Tutorial SAP 1 Rangka Atap Baja
Tutorial SAP 1 Rangka Atap Baja
(Ref : Struktur 2D & 3D dengan SAP 2000, Handi Pramono, disadur ulang dengan
penambahan keterangan oleh penyusun dengan menggunakan SAP 2000 ver 9,03
untuk latihan)
Penyusun : MUHAMMAD FADLY, ST (Staf Engineering Consultant, PT. AURAMATRA J.E)
TUTORIAL 1
Kita akan menyelesaikan permasalahan struktur kuda-kuda berikut, Panjang Bentang =
10 meter; Tinggi = 3m.
Asumsi Beban Yang Bekerja :
1. Beban Gravitasi
A. Berat sendiri baja profil
B. Gording
C. Penutup Genteng, termasuk Usuk dan Reng 50 Kg/m
2
2. Beban Hidup
3. Beban Angin
Pendekatan Perencanaan
1. Asumsi Beban Yang Bekerja :
A. Berat Baja Profil Siku dengan dimensi sebagai berikut :
Outside depth (t3) = 10 cm
Outside Width (t2)= 10,8 cm
Horisontal leg thickness = 6 mm
Vertical Leg thickness = 8 mm
Back to Back Distance = 8 mm
Berat per Unit volume = 7,8334 ton/m
3
Modulus Elastisitas = 20389019
Poison ratio = 0,3
Tegangan Leleh Baja (fy) = 240 Mpa = 24000 ton/m
2
Coifficien Thermal = 1,17 10
-5
B. Gording
Menurut aturan pembebanan PPI, Berat Gording = 25 Kg/m
2
C. Penutup Genteng dan Usuk dan reng = 50 Kg/m
2
D. Langit-Langit dan penggantungnya = 11Kg/m
2
+ 7 Kg/m
2
2. Beban Hidup
Diasumsikan beban Hidup Atap = 100 Kg/m
2
(PPI83)
3. Beban Angin, dihitung berdasarkan Geometrinya dengan memperhitungkan
Hisap dan Tekan.
Kombinasi Beban Yang digunakan adalah :
1,4 DL
1,2 DL + 1,6 LL
1,2 DL + 0,LL 0,8 W
I. MENENTUKAN GEOMETRI STRUKTUR
BUKA SAP ANDA...
FILE > NEW MODEL
Pilih Grid Only
Input data sesuai dengan Gambar dibawah
Catatan :
NUMBER of GRID LINES (JUMLAH GARIS-GARIS GRID/GARIS BANTU)
X direction = Maksudnya jumlah grid arah X
Y direction = Maksudnya jumlah grid arah Y
Z direction = Maksudnya jumlah grid arah Z
Pilih Tampilan X-Z dan 3D, Hasilnya Seperti Gambar
Mulai Menggambar Geometri dengan Mengklik Icon DRAW FRAME/CABLE ELEMEN atau
DRAW>DRAW FRAME/CABLE/TENDON
Buatlah 4 elemen frame membentuk segitiga seperti pada gambar
Bagi masing-masing elemen menjadi 5 Frame
Pilih Framenya sampai muncul Garis Putus-putus lalu :
EDIT > DIVIDE FRAMES
Gambar kembali elemen tegak dan miring dengan DRAW FRAME/CABLE ELEMEN atau
DRAW>DRAW FRAME/CABLE/TENDON sehingga gambar menjdi seperti berikut :
OK...Sekarang kita Melangkah ke Tahap selanjutnya
II DEFINISIKAN DATA-DATA STRUKTUR
1. Material
DEFINE > MATERIALS ...
