Anda di halaman 1dari 11

KERACUNAN ALKOHOL AKUT

Perhatian.
Penggunaan ethanol berhubungan secara bermakna dengan peningkatan cedera yang
serius yang disebabkan kekurangan mekanisme penilaian dan kontrol
Penekanan derajat kesadaran menutupi respon dari penyakit dan penyakit yang
mendasarinya
Penggunaan etanol sering berhubungan dengan penekanan pernafasan dan reflek
muntah
Ada diagnosis banding yang bermakna dari penderita dengan intoksikasi alkohol
(tabel 1)
Kadar etanol darah turun 20-0 mg ! perjam
"lasco# $oma %cale ("$%) secara statistik tidak dipengaruhi oleh alkohol sampai
kadar alkohol darah mencapai & 200 mg !' (adi jangan memasukkan penuturunan
kesadaran karena alcohol kecuali kadar alkohol penderita sedikitnya 200 mg !
Tabel 1: Diagnosa banding penrnan !esadaran pada penderita into!si!asi
al!ohol
Kelainan susunan saraf pusat Kejang atau postikal)stroke) subdural
hematome) tumor
Kelainan lingkungan hipotermi
*nfeksi +eningitis, ensefalitis) pneumonia) sepsis
Kelainan metabolic Ketoasidosis diabetic) ensefalopati hepatic)
hipokalsemia) hiponatremia) uremia
Kelainan respirasi -ipoksemia
Keracunan .en/odia/epine) karbonmonoksida) etanol)
etilen glikol) isopropyl alcohol) methanol)
narkotik) hipnotik sedati0e
1rauma "egar otak) Kontusio serebri) hematom
epidural) hipotensi) perdarahan subarahnoid
Penatala!sanaan
2ilosofi dari tata laksana
1ujuannya adalah3
+encegah penderita menyakiti diri sendiri dan orang lain
+engatasi keadaan yang mengancam nya#a tanpa di tunda) misalnya keadaan
yang re0ersible seperti3 hipoksemia) dehidrasi) hipoglisemia dan hipotermi
+emastikan disposisi dan pelaksanaan selanjutnya yang tepat
Periksa luka-luka yang mungkin terle#atkan
Perhatian adanya ensefalopati 4ernicke 3 gejala klasik yang hanya nampak pada
10 ! penderita' 5ihat adanya perubahan status mental depresi) apatis) bingung
(60!)) perubahan ocular nigtagmus hori/ontal atau kelumpuhan otot rektus
lateral) dan ataksia (20! kasus)
1ujuan dicapai melalui beberapa prinsip penanganan
7bser0asi dengan penilaian berulang dari tanda 0ital dan penilaian neurologi
80aluasi yang agresif dari status mental yang tidak membaik atau terganggu
7bser0asi lanjutan sampai penderita dapat berfungsi dengan bebas dan menjaga
diri sendiri
-idrasi dan nutrisi intra0ena
Pengendalian kemikal dan fisik jika dibutuhkan (untuk penderita dan orang lain)
"n#estigasi.
Kecuali bila penderita sadar dan mengenali) penderita mabuk harus die0aluasi
terhadap lokasi
80aluasi jalan nafas dan ser0ikal
(alan nafas oral, nasofaring tergantung adanya reflek muntah
Peralatan untuk suction harus selalu tersedia dengan cepat
(ika penderita diduga trauma) sediakan kollar yang kaku dengan atau tanpa
imobilisasi manual
%ediakan akses intra0ena perifer
*9 kristaloid dijalankan dengan kecepatan pengganti cairan yang tepat' *9 :;4
;00 ml dalam -< jam cukup untuk penderita normo0olume
"unakan pengendali fisik3 dengan cara ini penderita dikontrol tanpa
menambahkan obat yang akan membuat kacau penilaian penderita yang le0el
kesadaran nya telah menurun
5epas pakaian penderita
=kur suhu tubuh dengan tepat
Lab3 minimum untuk penderita dengan penderita yang bingung) periksa gula
darah kapiler' Karena ri#ayat dan pemeriksaan fisik biasanya terbatas) penderita
laboratorium dan radiologi
1. Laboratori$ %ang penting
a' :arah lengkap
b' =rea, elektrolit, kreatinin> hitung anion gap (?a
@
)- (-$7
-
)- ($l
-
)' 5ihat
pada penggunaan formula
&. Laboratori$ pilihan
a' Kadar etanol darah3 kepentingan dari test ini terletak pada keadaan
dimana kadar tidak berhubungan dengan dengan dugaan' (contoh
dimana itu terlalu rendah atau mungkin nol) kemudian pencarian
intensif akan dilakukan untuk menerangkan keadaan penurunan
kesadaran adalah penting'
Catatan :
1' (ika anda menggambarkan seperti sebuah sampel gunakan preparat
kulit tanpa alkohol
2' kasus tertulis mengenai pengemudi yang peminum) penting untuk
meminta persetujuan penderita saat mengambil sampel
b' =rinalisis3 untuk darah) darah dan keton
c' Amylase serum
d' 1est fungsi hepar (meliputi P1 dan P11)
e' Pemeriksaan toksikologi3 test pencarian secara umum mempunyai nilai
yang terbatas tetapi harus diminta sesuai dengan ri#ayat dan hasil
pemeriksaan
f' 7smolalitas serum3 berguna dalam kecurigaan adanya alkohol yang
lain) contoh methanol dan etilen glikol' -arga normal 26A B <
m7sm,kg -27' -itung hitung perbedaan osmolalitas ( harus melibihi
10 m7sm,kg)
g' .eda osmolalitas C osmolalitas yang terukur D osmolalitas yang
dihitung' 5ihat pada Penggunaan formula
h' Analisa gas darah3 tidak penting jika saturasi oksigen normal
Pen'itraan:
1' 2oto dada3 berguna jika ri#ayat nya ada trauma dada) atau ada demam)
atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan auskultasi'
2' foto ser0ikal lateral) AP pel0is dan ekstremitas3 dibutuhkan
berdasarkan ri#ayat dan pemeriksaan fisik
' %caning kepala diperuntukkan pada kasus yang3
a' Adanya kejadian trauma kepala dengan penurunan
kesadaran yang persisten atau ditemukan adanya kelainan
neurologi fokal'
b' Penderita dengan keadaan mental yang tidak menentu
dengan kadar etanol darah (lihat Penting)
c' 1idak adanya perbaikan dalam) atau perburukan dari) status
neurologi sesuai dengan #aktu'
EK(: berguna untuk mendeteksi adanya hubungan dengan penyakit jantung)
contoh penyakit jantung iskemi atau kardiomiopati alkoholik
Terapi obat:
1iamin 100 mg *93 gudang tiamin seringkali tidak ada pada penderita alkoholik'
:;04 <0 ml *9 bolus untuk hipoglisemia yang ditemukan'
Catatan: %ecara teori) sangat penting untuk memberikan dekstrose dengan tiamin
pada penderita malnutrisi karena pemberian a#al dekstrose akan memacu terjadinya
ensefalopati 4ernike (trias dari ataEia) kebingungan menyeluruh dan abnormalitas
ocular) terutama nistagmus hori/ontal atau paralise ner0us enam bilateral)' Pandangan
ini tidak didukung oleh bukti' +asih diperdebatkan apakah itu memakan #aktu
bejam-jam ataupun berhari-hari) untuk ensefalopati 4ernike untuk berkembang
secara klinis> juga) tiamin dapat diberikan segera setelah pemberian dekstrosa'
-aloperidol ; mg *9 dapat diulang dalam #aktu ;-10 menit' 7bat-obat ini
dipergunakan pada penderita intoksikasi dengan agitasi yang berat dalam
pembatasan akti0itas fisik' -aloperidol menghasilkan efek sedasi minimal dengan
control tingkah laku yang sangat bagus'
(*ka ri#ayat dan pemeriksaan fisik menyatakan dugaan adanya penggunaan
narkoba) nalokson 2 mg *9 membantu mengidentifikasi dan mengembalikan
susunan saraf pusat dan depresi pernafasan'
Disposisi
Fa#atlah di ruangan *$= atau ruangan dengan penga#asan ) setelah memperoleh
konsultasi yang diperlukan) seperti berikut3
1' 1rauma multipel
2' Penggunaan methanol dan etilen glikol
' %epsis
<' Perdarahan saluran pencernaan
;' *nfark miokard akut
A' %indrom putus obat utama
+asukkan pada bagian Kedokteran umum untuk melihat adanya Pneumonia)
-epatitis atau Pankreatitis yang mengikuti' +asukkan ke bagian .edah =mum
atau .edah %araf jika $edera Kepala yang stabil mengikuti tergantung dari
institusi'
Kriteria pe$langan
:apat makan, minum
.erjalan dengan langkah yang tegap orientasi terhadap sekitar
1ersedianya teman atau keluarga yang bersama dengan penderita'
)itasi !hss:
Anak-anak
Anak-anak dengan etanol baik karena minum minuman yang mengandung
alkohol atau pencuci mulut' %eringkali terjadi depresi pernafasan setelah dosis
etanol yang kecil'
-ipoglikemi sering terjadi 3 obati dengan 2-< ml,kg :2;4 *9 $ampurkan :;04
131 dengan air steril karena :;04 sangat hiperosmoler
$atatan> pemberian berulang seringkali tidak diperlukan dan dapat menyebabkan
keadaan hiperosmoler'
*etanol dan etilen gli!ol
-arus dicurigai penderita mabuk yang mengeluh nyeri perut atau gangguan
penglihatan atau) pada siapa yang ditemukan adanya beda osmolalitas yang tinggi'
1oksisitasnya berbeda tetapi penanganannya secara umum sama
1idak ada satu obatpun yang berbahaya secara sendiri kecuali intoksikasi etanol>
bentuk metabolismenya setelah dimetabolisme oleh alcohol dehidrogenase akan
menghasilkan toksisitas A-12 jam setelah di konsumsi' Perlambatan dalam gejala
yang muncul dapat lebih besar jika bersamaan dengan intoksikasi etanol'
Kadar alkohol serum tidak siap tersedia sehingga pemeriksaan indirek seperti
beda kadar amnion dan osmolalitas sangat berguna'
Catatan : beda osmolalitas meningkat pertama kalinya sebelum metabolisme) hanya
beda anion akan meningkat kemudian'
+etabolit methanol menyebabkan3
1' *ritasi saluran pencernaan3 nausea) muntah dan nyeri perut
2' *ntoksikasi susunan saraf pusat3 pusing) bingung dan penurunan kesadaran
' 1oksisitas okuli3 lihat apakah ada edema retina dan hiperemi dari discus dan tajam
penglihatan
<' Asidosis metabolic
+etabolit etilen glikol menyebabkan3
1' %ama seperti pada methanol dengan tambahan gagal ginjal
Penatala!sanaan
1' Pera#atan suportif seperti pada keracunan etanol
2' 1erapi obat3
a' Pengobatan agresif asidosis metabolic dengan natrium bikarbonat
b' -ambat metabolisme dari komposisi induk untuk mengatasi toksisitasnya dengan
memberikan etanol kalau alkohol dehidrogenase memiliki afinitas yang lebih
besar terhadap etanol dibandingkan dengan methanol atau etilen glikol
c' 1erapi etanol3
=ntuk mempertahankan kadar etanol 100-120 mg,dl
.eban 3 0)A-0)6 g,kg
Pemeliharaan 3 0)11 g,kg,j
:ialysis 3 0)2< g,kg,j
+etode oral3 tidak dipergunakan jika penderita menolak dan tidak mempunyai
reflek muntah
.eban 3 gunakan ;0! cairan unatuk memenuhi beban dengan tabung
FeleGs3 2 ml,kg dari ;0! berikan 0)6 g,kg
Pemeliharaan 3 0)11-0)1 g,kg,j
Penggunaan 3 0)1A ml,kg,j dari H;! larutan tetapi didilusikan dengan air 131
untuk menghindari terjadinya gastritis dan berikan 0) ml,kg,j
1ingkatkan proporsional dengan dialisis'
d' 2omeprisole (suatu inhibitor alkohol dehidrogenase sintetik) terapi untuk
penderita yang diduga ataupun peminum dan terintoksikasi etilen glikol ataupun
methanol'
Tanpa he$odialisis
.eban 3 *9 fomepri/ole 1; mg,kg) diikuti dengan dosis 10 mg,kg setiap
12 jam I < dosis) kemudian 1; mg,kg 12 jam setelahnya
Catatan :
1' %emua dosis yang diberikan melalui intra0ena dan perlahan dengan normal
salin atau dilarutkan sepanjang 0 menit' (angan memberikan tanpa dilarutkan
ataupun bolus'
2' %elama hemodialise 3 seringnya dosis harus ditingkatkan setiap < jam dengan
kecepatan yang sama' 1erapi harus dilanjutkan sampai kadar etilen glikol atau
methanol kurang dari 20 mg,dl dan tidak ada gejala pada penderita'
2omedipri/ole oral 3 cocok untuk kasus2 dimana baru saja minum dan tidak ada
muntah'
:osis3 1; mg,kg a#alnya) diikuti dengan ; mg,kg 12 jam kemudian> kemudian 10
mg,kg setiap 12 jam sampai kadar etilen glikol dalam plasma tidak dapat
dideteksi'
' -emodialisis untuk menghilangkan kandungan induk dan racun yang dihasilkan'
*ndikasinya 3
a' (ika kadar dalam darah melebihi 2; mg,dl
b' (ika metabolic asidosis tidak dapat diperbaiki
c' :engan ancaman terjadinya gagal ginjal
d' :engan gejala penglihatan pada keracunan metanol
"sopropanol
:i metabolisme menjadi aseton tetapi jumlahnya sedikit dan tidak menyebabkan
asidosis
+ele#ati sa#ar otak lebih cepat dan toksisitasnya kira-kira 2 kali dari etanol
8fek toksik3
1' depresi susunan saraf pusat
2' iritasi saluran pencernaan dengan gastritis) muntah) dan hematemesis
Penanganan3
Kadar serum isopropyl alcohol menambah sedikit pada manajemen
1angani seperti pada intoksikasi etanol
Al!ohol !etoasidosis
1erlihat klasik pada peminum alkohol yang menahun yang pesta minuman keras dan
datang dengan nausea) muntah) nyeri perut) dan kelaparan dengan makan kalorinya
buruk
Ketoasidosis merupakan hasil dariakumulasi dari asetoasetat dan beta hidroksi butirat'
Pemeriksaan laboratorium p- sekitar J)1) bikarbonat serum 10) kalium dan fosfat
serum rendah) dan kadar glukosa darah rendah atau normal'
Penanganan3 rehidrasi dengan dekstrosa ;! dengan cairan salin) anti muntah jika
diperlukan) ben/odia/epine jika diperlukan untuk gejala putus obat'(1abel 2)' Kalium
dan pengganti kalium'
$atatan 3 terapi insulin kontraindikasi dan bikarbonat jarang dibutuhkan'
Kemungkinan perkembangan gejala putus obat yang berat bertambah dengan infeksi
yang menyertainya atau maslah kesahatan) ri#ayat yang terjadi sebelumnya dengan
kejang karena putus obat atau delirium tremens) dan pemakaian alkohol yang lebih
banyak'
Ke+ang pts obat :
1' .iasanya kejang umum dan terbatas sendiri
2' 7nset biasanya dalam <H jam dari penggunaan alcohol
' .iasanya tidak mungkin dapat dibedakan antara kejang karena putus obat dengan
penyebab yang lain dari ri#ayat dan pemeriksaan fisik
<' :iduga3
a' kejang local3 $t scan kepala
b' kejang demam3 pungsi lumbal setelah dilakukan pemeriksaan $1 %can kepala' +ulai
pemberian antibiotika
c' Kejang status3 $1 %can kepala dan cari kelainan metabolic
Penatala!sanaan:
%ediakan penghilang rasa ansietas dan halusinasi
-entikan progresi0itas A4%
1erapi suportif3
Amankan A.$
$airan pengganti3 *9 deEtrose 3
;! salinebergantian dengan :;!
Koreksi kelainan elektrolit dan metabolisme3 glukosa) tiamin) potassium) magnesium
*9 tiamin 100 mg dan *9 magnesium sulfat 1-2 g dapat dimulai
1erapi obat3
.ensodiasepin 3
*9 dia/epam ;-10 mg bolus perlahan setiap ;-10 menit dititrasi sesuai
dengan klinis (maE 20 mg)) atau
P7 dia/epam 10-20 mg untuk kasus ringan (dapat diulang setelah A0
menit)
-aloperidol3 *+ haloperidol ;-10 mg untuk penderita agitasi
.eta bloker3
*ndikasi jika dosis multipel dari dia/epam sudah dipergunakan dan,
atau takiaritmia berarti
*9 propanolol 0); mg tiap ;-10 menit
*9 phenytoin tidak mempunyai atau sedikit kaidah di A4%
:isposisi 3
%emua kasus harus dimasukkan ke bagian *nterna kecuali untuk kasus yang
ringan yang dapat dipulangkan dengan bensodiasepin oral dan di periksa kembali
di Psikiatri
:elirium tremen3 harus dimasukkan ke *$= untuk penga#asan lebih lanjut'

1able 23 %indrom putus alkohol
1ingkatan 7nset :urasi "ejala 1anda
1'the shakes,
goncangan
A-6 jam 2- hari Ansietas
Agitasi
1akut
Kehilangan nafsu
makan
1idak bisa tidur
1remor
1akikardia
-pertensi
-iperrefleksia
2' the horrors,
mengerikan
0-2< jam 2- hari :i atas ditambah
-alusinasi
:i atas di tambah3
:emam
.erkeringat
'kejang
karena putus
alkohol
J-<6 jam A-12 hari :i atas ditambah
Kejang menyeluruh
<' delirium
tremens
-; hari 2-; hari -al di atas ditambah
.ingung
+impi buruk
-al di atas ditambah
:emam
midriasis

Anda mungkin juga menyukai