Anda di halaman 1dari 15

VI. POLIEMBRIONI A. PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Poliembrioni merupakan proses terbentuknya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Poliembrioni dapat terjadi apabila apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan. Apomiksis yaitu proses terbentuknya biji atau benih tidak melalui peleburan sperma-ovum. Amfimiksis merupakan suatu bentuk reproduksi non-seksual pada tumbuahn melalui biji. Sifat tanaman yang terbentuk dari perkecambahan biji poliembrioni ini adalah hanya ada satu yang berbeda dari induknya, tanaman inilah yang sebenarnya berasal dari peleburan gamet jantan dan betina sehingga tanaman ini memiliki gen dari kedua induknya, sedangkan tanaman lain yang terbentuk merupakan tanaman yang tumbuh dari pembiakan vegetatif tanaman tersebut, sehingga tanaman ini memiliki sifat yang sama dengan induknya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemuliaan tanaman. Benih yang bersifat poliembrioni jika dikecambahkan akan tumbuh lebih dari satu tanaman karena embrio yang terbentuk juga lebih dari satu. Embrio yang merupakan hasil peleburan gamet jantan dan betina akan tumbuh tanaman yang me arisi sifat dari kedua induknya. Sedangkan embrio yang terbentuk bukan karena adanya peleburan gamet jantan dan betina !vegetatif" akan memiliki sifat yang sama dengan induknya atau tetuanya. #arakter-karakter yang banyak dipergunakan dalam mempelajari morfologi perkecambahan atau membandingkan semai pada jenis- jenis tumbuhan berkayu adalah kemunculan, letak dan perkembangan kotiledonnya. #otiledon dapat berfungsi untuk asimilasi, bentuknya seringkali menyerupai daun de asa yang ber arna hijau. Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan mengenai poliembrioni benih. Benih yang diamati adalah benih jeruk dikarenakan jeruk merupakan salah satu tanaman yang memiliki sifat poliembrioni. Selain pada tanaman jeruk. tanaman lain yang bersifat poliembrioni banyak

ditemukan pada ace, nangka, mangga dan duku. $iharapkan melalui praktikum ini, dengan mengetahui banyaknya embrio yang tumbuh dari poliembrioni dan dapat membedakan benih yang berkecambah dengan baik pada biji tersebut kita dapat mengetahui biji yang baik untuk ditanam. 2. Tujuan Praktikum %ujuan dari praktikum acara &' yaitu Poliembrioni ini adalah untuk mengetahui poliembrioni pada benih. B. TIN AUAN PU!TA"A Poliembrioni merupakan pembentukan embrio dalam bakal biji yang jumlahnya lebih dari satu embrio yang terbentuk. $alam hal ini ketika suatu biji dikecambahkan maka akan terdapat lebih dari satu tanaman yang akan tumbuh dari satu biji tanaman tersebut. Poliembrioni dimanfaatkan untuk mencari bibit tanaman yang akan ditanam yang merupakan perpaduan dari peleburan sel gamet jantan dan betina. Poliembrioni sangat bermanfaat bagi petani yang memperbanyak embrio pada jeruk yang langkahnya mudah dan praktis. Sebelum biji jeruk dikecambahkan harus diyakini dulu tentang kebenaran varietasnya. Biji diambil dari buah-buah yang baik, tidak cacat, sudah tua(masak di pohon. Buah yang sudah jatuh sebaiknya tidak digunakan sebagai sumber benih batang ba ah karena biasanya telah tertular oleh penyakit tular tanah atau buah tersebut kurang sehat. Secara umum dapat dinyatakan bah a buah yang keadaan baik dan belum jatuh dari pohon, kemungkinan adanya virus yang ditularkan melalui biji hanya )*-+* !Soelarso, ,--.". Air dibutuhkan untuk perkecambahan. Benih yang masak sering kekeringan dan membutuhkan jumlah air tertentu, berhubungan dengan berat kering biji, sebelum metabolisme dan pertumbuhan dapat berlanjut. #ebanyakan benih membutuhkan cukup air untuk melembabkan benih tapi tidak sampai menggenangi mereka. Saat biji mengimbibisi air, en/im hidrolitik diaktifkan yang akan menghancurkan sumber cadangan makanan menjadi bahan-bahan kimia yang berguna dalam proses metabolisme !0aven et al., ,--1".

Poliembrioni adalah dalam satu biji terdapat lebih dari satu endosperm !,-+ endosperm". Salah satunya poliembrioni pada jeruk !Citrus sp." dimana masing-masing endosperm tidak mempunyai endocarp !kulit tanduk" sendirisendiri. 2amet betina dibentuk di dalam bakal biji !ovule" atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora !sel induk kantug lembaga" yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 3 sel yang haploid. %iga sel akanmereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis + kali dan terbentuklah 4 sel. $ari sel yang berjumlah 4 ini, + sel akan bergerak menuju arah yang berla anan dengan mikropil, , sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan + sel terakhir menuju ke dekat mikropil. $ari + sel !yang menuju dekat mikropil" yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. $alam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari !Pichot et al, ,---". Poliembrioni pada jeruk !Citrus sp." sering terjadi dalam satu biji dimana terdapat embrio /igotik !muncul dari penyatuan satu sel telur dan satu sel gamet jantan" dan sejumlah embrio yang dibentuk secara vegetatif !sehingga dikatakan embrio adventif". Embrio adventif ini beregenerasi dari sel-sel dalam jaringan nusellus dan integumen. Sel-sel somatik tersebut mengalami pembelahan danmembentuk embrio tambahan. Embrio tambahan tersebut akan menghasilkananakan secara genetik identik dengan tanaman induknya !5iladsen, ,-)-". Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab yaitu melalui peleburan sperma dan ovum !amfimiksis" dan tidak melalui peleburan sperma dan ovum !apomiksis". Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristi a ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga !6idayati, ,--7".

#. METODOLO$I PRA"TI"UM 1. %aktu &an Tem'at Praktikum Praktikum Poliembrioni dilaksanakan pada hari #amis, tanggal )8ei ,-), pukul )1.-- 5'B, bertempat di 9aboratorium Ekologi 8anajemen dan Produksi %anaman :akultas Pertanian ;niversitas Sebelas 8aret Surakarta. 2. Alat &an Ba(an a. Alat )" Petridish ," Pinset +" #ertas buram ). Ba(an )" Benih rekalsitran jeruk !Citrus sp." ," A<uadest *. #ara "erja a. 8enyiapkan benih rekalsitran jeruk. b. 8erendam benih di dalam a<uades selama , jam atau lebih. c. 8enghilangkan selaput pada biji dengan pinset. d. 8engkecambahkan benih pada petridish dengan media kertas buram yang telah dibasahi baik bibit yang utuh maupun dipisah. e. 8engamati embrio yang ada, tinggi atau panjang biji !setelah berkecambah", jumlah bibit yang normal dan abnormal.

D. HA!IL PEN$AMATAN DAN PEMBAHA!AN 1. Ha+il Pengamatan %abel ..) =umlah Embrio #elompok )) Benih =eruk !Citrus sp." Embrio berkecambah ) , ) , . + + + , 3 + , 1 , ) %otal ). 7 0ata-rata +,, ),4 Sumber? 9aporan sementara ;langan Embrio ;langan Embrio @ %otal #ecambah !#el" > ,,4 )7 )> 7 ))),) ,) )) ). 7 ), ). )%otal )-, 4> 0ata-rata )> )3,1 Sumber? 9aporan sementara 2. Anali+i+ Ha+il Pengamatan a. * Embrio berkecambah B B
b x)--* a 4> x)--* )-,

Bibit normal > )3 ) ) , ) , , , , ) ) 4 > ),. ),3

Bibit abnormal > )3 , , ,

%abel .., 6asil Pengamatan Poliembrioni Benih=eruk !0ekapan ) shift" @ Bibit Aormal )7 )), > )14 7,> @ Bibit Abnormal )4 7 , ,7 3,4

B 41,,7 * b. * Embrio normal B


c x)--* a

14 x)--* )-, a c x)--* a )-, 4> x)--* )-,

B 1.,4. * c. * Embriomati B B

B )3,>) *

2ambar ..) Embrio dalam Biji Sumber ? 9aporan Sementara *. Pem)a(a+an

2ambar .., Bibit %umbuh Aormal

2ambar ..+ Bibit %umbuh Abnormal

Poliembrioni merupakan proses terbentuknya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Poliembrioni dapat terjadi apabila apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan. Apomiksis yaitu proses terbentuknya biji atau benih tidak melalui peleburan sperma-ovum. Apomiksis merupakan suatu bentuk reproduksi non-seksual pada tumbuhan melalui biji. Apomiksis sendiri dapat dibedakan menjadi? a. Apogami ? embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. 8isalnya dari sel sinergid dan antipoda b. Partenogenesis? embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi. c. Embrio adventif ? merupakan embrio yang terbentuk dari nusellus, yaitu bagian selain kandung lembaga. Amfimiksis sendiri adalah proses terbentuknya biji atau benih melalui peleburan sperma-ovum, amfimiksis merupakan reproduksi secara seksual

atau generatif. 8enurut Aani 6idayati !,--7", poliembrioni disebabkan oleh adanya embrio akibat peleburan gamet dan juga yang tanpa peleburan gamet. Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab yaitu melalui peleburan sperma dan ovum !amfimiksis" dan tidak melalui peleburan sperma dan ovum !apomiksis". Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristi a ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga. %ujuan dari pengujian poliembrioni secara umum yaitu untuk menghasilkan jumlah tanaman baru yang lebih banyak dalam satu biji daripada biji yang tidak mengalami poliembrioni karena dalam satu biji hanya menghasilkan satu tanaman saja. %anaman yang tumbuh akan lebih dari satu tanaman karena jumlah embrio dalam biji poliembrioni ini juga lebih dari satu. 6asil poliembrioni sifatnya hanya satu yang berbeda dari induk, sedangkan yang lain sifatnya sama dengan induk. 6al tersebut dapat bermanfaat dalam pemuliaan tanaman untuk mendapatkan tanaman yang unggul dan sifat sama dengan induk. Pada praktikum ini pengujian untuk mengetahui sifat poliembrioni yaitu menggunakan jeruk !Citrus sp.". =eruk !Citrus sp." merupakan salah satu genus dari famili 0utaceae yang mempunyai nilai ekonomi paling tinggi. #eragaman genetik jeruk sangat tinggi, yang ditunjukkan oleh tingginya jumlah unit taksonomi !spesies dan hibrida". Berdasarkan hasil pengamatan poliembrioni kelompok )) yang dilakukan sebanyak 1 kali ulangan diperoleh jumlah embrio pada ulangan pertama yaitu ,, ulangan kedua terdapat . embrio, ulangan ketiga dan keempat terdapat + embrio, dan ulangan kelima terdapat , embrio. $alam 1 kali ulangan, masing-masing embrio mengalami perkecambahan dimana pada ulangan pertama terdapat ) embrio yang berkecambah dan tumbuh bibit normal. Pada ulangan kedua terdapat + embrio yang berkecambah dengan jumlah bibit normal pada hari ke )3 yaitu ) dan jumlah bibit abnormal sebanyak ,. Pada ulangan ketiga terdapat , embrio yang

berkecambah dengan jumlah bibit normal pada hari ke )3 yaitu ,. Pada ulangan keempat terdapat , embrio yang berkecambah dengan jumlah bibit normal pada hari ke )3 yaitu ,. Pada ulangan yang terakhir terdapat ) embrio yang berkecambah dan ) bibit normal pada hari ke-)3 $alam hasil rekapan satu shift diperoleh hasil total kelompok )) yaitu jumlah embrio sebanyak )., jumlah embrio berkecambah sebanyak 7, jumlah bibit normal sebanyak >, dan jumlah bibit abnormal sebanyak ,. Sementara pada hasil pengamatan kelompok lain, jumlah embrio tertinggi terdapat pada kelompok )- dengan jumlah ,), dimana secara keseluruhan telah berkecambah dengan ), tumbuh menjadi bibit normal dan 7 tumbuh menjadi bibit abnormal. Sedangkan jumlah embrio terendah terdapat pada kelompok 7 dengan jumlah )-, namun dari kesepuluh embrio tersebut mampu berkecambah dan seluruhnya tumbuh menjadi bibit normal. Sehingga berdasarkan hasil pengamatan satu shift, jumlah embrio kelompok kami masih di ba ah rata-rata kelompok lain. $alam poliembrioni, perkecambahan suatu benih dipengaruhi oleh , faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. 8asing-masing faktor tersebut diantaranya? a. :aktor dalam
1) %ingkat kemasakan benih

Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrio belum sempurna !Sutopo, ,--,". Pada umumnya se aktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar ,- persen, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologos atau masak fungsional dan pada saat itu benih mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum !vigor" dan daya kecambah maksimum !viabilitas" atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi.
2) ;kuran benih

Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan makanan yang terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada saat perkecambahan !Sutopo, ,--,". Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen !Blackman, dalam Sutopo, ,--,".
3) $ormansi Benih

Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah alaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat !viabel" namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai.
4) Penghambat perkecambahan

Penghambat perkecambahan benih dapat berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan metabolik atau menghambat laju respirasi.
b. :aktor 9uar

