Anda di halaman 1dari 44

BAB V

GAYAGAYA AKIBAT FLUIDA BERGERAK


Hasil Pembelajaran
Setelah interaksi pembelajaran dalam bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
menguraikan tentang gaya-gaya akibat fluida bergerak.
Kriteria Penilaian
Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang gaya hambatan/seret (dray dan gaya angkat.
!. Menjelaskan se"ara singkat jenis-jenis gaya hambatan yang terjadi.
#. Menjelaskan aplikasi yang mungkin dilakukan akibat gaya-gaya tersebut.
Sumber Pustaa
Buu Utama!
$%hn &. '%bers%n, (layt%n ).(r%we, 1**+ "En#ineerin# Flui$ %e&'ani&s( ,
Si,th -diti%n, $%hn .iley / S%ns, 0n".
'anald. 1. 2iles, 1**3, "%eania Flui$a $an Hi$raulia( , -disi ke-!,
-rlangga, $akarta.
Buu Penunjan#!
4ugdale 5.', 1*63, "%eania Flui$a( , -disi ke-#, -rlangga, $akarta.
7rank. M. .hite, 1**8, "%eania Flui$a( , -disi ke-!, -rlangga, $akarta.
'%bert 9. 4augherty, $%seph :. 7ran;ini, 1*6*, "Flui$ %e&'ani&s )it'
En#ineerin# A**li&ati+ns(, M"2raw-5ill :%%k (%mpany.
Mekanika Fluida Jilid II 1
Pen$a'uluan
<engetahuan mengenai gaya-gaya yang ditimbulkan %leh fluida yang
bergerak mempunyai arti dalam analisis dan peran"angan alat-alat seperti p%mpa,
turbin, pesawat terbang, r%ket, baling-baling kapal, badan aut%m%bil, dan berbagai
peralatan hidr%lik.
4alam bab ini kita akan memusatkan perhatian pada gaya-gaya fluida
yang bekerja pada sebuah benda dalam suatu aliran yang terjadi akibat gerak
relatif antara fluida dan benda bersangkutan. )%pik utama yang dibahas dalam bab
ini adalah tentang gaya hambatan atau gaya seret (drag dan gaya angkat (lift.
2aya apung dan gaya gra=itasi yang dialami %leh benda tidak termasuk karena
gaya-gaya itu statik dan tidak menimbulkan efek-efek dinamik serta kerjanya
tidak bergantung pada gerak relatifnya antara fluida dan benda bersangkutan.
,-.- Ga/a Hambat
2aya hambat / seret (4ray adalah k%mp%nen gaya resultan yang
dikerjakan %leh fluida pada suatu benda yang searah dengan arah gerak benda
( atau arah gerak fluida terhadap benda .
2aya hambat timbul akibat geseran 1isk%sitas yang sejajar atau
menyinggung bagian benda dan gaya akibat tekanan yang mempunyai arah
n%rmal atau tegak lurus terhadap permukaan bidang benda.
:ila sebuah plat tipis berada dalam arah aliran maka gaya hambat yang
terjadi adalah gaya hambat gesekan ( 2br. >.1a , sebaliknya bila plat tersebut
tegak lurus terhadap arah aliran maka gaya hambat yang bekerja pada plat adalah
gaya hambat tekanan ( 2br. >.1b seperti terlihatkan dalam gambar >.1.
Gambar ,-.- Aliran %ele0ati Plat
Mekanika Fluida Jilid II 2
$adi gaya hambat t%tal terdiri dari gaya hambat gesekan ( geseran dan
gaya hambat tekanan. Meskipun demikian, se"ara serempak jarang sekali kedua
efek ini mempunyai harga yang "ukup besar. )abulasi berikut ini akan
menggambarkan hal ini.
2aya hambat dinyatakan sebagai hasil kali k%efisien hambatan, tekanan
dinamik aliran bebas, dan luas karakteristik.
7
4
? ( ( @ 1
!
& AAAAAAAAAAAA ( >.1
4engan : 7
4
? 2aya 5ambat
( ? K%efisien 5ambatan
(f ? K%efisien 5ambatan 2esekan
(
4
? K%efisien 5ambatan )ekanan / yang lainnya.
@1
!
? )ekanan 4inamik &liran :ebas
& ? 9uas Karakteristik
)abel >.1. <erbandingan 2aya 5ambat 2esekan 4an )ekanan yang bekerja pada
beberapa bentuk benda. B 8 C.
:enda 2aya 5ambat 2esekan 2aya 5ambat )ekanan 2aya 5ambat )%tal
1. :%la
!. Silnder (sumbu
tegak lurus pada
ke"epatan
#. (akram /
lempengan tipis
(tegak lurus pada
ke".
8. 9empengan )ipis
(sejajar dengan
ke"epatan
>. :enda-benda
bergaris arus
bagus
: Ke"il Sekali
: Ke"il Sekali
: n%l
: 2aya 5ambat
2esekan
: 2aya 5ambat
2esekan
D 2aya 5ambat )ekanan
D 2aya 5ambat )ekanan
D 2aya 5ambat )ekanan
D ke"il sekali sampai n%l
D ke"il sampai ke"il sekali
? 2aya 5ambat )%tal
? 2aya 5ambat )%tal
? 2aya 5ambat )%tal
? 2aya 5ambat )%tal
? 2aya 5ambat )%tal
Mekanika Fluida Jilid II 3
5.1.1. Gaya Hambat Gesekan
2aya 5ambat 2esekan terjadi karena sifat =isk%s fluida. 4ari persamaan
( >.1 , 2aya 5ambat 2esekan dapat dituliskan :
7
4
? (f ( @1
!
& AAAAAAAAAAAAAAA ( >.!
K%efisien 5ambatan 2esekan (f bergantung pada bilangan 'eyn%lds aliran yang
didasarkan pada ke"epatan-ke"epatan aliran 1 dan panjang plat 9. $ika lapisan
batas )urbulen, (f bergantung pada bilangan 'eyn%lds aliran, kekasaran plat,
serta pada l%kasi transisi dari lapisan batas laminer menjadi lapisan batas turbulen,
yang pada gilirannya bergantung pada kekasaran plat dan tingkat turbulensi aliran
bebas.
:ilangan 'eyn%lds adalah bilangan tak berdimensi dengan persamaan :
'e ? 19 / AAAAAAAAAAAAAAA.. ( >.#
4engan : 'e ? :ilangan 'eyn%lds
'e B !#EE, aliran laminer
'e C !#EE , aliran turbulen
1 ? Ke"epatan aliran bebas
9 ? <anjang plat
? 1isk%sitas kinematik fluida
4iagram 7, 2 dan 5 dalam lampiran memperlihatkan harga-harga
k%efisien hambatan yang dibuat sebagai fungsi bilangan 'eyn%lds untuk bentuk-
bentuk ge%metris tertentu. 4an harga-harga k%efisien hambatan ( untuk plat datar
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
a. Fntuk lapisan batas 9aminer :
'e
,123 .
= C
AAAAAAAAAAAAAAAA ( >.8
b. Fntuk lapisan batas )urbulen :
24 4
456 4
,
'e
,
= C untuk ! , 1E
>
B 'e B 1E
+
AAAAA. ( >.>a
24 4
6,, 4
,
'e (l%g
,
= C
untuk 1E
3
B 'e 1E
*
AAAAAA ( >.>b
Mekanika Fluida Jilid II 4
". Fntuk lapisan batas peralihan/transisi ( 'e dari kira-kira E,> , 1E
3
sampai
kira-kira ! , 1E
+
:
'e 'e
,
,
.544 456 4
2 4
= C
AAAAAAAAAAAAA
( >.3
Contoh 5.1
Sebuah plat datar li"in yang lebarnya # serta panjangnya #E m ditarik dengan
ke"epatan 3 m/det melalui air yang diam pada temperatur !E
E
(. )entukan gaya
hambatan terhadap satu sisi plat tersebut dan hambatan terhadap # m pertama plat
itu G
$awab :
a. Fntuk seluruh plat
VL
= 'e
dengan : 1 ? 3 m/det
9 ? #E m
? 1,EE+ , 1E
-3
m
!
/dt (diper%leh dari tabel
diper%leh :
'e ? (3 , #E/(1,EE+ , 1E
-3
? 1,+6+ , 1E
6
karena nilai 'e tersebut termasuk dalam k%ndisi persamaan ( >.>b , maka :
( ? (E,8>> / ( l%g 'e
!,>6
( ? (E,8>> / ( l%g 1,+6+ , 1E
6

!,>6
( ? E,EE1*3
$adi hambatan untuk satu sisi plat, adalah :
dengan : & ? p , 9 ? #E , # ? *E m
? **6,# kg/m
#
(dari tabel
1 ? 3 m/dt
diper%leh :
7
4f
? (E,EE1*3 ( @ . **6,! . 3
!
( *E ? #13* H
b. Fntuk panjang plat # m pertama :
'e ? (3 , # / (1,EE+ , 1E
-3
? 1,+6+ , 1E
+
Mekanika Fluida Jilid II 5
nilai 'e yang diper%leh termasuk dalam k%ndisi persamaan (>.>b, sehingga :
( ? ( E,8>> / ( l%g 'e
!,>6
? ( E,8>> / ( l%g 1,+6+ , 1E
+

!,>6
? !,+8 , 1E
-#
$adi besarnya gaya hambatan yang terjadi pada plat # m pertama adalah :
7
4f
? (!,+8 , 1E
-#
( @ . **6,! . 3
!
(*E ? 88#E H
Contoh 5.2
Sebuah m%del kapal laut yang mulus sepanjang 1> ft ditarik dalam air tawar
dengan ke"epatan >,> kn%t (*,# ft/dt. 5ambatan t%tal yang terukur adalah 1+ lbf.
9uas permukaan lambung yang basah adalah #6 ft
!
. <erkirakanlah hambatan
gesekan yang terjadi :
$awab
4engan menganggap bahwa permukaan lambung yang basah sama dengan sebuah
plat rata sepanjang 1> ft dan luasnya #6 ft
!
dapat dihitung :
'e ? 19/
dengan : 1 ? *,# ft / se"
9 ? 1> ft
? 1,!1+ , 1E
->
ft
!
/se" (dari tabel
diper%leh :
'e ? 1,1> , 1E
+
dengan menggunakan diagram 2 pada lampiran untuk nilai 'e tersebut didapat
( ? E,EE!*
$adi gaya hambatan gesekan :
7
4f
? (f ( 1/! 1
!
&
dengan : (f ? E,EE!*
1 ? *,# ft / se".
? 1,*8 slug/ft
#
(dari tabel lampiran
& ? #6 ft
!
diper%leh : 7
4f
? *,>! lbf
5.1.2. Gaya Hambat Tekanan
Mekanika Fluida Jilid II 6
5ambatan tekanan murni dialami %leh aliran yang melewati sebuah plat
rata yang tegak lurus terhadap arah aliran. 4ari persamaan ( >.1 , gaya hambat
tekanan dapat dituliskan :
7
4
? (
4
( @ 1
!
& AAAAAAAAAAAAAA ( >.+
k%efisien hambatan tekanan (
4
bergantung pada bentuk permukaan dan bilangan
'eyn%ld aliran yang didasarkan pada suatu dimensi karakteristik 4.
K%efisien hambatan tekanan untuk plat datar yang tegak lurus terhadap
arah aliran bergantung pada perbandingan antara lebar plat (b dengan tinggi plat
(h dan bilangan 'eyn%ld. Fntuk aliran dengan nilai 'e (berdasarkan tinggi plat
C 1EEE, k%efisien hambatan pada dasarnya tidak bergantung lagi pada nilai 'e.
1ariasi nilai (
4
dengan rasi% (b/h plat diperlihatkan dalam 2br. >.!.
Fntuk (b/h ? 1,E I k%efisien hambatan menjadi minimum, yaitu (
4
? 1,16. Hilai
ini sedikit lebih besar dibanding harga-harga untuk sebuah piringan/"akram
lingkaran ( (
4
? 1,1+ pada nilai 'e yang sama.
Gbr- ,-2- Variasi 7ilai K+e8isien Hambatan $en#an rasi+9b:';*lat untu Re < .444
Hilai k%efisien hambatan (
4
untuk berbagai bentuk ge%metris benda diperlihatkan
dalam )abel >.! serta 4iagram 7 pada lampiran.
Tabel ,-2- 7ilai =
D
untu bebera*a Bentu Ge+metris Ben$a untu Re < .444 >?@
Mekanika Fluida Jilid II 7
Contoh 5.3.
5itung gaya hambatan yang dialami %leh separuh bagian bawah sebuah papan
reklame dengan tinggi 3 m dan lebar #E m dipermukaan tanah yang dihembus
angin berke"epatan !> m/dt tegak lurus terhadap papan reklame. &ndaikan udara
dalam k%ndisi standar.
$awab :
5ambatan disini akan separuh dari hambatan yang dialami %leh persegi panjang
3 ,#E m, karena aliran yang lewat diparuhan atas pada dasarnya sama dengan
aliran di paruh bawah, jadi : 'e ? 14 /
dengan : 1 ? !> m/dt
4 ? # m
? 1,83 , 1E
->
m
!
/dt (dari )abel 9ampiran Fdara standarJ
diper%leh :
'e ? 1,E , 1E
+
dengan 'e ? 1,E , 1E
+
C 1E
#
, untuk (b/h ? #E/3 ? !E dari 2br. >.! diper%leh
(
4
? 1,8>
$adi gaya hambatan diparuh bawah adalah :
7
4
? (
4
( @ 1
!
&/!
dengan : (
4
? 1,8>
? 1,!!> kg/m
#
1 ? !> m/dt
& ? # , #E ? *E m
!
7
4
? !8,*6 kH
5.1.3. Hambatan Kombinasi Gesekan & Tekanan
&liran yang melewati sebuah silinder lingkaran ( "akram / piringan
berbentuk lingakaran atau sebuah b%la akan mendapat hambatan k%mbinasi yaitu
hambatan gesekan dan hambatan tekanan.
Mekanika Fluida Jilid II 8
Kur=a-kur=a yang menyatakan hubungan antara k%efisien hambatan dan
bilangan 'eyn%ld untuk b%la dan piringan ("akram yang berbentuk lingkaran
ditunjukkan dalam gambar >.# atau diagram 7 lampiran.
Gbr- ,-1- K+e8isien 'ambat untu b+la $an &aram lin#aran >?@
Fntuk aliran yang sangat lambat pada silnder lingkaran, 9amb K>J memberikan
persamaan k%efisien hambatan untuk 'e
4
B E,>, yaitu :
D D D
D
C
'e ln 'e 'e
=
2
3
AAAAAAAAAAA... ( >.6
untuk aliran fluida =isk%s disekitar b%la dengan nilai 'e
4
B E,1, %leh st%kes K>J
diberikan persamaan :
(
4
? !8/'e
4
AAAAAAAAAAAAAAAAA ( >.*
dan gaya hambatan :
7
4
? #14 AAAAAAAAAAAAAAAA.. ( >.1E
St%kes juga mengatakan bahwa sepertiga dari hambatan itu adalah hambatan
tekanan dua-pertiga adalah hambatan akibat gesekan =isk%s.
<ersamaan (>.* %leh Lseen K>J, pada tahun 1*1E disempurnakan menjadi:
J 'e K
'e
D
D
D
C
.?
1
.
26
+ =
AAAAAAAAAAAA.. ( >.11
yang berlaku untuk 'e
4
B 1
Mekanika Fluida Jilid II 9
Lls%n (1**#, menyatakn bahwa hasil-hasil eksperimen bila dipl%t terletak
antara kur=a St%kes dan kur=a Lseen, sehingga persamaan k%efisien hambatan
yang betul-betul teliti untuk bilangan 'e sampai 1EE adalah :
2 .
.?
1
.
26
/
J 'e K
'e
D
D
D
C + =
AAAAAAAAAAAA ( >.1!
$ika sebuah b%la jatuh didalam suatu fluida yang banyaknya tak berhingga
(dimensi fluida jauh lebih besar dibanding diameter b%la, gaya apung dan gaya
hambat pada ke"epatan stedi sama dengan gaya grafitasi yang dialami b%la. $adi
untuk 'e
4
B E,1, hukum St%kes akan berlaku dan

f
(8/# (4/!
#
D #1
S
4 ?
S
(8/# (4/!
#
AAAA. ( >.1#
dengan :
f
? berat jenis fluida

