Anda di halaman 1dari 7

KELAINAN VERTEBRAE

Skoliosis
DEFINISI
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping,
yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal
(pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami
skoliosis; 40-0% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
ETIOLOGI
!erdapat " penyebab umum dari skoliosis#
1. Kongenital (ba$aan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam
pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
%. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau
kelumpuhan akibat penyakit berikut#
Cerebral palsy
1
Distrofi otot
Polio
Osteoporosis juvenil
". Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.
&ejalanya berupa#
tulang belakang melengkung se'ara abnormal ke arah samping
bahu dan(atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
nyeri punggung
kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 0)) bisa
menyebabkan gangguan perna*asan.
+ebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan
dan pada punggung bagian ba$ah, tulang belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu
kanan lebih tinggi dari bahu kiri. ,inggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul
kiri.
DIAGNOSA
,ada pemeriksaan *isik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan
sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.,emeriksaan
neurologis (sara*) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau re*leks.
,emeriksaan lainnya yang biasa dilakukan#
-ontgen tulang belakang
2
,engukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang)
.-/ (jika ditemukan kelainan sara* atau kelainan pada rontgen).
PENGOBATAN
,engobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi
kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang. 0ika kelengkungan kurang dari %0),
biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan
se'ara teratur setiap bulan.
,ada anak-anak yang masih tumbuh, kelengkungan biasanya bertambah sampai
%1-"0% karena itu biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga)
untuk membantu memperlambat progresi2itas kelengkungan tulang belakang. 3ra'e dari
Milwaukee !oston e*ekti* dalam mengendalikan progresi2itas skoliosis, tetapi harus
dipasang selama %" jam(hari sampai masa pertumbuhan anak berhenti.
3ra'e tidak e*ekti* digunakan pada skoliosis kongenital maupun neuromuskuler.
0ika kelengkungan men'apai 40% atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.
,ada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang-
tulang. !ulang dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1-% alat logam yang
terpasang sampai tulang pulih (kurang dari %0 tahun).Sesudah dilakukan pembedahan
mungkin perlu dipasang bra'e untuk menstabilkan tulang belakang.
+adang diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot tulang belakang
dirangsang dengan arus listrik rendah untuk meluruskan tulang belakang.
3
Kifosis
DEFINISI
,enyakit S'heuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri
punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
+i*osis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi
akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif. +i*osis pada masa
remaja juga disebut penyakit S'heuermann.
PENYEBAB
,enyebab dari penyakit S'heuermann tidak diketahui. ,enyakit ini mun'ul pada masa
remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
4
GEJALA
nyeri punggung yang menetap tetapi si*atnya ringan
kelelahan
nyeri bila ditekan dan kekakuan pada tulang belakang
punggung tampak melengkung
lengkung tulang belakang bagian atas lebih besar dari normal
DIAGNOSA
4iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan *isik (lengkungan
punggung yang abnormal). 0uga dilakukan pemeriksaan neurologis (sara*) untuk
mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi).
-ontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang
belakang.
PENGOBATAN
+asus yang ringan dan non-progresi* bisa diatasi dengan menurunkan berat badan
(sehingga ketegangan pada punggung berkurang) dan menghindari akti2itas berat.
0ika kasusnya lebih berat, kadang digunakan brace (penyangga) tulang belakang atau
penderita tidur dengan alas tidur yang kaku(keras.
0ika keadaan semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk
memperbaiki kelainan pada tulang belakang.
5
Lordosis
!ulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. 5ain
halnya pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di
punggung bagian ba$ah .
&ejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. &ejala lordosis
yang paling sering adalah penonjolan bokong. &ejala lain ber2ariasi sesuai dengan
gangguan lain yang menyertainya seperti distro*i muskuler, gangguan perkembangan
paha, dan gangguan neuromuskuler.
6yeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air
besar dan buang air ke'il dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. 0ika terjadi gejala ini,
dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter.
Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau
de*ormitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh in*eksi atau 'edera
6
tulang belakang. 7ntuk membedakannya dilakukan beberapa pemeriksaan seperti #
Sinar 8. ,emeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai
kebengkokan, serta sudutnya.
.agneti' resonan'e imaging (.-/)
9omputed tomography s'an (9! S'an)
,emeriksaan darah
!ujuan pengobatan lordosis adalah menghentikan semakin membengkoknya tulang
belakang dan men'egah de*ormitas (kelainan bentuk). ,enatalaksanaan lordosis
tergantung pada penyebab lordosis. 5atihan untuk memperbaiki sikap tubuh dapat
dilakukan jika lordosis disebabkan oleh kelainan sikap tubuh. 5ordosis yang terjadi
akibat gangguan paha harus diobati bersama dengan gangguan paha tersebut.
7

Anda mungkin juga menyukai