Anda di halaman 1dari 17

Operasi Dan Pemeliharaan

1.1. RENCANA DAN JADUAL TANAM


1.1.1 Pola Dan Jadual Tanam Yang Sekarang
Rencana tanam dan kalender tanam dibuat melalui prosedur dan proses
sedemikian rupa sehingga mencapai kesepakatan yang kemudian
menghasilkan suatu keputusan.
Mekanisme penyusunan rencana tata tanam yang selama ini dilaksanakan di
Daerah Irigasi Rentang adalah sebagai berikut:
1. Juru Pengairan mengumpulkan data rencana tanam yang diusulkan oleh
P3A dan PPL dari masing-masing petak tersier meliputi luas areal dan
golongan yang direncanakan.
2. Pengamat Pengairan mengumpulkan semua usulan dari masingmasing
Juru Pengairan dan setelah diadakan berdasarkan evaluasi tanam tahun
sebelumnya disusun suatu usulan rencana tata tanam se Kepengamatan.
3. Setelah data dihimpun kemudian diadakan pembahasan bersama dengan
Dinas Pertanian Kecamatan dan Camat yang bersangkutan untuk
dikonsesuskan bersama menjadi usulan rencana tata tanam masing-masing
Kepengamatan dan Kecamatan.
4. Usulan dari masing-masing Kepengamatan yang telah ditandatangani oleh
ketiga unsur yaitu Pengamat Pengairan, Camat dan Seksi Pengairan
Kecamatan dikirim kembali kepada masing-masing Seksi Pengairan untuk
diadakan evaluasi kembali dengan rencana tanam tahun sebelumnya.
5. Daftar usulan rencana tata tanam dari masing-masing Seksi Pengairan
dikirimkan ke Dinas Pengairan dan berdasarkan debit dan evaluasi tanam
tahun sebelumnya disusun menjadi rencana tata tanam per daerah irigasi.
6. Daftar usulan tata tanam bersama usulan rencana tata tanam dari Seksi
Pengairan lainnya yang berada dalam satu kabupaten dibahas dalam forum
rapat Panitia Irigasi tingkat Kabupaten dan Panitia Irigasi tingkat seluruh
Kecamatan yang berada dalam wilayah kabupaten yang bersangkutan

sebagai bahan usulan rencana tata tanam kepada propinsi.
7. Daftar rencana tata tanam usulan dari Panitia Irigasi Tingkat Kabupaten
setelah ditanda tangani oleh Ketua Panitia beserta seluruh anggota
dikirimkan ke Propinsi Jawa Barat.
8. Daftar rencana tata tanam seluruh Kabupaten yang telah diadakan
penelaahan kembali terhadap ketersediaan air di Bendung Rentang dan
hasil evaluasi dengan rencana tata tanam pada tahun-tahun sebelumnya
diadakan pembahasan dengan Panitia Irigasi Tingkat Kabupaten (Ketua
didampingi Sekretaris Panitia dan Kepala Dinas Pertanian) untuk bahan
rencana tata tanam yang akan ditanda tangani Gubernur.
9. Hasil terakhir dari usulan rencana tata tanam seluruh kabupaten yang
berada di Daerah Irigasi Rentang berupa Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat tentang Penetapan Rencana Tanam Padi MT
Rendeng dan MT Gadu tahun yang berjalan di Daerah Irigasi.
10. Dari hasil penetapan rencana tata tanam tersebut diatas selanjutnya masing-
masing wilayah pengairan membuat rencana tanam detail sebagai dasar
pelaksanaan di tingkat petak tersier dengan Desa atau Kecamatan.
11. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur mengenai Penetapan Rencana
Tanam maka dikeluarkan Surat Keputusan dari PJT, tentang Rencana Pokok
Penyediaan Air untuk tanam padi rendeng dan padi gadu musim tanam
tahun yang bersangkutan di Daerah Pengairan Rentang serta kebutuhan air
untuk air minum, industri, perkebunan dan penggelontoran kota pada
tahun yang sama.

