Wanita Dan Budaya Jawa
Wanita Dan Budaya Jawa
Kelompok 13
Rizal Arbai (113711014) Satria Bagus F (113711015)
RUMUSAN MASALAH
Apa
itu definisi wanita? Bagaimana peranan seorang wanita dalam budaya jawa? Bagaimana kajian gender antara pria dan wanita dalam budaya jawa?
Definisi Wanita
Wanita
adalah perempuan dewasa,kaum. Dalam masyarakat jawa wanita berasal dari kata wani yang berarti berani, dan ditata yaitu diatur. Wanita adalah sosok yang berani ditata atau diatur jadi wanita adalah sosok yang selalu mengusahakan keadaan tertata sehingga untuk itu pula dia berani ditata atau diatur ahli filsafat UGM Damardjati Supadjar mengungkapkan bahwa wanita berasal dari kata wani yaitu berani tapa yaitu menderita. Artinya wanita adalah sosok yang berani menderita bahkan untuk orang lain.
Menurut
Lanjutan .
Dalam
masyarakat jawa, ada istilah panggilan untuk perempuan yang dalam masyarakat jawa disebut Wadon Wanita Estri Putri
Kata wadon berasal dari bahasa Kawi wadu, yang secara harfiah berarti kawula atau abdi. Istilah ini sering diartikan bahwa perempuan dititahkan di dunia ini, ditakdirkan sebagai abdi (pelayan) sang guru laki (suami). Pengabdian seorang wanita harus mengikuti setiap tataran kehidupan. Secara naratif, hal tersebut mengandung konsekuensi logis, bahwa jika seorang suami meninggal, sang istri harus melanjutkan pengabdiannya di alam kubur dan begitu pula seterusnya. Wanita berasal dari kata gabungan dua kata bahasa jawa (kerata basa) wani (berani) dan tata (teratur).secara gathukologis kata bentukan ini mengandung dua konotasi wani ditata dan wani nata,dalam konotasi wani ditata bahwa perempuan tetap tunduk pada sang guru laki sedangkan wanita harus bertanggung jawab atas pendidikan anak dan seluruh pengaturan keluarga.
estri lahir dari kata estern dalam bahasa kawi berarti penjurung (pendorong), dengan demikian sebutan estri pada manusia itu harus mampu mendorong suami, membantu pertimbangan-timbangan terutama saat jiwa dan semangat sedang melemah. Kata putri berarti anak perempuan. Dalam peradaban tradisional jawa kata ini sering dibeberkan sebagai akronim dari katakata putus tri perkawis, yang menunjuk kepada purna karya perempuan.
adalah keikutsertaan secara aktif, partisipasi,ikut ambil bagian dalam suatu kegiatan Pengertian peran dalam wanita jawa disini adalah keikutsertaannya secara aktif sesuai adat istiadat jawa
Perempuan dalam Serat Candrarini dilukiskan bisa macak, masak dan manak
Macak Masak Manak
Sentral Wanita berperan dalam keharmonisan dan kedekatan Wanita berperan dalam ketergantungan anak laki-laki Wanita jawa sebagai konco wingking dan garwa
budaya Jawa, banyak istilah-istilah yang mendudukkan posisi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Dan istilah-istilah itu sudah tertanam dalam dalam hati masyarakat, sehingga dimaklumi dan diterima begitu saja. Misalnya: istri sebagai kanca wingking, artinya teman belakang, sebagai teman dalam mengelola urusan rumah tangga, khususnya urusan anak, memasak, mencuci dan lain-lain suwarga nunut neraka katut, artinya , bahwa suami adalah yang menentukan istri akan masuk surga atau neraka
Lanjutan .
Citra,
peran dan status sebagai perempuan, telah diciptakan oleh budaya. Citra bagi seorang perempuan seperti yang diidealkan oleh budaya, antara lain, lemah lembut, penurut, tidak membantah, tidak boleh melebihi laki-laki yang dibuat untuk laki-laki antara lain, serba tahu, sebagai panutan harus lebih dari perempuan, rasional, agresif. Peran laki-laki yang ideal adalah sebagai pencari nafkah keluarga, pelindung, mengayomi, sedangkan status idealnya adalah kepala keluarga.
Citra
TERIMA KASIH