Anda di halaman 1dari 11

MENCARI FORMAT BAKU METODOLOGI PENELITIAN

TAFSIR DAN HADIS


PROPOSAL WORKSHOP
1
JURUSAN TAFSIR-HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SUNAN AMPEL
SURABAYA
2006
MENCARI FORMAT BAKU
METODOLOGI PENELITIAN TAFSIR DAN HADIS
1 Kerangka Dasar Pemikiran
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan/atau pofesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi atau
kesenian. (UUSPN, pasal 1!.
"alam pelaksanaannya, Perguruan #inggi dibantu oleh tenaga
kependidikan yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,
meneliti, mengembangkan, mengelola, atau memberikan layanan teknis dalam
bidang pendidikan. #enaga kependidikan meliputi tenaga pendidik, pengelola
satuan pendidikan, penilik, penga$as, peneliti dan pengembang di bidang
%
pendidikan, pustaka$an, laboran, dan teknisi sumber belajar. Sedangkan tenaga
pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama
mengajar dan meneliti yang pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. (pasal
%&!.
'enjadi tenaga pengajar (peneliti! bukan pekerjaan yang mudah. Seorang
tenaga pengajar (peneliti! harus memiliki persyaratan admisnitratif dan
kemampuan akademik agar supaya proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan. 'enurut Undang(Undang Sistim Pendidikan Nasional, mengajar di
Perguruan #inggi mempunyai tugas profesional yang sama dengan guru yang ada
pada jenjang pendidikan di ba$ahnya, bah$a seorang dosen sekaligus seorang
guru yang bertugas sebagai pengajar (tugas instruksional!, dan seorang pendidik
(tugas pendidikan!.
Seorang tenaga pengajar (peneliti! harus bersikap secara profesional yang
merupakan tanggung ja$ab profesinya. Sebagai profesi, tenaga pengajar dan
peneliti harus mengabdikan dirinya dengan sepenuhnya untuk pekerjaan tersebut
dan memperoleh penghidupan dari apa yang dikerjakannya.
1
Sebagai seorang
profesional, tenaga pengajar (peneliti! memiliki ciri yang berbeda dengan profesi
lainnya. 'enurut National Education Association USA, sebagaimana dikutip oleh
Soetjipto, ciri(ciri tersebut adalah (1! jabatan yang melibatkan kegiatan
intelektual, (%! jabatan yang menggeluti bidang khusus, ()! pekerjaan yang
memerlukan persiapan profesional yang lama, (*! pekerjaan yang memerlukan
latihan khusus, (+! pekerjaan yang menjanjikan karir yang permanen, dan (!
pekerjaan yang mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
%
Sementara pada sisi lain jabatan profesional, menurut 'cnergney, harus
dilihat dalam tiga dimensi, yaitu sebagai ekspert/ahli, memiliki otonomi dan
tanggung ja$ab dan rasa keseja$atan.
)
Sebagai seorang ahli, tenaga pengajar
harus memiliki kompetensi yang memadai di bidangnnya, baik kompetensi
teoritik maupun praktis sebagai seorang profesional. 'emiliki otonomi dan
1 Piet ,. Suhertian, Profil Pendidik Profesional (-ogyakarta.,ndi /ffset, 100*!, %.
% Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan (1akarta.2enika 3ipta, 1000!, 14.
) 2obert 5. 'cnergney, 3arol ,. 3arrier, Teacher Development (Ne$ -ork.'acmillan Pub. 3o.,
6nc., 1041!, )1(%.
)
tanggung ja$ab bah$a seorang tenaga pengajar harus memiliki kemandirian
dalam mengemukakan apa yang menjadi tanggung ja$ab profesinya, memiliki
tanggung ja$ab akademik, tanggung ja$ab untuk memecahkan masalah anak
didiknya, dan tanggung ja$ab dalam mengembangkan konsep(konsep berfikir
ino7atif. Sementara rasa keseja$atan, bah$a seorang tenaga pengajar diarahkan
dan dilindungi oleh kode etik profesi, dan kode etik dibuat berdasarkan
kesepakatan(kesepakatan yang mengikat seluruh anggota yang terlibat di
dalamnya.
Sementara itu berdasarkan Statuta terbaru yang dikeluarkan oleh "irjen
"ikti dinyatakan, bah$a seorang tenaga pengajar di Perguruan #inggi sekurang(
kurangnya memiliki ija8ah strata dua (S%!. Persyaratan semacam ini tentu saja
semakin lama semakin ketat sesuai dengan tuntutan profesionalisme, dan tidak
menutup kemungkinan dalam sepuluh tahun ke depan persyaratan minimal untuk
menjadi tenaga pengajar minimal berija8ah strata tiga (S)!. 9etatnya persyaratan
administratif dibutuhkan karena Perguruan #inggi menjadi laboratorium
masyarakat (pulic laorator!! dan tolok ukur bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus dituntut untuk melakukan ino7asi dan
reformasi.
6nstitut ,gama 6slam Negeri (6,6N! Sunan ,mpel merupakan perguruan
tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan
akademik atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu yang sejenis (Pasal
1!. #ugas pokok 6,6N adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi, pengajaran
dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan agama 6slam
sesuai dengan peraturan undang(undang yang berlaku, serta melakukan penelitian.
6,6N sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan (centre of e"ellence!
diarahkan kepada terciptanya tujuan pendidikan tinggi, berupaya menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan profesional, yang mampu mengembangkan, menyebarluaskan dan
menerapkan ilmu pengetahuan agama 6slam untuk meningkatkan kecerdasan umat
*
dan taraf kehidupan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
*
5akultas Ushuluddin
adalah satu bagian dari fakultas yang ada di 6,6N Sunan ,mpel yang
berperan aktif untuk melaksanakan tujuan pokok tersebut.
Perguruan tinggi yang notabene menjadi laboratorium masyarakat dan
tolok ukur bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus menerus dan
selalu dituntut untuk melakukan ino7asi dan reformasi. :al itu bisa dilakukannya
kalau praktisi(paraktisi pendidikan di Perguruan tersebut mampu
mengaplikasikan teori(teori penelitian dengan baik dan benar karena
pengembangan ilmu pada dasarnya dapat dicapai melalui penelitian (research!.
#untutan penguasan di bidang penelitian ini sebuah keharusan bagi insan
akademisi. Penguasaan tersebut harus terinternalisasi secara komprehensif baik
penguasaan teoritis maupun praktis.
Salah satu kelemahan yang dirasakan didunia pendidikan tinggi saat ini tak
terkecuali 6,6N Sunan ,mpel Surabaya termasuk 5akultas Ushuluddin adalah
minimnya penelitian yang dilakukan oleh para dosen, salah satu faktor
penyebabnya adalah kurangnya penguasaan mereka terhadap metodologi
penelitian. #anpa penguasaan metodologi penelitian yang memadai kiranya sulit
untuk mengharapkan adanya pengembangan keilmuan mereka di accelerated
science and tehnolog! era ini.
9egiatan penelitian yang dalam kenyataannya sering dikaitkan dengan
keberadaan kehidupan keilmuan, sekali lagi, telah meniscayakan penguasaan
metodologi. Seperti dimaklumi, ilmu tidaklah selalu berada dalam kondisi yang
mantap dan stabil, tetapi sebaliknya senantiasa berkembang secara dinamis.
#homas 9hun dalam The Scientific Revolution sebagaimana dikutip
,dnan ;atif menegaskan bah$a terjadi shifting paradigm dalam konteks
keilmuan, ini berarti dalam $ilayah keilmuan selalu terjadi dinamisasi
perkembangan dan pergeseran(pergeseran, tidak ada istilah < status =uo> ,
<immune> , <sacral> dan istilah(istilah yang sejenis dalam $ilayah keilmuan.
* Panduan Pen!elenggaraan Pendidikan Program Diploma Dua #d$% dan Strata Satu #S&%
(Surabaya.6,6N Sunan ,mpel, %??)!, 1.
+
:al(hal tersebut menjadi sangat mungkin dengan selalu adanya akti7itas
penelitian.