1.1.2 Usulan Penyempurnaan Rencana Tanam
Rencana pola tanam yang dilaksanakan di lingkungan Pengairan Rentang
sudah merupakan tata cara baku yang dilaksanakan selama kurun waktu yang
cukup lama.
Menurut Pengamat Pengairan di lapangan, intensitas tanam yang ada masih
bisa ditingkatkan, bila ketersediaan air pada waktu musim kering bisa

ditingkatkan.

1.2. CARA OPERASI
Cara operasi adalah pengaturan pemberian air agar sesuai dengan waktu yang
diperlukan oleh tanaman menurut ketersediaan air. Dengan pola tanam yang
diusulkan diharapkan ketersediaan air akan dapat mencukupi kebutuhan
seluruh jaringan yang ada.

1.2.1 Uraian Jaringan Irigasi
Saluran Induk Utara adalah cabang dari SI Cipelang dari bangunan bagi BCpl.5
ke bagian yang lurus (ke utara) dan ke sebelah kanannya ke SI Barat. Saluran
Induk Cipelang merupakan pengambilan dari Bendung Rentang ke sebelah kiri.
Ke sebelah kanannya mengairi areal pesawahan melalui Saluran Induk
Sindupraja. Dengan kata lain jaringan irigasi Saluran Induk Utara merupakan
bagian dari Jaringan Irigasi Rentang yang melalui Saluran Induk Cipelang.
1.2.2 Sistim Pembagian Air
Sistim pembagian air yang dilakukan saat ini adalah menurut jadwal dan
kebutuhan.
Cara pembagian air dilakukan dengan cara diatur oleh pintu Romijn, tetapi
pada saat ini pembagian air dengan cara dikira-kira karena pada setiap
bangunan bagi/sadap terdapat 3 kondisi :
Pintu pengatur baik, bangunan ukur rusak
Pintu pengatur rusak, bangunan ukur baik
Pintu pengatur dan bangunan ukur sama-sama rusak
Seluruh saluran sekunder yang tercover oleh saluran Induk Utara kapasitasnya
sudah tidak sesuai lagi. Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya, kondisi
saluran ini akibat dari kurangnya pemeliharaan. Dalam pekerjaan Review
Desain, semua pintu ukur Romijn yang terdapat pada SI Utara diganti dengan
pintu sorong sebagai pengatur dan bangunan ukur ambang lebar.


1.2.3 Pembagian, Pengaturan Dan Pengukuran Air
Pembagian air merupakan realisasi dari ketetapan-ketetapan yang berlaku
sehingga pemanfaatan air harus sesuai dengan kebutuhan. Maka untuk
mengetahui jumlah air yang disuply perlu dipasang alat ukur pada bangunan
pengambilan baik pada bangunan bagi maupun pada bangunan sadap. Alat
ukur yang ada di lapangan adalah Pintu Romijn sebagai pintu pengatur dan
pengukur yang nantinya akan diganti oleh pintu sorong sebagai pintu pengatur
dan Bangunan Ukur Ambang Lebar sebagai pengukur. Maka pada pekerjaan
review desain, pintu sorong yang ada dan kondisinya baik tetap dipakai. Yang
rusak ringan sampai dengan sedang, diperbaiki. Yang rusak berat, diganti
dengan yang baru.
a) Cara mengoperasikan pintu sorong adalah sebagai berikut: Seperti kita
ketahui bahwa debit air di saluran selalu mengalami fluktuasi disebabkan oleh
pemberian air yang diterima dan pengaruh curah hujan yang turun di bagian
hulu dan air hujan yang masuk dari kanan dan kiri saluran. Bila debit air yang
mengalir melebihi debit maksimum yang dibutuhkan, daun pintu sorong
diturunkan sampai elevasi air setinggi batas yang ditentukan yang diberi tanda
pada papan duga air (peilschaal) yang terletak di bagian hulu bangunan ukur,
sebab bila tidak dibatasi akan menyebabkab banjir pada petak sawah yang
dimaksud. Bila debit yang ada kurang dari yang dibutuhkan, maka pintu
sorong bisa dibuka secara maksimum.
b) Cara Pemasangan Skot Balk
Seperti halnya pintu sorong, sckotbalk digunakan untuk mengatur ketinggian
muka air, tetapi sckotbalk digunakan bukan pada bagian pengambilan (intake)
tapi pada bagian yang menerus pada bangunan bagi atau bangunan sadap.
Untuk mengira-ngira ketinggian sckotbalk yang harus dipasang disesuaikan
dengan debit yang akan dialirkan diatas sckotbalk tersebut. Biasanya
ketinggian air normal sudah diberi tanda pada tembok tegak di udiknya.



1.3. CARA PEMELIHARAAN
Pekerjaan pemeliharaan baik berupa pencegahan maupun penanggulangan
akan dilaksanakan secara terus menerus selama jaringan irigasi itu
dimanfaatkan. Hal-hal yang menyangkut terjadinya kerusakan berat atau
ringan pada jaringan irigasi tergantung pula pada cara pengoperasian maupun
konstruksinya.
Dengan melihat uraian diatas bisa disimpulkan bahwa fungsi pemeliharaan
adalah untuk menjaga kelestarian dari bangunan yang ada agar bisa
bermanfaat sesuai dengan umur konstruksi yang direncanakan.

1.3.1 Ruang Lingkup
Kegiatan pemeliharaan adalah usaha yang harus dilaksanakan secara teratur
dan terus menerus untuk menjamin kelelamatan dan kelestarian jaringan
irigasi sehingga operasi jaringan tersebut tetap dapat dijalankan dengan baik
bahkan dapat lebih ditingkatkan lagi.
Ruang lingkup usaha pemeliharaan meliputi kegiatan-kegiatan:
- Perbaikan dan penyempurnaan
- Perawatan
- Pengamanan
- Penelitian dan persiapan untuk pengembangan lebih lanjut atas obyek yang
dipelihara
1.3.2 Perbaikan Dan Penyempurnaan
Pada jaringan irigasi yang telah selesai dibangun seringkali terjadi adanya
kekeliruan dan kekurangan. Hal ini terjadi akibat dari kesalahan perencanaan
maupun akibat kelalaian dalam pelaksanaan atau kurang lengkapnya data
penelitian sebelumnya. Tidak jarang bahwa kesalahan maupun kekurang
sempurnaan tersebut baru dapat diketahui setelah dioperasikan cukup lama
misalnya tembok sayap yang kurang panjang, kurang dalam atau kurang
besar, koperan kurang dalam dan lain-lain.
Kesalahan dan kekurang sempurnaan tersebut harus diperbaiki dan

disempurnakan dalam bentuk pemeliharaan.
1.3.3 Perawatan
Yang dimaksud dengan perawatan adalah usaha untuk menjamin kelestarian
jaringan baik fungsi maupun fisiknya. Ini berarti bahwa pekerjaan perawatan
dimaksudkan untuk mencegah kemunduran (degradasi) jaringan agar potensi
irigasinya tetap dapat dipertahankan.
1.3.4 Pengamanan
Usaha pengamanan terutama ditujukan untuk melindungi keselamatan
terahadap kemungkinan terjadinya pengrusakan, penyalah gunaan atau
gangguan lain oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab misalnya
penggerogotan kaki tanggul untuk perluasan sawah, penanaman lereng
tanggul, pencurian suku cadang pintu dan lain-lain.
Tidak kalah pentingnya adalah usaha pengamanan untuk menjaga
keselamatan manusia maupun binatang, misalnya pemagaran bangunan-
bangunan yang berbahaya.
1.3.5 Penelitian Dan Persiapan Untuk Pengembangan
Usaha ini terutama didorong oleh rasa tidak puas dan keinginan lebih maju,
keadaan lebih baik, serta untuk memenuhi perkembangan dan kemajuan
teknologi, baik bidang sumber daya air maupun bidang pertanian. Untuk itu
perlu dilakukan observasi atas kadaan yang berjalan serta pengumpluan data
dasar dan data penunjang untuk merumuskan peningkatan dan
pengembangan jaringan yang telah ada. Untuk Jaringan Irigasi Induk Utara,
pengembangan sudah sulit dilakukan. Yang ada malah penyusutan. Terutama
pada luasan petak tersier yang bermutasi ke perumahan dan infra struktur
lainnya.

1.4. JENIS PEMELIHARAAN DAN KEPENTINGANNYA
Berdasarkan frequensi pelaksanaan, kepentingannya dan tingkat kesulitannya,
pekerjaan pemeliharaan dapat dibagi dalam 4 katagori, yaitu:
- Pemeliharaan rutin

- Pemeliharaan berkala
- Pemeliharaan darurat (insidentil)
- Perbaikan / penyempurnaan
1.4.1 Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara teratur
sepanjang tahun. Hal ini bermanfaat sekali darisegi biaya karena kerusakan-
kerusakan ringan yang diketahui lebih dini dapat segera diperbaiki untuk
mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar dimana perbaikannya
memerlukan biaya yang lebih besar.
Tabel 1.1 J enis Pekerjaan Pemeliharaan Pada Saluran

Kegiatan Lokasi Dikerjakan oleh
Pencabutan rumput yang - Pada tanggul - Penjaga bendung
tinggi (alang-alang dsb) - Pada alur air - Penjaga pintu
- Pada pasangan - Mandor saluran
- Di sekitar bangunan - Pekerja
Pemangkasan/pembabatan - Pada tanggul - pekerja
rumput - Pada saluran (tebing
sebelah dalam)

Pembersihan
sampah/bahan
terapung
- Pada alur air / saluran
- Pada bangunan-
bangunan
- pekerja
Perbaikan longsoran kecil - Saluran pembawa - Mandor saluran
pada tanggul / lereng - Saluran pembuang - Pekerja
Pencegahan rembesan dan - Pada tanggul - Penjaga bendung
bocoran - Pada lapisan / lining - Penjaga pintu
- Pada bangunan ukur - Mandor saluran

- Pekerja

Uraian Pekerjaan
1. Perawatan Saluran
Pada umumnya perawatan saluran terdiri dari pekerjaan:
- Pembabatan rumput

- Pembersihan kotoran dan tanaman air di dalam saluran
- PemeLiharaan tebing saluran
- Pencegahan rembesan dan bocoran
- Pembersihan lumpur
- Pencabutan alang-alang dan semak belukar lainnya
- Perawatan pelindung tebing (Linning)

a) Pembabatan Rumput Pembabatan rumput perLu diLakukan
terus menerus untuk:
Mengetahui adanya cacat yang mungkin terjadi pada tanggul
dan lereng saLuran misalnya lubang-lubang binatang (tikus,
ular rayap, kepiting dll), longsoran/erosi tebing dan lain-lain.
Mencegah tumbuhnya pepohonan, semak-semak dan
tumbuh- tumbuhan lain yang bisa merusak tanggul dan
lereng saluran.
Menghindarkan adanya sarang binatang
perusak/pengganggu.
Mencegah menjalarnya rerumputan ke profil basah sa\luran
yang menyebabkab berkurangnya kecepatan arus air.
b) Pembersihan Kotoran Dan Tanaman Air Di Dalam Saluran
Sampah atau kotoran yang hanyut pada saluran apabila
tersangkut pada lereng atau dasar saluran, demikian pula
tumbuh-tumbuhan air (kangkung, teratai, talas dll) yang tumbuh
baik pada lereng maupun dasar saluran akan mengundang
terjadinya endapan lumpur pada tempat tersebut disamping
memperkecil profil basah saluran. maka kotoran, sampah dan
tumbuh-tumbuhan air ini secara terus menerus harus
dibersihkan.
Pekerjaan pembersihan ini sebaiknya di Lakukan bersama-sama
atau merupakan bagian dari pekerjaan pembabatan rumput.

c) Pemeliharaan Tebing Saluran
Pada tebing saluran yang tidak diberi lapisan pelindung
seringkali terjadi longsoran kecil. apabila terjadi longsoran
semacam itu maka harus segera diadakan perbaikan dengan cara
mengembalikan tanah longsoran ke tempatnya kemudian
dipadatkan lalu ditutup dengan gebalan rumput.
d) Pencegahan Rembesan Dan Bocoran
Rembesan atau bocoran adalah air saluran yang keluar dari kaki
tanggul sebelah luar. bila air yang keluar masih jernih disebut
rembesan, tetapi bila air yang keluar sudah keruh disebut
bocoran. rembesan tidak mengganggu stabilitas tanggul tetapi
mengakibatkan kehilangan air mungkin besar. rembesan bila
tidak segera diatasi dapat membesar menjadi bocoran yang dalam
waktu singkat dapat menjadi besar dan mengakibatkan bobolnya
tanggul. maka sedini mungkin yaitu pada waktu masih berupa
rembesan tanggul saluran segera diperbaiki.
e) Pembersihan Lumpur
Akibat pengendapan lumpur pada saluran dan bangunan
bagi/sadap maka kapasitas saluran dan debit yang mengalir dari
pintu di bangunan bagi/sadap sudah tidak sesuai dengan yang
seharusnya. karenanya pembersihan saluran dan bangunan
bagi/sadap dari endapan lumpur sangat penting dan harus
dilakukan secara kontinyu. kalau tidak maka areal irigasi akan
mendapatkan air yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.
f) Pencabutan Alang-alang Dan Semak Belukar Lainnya
Apabila pada tanggul saluran diketemukan tumbuhnya alang-
alang dan semak belukar harus segera dicabut dan dibuang.
Setelah pencabutan kerusakan yang terlihat pada tanggul dan
lereng seperti longsoran, lekukan, harus segera diperbaiki.
g) Perawatan Pelindung Tebing

Tanggul dan lereng saluran diluar penampang basah perlu
ditanami rumput yang baik (gebalan rumput) yaitu jenis rumput
yang akarnya rapat dan menyebar rata pada seluruh permukaan
tanah untuk mencegah erosi akibat air hujan dan menambah
stabilitas lereng. Rumput jenis ini dapat tumbuh dengan baik
apabila tidak terdesak oleh tumbuh-tumbuhan jenis lain yang
mempunyai akar yang lebih kuat dan lebih dalam. Maka untuk
melindungi rumput pelindung tebing tersebut tanggul dan lereng
saluran harus dibersihkan secara periodic dari alang-alang dan
semak belukar.
2. Perawatan Bangunan
a) Pembersihan bangunan ukur
b) Pembersihan kotoran/sampah di depan pintu ukur
c) Pembersihan kotoran/sampah di bagian udik suatu bangunan
seperti talang, syphon, gorong-gorong dan lain-lain.
d) Memasang gebalan rumput di bagian tanah serta di atas muka air
tertinggi pada bangunan.
e) Pembersihan endapan/lumpur di dalam kolam penenang pada
bang. ukur.
1.4.2 Pemeliharaan Berkala
Pemeliharan berkala adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan satu atau
dua kali dalam setahun yang biasanya dilakukan pada waktu pengeringan.
Pemeliharaan berkala biasanya mempunyai tingkat kesulitan yang lebih
tinggi daripada pemeliharaan rutin dengan volume
pekerjaan dari sedang sampai besar seperti pengerukan dasar saluran,
perbaikan tanggul yang longsor/terkikis, perbaikan dan penggantian pintu.
Sifat dari pemelihaaan berkala adalah:
- Memerlukan pengukuran dan perencanaan teknis
- Memerlukan tenaga terampil dan peralatan khusus
- Pekerjaan yang dilakukan berada dibawah permukaan air sehingga