S
? berat jenis b%la
1
S
? ke"epatan jatuh b%la
4 ? diameter b%la
? =isk%sitas kinematik fluida
$ika ke"epatan jatuh b%la, berat jenis fluida, berta jenis b%la dan diameter b%la
diketahui, maka =isk%sitas fluida dapat dihitung dari persamaan ( >.1# menjadi :
? 4
!
(
S

f
/ (161
S
AAAAAAAA.. ( >.18
Contoh 5.4
Sebuah "er%b%ng asap berdiameter 1 m dan tinggi !> m diterpa angin se"ara
merata pada ke"epatan >E km/jam. )entukanlah besarnya m%men bengk%k yang
terjadi dari dasar "er%b%ng tersebut G anggap udara standar.
$awab:
2aya hambatan, 7
4
? (
4
( @ 1
!
& dan %leh karena gaya per satuan panjang
merata sepanjang "er%b%ng, maka gaya resultan 7
4
bekerja ditengah-tengah pipa
"er%b%ng sehingga m%men bengk%k yang terjadi pada "er%b%ng dari dasar adalah:
Mekanika Fluida Jilid II 10
7
4
M
b
? 7
4
, @ 9 ? (
4
(9/8 (1
!
&
dengan : 1 ? >E km/jam ? 1#,* m/dt.
? 1,!# kg/m
#
( dari )abel udara standar
? 1,+6 , 1E
->
kg/m.dt (dari tabel udara standar
9 ? !> m
& ? 9 , 4 ? !> , 1 ? !> m
!
dan
'e
4
? (14 / ? *,31 , 1E
>
dari diagram 7 (lampiran untuk silinder tak berhingga dengan harga 'e
4
diatas
diper%leh (
4
? E,#>
jadi,
M
b
? ( E,#> ( !> / 8 ( 1,!# , 1#,*
!
( !>
? 1,#E , 1E
8
H.m
Contoh 5.5.
4engan ke"epatan berapakah sebuah b%la 1!E mm harus melintas melalui air
pada 1E
E
( agar mempunyai hambatan sebesar > H
$awab :
4ari persamaan St%kes :
7
4
? #14
1 ? 7
4
/ #4
dengan : 7
4
? > H
? 1,#E+ , 1E
-#
kg/m.dt (dari )abel
4 ? 1!E mm ? E,1! m
diper%leh : 1 ? ##68 m/dt
,-2- Ga/a An#at
2aya angkat adalah k%mp%nen gaya resultan yang dikerjakan %leh fluida
pada suatu benda yang tegak lurus pada gerak relatif fluida tersebut.
<ersamaannya adalah :
7
9
? (
9
(1/! 1
!
& AAAAAAAAAAAAAA ( >.1>
Mekanika Fluida Jilid II 11
4alam ran"ang bangun benda pengangkat seperti hidr%f%il, aer%f%il,
baling-baling dan lain-lain adalah memaksimalkan daya angkat dan sebaliknya
meminimalkan gaya hambat. 2ambar >.8 menunjukkan k%efisien angkat, (
9
dan
k%efisien hambatan (
4
untuk suatu aer%f%il.
Gbr- ,-6- K+e8isien =
L
$an =
D
untu suatu aer+8+il >?@
K%efisien angkat dan k%efisien hambat untuk suatu aer%f%il tergantung
pada bilangan 'eyn%ld dan sudut datang, yaitu sudut antara Mk%rdN pr%fil
permukaan dan =ekt%r ke"epatan aliran bebas.
Contoh 5.6
Suatu pesawat terbang didesain dengan spesifikasi :
berat pesawat, . ? #EEE lbf
luas sayap & ? #EE ft
!
ke"epatan saat lepas landas ? 1EE ft/dt
k%efisien angkat dan k%efisien hambat merupakan fungsi sudut datang, yang
memenuhi relasi :
(
9
? E,#> ( 1 D E,!
(
4
? E,EE6 ( 1 D
)entukan sudut datang yang diperlukan pada saat pesawat terbang lepas-landas
(ke"epatan 1EE ft/dt dan daya yang diperlukan untuk lepas-landas. &nggap udara
atm%sfer mempunyai kerapatan ? E,EE!#6 slug/ft
#
.
$awab
4ari persamaan gaya hambat
Mekanika Fluida Jilid II 12
7
9
? (
9
( @ 1
!
&
(
9
? 7
9
/ @ 1
!
&
dengan 7
9
? #EEE lbf
? E,EE!#6 slug/ft
#
1 ? 1EE ft/dt
& ? #EE ft
!
diper%leh
(
9
? E,68
karena (
9
? E,#> ( 1 D E,!
maka ? +
E
4aya yang diperlukan :
< ? 7
4
. 1
untuk, ? +
E
(
4
? E,EE6 ( 1 D + ? E,EE38
diper%leh
7
4
? !!6,86 lbf
jadi < ? !!6,86 lbf , 1EE ft/dt
? !!686 lbf.ft/dt
karena 1 hp ? >>E lbf.ft/dt
maka < ? !!686 / >>E ? 81,> hp
Contoh 5.
$ika sebuah pesawat terbang yang beratnya 16 kH dan mempunyai luas sayap !6
m
!
, berapakah sudut datang yang harus terjadi antara sayap dan bidang mendatar
pada ke"epatan 8> m/dt G Misalkan k%efisien angkat berubah-ubah se"ara linear
dari E,#> pada E
E
sampai E,6E pada 3
E
dan gunakan ? 1,! kg/m
#
untuk udara.
Aa0ab
Fntuk kesetimbangan gaya dalam arah tegaknya, y ? E
gaya angkat O gaya berat ? E
berat ? gaya angkat
. ? (
9
( @ 1
!
&
Mekanika Fluida Jilid II 13
16 , 1E
#
? (
9
( @ . 1,! . 8>
!
!6
(
9
? E,>#
dengan interp%lasi data (
9
dengan , untuk (
9
? E,># diper%leh ? !,8
E
Contoh 5.!
Selembar lempengan 1 m , 1,! m bergerak pada 1#,> m/dt dengan sudut datang
sebesar 1!
E
. 4engan menggunakan k%efisien hambat (
4
? E,1+ dan k%efisien dan
angkat (
9
? E,+!, tentukan :
a. 2aya resultan yang dikerjakan %leh udara pada lempengan tersebut.
b. K%mp%nen gaya gesekannya.
". 4aya yang diperlukan untuk mempertahankan gerak lempengan.
2unakan ? 1,! kg/m
#
.
$awab :
a. 2aya hambat
7
4
? (
4
( @ 1
!
&
? E,1+ ( @ . 1,! . 1#,>
!
( 1 , 1,!
? !!,8 H
2aya angkat
7
9
? (
9
( @ 1
!
&
? E,+! ( @ . 1,! . 1#,>
!
( 1 , 1,!
? *> H
2aya resultan
' ? (7
4
!
D 7
9
!
? *+,3 H
arah gaya resultan adalah :
, ? in= tan *> / !!,8 ? +3
E
88N
b. K%mp%nen gaya gesek ? ' "%s ( , D 1!
E

