His127 Slide Pemeriksaan Serologi Immunologi Hiv Aids
His127 Slide Pemeriksaan Serologi Immunologi Hiv Aids
Prof. DR. Dr. Ratna Akbari Ganie, SpPK, FISH Prof Dr. Adi Koesoema Aman, SpPK(KH), FISH
DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN USU / RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
Tujuan Pemeriksaan : AntiAnti -HIV digunakan untuk menegakkan diagnosis, diagnosis menentukan angka kesakitan infeksi HIV/AIDS melaui surveilans, mengamankan darah transfusi dan transplantasi jaringan jaringan. .
1. Humoral Component ( antibodi ) 2 Cellular Component ( CD4 = T2. T- Helper ) 3. Viral Load (PCR)
Pada Pasien AIDS, penentuan konsentrasi sel T-helper limfosit sangat penting. penting . Leukopenia dan lymphocytopenia selalu dijumpai dijumpai. .
Struktur HIV
STRUKTUR PROTEIN HIV-1 dan HIV-2` Virus HIVHIV -1 Protein gp41 Location Envelope(transmembrane protein) Gene env env gag env env gag g g
gp160/12 Envelope (external protein) 0 p24 HIVHIV -2 Gp34 gp140 p26 p Core (major structural protein) Envelope(transmembrane protein) Envelope (external protein) Core ( (major j structural p protein) )
gp120
translation
HIV Antigen ELISA mendeteksi HIV core Antigen (p24) merupakan mayor antigen . HIV antibodi terhadap protein gp120 dan p24
Pemeriksaan antibodi Induplo ( cek ulang dengan duplikasi ) untuk menghindari teknikal error dan false positif. Hasil :
Reaktif pemeriksaan konfirmasi menggunakan metode Western Blood Test ( WB Test ) . False positif jarang terjadi.
Kekurangan WB Test :
1. Memerlukan waktu yang lama 2 Membutuhkan Staff yang terlatih 2. 3. Memerlukan biaya yang relatif mahal
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 241/Menkes/SK/IV/2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN PEMERIKSA HIV DAN INFEKSI OPORTUNISTIK Tentang g Penggunaan strategi III :
Strategi III dengan persyaratan reagensia sebagai berikut : 1. Sensitivitas reagen pertama >99% 2. Spesifisitas reagen kedua > 98% 3. Spesifitas S f reagen ketiga > 95% % Untuk tujuan surveilans :
reagen pertama harus memiliki sensitiviras >99%. Spesifisitas reagen kedua >98%. Semua regensia yang dipakai harus terdaftar di DepKes RI RI.
Pemeriksaan menggunakan strategi III untuk diagnosis pasien yang Asymptomatic.
Standar St d alur l pemeriksaan ik anti antiti-HIV Pemeriksaan anti anti-HIV disertai informed consent tertulis, sebelumnya didahului dengan konseling pra pra-uji / test dan sesudahnya konseling pascapasca-uji / test test. . Pelaporan p pemeriksaan dilaporkan p p reaktif dan non reaktif. reaktif.
KERAHASIAAN!!!!
TECHNIC PEMERIKSAAN .
CD4+ Cara Immunophenotypng menggunakan Flow Cytometri dan Cell sorter
PRINSIP :
Menggabungkan gg g kemampuan p alat untuk mengindentifikasi karakteristik masingmasing-masing permukaan cell dengan kemampuan memisahkan cell yang y g berada dalam suatu suspensimenurut p karakteristik masingmasing -masing dengan menggunakan satu atau lebih Probe yang sesuai secara automatis melalui suatu celah yang y g diteruskan oleh seberkas sinar laser.
DEFINISI : P t d Immunologi Pertanda I l i dari d i struktur t kt / antigen permukaan sel baik sel normal maupun sel abnormal .
Immunophenotyping Hematolog
Cara Immunoflourescent :
K Keuntungan t : - Cepat - Bisa double flourescent dua warna - Banyak di gunakan Kerugian : - Flourescent tidak tahan lama - Sulit memvisualisasikan morfologi sel
Methode Immunoflourescent
-Immunoflourescent Labelling Sel Suspension - Monoklonal antibodi - Flourochrome ( FITC, Rhodamine, Pycoerythrine )
Methode Immunoenzymatic .
1. Preparat darah tepi atau sumsum tulang 2. Lebelling Immunoenzyme pada preparat 3. Reaksikan dengan kromogenic substrate
Keuntungannya
- Label permanent - Morfologi sel dapat divisualiasikan secara simultan dengan antigen - Menggunakan mikroskope cahaya .
Kerugiannya
- Lebelling perlu waktu lama - Sulit untuk labelling ganda.
Si Sinar l laser
Cell
detector Detector dicatat sebagai karakteristik cell yang bersangkutan Identifikasi jenis cell aktivitas cell Jumlah cell dalam populasi campuran
cell
Sinyal elektronik
Pendahuluan