Anda di halaman 1dari 3

Page|6

IV. NILAI TAHUNAN EKUIVALEN



Rumus :




Contoh soal :
Seorang manajer keuangan sedang mempertimbangkan dua proyek yang berbeda jangka
waktunya. Proyek 1 hanya memerlukan waktu 5tahun yang memerlukan investasi awal
sebesar Rp. 1.000.000.000, dan setiap tahun selama 5 tahun ke depan dpat menghasilkan
kas sebesar Rp400.000.000. sedangkan proyek 2 berjangka waktu dua kalinya,
memerlukan investasi awal Rp. 1.500.000.0000 dengan arus kas bersih sebesar Rp.
350.000.000 setiap tahun selama 10 tahun. Menurut Anda, proyek mana yang lebih
menguntungkan pada tingkat diskonto 12% p.a ?
J awab :
Proyek 1
n = 5
A = Rp. 400.000.000
Io = Rp. 1.000.000.000
k = 12% p,a =0,12
NPV =
CP
i
(1+k)
i
n
=1
I
o
=[
1-(1+0,12)
-S
0,12
Rp. 4uu.uuu.uuu -Rp. 1.uuu.uuu.uuu

=Rp. 441.910.481

EAV ==
NPF
1-
1+k
-n
k

=
Rp.441.910.481
1- (1+0,12)
-S
0,12

=Rp. 122.590.268

Proyek 2
n =10
A =Rp. 350.000.000
I0 =Rp.1.500.000.000

NPV =[
1-(1+0,12)
-10
0,12
Rp. SSu.uuu.uuu -Rp. 1.Suu.uuu.uuu

=Rp. 477.578.060

EAV =
NPF

1- (1+k)
-n
k

Page|7

EAV =
Rp.477.578.060
1- (1+0,12)
-10
0,12

=Rp. 84.523.754

J adi proyek yang diambil adalah proyek 1 . karena menggunakan kriteria EAV.







































Page|8

V. BIAYA TAHUNAN EKUIVALEN



EAC (Equivalent Aannual Cost) hampir sama dengan EAV. Dalam konsep EAV
menghitung nilai atau selisih bersih hasil investasi dari investasi awal, namun konsep EAC
hanya menghitung biaya saja. Oleh karena itu, jika dalam kriteria EAV, kita memilih
proyek dengan EAV terbesar, dalam kriteria EAC, kita memilih peralatan dengan EAC
terendah.

Contoh soal :
Sebuah pabrik sedang mempertimbangkan pembelian sebuah mesin. Ada dua produk
tersedia di pasar. Produk pertama, katakan mesin A, berharga Rp. 10.000.000 dan
memerlukan biaya operasional Rp. 1.000.000 setiap tahunnya dan harus diganti setiap 2
tahun. Sedangkan mesin B berharga Rp. 14.000.000 dengan biaya operasional tahunan
sebesar Rp. 800.000 dan dapat digunakan selama 3 tahun. Mesin mana yang sebaiknya
dibeli jika tingkat diskonto adalah 10% ?
Jawab :
Present cost atau present value dari cost mesin A
=- Rp. 10.000.000 +[
- Rp.1.000.000
1+0,1
+ [
-Rp.1.000.000
(1+0,1)
2

=- Rp. 10.000.000 +[
- Rp.1.000.000
1,1
+ [
-Rp.1.000.000
1,1
2

=- Rp. 11.736.000

Present cost atau present value dari cost mesin B
=- Rp.14.000.000 +[
- Rp.800.000
1+0,1
+ [
-Rp.800.000
(1+0,1)
2
+ [
-Rp.800.000
(1+0,1)
3

=- Rp.14.000.000 +[
- Rp.800.000
1,1
+ [
-Rp.800.000
(1,1)
2
+ [
-Rp.800.000
(1,1)
3

=- Rp.15.989.000

Karena mempunya nilai yang berbeda, maka tidak dapat dibandingkan secara langsung.
Oleh karena itu harus menghitung biaya tahunann selama umur mesin yang dibayarkan
masing-masing mesin.

EAC Mesin A =
Prexent cuxt A
1-(1+k)
-2
k

=
-Rp.11.73.
1-(1+,1)
-2
,1

=- Rp. 6.762.000

EAC Mesin B =
Prexent cuxt B
1-(1+k)
-3
k

=
-Rp.11.73.
1-(1+,1)
-3
,1
=- Rp. 6.429.000

Anda mungkin juga menyukai