Anda di halaman 1dari 7

Ketoasidosis diabetik

Batasan Ketoasidosis diabetik ( KAD ) merupakan salah satu kedaruratan pada penderita DM yang tidak terkontrol. Selain merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada penderita DM baru, KAD merupakan penyebab kematian utama DM. Manifestasi klinis Anamnesis Poliuria, polidipsia, dan polifagia disertai dengan berat badan menurun, sesak nafas dengan tanpa kesadaran menurun Penderita DM lama dengan ri!ayat kepatuhan obat yang kurang atau ri!ayat muntah " muntah disertai nyeri perut atau sesak, disertai kesadaran menurun. Pada kasus rujukan ditanyakan jumlah maupun jenis #airan $ insulin, dan jumlah bikarbonas natrikus yang telah diberikan.

Pemeriksaan fisik Keadaan umum dan tanda %ital. Penilaian ada tidaknya kedaruratan ( syok, penurunan kesadaran ) dan derajat dehidrasi perlu di#ari. Ketoasidosis se#ara klinis dapat berupa pernafasan kussmaul dan pernafasan berbau keton. &anda " tanda infeksi, nyeri perut distensi abdomen perlu die%aluasi se#ara #ermat.

Diagnosis Ketoasidosis diabetik adalah keadaan klinis yang ditandai dengan' Kadar gula darah ()**mg dl p+ , -,. dan bikarbonat , /0 mmol l

ditemukan ketonemia atau ketonuria

klasifikasi /. KAD ringan bila p+ antara -,. dan kadar bikarbonat ,/0 mmol ). KAD sedang bila p+ antara -,) dan kadar bikarbonat ,/*mmol l .. KAD berat bila p+ darah antara -,) dan kadar bikarbonat ,0mmol l Pemeriksaan penunjang Darah o Kimia darah. Ditemukan hiperglikemia, ketonemia, dan gangguan elektrolit (misalnya pseudohiponatremia ) o Darah tepi lengkap o Analisis gas darah 1rin Ditemukan glukosuria dan ketonuria disertai dengan poliuria ((2**ml m) hari) !alaupun se#ara klinis tampak dehidrasi. Tata laksana Sebaiknya setiap penderita KAD berat, penderita KAD dengan penurunan kesadaran, penderita KAD berusia kurang dari 0 tahun, dan penderita KAD dengan ke#urigaan edema serebri dira!at di 341. 5ase akut /. 6esusitasi #airan &entukan status hidrasi dan defisit #airan dalam 78 jam ( lihat tabel /) 9ila ditemukan renjatan

9erikan #airan ( :a#l *,2; atau 6<) )* ml kg jam, dapat diulang sampai renjatan teratasi. 9ila tidak ditemukan renjatan setelah renjatan teratasi , lakukan resusitasi

#airan untuk mengatasi dehidrasi . perhitungan #airan yang akan diberikan diperhitungkan untuk 78 jam. =umlah #airan yang diberikan terdiri dari o 4airan rehidrasi. &entukan jumlah #airan yang dibutuhkan untuk rehidrasi berdasarkan tabel /. Perhitungkanlah jumlah #airan ini untuk )7 jam.

&abel /. Perhitungan derajat dehidrasi pada bayi dan anak 6ingan 0; ' 0*ml kg hari .; ' .*ml kg hari Sedang /*; ' /**ml kg hari >; ' >*ml kg hari 9erat /0; ' /0*ml kg hari 2; ' 2ml kg hari

9ayi anak

o 4airan rumatan . perhitungkan jumlah #airan rumat ini sekaligus untuk 78jam o 4ontoh 9erat badat anak )0 kg dengan dehidrasi sedang. =umlah #airan yang diberikan pada fase akut adalah Dehidrasi sedang ( >; ) ? /0** )7jam. =umlah ini dibagi rata selama 78 jam 4airan rumat ? /***ml @ 0**ml @/**ml ? />** )7 jam. Perhitungan #airan rumat untuk 78 jam sehingga menjadi .)**ml 78jam. Dengan demikian jumlah #airan yang diberikan pada saat mulai resusitasi #airan adalah /0**ml @ .)**ml ? ./**ml 78jam atau /00*ml )7 jam.

=enis #airan yang digunakan adalah #airan fisiologis yang isotonis ( *,2; :S atau 6<)dan selanjutnya disesuakan dengan kondisi.

<akukan balans #airan setiap 7 jam. 9ila ada penurunan kesadaran perlu dipasang kateter urin

+al yang perlu diperhatikan pada resusitasi #airan adalah' Kurangi jumlah #airan yang dibutuhkan dengan jumlah #airan yang telah digunakan untuk mengatasi syok. =umlah #airan tidak boleh melebihi 7< m) hari.

2. Pemberian insulin 9erikan regular insulin *,/ 1 kgbb jam se#ara intra%ena dan diberikan se#ara terpisah dengan iv line untuk resusitasi #airan. o 0* 31 insulin dimasukan dalam 0**ml :S *,2;, atau /* 31 insulin dalam /** :S *,2; sehingga /ml ? *,/ 31 o 9erikan dengan ke#epatan /ml kg jam o Kadar gula darah tidak boleh turun (/**mg dl per jam o =umlah #airan untuk pemberian insulinini diperhitungkan juga, sehingga tetesan resusitasi #airan perlu dikurangi dengan jumlah tetesan insulin.

3nsulin tidak boleh dihentikan se#ara tibaA tiba. Ke#epatan pemberian insulin apat disesuaikan ( misal menjadi *,*01 kg99 jam) sesuai klinis. Apabila kadar gula darah telah men#apai )0* " .** mg dl hendaknya #airan resusitasi ditambahkan dekstrose 0; dalam perbandingan /'/ dengan #airan :a4l *,2; Pertahankan kadar gula darah antara )** " )0* mg dl selama pemberian insulin intra%ena dengan melakukan monitoring berkala.

.. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit Bangguan asam basa o Koreksi asidosis hanya dilakukan apabila p+ darah ,>,2 o Koreksi dilakukan se#ara perlahan dan dosis bikarbonas natrikus yang diberikan adalah *,> C 9D C 99 o Monitoring dilakukan minimal setiap ) " 7 jam Bangguan elektrolit o :atrium. PAada KAD ditemukan pseudohiponatremia, sehingga harus dilakukan koreksi atas hasil pemeriksaan kadar natrium yang ditemukan. Apabila kadar natrium yang sesungguhnya berdasarkan hasil perhitungan adalah (/)0 mDE l maka tidak dilakukan koreksi. 6umus' kadar :a@ ( sebenarnya)?

Kadar :a@ ( terukur )@ /,> ( kadar gula darah " /**mg dl) /** o Kalium. Apabila terdapat miksi, maka pemberian kalium dilakukan sejak a!al yaitu 7*mDE l ( anak ,.*kg ) dan 8* mDE l ( anak (.*kg).

<akukan monitoring DKB pada gangguan kalium. Ke#epatan pemberian kalium tidak boleh melebihi 7* mDE jam atau *,. mDE kg jam. &erapi nutrisi. Sebaiknya tidak diberikan makanan oral bila ditemukan nyeri perut dan distensi abdomen.

4. Pemantauan A!asi tandaA tanda %ital Pemantauan gula darah kapiler sebaiknya dilakukan se#ara ketat ( setiap jam dan hal ini harus di#ross #he#k dengan gula darah %ena) pada 7 jam pertama dan 7 jam berikutnya. Perikna :a, k, 4l, ureum, hematokrit, gula darah, analisa gas darah setiap )A7 jam. Peningkatan leukosit dapat disebabkan oleh stres, dan tidak dapat dijadikan sebagai tanda infeksi. Faspadai terjadinya edema serebri yang biasanya terjadi pada jam " jam pertama resusitasi dengan gejala kesadaran menurun dan hipernatremia. 4ari faktor pen#etus KAD ( misalnya infeksi, non#omplian#e)

Fase subakut Pemberian insulin se#ara intra%ena dapat diganti pemberian se#ara subkutan apabila' o Penderita sudah tidak mengeluh nyeri perut o Kedaruratan asidosis telah teratasi ( pernafasan kussmaul tidak ada, kadar +4G. (/0mDE <) Pemberian nutrisi Ddukasi

Pen#egahan dan pendidikan Sangat penting dilakukan edukasi pada orang tua, penderita DM, dan lingkungan agar ter#apai kontrol metabolik yang baik dan men#egah terjadinya kompliksi DM ( KAD) Kontrol metabolik optimal dapat di#apai dengan memperhatikan hal " hal sebagai berikut' 3nsulin Pengaturan makan DCer#ise Ddukasi Monitoring gula darah teratur

Daftar pustaka /. Dunger D9, Sperling MA, A#erini 4l, et al. Duropean So#iety for Pediatri# Dndo#rinology <a!son Filkins pediatri# Dndo#rin so#iety 4onsensus statement on diabeti# ketoasidosis in #hildren and adoles#ent. Pediatri# )**7H//.'e//.A7*. ). 9ritish 4olumbiaIs #hildren hospital .Diabeti# ketoa#idosis proto#ol.

Anda mungkin juga menyukai