Anda di halaman 1dari 16

Kasus 1 Topik : Benign Paroximal Positional Vertigo (BPPV) Tanggal (Kasus) : 16 Desember 2013 Tanggal Presentasi : 12 !

ebr ari 201" Tempat Presentasi : #$% %& 'V $amarinda Obyektif Presentasi : &eilm an Diagnostik Neonat s &eteram(ilan +ana*emen Ba)i Pen)egaran +asala, .nak %in*a an P staka 'stime-a #ema*a De-asa /ansia B mil Presenter : dr.Nanik Herlina Hefni P teri Pendamping : dr. N r !itriasari

Deskri(si 0 Perem( an1"2 ta, n1 mengel , sering ( sing ber( tar 3 ( tar1 m al1 ketika bang n tid r ketika ber ba, (osisi dan dari berbaring men*adi d d k. % * an 0 +enegakkan diagnosis dan (enatalaksanaan 4ertigo. Bahan bahasan: Cara membahas:

%in*a an P staka Disk si

#iset Presentasi dan disk si

&as s 5mail

. dit Pos

Data pasien :

Nama0 N).6 %el( 0 7

Nomor #egistrasi 0 7 %erdaftar se*ak 0

ama !ahana : #$% %& 'V $amarinda Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis89ambaran 0

Benign Paroximal Positional Vertigo (BPPV). &eadaan :m m Baik1 Pasien sering mengel ,kan ( sing ber( tar ketika bang n tid r ketika ber ba, (osisi dan dari berbaring men*adi d d k ,ingga (asien merasa tidak bisa berdiri ba,kan ,am(ir ter*at ,1 (enderita merasakan keadaan)a lebi, baik *ika ,an)a berbaring diam1 m al ada1 gangg an (endengaran dan telinga berdenging tidak ada. 2. #i-a)at Pengobatan0 Pasien tidak (erna, menda(atkan tera(i nt k ( sing ber( tar sebel mn)a. 3. #i-a)at kese,atan8Pen)akit0 Pasien tidak memiliki ri-a)at ( sing ber( tar sebel mn)a. Pasien bar mengalami ( sing ber( tar sekitar 1 mingg )ang lal . #i-a)at tra ma ke(ala disangkal. ". #i-a)at kel arga0 %idak ada kel arga )ang (erna, menderita kel ,an ser (a dengan (asien. ;. #i-a)at (eker*aan0 'b # ma, %angga 'stri dari %entara 6. /ain7lain0 :*i dix ,all(ike 0 P sing ber( tar (<) dan Nistagm s (<) Daftar Pustaka: 1. Bas,ir ddin =1 Vertigo Posisi (aroksismal =inak1 dalam 0 $oe(ardi 5.1 'skandar N editor. B k .*ar 'lm &ese,atan %elinga Hid ng %enggorok &e(ala /e,er. 5disi &eenam. =akarta0 Balai Penerbit !&7:'.200>. ,al 10"7102 2. / mbantobing $+. Vertigo % * , &eliling. 5disi Pertama. =akarta0 Balai Penerbit !&7:'.1226

3. +ard*ono1 +a,ar dan Prig na sid,arta. Ne rologi Dasar &linis. Dian #ak)at. =akarta. 2006. ,al 1>>71?0. ". +arril &.. @entral Vertigo A'nternetB. 6eb+D //@. 21 =an ari 2011. Di nd , tanggal 2 !ebr ari 201". Di nd , dari ,tt(088emediCine.medsCa(e.Com8artiCle8>2">?27CliniCal7021> ;. % rner1 B1 /e-is1 N5. 2010. Symposium Neurology :Systematic Approach that Needed for establish of Vetigo. %,e PraCtitioner $e(tember 2010 7 2;" (1>32)0 12723. 6. +ark1 .. 200?. Symposium on Clinical Emergencies: Vertigo Clinical Assesment and Diagnosis. Britis, =o rnal of Hos(ital +ediCine1 = ne 200?1 Vol 621 No 6 . "asil Pembela#aran: 1$ 5tiologi 4ertigo %$ Patofisiologi 4ertigo &$ Pemeriksaan (ada 4ertigo '$ Diagnosis 4ertigo ($ %era(i (ada 4ertigo )ub#e*ti+e Pasien mengel , ( sing ber( tar )ang dirasakan sekitar 1 mingg )ang lal . P sing ber( tar terseb t dirasakan ketika bang n tid r1 ketika ber ba, (osisi dan dari berbaring men*adi d d k ,ingga (asien merasa tidak bisa berdiri ba,kan ,am(ir ter*at ,1 (enderita merasa lebi, baik *ika ,an)a berbaring diam1 m al ada1 gangg an (endengaran dan telinga berdenging tidak ada. $aat serangan a-al (erasaan ( sing ber( tar timb l sangat k at dan meng,ilang setela, 30 detik ,ingga 1 menit1 sedangkan serangan ber lang )ang dirasakan sifatn)a lebi, ringan. Dalam bebera(a mingg ini (asien tidak melak kan (er*alanan *a ,1 (asien tidak mengalami demam. Hal ini (erl di(ikirkan sebagai s at gangg an keseimbangan (erifer )ang sering di* m(ai. Ob#e*ti+e &eadaan :m m 0 $akit $edang &esadaran 0 kom(os mentis %anda Vital0 7 Nadi0 ?? kali8menit1 reg ler1 k at angkat

7 7 7

%ekanan Dara,0 1208?0 mmHg !rek ensi Nafas020 kali8menit $ , 0 afebris

&e(ala8le,er0 kon* ngti4a anemis (7)1 sklera ikteik (7) %,oraks0 dalam batas normal .bdomen0 dalam batas normal 5kstremitas0 dalam batas normmal Hasil (emeriksaan fisik men n*ang (enegakan diagnosis. Pada kas s ini1 diagnosis ditegakkan berdasarkan0 1. 9e*ala klinis0 P sing ber( tar terseb t dirasakan ketika bang n tid r1 ketika ber ba, (osisi dan dari berbaring men*adi d d k ,ingga (asien merasa tidak bisa berdiri ba,kan ,am(ir ter*at ,1 (enderita merasa lebi, baik *ika ,an)a berbaring diam1 m al ada1 gangg an (endengaran dan telinga berdenging tidak ada. 2. Pemeriksaan !isik 0 :*i Dix Hall(ike ( Nistagm s < ) ,ssessment -ertigo Vertigo adala, ,al sinasi gerakan lingk ngan sekitar serasa ber( tar mengelilingi (asien ata (asien serasa ber( tar mengelilingi lingk ngan sekitar. Vertigo tidak selal sama dengan diDDiness. DiDDiness adala, seb a, istila, non s(esifik )ang da(at dikategorikan ke dalan " s bti(e tergant ng ge*ala )ang digambarkan ole, (asien. DiDDiness da(at ber (a 4ertigo1 (resinko( ((erasaan lemas disebabkan ole, berk rangn)a (erf si Cerebral)1 lig,t7,eadness1 diseE ilibri m ((erasaan go)ang ata tidak seimbang ketika berdiri). Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar meru u! pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa !eseimbangan seseorang" umumnya disebab!an oleh gangguan pada sistim !eseimbangan.#

