Anda di halaman 1dari 6

Doa dan Dzikir

Dari 212 studi yang telah dilakukan oleh para ahli ditemukan 75% responden
menyatakan bahwa komitmen agama (berdoa dan berdzikir) berpengaruh
positif pada kesehatan pasien.

Manfaat terapi ini sangat baik terutama bagi penderita :
NAPZA , depresi, kanker, hipertensi dan penyakit jantung.

Siderman (1996, dalam hawari 2005) menyebutkan bahwa terapi medis saja
tidak cukup tanpa disertai dengan doa dan dzikir, sebaliknya doa dan zikir saja
tanpa disertai terapi medis, tidaklah efektif.
Poloma & Gallup (1991) menetapkan kategori pengalaman
doa sebagai berikut :
Ritual
Petisi kepada tuhan
Kolokial
Meditasional
Prof Dr. Zakiah Daradjat, pakar dan praktisi konseling dan psikoterapi Islam,
berpendapat bahwa doa dapat memberikan rasa optimis, semangat hidup dan
menghilangkan perasaan putus asa ketika seseorang menghadapi keadaan atau
masalah-masalah yang kurang menyenangkan baginya (purwanto, 2007).

Sebuah hadist berbunyi, yang artinya :
seseorang yang sedang menderita penyakit fisik maupun psikis(kejiwaan),
diwajibkan untuk berusaha berobat kepada ahlinya (dokter/psikiater), disertai
dengan berdoa dan berdzikir (HR.Muslim, Ahmad, dan at-Tirmidzi).
Dikatakanlah di dalam Al-Quran surat Ar-Rad ayat 28 :
yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan dzikir dan mengingat Allah hati
menjadi tentram.

Tahap-tahap Psikoterapi doa menurut
Purwanto (2007) :

Tahap kesadaran sebagai hamba
Tahap penyadaran akan kekuasaan Allah
Tahap Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai