Makala Farmakologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

A.

PENCAHAR/LAKSATIVA
a. Pengertian laksativa
Laksatif adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasi
sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus. Dalam operasi
pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus sebelum
operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat bebas.
b. Penyakitnya
konstipasi
konstipasi adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat buang air besar (BAB)
seperti biasanya. Walaupun tidak ada ketentuan berapa kali seseorang harus BAB, tetapi
laimnya frekuensi BAB seseorang adalah ! " # hari ! " # minggu.
Penyebab
$ada kasus anak, umumnya faktor yang menjadi penyebab adalah kebiasaan menahan #
menunda keinginan BAB, sehingga feses menjadi lebih kering dan lebih keras.
%emungkinan lain adalah karena ukuran feses yang terlalu besar.
&edangkan penyebab konstipasi pada de'asa antara lain adalah (
)umlah serat dalam diet sehari-hari * !+ g # hari.
,-rritable bo'el syndrome. (-B&) yang mempunyai gejala konstipasi dan diare
yang disertai dengan nyeri abdomen.
/bat, mis. anti-hipertensi, anti-depresi, suplemen yang mengandung kalsium dan
at besi, dsb.
,0ransit time. lambat
$enyebab kelainan ini tidak diketahui1 lebih sering ditemukan pada 'anita.
2angguan fungsi otot dasar panggul
0erutama dialami oleh 'anita yang sudah mempunyai anak.
%anker. %elainan ini dapat dideteksi dengan kolonoskopi atau enema barium
Lain-lain
Gejala an Tana
&ulit BAB, BAB keras dan lama, mengedan.
Pen!e"a#an
a. 3al yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi pada anak adalah (
4. 5emberikan diet kaya serat ( buah, sayur, dll.
%ebutuhan serat pada anak dapat diketahui dengan 6ara menambahkan 7 pada usia
tersebut.
5is. ( usia anak 8 9 tahun, berarti kebutuhan serat anak tersebut 8 9 : 7 8 4; g #
hari.
;. 5engajarkan anak agar mempunyai kebiasaan BAB yang teratur setiap hari. )angan
biarkan anak menahan # menunda keinginan BAB.
!. )ika perlu, dapat diberikan obat pelunak feses.
b. <ntuk mengatasi konstipasi pada de'asa dapat dilakukan beberapa 6ara sebagai
berikut (
4. Diet yang benar dan seimbang antara serat, 6airan, dll.
;. Latihan BAB se6ara teratur
!. Laksatif (pen6ahar). 5a6am-ma6am pen6ahar yang kita kenal (
&uplemen serat, mis. psyllium, ster6ulia, frangula, dll.
$elunak feses = laksatif osmotik, mis. la6tulose, sorbitol, dll.
$erangsang usus, mis. bisa6odyl, dll.
Lubrikan, mis. minyak parafin
>. Lain-lain
Latihan untuk menguatkan otot-otot dasar panggul.
5enggunakan 6ara BAB yang nyaman menurut penderita ( duduk atau jongkok.
/bat prokinetik, mis. 6isapride.
/perasi, biasanya dilakukan pada kasus inersia kolon (sangat jarang).
$ada umumnya, konstipasi dapat diatasi dengan 6ara yang sederhana, mis.
meningkatkan jumlah serat dalam diet, latihan BAB teratur dan menghindari obat-obat
yang dapat menyebabkan konstipasi.
c.pengobatannya
PENGG$NAAN PENCAHAR STI%$LAN $NT$K %ENG&'ATI
K&NSTIPASI
5akanan yang masuk ke dalam tubuh akan melalui lambung, usus halus, dan akhirnya
menuju usus besar#kolon. Di dalam kolon inilah terjadi penyerapan 6airan dan
pembentukan massa feses. Bila massa feses berada terlalu lama dalam kolon, jumlah
6airan yang diserap juga banyak, akibatnya konsistensi feses menjadi keras dan kering
sehingga dapat menyulitkan pada saat pengeluaran feses. %onstipasi merupakan suatu
kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan defekasi akibat tinja yang mengeras, otot
polos usus yang lumpuh maupun gangguan refleks defekasi (Arif ? &jamsudin, 4@@7)
yang mengakibatkan frekuensi maupun proses pengeluaran feses terganggu. Arekuensi
defekasi#buang air besar (BAB) yang normal adalah ! sampai 4; kali dalam seminggu.
Bamun, seseorang baru dapat dikatakan konstipasi jika ia mengalami frekuensi BAB
kurang dari ! kali dalam seminggu, disertai konsistensi feses yang keras, kesulitan
mengeluarkan feses (akibat ukuran feses besar-besar maupun akibat terjadinya gangguan
refleks defekasi), serta mengalami sensasi rasa tidak puas pada saat BAB (56Cuaid,
;++D). /rang yang frekuensi defekasi#BAB-nya kurang dari normal belum tentu
menderita konstipasi jika ukuran maupun konsistensi fesesnya masih normal. %onstipasi
juga dapat disertai rasa tidak nyaman pada bagian perut dan hilangnya nafsu makan.
%onstipasi sendiri sebenarnya bukanlah suatu penyakit, tetapi lebih tepat disebut gejala
yang dapat menandai adanya suatu penyakit atau masalah dalam tubuh (Dipiro, et al,
;++7), misalnya terjadi gangguan pada saluran pen6ernaan (irritable bowel syndrome),
gangguan metabolisme (diabetes), maupun gangguan pada sistem endokrin
(hipertiroidisme).
TREAT%ENT K&NSTIPASI
Sasa(an Te(api Konstipasi yaitu( (4) massa feses, (;) refleks peristaltik dinding kolon.
T)j)an Te(apinya adalah menghilangkan gejala, artinya pasien tidak lagi mengalami
konstipasi atau proses defekasi#BAB (meliputi frekuensi dan konsistensi feses) kembali
normal. St(ate"i Te(api dapat menggunakan terapi farmakologis maupun non-
farmakologis. 0erapi non-farmakologis digunakan untuk meningkatkan frekuensi BAB
pada pasien konstipasi, yaitu dengan menambah asupan serat sebanyak 4+-4; gram per
hari dan meningkatkan Eolume 6airan yang diminum, serta meningkatkan aktiEitas
fisik#olah raga. &umber makanan yang kaya akan serat, antara lain( sayuran, buah, dan
gandum. &erat dapat menambah Eolume feses (karena dalam saluran pen6ernaan manusia
ia tidak di6erna), mengurangi penyerapan air dari feses, dan membantu memper6epat
feses mele'ati usus sehingga frekuensi defekasi#BAB meningkat (Dipiro, et al, ;++7).
&edangkan terapi farmakologis dengan obat laksatif#pen6ahar digunakan untuk
meningkatkan frekuensi BAB dan untuk mengurangi konsistensi feses yang kering dan
keras. &e6ara umum, mekanisme kerja obat pen6ahar meliputi pengurangan absorpsi air
dan elektrolit, meningkatkan osmolalitas dalam lumen, dan meningkatkan tekanan
hidrostatik dalam usus. /bat pen6ahar ini mengubah kolon, yang normalnya merupakan
organ tempat terjadinya penyerapan 6airan menjadi organ yang mensekresikan air dan
elektrolit (Dipiro, et al, ;++7). /bat pen6ahar sendiri dapat dibedakan menjadi !
golongan, yaitu( (4) pen6ahar yang melunakkan feses dalam 'aktu 4-! hari (pen6ahar
bulk-forming, docusates, dan laktulosa)1 (;) pen6ahar yang mampu menghasilkan feses
yang lunak atau semi-6air dalam 'aktu D-4; jam (deriEat difenilmetan dan deriEat
antrakuinon), serta (!) pen6ahar yang mampu menghasilkan pengluaran feses yang 6air
dalam 'aktu 4-D jam (saline cathartics, minyak 6astor, larutan elektrolit polietilenglikol).
$en6ahar yang melunakkan feses se6ara umum merupakan senya'a yang tidak
diabsorpsi dalam saluran pen6ernaan dan beraksi dengan meningkatkan Eolume padatan
feses dan melunakkan feses supaya lebih mudah dikeluarkan. $en6ahar bulk-forming
meningkatkan Eolume feses dengan menarik air dan membentuk suatu hidrogel sehingga
terjadi peregangan dinding saluran 6erna dan merangsang gerak peristaltik. $enggunaan
obat pen6ahar ini perlu memperhatikan asupan 6airan kedalam tubuh harus men6ukupi,
jika tidah bahaya terjadi dehidrasi.
DeriEat difenilmetan yang biasa digunakan adalah bisakodil dan fenolptalein. &enya'a-
senya'a ini merangsang sekresi 6airan dan saraf pada mukosa kolon yang
mengakibatkan kontraksi kolon sehingga terjadi pergerakan usus (peristaltik) dalam
'aktu D-4; jam setelah diminum, atau 47-D+ menit setelah diberikan melalui rektal.
Bamun penggunaan fenilptalein sudah dilarang karena bersifat karsinogen. &enya'a ini
tidak direkomendasikan untuk digunakan tiap hari. )arak antara setiap kali penggunaan
harus 6ukup lama, sekitar beberapa minggu, untuk mengobati konstipasi ataupun untuk
mempersiapkan pengosongan kolon jika diperlukan untuk pembedahan.
Saline cathartics merupakan garam anorganik yang mengandung ion-ion seperti 5g, &,
$, dan sitrat, yang bekerja dengan mempertahankan air tetap dalam saluran 6erna
sehingga terjadi peregangan pada dinding usus, yang kemudian merangsang pergerakan
usus (peristaltik). &elain itu, 5g juga merangsang sekresi kolesitokinin, suatu hormon
yang merangsang pergerakan usus besar dan sekresi 6airan. &enya'a ini dapat diminum
ataupun diberikan se6ara rektal. $en6ahar saline ini juga dapat digunakan untuk
mengosongkan kolon dengan 6epat sebagai persiapan sebelum pemeriksaan radiologi,
endoskopi, dan pembedahan pada bagian perut (2angarosa ? &eibertin, ;++!).
&e6ara umum, penggunaan pen6ahar untuk mengatasi konstipasi sebaiknya dihindari.
Bamun, jika konstipasi yang terjadi dapat menimbulkan keparahan kondisi pasien,
misalnya pada pasien 'asir atau pasien yang baru menjalani pembedahan perut,
penggunaan obat pen6ahar sangat diperlukan. Berikut adalah obat yang dipilih untuk
digunakan mengatasi konstipasi yang tidak 6ukup jika diatasi hanya dengan fiber(
BA5A 2FBFG-% ( 'isa!oyl.
BA5A DA2AB2 D- -BD/BF&-A ( Dul6ola"
H
, Bi6ola"
H
, Iodyla"
H
, La"a6od
H
,
La"ame"
H
, 5ela"an
H
, $rola"an
H
, &tola"
H
, 0oila"
H
.
-BD-%A&-
%onstipasi1 sebelum prosedur radiologi dan bedah. &emua bentuk sembelit,
memudahkan buang air besar pada kondisi dengan rasa sakit seperti pada hemorrhoid
('asir), pengosongan lambung-usus sebelum ? sesudah operasi.
%/B0GA -BD-%A&-
/bat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami sumbatan pada usus (ileus),
kondisi pembedahan perut akut, maupun dalam kondisi dehidrasi berat.
$FG3A0-AB
$enggunaan senya'a ini dalam jangka lama dapat mengakibatkan kram perut yang
parah dan ketidakseimbangan 6airan dan elektrolit, juga tidak boleh digunakan untuk
pasien hamil dan menyusui.
FAF% &A5$-B2
)arang( rasa tidak enak pada perut, diare.
BFB0<% &FD-AAB
0ablet 7 mg (Bi6ola"
H
, Iodyla"
H
, La"a6od
H
, La"ame"
H
, 5ela"an
H
, $rola"an
H
, 0oila"
H
)
dan 4+ mg (Dul6ola"
H
, &tola"
H
).
D/&-&
<ntuk konstipasi, de'asa( 7-4+ mg malam hari1 kadang-kadang perlu dinaikkan menjadi
47-;+ mg. Anak kurang dari 4+ tahun ( 7 mg.
$emeriksaan radiografik, sebelum dan sesudah operasi (
- de'asa ( ;-> tablet pada malam sebelum pemeriksaan dan 4 suppositoria pada pagi
harinya (di hari pemeriksaan).
- anak-anak berusia > tahun atau lebih ( 4 tablet pada sore hari sebelum pemeriksaan dan
4 suppositoria pada pagi harinya (di hari pemeriksaan).

d.Nama obat
Na*a &bat Ke*asan
B-I/LAJ 0ABLF0 0ablet 7 mg " 4K.
I/B&0-$FB &yrup DD.9 L#7 ml " 4;+ ml.
D<LI/LAI0/L &MG<$ &irup 4+ mg#47 ml " D+ ml.
D<LI/LAJ AD<L0
&<$$/&-0/G-A
&uppositoria untuk de'asa 4+ mg " 7 biji.
D<LI/LAJ $FD-A0G-I
&<$$/&-0/G-A
&uppositoria untuk anak 7 mg " D biji.
D<LI/LAJ 0ABLF0 0ablet 7 mg " ;++ biji.
D<LI/LAJ 0ABLF0 0ablet 7 mg " ;+ " > biji.
D<$3ALAI &MG<$ &irup !,!7 gram#7 ml " 4;+ ml.
ALFF0 FBF5A Bo" 4!! ml " 4Ns.
ALFF0 $3/&$/&/DA Botol >7 ml " 4Ns.
A/&FB FBF5A Fnema 44K mL.
%/5$/LAJ F5<L&- D+ 5L Fmulsi D+ mL
LAI0<LAJ D+ 5L &irup D+ mL rasa stra'berry.
LAI0<LAJ &MG<$ 4;+ 5L &irup 4;+ mL.
LAI0<LAJ &MG<$ ;++ 5L &irup ;++ mL.
LAI0<LAJ
&MG<$ D+ 5L &irup D+ mL rasa Eanilla.
LAB0<L/& D+ 5L &yrup !.>! g#7 ml " D+ ml " 4Ns.
LAJAD-BF &MG<$ 44+ 5L &irup 44+ ml.
LAJAD-BF &MG<$ D+ 5L &irup D+ ml.
LAJABA 0ablet salut enterik 7 mg " 4+ " 4+Ns.

Anda mungkin juga menyukai