+
"alam masalah metodologi penelitian, permasalahan yang dihadapi oleh
perguruan tinggi ,gama seperti 6,6N, S#,6N dan yang sejenisnya adalah $ilayah
kajian keilmuan yang berbeda dengan ilmu(ilmu sosial dan eksakta. Penelitian al(
@urAan dan hadits tidak semuanya dapat dikafer dalam penelitian ilmu(ilmu
sosial, sehingga cara pendekatan dan metodologi yang digunakan tentunya harus
berbeda. Paling sedikit sudah ada jenis metodologi yang secara kon7ensional
digunakan di lembaga Perguruan #inggi ,gama 6slam sejenis 6,6N, yaitu
metodologi penelitian tafsir, metodologi penelitian hadits dan metodologi kajian
ushul fi=h. Namun demikian konsep(konsep metodologi ini belum diintegrasikan
dalam konsep(konsep metodologi penelitian ilmiah kontemporer, termasuk
metode penelitian sosial. Selain itu konsep(konsep metodologi kajian 6slam
kon7ensional ini belum dicarikan padanannya dengan istilah(istilah metode
penelitian kontemporer. Bahkan konsep metodologis ini dirasa asing hanya karena
menggunakan istilah ,rab bukan 6nggris. 9onsep tafsir i al'ma(tsur dianggap
asing ketika dihadapkan pada istilah hermeneutika, konsep isnad dan Ri)al al'
hadits dianggap tidak berkaitan dengan konsep historisitas dan historiografi, dan
konsep )ami( dan mani( dianggap asing bila dihadapkan pada konsep studi naskah
atau filologi, padahal semua konsep metodologi di atas $alaupun tidak sama
persis namun satu sama lain saling berkaiatan dan sinergis. Permasalahan yang
kemudian timbul adalah konsep(konsep metodologi kon7ensional studi 6slam
belumlah cukup sehingga masih harus menggunakan konsep metodologi
komtemporer, padahal permasalahan yang diteliti berbeda, akibatnya dirasakan
adanya pemaksaan penggunaan konsep metodologis kontemporer terhadap
penelitian kajian(kajian keislaman, dimana hal ini sebenarnya sudah dapat terkafer
dengan metodologi kon7ensional studi 6slam yang telah ada.
5akultas ushuluddin terutama jurusan #afsir(:adits adalah lembaga yang
paling merasakan amigue terhadap penggunaan konsep kedua metodologi di
atas. Untuk itu perlu adanya penetapan istilah atau kaidah baku terhadap konsep(
+ 'oh. ,dnan ;atif, Pengantar Penelitian *ahasa, ('alang. 3endekia paramulia, %??%!, i7.

konsep metodologi kon7ensional kajian keislaman yang telah ada dan mencari
padanan kata yang tepat terkait dengan konsep penelitian ilmiah kontemporer.
Sebagai solusinya adalah harus diadakan Corkshop dengan melibatkan semua
unsur tenaga kependidikan, baik dosen, karya$an, maupun pimpinan sebagai
penanggung ja$ab pengelola pendidikan di 5akultas Ushuluddin.. Corkshop
tersebut harus difokuskan pada kompetensi professional dalam bidang penelitian
baik oleh dosen maupun pimpinan, yang hasilnya diharapkan dapat menggugah
serta meningkatkan kapabilitas yang meliputi berbagai bidang profesionalisme
dalam dunia penelitian, khususnya yang berkaitan dengan penelitian #afsir dan
:adis. "engan Corkshop ini akan ter$ujud konsep(konsep metodogi kajian
tafsir(hadits yang baku sebagaimana konsep(konsep metodologi ilmiah.
B.Nama dan Thema Kegiatan.
9egiatan ini bernama Corkshop, dengan themaD +,encari -ormat *aku
,etodologi Penelitian Tafsir dan .adis -akultas Ushuluddin /A/N Sunan
Ampel Suraa!a0
C.Tujuan Yang Diharakan.
Corkshop ini bertujuan, antara lain .
1. 'eningkatnya profesionalisme dosen dalam bidang penelitian #afsir dan
:adis.
%. #umbuhnya kesadaran baru di kalangan dosen tentang kedisiplinan
melaksanakan tugas penelitian, dan juga diharapkan adanya perkembangan
kedisiplinan tersebut dari hari ke hari.