)" Air Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu !Sutopo, ,--,". #irakira >- * berat protoplasma sel hidup terdiri dari air dan fungsi air antara lain?

a" ;ntuk melembabkan kulit biji sehingga menjadi pecah atau robek agar terjadi pengembangan embrio dan endosperm. b" ;ntuk memberikan fasilitas masuknya oksigen kedalam biji. c" ;ntuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan berbagai fungsinya. d" Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ke titik tumbuh, dimana akan terbentuk protoplasma baru.
2) Suhu

Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara ,..1DC -+1DC !Sutopo, ,--,". Suhu juga mempengaruhi kecepatan proses permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu sifat dormansi benih, cahaya dan /at tumbuh giberelin. +" Eksigen Saat berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CE,, air dan energi panas. %erbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan benih !Sutopo, ,--,". #ebutuhan oksigen dapat dikatakan sebanding dengan laju respirasi dan dipengaruhi oleh suhu, mikro-organisme yang terdapat dalam benih 3" Cahaya #ebutuhan benih akan cahaya untuk perkecambahannya bervariasi tergantung pada jenis tanaman !Sutopo, ,--,". Adapun besar pengaruh cahanya terhadap perkecambahan tergantung pada intensitas cahaya, kualitas cahaya, lamanya penyinaran 8enurut Adriance and Brison dalam Sutopo !,--," pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih dapat dibagi atas 3 golongan yaitu golongan yang memerlukan cahaya mutlak, golongan yang

memerlukan cahaya untuk mempercepat perkecambahan, golongan dimana cahaya dapat menghambat perkecambahan, serta golongan dimana benih dapat berkecambah baik pada tempat gelap maupun ada cahaya.
5) 8edium

8edium yang baik untuk perkecambahan haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit terutama cenda an !Sutopo, ,--,". Pengujian viabilitas benih dapat digunakan media antara lain substrat kertas, pasir dan tanah. Benih rekalsitran adalah benih yang tidak mempunyai masa istirahat. 6al ini bertolak belakang dengan benih ortodoks sebagai benih yang memiiliki masa dormansi. Pada benih rekalsitran cepatnya proses perkecambahan benih sering menjadi masalah atau kendala untuk mengirim benih ketempat produksi dalam kurun aktu tertentu. Benih rekalsitran dapat juga didefinisikan sebagai benih yang tidak mengalami proses pengeringan pada saat benih masak di pohon induknya, cepat mengalami kemunduran, daya simpannya singkat dan mati apabila kadar air turun menjadi )1-,-* atau setara dengan keseimbangan kadar air benih pada kelembaban !06" >- *, suhu ,-oC. #riteria benih jeruk yang baik sebenarnya sama dengan kriteria benih yang baik pada umumnya. #riteriakriteria tersebut diantaranya a. Benih utuh artinya tidak luka atau tidak cacat. b. Benih harus bebas hama dan penyakit. c. Benih harus murni artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran. d. Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat. e. 8empunyai daya kecambah 4-*. f. Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air. Bibit yang tumbuh baik merupakan bibit yang berkecambah secara normal. Bibit normal adalah bibit dimana unsur-unsur utamanya

menunjang kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal apabila ditanam pada lingkungan yang sesuai bagi benih yang bersangkutan. Bibit yang berkecambah secara normal memilki perakaran yang baik, plumula sudah tumbuh menjadi batang dan daun sehingga dapat dilihat dengan jelas antara batang dan daun. Ciri-ciri lain yaitu akarnya tumbuh tegak lurus ke ba ah, hipokotil dan plumula tumbuh secara sempurna. Selain itu, benih yang berkecambah baik juga terlihat dari daun yang sudah tampak hijau berklorofil sementara batang muda tumbuh tegak ke atas !tidak miring ataupun bengkok". Sedangkan ciri dari tanaman yang perkecambahannya tidak baik adalah tidak terbentuknya bagian tanaman dengan sempurna atau dapat dikatakan abnormal. Bibit Abnormal adalah bibit yang tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit normal. Adanya bibit abnormal karena dalam poliembrioni mengandung banyak embrio yang tidak seragam. Ada yang sama dengan induknya dan ada pula hasil peleburan. Pada bibit yang tumbuh abnormal, plumulenya masih belum jelas pertumbuhannya karena hanya terlihat seperti tunas dan tidak membentuk daun selain itu samping dan mengeriting. Embrio merupakan calon terbentuknya tumbuhan baru. :aktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan embrio terbagi menjadi faktor dalam dan faktor luar. :aktor dalam yang cukup berpengaruh yaitu kecukupan cadanagan makanan bagi embrio, kemasakan dari benih itu sendiri serta adanya /at penghambat dari dalam benih seperti ditemukan pada banyak kasus. Sementara faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan embrio diantaranya air, oksigen, dan temperatur. a. Air yang dibutuhkan untuk perkecambahan Benih yang masak sering kekeringan dan membutuhkan jumlah air tertentu, hal ini berhubungan dengan berat kering biji, sebelum metabolisme dan pertumbuhan dapat berlanjut. #ebanyakan benih membutuhkan cukup air untuk melembabkan benih tapi tidak sampai menggenangi. Saat biji mengimbibisi air, en/im hidrolitik diaktifkan arnanya juga pucat. Akarnya pun tumbuh ke

