Anda di halaman 1dari 4

TUGAS CERPEN

"MUSLIMAH DI BALIK KARDUS"

Disusun oleh : 1. Aji Maulana 2. Nur Sholeh 3. Sa'adatun Umayah 4. Taufiqoh Kelas : XI. IPA 4

SMA NEGERI 01 BULAKAMBA


TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1. Sinopsis Cerpen Muslimah di Balik Kardus Kima adalah seorang gadis yang hidup di pemukiman tempat pembuangan sampah. Ia mempunyai seorang kakak yang sayang kepadanya yang bernama Onji. Mereka hidup sebagai tukang pemungut sampah-sampah yang masih dapat di daur ulang. Di usia yang seharusnya untuk bersekolah malah mereka gunakan untuk bekerja demi memenuhi hidup. Dengan semangat kesabaran dan ketelatenan Kima mengumpulkan uang hasil jerih payahnya sendiri. Sepersen demi sepersen ia kumpulkan untuk membeli selembar jilbab yang akan memanjakan rambutnya. Suatu ketika saat bersama-sama dengan pemulung lain mencari sampah yang masih produktif, rasa kekhawatiran Kima tertuju pada Onji. Terkejutlah Kima, kaki Onji terluka akibat pecahan-pecahan beling. Akhirnya tak ada pilihan lain selain Kima harus melepas kerudung untuk perban agar darah tidak bercucuran. Aku tetap begini berjuang menghadapi hidup yang keras bersama Kak Onji. Tetapi cita-citaku tetap sama, memiliki jilbab dan memakainya. Kini aku menabung lagi untuk membeli jilbab yang kedua.

2. Analisis Cerpen MUSLIMAH DIBALIK KARDUS Identifikasi sebuah cerpen A. Unsur Intrinsik : 1. Tema 2. Tokoh dan penokohan : Musilmah dibalik Kardus :

1) Kima bersifat pantang menyerah, semangat, hemat dan sabar dibuktikan dengan kalimat "Iya, kak! Aku akan terus berusaha untuk mendapatkannya! Lagi pula uang yangaku kumpulkan sudah banyak. Beberapa hari lagi aku bisa membelinya" jawab Kima bersemangat Bersifat hemat dan sabar, dibuktikan dengan kalimat "Aku akan mengumpulkan uang untuk membelinya" Bersifat penyayang dan perhatian, dibuktikan adanya kalimat : Dia langsung berucap "Yang penting kondisi kakak dulu" 2) Onji bersifat penyayang dibuktikan dengan kalimat, "Kau pasti kelelahan." "Hari ini, kamu istirahat saja di rumah, kakak yang akan bekerja."

3. Latar a. Latar tempat Di rumah dibuktikan dengan kalimat : dia merebahkan dirinya diatas lembaran koran lusuh yang terhampar. Toko busana muslim adanya kalimat, wanita yang menjaga toko busana muslim itu, ketika melihat Kima dan Onji mendekat ke tokonya, langsung berkata, "Maaf, de disini bukan tempat untuk meminta-minta!" Tempat pembuangan sampah, dibuktikan dengan kalimat : lokasi yang mereka datangi adalah sebuah tempat pembuangan sampah yang sering dikunjungi oleh pemulung-pemulung lain. b. Latar Waktu Malam hari matanya mengaggumi keindahan cahaya bulan purnama yang sedang menampakan dirinya diantara ribuan bintang yang pudar karena cahaya lampu dan polusi. Siang hari mereka malah menggunakannya untuk memanggang diri mereka dibawah sinar mentari yagn tak pandang usia. c. Latar suasana Bahagia Kima telah sampai pada perhitungan terakhir. Dengan girang, dia berkata, "Enam puluh lima ribu tujuh ratus! Cukup, kan? Khawatir ditunjukan dengan kalimat "Kakak kenapa?" tanya Kima khawatir Kemudian, Onji menunjukkan kakinya, betapa terkejutnya Kima melihat kaki Onji yang berdarah akibat pecahan beling minuman kaleng. 4. Plot/Alur Pada kisah Muslimah Dibalik Kardus menggunakan alur maju kaerna dikisahkan dengan kejadian-kejadian yang akan datang. Dan peristiwanya diceritakan secara urut dari mulai awal perkenalan konflik sampai dengan penyelesaian akhir cerita

5. Sudut Pandang : orang pertama pelaku utama 6. Gaya bahasa : majas personifikasi Amanat : 1) Kesuksesan sebanding lurus dengan apa yang diusahakan 2) Mimpi-mimpi dapat kita raih dengan usaha dan berdoa 3) Kasih sayang yang tulus akan menciptakan sebuah keharmonisan

B. Unsur Ekstrinsik Nilai kasih sayang, dibuktikan dengan kalimat "Dia langsung berucap, "Yang penting kondisi kakak dulu" Pembahasan Sebuah cerita yang sangat menyentuh perjuangan-perjuangan demi mendapatkan apa yang ia impikan. Selembar jilbab yang akan memanjangkan rambutnya. Perjuangan demi perjuangan untuk mengumpulkan

mengumpulkan uang dari hasil kerjanya sendiri. Diusia yang seharusnya mereka pakai untuk menuntut ilmu di sekolah, mereka malah menggunakanya untuk memagang diri mereka di bawah sinar mentari yagn tak pandang usia. Itulah perjuangan hidup yang harus ia lalui. Dengan saling mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan, mereka mampu bertahan menjalani hidupnya. Hingga akhirnya suatu ketika mereka mencari sampah yang masih dapat di daur ulang.

Anda mungkin juga menyukai