak mundur pada tanggal 11 Februari 2011. Kemundurannya merupakan awal Revolusi Mesir pada tahun 2011.

Ferdinand Marcos

Ferdinand Edralin Marcos lahir di Sarrat, Ilocos Norte, Filipina, pada 11 September 1917. Ia merupakan Presiden Philipinan ke-10. Kepemimpinannya dimuladi pada tanggal 30 Desember 1965 sampai 25 Februari. People Power Revolution mendesak ia untuk turun dari jabatannya. Hal ini karena rakyat sudah tak tahan lagi dengan gaya kepemimpinannya yang diktator, otoriter, dan syarat dengan berbagai kecurangan. ia dianggap sebagai pemimpin yang korup dan melakukan pelanggaran Ham Aksasi Manusia. Pemerhati HAM menyatakan Presiden ini bertanggung jawab atas kehilangan 759 orang, 3.257 pembunuhan, 35.000 penyiksaan dan 70.000 penahanan. Saking berkuasanya dia bisa meletakan istrinya menjadi Menteri Pemukiman (1972-1986). Ali Abdullah Saleh

Ali Abdullah Saleh adalah Presiden Yaman yang pada periode 1990-2012. Ali Abdullah Saleh lahir pada tanggal 21 Maret 1942. Ali Abdullah Saleh telah memerintah Yaman Selama 33 tahun. Ia mengundurkan diri pada Februari 2012 seteleh digoyang demontrasi besar-besaran anti-Saleh. Tak kurang dari 20.000 pengunjuk rasa anti pemerintah

Yaman meminta pergantian pemerintah dan menolak tawaran Presiden Saleh untuk mundur pada tahun 2013. Rakyat menginginkan pergantian rezim. Ali Abdullah Saleh dinilai pemimpin yang korup, dan diktator. Rakyat mengeluhkan soal peningkatan kemiskinan di kalangan rakyat berusia produktif yang terus bertambah, dan kurangnya kebebasan berpolitik. Angka pengangguran di Yaman mencapai 40 %, sementara harga pangan terus meningkat dan tingkat kurang gizi mencapai titik yang parah. Pada saat kepemimpinanya pula masyarakat diresahkan dengan masalah keamanan seperti gerakan separatis di selatan dan perlawanan para pemberontak Shai Houthi di wilayah utara.

3. Beberapa Tokoh Yang Transfarmasional

Steve Jobs (CEO perusahaan apple)

Steve Jobs adalah seorang pemimpin yang transformasional karena dalam memimpin beliau berprinsip teguh untuk tidak menggunakan program windows seperti yang digunakan perusahaan-perusahaan computer lainnya. Beliau tidak ingin produknya sama dengan produk lain, hingga akhirnya dia berinovasi dengan cara merangkul produk lain yang bukan merupakan produk windows. Selain dalam bidang computer, steve juga menemukan sebuah inovasi yaitu alat music yang bisa dibawa kemanapun dan dapat diisi dengan banyak lagu, maka steve mengeluarkan produk yang diberi nama i-pod. Tidak hanya produk computer dan i-pod saja inovasi lainnya dari steve adalah handphone yang dijadikan satu dengan kempuan computer yang diberi nama i-phone. Produk-produk inilah yang membuat perusahaan apple dikenal sebagai perusahaan dengan inovasi-inovasi canggih. Dan hasilnya produk apple berbeda dengan produk lainnya serta menjadi barang yang lebih bergensi daripada produkproduk sejenis. MISI :
menciptakan sesuatu yang dapat mengatur segala hal dalam satu perangkat. Pada tahun 2010, Jobs juga memiliki strategi untuk mensukseskan Apple dengan membangun ladang server yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dalam satu perangkat saja

Sri Mulyani (Direktuk Bank Dunia)