pelaksanaan dilakukan bersamaan dengan pengeringan
- Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan lebih lama dari
pemeliharaan rutin
1.4.2.1 Uraian Pekerjaan
1) Tanggul
Tanggul saluran yang sudah lemah akibat longsornya mercu tanggul dan
terkikisnya kaki tebing tanggul memerlukan pemeliharaan berkala.
Pekerjaan pemeliharaan berkala pada tanggul terdiri dari: - Menutup
bocoran yang disebabkan pengambilan air secara liar
- Menutup lubang-lubang diatas mercu tanggul dengan tanah,
- memadatkann- nya sehingga menjadi rata kembali
- Mengembalikan profil tanggul pada keadaan semula
- Memulirkan alur air pada keadaan semula
- Menanggulangi rembesan/bocoran yang
2) Pembersihan Lumpur
Pembersihan lumpur diperlukan untuk:
- Mempertahankan kapasitas/daya tampung saluran sesuai dengan
rencana sehingga areal irigasi dapat dilayani seluas-luasnya.
- Mempertahankan profil saluran-ukur yaitu saluran saluran antara pintu
dan bangunan ukur, guna menjamin akurasi hasil pengukuran debit.
3) Penanggulangan Rembesan
Cara untuk menanggulangi rembesan:
- Kepraslah mercu tanggul dengan tumbuh-tumbuhannya
- Galilah lubang sempit dengan alat galian seperti bor pengambilan
tanah, pada tengah-tengah tanggul tumbuk/timbris
- Padatkanlah tanah di dasar lubang dengan alat, lapis demi lapis sampai
lubang terisi penuh ke permukaan mercu tanggul (sesuai dengan tinggi
mercu tanggul semula).
- Terakhir mercu tanggul ditutup lagi dengan lempengan/gebalan
rumput.

4) Pintu Air
Pemeliharaan berkala pada pintu air, terdiri dari :
- Pengecatan, untuk melindungi pintu agar tidak korosi (karatan). Yang
perlu sekali adalah yang berada dibawah permukaan air, karena bagian
ini yang paling mudah terkena korosi. Pengecatan pada bagian bawah
yang terkena air harus lebih sering dilakukan daripada bagian di atas
permukaan air (bingkai/kusen).
- Perbaikan daun pintu, stang ulir, mur kuningan. Daun pintu dari kayu
bisa diperbaiki atau diganti.
- Pembersihan sponing agar pintu bisa dibuka dan ditutup sepenuhnya.
- Perbaikan balok sekat
- Perbaikan atap rumah putus
- Perbaikan perapat air (water seal) dan ambang pintu untuk mengurangi
bocoran dari daun pintu.
5) Bangunan Ukur
Pemeliharaan berkala pada bangunan ukur antara lain:
- Perawatan alat ukur
- Perawatan peil skal (papan duga air)
6) Pasangan Batu
Perawatan pasangan batu yang tepat waktu, penting untuk
mempertahankan kondisi bangunan.
Pekerjaan perawatan pasangan batu meliputi:
- Mengulang siaran untuk menutupi retak-retak
- Membersihkan pasangan batu, menutup lobang / rongga di
belakangnya dan mengganti pasangan batu yang rusak.
- Memperbaiki pasangan yang volumenya kecil
- Memperbaiki plesteran.
7) Lain-Lain
Untuk bangunan rumah / kantor
- Mengecat bagian-bagian yang diplester, bagian dari beton, kayu,

besi
- Memperbaiki bagian yang rusak
Untuk Jembatan
- Mengecat bagian dari besi / baja / kayu
Untuk bangunan yang berpagar
- Memperbaiki pagar dan pintunya.

1.4.3 Pemeliharaan Darurat (insidentil)
Pekerjaan pemeliharaan darurat dilakukan secara insidentil yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dengan maksud untuk
menghindarkan kerusakan yang lebih besar dan memfungsikan jaringan
irigasi yang mengalami kerusakan. Pada umumnya hasil pekerjaan bersifat
sementara dan waktu untuk pelaksanaan pekerjaan relative singkat.
Pemeliharaan/perbaikan darurat ini biasanya dilakukan setelah adanya
kerusakan jaringan yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa, banjir,
putusnya tanggul dan lain-lain yang mengakibatkan terganggunya
pengoperasian jaringan irigasinya.
a) Persiapan Menghadapi Banjir
Menjelang musim hujan perlu dipersiapkan bahan, peralatan serta
perlengkapan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam
banjir.
Tindakan persiapan yang perlu disediakan antara lain:
1) Karung plastik, disediakan/disimpan dekat, pada tempat-tempat
yang diperkirakan akan terjadi bencana (daerah rawan bencana).
2) Kayu dolken untuk pembuat kisdam yang dibuat runcing dahulu.
3) Bronjong kawat
4) Peralatan transportasi dan komunikasi
5) Peralatan keselamatan kerja dan peralatan kerja para petugas
6) Peralatan mekanis / alat besar dalam kondisi siap pakai
7) Kesiap siagaan semua komponen bangunan air seperti pintu intake,

