BAB 5
PANDANGAN BUDAYA DI INDONESIA TENTANG
GENDER DAN KEDUDUKAN PEREMPUAN
Oleh:
Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc
perempuan
adalah di sektor
domestik; peran
laki-laki adalah
sebagai pemimpin
dan pelindung
keluarga, jadi
bertanggung
jawab dan
berperan di sektor
publik
Peran perempuan adalah di Dapur/ Masak,
Perempuan sering
dilekatkan pada profesi
tertentu seperti perawat,
sekretaris, guru TK dan
sejenisnya.
FUNGSINYA
Sebagai
PSebagai
Panduan Hidup
bermasyarakat
enunjuk Arah
Berperilaku
sehari-hari dan
identitas
diri/kelompok
Sebagai
Pelindung dari
pengaruh luar
Sebagai Hukum
Adat baik
tertulis maupun
tidak tertulis
PROSES
PEMBENTUKA
N
Berdasarkan
komitmen
masyarakat
Ada reward dan
punishment
Sebagai bentuk
dari solidaritas
dan eksistensi
masyarakat
keturunan diperhitungkan
berdasarkan prinsip bilateral, sedangkan
adat menetap sesudah nikah adalah
uxorilokal (tinggal dalam lingkungan
keluarga pihak perempuan).
Masyarakat Aceh Gayo, garis keturunan
ditarik berdasarkan prinsip patrilineal.
Masyarakat Aceh Tamiang digunakan
prinsip patrilineal, yaitu menarik garis
keturunan berdasarkan garis laki-laki. Adat
menetap sesudah menikah yang umum
dilakukan adalah adat matrilokal
patrilineal.
Ajaran
Bugis-Makassar di Sulawesi
Selatan didasari atas sistem patriarkhi.
Pembagian warisan, maka distribusi antara
anak laki-laki dan anak perempuan harus
sama.
Pasang mengajarkan jako parentai bilasang
bahinennu, bilasanga jintu nipeppeppi narie
erono (jangan diperintah istrimu seperti
menyadap aren, hanya aren yang mayangnya
dipukul-pukul, baru menetes niranya). Jako
parenta deppoki bahinennu, deppoa jinta
nitukduppi nahajik (jangan istrimu diperintah
seperti menginjak pematang sawah, karena
pematang itu diinjak baru baik).
Fam
Puncak
Sistem
Posisi
Posisi
TERIM
A
KASIH