f
(8/# (4/!
#
D #1
S
4 ?
S
(8/# (4/!
#
AAAA. ( >.1#
dengan :
f
? berat jenis fluida
S
? berat jenis b%la
1
S
? ke"epatan jatuh b%la
4 ? diameter b%la
? =isk%sitas kinematik fluida
$ika ke"epatan jatuh b%la, berat jenis fluida, berta jenis b%la dan diameter b%la
diketahui, maka =isk%sitas fluida dapat dihitung dari persamaan ( >.1# menjadi :
? 4
!
(
S
f
/ (161
S
AAAAAAAA.. ( >.18
Contoh 5.4
Sebuah "er%b%ng asap berdiameter 1 m dan tinggi !> m diterpa angin se"ara
merata pada ke"epatan >E km/jam. )entukanlah besarnya m%men bengk%k yang
terjadi dari dasar "er%b%ng tersebut G anggap udara standar.
$awab:
2aya hambatan, 7
4
? (
4
( @ 1
!
& dan %leh karena gaya per satuan panjang
merata sepanjang "er%b%ng, maka gaya resultan 7
4
bekerja ditengah-tengah pipa
"er%b%ng sehingga m%men bengk%k yang terjadi pada "er%b%ng dari dasar adalah:
Mekanika Fluida Jilid II 10
7
4
M
b
? 7
4
, @ 9 ? (
4
(9/8 (1
!
&
dengan : 1 ? >E km/jam ? 1#,* m/dt.
? 1,!# kg/m
#
( dari )abel udara standar
? 1,+6 , 1E
->
kg/m.dt (dari tabel udara standar
9 ? !> m
& ? 9 , 4 ? !> , 1 ? !> m
!
dan
'e
4
? (14 / ? *,31 , 1E
>
dari diagram 7 (lampiran untuk silinder tak berhingga dengan harga 'e
4
diatas
diper%leh (
4
? E,#>
jadi,
M
b
? ( E,#> ( !> / 8 ( 1,!# , 1#,*
!
( !>
? 1,#E , 1E
8
H.m
Contoh 5.5.
4engan ke"epatan berapakah sebuah b%la 1!E mm harus melintas melalui air
pada 1E
E
( agar mempunyai hambatan sebesar > H
$awab :
4ari persamaan St%kes :
7
4
? #14
1 ? 7
4
/ #4
dengan : 7
4
? > H
? 1,#E+ , 1E
-#
kg/m.dt (dari )abel
4 ? 1!E mm ? E,1! m
diper%leh : 1 ? ##68 m/dt
,-2- Ga/a An#at
2aya angkat adalah k%mp%nen gaya resultan yang dikerjakan %leh fluida
pada suatu benda yang tegak lurus pada gerak relatif fluida tersebut.
<ersamaannya adalah :
7
9
? (
9
(1/! 1
!
& AAAAAAAAAAAAAA ( >.1>
Mekanika Fluida Jilid II 11
4alam ran"ang bangun benda pengangkat seperti hidr%f%il, aer%f%il,
baling-baling dan lain-lain adalah memaksimalkan daya angkat dan sebaliknya
meminimalkan gaya hambat. 2ambar >.8 menunjukkan k%efisien angkat, (
9
dan
k%efisien hambatan (
4
untuk suatu aer%f%il.
Gbr- ,-6- K+e8isien =
L
$an =
D
untu suatu aer+8+il >?@
K%efisien angkat dan k%efisien hambat untuk suatu aer%f%il tergantung
pada bilangan 'eyn%ld dan sudut datang, yaitu sudut antara Mk%rdN pr%fil
permukaan dan =ekt%r ke"epatan aliran bebas.
Contoh 5.6
Suatu pesawat terbang didesain dengan spesifikasi :
berat pesawat, . ? #EEE lbf
luas sayap & ? #EE ft
!
ke"epatan saat lepas landas ? 1EE ft/dt
k%efisien angkat dan k%efisien hambat merupakan fungsi sudut datang, yang
memenuhi relasi :
(
9
? E,#> ( 1 D E,!
(
4
? E,EE6 ( 1 D
)entukan sudut datang yang diperlukan pada saat pesawat terbang lepas-landas
(ke"epatan 1EE ft/dt dan daya yang diperlukan untuk lepas-landas. &nggap udara
atm%sfer mempunyai kerapatan ? E,EE!#6 slug/ft
#
.
$awab
4ari persamaan gaya hambat
Mekanika Fluida Jilid II 12
7
9
? (
9
( @ 1
!
&
(
9
? 7
9
/ @ 1
!
&
dengan 7
9
? #EEE lbf
? E,EE!#6 slug/ft
#
1 ? 1EE ft/dt
& ? #EE ft
!
diper%leh
(
9
? E,68
karena (
9
? E,#> ( 1 D E,!
maka ? +
E
4aya yang diperlukan :
< ? 7
4
. 1
untuk, ? +
E
(
4
? E,EE6 ( 1 D + ? E,EE38
diper%leh
7
4
? !!6,86 lbf
jadi < ? !!6,86 lbf , 1EE ft/dt
? !!686 lbf.ft/dt
karena 1 hp ? >>E lbf.ft/dt
maka < ? !!686 / >>E ? 81,> hp
Contoh 5.
$ika sebuah pesawat terbang yang beratnya 16 kH dan mempunyai luas sayap !6
m
!
, berapakah sudut datang yang harus terjadi antara sayap dan bidang mendatar
pada ke"epatan 8> m/dt G Misalkan k%efisien angkat berubah-ubah se"ara linear
dari E,#> pada E
E
sampai E,6E pada 3
E
dan gunakan ? 1,! kg/m
#
untuk udara.
Aa0ab
Fntuk kesetimbangan gaya dalam arah tegaknya, y ? E
gaya angkat O gaya berat ? E
berat ? gaya angkat
. ? (
9
( @ 1
!
&
Mekanika Fluida Jilid II 13
16 , 1E
#
? (
9
( @ . 1,! . 8>
!
!6
(
9
? E,>#
dengan interp%lasi data (
9
dengan , untuk (
9
? E,># diper%leh ? !,8
E
Contoh 5.!
Selembar lempengan 1 m , 1,! m bergerak pada 1#,> m/dt dengan sudut datang
sebesar 1!
E
. 4engan menggunakan k%efisien hambat (
4
? E,1+ dan k%efisien dan
angkat (
9
? E,+!, tentukan :
a. 2aya resultan yang dikerjakan %leh udara pada lempengan tersebut.
b. K%mp%nen gaya gesekannya.
". 4aya yang diperlukan untuk mempertahankan gerak lempengan.
2unakan ? 1,! kg/m
#
.
$awab :
a. 2aya hambat
7
4
? (
4
( @ 1
!
&
? E,1+ ( @ . 1,! . 1#,>
!
( 1 , 1,!
? !!,8 H
2aya angkat
7
9
? (
9
( @ 1
!
&
? E,+! ( @ . 1,! . 1#,>
!
( 1 , 1,!
? *> H
2aya resultan
' ? (7
4
!
D 7
9
!
? *+,3 H
arah gaya resultan adalah :
, ? in= tan *> / !!,8 ? +3
E
88N
b. K%mp%nen gaya gesek ? ' "%s ( , D 1!
E
? *+,3 ( E,E!!1 ? !,1> H
". 4aya ? gaya dalam arah gerakan , ke"epatan
< ? 7
4
, 1
? !!,8 , 1#,> ? #EE .att.
Mekanika Fluida Jilid II 14
BAB VI
ALIRA7 FLUIDA DALA% PIPA
Hasil Pembelajaran
Setelah interaksi pembelajaran dalam bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
menguraikan tentang aliran-aliran yang terjadi didalam pipa dan kerugian-
kerugian serta fakt%r-fakt%r gesekannya.
Kriteria Penilaian
Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang aliran-aliran didalam pipa, baik itu aliran laminer
maupun turbulen
!. Menjelaskan tentang diagram M%%dy dan bilangan 'eyn%ld.
#. Menjelaskan kerugian-kerugian yang terjadi (may%r l%sses dan min%r
l%sses serta fakt%r-fakt%r gesekan yang ada.
Sumber Pustaa
Buu Utama!
$%hn &. '%bers%n, (layt%n ).(r%we, 1**+ "En#ineerin# Flui$ %e&'ani&s( ,
Si,th -diti%n, $%hn .iley / S%ns, 0n".
'anald. 1. 2iles, 1**3, "%eania Flui$a $an Hi$raulia( , -disi ke-!,
-rlangga, $akarta.
Buu Penunjan#!
4ugdale 5.', 1*63, "%eania Flui$a( , -disi ke-#, -rlangga, $akarta.
7rank. M. .hite, 1**8, "%eania Flui$a( , -disi ke-!, -rlangga, $akarta.
Mekanika Fluida Jilid II 15
'%bert 9. 4augherty, $%seph :. 7ran;ini, 1*6*, "Flui$ %e&'ani&s )it'
En#ineerin# A**li&ati+ns(, M"2raw-5ill :%%k (%mpany.
Pen$a'uluan
&liran fluida dalam pipa dapat bersifat sebagai aliran laminer atau aliran
turbulen. 4alam aliran laminer, partikel-partikel fluida bergerak sepanjang garis
lurus yang sejajar sumbu pipa, sedangkan dalam aliran turbulen, partikel-partikel
fluida bergerak sepanjang pipa se"ara a"ak/sembarang ke semua arah. Sebelum
aliran berkembang penuh menjadi aliran turbulen, terjadi aliran yang disebut
aliran transisi. 4alam gambar 3.1 dilukiskan keadaan ketiga aliran tersebut.
a. b. ".
Gbr- ?-. Kea$aan Aliran ! a. laminer b. transisi c. turbulen
<ada tahun 166#, Lsb%rne 'eyn%ld K>J menerbitkan sebuah risalah tentang
beberapa eksperimen yang dilakukannya untuk mempelajarialiran dalam pipa
ka"a. 0a menemukan bahwa apabila besaran tak berdimensi 14/= atau 14/
( yang disebut bilangan 'eyn%ld, 'e berada di bawah sekitar !#EE ( 'e B !#EE
aliran selalu laminer, sedangkan jika lebih besar !#EE, aliran bersifat turbulen.
4alam bidang rekayasa, biasanya dipakai :
'e !EEE untuk aliran laminer
!EEE 'e !#EE, aliran transisi
Mekanika Fluida Jilid II 16
'e C !#EE, aliran turbulen
?-.- Keru#ian %a/+r $an Keru#ian %in+r
Fntuk perhitungan aliran dalam pipa, dapat digunakan persamaan energi :
P p
1
/ D 1
1
!
/! D g;
1
Q P p
!
/ D 1
!
!
/! D g;
!
Q ? ht AAAAAAA ( 3.1a
P p
1
/g D 1
1
!
/!g D ;
1
Q P p
!
/g D 1
!
!
/!g D ;
!
Q ? ht AAAAAA ( 3.1b
dengan h1 adalah kerugian t%tal (t%tal head l%ss dalam aliran pipa yang diper%leh
dari jumlah kerugian may%r h1, kerugian min%r hm dan kerugian lainnya.
6.1.1. Ker"gian #ayor
Kerugian may%radalah kerugian yang disebabkan %leh gesekan dalam
pipa. 4ari persamaan ( 3.1 , dengan asumsi aliran berkembang penuh dalam pipa
dan luas penampang pipa tetap, diper%leh :
( p
1
p
!
/ ? g ( ;
1
;
!
D ht AAAAAAAAAA.. ( 3.!
jika pipa h%ri;%ntal, ;
1
? ;
!
, maka
( p
1
p
!
/ ? p / ? ht AAAAAAAAAAAA.. ( 3.#a
atau
(p
1
R p
!
/ g ? p / g ? ht A..................................... ( 3.#b
a. $liran %aminer
Kerugian may%r dalam aliran laminer dapat dihitung dengan persamaan:
hf ? (38 / 'e (9/4 (1
!
/!g .............................................. ( 3.8
dengan : 'e ? :ilangan reyn%ld
'e ? 14 / ? 14 / 1
9 ? panjang pipa
4 ? diameter pipa
? kerapatan fluida
= ? =isk%sitas kinematik
? =isk%sitas abs%lut
b. $liran T"rb"len
Kerugian may%r dalam aliran turbulen dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Mekanika Fluida Jilid II 17
hf ? f ( 9/4 ( 1
!
/ !g .............................................. ( 3.>
fakt%r gesekan f diper%leh se"ara eksperimental dan hasil-hasilnya telah dibuatkan
diagram %leh 9C7 M%%dy ( yang disebut 4iagram M%%dy .
$ika persamaan ( 3.8 dan ( 3.> dibandingkan, diper%leh
hf ? ( 38/'e ( 9/4 ( 1
!
/ !g ? f ( 9/4 ( 1
!
/!g
dengan demikian , f laminer ? ( 38/'e ................................... ( 3.3
jadi, dalam aliran laminer, fakt%r gesekan f hanya merupakan fungsi dari
bilangan 'eyn%ld, tidak bergantung pada kekasaran pipa.
Contoh 6.1.
)entukan ke"epatan kritis fluida yang mengalir melalui sebuah pipa berdiameter
1>!,8 mm untuk :
a. minyak bakar menengah pada 1>,3
E
(
b. air pada 1>,3
E
(
$awab
Ke"epatan kritis terjadi pada aliran laminer pada harga maksimum
'e ? !EEE, sehingga :
a. untuk minyak bakar menengah
'e ? !EEE ? 14/=
dengan 4 ? 1>!,8 mm ? E,1>!8! m
= ? 8,81E , 1E
-3
m
!
/dt (diper%leh dari )abel
diper%leh :
1 ? E,E>+* m/dt
b. untuk air
'e ? !EEE ? 14/=
dengan 4 ? 1>!,8 mm ? E,1>!8! m
= ? 1,1#E , 1E
-3
m
!
/dt (diper%leh dari )abel
diper%leh :
1 ? E,E18* m/dt
Contoh 6.2
)entukan jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa #E> mm bila :
a. air pada 1>,3
E
( mengalir pada ke"epatan 1,E3+ m/dt
Mekanika Fluida Jilid II 18
b. minyak bakar berat pada 1>,3
E
( mengalir pada ke"epatan yang sama
$awab :
a. untuk air
'e ? 14/= ? ( 1,E3+ ( E,#E> / ( 1,1#E , 1E
-3
? !66.EEE C !EEE alirannya turbulen
b. untuk minyak bakar berat
=isk%sitas minyak bakar berat diper%leh dari tabel lampiran, yaitu
= ? !E> , 1E
-3
m
!
/ det, sehingga :
'e ? 14/= ? ( 1,E3+ ( E,#E> / ( !E> , 1E
-3
? 1>6E C !EEE alirannya laminer
Contoh 6.3.
Fntuk syarat-syarat aliran laminer, berapakah ukuran pipa yang akan mengalirkan
>,3+ , 1E
-#
m
#
/dt minyak bakar menengah pada temperatur 8,8
E
( G ( = ?
3,E6 , 1E
-3
m
!
/dt
$awab
dari persamaan k%ntinuitas :
1 ? S/& ? 8S / 4
!
sehingga,
'e ? 14/= ? (8S / 4
!
(4/=
? 8S/
4=
dengan 'e ? !EEE ( harga maksimum untuk aliran laminer
S ? >,3+ , 1E
-#
m
#
/dt
= ? 3,E6 , 1E
-3
m
!
/dt
diper%leh 4 ? E,>*# m ? >*# mm
$adi diameter pipa yang digunakan, diambil 3EE mm.
6.1.2 &aktor Gesekan 'an 'iagram #oody
7akt%r gesekan f dapat diturunkan se"ara matematis untuk aliran laminer
dan hasilnya telah ditunjukkan dalam persamaan ( 3.3 , tetapi untuk aliran
turbulen tak ada hubungan matematis yang sederhana untuk =ariasi f dengan
bilangan 'eyn%lds yang tersedia untuk aliran turbulen. :eberapa hasil eksperimen
Mekanika Fluida Jilid II 19
telah membuktikan bahwa fakt%r gesekan f dipengaruhi juga %leh kekasaran
relatif pipa G - / 4 ( perbandingan kekasaran permukaan pipa - terhadap garis
tengah sebelah dalam pipa 4.
<ersamaan fakt%r gesekan f untuk aliran turbulen dalam pipa yang
dihasilkan dari hasil-hasil per"%baan ditunjukkan berikut ini.
a. Fntuk pipa li"in, :lasius K8J menganjurkan :
f ? E,#13 / 'e
E,!>
............................................... ( 3.+a
dengan 'e antara #.EEE R 1EE.EEE.
Fntuk harga 'e sampai kira-kira # , 1E
3
, persamaan 1%n Karman yang
diperbaiki %leh <randt 1 K#J dapat digunakan :
1 / f ? ! l%g ( 'e f R E,6 ............................. ( 3.+b
<ersamaan ( 3.+b telah dibuktikan %leh $. Hikuradse K>J hingga bilangan 'e
sebesar #,8 , 1E
3
.
b. Fntuk pipa kasar :
- Lleh .hite ( 1*66, hal #18 dinyatakan sebagai :
1 / f ? R ! l%g
+ , #
/ ( ' (
............................... ( 3.6a
- Lleh 2iles ( 1**#, hal 1E# dituliskan :
1 / f ? ! l%g r
%
/- . 1,+8 ............................... ( 3.6b
- Lleh Lls%n (1**#, hal ##+ dituliskan :
f ?
[ ]
!
+8 , 1 ! / ln( 63* , E
1
+ ( '
.......................... ( 3.6"
". Fntuk semua jenis pipa ( li"in atau kasar
4igunakan persamaan empirik (%lebr%%k K 8,+ J :
1 / f ? R ! l%g
+
f
' (
'e
>1 , !
+ , #
/
........................... ( 3.*a
<ersamaan ( 3.*a , %leh Lls%n ( 1**#, hal ##+ dituliskan :
1 / f ? 1,+8 R E,63* ln
+
f '
(
'e
6+ , 1 !
............... ( 3.*b
Mekanika Fluida Jilid II 20
4an %leh Streeter ( 1**E, hal !E! dituliskan :
1 / f ? R E,63* ln
+
f
' (
'e
>!# , !
+ , #
/
.................... ( 3.*"
<ersamaan (%lebr%%k tersebut, %leh M%%dy K 8, 3, + J digrafikan pada
tahun 1*88, yang dikenal dengan 4iagram M%%dy sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar 3.!. 4iagram ini memberikan hubungan antara fakt%r gesekan f,
bilangan 'eyn%lds 'e dan kekasaran relatif -/4.
5arga-harga kekasaran relatif untuk pipa-pipa k%mersial sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar 3.#.
7LT #38
Mekanika Fluida Jilid II 21
2ambar 3.!. 4iagram M%%dy K # J
7LT hal #3>
Mekanika Fluida Jilid II 22
2ambar 3.#. Kekasaran relatif untuk pipa-pipa k%mersial K # J
4iagram M%%dy dapat dipakai untuk meme"ahkan hampir setiap s%al yang
berhubungan dengan kerugian-kerugian akibat gesekan (kerugian may%r, dalam
aliran melalui pipa. &pabila gesekan pipa merupakan satu-satunya kerugian, maka
s%al-s%al dalam aliran pipa dapat dig%l%ngkan dalam 8 (empat tipe :
)ipe 4iketahui 4i"ari
0
00
000
01
S, 9, 4, =, e
p/hf, S, 4
p/hf, 9, 4, =, e
p/hf, S, 9, =, e
5f atau p
9
S atau 1
4
(%nt%hO"%nt%h dari tipe-tipe s%al tersebut akan dibahas berikut ini, yaitu :
)ipe 0 : "%nt%h 3.8, 3.>, dan 3.3.
)ipe 00 : "%nt%h 3.+.
)ipe 000 : "%nt%h 3.6.
)ipe 01 : "%nt%h 3.*.
Contoh 6.4.
5itung kerugian min%r dan penurunan tekanan dalam pipa besi "%r beraspal yang
panjangnya !EE ft dan garis tengahnya 3 in" yang dialiri air dengan ke"epatan
rata-rata 3 ft/dt.
$awab
4ari gambar 3.# untuk besi "%r beraspal (&sphalted "ast ir%n e ? E,EEE8 dengan
diameter 3 in" diper%leh kekasaran relatif e/4 ? E,EEE6.
Fntuk e/4 ? E,EEE6
'e ? 14/= ? !,+ , 1E
>
4ari diagram M%%dy (2br. 3.! , diper%leh kira-kira f ? E,E! sehingga kerugian
min%r dapat dihitung :
Mekanika Fluida Jilid II 23
hf ? f (9/4 (1
!
/!g
dengan f ? E,E!
9 ? !EE ft
4 ? 3 in ? 3/1! ft
1 ? 3 ft/dt
g ? #!,! ft/dt
!
4iper%leh hf ? 8,> ft
<enurunan tekanan untuk pipa 5%ri;%ntal (;
1
? ;
!
dapat dihitung dengan
persamaan 3.#b.
p / g ? hf
p ? ghf
dengan ? 3!,8 lbf/ft
#
(dari tabel sifat-sifat air
g ? #!,! ft/dt
!
hf ? 8,> ft
4iper%leh p ? !6E lbf/ft
!
Contoh 6.5.
Minyak dengan ? *EE Kg/m
#
dan 1 ? E,EEEE1 m
!
/dt mengalir dengan debit E,!
m
#
/dt melalui pipa besi "%r yang panjangnya >EE mm dan garis tengahnya !EE
mm. )entukanlah :
a. Kerugian min%r
b. <enurunan tekanan jika pipa itu miring kebawah dengan sudut 1E
E
pada arah
alirannya.
$awab :
1 ? S/& ? S/ '
!
? E,! / (E,1
!
? 3,8 m/dt
'e ? 14/= ? (3,8 (E,! / E,EEEE1
? 1!6EEE.
Kekasaran untuk pipa besi "%r, dari tabel lampiran didapat e ? E,!3
e / 4 ? E,!3 / !EE ? E,EE1#
Mekanika Fluida Jilid II 24
4engan menggunakan 4iagram M%%dy untuk e / 4 ? E,EE1# dan 'e ? 1!6EEE
diper%leh f ? E,E!!>
sehingga
a. hf ? f. 9/4.1
!
/ !g
? E,E!!> . (>EE / (E,!.(3,8 (*,61 ? 11+ m
b. Fntuk pipa miring
;
1
O ;
!
? 9 sin 1E
E
? >EE sin 1E
E
? 6+ m
jadi
hf ? p / g D ;
1
O ;
!
p ? g (hf R 6+ m
? ( *EE ( *,61 ( 11+ R 6+
? !3>EEE Kg/mdt
!
? !3>EEE <a.
Contoh 6.6
Suatu ;at "air yang berat jenisnya g ? >6 lb/ft
#
mengalir karena gra=itasi melalui
tangki setinggi 1 ft, dan pipa kapiler sepanjang 1 ft dengan debit E,1> ft
#
/jam
seperti tampak pada gambar. <enampang 1 dan ! berhubungan dengan udara luar
yang tekanannya 1 atm. 4engan mengabaikan kerugian pada lubang masuk,
tentukanlah kekentalan ;at "air itu dalam slug/ft dt.
$awab :
4ari persamaan 3.1 :
K (<1 / g D ( 11
!
/ !g D U1 J R K <! D (1!
!
/!g D U! J ? hf
<1 ? <!
U1 R U! ? ! ft
11 ? E
Sehingga :
hf ? ( U1 R U! R ( 1!
!
/ !g
1! ? S/'
!
? (E,1>/#3EEft/dt / (E,EE! ft
!
? #,#! ft/dt
$adi hf ? ( ! ft R ( #,#! / ! (#!,!
Mekanika Fluida Jilid II 25
? 1,6# ft
Fntuk aliran laminer berlaku :
f ? 38 / 'e
'e ? 14/= ? 14/
sehingga f ? 38/14
Karena hf ? f ( (9/4 (1
!
/ !g
maka :
hf ? (38/14 (9/4 (1
!
/ !g
? ( #! 9 1 / g 4
!
karena S ? 1 . &
? 1 . /8 4
!
maka 1 ? 8S / 4
!
$adi :
hf ? 1!6 9 S / g 4
8
............................................. ( 3.1E
4engan memasukkan nilai-nilai perubah yang sudah diketahui, diper%leh harga
=isk%sitas ;at "air adalah :
? 1,3E , 1E
->
slug / ft dt.
Contoh 6..
Suatu mesin drill membutuhkan udara bertekanan (k%mpresi E,!> Kg/dt pada
tekanan ukur 3>E Kpa. 4iameter pipa ( slang karet yang digunakan adalah 8E
mm ( diameter dalam . )ekanan ukur maksimum udara k%mpresi yang keluar
dari k%mpres%r adalah 3*E K<a pada temperatur 8E
E
(. )entukanlah panjang
selang yang dibutuhkan. &nggap k%mpres%r dan mesin drill mempunyai
ketinggian yang sama.
$awab :
4ari s%al diberikan :
<1 ? 3*E Kpa ( tekanan ukur
<! ? 3>E Kpa ( tekanan ukur
)1 ? 8E
E
(
m ? E,!> Kg/dt
Mekanika Fluida Jilid II 26
U1 ? U!
4ari persamaan 3.# dan 3.>
</ g ? hf ? f (9/4 (1
!
/ !g atau
<1 O <! / g ? f (9/4 (1
!
/ !g
9 ? (<1 O <! / g ( !4g / f1
!
? ( E,8E , 1E
>
( ! ( E,E8 / ( 6,61 ( E,E1#8 (!!,3
!
? >#,1 M.
Contoh 6.!.
Mekanika Fluida Jilid II 27
&ir pada 1>
E
( mengalir melalui pipa baja yang dikeling dan bergaris tengah #EE
mm, e ? # mm dengan kerugian akibat gesekan sebesar 3 m untuk panjang #EE m.
)entukanlah debit air alirannya.
$awab :
4ari s%al diberikan :
4 ? #EE mm
9 ? #EE m
e ? # mm
hf ? 3 m
= ? 1,1# , 1E
-3
m
!
/ dt ( dari tabel untuk air 1>
E
(
4ari persamaan :
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
4ari diagram m%%dy untuk e/4 ? E,EE#/E,# ? E,E1, dapat diperkirakan harga
f misalkan kita mengambil f ? E,E8 , maka :
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
3 m ? E,E8 ( #EE / E,# (1
!
/ ! , *,61
= ? 1,+1> m/dt
4an 'e ? 14/=
? ( 1,+1> ( E,#E / 1,1# . 1E
-3
? 8>>.EEE ? 8,8> , 1E
>
( aliran turbulen
2unakan kembali diagram m%%dy untuk 'e ? 8,8> , 1E
>
dan e/4 ? E,E1
diper%leh f ? E,E#6.
Subsitusikan :
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
diper%leh 1 ? 1,+3 m/dt
Sekarang S dapat dihitung yaitu :
S ? &1 ? '
!
. 1
? ( E,1>
!
. ( 1,+3
? E,1!88 m
#
/dt
S juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus langsung .
Mekanika Fluida Jilid II 28
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
1
!
? S
!
/ &
!
? 13S
!
/
!
. 4
!
hf ? f (9/4 (13S
!
/
!
. 4
!
!g
? f (9/4 (6S
!
/
!
. 4
!
g
sehingga 1/
f
? 6 .S /
g
. hf . 4
>
/9 ........................................... ( 3.11
5arga 1/
f
disubsitusikan ke dalam persamaan (3.*" menyederhanakannya
sehingga diper%leh K 3 J :
S ? R E,*3>4
!
(
g
.4. hf / 9 ln K ( e/#,+ 4 D(1,+68=/4
g
.4.hf/ 9 J (3.1!
4engan memasukan harga-harga yang diketahui diper%leh S ? E,1!#1 m
#
/dt.
Contoh 6.).
&ir harus mengalir dengan laju *1 9/dt. Menempuh jarak >EE m dalam sebuah
pipa baja k%mersial dengan penurunan tekanan tidak melebihi 6!> Kpa.
:erapakah ukuran minimum pipa yang dapat digunakan G. 2unakan =isk%sitas air
1E
-3
m
!
/dt.
$awab :
S%al diatas dapat diselesaikan dalam beberapa met%de.
#etode 1.
4ari persamaan 3.# dan 3.> diper%leh :
p ? f (9/4 (1
!
/ !g ? f (9/4 (S
!
/ !g &
!
dengan & ? 4
!
/8, maka
4 ? K ( 6. f. 9 .. S
!
/ (
!
. p ................................... ( 3.1#
Kita dapat mengandaikan harga fakt%r gesekan yang lebih wajar untuk
mendapatkan pendekatan 4 yang pertama. $ika harga f yang diandaikan ini
meleset sampai ! kali lebih besar, maka harga 4 akan berselisih 1> persen
( !
1/>
? 1,1> dari harga yang sebenarnya.
Misalkan f1 ? E,E!E, maka dari persamaan 3.1# diper%leh :
4 ? K( 6. E,E!E. >EE. 1EEE. E,E*1
!
/
!
( 6!>.EEE J
? E,1>! m
karena 1 ? S/a ? E,E*1 / ( /8 ( E,1>!
!
? >,E1 m/dt.
Mekanika Fluida Jilid II 29
sehingga 'e ? 14/= ? ( >,E1 ( E,1>! / 1E
-3
? +,3 , 1E
>
Fntuk pipa baja k%mersial, e ? E,EEEE8>
sehingga e/4 ? E,EEEE8> / E,1>! ? E,EEE#E
4engan mempergunakan diagram m%%dy untuk 'e ? +,3 , 1E
>
dan e/4 ?
E,EEE#E diper%leh f ? E,E1>6. 5arga f ini dimasukan kedalam persamaan 3.1#
diper%leh 4 ? E,18> m.
4an perhitungan kembali, diper%leh :
'e ? 14/= ? ( >,E1 ( E,18> / 1E
-3
? +,3 , 1E
>
e/4 ? E,EEEE8> / E,18> ? E,EEE#8
4an dari diagram M%%dy diper%leh f ? E,1>6
$adi 4 ? 18> mm.
#etode 2.
4engan mengandaikan diameter 1!E, 1>E, dan !EE mm, dan memasukan kedalam
persamaan 3.1# diper%leh penurunan tekanan berturut-turut !1*E, +EE dan 13#
Kpa.
4ata-data 4 dan 4p dibuatkan grafik dan interp%lasi grafik menghasilkan
4 ? 188 mm.
#etode 3.
Menghitung diameter se"ara langsung dengan menggunakan persamaan empirik
Swamee dan $ain K>J yaitu :
4 ? E,33 K e
1,!>
( 9S
!
/ghf
8,+>
D 1/S( 9S
!
/ghf
>,!
J
E,E8
............ ( 3.18
4engan
hf ? p/g ? 6,!> , 1E
>
/ *61E ? 68,1 m
9S
!
/ghf ? ( >EE ( E,E*1
!
/ ( *,61 ( 68,1 ? E,EE>E!
4iper%leh 4 ? E,183 m ? 183 mm.
Mekanika Fluida Jilid II 30
BAB VII
PE7GUKURA7 ALIRA7 FLUIDA
Hasil Pembelajaran
Setelah interaksi pembelajaran dalam bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
menguraikan tentang piranti-piranti pengukuran fluida.
Kriteria Penilaian
Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengukuran sifat-sifat atau parameter aliran
seperti laju atau ke"epatan, tekanan, temperatur serta laju aliran =%lumetrik
( debit atau laju aliran massa dalam suatu sistem fluida.
!. Menjelaskan pengukuran-pengukuran jarak jauh yang
menggunakan telemeter yang melibatkan met%de-met%de elektr%nis.
Sumber Pustaa
Buu Utama!
$%hn &. '%bers%n, (layt%n ).(r%we, 1**+ "En#ineerin# Flui$ %e&'ani&s( ,
Si,th -diti%n, $%hn .iley / S%ns, 0n".
'anald. 1. 2iles, 1**3, "%eania Flui$a $an Hi$raulia( , -disi ke-!,
-rlangga, $akarta.
Buu Penunjan#!
4ugdale 5.', 1*63, "%eania Flui$a( , -disi ke-#, -rlangga, $akarta.
7rank. M. .hite, 1**8, "%eania Flui$a( , -disi ke-!, -rlangga, $akarta.
Mekanika Fluida Jilid II 31
'%bert 9. 4augherty, $%seph :. 7ran;ini, 1*6*, "Flui$ %e&'ani&s )it'
En#ineerin# A**li&ati+ns(, M"2raw-5ill :%%k (%mpany.
Pen$a'uluan
5ampir semua masalah kerekayasaan fluida dalam praktek memerlukan
pengaturan aliran se"ara "ermat. 4iperlukan pengukuran sifat-sifat atau parameter
aliran seperti laju atau ke"epatan, tekanan, temperatur serta laju aliran =%lumetrik
( debit atau laju aliran massa dalam suatu sistem fluida. <engukuran besar-
besaran ini antara lain diperlukan dalam :
1. <engendalian pr%ses manufa"turing.
!. <engujian unjuk kerja peralatan-peralatan seperti p%mpa, turbin,
kipas, bl%wer, baling-baling dan aer%f%il.
#. Studi-studi hidr%l%gi sehubungan dengan "urah hujan, drainase
daerah genangan air dan pembagian serta pengendalian air dalam sistem-
sistem irigasi.
8. <enentuan harga apabila suatu fluida diperjualbelikan, misalnya
air, gas, uap untuk pr%ses pemanasan dan bahan bakar "air.
>. Kegiatan-kegiatan eksperimen dalam pr%gram-pr%gram riset serta
pengembangan.
)eknik-teknik pengukuran aliran fluida makin lama makin k%mpleks
karena makin besarnya kebutuhan akan inf%rmasi yang lebih rin"i serta karena
diperlukannya pengukuran-pengukuran jarak jauh yang menggunakan telemeter
yang melibatkan met%de-met%de elektr%nis.
4alam bab ini akan dibahas tentang pengukuran ke"epatan dan
pengukuran =%lume atas debit aliran dalam pipa dan saluran terbuka.
5-. Pen#uuran Ke&e*atan
Mekanika Fluida Jilid II 32
Ke"epatan biasanya diukur se"ara tidak langsung melalui pengukuran
selisih antara tekanan stagnasi dengan tekanan aliran bebas, dari selisih laju
sebuah r%da berkisi, dari beda efek pendinginan yang dialami sebuah silinder tipis
melintang aliran, serta dari sudut bidang kejut miring dalam sebuah alikran gas
supers%nik. 4an dalam beberapa situasi ke"epatan diukur langsung dengan
menentukan jarak yang ditempuh %leh partikel-partikel terapung dalam fluida
pada suatu selang waktu tertentu. Met%de-met%de tersebut menggunakan teknik
atau piranti-piranti yang berbeda-beda,dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. 9intasan pelampung atau partikel-partikel yang terapung.
!. <iranti-piranti mekanis yang berputar :
a. &nem%meter (awang
b. '%t%r Sa=%niur
". Meteran baling-baling
d. Meteran turbin
#. Meteran arus elektr%magnetik.
8. Kawat panas dan selaput panas.
>. &nem%meter 4%pler-9aser (&49
3. )abung pit%t
<iranti-piranti tersebut gambar sketsanya ditunjukkan dalam gambar +.1. pada
halaman berikut ini.
gbr 1 halaman
gambar white hal #>#
Mekanika Fluida Jilid II 33
Gambar 5-. PirantiB*iranti meteran e&e*atan
a. &nem%meter tiga "awang e. &nem%meter kawat panas
b. '%t%r sa=%niur f. &nem%meter selaput panas
". Meteran turbin g. )abung pit%t
d. Meteran baling-baling h. &nem%meter 4%pler-9aser
<elampung atau partikel-partikel )erapung
Met%de ini adalah met%de pengukuran langsung yang sangat praktis untuk
menentukan ke"epatan aliran fluida. $arak yang ditempuh %leh partikel-partikel
yang hanyut dalam aliran diukur dalam selang waktu tertentu sehingga ke"epatan
aliran dapat diketahui.
Piranti-piranti Mekanis Yang Berputar
<iranti berputar dapat dipakai dalam gas atau ;at "air, dan laju r%tasinya
sebanding dengan ke"epatan aliran listrik yang terjadi setiap satu re=%lusi,
sehingga jumlah k%ntak aliran listrik yang terjadi setiap selang waktu merupakan
ukuran langsung laju rata-rata fluida di daerah "akupan alat ukur.
Meteran Elektromagnetis
Meteran ini menggunakan dua elektr%da yang dipasang di dalam atau
dekat aliran. &danya gerak fluida menimbulkan tegangan elektrik antara dua
elektr%da tersebut.
Anemometer Kawat Panas
&lat ukur ini memanfaatkan efek pendinginan k%n=eksi pada sebuah
silinder yang sengaja dipanaskan dan dipasang tegak lurus terhadap aliran fluida.
Kal%r yang hilang pada kawat panas tergantung pada ke"epatan aliran melintasi
silinder itu.
&nem%meter kawat panas tidak digunakan untuk mengukur pr%fil-pr%fil
ke"epatan yang gradien ke"epatannya besar, alat ini juga digunakan dalam
pengukuran intensitas tur=alensi dalam gas.
Mekanika Fluida Jilid II 34
Karena rapuh dan mudah rusak, anem%meter kawat panas ini tidak "%"%k
untuk aliran ;at "air sebab kerapatannya yang besar dan endapan yang hanyut
didalam aliran itu akan langsung memutuskan kawat tersebut. Sehingga untuk
aliran ;at "air digunakan anem%meter selaput panas.
Anemometer Deppler-Laser ADL!
4alam &49 sinar laser yang sangat terf%kus, sinar k%heren satu warna
atau m%n%kr%matis dilewatkan melalui aliran. <artikel-partikel yang melalui
=%lume pengukur berbentuk elips%id menghantarkan berkas-berkas "ahaya.
:erkas-berkas "ahaya yang telah terhantar itu kemudian melalui sistem
%ptis penerima menuju ke sebuah f%t% detekt%r yang mengubah "ahaya itu
menjadi isyarat elektrik. Lleh sebuah pr%ses%r sinyal, isyarat elektrik tadi diubah
menjadi tegangan elektris dan ke"epatan yang terukur diberikan %leh rumus (+.1.
1 ? ) f / ! sin ( / ! AAAAAAAAAAAA.. ( +.1
"abung Pitot
)abung pit%t ini mempunyai lubang pada sisi dinding untuk mengukur
tekanan statik ps dalam gerakan aliran dan sebuah lubang di depannya. Fntuk
mengukur tekanan stagnasi, ps dimana alirannya diturunkan hingga mempunyai
ke"epatan n%l.
Gambar 5-2 Tabun# Pit+t
Selisih antara tekanan stagnasi dan tekanan statik (A.. adalah :
<% O ps ? hm ( m f AAAAAAAAAAAA ( +.!
dengan :
hm ? defleksi man%meter
m ? berat jenis fluida dalam man%meter
Mekanika Fluida Jilid II 35
f ? berat jenis fluida yang mengalir
4an ke"epatan aliran dihitung dengan persamaan :
1 ? !g.hm (m f / f ? ! ( p% O ps / A.. ( +.#
<ersamaan +.# merupakan persamaan ke"epatan ideal. Sedangkan untuk
menentukan ke"epatan sesungguhnya (aktual, maka persamaan +.# harus
dikalikan dengan suatu k%nstanta k%efisien ke"epatan (=, yaitu :
1 ? (= !g. hm (m f / f ? (= ! ( p% O ps / AA. ( +.8
<ersamaan +.# dan +.8 berlaku untuk ;at "air dan aliran gas yang tak k%mpressible
sedangkan untuk gas k%mpressible berlaku persamaan :
1 ? (= !K')/k O 1 K(p%/ps
(k O 1/k
O 1J AAAAAAAA... ( +.>
4engan :
k ? rati% kapasitas panasa jenis
k ? 1,8
' ? k%nstanta gas ideal !6+ $/KgK
) ? temperatur mutlak (K
Contoh .1.
Sebuah tabung pit%t dengan man%meter air raksa digunakan untuk mengukur
ke"epatan air di tengah sebuah pipa. $ika k%efisien tabung pit%t E,*6 dan defleksi
air raksa dalam man%meter * "m, tentukan ke"epatan aliran air dalam pipa
tersebut.
$awab :
1 ? (= !g. hm (m f / f
4engan : (= ? E,*6
g ? *,61 m/dt
!
hm ? * "m ? E,E* m
m ? 5g ? S2 5g , air
? 1#,>3 , 1EEE Kg/m
#
f ? air ? S2 air , air
? 1 , 1EEE Kg/m
#
karena :
Mekanika Fluida Jilid II 36
m f / f ? ( 1#,>3 , 1EEE O ( 1 , 1EEE / ( 1 , 1EEE
? ( 1#,>3 1
4iper%leh :
1 ? E,*6 ! (*,61 (E,E* ( 1#,>3 1
? 8,3 m/dt
Contoh .2.
<erbedaan antara tekanan stagnasi dan tekanan statik yang diukur dengan sebuah
tabung pit%t adalah 1*,+! Kpa. $ika tekanan statik mutlaknya 1 bar ( 1E
>
<a dan
suhu aliran udaranya 1>
E
(. )entukanlah ke"epatan udara tersebut :
a. 4engan menganggap udaranya k%mpressible
b. 4engan menganggap udaranya tak k%mpressible
$awab :
a. Fntuk udara k%mpressible
1 ? (= !K')/k O 1 K(p%/ps
(k O 1/k
O 1J
dengan (= ? 1
K') ? (1,8 (!6+ (!66 ? 11>+16,6
k O 1 ? 1,8 1 ? E,8 , k O 1/k ? E,!63
ps ? 1E
>
<a
p% O ps ? 1*,+! , 1E
#
<a
p% ? ( E,1*+! D 1 1E
>
? 1,1*+! , 1E
>
diper%leh 1 ? 1+8,+ m/dt
b. Fntuk udara tak k%mpressible
1 ? (= ! ( p% O ps /
dengan (= ? 1
p% O ps ? 1*,+! , 1E
#
? </') ? 1E
>
/ (!6+ (!66
? 1,!1 Kg/m
#
diper%leh 1 ? 16E,> m/dt
Mekanika Fluida Jilid II 37
5-2- Pen#uuran De$it Aliran Cat =air Dalam Pi*a
9aju aliran ;at "air dalam pipa bisa diukur dengan berbagai "ara, baik
met%de pemba"aan langsung misalnya dengan menggunakan meteran-meteran
aliran seperti :
a. Meteran )urbin
b. Meteran 1%rteks
". Meteran aliran ultras%nik
2ambar ketiga jenis meteran tersebut sebagaimana diperlihatkan dalam gambar
+.# dihalaman berikut ini.
.hite 1 halaman
Gambar 5-1 %eteran Alir a; Turbin- b; V+rtes- &D$; Ultras+ni-
Mekanika Fluida Jilid II 38
Met%de pengukuran debit aliran ;at "air dalam pipa yang menggunakan
prinsip beda tekanan disepanjang dinding pipa adalah menggunakan piranti-
piranti :
1. &lat penghalang
!. H%;el aliran (fl%w n%;;le
#. 1enturi
2ambar sketsa perbandingan kerugian head (head l%ss serta harga ketiga jenis
meteran ini ditunjukkan dalam gambar +.8.
2br + "m
7%, hal 8>!
Gambar 5-6 Karateristi +ri8i&eE n+Fel aliranE Genturi
:esarnya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian sebelum dan
setelah melewati penghalang/lubang penyempitan bergantung pada bentuk atau
ukuran penghalang/lubang penyempitan.
<erubahan ke"epatan dan tekanan pada suatu meteran penghalang
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar +.>.