SMI lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962. Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, Sri Mulyani ditunjuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pada tahun 2010, Sri Mulyani menjadi tokoh yang hangat diperbincangkan berkaitan dengan kasus Bank Century. Di tengah penyelidikan kasus tersebut tiba-tiba Bank Dunia menunjuknya sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia. Sri Mulyani menjadi satu-satunya perempuan pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia yang membawahi 70 lebih negara. Para pegawai yang bekerja bersama SMI menyatakan bahwa dia adalah orang yang tegas dan disiplin, rasional tapi juga tulus. SMI dengan tegas, berani mereformasi seluruh struktur keoorganisasian yang menjadi inti unit kerja di kementerian keuangan dan membuat banyak terobosan dalam kebijakan serta berani mengambil risiko yang tinggi, misalnya keputusan menyelamatkan Bank Century. Sri Mulyani dinilai mampu menggawangi perekonomian Indonesia yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia hingga mampu melampaui krisis. Di dalam pengelolaan ekonomi, Indonesia diakui mengalami banyak kemajuan, baik itu ekonomi makro maupun dari sektor riil. Baik dari indikator-indikator yang mudah dilihat maupun yang relative susah dilihat, seperti masalah confident dan persepsi, kata Sri Mulyani. Dan diakui, penyumbang terbesar dari kemajuan itu adalah dari Kementerian Keuangan, tambahnya lagi. SMI menjalankan gaya kepemimpinan yang transaksional dan transformasional pada saat yang bersamaan selama masa kepemimpinannya. Kepemimpinan transaksionalnya terlihat pada saat dia menekankan agar pegawainya bersikap terbuka, akuntabel dan melayani publik dan dia juga memberikan peningkatan remunerasi sebagai imbalannya, sedangkan untuk kepemimpinan transformasionalnya saat dia melakukan pembaharuan dan reformasi birokrasi didepartemen-departemen yang dipimpinnya, dia memberikan contoh

tentang apa yang harus dilakukan, dia mendorong agar anak buahnya menjadi lebih baik dan bertransformasi meninggalkan citra yang buruk, dia menginspirasi orang banyak untuk mempertahankan inegritas dan etika yang baik sebagai pejabat publik. SMI juga telah membuktikan bahwa dia mempunyai kualitas-kualitas dan ciri-ciri sebagai pemimpin yang efektif; seperti berintegritas, beretika, mempunyai visi dan misi yang jelas, berani membuat tindakan/keputusan, berani menempuh resiko, memberikan rewards danpunishment, membawa dan melakukan perubahan, memenuhi target yang diharapkan, dan bertanggung-jawab dan akuntabel atas keputusannya, serta masih banyak lagi kualitas lainnya. Dari segi kompetensi inti atau skill, SMI memiliki intelektualitas dan pengalaman dibidang perekonomian dan dunia internasional yang sangat baik bahkan diakui oleh pihak internasional serta memiliki kemampuan konseptual yang baik.

Pendapat kami
Disini kami menyukai gaya kepemimpinan karismatik dan transformasional , karna gaya kepemimpinan karismatik adalah pemimpin yg memiliki anugerah berupa kualitas yang luas

biasa atau karisma yang membuat mereka mampu memotivasi pengikutnya untuk mencapai kinerja yang luar biasa.serta kami juga menyukai gaya kepemimpinan transformasiomal karna, gaya kepemimpinan ini lebih efektif mencapai tujuan pemimpin,karna disini pemimpin bekerja langsung dengan orang lain untuk mencapai tujuannya.dan pemimpin berkarisma (mampu memperdaya pengikutnya untuk mencapai tujuannya),lalu inovatif(pemimpin ini mampu menciptakan ssesuatu yg baru)tanpa takut mengambil resiko,tentu saja pemimpin yg bergaya transformasional ini mempunyai wawasan yg luas. Sedangkan gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang keras dan kekuasaan berada ditangan penguasa