? *+,3 ( E,E!!1 ? !,1> H
". 4aya ? gaya dalam arah gerakan , ke"epatan
< ? 7
4
, 1
? !!,8 , 1#,> ? #EE .att.
Mekanika Fluida Jilid II 14
BAB VI
ALIRA7 FLUIDA DALA% PIPA
Hasil Pembelajaran
Setelah interaksi pembelajaran dalam bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
menguraikan tentang aliran-aliran yang terjadi didalam pipa dan kerugian-
kerugian serta fakt%r-fakt%r gesekannya.
Kriteria Penilaian
Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang aliran-aliran didalam pipa, baik itu aliran laminer
maupun turbulen
!. Menjelaskan tentang diagram M%%dy dan bilangan 'eyn%ld.
#. Menjelaskan kerugian-kerugian yang terjadi (may%r l%sses dan min%r
l%sses serta fakt%r-fakt%r gesekan yang ada.
Sumber Pustaa
Buu Utama!
$%hn &. '%bers%n, (layt%n ).(r%we, 1**+ "En#ineerin# Flui$ %e&'ani&s( ,
Si,th -diti%n, $%hn .iley / S%ns, 0n".
'anald. 1. 2iles, 1**3, "%eania Flui$a $an Hi$raulia( , -disi ke-!,
-rlangga, $akarta.
Buu Penunjan#!
4ugdale 5.', 1*63, "%eania Flui$a( , -disi ke-#, -rlangga, $akarta.
7rank. M. .hite, 1**8, "%eania Flui$a( , -disi ke-!, -rlangga, $akarta.
Mekanika Fluida Jilid II 15
'%bert 9. 4augherty, $%seph :. 7ran;ini, 1*6*, "Flui$ %e&'ani&s )it'
En#ineerin# A**li&ati+ns(, M"2raw-5ill :%%k (%mpany.
Pen$a'uluan
&liran fluida dalam pipa dapat bersifat sebagai aliran laminer atau aliran
turbulen. 4alam aliran laminer, partikel-partikel fluida bergerak sepanjang garis
lurus yang sejajar sumbu pipa, sedangkan dalam aliran turbulen, partikel-partikel
fluida bergerak sepanjang pipa se"ara a"ak/sembarang ke semua arah. Sebelum
aliran berkembang penuh menjadi aliran turbulen, terjadi aliran yang disebut
aliran transisi. 4alam gambar 3.1 dilukiskan keadaan ketiga aliran tersebut.
a. b. ".
Gbr- ?-. Kea$aan Aliran ! a. laminer b. transisi c. turbulen
<ada tahun 166#, Lsb%rne 'eyn%ld K>J menerbitkan sebuah risalah tentang
beberapa eksperimen yang dilakukannya untuk mempelajarialiran dalam pipa
ka"a. 0a menemukan bahwa apabila besaran tak berdimensi 14/= atau 14/
( yang disebut bilangan 'eyn%ld, 'e berada di bawah sekitar !#EE ( 'e B !#EE
aliran selalu laminer, sedangkan jika lebih besar !#EE, aliran bersifat turbulen.
4alam bidang rekayasa, biasanya dipakai :
'e !EEE untuk aliran laminer
!EEE 'e !#EE, aliran transisi
Mekanika Fluida Jilid II 16
'e C !#EE, aliran turbulen
?-.- Keru#ian %a/+r $an Keru#ian %in+r
Fntuk perhitungan aliran dalam pipa, dapat digunakan persamaan energi :
P p
1
/ D 1
1
!
/! D g;
1
Q P p
!
/ D 1
!
!
/! D g;
!
Q ? ht AAAAAAA ( 3.1a
P p
1
/g D 1
1
!
/!g D ;
1
Q P p
!
/g D 1
!
!
/!g D ;
!
Q ? ht AAAAAA ( 3.1b
dengan h1 adalah kerugian t%tal (t%tal head l%ss dalam aliran pipa yang diper%leh
dari jumlah kerugian may%r h1, kerugian min%r hm dan kerugian lainnya.
6.1.1. Ker"gian #ayor
Kerugian may%radalah kerugian yang disebabkan %leh gesekan dalam
pipa. 4ari persamaan ( 3.1 , dengan asumsi aliran berkembang penuh dalam pipa
dan luas penampang pipa tetap, diper%leh :
( p
1
p
!
/ ? g ( ;
1
;
!
D ht AAAAAAAAAA.. ( 3.!
jika pipa h%ri;%ntal, ;
1
? ;
!
, maka
( p
1
p
!
/ ? p / ? ht AAAAAAAAAAAA.. ( 3.#a
atau
(p
1
R p
!
/ g ? p / g ? ht A..................................... ( 3.#b
a. $liran %aminer
Kerugian may%r dalam aliran laminer dapat dihitung dengan persamaan:
hf ? (38 / 'e (9/4 (1
!
/!g .............................................. ( 3.8
dengan : 'e ? :ilangan reyn%ld
'e ? 14 / ? 14 / 1
9 ? panjang pipa
4 ? diameter pipa
? kerapatan fluida
= ? =isk%sitas kinematik
? =isk%sitas abs%lut
b. $liran T"rb"len
Kerugian may%r dalam aliran turbulen dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Mekanika Fluida Jilid II 17
hf ? f ( 9/4 ( 1
!
/ !g .............................................. ( 3.>
fakt%r gesekan f diper%leh se"ara eksperimental dan hasil-hasilnya telah dibuatkan
diagram %leh 9C7 M%%dy ( yang disebut 4iagram M%%dy .
$ika persamaan ( 3.8 dan ( 3.> dibandingkan, diper%leh
hf ? ( 38/'e ( 9/4 ( 1
!
/ !g ? f ( 9/4 ( 1
!
/!g
dengan demikian , f laminer ? ( 38/'e ................................... ( 3.3
jadi, dalam aliran laminer, fakt%r gesekan f hanya merupakan fungsi dari
bilangan 'eyn%ld, tidak bergantung pada kekasaran pipa.
Contoh 6.1.
)entukan ke"epatan kritis fluida yang mengalir melalui sebuah pipa berdiameter
1>!,8 mm untuk :
a. minyak bakar menengah pada 1>,3
E
(
b. air pada 1>,3
E
(
$awab
Ke"epatan kritis terjadi pada aliran laminer pada harga maksimum
'e ? !EEE, sehingga :
a. untuk minyak bakar menengah
'e ? !EEE ? 14/=
dengan 4 ? 1>!,8 mm ? E,1>!8! m
= ? 8,81E , 1E
-3
m
!
/dt (diper%leh dari )abel
diper%leh :
1 ? E,E>+* m/dt
b. untuk air
'e ? !EEE ? 14/=
dengan 4 ? 1>!,8 mm ? E,1>!8! m
= ? 1,1#E , 1E
-3
m
!
/dt (diper%leh dari )abel
diper%leh :
1 ? E,E18* m/dt
Contoh 6.2
)entukan jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa #E> mm bila :
a. air pada 1>,3
E
( mengalir pada ke"epatan 1,E3+ m/dt
Mekanika Fluida Jilid II 18
b. minyak bakar berat pada 1>,3
E
( mengalir pada ke"epatan yang sama
$awab :
a. untuk air
'e ? 14/= ? ( 1,E3+ ( E,#E> / ( 1,1#E , 1E
-3

? !66.EEE C !EEE alirannya turbulen
b. untuk minyak bakar berat
=isk%sitas minyak bakar berat diper%leh dari tabel lampiran, yaitu
= ? !E> , 1E
-3
m
!
/ det, sehingga :
'e ? 14/= ? ( 1,E3+ ( E,#E> / ( !E> , 1E
-3

? 1>6E C !EEE alirannya laminer
Contoh 6.3.
Fntuk syarat-syarat aliran laminer, berapakah ukuran pipa yang akan mengalirkan
>,3+ , 1E
-#
m
#
/dt minyak bakar menengah pada temperatur 8,8
E
( G ( = ?
3,E6 , 1E
-3
m
!
/dt
$awab
dari persamaan k%ntinuitas :
1 ? S/& ? 8S / 4
!
sehingga,
'e ? 14/= ? (8S / 4
!
(4/=
? 8S/

4=
dengan 'e ? !EEE ( harga maksimum untuk aliran laminer
S ? >,3+ , 1E
-#
m
#
/dt
= ? 3,E6 , 1E
-3
m
!
/dt
diper%leh 4 ? E,>*# m ? >*# mm
$adi diameter pipa yang digunakan, diambil 3EE mm.
6.1.2 &aktor Gesekan 'an 'iagram #oody
7akt%r gesekan f dapat diturunkan se"ara matematis untuk aliran laminer
dan hasilnya telah ditunjukkan dalam persamaan ( 3.3 , tetapi untuk aliran
turbulen tak ada hubungan matematis yang sederhana untuk =ariasi f dengan
bilangan 'eyn%lds yang tersedia untuk aliran turbulen. :eberapa hasil eksperimen
Mekanika Fluida Jilid II 19
telah membuktikan bahwa fakt%r gesekan f dipengaruhi juga %leh kekasaran
relatif pipa G - / 4 ( perbandingan kekasaran permukaan pipa - terhadap garis
tengah sebelah dalam pipa 4.
<ersamaan fakt%r gesekan f untuk aliran turbulen dalam pipa yang
dihasilkan dari hasil-hasil per"%baan ditunjukkan berikut ini.
a. Fntuk pipa li"in, :lasius K8J menganjurkan :
f ? E,#13 / 'e
E,!>
............................................... ( 3.+a
dengan 'e antara #.EEE R 1EE.EEE.
Fntuk harga 'e sampai kira-kira # , 1E
3
, persamaan 1%n Karman yang
diperbaiki %leh <randt 1 K#J dapat digunakan :
1 / f ? ! l%g ( 'e f R E,6 ............................. ( 3.+b
<ersamaan ( 3.+b telah dibuktikan %leh $. Hikuradse K>J hingga bilangan 'e
sebesar #,8 , 1E
3
.
b. Fntuk pipa kasar :
- Lleh .hite ( 1*66, hal #18 dinyatakan sebagai :
1 / f ? R ! l%g
+ , #
/ ( ' (
............................... ( 3.6a
- Lleh 2iles ( 1**#, hal 1E# dituliskan :
1 / f ? ! l%g r
%
/- . 1,+8 ............................... ( 3.6b
- Lleh Lls%n (1**#, hal ##+ dituliskan :
f ?
[ ]
!
+8 , 1 ! / ln( 63* , E
1
+ ( '
.......................... ( 3.6"
". Fntuk semua jenis pipa ( li"in atau kasar
4igunakan persamaan empirik (%lebr%%k K 8,+ J :
1 / f ? R ! l%g

+
f
' (
'e
>1 , !
+ , #
/
........................... ( 3.*a
<ersamaan ( 3.*a , %leh Lls%n ( 1**#, hal ##+ dituliskan :
1 / f ? 1,+8 R E,63* ln

+
f '
(
'e
6+ , 1 !
............... ( 3.*b
Mekanika Fluida Jilid II 20
4an %leh Streeter ( 1**E, hal !E! dituliskan :
1 / f ? R E,63* ln

+
f
' (
'e
>!# , !
+ , #
/
.................... ( 3.*"
<ersamaan (%lebr%%k tersebut, %leh M%%dy K 8, 3, + J digrafikan pada
tahun 1*88, yang dikenal dengan 4iagram M%%dy sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar 3.!. 4iagram ini memberikan hubungan antara fakt%r gesekan f,
bilangan 'eyn%lds 'e dan kekasaran relatif -/4.
5arga-harga kekasaran relatif untuk pipa-pipa k%mersial sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar 3.#.
7LT #38
Mekanika Fluida Jilid II 21
2ambar 3.!. 4iagram M%%dy K # J
7LT hal #3>
Mekanika Fluida Jilid II 22
2ambar 3.#. Kekasaran relatif untuk pipa-pipa k%mersial K # J
4iagram M%%dy dapat dipakai untuk meme"ahkan hampir setiap s%al yang
berhubungan dengan kerugian-kerugian akibat gesekan (kerugian may%r, dalam
aliran melalui pipa. &pabila gesekan pipa merupakan satu-satunya kerugian, maka
s%al-s%al dalam aliran pipa dapat dig%l%ngkan dalam 8 (empat tipe :
)ipe 4iketahui 4i"ari
0
00
000
01
S, 9, 4, =, e
p/hf, S, 4
p/hf, 9, 4, =, e
p/hf, S, 9, =, e
5f atau p
9
S atau 1
4
(%nt%hO"%nt%h dari tipe-tipe s%al tersebut akan dibahas berikut ini, yaitu :
)ipe 0 : "%nt%h 3.8, 3.>, dan 3.3.
)ipe 00 : "%nt%h 3.+.
)ipe 000 : "%nt%h 3.6.
)ipe 01 : "%nt%h 3.*.
Contoh 6.4.
5itung kerugian min%r dan penurunan tekanan dalam pipa besi "%r beraspal yang
panjangnya !EE ft dan garis tengahnya 3 in" yang dialiri air dengan ke"epatan
rata-rata 3 ft/dt.
$awab
4ari gambar 3.# untuk besi "%r beraspal (&sphalted "ast ir%n e ? E,EEE8 dengan
diameter 3 in" diper%leh kekasaran relatif e/4 ? E,EEE6.
Fntuk e/4 ? E,EEE6
'e ? 14/= ? !,+ , 1E
>
4ari diagram M%%dy (2br. 3.! , diper%leh kira-kira f ? E,E! sehingga kerugian
min%r dapat dihitung :
Mekanika Fluida Jilid II 23
hf ? f (9/4 (1
!
/!g
dengan f ? E,E!
9 ? !EE ft
4 ? 3 in ? 3/1! ft
1 ? 3 ft/dt
g ? #!,! ft/dt
!
4iper%leh hf ? 8,> ft
<enurunan tekanan untuk pipa 5%ri;%ntal (;
1
? ;
!
dapat dihitung dengan
persamaan 3.#b.
p / g ? hf
p ? ghf
dengan ? 3!,8 lbf/ft
#
(dari tabel sifat-sifat air
g ? #!,! ft/dt
!
hf ? 8,> ft
4iper%leh p ? !6E lbf/ft
!
Contoh 6.5.
Minyak dengan ? *EE Kg/m
#
dan 1 ? E,EEEE1 m
!
/dt mengalir dengan debit E,!
m
#
/dt melalui pipa besi "%r yang panjangnya >EE mm dan garis tengahnya !EE
mm. )entukanlah :
a. Kerugian min%r
b. <enurunan tekanan jika pipa itu miring kebawah dengan sudut 1E
E
pada arah
alirannya.
$awab :
1 ? S/& ? S/ '
!
? E,! / (E,1
!
? 3,8 m/dt
'e ? 14/= ? (3,8 (E,! / E,EEEE1
? 1!6EEE.
Kekasaran untuk pipa besi "%r, dari tabel lampiran didapat e ? E,!3
e / 4 ? E,!3 / !EE ? E,EE1#
Mekanika Fluida Jilid II 24
4engan menggunakan 4iagram M%%dy untuk e / 4 ? E,EE1# dan 'e ? 1!6EEE
diper%leh f ? E,E!!>
sehingga
a. hf ? f. 9/4.1
!
/ !g
? E,E!!> . (>EE / (E,!.(3,8 (*,61 ? 11+ m
b. Fntuk pipa miring
;
1
O ;
!
? 9 sin 1E
E
? >EE sin 1E
E
? 6+ m
jadi
hf ? p / g D ;
1
O ;
!
p ? g (hf R 6+ m
? ( *EE ( *,61 ( 11+ R 6+
? !3>EEE Kg/mdt
!
? !3>EEE <a.
Contoh 6.6
Suatu ;at "air yang berat jenisnya g ? >6 lb/ft
#
mengalir karena gra=itasi melalui
tangki setinggi 1 ft, dan pipa kapiler sepanjang 1 ft dengan debit E,1> ft
#
/jam
seperti tampak pada gambar. <enampang 1 dan ! berhubungan dengan udara luar
yang tekanannya 1 atm. 4engan mengabaikan kerugian pada lubang masuk,
tentukanlah kekentalan ;at "air itu dalam slug/ft dt.
$awab :
4ari persamaan 3.1 :
K (<1 / g D ( 11
!
/ !g D U1 J R K <! D (1!
!
/!g D U! J ? hf
<1 ? <!
U1 R U! ? ! ft
11 ? E
Sehingga :
hf ? ( U1 R U! R ( 1!
!
/ !g
1! ? S/'
!
? (E,1>/#3EEft/dt / (E,EE! ft
!
? #,#! ft/dt
$adi hf ? ( ! ft R ( #,#! / ! (#!,!
Mekanika Fluida Jilid II 25
? 1,6# ft
Fntuk aliran laminer berlaku :
f ? 38 / 'e
'e ? 14/= ? 14/
sehingga f ? 38/14
Karena hf ? f ( (9/4 (1
!
/ !g
maka :
hf ? (38/14 (9/4 (1
!
/ !g
? ( #! 9 1 / g 4
!

karena S ? 1 . &
? 1 . /8 4
!
maka 1 ? 8S / 4
!
$adi :
hf ? 1!6 9 S / g 4
8
............................................. ( 3.1E
4engan memasukkan nilai-nilai perubah yang sudah diketahui, diper%leh harga
=isk%sitas ;at "air adalah :
? 1,3E , 1E
->
slug / ft dt.
Contoh 6..
Suatu mesin drill membutuhkan udara bertekanan (k%mpresi E,!> Kg/dt pada
tekanan ukur 3>E Kpa. 4iameter pipa ( slang karet yang digunakan adalah 8E
mm ( diameter dalam . )ekanan ukur maksimum udara k%mpresi yang keluar
dari k%mpres%r adalah 3*E K<a pada temperatur 8E
E
(. )entukanlah panjang
selang yang dibutuhkan. &nggap k%mpres%r dan mesin drill mempunyai
ketinggian yang sama.
$awab :
4ari s%al diberikan :
<1 ? 3*E Kpa ( tekanan ukur
<! ? 3>E Kpa ( tekanan ukur
)1 ? 8E
E
(
m ? E,!> Kg/dt
Mekanika Fluida Jilid II 26
U1 ? U!
4ari persamaan 3.# dan 3.>
</ g ? hf ? f (9/4 (1
!
/ !g atau
<1 O <! / g ? f (9/4 (1
!
/ !g
9 ? (<1 O <! / g ( !4g / f1
!

? kerapatan udara keluar k%mpres%r ? <1 / ')1


dengan :
<1 ? ( 3,*E . 1E
>
D 1,E1# . 1E
>
H/m
!
' ? !6+ Hm/Kg K
)1 ? ( 8E D !+# ? #1# K
4iper%leh ? 6,61 Kg/m
#
4ari persamaan k%ntinuitas :
m ? 1&
1 ? m / &
? 8m / 4
!
? 8 ( E,!> / ( 6,61 ( ( E,E8
!
? !!,3 m/dt
'e ? 14/
? 1,6 , 1E
->
Kg/m dt ( kekentalan udara pada 8E
E
(, lihat )abel
sehingga :
'e ? ( 6,61 ( !!,3 ( E,E8 / ( 1,6 , 1E
->

? 8,8! , 1E
>
4engan menggunakan diagram m%%dy untuk 'e ? 8,8! , 1E
>
dengan pipa mulus
diper%leh f ? E,E1#8.
Sehingga dapat dihitung panjang selang :
9 ? ( <1 O <! / ( !4 / f1
!