). #erciptanya konsep(konsep baku metodologi penelitian tafsir dan hadits.
*. Sebagai tujuan praktis, $orkshop ini dirancang untuk memberikan
sertifikasi dosen(dosen yang layak membimbing skripsi di 1urusan #afsir(
:adis.
&
D.Waktu dan temat e!aksanaan.
9egiatan ini direncanakan dilaksanakan selama tiga hari pada bulan 1uli
%??&, bertempat di :otel Eictory kota Batu.
".Narasum#er$ %asi!itat&r$ dan Peserta.
&1 Narasumer kegiatan ini adalah2
a. Prof. "2. :1. Faitunah (Staf ahli 'eneg Pemberdayaan Perempuan!
b. Prof. "2. :'. 2oem 2o$ie, ', (Guru besar jurusan tafsir hadits
5akultas Ushuluddin 6,6N Sunan ,mpel Surabaya!
c. "rs. :. :asyim ,bbas, '.,g (Pakar :adits!
d. "r. ,tho 'ud8ar, ',
$1-asilitator kegiatan ini adalah3
a. "rs. :. Saifullah, '.,g
b. "rs. :. 'uhammad Syarief

41PesertaD
Corkshop ini diikuti oleh seluruh dosen dan karya$an 5akultas Ushuluddin,
baik dosen tetap maupun ";B, karya$an tetap maupun honorer, yang
jumlahnya 0? orang, dengan rincian sebagai berikut .
"osen tetap . * orang
"osen luar biasa . orang
Pega$ai (administrasi! tetap . 0 orang
Pega$ai (administrasi! honorer . 11 orang.
9eterlibatan karya$an dalam $orkshop ini dimaksudkan agar mereka
memahami dan menguasai administrasi yang berkaitan dengan pelayanan
penelitian, karena kenyataannya seorang peneliti tidak bisa lepas dari
layanan(layanan administrati7e.
4
%.Pers&na!ia Panitia
9epanitiaan kegiatan ini adalah D
Pelindung . "ekan 5akultas Ushuluddin 6,6N Sunan ,mpel
Penasehat . P" 6, 66, 666
9etua . "rs. ' u h i d, '.,g
Sekretaris . "rs. ,bd. 9holid, '.,g
,nggota . 1. '.:adi Sucipto, ':6
%. ,de #aufikurahman, SH
). "ra. ;uluk 5athirotin
*. Praptining 6rianti, S.Pd.
'.Ran(angan Anggaran
9egiatan ini diperkirakan membutuhkan anggaran beaya sebesar 2p.
%+.1+?.???,( ("ua puluh lima juta seratus lima puluh ribu rupiah!. Secara rinci
anggaran tersebut disampaikan dalam lampiran 6.
H. Penutu.
"emikian rancangan kegiatan Corkshop tentang <,encari -ormat *aku
,etodologi Penelitian Tafsir dan .adis> 5akultas Ushuluddin 6,6N Sunan
,mpel Surabaya yang dilaksanakan 1urusan #afsir(:adis agar dibiayai
sehingga dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Surabaya, 1) 'aret %??
"ekan,
"rs. 'aAshum, ',g
N6P. 1+? %*? )&+
0
Lamiran ) *Rin(ian Anggaran+ ,
1.9esekretariatan 2p. &+?.???,(
%.Corkshop 9it untuk 0? orang I 2p. 1+.???,( 2p. 1.)+?.???,(
).,komodasi dan konsumsi untuk 0? orang
I 2p. +?.???,( J ) hari 2p.1).+??.???,(
*.#ransportasi narasumber 2p. %.+??.???,(
+.#ransportasi fasilitator 2p. *+?.???,(
.#ransportasi peserta 0? orang I 2p. +?.???,( 2p. *.+??.???,(
&.#ransportasi panitia 2p. 1.???.???,(
4.#ransportasi :umas 2p. ??.???,(
0.:onor #im Perumus 2p. +??.???,(
(((((((((((((((((((((((((((((((((
1umlah 2p.%+.1+?.???,(
( "ua puluh lima juta seratus lima puluh ribu rupiah!
1?
;ampiran 66 (1ad$al 9egiatan!
11

Anda mungkin juga menyukai