Gout adalah salah satu penyakit arthritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan/atau jari. Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil akhir metabolisme purin yaitu asam urat (Aru W.Sudoyo. 2009). Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal kaki (Muttaqin, 2008). Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994). Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan asam
urat muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar asam urat dalam darah di atas normal. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,6 - 6 mg/dL. Tanda dan gejala yang khas pada penderita gout adalah (Ika Puspitasari, 2010): a) Nyeri pada satu atau beberapa sendi dimalam hari, makin lama makin memburuk. b) Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang, licin dan hangat. c) Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa penderita terjadi peningkatan denyut jantung. d) Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa seperti kapur. e) Kadar asam urat dalam darah tinggi. Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kesemutan, pegal-pegal, linu- linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rematik asam urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu biasanya dirasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan leher (Nyoman Kertia, 2009, Vitahelth, 2006). Gejala asam urat secara umum, yaitu: Nyeri pada sendi yang berulang Persendian sakit untuk bergerak Terasa ngilu, linu, nyeri dan kesemutan di sendi Sendi yang nyeri membengkak dan kemerahan Rasa sakit kambuh di waktu-waktu tertentu (misalnya saat pagi hari (baru bangun tidur) atau malam hari).. Sendi yang terkena asam urat biasanya sendi jari kaki, jari tangan, lutut, tumit, pergelangan tangan serta siku. Menurut Khosam A.S. Harlinawati (2008) terjadinya gangguan asam urat dipicu oleh beberapa hal. Berikut ini beberapa faktor penyebab asam urat: Senyawa purin berlebih Adanya riwayat asam urat dalam keluarga Konsumsi alkohol berlebih yang menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh. Berat badan berlebih, menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Obat tertentu, seperti diuretik (peluruh air kencing) dan aspirin (pencegah serangan jantung). Gangguan fungsi ginjal, membuat pengeluaran asam urat juga terganggu. Usia Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes mellitus) Kurang minum, memicu pengendapan asam urat dan menghambat pengeluaran asam urat.
Makanan Pantangan bagi penderita asam urat yaitu: Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden). Daging kambing, daging sapi, daging kuda. Bebek, angsa dan kalkun. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega. Makanan kaya protein dan lemak. Sedangkan konsumsi makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat adalah : Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang. Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry, sirsak. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat. Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup. Banyak minum air putih, karena dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.
Diet ini rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin dan mineral. Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian Diet Gout Artritis diberikan kepada pasien dengan gout dan/atau batu asam urat dengan kadar asam urat >7,5 mg/dl. Diet ini terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Diet Purin Rendah I / DPR I (1500 kkal) 2. Diet Purin Rendah II / DPR II (1700 kkal) Lama Pemberian Diet Diet diberikan sampai kadar asam urat darah dan berat badan menjadi normal. Bahan Makanan Sehari Bahan Makanan DPR I DPR II Berat (g) urt Berat (g) urt Beras Telur ayam Ayam tanpa kulit Ikan Tempe Sayuran Buah Minyak Gula pasir Tepung susu skim 200 50 50 50 50 250 400 15 10 20 3 gls nasi 1 btr 1 ptg sdg 1 ptg sdg 2 ptg sdg 2 gls 4 ptg sdg pepaya 1 sdm 1 sdm 4 sdm 250 50 50 50 50 300 400 15 10 20 3 gls nasi 1 btr 1 ptg sdg 1 ptg sdg 2 ptg sdg 3 gls 4 ptg sdg pepaya 1 sdm 1 sdm 4 sdm
Nilai Gizi DPR I DPR II Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Serat (g) Kalsium (g) Besi (mg) Vitamin A (RE) Tiamin (mg) Vitamin C (mg) 1500 61 31 247 25 547 15,4 23373 1,0 198 1700 65 31,5 289 26,5 559 16,2 23383 1,1 207
Pembagian Bahan Makanan Sehari Waktu dan Bahan Makanan 1500 kkal 1700 kkal Pagi Beras Telur ayam Sayuran Minyak Susu skim bubuk Gula pasir
Pukul 10.00 Buah
Siang Beras Ikan Tempe Sayuran Buah Minyak
Pukul 16.00 Buah
Malam Beras Ayam Tempe Sayuran Buah Minyak
50 g = gls nasi 50 g = 1 btr 50 g = gls 5 g = sdm 20 g = 4 sdm 10 g = 1 sdm
100 g = 1 ptg sdg pepaya
75 g = 1 gls nasi 50 g = 1 ptg sdg 25 g = 1 ptg sdg 100 g = 1 gls 100 g = 1 ptg sdg pepaya 5 g = sdm