? ( E,8E , 1E
>
( ! ( E,E8 / ( 6,61 ( E,E1#8 (!!,3
!
? >#,1 M.
Contoh 6.!.
Mekanika Fluida Jilid II 27
&ir pada 1>
E
( mengalir melalui pipa baja yang dikeling dan bergaris tengah #EE
mm, e ? # mm dengan kerugian akibat gesekan sebesar 3 m untuk panjang #EE m.
)entukanlah debit air alirannya.
$awab :
4ari s%al diberikan :
4 ? #EE mm
9 ? #EE m
e ? # mm
hf ? 3 m
= ? 1,1# , 1E
-3
m
!
/ dt ( dari tabel untuk air 1>
E
(
4ari persamaan :
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
4ari diagram m%%dy untuk e/4 ? E,EE#/E,# ? E,E1, dapat diperkirakan harga
f misalkan kita mengambil f ? E,E8 , maka :
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
3 m ? E,E8 ( #EE / E,# (1
!
/ ! , *,61
= ? 1,+1> m/dt
4an 'e ? 14/=
? ( 1,+1> ( E,#E / 1,1# . 1E
-3
? 8>>.EEE ? 8,8> , 1E
>
( aliran turbulen
2unakan kembali diagram m%%dy untuk 'e ? 8,8> , 1E
>
dan e/4 ? E,E1
diper%leh f ? E,E#6.
Subsitusikan :
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
diper%leh 1 ? 1,+3 m/dt
Sekarang S dapat dihitung yaitu :
S ? &1 ? '
!
. 1
? ( E,1>
!
. ( 1,+3
? E,1!88 m
#
/dt
S juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus langsung .
Mekanika Fluida Jilid II 28
hf ? f (9/4 (1
!
/ !g
1
!
? S
!
/ &
!
? 13S
!
/
!
. 4
!
hf ? f (9/4 (13S
!
/
!
. 4
!
!g
? f (9/4 (6S
!
/
!
. 4
!
g
sehingga 1/
f
? 6 .S /
g
. hf . 4
>
/9 ........................................... ( 3.11
5arga 1/
f
disubsitusikan ke dalam persamaan (3.*" menyederhanakannya
sehingga diper%leh K 3 J :
S ? R E,*3>4
!
(
g
.4. hf / 9 ln K ( e/#,+ 4 D(1,+68=/4
g
.4.hf/ 9 J (3.1!
4engan memasukan harga-harga yang diketahui diper%leh S ? E,1!#1 m
#
/dt.
Contoh 6.).
&ir harus mengalir dengan laju *1 9/dt. Menempuh jarak >EE m dalam sebuah
pipa baja k%mersial dengan penurunan tekanan tidak melebihi 6!> Kpa.
:erapakah ukuran minimum pipa yang dapat digunakan G. 2unakan =isk%sitas air
1E
-3
m
!
/dt.
$awab :
S%al diatas dapat diselesaikan dalam beberapa met%de.
#etode 1.
4ari persamaan 3.# dan 3.> diper%leh :
p ? f (9/4 (1
!
/ !g ? f (9/4 (S
!
/ !g &
!