pintu pembuang/penguras dan lain-lain dalam kondisi bai k
8) Kesiapsiagaan petugas pengendalian dan penanggulangan bencana
9) Koordinasi Satkorlak Bencana Alam

b) Pengamanan Terhadap Bahaya Banjir
1) Pengamanan Tanggul
- Penimbunan permukaan tanggul yang mengalami\ penurunan
- Penambahan tanggul yang menipis
2) Sungai / Saluran
Pada prinsipnya harus dibebaskan dari segala sesuatu yang
menghambat aliran seperti penyempitan profil akibat sampah,
keramba ikan, perendaman kayu dsb.
3) Bangunan / Sarana Pengendali Banjir
Perbaikan pintu katup bangunan pelimpas dan sarana pengatur
aliran banjir, saluran pembuang / drainage.
c) Penanggulangan Bencana Banjir
Penanggulangan bencana banjir dilakukan setelah bencana itu terjadi,
baik berupa genangan cileuncang maupun genangan akibat limpasan
atau bobolan.
Dalam penanggulangan bencana banjir diperlukan keterampilan dan
tindakan yang cepat. Disamping itu kepanikan harus dihindari.
d) Pekerjaan Perbaikan Darurat
Pekerjaan perbaikan darurat ini banyak macamnya tetapi pada
umumnya terdiri dari pekerjaan perbaikan tanggul yang putus dan
perbaikan kerusakan bangunan.
1.4.4 Perbaikan / Penyempurnaan
Untuk membuat program pekerjaan ini perlu dilakukan pemeriksaan berkala
yang mencakup pengukuran, penelitian dan pengecekan untuk mengetahui
akan terjadinya kerusakan pada jaringan irigasi.
1.4.5 Persiapan Pemeliharaan

Dalam persiapan pemeliharaan yang dilakukan adalah mempersiapkan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan aspek-aspek yang berpengaruh
terhadap keberhasilan dari pekerjaan pemeliharaan. Pekerjaan pemeliharaan
harus dilakukan secara sistimatis mengikuti urutan perencanaan,
pelaksanaan/pengawasan dan pelaporan. Perencanaan pemeliharaan harus
dibuat pada tahun anggaran sebelumnya. Pengalokasian dana disusun tidak
didasarkan pada luas areal irigasi dan klasifikasinya tetapi pada kebutuhan
pekerjaan pemeliharaan yang akan dilaksanakan. Kebutuhan pemeli haraan
disusun berdasarkan identifikasi yang diperoleh dari inspeksi secara teratur
dan diikuti dengan pengukuran dan perencanaan yang matang. Adapun
pelaksanaannya didasarkan pada skala prioritas kepentingannya.
1.4.6 Pelaksanaan Pemeliharaan
Program pemeliharaan berkala yang di swakelola disusun oleh Seksi
Pengairan per wilayah kepengamatan sesuai dengan hasil laporan usulan
pekerjaan. Untuk pekerjaan yang mempunyai tingkat kesulitan yang lebih
tinggi dengan volume pekerjaan yang lebih besar bila dilaksanakan dengan
cara swakelola, maka pekerjaan ini dimasukan ke dalam program
pemeliharaan berkala yang dikontrakan.
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dapat dilaksanakan
dengan tiga cara, yaitu :
a) Dilaksanakan sendiri
b) Dikerjakan dengan swakelola
c) Dikontrakkan
Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan akan diuraikan secara rinci dalam buku
Pedoman O&P.
1.4.7 Usulan Cara Pelaksanaan Pemeliharaan Rutin
Pekerjaan pemeliharaan rutin diusulkan untuk dikerjakan secara swakelola
mengingat pekerjaannya sederhana, tidak diperlukan tenaga ahli dalam
penangannya serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas sumber daya
yang tersedia.