Pilih Steel
Pilih MODIFY/SHOW MATERIAL
Masukkan data-data perencanaan
2. Penampang
DEFINE > FRAME SECTION
Pilih Add Double Angle Add New Property
Isikan di Section Name = SIKU
Sesuaikan dengan Gambar
PILIH OK > OK
III DEFINISIKAN BEBAN STRUKTUR
1. DEFINISIKAN JENIS BEBAN
DEFINE > LOAD CASES
Isikan sesuai dengan contoh :
2. DEFINISIKAN KOMBINASI BEBAN RENCANA
DEFINE > COMBINATIONS
Untuk Kombinasi 1 = COMB1
Kombinasi 2 = COMB 2
Kombinasi 3 = COMB 3
Kombinasi 4 = COMB 4
Hasil akhir Kombinasi adalah :
IV MENG-ASSIGN DEFINISI KE STRUKTUR
1. RESTRAINT
Klik joint paling kiri ASSIGN>JOINT>RESTRAINT
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Ulangi untuk join paling kanan
Pilih translation 3 saja
2. Definisikan Penampang Material
Tekan CTRL A
ASSIGN > FRAME/CABLE/TENDON > FRAME SECTION
Pilih Siku OK
3. Assign Beban-Beban Yang bekerja
1. BEBAN MATI
ATAS :
Genteng, reng dan Usuk. Panjang elemen adalah 1,1 m dan lebar arah Y
adalah 5m maka beban yang di assign adalah :
Beban Genteng, Usuk dan Reng = B x L x Beban merata = 5 x 1,1 x 50
Kg/m
2
= 275 kg
Beban Gording = 25 Kg
Maka Beban Total = 275 Kg + 25 Kg = 300 Kg
BAWAH
Langit-langit termasuk rangka penggantung = 11 Kg/m
2
+ 7 Kg/m
2
Sehingga Beban titiknya adalah = 5m x 1m x 18 kg/m
2
= 90 Kg.
Beban Mati di Assign di Joint (PPI83)
2. BEBAN HIDUP
Sebesar 100 kg tiap joint (PPI83)
3. BEBAN ANGIN
Dihitung 25 Kg/m
2
(PPI83)
Tg = 3/5 (Kemiringan) = 30,96
TEKAN : Koef = 0,02 x 0,4 = 0,02 x 30,96 0,4 = 0,22
HISAP : Koef = -0,44
Beban Angin Tekan : 0,22 x 1,17m x 5m x 25 kg/m
2
= 32,175 kg
Vertikal = 32,175 Cos 30,96 = 27,59 kg
Horisontal = 32,175 Sin 30,96 = 16,55 kg
Beban Angin Hisap : -0,44 x 1,17m x 5m x 25 kg/m
2
= 58,5 kg
Vertikal = 58,5 Cos 30,96 = 50,16 kg
Horisontal = 58,5 Sin 30,96 = 30,09 kg
Setelah itu Assign Gaya-gaya ke penampang
1. Untuk DL/DEAD/BEBAN MATI
Klik semua Joint di bagian Atas
ASSIGN>JOINTS LOAD>FORCES
Untuk DL Atas = 300 Kg
Untuk LL Atas = 100 Kg
Klik semua Joint di bagian Bawah
Untuk DL bawah = 90 Kg
LL Bawah = 100 Kg
Bila Sudah, buka 2 Jendela untuk memastikan beban sudah terinput dengan benar.
View penglihatan adalah X-Z.
Pada Jendela 1 DISPLAY>SHOW LOAD ASSIGN > JOINT
Pada Jendela 2 dengan langkah yang sama
Maka akan muncul 2 Jendela dengan penampakan beban Mati/Dl (Jendela 1) dan
beban Hidup/LL Jendela 2. Silahkan cek beban yang dimasukkan.
Untuk Assign Beban Tekan Angin, Pilih Seluruh Join Atas kiri.
ASSIGN > JOINT LOADS> FORCES
Untuk Assign Beban Hisap Angin, Pilih Seluruh Join Atas kanan
ASSIGN > JOINT LOADS> FORCES
Hasil Akhir ASSIGN adalah sebagai berikut :
Periksa Input data
1. Gunakan Zoom
2. Print ke File
FILE>PRINT TABLES
TAHAPAN ANALYSIS
1. ANALYZE > SET ANALYSIS OPTIONS
ANALYZE > RUN
HASIL ANALISA
1. BILA HANYA BEBAN MATI YANG DIPERHITUNGKAN
2. BILA COMB 1, 2,3, 4
SELANJUTNYA ANDA TINGGAL MELiHAT-LIHAT DISPLAY ANALISA dengan
DISPLAY>SHOW FORCES STRESS> FRAMES/CABLES
AXIAL FORCES COMB 1, 2, 3,4
MOMEN COMB 1, 2, 3, 4
SHEAR 2-2 COMB1, 2, 3, 4
HASIL OUTPUT BASE REACTION
Nilai Nol menunjukkan struktur dalam keadaan seimbang/ Momen akibat Gaya X (Fx)
Dapat diimbangi oleh Momen akibat Gaya Z (FZ) memenuhi M = 0
Nilai 0 Nilai 0
Gaya Terbesar Pada Comb 2
NEXT CHAPTER >
DESAIN/CHECK STRUCTURE &
RE-DESAIN, CEK TEGANGAN