Dyah Ristanti
Hafida Yumna Huwaida
Febriani Nurul Kholifah
Rizka Khawari Aulia
Rudi Arifin
Sigit Hendriawan Eko P.
Muhimatul Ummah
Nur Risca Azizah
patriarki berasal dari kata
patriarkat, berarti struktur yang
menempatkan peran laki-laki
sebagai penguasa tunggal, sentral,
dan segala-galanya.
variasi
perbedaan
peran gender
Masih ditemui adanya pembatasan adat dan norma masyarakat pada perilaku
perempuan, yang diawali dari pelabelan atau stereotipe atau sub-ordinasi
(penomorduaan) terhadap perempuan
Laki-laki memiliki peran sebagai kontrol utama di dalam
masyarakat
Sejak masa lampau, budaya masyarakat di dunia telah
menempatkan laki-laki pada hierarki teratas
Sistem masyarakat Jawa
yang patrilineal, yaitu
hubungan keluarga yang
didasarkan pada garis
ayah/laki-laki.
tersebut.
ikut campur
Segala keputusan yang berkait
dengan diri perempuan seakan-
akan diputuskan oleh laki-laki
entah ayahnya, pamanya,
suaminya, ataupun saudara laki-
lakinya.
hubungan antara suami dan istri
yang tergambar dalam nilai-nilai
patriarkhi budaya Jawa Swarga
manut, neraka tumut(surga dan
neraka ikut suami)
Suami bisa dianggap wakil dari
dewa, jadi apa yang dikatakan
harus dituruti
Kondisi dan Pandangan Budaya Masyarakat
Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat Terhadap
Perempuan
Posisi perempuan dalam masyarakat Batak Toba sebagai pihak yang dibeli yang
terlihat pada upacara perkawinan.
Posisi perempuan dalam hak waris: bila seseorang meninggal tanpa
meninggalkan anak laki-laki, maka hak waris jatuh ke tangan saudara laki-laki
yang meninggal. Namun demikian dalam praktik kehidupan keluarga Batak,
anak perempuan memperoleh: tanah (Hauma pauseang), nasi siang (Indahan
Arian), warisan dari kakek (Dondon Tua), dan tanah sekadar (Hauma Punsu
Tali). Apabila perempuan tidak memiliki saudara laki-laki, maka perempuan
tersebut berhak untuk mendapat harta warisan dari orangtuanya, kecuali
terhadap barang-barang pusaka yang diterima dari kakeknya.
Pandangan Gender dalam Budaya Suku Batak
Toba
Apabila terjadi perceraian, maka suami harus pergi dari rumah istrinya,
sedangkan istrinya tetap tinggal dirumah kediamannya bersama anak-anaknya
sebagaimana telah diatur hukum adat.
Apabila istrinya meninggal dunia, maka kewajiban keluarga pihak suami untuk
segera menjemput suami yang sudah menjadi duda untuk dibawa kembali ke
dalam lingkungan sukunya atau kembali ke kampung halamannya.
Pandangan Gender dalam Budaya Suku
Minangkabau
Sistem kekuasanya baik formal maupun non formal masih didominasi oleh
kelompok laki-laki. Sebagai contoh mamak memimpin dalam rumahtangga
saparuik (se-ibu). Sedangkan Datuk memegang kekuasan dalam wilayah satu
kaumnya.
Contoh Posisi Perempuan dalam Konteks Budaya