.tiologi Vertigo mer (akan s at ge*ala1sederet (en)ebabn)a antara lain akibat keCelakaan1stres1 gangg an (ada telinga bagian dalam1 obat7 obatan1 terlal sedikit ata ban)ak aliran dara, ke otak dan lain7lain. % b , merasakan (osisi dan mengendalikan keseimbangan melal i organ keseimbangan )ang terda(at di telinga bagian dalam. Frgan ini memiliki saraf )ang ber, b ngan dengan area tertent di otak. Vertigo bisa disebabkan ole, kelainan di dalam telinga1 di dalam saraf )ang meng, b ngkan telinga dengan otak dan di dalam otakn)a sendiri.; &eseimbangan dikendalikan ole, otak keCil )ang menda(at informasi tentang (osisi t b , dari organ keseimbangan di telinga tenga, dan mata. Pen)ebab m m dari 4ertigo0; $. %eadaan ling!ungan : mabu! darat" mabu! laut. &. 'bat(obatan : al!ohol" gentamisin. #. %elainan telinga : endapan !alsium pada salah satu !analis semisir!ularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebab!an benign paro)ysmal positional vertigo" infe!si telinga bagian dalam !arena ba!teri" labirintis" penya!it maniere"peradangan saraf vestibuler" herpes *oster. +. %elainan Neurologis : ,umor ota!" tumor yang mene!an saraf vestibularis" s!lerosis multipel" dan patah tulang ota! yang disertai cedera pada labirin" persyarafannya atau !eduanya. -. %elainan sir!ularis : .angguan fungsi ota! sementara !arena ber!urangnya aliran darah !e salah satu bagian ota! / transient ischemic attac! 0 pada arteri vertebral dan arteri basiler. 1enyebab vertigo dapat berasal dari perifer yaitu dari organ vestibuler sampai !e inti nervus V222 sedang!an !elainan sentral dari inti nervus V222 sampai !e !orte!s. 3erbagai penya!it atau !elainan dapat menyebab!an vertigo. 1enyebab vertigo serta lo!asi lesi:4 /abirin1 telinga dalam 7 4ertigo (osisional (aroksisimal benigna

7 (asCa tra ma 7 (en)akit menierre 7 labirinitis (4iral1 bakteri) 7 toksik (misaln)a ole, aminoglikosid1 stre(tomisin1 gentamisin) 7 okl si (eredaran dara, di labirin 7 fist la labirin $araf otak ke V''' 7 ne ritis iskemik (misaln)a (ada D+) 7 infeksi1 inflamasi (misaln)a (ada sifilis1 ,er(es Doster) 7 ne ritis 4estib lar 7 ne roma ak stik s 7 t mor lain di s d t serebelo7(ontin %elinga l ar dan tenga, 7 Ftitis media 7 % mor $entral $ (ratentorial 7 %ra ma 7 5(ile(si 'nfratentorial 7 'ns fisiensi 4ertebrobasiler Fbat

Bebera(a obat ototoksik da(at men)ebabkan 4ertigo )ang disertai tinit s dan ,ilangn)a (endengaran.Fbat7obat it antara lain aminoglikosid1 di retik loo(1 antiinflamasi nonsteroid1 deri4at kina ata antineo(lasitik )ang mengand ng (latina. $tre(tomisin lebi, bersifat 4estib lotoksik1 demikian * ga gentamisinG sedangkan kanamisin1 amikasin dan netilmisin lebi, bersifat ototoksik. .ntimikroba lain )ang dikaitkan dengan ge*ala 4estib ler antara lain s lfonamid1 asam nalidiksat1 metronidaDiol dan minosiklin. %era(i ber (a (eng,entian obat bersangk tan dan tera(i fisik1 (engg naan obat s (resan 4estib ler tidak dian* rkan karena * srtr meng,ambat (em li,an f ngsi 4estibl er. Fbat (en)ekat alfa adrenergik1 4asodilator dan anti(arkinson da(at menimb lkan kel ,an rasa mela)ang )ang dapat di!acau!an dengan vertigo. Klasifikasi Vertigo da(at berasal dari kelainan di sentral (batang otak1 serebel m ata otak) ata di (erifer (telinga 3 dalam1 ata saraf 4estib lar).6 1. !isiologik 0 ketinggian1 mab k dara. Vertigo fisiologik adala, keadaan 4ertigo )ang ditimb lkan ole, stim lasi dari sekitar (enderita1 dimana sistem 4estib l m1 mata1 dan somatosensorik berf ngsi baik. Hang termas k dalam kelom(ok ini antara lain 0 +ab k gerakan (motion sic!ness) +ab k gerakan ini akan ditekan bila dari (andangan sekitar (4is al s rro nd) berla-anan dengan gerakan t b , )ang sebenarn)a. +ab k gerakan akan sangat bila sekitar indi4id bergerak seara, dengan gerakan badan. &eadaan )ang mem(ero4okasi antara lain d d k di *ok belakang mobil1 ata membaCa -akt mobil bergerak. +ab k r ang angkasa (s(aCe siCkness) +ab k r ang angkasa adala, f ngsi dari keadaan tan(a berat (-eig,tlessness). Pada keadaan ini terda(at s at gangg an dari keseimbangan antara kanalis semisirk laris dan otolit. Vertigo ketinggian (,eig,t 4ertigo)

.dala, s at instabilitas s b*ektif dari keseimbangan (ost ral dan lokomotor ole, karena ind ksi 4is al1 disertai rasa tak t *at ,1 dang ge*ala7ge*ala 4egetatif. 2. Patologik 0 $entral diakibatkan ole, kelainan (ada batang batang otak ata Cerebell m Perifer disebabkan ole, kelainan (ada telinga dalam ata ner4 s Cranialis 4estib loCoC,lear (N. V''') +ediCal 4ertigo da(at diakibatkan ole, (en r nan tekanan dara,1 g la dara, )ang renda,1 ata (engobatan ata infeksi sistemik. -ertigo )entral Pen)ebab m m 4ertigo sentral adala,0 $troke dan %ransient isC,emiC attaCk (%'.) )ang melibatkan batang otak dan Cerebell m men)ebabkan se(ertiga dari kas s 4ertigo. &adanag 3 kadang 4ertigo m rni da(at men*adi ge*ala sat 3 sat n)a sebel m fossa stroke (osterior. +igraine $elb) and /anCe (1260) menem kan 4ertigo men*adi ge*ala )ang sering dila(orkan (ada 2>733I (asien dengan migraine. $ebel mn)a tela, dikenal sebagai bagian dari a ra (selain kab r1 (engli,atan ganda dan disart,ria) nt k basilar migraine dimana * ga dida(atkan kel ,an sakit ke(ala sebela,.Vertigo (ada migraine lebi, lama dibandingkan a ra lainn)a1 dan seringkali membaik dengan tera(i )ang dig nakan nt k migraine. 5ampir $-6 dari !asis vertigo sentral. Vertebrobasilar ins ffiCienC) Vertebrobasilar insufficiency biasan)a ter*adi dengan e(isode rek ren dari s at 4ertigo dengan onset ak t dan s(ontan (ada keban)akan (asien ter*adi bebera(a detik sam(ai bebera(a menit. /ebi, sering (ada sia t a dan (ada (aien )ang memiliki faCtor resiko cerebrovascular disease. $ering * ga ber, ngan dengan ge*ala 4is al meli( ti inkoordinasi1 *at ,1 dan lema,. Pemeriksaan diantara gangg an metaboliC karena

ge*ala biasan)a normal. % mor 'ntrakranial % mor intraCranial *arang member manifestasi klinik 4ertigo dikarenakan keban)akan adala, t mb , seCara lambat se,ingga ada -akt nt k kom(ensasi sentral. 9e*ala )ang lebi, sering adala, (en r nan (endengaran ata ge*ala ne rologis . % mor (ada fossa (osterior )ang melibatkan 4entrikel keem(at ata Chiari malformation sering tidak terdeteksi di @% sCan dan b t , +#' nt k diagnosis. + lti(el sklerosis (ada batang otak akan ditandai dengan 4ertigo ak t dan nistagm s -ala ( n biasan)a dida(tkan ri-a)at ge*ala ne rologia )ang lain dan *arang 4ertigo tan(a ge*ala ne rologia lainn)a. + lti(le $klerosis (+$) +enggab ngkan kel ,an 4ertigo dengan ge*ala sentral lainn)a1 se(erti disf ngsi Cerebelar. +$ mer (akan (en)ebab )ang tidak biasa dari 4ertigo. +er (akan 2 I dari kas s 4ertigo sentral. &e*ang Da(at m nC l dengan 4ertigo serta ge*ala motorik ata kebing ngan. $ekitar ; I dari kas s 4ertigo sentral disebekan ole, ke*ang. DiDDiness mer (akan ge*ala )ang sering ter*adi (ada (asien e(ile(si. -ertigo Perifer /eniere0s disease 7eniere8s disease ditandai dengan 4ertigo )ang intermiten diik ti dengan kel ,an (endengaran. 9angg an (endengaran ber (a tinnit s (nada renda,)1 dan t li sensoris (ada fl kt asi frek ensi )ang renda,1 dan sensasi (en , (ada telinga. 7eniere8s disease ter*adi (ada sekitar 1;I (ada kas s 4ertigo otologik. 7eniere8s disease mer (akan akibat dari ,i(ertensi endolimfatik. Hal ini ter*adi karena dilatasi dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis semisir laris telinga dalam dengan (eningkatan 4ol me endolimfe. Hal ini da(at ter*adi idio(atik ata sek nder akibat

infeksi 4ir s ata bakteri telinga ata gangg an metabolik. -estibular euritis Vestib lar ne ritis ditandai dengan 4ertigo1 m al1 ataxia1 dan nistagm s. Hal ini ber, b ngan dengan infeksi 4ir s (ada ner4 s 4estib laris. /abirintis ter*adi dengan kom(lek ge*ala )ang sama disertai dengan tinnit s ata (en r nan (endengaran. &ed an)a ter*adi (ada sekitar 1;I kas s 4ertigo otologik. 1abirinitis /abirintitis adala, s at (roses (eradangan )ang melibatkan mekanisme telinga dalam. %erda(at bebera(a klasifikasi klinis dan (atologik )ang berbeda. Proses da(at ak t ata kronik1 serta toksik ata s ( ratif. /abirintitis toksik ak t disebabkan s at infeksi (ada str kt r didekatn)a1 da(at (ada telinga tenga, ata meningen tidak ban)ak bedan)a. /abirintitis toksik biasan)a semb , dengan gangg an (endengaran dan f ngsi 4estib lar. Hal ini did ga disebabkan ole, (rod k7(rod k toksik dari s at infeksi dan b kan disebabkan ole, organisme ,id (. /abirintitis s ( ratif ak t ter*adi (ada infeksi bakteri ak t )ang mel as ke dalam str kt r7str kt r telinga dalam. &em ngkinan gangg an (endengaran dan f ngsi 4estib lar C k ( tinggi. Hang terak,ir1 labirintitis kronik da(at timb l dari berbagai s mber dan da(at menimb lkan s at men)ebabkan sklerosi labirin Benign Paro2ysmal Positional -ertigo (BPP-) Benign Parox)smal Positional Vertigo (BPPV) didefinisikan sebagai 4ertigo dengan nistagm s 4ertikal1 ,oriDontal ata rotatoar )ang diCet skan ole, (er ba,an (osisi ke(ala1 BPPV dikenal * ga dengan nama 4ertigo (ost ral ata k ( lolitiasis. BPPV mer (akan *enis 4ertigo 4estib lar (erifer )ang (aling sering ditem i1 keban)akan diderita (ada sia de-asa m da dan sia lan* t. BPPV ini * ga lebi, ban)ak diderita ole, -anita dibandingkan (ria dengan (erbandingan 201. Di :$.1 (re4alensin)a adala, 6" dari 100.000 (end d k1 di 'ndonesia BPPV mer (akan 4ertigo (erifer )ang sering ditem i sekitar 30I. :sia (enderita )ang (aling ban)ak adala, ;1 ,idro(s endolimfatik ata (er ba,an7(er ba,an (atologik )ang ak,irn)a

ta, n *arang (ada sia k rang dari 3; ta, n.1 Pada sekitar ;0I kas s1 Etiologinya idiopati!. 3eberapa !asus 311V di umpai setelah mengalami e as atau trauma !epala atau leher"proses degenerasi pada telinga dalam uga merupa!an penyebab 311V sehingga insiden 311V mening!at dengan bertambahnya usia. %erda(at 2 teori )ang men*elaskan (atofisiologi BPPV1 )akni teori k ( lolitiasis dan kanalolitiasis. %eori & ( lolitiasis adala, adan)a (artikel )ang melekat (ada k ( la krista am( laris. $C, kneC,t menem kan (artikel basofilik )ang melekat (ada k ( la melal i (emeriksaan fotomikrografi. Dengan adan)a (artikel ini maka kanalis semisirk laris men*adi lebi, sensitif ter,ada( gra4itasi. %eori &analitiasis %eori ini dikem kakan olle, 5(le) (ada ta, n 12?0. +en r tn)a ge*ala BPPV disebabkan ole, adan)a (artikel )ang bebas bergerak (Canalit,) di dalam kanalis semisirk laris. +isaln)a terda(at kanalit (ada kanalis semisirk laris (osterior. Bila ke(ala dalam (osisi d d k tegak1 maka kanalit terletak (ada (osisi terenda, dalam kanalis semisirk laris (osterior. &etika ke(ala direba,kan ,ingga (osisi s (inasi1 ter*adi (er ba,an (osisi se*a , 20J. $etela, bebera(a saat1 gra4itasi menarik kanalit ,ingga (osisi terenda,. Hal ini men)ebabkan endolimfa dalam kanalis semisirk laris men*a ,i am( la se,ingga ter*adi defleksi k ( la. Defleksi k ( la ini men)ebabkan ter*adin)a nistagm s. Bila (osisi ke(ala dikembalikan ke a-al1 maka ter*adi gerakan sebalikn)a dan timb l ( la nistagm s (ada ara, )ang berla-anan. $ala, sat Cara )ang sangat m da, diker*akan nt k mendiagnosis BPPV adala, *i Dix7Hall(ike1 )ait dengan menggerakkan ke(ala (asien dengan Ce(at ke kanan1 kiri dan kembali ke tenga,. :*i it da(at membedakan lesi (erifer ata sentral. Pada lesi (erifer1 dalam ,al ini (ositif BPPV1 dida(atkan 4ertigo dan nistagm s timb l setela, (eriode laten 2710 detik1 meng,ilang dalam -akt k rang dari 1 menit1 berk rang dan meng,ilang bila *i di lang bebera(a kali (fatig e). Berbeda dengan lesi sentral1 (eriode laten tidak ditem kan1 4ertigo dan nistagm s berlangs ng lebi, dari 1 menit1 dan bila di lang ge*ala teta( ada (non fatig e).

Fbat7obatan (enekan f ngsi 4estib ler (ada m mn)a tidak meng,ilangkan 4ertigo. 'stila, K4estib los ((resantL dig nakan nt k obatobatan )ang da(at meng rangi timb ln)a nistagm s akibat ketidakseimbangan sistem 4estib ler. Pada sebagian (asien (emberian obat7obat ini memang meng rangi sensasi 4ertigo1 nam n tidak men)elesaian masala,n)a. Fbat7obat ini ,an)a men t (i ge*ala 4ertigo. Pemberian obat7obat ini da(at menimb lkan efek sam(ing ber (a rasa mengant k. Fbat7obat )ang diberikan diantaran)a diaDe(am dan amitri(tilin. Beta,istin sering dig nakan dalam tera(i 4ertigo. Beta,istin adala, golongan anti,istamin )ang did ga meningkatkan sirk lasi dara, ditelinga dalam dan mem(engar ,i f ngsi 4estib ler melal i rese(tor H3. %an(a obat b kan berarti tidak ada tera(i nt k meng rangi ge*ala 4ertigo (ada BPPV. .dala, man 4er 5(le) )ang disin)alir mer (akan tera(i )ang aman dan efektif. +an 4er ini bert * an nt k mengembalikan kanalit dari kanalis semisirk laris (osterior ke 4estib lar labirin. .ngka keber,asilan man 4er 5(le) da(at menCa(ai 100I bila dilati, seCara berkesinamb ngan. Ba,kan1 *i Dix7 Hall(ike )ang sem la (ositif men*adi negatif. .ngka rek rensi ditem kan 1;I dalam 1 ta, n. +eski dibilang aman1 teta( sa*a ada keadaan tertent )ang men*adi kontraindikasi melaksanakan man 4er ini )ait stenosis karotid berat1 nstable angina1 dan gangg an le,er se(erti s(ondilosis ser4ikal dengan mielo(ati ata re matoid artritis berat.2

+an 4er 5(le)1 (asien diminta nt k menole,kan ke(ala ke sisi )ang sakit sebesar "; 01 lal (asien berbaring dengan ke(ala tergant ng dan di(erta,ankan 172 menit. /al ke(ala ditole,kan 200 ke sisi sebalikn)a1 dan (osisi s (inasi ber ba, men*adi lateral dek bit s dan di(erta,an 30760 detik. $etela, it (asien mengistira,atkan dag (ada ( ndakn)a dan kembali ke (osisi d d k seCara (erla,an.

$etela, melak kan man 4er 5(le)1 (asien disarankan nt k teta( tegak l r s selama 2" *am nt k menCega, kem ngkinan kanalit kembali lagi ke kanal semisirk laris (osterior. Bila (asien tidak ada (erbaikan dengan man 4er 5(le) dan medikamentosa1 (embeda,an di(ertimbangkan. Plan Diagnosis : Benign Paroximal Positional Vertigo. Pen)ebab (en)akit ini )ait terda(atn)a kristal kalsi m karbonat (ada kanalis semisirk laris )ang men)ebabkan (er ba,an tekanan endolimfe dan defleksi k ( la se,ingga timb l ge*ala k ( la. :(a)a diagnosis s da, C k ( o(timal. Pengobatan : Prinsi( (engobatan (ada 4ertigo ini iala, ka sal dan sim(tomatik. :nt k ka sal dari BPPV ini bisa dilak kan man 4er 5(le) )ang da(at mengembalikan debris dari kanalis semisirk laris (osterior ke 4estib lar labirin. Dan nt k sim(tomatik da(at di(ertimbangkan (engg naan 4estib lar s (ressan nt k meng rangi ge*ala kel ,an ( sing ber( tar.

Vestib lar s (resant ini mengand ng anti emetik )ang mer (akan sala, sat ge*ala dari 4ertigo. Pengg naan 4estib lar s (ressan tidak bole, diberikan terlal ban)ak (ada (asien BPPV karena da(at menggangg mekanisme ada(tasi s s nan saraf ( sat ter,ada( abnormalitas 4estib lar (erifer )ang s da, ter*adi1 selain it efek sam(ing )ang ditimb lkan ber (a mengant k1 letargi1 dan (erb r kan keseimbangan. +edikamentosa 0 Beta,istine +es)late 6 mg (172 tab8 ,ari ). Dosis )ang dian* rkan 2 tablet 8 ,ari. Pendidikan : Pendidikan dilak kan ke(ada (asien dan kel argan)a serta diberikan (en*elasan mengenai BPPV dan tera(in)a. Konsultasi : Pasien diminta agar kontrol r tin nt k meli,at (er*alanan (en)akit dan kema* an tera(i.

Perbedaan Vertigo Perifer dan Vertigo $entral Ciri3*iri /esi -ertigo perifer $istem 4estib ler (telinga dalam1 saraf (erifer) Vertigo (osisional (aroksismal *inak (BPPV)1 (en)akit maniere1 ne ronitis 4estib ler1 labirintis1 ne roma ak stik1 tra ma -ertigo sentral $istem 4ertebrobasiler dan gangg an 4ask lar (otak1 batang otak1 serebel m) iskemik batang otak1 4ertebrobasiler ins fisiensi1 neo(lasma1 migren basiler

Pen)ebab

9e*ala gangg an $$P

%idak ada

Diantaran)a 0di(lo(ia1 (arestesi1 gangg an sensibilitas dan f ngsi motorik1 disartria1 gangg an serebelar %idak ada %idak %idak #ingan %idak ada 7

+asa laten Habit asi =adi Ca(e 'ntensitas 4ertigo %elinga berdenging dan ata t li Nistagm s s(ontan

37"0 detik Ha Ha Berat &adang7kadang <

Perbedaan D rasi ge*ala nt k berbagai Pen)ebab 4erigo

Anda mungkin juga menyukai