dengan & ? 4
!
/8, maka
4 ? K ( 6. f. 9 .. S
!
/ (
!
. p ................................... ( 3.1#
Kita dapat mengandaikan harga fakt%r gesekan yang lebih wajar untuk
mendapatkan pendekatan 4 yang pertama. $ika harga f yang diandaikan ini
meleset sampai ! kali lebih besar, maka harga 4 akan berselisih 1> persen
( !
1/>
? 1,1> dari harga yang sebenarnya.
Misalkan f1 ? E,E!E, maka dari persamaan 3.1# diper%leh :
4 ? K( 6. E,E!E. >EE. 1EEE. E,E*1
!
/
!
( 6!>.EEE J
? E,1>! m
karena 1 ? S/a ? E,E*1 / ( /8 ( E,1>!
!
? >,E1 m/dt.
Mekanika Fluida Jilid II 29
sehingga 'e ? 14/= ? ( >,E1 ( E,1>! / 1E
-3
? +,3 , 1E
>
Fntuk pipa baja k%mersial, e ? E,EEEE8>
sehingga e/4 ? E,EEEE8> / E,1>! ? E,EEE#E
4engan mempergunakan diagram m%%dy untuk 'e ? +,3 , 1E
>
dan e/4 ?
E,EEE#E diper%leh f ? E,E1>6. 5arga f ini dimasukan kedalam persamaan 3.1#
diper%leh 4 ? E,18> m.
4an perhitungan kembali, diper%leh :
'e ? 14/= ? ( >,E1 ( E,18> / 1E
-3
? +,3 , 1E
>
e/4 ? E,EEEE8> / E,18> ? E,EEE#8
4an dari diagram M%%dy diper%leh f ? E,1>6
$adi 4 ? 18> mm.
#etode 2.
4engan mengandaikan diameter 1!E, 1>E, dan !EE mm, dan memasukan kedalam
persamaan 3.1# diper%leh penurunan tekanan berturut-turut !1*E, +EE dan 13#
Kpa.
4ata-data 4 dan 4p dibuatkan grafik dan interp%lasi grafik menghasilkan
4 ? 188 mm.
#etode 3.
Menghitung diameter se"ara langsung dengan menggunakan persamaan empirik
Swamee dan $ain K>J yaitu :
4 ? E,33 K e
1,!>
( 9S
!
/ghf
8,+>
D 1/S( 9S
!
/ghf
>,!
J
E,E8
............ ( 3.18
4engan
hf ? p/g ? 6,!> , 1E
>
/ *61E ? 68,1 m
9S
!
/ghf ? ( >EE ( E,E*1
!
/ ( *,61 ( 68,1 ? E,EE>E!
4iper%leh 4 ? E,183 m ? 183 mm.
Mekanika Fluida Jilid II 30
BAB VII
PE7GUKURA7 ALIRA7 FLUIDA
Hasil Pembelajaran
Setelah interaksi pembelajaran dalam bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
menguraikan tentang piranti-piranti pengukuran fluida.
Kriteria Penilaian
Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengukuran sifat-sifat atau parameter aliran
seperti laju atau ke"epatan, tekanan, temperatur serta laju aliran =%lumetrik
( debit atau laju aliran massa dalam suatu sistem fluida.
!. Menjelaskan pengukuran-pengukuran jarak jauh yang
menggunakan telemeter yang melibatkan met%de-met%de elektr%nis.
Sumber Pustaa
Buu Utama!
$%hn &. '%bers%n, (layt%n ).(r%we, 1**+ "En#ineerin# Flui$ %e&'ani&s( ,
Si,th -diti%n, $%hn .iley / S%ns, 0n".
'anald. 1. 2iles, 1**3, "%eania Flui$a $an Hi$raulia( , -disi ke-!,
-rlangga, $akarta.
Buu Penunjan#!
4ugdale 5.', 1*63, "%eania Flui$a( , -disi ke-#, -rlangga, $akarta.
7rank. M. .hite, 1**8, "%eania Flui$a( , -disi ke-!, -rlangga, $akarta.
Mekanika Fluida Jilid II 31
'%bert 9. 4augherty, $%seph :. 7ran;ini, 1*6*, "Flui$ %e&'ani&s )it'
En#ineerin# A**li&ati+ns(, M"2raw-5ill :%%k (%mpany.
Pen$a'uluan
5ampir semua masalah kerekayasaan fluida dalam praktek memerlukan
pengaturan aliran se"ara "ermat. 4iperlukan pengukuran sifat-sifat atau parameter
aliran seperti laju atau ke"epatan, tekanan, temperatur serta laju aliran =%lumetrik
( debit atau laju aliran massa dalam suatu sistem fluida. <engukuran besar-
besaran ini antara lain diperlukan dalam :
1. <engendalian pr%ses manufa"turing.
!. <engujian unjuk kerja peralatan-peralatan seperti p%mpa, turbin,
kipas, bl%wer, baling-baling dan aer%f%il.
#. Studi-studi hidr%l%gi sehubungan dengan "urah hujan, drainase
daerah genangan air dan pembagian serta pengendalian air dalam sistem-
sistem irigasi.
8. <enentuan harga apabila suatu fluida diperjualbelikan, misalnya
air, gas, uap untuk pr%ses pemanasan dan bahan bakar "air.
>. Kegiatan-kegiatan eksperimen dalam pr%gram-pr%gram riset serta
pengembangan.
)eknik-teknik pengukuran aliran fluida makin lama makin k%mpleks
karena makin besarnya kebutuhan akan inf%rmasi yang lebih rin"i serta karena
diperlukannya pengukuran-pengukuran jarak jauh yang menggunakan telemeter
yang melibatkan met%de-met%de elektr%nis.
4alam bab ini akan dibahas tentang pengukuran ke"epatan dan
pengukuran =%lume atas debit aliran dalam pipa dan saluran terbuka.
5-. Pen#uuran Ke&e*atan
Mekanika Fluida Jilid II 32
Ke"epatan biasanya diukur se"ara tidak langsung melalui pengukuran
selisih antara tekanan stagnasi dengan tekanan aliran bebas, dari selisih laju
sebuah r%da berkisi, dari beda efek pendinginan yang dialami sebuah silinder tipis
melintang aliran, serta dari sudut bidang kejut miring dalam sebuah alikran gas
supers%nik. 4an dalam beberapa situasi ke"epatan diukur langsung dengan
menentukan jarak yang ditempuh %leh partikel-partikel terapung dalam fluida
pada suatu selang waktu tertentu. Met%de-met%de tersebut menggunakan teknik
atau piranti-piranti yang berbeda-beda,dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. 9intasan pelampung atau partikel-partikel yang terapung.
!. <iranti-piranti mekanis yang berputar :
a. &nem%meter (awang
b. '%t%r Sa=%niur
". Meteran baling-baling
d. Meteran turbin
#. Meteran arus elektr%magnetik.
8. Kawat panas dan selaput panas.
>. &nem%meter 4%pler-9aser (&49
3. )abung pit%t
<iranti-piranti tersebut gambar sketsanya ditunjukkan dalam gambar +.1. pada
halaman berikut ini.
gbr 1 halaman
gambar white hal #>#
Mekanika Fluida Jilid II 33
Gambar 5-. PirantiB*iranti meteran e&e*atan
a. &nem%meter tiga "awang e. &nem%meter kawat panas
b. '%t%r sa=%niur f. &nem%meter selaput panas
". Meteran turbin g. )abung pit%t
d. Meteran baling-baling h. &nem%meter 4%pler-9aser
<elampung atau partikel-partikel )erapung
Met%de ini adalah met%de pengukuran langsung yang sangat praktis untuk
menentukan ke"epatan aliran fluida. $arak yang ditempuh %leh partikel-partikel
yang hanyut dalam aliran diukur dalam selang waktu tertentu sehingga ke"epatan
aliran dapat diketahui.
Piranti-piranti Mekanis Yang Berputar
<iranti berputar dapat dipakai dalam gas atau ;at "air, dan laju r%tasinya
sebanding dengan ke"epatan aliran listrik yang terjadi setiap satu re=%lusi,
sehingga jumlah k%ntak aliran listrik yang terjadi setiap selang waktu merupakan
ukuran langsung laju rata-rata fluida di daerah "akupan alat ukur.
Meteran Elektromagnetis
Meteran ini menggunakan dua elektr%da yang dipasang di dalam atau
dekat aliran. &danya gerak fluida menimbulkan tegangan elektrik antara dua
elektr%da tersebut.
Anemometer Kawat Panas
&lat ukur ini memanfaatkan efek pendinginan k%n=eksi pada sebuah
silinder yang sengaja dipanaskan dan dipasang tegak lurus terhadap aliran fluida.
Kal%r yang hilang pada kawat panas tergantung pada ke"epatan aliran melintasi
silinder itu.
&nem%meter kawat panas tidak digunakan untuk mengukur pr%fil-pr%fil
ke"epatan yang gradien ke"epatannya besar, alat ini juga digunakan dalam
pengukuran intensitas tur=alensi dalam gas.
Mekanika Fluida Jilid II 34
Karena rapuh dan mudah rusak, anem%meter kawat panas ini tidak "%"%k
untuk aliran ;at "air sebab kerapatannya yang besar dan endapan yang hanyut
didalam aliran itu akan langsung memutuskan kawat tersebut. Sehingga untuk
aliran ;at "air digunakan anem%meter selaput panas.
Anemometer Deppler-Laser ADL!
4alam &49 sinar laser yang sangat terf%kus, sinar k%heren satu warna
atau m%n%kr%matis dilewatkan melalui aliran. <artikel-partikel yang melalui
=%lume pengukur berbentuk elips%id menghantarkan berkas-berkas "ahaya.
:erkas-berkas "ahaya yang telah terhantar itu kemudian melalui sistem
%ptis penerima menuju ke sebuah f%t% detekt%r yang mengubah "ahaya itu
menjadi isyarat elektrik. Lleh sebuah pr%ses%r sinyal, isyarat elektrik tadi diubah
menjadi tegangan elektris dan ke"epatan yang terukur diberikan %leh rumus (+.1.
1 ? ) f / ! sin ( / ! AAAAAAAAAAAA.. ( +.1
"abung Pitot
)abung pit%t ini mempunyai lubang pada sisi dinding untuk mengukur
tekanan statik ps dalam gerakan aliran dan sebuah lubang di depannya. Fntuk
mengukur tekanan stagnasi, ps dimana alirannya diturunkan hingga mempunyai
ke"epatan n%l.