yang akan menghancurkan sumber cadangan makanan menjadi bahanbahan kimia yang berguna dalam proses metabolisme. b. Eksigen Pada proses respirasi akan berlangsung selama benih masih hidup. Pada saat perkecambahan berlangsung proses respirasi akan meningkat disertai pula dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida, air dan energi yang berupa panas. %erbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses perkecambahan benih. 6ubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol oleh suatu sistem pigmen yang dikenal sebagai phytochrome yang tersusun dari chromophore dan protein. c. %emperatur %emperatur merupakan syarat penting kedua bagi perkecambahan benih. %emperatur optimum adalah temperatur yang paling menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan. %emperatur optimum bagi kebanyakan benih tanaman benih antara ,.,1-+1oC. $i ba ah itu pada temperatur minimum terendah --1oC kebanyakan jenis benih akan gagal untuk berkecambah atau terjadi kerusakan yang mengakibatkan terbentuknya kecambah abnormal. E. "E!IMPULAN DAN !ARAN 1. "e+im'ulan #esimpulan dari praktikum acara Poliembrioni ini diantaranya? a. Poliembrioni merupakan proses terbentuknya lebih dari satu embrio dalam satu biji dimana apomiksis dan amfimiksis terjadi bersamaan. b. %ujuan dari pengujian poliembrioni secara umum yaitu untuk menghasilkan jumlah tanaman baru yang lebih banyak dalam satu biji dan dalam praktikum ini digunakan rekalsitran jeruk !Citrus sp." c. $alam hasil rekapan satu shift diperoleh hasil total kelompok )) yaitu jumlah embrio sebanyak )., jumlah embrio berkecambah sebanyak 7, jumlah bibit normal sebanyak >, dan jumlah bibit abnormal sebanyak ,.

d. $alam poliembrioni, perkecambahan suatu benih dipengaruhi oleh , faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. e. Bibit normal adalah bibit dimana unsur-unsur utamanya menunjang kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal. Sedangkan bibit abnormal merupakan bibit yang tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit normal f. Pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh ketersediaan cadangan makanan, air, oksigen, dan temperatur. 2. !aran Saran untuk praktikum ini yaitu dalam suatu praktikum kondisi yang kondusif sangat diperlukan agar dapat memahami tahap-tahap praktikum, selain itu untuk praktikum selanjutnya bahan yang digunakan dapat diganti atau ditambah sehingga menambah pengetahuan mahasis a.

DA,TAR PU!TA"A

6idayati, A. ,--7. Klasifikasi Tumbuhan. Bumi Aksara. =akarta Pichot, C., :ady, B., F 6ochu, '. ,---. Lack of Mother Tree Alleles in Zymograms of Cupressus Dupreziana. Camus embryos. Ann. :or. Sci.1>? )>-,,. 0aven, P. 6., 0. :. Evert and S. E. Eichhorn. ,--1. . !iology of "lants, >th Edition. 5.6. :reeman and Company Publishers. Ae Gork. Soelarso, B. )77.. Budidaya =eruk Bebas Penyakit dan Penyimpanan Benih serta Pembibitan. http#$$%%%.foun&ation.org. $iakses pada tanggal +- 8ei ,-), pukul ,+.-- 5'B. Sutopo. ,--,. &iabilitas dan :aktor-:aktor yang mempengaruhi perkecambahan pada Poliemrioni. http#$$&igilib.biologi.lipi.go.i&$'ie%.html(i&m)*+*,+. $iakses tanggal ,> 8ei ,-), pukul. )>.-- 5'B. 5illadsen, S.8. )7>7. A method for culture of micromanipulated sheep embryos andits use to produce mono/ygotic t ins. . -ature, ,>>?,74-+--

Anda mungkin juga menyukai