Mekanika Fluida Jilid II 39
2br 3 "m
2ambar white #31
Gambar 5-, Peruba'an e&e*atan $an teanan melalui meteran *en#'alan#-
4ari penurunan rumus persamaan :ern%ulli dan persamaan k%ntinuitas diper%leh :
<1 O <! ? 11
!
/ ! K 1 O ( &! / &1
!
J AAAAAAAA. (+.3
4engan demikian, ke"epatan ideal aliran :
1!
ideal
? ! (<1 O <! / K 1 O (&! / &1
!
J AAAAA. (+.+
&! adalah luas penampang =ena k%ntraksi yaitun luas penampang aliran
setelah melewati lubang penghalang (thr%at yang nilainya lebih ke"il dari luas
lubang penghalang (thr%at &t.
Sehingga dengan mendefinisikan k%efisien k%ntraksi (" sebagai :
(" ? & =ena k%nstraksi / & thr%at AAAAAAAA.. (+.6
4iper%leh ke"epatan ideal aliran :
1!
ideal
? ! (<1 O <! / K 1 O ("
!
(&t / &1
!
J AAAAA.. ( +.*
dan =%lume serta massa aliran ideal adalah :
S
ideal
? (" &t 1!
ideal
AAAAAAAAAAAAA. ( +.1E
m
ideal
? S
ideal
? (" &t 1!
ideal
AAAAAAAA.. ( +.11
&kibat adanya pengaruh gesekan dalam aliran, maka ke"epatan aktual
lebih ke"il daripada ke"epatan ideal. <erbandingan antara ke"epatan aktual
dengan ke"epatan ideal disebut k%efisien ke"epatan (=, jadi :
(= ? 1! aktual / 1! ideal AAAAAAAAAAAA ( +.1!
4engan demikian persamaan ke"epatan, =%lume dan massa aliran aktual dapat
dituliskan sebagai :
- 1! aktual ? (= , 1! ideal
? (= ! (<1 O <! / K 1 O ("
!
(&t / &1
!
J AAAA.. ( +.1#
- S aktual ? (" &t , 1! aktual
? (" &t , (= 1! aktual
? (" (= &t ! (<1 O <! / K 1 O ("
!
(&t / &1
!
J
? (" (= &t K! (<1 O <! / J / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
Mekanika Fluida Jilid II 40
Karena K ? (" (= / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
Maka S aktual ? K &t ! (<1 O <! / AAAAAAA.. ( +.18a
&tau S aktual ? K &t !g h AAAAAAAAAAA ( +.18b
h ? head pie;%metrik
Fntuk n%;el dam =enturi meter, penampang aliran minimum terjadi pada
daerah thr%at sehingga tidak terjadi =ena k%ntrakta. $adi (" ? 1 dan karena itu
untuk n%;el dan =enturi meter,
K ? (= / K1 O (&t / &1
!
J
? (= / 1 O
8
dimana ? 4t / 41
7akt%r 1 / 1 O
8
disebut difakt%r ke"epatan pendekatan.
- m aktual ? S aktual
? (" &t (= 1! ideal
? (" (= &t ! (<1 O <! / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
? (" (= &t ! (<1 O <! / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
? K &t ! (<1 O <! AAAAAAAAAAAAA. ( +.1>
Hilai-nilai k%efisien aliran K untuk %rifi"e, n%;el dan =enturi meter
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar +.3 sampai dengan +.*.
gbr 3 "m
gambar f%, hal 8>#
Gambar 5-? Har#a +e8isien K untu +ri8i&e
ambar f%, hal 8>>
Mekanika Fluida Jilid II 41
Gambar 5-5 Har#a +e8isien K untu 7+Fel
gambar white hal #3>
Gambar 5-3 Har#a +e8isien K untu Venturi
gambar Lls%n hal >>3
Gambar 5-H Har#a +e8isien aliran K untu Iri8i&e 7+Fel $an Venturi
Contoh .3.
Mekanika Fluida Jilid II 42
&ir pada suhu !E
E
( dalam pipa berdiameter 1E "m mengalir melalui %rifi"e yang
bergaris tengah > "m. $ika penurunan tekanan yang diukur adalah 3> Kpa
berapakah laju aliran dalam meter kubik per jam G
$awab :
4ari s%al diketahui :
? **6 Kg/m
#
( dari tabel
= ? 1,EE> , 1E
-3
m
!
/dt
41 ? 1E "m ? E,1E m
4t ? > "m ? E,E> m
p ? 3> Kpa
4t/41 ? >/1E ? E,>
S ? K &t ! (<1 O <! /
2unakan gambar +.6 untuk menentukan k%efisien K dengan menghitung
terlebih dahulu :
( 4t !g h / = ? ( 4t ! p / =
? ( E,E> ! , 3> . 1E
#
/**6 / 1,EE> . 1E
-3
? E,>3 . 1E
3
? >,3 . 1E
>
Fntuk %rifi"e dengan 4t/41 ( d/4 ? E,> diper%leh K ? E,3!
Sehingga :
S ? ( E,3! ( /8 ( E,E>
!
( ! , 3> . 1E
#
/ *66
? E,E1#6 m
#
/dt
? E,E1#6 , #3EE m
#
/jam
? 8*,36 m
#
/jam
Contoh .4.
&ir mengalir melalui sebuah =enturimeter dengan laju aliran E,E8 m
#
/dt. $ika
diameter pipa dan thr%at =enturimeter adalah #EE mm dan 1>E mm. )entukanlah
k%efisien meteran tersebut apabila defleksi fluida ( rapat relatif ? 1,!> dalam
man%meter adalah 1 m.
$awab :
4ari s%al :
Mekanika Fluida Jilid II 43
S ? E,E8 m
#
/dt
41 ? #EE mm ? E,# m
4t ? 1>E mm ? E,1> m
h ? 1 K( S2m O S2 air / S2 air
? 1 K( 1,!> O 1 / 1
? E,!> m.
rapat relatif ? 1,!>
&t ? /8 ( 4t
!
? E,E1+3 m
!
4itanya : k%efisien meteran =enturi ( (
( ? (" (=
Fntuk =enturi (" ? 1, sehingga ( ? (=
dan K ? (= / 1 -
8
4ari persamaan S ? K &t !g h
diper%leh :
K ? E,E8 / E,E1+3 ! , *,61 , E,!>
? 1,E!3
sehingga
( ? (= ? K . 1 -
8
? 1,E!3 , 1 (E,1> / E,#
8
? E,**
Mekanika Fluida Jilid II 44