Gambar 5-2 Tabun# Pit+t
Selisih antara tekanan stagnasi dan tekanan statik (A.. adalah :
<% O ps ? hm ( m f AAAAAAAAAAAA ( +.!
dengan :
hm ? defleksi man%meter
m ? berat jenis fluida dalam man%meter
Mekanika Fluida Jilid II 35
f ? berat jenis fluida yang mengalir
4an ke"epatan aliran dihitung dengan persamaan :
1 ? !g.hm (m f / f ? ! ( p% O ps / A.. ( +.#
<ersamaan +.# merupakan persamaan ke"epatan ideal. Sedangkan untuk
menentukan ke"epatan sesungguhnya (aktual, maka persamaan +.# harus
dikalikan dengan suatu k%nstanta k%efisien ke"epatan (=, yaitu :
1 ? (= !g. hm (m f / f ? (= ! ( p% O ps / AA. ( +.8
<ersamaan +.# dan +.8 berlaku untuk ;at "air dan aliran gas yang tak k%mpressible
sedangkan untuk gas k%mpressible berlaku persamaan :
1 ? (= !K')/k O 1 K(p%/ps
(k O 1/k
O 1J AAAAAAAA... ( +.>
4engan :
k ? rati% kapasitas panasa jenis
k ? 1,8
' ? k%nstanta gas ideal !6+ $/KgK
) ? temperatur mutlak (K
Contoh .1.
Sebuah tabung pit%t dengan man%meter air raksa digunakan untuk mengukur
ke"epatan air di tengah sebuah pipa. $ika k%efisien tabung pit%t E,*6 dan defleksi
air raksa dalam man%meter * "m, tentukan ke"epatan aliran air dalam pipa
tersebut.
$awab :
1 ? (= !g. hm (m f / f
4engan : (= ? E,*6
g ? *,61 m/dt
!
hm ? * "m ? E,E* m
m ? 5g ? S2 5g , air
? 1#,>3 , 1EEE Kg/m
#
f ? air ? S2 air , air
? 1 , 1EEE Kg/m
#
karena :
Mekanika Fluida Jilid II 36
m f / f ? ( 1#,>3 , 1EEE O ( 1 , 1EEE / ( 1 , 1EEE
? ( 1#,>3 1
4iper%leh :
1 ? E,*6 ! (*,61 (E,E* ( 1#,>3 1
? 8,3 m/dt
Contoh .2.
<erbedaan antara tekanan stagnasi dan tekanan statik yang diukur dengan sebuah
tabung pit%t adalah 1*,+! Kpa. $ika tekanan statik mutlaknya 1 bar ( 1E
>
<a dan
suhu aliran udaranya 1>
E
(. )entukanlah ke"epatan udara tersebut :
a. 4engan menganggap udaranya k%mpressible
b. 4engan menganggap udaranya tak k%mpressible
$awab :
a. Fntuk udara k%mpressible
1 ? (= !K')/k O 1 K(p%/ps
(k O 1/k
O 1J
dengan (= ? 1
K') ? (1,8 (!6+ (!66 ? 11>+16,6
k O 1 ? 1,8 1 ? E,8 , k O 1/k ? E,!63
ps ? 1E
>
<a
p% O ps ? 1*,+! , 1E
#
<a
p% ? ( E,1*+! D 1 1E
>
? 1,1*+! , 1E
>
diper%leh 1 ? 1+8,+ m/dt
b. Fntuk udara tak k%mpressible
1 ? (= ! ( p% O ps /
dengan (= ? 1
p% O ps ? 1*,+! , 1E
#
? </') ? 1E
>
/ (!6+ (!66
? 1,!1 Kg/m
#
diper%leh 1 ? 16E,> m/dt
Mekanika Fluida Jilid II 37
5-2- Pen#uuran De$it Aliran Cat =air Dalam Pi*a
9aju aliran ;at "air dalam pipa bisa diukur dengan berbagai "ara, baik
met%de pemba"aan langsung misalnya dengan menggunakan meteran-meteran
aliran seperti :
a. Meteran )urbin
b. Meteran 1%rteks
". Meteran aliran ultras%nik
2ambar ketiga jenis meteran tersebut sebagaimana diperlihatkan dalam gambar
+.# dihalaman berikut ini.
.hite 1 halaman
Gambar 5-1 %eteran Alir a; Turbin- b; V+rtes- &D$; Ultras+ni-
Mekanika Fluida Jilid II 38
Met%de pengukuran debit aliran ;at "air dalam pipa yang menggunakan
prinsip beda tekanan disepanjang dinding pipa adalah menggunakan piranti-
piranti :
1. &lat penghalang
!. H%;el aliran (fl%w n%;;le
#. 1enturi
2ambar sketsa perbandingan kerugian head (head l%ss serta harga ketiga jenis
meteran ini ditunjukkan dalam gambar +.8.
2br + "m
7%, hal 8>!
Gambar 5-6 Karateristi +ri8i&eE n+Fel aliranE Genturi
:esarnya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian sebelum dan
setelah melewati penghalang/lubang penyempitan bergantung pada bentuk atau
ukuran penghalang/lubang penyempitan.
<erubahan ke"epatan dan tekanan pada suatu meteran penghalang
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar +.>.
Mekanika Fluida Jilid II 39
2br 3 "m
2ambar white #31
Gambar 5-, Peruba'an e&e*atan $an teanan melalui meteran *en#'alan#-
4ari penurunan rumus persamaan :ern%ulli dan persamaan k%ntinuitas diper%leh :
<1 O <! ? 11
!
/ ! K 1 O ( &! / &1
!
J AAAAAAAA. (+.3
4engan demikian, ke"epatan ideal aliran :
1!
ideal
? ! (<1 O <! / K 1 O (&! / &1
!
J AAAAA. (+.+
&! adalah luas penampang =ena k%ntraksi yaitun luas penampang aliran
setelah melewati lubang penghalang (thr%at yang nilainya lebih ke"il dari luas
lubang penghalang (thr%at &t.
Sehingga dengan mendefinisikan k%efisien k%ntraksi (" sebagai :
(" ? & =ena k%nstraksi / & thr%at AAAAAAAA.. (+.6
4iper%leh ke"epatan ideal aliran :
1!
ideal
? ! (<1 O <! / K 1 O ("
!
(&t / &1
!
J AAAAA.. ( +.*
dan =%lume serta massa aliran ideal adalah :
S
ideal
? (" &t 1!
ideal
AAAAAAAAAAAAA. ( +.1E
m
ideal
? S
ideal
? (" &t 1!
ideal
AAAAAAAA.. ( +.11
&kibat adanya pengaruh gesekan dalam aliran, maka ke"epatan aktual
lebih ke"il daripada ke"epatan ideal. <erbandingan antara ke"epatan aktual
dengan ke"epatan ideal disebut k%efisien ke"epatan (=, jadi :
(= ? 1! aktual / 1! ideal AAAAAAAAAAAA ( +.1!
4engan demikian persamaan ke"epatan, =%lume dan massa aliran aktual dapat
dituliskan sebagai :
- 1! aktual ? (= , 1! ideal
? (= ! (<1 O <! / K 1 O ("
!
(&t / &1
!
J AAAA.. ( +.1#
- S aktual ? (" &t , 1! aktual
? (" &t , (= 1! aktual
? (" (= &t ! (<1 O <! / K 1 O ("
!
(&t / &1
!
J
? (" (= &t K! (<1 O <! / J / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
Mekanika Fluida Jilid II 40
Karena K ? (" (= / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
Maka S aktual ? K &t ! (<1 O <! / AAAAAAA.. ( +.18a
&tau S aktual ? K &t !g h AAAAAAAAAAA ( +.18b
h ? head pie;%metrik
Fntuk n%;el dam =enturi meter, penampang aliran minimum terjadi pada
daerah thr%at sehingga tidak terjadi =ena k%ntrakta. $adi (" ? 1 dan karena itu
untuk n%;el dan =enturi meter,
K ? (= / K1 O (&t / &1
!
J
? (= / 1 O
8
dimana ? 4t / 41
7akt%r 1 / 1 O
8
disebut difakt%r ke"epatan pendekatan.
- m aktual ? S aktual
? (" &t (= 1! ideal
? (" (= &t ! (<1 O <! / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
? (" (= &t ! (<1 O <! / K1 O ("
!
(&t / &1
!
J
? K &t ! (<1 O <! AAAAAAAAAAAAA. ( +.1>
Hilai-nilai k%efisien aliran K untuk %rifi"e, n%;el dan =enturi meter
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar +.3 sampai dengan +.*.
gbr 3 "m
gambar f%, hal 8>#
Gambar 5-? Har#a +e8isien K untu +ri8i&e
ambar f%, hal 8>>
Mekanika Fluida Jilid II 41
Gambar 5-5 Har#a +e8isien K untu 7+Fel
gambar white hal #3>
Gambar 5-3 Har#a +e8isien K untu Venturi
gambar Lls%n hal >>3
Gambar 5-H Har#a +e8isien aliran K untu Iri8i&e 7+Fel $an Venturi
Contoh .3.
Mekanika Fluida Jilid II 42
&ir pada suhu !E
E
( dalam pipa berdiameter 1E "m mengalir melalui %rifi"e yang
bergaris tengah > "m. $ika penurunan tekanan yang diukur adalah 3> Kpa
berapakah laju aliran dalam meter kubik per jam G
$awab :
4ari s%al diketahui :
? **6 Kg/m
#
( dari tabel
= ? 1,EE> , 1E
-3
m
!
/dt
41 ? 1E "m ? E,1E m
4t ? > "m ? E,E> m
p ? 3> Kpa
4t/41 ? >/1E ? E,>
S ? K &t ! (<1 O <! /
2unakan gambar +.6 untuk menentukan k%efisien K dengan menghitung
terlebih dahulu :
( 4t !g h / = ? ( 4t ! p / =
? ( E,E> ! , 3> . 1E
#
/**6 / 1,EE> . 1E
-3
? E,>3 . 1E
3
? >,3 . 1E
>
Fntuk %rifi"e dengan 4t/41 ( d/4 ? E,> diper%leh K ? E,3!
Sehingga :
S ? ( E,3! ( /8 ( E,E>
!
( ! , 3> . 1E
#
/ *66
? E,E1#6 m
#
/dt
? E,E1#6 , #3EE m
#
/jam
? 8*,36 m
#
/jam
Contoh .4.
&ir mengalir melalui sebuah =enturimeter dengan laju aliran E,E8 m
#
/dt. $ika
diameter pipa dan thr%at =enturimeter adalah #EE mm dan 1>E mm. )entukanlah
k%efisien meteran tersebut apabila defleksi fluida ( rapat relatif ? 1,!> dalam
man%meter adalah 1 m.
$awab :
4ari s%al :
Mekanika Fluida Jilid II 43
S ? E,E8 m
#
/dt
41 ? #EE mm ? E,# m
4t ? 1>E mm ? E,1> m
h ? 1 K( S2m O S2 air / S2 air
? 1 K( 1,!> O 1 / 1
? E,!> m.
rapat relatif ? 1,!>
&t ? /8 ( 4t
!
? E,E1+3 m
!
4itanya : k%efisien meteran =enturi ( (
( ? (" (=
Fntuk =enturi (" ? 1, sehingga ( ? (=
dan K ? (= / 1 -
8

4ari persamaan S ? K &t !g h
diper%leh :
K ? E,E8 / E,E1+3 ! , *,61 , E,!>
? 1,E!3
sehingga
( ? (= ? K . 1 -
8
? 1,E!3 , 1 (E,1> / E,#
8
? E,**
Mekanika Fluida Jilid II 44

Anda mungkin juga menyukai