Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Adakalanya suatu tindak pidana itu tidak diselesaikan oleh pelakunya,
dikarenakan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab tidak selesainya suatu tindak pidana
bisasaja berasal dalam diri si pelaku sendiri, maupun faktor lain dari luar diri sipelaku.
Situasi seperti ini disebut dengan percobaan tindak pidana (poging , attempate).
Dalam percobaan terdapat beberapa pandangan mengenai bagaimana pisisi poging
apakah merupakan suatu delik yang berdiri sendiri atau sebatas delik yang tidak
selesai.
Ketika suatu percobaan dipandang sebagai strafausdehnungsgrund
(dasaralasan memperluas dapat dipidananya orang). Seseorang yang melakukan
percobaan untuk melakukan delik, meskipun tidak memenuhi semua unsur delik tetap
dapat dipidana apabila telah memenhi rumusan pasal !" K#$% tentang percobaan.
Singkatnya sifat percobaan digunakan untuk memperluas dapat dipidananya
orang, bukan untuk memperluas delik. Artinya menurut pandangan ini percobaan hanya
dipanang sebagai suatu delik yang tidak selesai.
%andangan lain menyebutkan percobaan sebagai dasar atau alasan dapat
dipidananya suatu perbuatan. %ercobaan melakukan tindak pidana merupakan
serangkaian satu kesatuan yang lengkap. Akan tetapi hal ini merupakan suatu tindak
pidana khususistie&a. Akan tetapi dalam makalah ini akan lebih difokuskan tentang
bagaimana suatu percobaan delik itu dapat dipidanakan.
II. Perumusan Masalah
Apakah '( selaku terduga apakah dapat dinyatakan sebagai pelaku, mengingat
pengakuannya yang hanya sebatas kurir)
Apakah kasus penyelundupan morfin ini termasuk delik yang selesai atau hanya
sekedar percobaan delik)

*
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Percobaan
%ercobaan melakukan kejahatan diatur dalam +uku , tentang Aturan #mum, +ab
,- pasal !" dan !. K#$%. Adapun bunyi dari pasal !" dan !. K#$% berdasarkan
terjemahan +adan %embina $ukum /asional Departemen Kehakiman adalah sebagai
berikut0
%asal !"0
(*) 1encoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata
dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan
semata2mata disebabkan karena kehendaknya sendiri.
(3) 1aksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam percobaan dikurangi
sepertiga.
(") 4ika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur
hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
(.) %idana tambahan bagi percobaan sama dengan kejahatan selesai.
%asal !.0
1encoba melakukan pelanggaran tidak dipidana.
Kedua pasal tersebut tidak memberikan defenisi tentang apa yang dimaksud
dengan percobaan melakukan kejahatan (poging). 5etapi hanya merumuskansyarat2
syarat dan unsur2unsur yang menjadi batas antara percobaan yang dapat dipidana dan
yang tidak dapat dipidana.6*7
B. Dasar Patut Dipianan!a Percobaan
5erdapat beberapa teori mengenai dapat dipidananya percobaan terhadap
kejahatan. Diantaranya sebagai beriku0
%ertama, teori subjektif. 1enurut teori ini, dasar patut dipidananya percobaan
terletak pada sikap batin atau &atak yang berbahaya dari si pembuat .
3
Kedua, teori obyektif. Dasar patut dipidananya percobaan terletak dapat
dipidananya perbuatan yng dilakukan oleh si pembuat. 5eori ini terbagi kedalam dua
pandangan, yaitu 0
a. Teori oyektuf formal
5eori ini menitik beratkan pada sifat berbahaya perbuatan itu terhadap tata hukum.
Delik dikatakan menjadi suatu rangkaian dari perbuatan2perbuatan yang terlarang. 4adi
ketika seseorang telah melakukan sebagian dari rangkaian tersebut, maka ia telah
dianggap membahayakan tata hukum.
b. Teori obyektif materiil
5eori ini lebih menitik beratkan pada sifat berbahayanya perbuatan tehadap
kepentingan atau benda hukum.
5erakhir, teori campuran. 5eori ini melihat dasar patut dipidananya percobaan
dari dua segi, yaitu sikap batin pembuat yang berbahaya dan sifat berbahayanya
perbuatan. %rof. 1ulyatno menyatakan bah&a dalam pasal !" K#$% mengandung dua
inti teori di atas. Dengan demikian, dalam percobaan tidak mungkin dipilih salah satu
diantara teori obyektif dan teori subyektif karena jika demikian berarti menyalahi dua inti
dari delik percobaan itu8 ukurannya harus mencakup dua kriteria tersebut.637
". #eharusan percobaan ke$ahatan ipiana%
a. #saha hendak berbuat0
9rang yang telah mulai berbuat (untuk mencapai suatu tuj uan) yang mana
perbuatan itu tidak menjadi selesai.
Syaratnya perbuatan itu telah dimulai (bukan hanya sekedar niat semata)
'ontoh0 hendak menebang pohon (tujuannya adalah robohnya pohon tsb),
orang itu telah mulai menebang " atau . kali.
b. 1elakukan sesuatu dalam keadaan diuji0
1elakukan perbuatan dalam hal untuk menguji suatu kajian tertentu dibidang
ilmu pengetahuan tertentu. 'ontoh0 percobaan mengembangkan jenis udang laut,
percobaan obat tertentu
1enurut :irjono %rojodikoro0 percobaan (poging) berarti suatu usaha mencapai
suatu tujuan, yang pada akhirnya tidak atau belum tercapai. 4onkers menyatakan0
mencoba berarti berusaha untuk mencapai sesuatu, tetapi tidak tercapai. Dalam ##
tidak dijumpai adanya pengertian %ercobaan. (%asal !" (*) K#$% hanya merumuskan
"
syarat2syaratnya untuk dapat dipidananya bagi orang yang melakukan percobaan
kejahatan.6"7
%erlunya %ercobaan Kejahatan dipidana adalah0 &alaupun kejahatan itu tidak
terselesaikan secara sempurna0 (*) pada orang yang mempunyai niat jahat untuk
melakukan kejahatan yang telah memulai melaksanakannya (sudut subyektif)8 (3) pada
&ujud perbuatan nyata dari orang itu yang berupa permulaan pelaksanaan (sudut
obyektif) dari suatu kejahatan8 dipandang telah membahayakan suatu kepentingan
hukum yang dilindungi ##. (agar niat jahat orang itu tidak berkembang lebih jauh).
1enurut 4onkers0 mengancam pidana pada percobaan adalah bertujuan untuk
pemberantasan kehendak yang jahat (niat) yang ternyata dalam perbuatan3.
Apabila tidak dirumuskan tersendiri dalam %asal !", maka si pembuat yang tidak
menyelesaikan kejahatannya dengan sempurna tidak dapat dipidana. (dengan maksud
membunuh laki2laki yang dibenci karena berselingkuh dengan isterinya, dengan
menabrak mobil tetapi tidak mati hanya luka berat)
Apakah percobaan merupakan delik yang berdiri sendiri)
%ercobaan bukanlah delik yang berdiri sendiri. $al ini dibuktikan bah&a percobaan
diatur dalam +uku , K#$% yang mengatur tentang Ketentuan #mum. Sehingga apabila
seseorang dipersalahkan melakukan suatu percobaan, haruslah dituduhkan pasal
terhadap perbuatan yang dikehendaki.oleh karena pasal tersebut tidak terpenuhi
seluruh unsurnya disebabkan oleh tidak selesainya perbuatan tersebut, maka pasal
tentang percobaan merupakan pasal yang harus diikutsertakan dalam surat dak&aan.
Dengan demikian membuktikan bah&a pasal tentang percobaan tidak mungkin
didak&akan secara mandiri. Kesimpulan0
%ercobaan bukan unsur tindak pidana
Suatu delik yang tidak mempunyai bagian akhir.
%ercobaan bukan memperluas rumusan delik
%ercobaan bukan perluasan arti dari tindak pidana %ercobaan bukan delik
selesai (khusus dalam delik makar dirumuskan sebagai delik selesai dan beridiri sendiri,
meskipun perbuatan yang dituju belum terlaksana). %erbedaan antara 1akar dan
%ercobaan, terletak pada alasan tidak selesainya perbuatan yang dikehendaki pelaku.
Dalam %ercobaan tidak selesainya perbuatan yang menjadi kehendak pelaku karena
semata2mata di luar kehendak pelaku. Sedangkan dalam 1akar tidak dipermasalahkan
apakah tidak selesainya perbuatan tersebut karena kehendak sukarela pelaku atau di
luar kehendak si pelaku. 5idak mungkin buku , K#$% didak&akan secara mandiri tanpa
diikuti dengan kejahatan yang dikehendaki.
.
D. S!arat ipianan!a pembuat percobaan ke$ahatan
1. Adanya Niat (voornemen);
+eberapa sarjana menganggap bah&a niat dalam kaitannya dengan percobaan
tidak lain adalah sama dengan kesengajaan (baik kesengajaan sebagai maksud atau
tujuan8 kesengajaan sebagai kepastian8 dan kesengajaan sebagai
kemungkinan).%endapat demikian dianut oleh D. $a;e&inkel Suringa, -an $amel, -an
$attum, 4onkers, dan -an +emmelen. %ada hekikatnya niat termasuk juga seluruh
kegiatan dalam pikiran si pelaku. 5ermasuk rencana bagaimana kehendak itu akan
dilaksanakan, akibat2akibat yang mungkin akan timbul. 1isal0 niat untukmelakukan
pembunuhan dengan memberikan roti yang mengandung racun kepada seseorang,
dalam hal ini termasuk juga kesadarannya bah&a kemungkinan seluruh penghuni akan
menjadi korban. Kemungkinan orang lain menjadi korban termasuk pula apa yang
disebut niat pada syarat percobaan. 4adi untuk memberikan pengertian niat sangatlah
sulit, karena untuk mengetahui niat seseorang sangat sulit diketahui, dan baru diketahui
apabila orang tersebut telah me&ujudkan dalam perbuatan pelaksanaan ataupun sudah
ada akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang dilakukan tersebut.
3. Adanya permulaan pelaksanaan (begin van uitvoering)
Dalam percobaan kejahatan terdapat dua ajaran yang saling berhadapan, yaitu
ajaran subyektif dan ajaran obyektif, yang berbeda dalam memandang hal permulaan
pelaksanaan0
2 ajaran subyektif0 bertitik tolak dari niat (ukuran batin) si pembuat artinya bah&a
patutnya dipidana terhadap pencoba kejahatan adalah terletak pada niat jahat orang itu
yang dinilai telah mengancam kepentingan hukum yang dilindungi ## (membahayakan
kepentingan hukum).
2 ajaran obyektif bertitik tolak dari &ujud perbuatannya, artinya bah&a patut dipidananya
terhadap pencoba kejahatan karena &ujud permulaan pelaksanaan itu telah dinilai
mengancam kepentingan hukum yang dilindungi ## (membahayakan kepentingan
hukum).
+erdasarkan kedua ajaran tersebut dapat dikatakan bah&a0
a. 1enurut ajaran subyektif ada permulaan pelaksanaan adalah apabila dari &ujud
perbuatan yang dilakukan telah nampak secara jelas niat atau kehendaknya
untuk melakukan suatu tindak pidana. 1isal0 orang yang tidak biasa
berhubungan dengan senjata tajam, suatu hari tiba2tiba mengasah pedang, dari
&ujud mengasah pedang ini telah tampak adanya niat untuk melakukan
kejahatan dengan pedang yang diasah tersebut (membunuh orang).
!
b. 1enurut ajaran obyektif adanya permulaan pelaksanaan apabila dari &ujud
perbuatan itu telah tampak secara jelas arah satu2satunya dari &ujud perbuatan
ialah pada tindak pidana tertentu. 1isal0 seseorang dihadapan orang yang
dibencinya telah mengokang pistolnya dengan mengarahkan moncongsenjata itu
ke arah orang yang dibencinya. %erbuatan mengokang pistol dianggap
merupakan permulaan pelaksanaan dari kejahatan, sedangkan menarik pistol
merupakan perbuatan pelaksanaan pembunuhan.
Ada tiga &ujud perbuatan ketika dihadapkan pada terbentuknya /iat (kehendak)
%erbuatan persiapan
%ermulaan pelaksanaan
%erbuatan pelaksanaan (menghasilkan tindak pidana selesaitidak).
4adi kunci untuk menentukan apakah terjadi percobaan kejahatan ataukah
belum, secara obyektif adalah pada perbuatan pelaksanaan (bukan pada permulaan
pelaksanaan) hal ini dapat dilihat dari bunyi <tidak selesainya pelaksanaan itu bukan
semata2mata disebabkan karena kehendaknya sendiri2sendiri arti dan maksud
pelaksanaan dalam kalimat itu adalah perbuatan pelaksanaan.
1enurut ajaran obyektif ada dua perbuatan yang dipandang telah
membahayakan kepentingan hukum atas nya&a korban, yaitu0
%erbuatan mencabut pedang dari balik bajunya8 (merupakan permulaan
pelaksanaan)
%erbuatan mengayunkan pedang ke arah tubuh korban8 (perbuatan
pelaksanaan)
#kuran perbuatan pelaksanaan adalah berupa perbuatan satu2satunya untuk
menyelesaikan atau me&ujudkan kejahatan itu, oleh sebab itu hubungannya sangat
erat dan langsung dengan kejahatan. Syarat permulaan pelaksanaan adalah perbuatan
ini harus mendahului perbuatan pelaksanaan, tanpa permulaan pelaksanaan tidaklah
mungkin dapat dilakukan perbuatan pelaksanaan.
1enurut 1oeljatno permulaan pelaksanaan itu harus memenuhi " syarat0
secara obyektif apa yang telah dilakukan pembuat harus mendekatkan kepada
delik yang dituju. Apa yang dilakukan itu harus mengandung potensi untuk
me&ujudkan delik tersebut.
secara subyektif, dipandang dari sudut niat, bah&a apa yang telah dilakukan si
pembuat ditujukan atau diarahkan pada delik yang tertentu.
=
bah&a apa yang telah dilakukan oleh si pembuat merupakan perbuatan yang
bersifat mela&an hukum.
3. Pelaksanaan tidak selesai bukan semata-mata disebabkan karena keendaknya
sendiri.
a. Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan pelaksanaan atau perbuatan
pelaksanaan adalah perbuatan yang didahului oleh permulaan pelaksanaan, dan
yang telah berhubungan langsung dengan kejahatan yang diperbuat, artinya
inilah satu2satunya perbuatan yang langsung dapat melahirkan kejahatan secara
sempurna, tanpa harus ada perbuatan lain. Dalam tindak pidana formil
perbuatan pelaksanaan adalah tingkah laku yang berhubungan lasngung dengan
unsur perbuatan terlarang dalam rumusan tindak pidana, misalnya pada
pencurian ("=3) perbuatan pelaksanaan adalah merupakan pelaksanaan dari
perbuatan mengambil. Dalam tindak pidana materiil perbuatan pelaksanaan
adalah tingkah laku yang berhubungan dengan perbuatan yang dapat
menimbulkan akibat terlarang yang dirumuskan dalam uu, misal pembunuhan
("">) perbuatan pelaksanaan adalah merupakan segala bentuk perbuatan yang
dapat menimbulkan kematian, menembak, menusuk dsb.
b. Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan tidak selesai pada tindak pidana formil,
pelaksanaan yang tidak selesai artinya ialah perbuatan itu telah mulai
dilaksanakan yang pada saat atau sedang berlangsungnya kemudian terhenti,
dalam arti apa yang menjadi syarat selesainya perbuatan itu tidak terpenuhi.
%ada pencurian syarat selesainya perbuatan mengambil ialah apabila dari
perbuatan itu telah berpindah kekuasaan benda yang diambilnya ke dalam
kekuasaannya secara mutlak dan nyata. (apabila hendak berbuat berbuat
sesuatu terhadap benda itu dia langsung bisa melakukannya tanpa memerlukan
perbuatan lain lebih dahulu).
%ada tindak pidana materiil, pelaksanaan tidak selesai itu apabila dari &ujud
perbuatan itu tidak menghasilkan akibat yang terlarang (tidak ter&ujudnya akibat
perbuatan). +isa jadi &ujud perbuatannya tidak terhenti, melainkan telah penuh
sempurna dilaksanakan seperti kejahatan selesai, misal pembunuhan ("">) telah
menarik pelatuk dan pistol meledak, peluru mengenai tubuh tetapi tidak pada bagian
yang mematikan, perbuatan itu tidak menimbulkan akibat matinya korban.
%ada tindak pidana materiil bisa juga pelaksanaannya terhenti seperti pada
tindak pidana formil, dan tentu akibat yang terlarang tidak timbul karena akibat ini
merupakan syarat esensial, misalnya0
?
%erbuatan menembak, dia telah manarik pelatuk senapan tetapi tidak meledak.
%erbuatan menembak sempurna ialah bila memenuhi syarat0 menarik pelatuk
senapan dan senapan meledak.
%erkosaan (3>!), laki2laki itu memaksa untk bersetubuh dengan mengeluarkan
pisau, tetapi si &anita mela&an kemudian pisau terlepas dan beralih ke tangan
calon korban, persetubuhan tidan terjadi.
c. Apa yang dimaksud dengan bukan semata2mata disebabkan karena
kehendaknya sendiri.
5itik berat pada syarat ketiga untuk dapat dipidananya percobaan kejahatan
ialah tidak selesainya pelaksanaan semata2mata disebabkan oleh hal diluar
kehendaknya. Artinya apabila tidak selesainya pelaksanaan itu disebabkan oleh
kehendaknya sendiri, maka orang itu tidak dipidana. 1otif pengunduran diri
tersebut tidak penting apakah orang tersebut takut dosa, rasa kasihan,atau takut
penjara. 5etapi lain halnya jika pengunduran diri itu disebabkan adanya halangan
bersifat fisik yang menekan kehendaknya sehingga terpaksan@a
menghentikan pelaksanaan yang sedang berjalan.
+erdasarkan syarat tersebut maka0
ada percobaan kejahatan yang dapat dipidana, jika memenuhi syarat3
dalam %asal !" ayat (*)8 namun ada pula percobaan kejahatan yang tidak
dapat dipidana, yakni jika slah satu syarat itu tidak dipenuhi, misal pada
syarat ketiga0 percobaan kejahatan yang tidak selesai disebabkan karena
kehendaknya sendiri atau pengunduran diri sukarela (@rij&illige terugtred).
ada percobaan yang secara tegas oleh ## ditetapkan sebagai
percobaannya tidak dipidana. 1isal0 percobaan penganiayaan biasa (%asal
"!* ayat (!), percobaan penganiayaan he&an (%asal "A3 ayat (.),
percobaan perang tanding (%asal *>. ayat (!).
%ercobaan melakukan pelanggaran tidak dipidana (ditegaskan dalam %asal
!.), karena sedemikian kecil (ringan, tidak seberapa) kepentingan hukum
yang dilanggar atau akibat hukum yang akan ditimbulkan oleh suatu
percobaan.
%ercobaan kejahatan yang dapat dipidana hanya pada tindak pidana dolus,
dan tidak mungkin pada tindak pidana culpa.
%ercobaan tidak dapat terjadi pada tindak pidana pasif (tindak pidana
omisionis), sebab tindak pidana omisionis unsur perbuatannya adalah tidak
berbuat, yang dengan tidak berbuat itu melanggar suatu ke&ajiban
>
hukumnya.Sedangkan pada percobaan kejahatan harus ada permulaan
pelaksanaan, yang in casu harus berbuat.
ada beberapa kejahatan yang karena sifat kejahatan dalam rumusannya
tidak mungkin dapat terjadi percobaan, yaitu0
2 karena percobaannya dirumuskan sebagai atau merupakan kejahatan
selesai, yaitu kejahatan3 makar (%asal *A., *A=, *A? juncto >?)
2 karena unsur perbuatan yang dilarang dari kejahatan pada dasarnya
adalah berupa percobaan, misal pasal *=" bis ayat (*)8 %asal "B*.
E. Percobaan selesai& tertuna& an ikualisir
*. %ercobaan selesai0 melakukan perbuatan yang ditujukan untuk melakukan
tindak pidana yang pelaksnaannya sudah begitu jauh sama seperti tindak pidana
selesai, akan tetapi oleh sebab suesuatu hal tindak pidana itu tidak terjadi. Dikatakan
percobaan, sebab tindak pidana yang dituju tidak terjadi, dikatakan selesai karena
pelaksanaannya sesungguhnya sama dengan dengan pelkaksanaan yang dapat
menimbulkan tindak pidana selesai. CD0 A hendak membunuh +, telah mengrahkan,
pelatuk telah ditarik, senapan telah meletup, peluru telah melesat, tetapi tidak mengenai
sasaran +.
3. %ercobaan tertunda., adalah percobaan yang perbuatan pelaksanaannya
terhenti pada saat mendekati selesainya kejahatan. CD0 seorang pencopet yang telah
mengulkurkan tangannya, memegang dompet, tangannya dikupul oleh pemiliknya.
(kasus ini benar3 percobaan dapat dipidana)
". percobaan yang dikualifisir, adalah percobaan yang perbuatan
pelaksanaannya mrpk tindak pidana selesai yang lain daripada yang dituju. 1isalnya 0
orang hendak membunuh tetapi tidak mati, melainkan luka berat

B
BAB III
#ASUS PE'"(BAAN )INDA# PIDANA
III. Data an Analisis
+erita Kasus %ercobaan %enyelundupan $eroin
+oyolali (Solopos.com) E %olda 4ateng kini menangani kasus percobaan
penyelundupan heroin seberat *,. kg yang terungkap Senin (B!) lalu di +andara Adi
Soemarmo. 'A, tersangka pemba&a heroin juga telah diserahkan ke %olda 4ateng.
%C/FA:AGA/ KC5A5 22 5ersangka pelaku penyelundupan heroin,
'A (bertutup kepala) dika&al ketat petugas saat diperiksa di 1apolres +oyolali, Selasa
(*A!). (!spos"#arida Trisnaningtyas)
Kapolres +oyolali AK+% (omin 5haib melalui Kasat /arkoba AK% 4oko
Sugiyanto menuturkan kasus penyelundupan ini melibatkan jaringan antarnegara
sehingga kasusnya diambil alih %olda 4ateng. <+aik tersangka ataupun barang bukti
(++) diba&a langsung ke %olda. +egitu juga dengan penanganan kasusnya,H ujarnya
ketika ditemui &arta&an di 1apolres +oyolali, Selasa.
+erdasarkan pengakuan tersangka, kata 4oko, 'A hanya dititipi travel bag oleh
seseorang berinisial C( ketika berada di 1alaysia. C( meminta agar travel
bag tersebut diberikan kepada ,/. ,/ diakui sebagai tante C(. 'A mengaku tidak tahu
menahu isi travel bag tersebut hingga akhirnya perempuan !* tahun ini tertangkap di
+andara Adi Soemarmo +oyolali.
1enurut keterangan perempuan asal %ontianak, Kalimantan +arat ini, dirinya
mengenal ,/ dari saudaranya yang berada di 4akarta. ,/ lantas mengajaknya bekerja
sama di bidang ponsel dan elektronik. Dari ,/ ia dikenalkan dengan C( yang bekerja di
1alaysia.
+ertiga mereka berencana pergi ke 1alaysia dengan alasan belanja
perlengkapan dan alat2alat %onsel. Saat hendak berangkat dari +andara Soekarno2
$atta, 'engkareng, ,/ tiba2tiba membatalkan kepergiannya sehingga hanya 'A dan C(
*A
saja yang bertolak ke 1alaysia. Dari 1alaysia, 'A pulang ke ,ndonesia melalui Solo.
Sebelum pulang, C( titip travel bag untuk diberikan kepada ,/ sesampainya di 4akarta.
Di Solo ia berniat kulakan batik. 1enurut rencana, 'A akan melanjutkan perjalanannya
dari Solo ke 4akarta menggunakan kereta api.
<$asil tes urine dinyatakan negatif. Sementara ini tersangka masih dianggap
sebagai kurir,H jelas 4oko. %enyelidikan lanjutan dilimpahkan ke penyidik Direktorat
/arkoba %olda 4ateng. $al ini dilakukan sekaligus untuk memburu keterlibatan orang2
orang disebut oleh tersangka.
:akapolres +oyolali, Kompol Amingga 1eilana %rimastito menegaskan kasus
penyelundupan heroin kali ini tidak ada kaitannya dengan penyelundupan heroin
sebelumnya yang dilakukan seorang perempuan &arga Filipina, 'herry Ann %analigan
'alaud. <+andara Adi Soemarmo adalah bandara internasional. Ada sejumlah
penerbangan yang langsung ke 1alaysia dan Singapura, tidak menutup kemungkinan
terjadi penyelundupan,H jelasnya.
'hristin kemudian dijemput langsung oleh Kasat , Ditnarkoba %olda 4a&a
5engah, AK+% 'ornelius :isnu beserta sejumlah barang bukti. 'ornelius :isnu
menuturkan penanganan kasus penyelundupan ini diambil alih %olda mengingat
melibatkan jaringan luar negeri. <%enyelundupan /arkoba antarnegara dan perlu
penyelidikan lebih lanjut. Ada keterlibatan &arga asing butuh koordinasi antarnegara
dengan melibatkan ,nterpol,H paparnya.
Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat %asal **" Ayat * dan 3 #ndang2#ndang
/omor "!3AAB, tentang /arkotika Folongan Satu. ,a terancam pidana penjara
maksimal *! tahun. Akan tetapi, jika barang terlarang yang ditemukan beratlebih dari
lima gram, pelaku dapat dipidana mati, seumur hidup atau paling lama 3A tahun serta
denda maksimal (p *A miliar.6.7%enutup
Kasus penyelundupan morfin ini bisa digolongkan sebagai percobaan yang
pelaksanaannya tidak selesai bukan karena kehendak sendiri. Sebab jika dilihat
sebagai serangkaian kegiatan, maka dalam kasusini telah terlaksana serangkaian
kegiatan yang berpotensi memberikan efek bahata terhaap hukum. tidak sebatas
perbuatan saja, pada kasus ini juga telah mengaakomodir dapat dipidananya orang
(pelaku) dari tindak pidana penyelindupan morfin diatas.
Dalam teori permulaan yang dikemukakan oleh -an $amelberpendapat bah&a
dikatakan ada perbuatan pelaksanaan dilihat dari perbuatan yang telah dilakukan telah
ternyata adanya kepastian niat untuk melakukan kejahatan. 4adi yang dipentingkan
adalah ukuran yang telah ternyata adanya sikap batin yang jahat dan berbahaya dari si
pembuat.
**
Sehingga sesuai dengan teori ini dalam kasus yang menyeret S( memang dapat
dinyatakan telah masuk dalan &ilayah telah melakukan permulaan pelaksanaan.sebab
telah dilaksanakan pengirimin hingga sapai ke indonesia dari malaisia. :alaupun pada
saat ini 'A secara hukum memang tidak dapat dijerat sebab kompetinsinya yang hanya
dianggap sebagai kurir. Akan tetapi jika telah terbukti maka ia pun dapat ditetapkan
sebagai terdak&a.

BAB I*
PENU)UP
#esimpulan
5erduga 'A, ,/, C( dapat dinyatakan sebagai pelaku sebab mereka telah
melakukan serangkaian perbuatan pidana yang merupakan bagian dari serangkaian
tindak pidana. Dimana ia telah melaksanakan permulaan perbuatan dengantelah
ternyatanya suatu perbguatan. Iaitu dengan mengirimkan morfin terdebut melakui 'A.
Akan tetapi kompetensi %A disini yang masih sulit. Sebab belum ada bukti yang
menyatakan 'A sebagai pelku, bukan hanya seperti akal dalam penyertaan tindak
pidan.
Kemudian mengenai penyelundupan ini tidak memasuku suatau tindak pidana
selesai. Akan tetapi hanya pada percobaan tindak pidana semata. Sebab tindakan yang
telah ternyata mampu melingkupi " syarat permulaan pelaksanaan 1enurut 1oeljatno,
yaitu0
%ertama, secara obyektif apa yang telah dilakukan pembuat harus mendekatkan
kepada delik yang dituju. Apa yang dilakukan itu harus mengandung potensi untuk
me&ujudkan delik tersebut. Kedua, secara subyektif, dipandang dari sudut niat, bah&a
apa yang telah dilakukan si pembuat ditujukan atau diarahkan pada delik yang tertentu.
Ketiga, bah&a apa yang telah dilakukan oleh si pembuat merupakan perbuatan yang
bersifat mela&an hukum.

*3
Da+tar pustaka
Arif, +arda /a&a&i. *BBB. Sari Kuliah $ukum %idana ,,. #ni@ersitas Diponegoro0
Semarang.
+udi"BB.:ordpress.'om3AAB*A*B%ercobaan2%oging
Dasuki.blog.com)pJ.A
Kitab #ndang2#ndang $ukum %idana (K#$%)
6*7 +arda na&a&i arif, *BBB, Sari Kuliah $ukum %idana ,,, #ni@ersitas Diponegoro8
Semarang, hlm. *.
637 +arda na&a&i arif, *BBB, Sari Kuliah $ukum %idana ,,, #ni@ersitas Diponegoro8
Semarang, hlm. ..
6"7 +udi"BB.:ordpress.'om3AAB*A*B%ercobaan2%oging
6.7 http0&&&.solopos.com3A**featurekasus2percobaan2penyelundupan2heroin2
ditangani2polda2jateng2B?""*
*"

Anda mungkin juga menyukai