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL 1) Pengertian Kepemimpinan transaksional Menurut Bycio,dkk.(1995),dan Koh, dkk. Pemimpinan trasnsaksional adalah gaya kepemimpinan,dimana seorang pemimpin memfokuskan perhatian pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan pegawai melibat kan hubungan pertukaran yang didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasa kerja dan penghargan klasifikasi sasaran ,standar kerja,penugasan kerja,dan penghargaan . Bernard M. Bass mengemukakan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan di mana pemimpin menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut. Jadi kepemimpinan transaksional merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif. 2) Tipe / Gaya Kepemimpinan Transaksional Tipe atau gaya kepemimpinan transaksional meliputi dimensi/perilaku : 1) Contigent Reward (Penghargaan rombongan) Untuk mempengaruhi pemimpin memperjelas pekerjaan yang harus di lakukan,menggunakan insentif sebagai alat mendorong pencapaiaan hasil pelaksanaan tugas sesuai harapan. 2) Management By Exception (Manajemen Degan Pengecualiaan ) Secara pasif,untuk memengaruhi perilaku ,pemimpin menggunakan upaya koreksi/Hukuman sebagai respons terhadap kinerja buruk/penyimpangan terhadap standard. Secara aktif untuk mempengaruhi perilaku,pemimpin secara aktif melakukan pemantauan terhadap perkerjaan yang dilakukan pegawai dan menggunakan upaya korektif dalam rangka memastikan bahwa pekerjaan di lakukan dan diselesaikan sesuai standar. 3) Laissez Faire Leadersif (Kepemimpinan Laissez-Faire) Pemimpin ini menghindari upaya memengaruhi bawahan, melalaikan tugas pembinaan sebagai pimpinan,menenggelamkan diri pada perkerjaan rutin dan menghindari konfrontasi. Mereka banyak memberi tanggung jawab kepada bawahan, tidak menetapkan tujuan jelas, tidak membantu pengambilan keputusan kelompok, membiarkan semua mengalir selama semua terlihat aman. 3) KarakteristikKepemimpinan transaksional Kepemimpinan transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Contingent reward Kontrak pertukaran penghargaan untuk usaha, penghargaan yang dijanjikan untuk kinerja yang baik, mengakui pencapaian. 2. Active management by exception Melihat dan mencari penyimpangan dari aturan atau standar, mengambil tindakan perbaikan. 3. Pasive management by exception Intervensi hanya jika standar tidak tercapai.

4. Laissez-faire Melepaskan tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL 1) Pengertian Kepemimpinan Transformasional Istilah transformasional berinduk dari kata to transform yang artinya mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda. Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan. Sumber daya yang dimaksud yaitu sumber daya manusia seperti pimpinan, staf, bawahan, tenaga ahli, guru, dosen, peneliti, dan lain-lain. Teori Kepemimpinan Transformasional (Transformational Leadership Theory) diawali oleg John McGregor Burns dalam bukunya yang mendapat Pilitzer Prize dan National Book Award yang berjudul Leadereship. Dalam buku tersebut ia menggunakan istilah transforming leadership atau menstrasformasi kepemimpinan. Sedangkan istilat Transformational Leadership dipergunakan oleh Benard M.Baas dalam bukunya berjudul Leadership and performance beyond expectation. 2) Gaya Kepemimpinan Transformasional Tipe atau gaya kepemimpinan transformasional meliputi dimensi/perilaku : 1. Charisma Atau Idealized Influence (Pengaruh Ideal) Perilaku pemimpin yang membuatnya dikagumi sehingga pegawai sangat memuji, mengagungkan, mengikuti dan mencontoh. Pemimpin menunjukkan keyakinan dan daya tarik kepada pengikutnya sehingga terjadi ikatan emosional pada tingkatan tertentu. Pemimpin ini memiliki nilai yang ditunjukkan jelas dalam setiap tindakan sehingga menjadi contoh pengikutnya. Kepercayaan yang dibangun antara pemimpin dan pengikutnya didasarkan landasan moral dan etika.

2. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasi) Perilaku pemimpin mengartikulasikan visi yang mendorong dan memberuu inspirasi pengikutnya. Pemimpin memberi tantangan kepada pengikut untuk memenuhi standar yang lebih tinggi, mengkomunikasikan optimisme tentang pencapaian tujuan masa depan, dan memberi tugas yang berarti. Pengikut harus memiliki pengertian kuat terhadap tujuan organisasi jika mereka ingin termotivasi mewujudkannya. 3. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual) Pemimpin bersedia mengambil resiko dan meminta ide pengikutnya, membangkitkan semangat dan mendorong kreativitas pengikutnya. Visi pemimpin menjadi kerangka pikir pengikut untuk menghubungkannya dengan pimpinan, organisasi dan sesama mereka serta tujuan organisasi. Ketika stimulasi terjadi, kreativitas mampu menghadapi segala masalah.

4. Individualized Consideration Or Individualized Attention (Pertimbangan Individu) Pimpinan selalu hadir ketika pengikut membutuhkan, pimpinan ini bertindak sebagai mentor, mendengar apa yang menjadi perhatian dan kebutuhan pengikut, termasuk kebutuhan dihormati dan menghargai kontribusi individual terhadap organisasi. Pendekatan ini mendidik pimpinan generasi berikut dan mendorong terpenuhinya aktualisasi diri. 3) KarakterKepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional menurut Bernard M. Bass memiliki karakteristik yang membedakan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya diantaranya: 1. Charisma Memberikan visi dan misi yang masuk akal, menimbulkan kebanggaan, menimbulkan rasa hormat dan percaya. 2. Inspiration Mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menggunakan simbol untuk memfokuskan upaya, mengekspresikan tujuan penting dengan cara yang sederhana. 3. Intellectual stimulation Meningkatkan intelegensi, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara teliti. 4. Individualized consideration Memberikan perhatian pribadi, melakukan pelatihan dan konsultasi kepada setiap bawahan secara individual.

Dalam pembahasan tersebut di atas terkait Kepemimpinan Transformasional dapat disimpulkan dengan tabel berikut. Tabel 1

Transaksional

Dan

Kepemimpinan Transaksional Dan Transformasional Kepemimpinan Transaksional 5. Pengertian Sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif Kepemimpinan Transformasional Kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target pencapaian yang telah ditetapkan 1. Inspiration

6. Karakteristik 1) Contigent Reward (Penghargaan rombongan)

2. Charisma 2) Management By Exception 3. Intellectual stimulation (Manajemen Degan Pengecualiaan ) 4. Individualized consideration 3) Laissez Faire Leadersif (Kepemimpinan Laissez-Faire) 1) Contigent Reward (Penghargaan rombongan) 1. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasi)

7. Gaya/tipe

2) Management By Exception 2. Charisma Atau Idealized (Manajemen Degan Pengecualiaan ) Influence (Pengaruh Ideal) 3) Laissez Faire Leadersif (Kepemimpinan Laissez-Faire) 3. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual) 4. Individualized Consideration Or Individualized Attention (Pertimbangan Individu)

Pendapat kami
Menurut kami , lebih bagus gaya kepemimpinan transformasional Karna gaya kepemimpinan ini lebih efektif mencapai tujuan pemimpin,karna disini pemimpin bekerja langsung dengan orang lain untuk mencapai tujuannya.dan pemimpin berkarisma (mampu memperdaya pengikutnya untuk mencapai tujuannya),lalu inovatif(pemimpin ini mampu menciptakan ssesuatu yg baru)tanpa takut mengambil resiko,tentu saja pemimpin yg bergaya transformasional ini mempunyai wawasan yg luas. Sedangkan gaya kepemimpinan transaksional,hanya mendorong bawahannya untuk bekerja,lalu menyediakan imbalan sebagau motivasi untuk sumber daya manusianya

Anda mungkin juga menyukai