100 g = 1 ptg sdg pepaya
75 g = 1 gls nasi 50 g = 1 ptg sdg 25 g = 1 ptg sdg 100 g = 1 gls 100 g = 1 ptg sdg pepaya 5 g = sdm
75 g = 1 gls nasi 50 g = 1 btr 100 g = 1 gls 5 g = sdm 20 g = 4 sdm 10 g = 1 sdm
100 g = 1 ptg sdg pepaya
100 g = 1 gls nasi 50 g = 1 ptg sdg 25 g = 1 ptg sdg 100 g = 1 gls 100 g = 1 ptg sdg pepaya 5 g = sdm
100 g = 1 ptg sdg pepaya
75 g = 1 gls nasi 50 g = 1 ptg sdg 25 g = 1 ptg sdg 100 g = 1 gls 100 g = 1 ptg sdg pepaya 5 g = sdm
Contoh Menu Diet Purin Rendah II (1700 kkal) Pagi Nasi Telur ceplok air Tumis labu siam + wortel Susu skim
Pukul 10.00 / 16.00 Semangka/pisang kukus Siang Nasi Ikan bakar Malam Nasi Semur ayam Tempe goreng Cah sawi dan wortel Pepaya Pepes tahu Tumis kacang panjang Pisang raja Pengelompokkan Bahan Makanan Menurut Kadar Purin dan Anjuran Makan Kelompok 1 : Kandungan purin tinggi (100-1000 mg purin/100 g bahan makanan). Sebaiknya dihindari. Diantaranya : Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, bouillon, bebek, ikan sardine, makarel, remis, kerang. Kelompok 2 : Kandungan Purin sedang (9-100 mg purin/100 g ganah makanan). Dibatasi : maksimal 50-75 g (1-1 ptg) daging, ikan atau unggas, atau 1 mangkok (100 g) sayuran sehari. Diantaranya : daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1), ayam, udang, kacang kering dan hasil olah seperti tahu dan tempe, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo. Kelompok 3 : Kandungan puerin rendah (dapat diabaikan). Dapat dikonsumsi setiap hari. Diantaranya : nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, cake, kue kering, puding, susu, telur, keju, lemak dan minyak, gula, sayuran dan buah- buahan (kecuali sayuran dalam kelompok 2. B. Penentuan Diet untuk Penyakit Asam Urat a. Prinsip Diet Beberapa prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat yaitu: 1. Membatasi asupan purin atau rendah purin Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600 - 1.000 mg per hari. Namun, penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 1 1.2 gram/kg berat badan/hari. 2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan. 3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total. 4. Mengurangi konsumsi lemak Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10-15% dari kebutuhan energi total. 5. Mengonsumsi banyak cairan Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buah- buahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing. 6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya. 7. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahan kan kondisi yang baik.
b. Syarat Diet Syarat-syarat Diet Penyakit Gout Artritis adalah : 1. Energi sesuai dengan kebutuhan. Bila berat badan berlebih atau kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga tercapai berat badan normal. 2. Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total 3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100g 4. Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total. Lemak berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urin. 5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari kebutuhan energi total. Karena kebanyakan pasien gout arthritis mempunyai berat badan lebih, maka dianjurkan untuk menggunakan sumber karbohidrat kompleks. 6. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan. 7. Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2-2 liter/hari.
c. Tujuan Diet Mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin, serta menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih.. d. Contoh Kasus Seorang ibu bernama Neti berusia 45 tahun, dengan BB=52 kg, TB=162 cm, yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mengeluh sering mengalami nyeri pada pinggang dan lutut. Ia didiagnosis menderita Asam Urat (Gout Atritis) oleh dokter dengan kadar asam urat 9,2 mg/dL. Dia memiliki kebiasaan makan tidak teratur, kurang minum air putih, makanan kesukaannya adalah jeroan dan makanan yang bersantan dan digoreng. Anamnesis o Data Subjektif Penyakit : Asam Urat (Gout Atritis) Riwayat/Pola makan : makan tidak teratur, kurang minum dan makanan kesukaannya jeroan dan makanan bersantan dan digoreng. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga o Data Objektif - Antropometri BB = 52 kg TB = 162 cm - Biokimia Kadar Asam Urat = 9,2 mg/dL = tinggi, sedangkan kadar asam urat normal yaitu 2,6 - 6 mg/dL. - Clinis dan fisik Nyeri pada pinggang dan lutut. - Dietary Makan tidak teratur, kurang minum, suka makan jeroan dan makanan yang bersantan dan digoreng. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Antropometri IMT = BB Kg / (TB) dalam m = 52 / (1,62) = 19,81 kg/ m.
Berdasarkan perhitungan antropometri IMT dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien adalah baik .