1.5. ORGANISASI O&P
Pada bab ini akan dibahas organisasi O&P, tugas dan tanggung jawab
berbagai tingkat pegawai di Kepengamatan Rentang, Seksi Pengairan
Rentang.
Untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman terhadap konsep-
konsep O&P yang terbaru pada jajaran pelaksanaan O&P di lapangan, perlu
diadakan penataran. Hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pegawai yang ada.
1.5.1 Personil Pengelola O&P & Fasilitas Pendukung
Dari data yang diperoleh, jumlah personil dan fasilitas pendukung yang
mengelola O&P di jaringan SI Utara yang masuk pekerjaan ini bisa dilihat
pada buku O&P yang diserahkan tersendiri.
1.5.2 Batas Kerja
Wilayah kerja Kepengamatan yang termasuk pekerjaan ini adalah Saluran
Induk SI Utara beserta dengan cabang-cabangnya (sesuai dengan hasil
updating).
1.6. PELAKSANAAN O&P
Pelaksanaan O&P memerlukan suatu struktur yang diuraikan dengan jelas
mengenai tugas dan tanggung jawab tertentu pada tingkat manajemen.
Diusulkan agar diberikan tugas dan tanggung jawab pada tingkat yang lebih
bawah. Bila struktur yang baru mulai berlaku harus diambil langkah untuk
menjamin sebagian besar O&P disentralisasi pada kantor Seksi dan kantor
Pengamat mengingat kedua kantor tersebut setiap harinya lebih banyak
terlibat dengan situasi lapangan dan harus secepatnya mampu melaksanakan
ketentuan operasi dan perbaikan pemeliharaan sebagaimana dituntut di
lapangan.
Tugas Pengamat secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
- pelaksanaan operasi jaringan operasi
- perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan rutin
- koordinasi dan bimbingan terhadap P3A

Pada kantor Pengamat diusulkan agar ada personil khusus yang menangani
masalah-masalah adiministrasi dan teknis mengingat dalam sistim O&P yang
ada dan yang diperkenalkan sekarang dituntut laporan-laporan untuk O&P
dan laporan pelaksanaan fisik di lapangan dari mulai tingkat Juru Pengairan
sampai dengan Pengamat Pengairan.
Tugas Bagian Pemeliharaan adalah:
1. Membuat program pemeliharaan dan perbaikan saluran, bangunan air
dan bangunan fasilitas lainnya.
2. Mengadakan survey, pengukuran dan perencanaan saluran dan
bangunan yang perlu perbaikan serta menyusun jadwal perencanaan
pemeliharaan per tahun dan lain-lain.
3. Merencanakan, menggambar dan membuat rencana anggaran biaya
untuk sarana dan prasarana irigasi
4. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan saluran dan bangunan di lapangan termasuk penyediaan
blangko-blangko laporan.
5. Menyusun dalan Daftar Isian Barang (DIB)
6. Melaksanakan aktifitas lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
7. Mengadakan penelitian, pengawasan san penyusunan laporan mengenai
kondisi, mengklarifikasi serta menginventarisir kerusakan jaringan dan
bangunan fasilitasnya, baik dari gangguan atau pengrusakan hewan,
alam, manusia atau factor lainnya.
Dari uraian diatas sangat jelas bahwa pekerjaan O&P tidak bisa terlaksana
dengan baik tanpa dukungan dari tenaga administrasi dan teknik. Pengamat
tidak mungkin mengerjakan sendiri bidang administrasi, administrasi teknik
yang menyangkut pembinaan tersier, urusan tanaman, data air,
pengoperasian irigasi, pemeliharaan, inventrisasi, pengawasan perencanaan
dan dokumentasi tanpa tambahan tenaga untuk menanganinya.

Anda mungkin juga menyukai