Anda di halaman 1dari 16

Spiritual Healthcare

Spiritual
adalah hubungannya dengan Yang Maha
Kuasa dan Maha pencipta, tergantung
dengan kepercayaan yang dianut oleh
individu.
Menurut
Burkhardt
(1993)
spiritualitas
meliputi aspek-
aspek :
60 – 80 % Orang yang datang ke
klinik kesehatan, balai pengobatan
dan rumah sakit adalah bukan
individu yang sakit fisik, tetapi
individu dengan sakit fisik disebab-
kan oleh problem psikologi (WHO)
Psychospiritual healthcare:
• Upaya penyembuhan bagi pasien yang dilakukan dengan
memperhatikan aspek psikologi dan spiritualitas pasien
(disamping aspek medis/fisik)= integrasi
subyek/pengelola (diagnosis, treatment,nursing care) dan
obyek (sebagai manusia utuh dengan segala aspeknya)

• Segala layanan yg dilakukan oleh petugas dan oleh


managemen rumah sakit yang menggunakan pendekatan
dan memperhatikan aspek psikologi dan spiritual
(pendekatan Islami) sehingga pasien dan keluarganya
merasa dimulyakan dan memperoleh kesembuhan yg
lebih baik dan lebih bermakna. = integrasi sistem dan
sumber
Psyhco- Spiritual “ adalah keserasian
antara keimanan/kepercayaan
seseorang akan Al-Ghaib (Tuhan)
dengan bangunan mental yang ada
dalam dirinya (inner world) sehingga
secara psiko-emosional orang
tersebut dalam keadaan positif,
tenang, damai ,mampu mengambil
makna, tdk hampa dan perasaan-
perasaan positive lain yang sangat
mempengaruhi kesehatan fisiknya
(jasmani).
Menurut penelitian David B Larson dan timnya
dari the American National Health Research
Center [Pusat Penelitian Kesehatan Nasional
Amerika], dibandingkan yang sedikit atau
tidak memiliki keyakinan agama, orang yang
taat beragama menderita penyakit jantung
60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100%
lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi
dengan tingkat yang jauh lebih rendah
Kondisi psikospiritual yang perlu di bangun
dan dibina pada diri pasien yang sedang dalam
perawatan medis
1. Kesadaran pada diri pasien bahwa seperti halnya kondisi sehat,
kondisi sakit adalah juga ujian yang diberikan oleh Allah. Keduanya
sama-sama akan memberikan jalan ke syurga jika yang
bersangkutan tetap dalam keadaan sabar dan ikhlas dalam
menjalaninya
2. Tumbuh keyakinan yang kuat pada pasien, bahwa setiap penyakit
akan ada obatnya, karena Allah adalah Maha Penyembuh.
3. Dengan kedua kondisi di atas, diharapkan pasien akan lebih tenang,
tentram, dan optimis terhadap keberhasilan proses penyembuhan
dan perawatan yang dilakukan di rumah sakit serta akan memiliki
sikap yang positif dalam menghadapi kejadian yang memburuk
termasuk dalam menghadapi kematian
4. Semakin meningkatnya keimanan pasien terhadap Allah
SWT, karena banyak pelajaran dan hikmah kehidupan yang
didapatkan selama proses perawatan di rumah sakit.
5. Apabila pasien sdh mampu mengambil hikmah dari
penyakitnya maka secara psikologis akan menyebabkan
pasien memiliki persepsi yg positif terhadap penyakitnya,
sehingga akan mengurangi resiko stress dan depresi serta
akan lebih tawakal dalam menjalani proses penyembuhan.
Hal Ini berarti bahwa, rumah
sakit bukan semata-mata
sebagai tempat untuk
mengobati dan memperbaiki
jasmani-fisik masyarakat,
tetapi juga berperan dalam
membina dan meningkatkan
kwalitas mental(psikologi)
dan ruhaniah (iman)
masyarakat
Kondisi-kondisi pasien yang
diharapkan dari psikospiritual health
care ini adalah :
1. Kejernihan pikiran, ketentraman hati dan pencapaian rileks
total karena adanya sikap ikhlas dan pasrah kepada Allah yang
maha Penyembuh dan penuh Kasih Sayang
2. Berkurangnya dan terbebasnya pasien dari trauma, stress,
fobia dan kondisi mental dan emosi negatif lain serta
spiritualitas negatif yang akan menghambat proses
penyembuhan.
3. Berlangsungnya terapi dengan baik, karena pasien percaya
bahwa para dokter dan paramedis RSIJ akan bekerja dengan
sungguh-sungguh untuk kesembuhan pasien
4. Semakin dekatnya pasien terhadap Allah SWT sebagai Sang
Pencipta dan tempat manusia kembali, sehingga keimanan dan
ketaqwaan pasien semakin terbina dengan baik
Beberapa
nilai penting
untuk
mewujudkan
psiko-
spiritual
healt care
adalah:
• Dibutuhkan keahlian
Kesadaran Diri - introspeksi - kita perlu merenungkan diri kita
sendiri mengidentifikasi spiritualitas pribadi dan unik kita
sendiri.
• Konseling dan keterampilan interpersonal - kita harus bisa
berhubungan dengan individu.
• Membangun kepercayaan - membangun hubungan dan
hubungan terapeutik dengan pasien.
• Tidak menghakimi (jika ini mungkin) menerima dan toleran
mengakui kita adalah unik.
• Pendidikan - kita perlu mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman kita tentang konsep spiritualitas.
Tiga Tanda Kecerdasan
spiritual
1. More loving (baik hati, penuh cinta kasih)
2. Less self/oriented more giving (lebih suka memberi, tidak egois)
3. Mampu menyatakan dan menegakkan kebaikan dan kebenaran
dengan benar

(Sho Howard)
Kesimpulan
Perawatan kesehatan spiritual merupakan hal yang kompleks dan subyektif,
namun itu penting bagi gagasan praktik holistik.

Tidak ada definisi otoritatif dari istilah spiritualitas.

Spiritualitas membutuhkan kesadaran pada bagian profesional perawatan


kesehatan.

Spiritualitas tidak hanya terkait dengan agama institusional karena terdiri dari
banyak komponen.

Banyak profesional perawatan kesehatan sudah memiliki banyak


keterampilan yang diperlukan untuk mengambil inisiatif dalam menangani
masalah spiritual. Apa yang mereka kurang adalah kepercayaan diri dan
pendidikan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai